• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Sebagai Ibu Rumah Tangga yang merangkap kerja kantoran, kegiatan harian selama bulan ramadhan rasanya makin padat. Nyaris tidak ada sisa waktu untuk bermanjah ria kecuali saat akhir pekan karena libur kerja. 


Pagi hari setelah sahur, bebersih, lalu beribadah, dan tau-tau Kecemut udah bangun dan minta ditemani untuk main. Tapi lumayan banget, sih. Soalnya aku jarang menemani Kecemut bermain pas pagi hari. Suka sok sibuk sendiri. Apalagi hari-hari biasa.

Sepulang kerja, pukul 15.00 WIB sudah mulai sibuk di dapur. Kecemut biasanya aku minta buat nonton tv, main, atau kalau moodnya lagi bagus aku ajak masak-masak di dapur. Kegiatan berikutnya sebelum dan sesudah buka puasa lebih banyak mengerjakan amalan-amalan bulan ramdhan.

Sibuk banget, yaaa. Hahaha. Secara teori dan praktik sepertinya memang sudah tidak tersisa waktu luang. Namun pada kenyataannya, aku masih bisa menyempatkan untuk belajar edit video dan ngeblog. Ini kegiatan minimalis banget. Kalau full time Ibu Rumah Tangga biasanya ada tambahan bikin kue, nih. Hihihi.

Belajar Membuat dan Edit Video
Alhamdulillaah sebulan sebelum ramadhan aku dapat pinjaman lensa dari seorang teman. Merasa butuh upgrade kemampuan, aku belajar membuat sekaligu edit video. Kebetulan ramadhan tahun ini cukup banyak dokumentasi video. Jangan dikira aku belajar mengambil  dan edit video dengan cara les private, ya. Aku cuma belajar dari para ahli atau videographer favorit melalu channel youtube. Selebihnya untuk teknis pengambilan dan setting kamera, aku kerap bertanya kepada beberapa temanku yang udah profesional.

Setelah membuat video (video yang aku ambil adalah aktivitas Kecemut dan atau tempat kerja dowang lho, ya.), beberapa hari kemudian aku mulai edit. Aku edit video menggunakan aplikasi Power Director di smartphone, ya. Jadi hasilnya ya harap dimaklumi laah. Cek saja akun youtube CERIS Family. Di akun tersebut ada beberapa hasil editing video yang aku ambil secara mandiri. 🙊

Oiya, kalau tanya kapan waktu yang tepat untuk edit video yaitu di sela-sela jam istirahat kantor atau pas lagi senggang di akhir pekan. 🤗

Ngeblog
Ini kabar membahagiakan bagi aku pribadi. Ya, bagi aku saja cukup. Soalnya, bahagiaku belum tentu bisa menjadi kebahagiaan orang lain. Hahaha. Kabar bahagia itu adalah aku dapat mengikuti challenge dari Blogger Perempuan yaitu 30 hari ngeblog.

Sebenarnya mengerikan sekali ketika aku memutuskan untuk ikut challenge ini. Tapi selain minimal tarjet one day one juz, aku pingin juga one day one publish artikel. Hahaha. Ini beneran niat dulu karena kadang moodku hancur cuma gara-gara seharian tidak minum susu. 😛 Alhamdulillaah...kegoatan blog challenge ini tinggal menghitung hari dan aku dapat mengikutinya.

Omong-omong, waktu yang paling tepat buat menulis atau ngeblog adalah malam hari karena saat malam hari lebih tenang, lebih banyak ide, dan bisa lebih cepat menulis. Makanya, setelah tadaeus malam aku berusaha banget untuk tidak langsung memejamkan mata. Ini perjuangan banget, sungguh. Tapi karena sudah berkomitmen, mau tidak mau malam harinya langsung menulis postingan challenge sesuai tema yang diberikan Blogger Perempuan.

Btw, kamu punya kegiatan apa untuk mengisi ramadhan? Boleh lah sharing denganku. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
It's time to kangen-kangenan sama tradisi lebaran. Tinggal dan hidup di Desa, tuh, terlalu banyak tradisi lebaran yang pada akhirnya menyisakan kangen atau bahkan bikin baper. 🙊Aku, dong, punya banyak tradisi lebaran di kampung. Karena saking banyaknya, aku ambil empat tradisi yang paling ngangenin. 😎



Sebelum ngobrolin tradisi lebaran, mungkin hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengingat kembali kegiatan atau hal istimewa apa saja yang dilakukan saat lebaran. Tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat. Mudik, misalnya. 

Kegiatan mudik menjadi salah satu tradisi yang mungkin sangat ditunggu-tunggu oleh mereka para perantau. Karena aku hampir tiap seminggu sekali mudik (saking dekatnya jaral buat mudik, yaitu di Wonosobo), aku tidak memasukan mudik ke dalam daftar tradisi lebaran yang ngangenin meski bagi sebagian orang mungkin momen ini sangat ditunggu-tunggu semenjak ramadhan tiba.

Nah, berikut empat tradisi lebaran yang oaling ngangenin versi aku!


Oncor-oncoran

Ada yang tahu oncor? Itu lho, obor yang terbuat dari bambu yang biasanya berdiameter tidak lebih dari 5 cm, lalu diisi dengan minyak tanah dan atasnya ditutup menggunakan kain. Pada bagian bawah oncor, biasanya juga diberi pegangan untuk memudahkan saat penggunaan dan supaya tangan tidak panas.

Kegiatan oncor-oncoran di kampungku ini dilakukan pada malam takbirab. Aktovitasnya hanya berkeliling kampung dimulai dari titik tengah yaitu lapangan desa, kemudian berjalan mengelilingi kampung sambil diiringi dengan musik bedug. Sambil membawa oncor, anak-anak terlihat bahagia banget! Dari aku kecil, tradisi ini paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak. 

Pernah saat malam lebaran agak gerimis. Aku kira kegiatan ini bakal batal karena cuaca tidak mendukung. Namun saking tingginya antusias anak-anak, banyaknya anak yang sudah siap dengan oncornya, panitia pun nampak galau. Kegiatan yang biasanya dimulai pukul 19.00 WIB, malam itu terpaksa dilakukan pukul 22.00 WIB karena menunggu hujan reda. Dan yang bikin takjub, anak-anak yang sedari tadi menunggu kegiatan ini masih terjaga, lho. Mereka pada takbiran di Mushola dan atau Masjid sambil menunggu hujan reda. Luar biasa untuk tradisi yang satu ini.

Lebaran Ketupat
Usai menjalankan ibadah sunnah yaitu sholat idul fitri atau idul adha, tradisi selanjutnya di kampungku yaitu lebaran ketupat. Di kampungku, tradisi ini dilakukan tiap RT. Karena pesertanya tidak terbatas, tempatnya pun bebas asal bersih dan luas. Ada yang menyelenggarakannya di Mushola, Masjid, dan atau jalan raya tergantung ketersediaan tempat ibadah. Jadi gini, misal dalam satu dusun hanya terdapat 2 mushola, sementara ada lebihbdari dua RT, ya berarti salah satunya mengalah dengan melakukan tradisi lebaran ketupat di jakan raya.

Tiap satu kekuarga diminta untuk membawa satu sajian untuk dimakan bersama-sama. Uniknya nih, ada tukar sajian. Jadi, sajian yang berisi ketupat dan lauk pauk yang dibawa oleh masing-masing keluarga diacak penataannya supaya para JAMA'AH tidak menikmati hasil olahan sendiri. Iya, supaya bisa mencicipi masakan tetangga.

Tradisi ini termasuk ngangenin karena kapan lagi bisa kumpul satu RT buat makan bersama. Selain sebagai ajang silaturahim, tradisi ini mengingatkan kita untuk berbagi saat lebaran.

Ziarah Kubur
Kamu termasuk keluarga yang melakukan ziarah kubur dini hari (sebelum terbit fajar) atau setelah sholat ied? Di keluargaku terbagi menjadi dua tim, nih. Namun, sebagian besar melakukan ziarah kubur setelah sholat ied dan sebelum lebaran ketupat.

Ziarah kubur saat lebaran termasuk tradisi yang ngangenin karena pada hari itu juga pemakaman penuh dengan peziarah. Bisa dibayangkan, betapa bahagianya keluarga kita yang sudah di alam sana? Dikunjungi banyak keluarga, kemudian didoakan bersama-sama. Kebersamaan untuk mendoakan arwah keluarga atau saudara di pemakaman menjadi salah satu tradisi lebaran yang ngangenin karena kapan lagi pemakaman ramai peziarah kalau bukan pada hari lebaran. Hampir seluruh masyarakat desa datang ke pemakaman, lho.

Sungkeman
Kangen masakan Uwa? Atau, kangen kue bikinan saudara? Makanyaaaa, sungkeman dulu! Hahaha. Jadi, selain berniat meminta maaf atas segala dosa dan khilaf, subgkeman ini menjadi tradisi yang ngangenin karena dari kegiatan ini aku dapat mencicipi masakan saudara cita rasa lebaran dan juga mendapat angpaaaao! *haaaaah...udah kawakan masih terima angpao?* Yaaaa tidak laaah, maksudnya dulu, pas masih kecil suka ikut orang tua sungkeman ke sana sini cuma buat ngumpuling angpao. Hahaha. Parah, ya.

Asli, sungkeman ini menjadi tradisi lebaran yang ngangenin karena ada momen yang tidak biasa di sini. Meminta maaf kepada orang tua dan atau saudara dengan menekuk lutut, misalnya. Ini hanya dilakukan saat sungkeman lebaran, bukan. Eh btw, sungkeman pas nikahan juga menekuk lutut, ya. Tapi tetap lah berbeda karena angpaonya juga beda. *eeeeehhhh 😂

Kamu punya tradisi lebaran yang ngangenin? Apaa hayooooo...bagi ceritaa, dong! ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Aaah...tak terasa Ramadhan telah masuk hari ke 24. Artinya, tidak lama lagi hari kemenangan akan tiba. Perputaran waktu memang terasa cepat sekali ya, Bund. Rasa-rasanya baru kemarin mulai Tarawih, eh...tak lama lagi ibadah sunnah di bulan ramadhan ini akan segera berakhir. Sediiiih banget. 😭


H-7 menjelang lebaran, para Ibuk-ibuk biasanya mulai sibuk menyiapkan kebutuhan lebaran. Mulai dari kebutuhan dapur, suguhan, angpau, sampai dengan fashion. Nah, kali ini aku akan memberi tip sekaligus berbagi pengalamanku berburu baju lebaran untuk keluarga supaya tidak melebihi anggaran. Tahu sendiri, kalau lebaran pinginnya apa-apa dibeli. Banyak banget godaan. Apalagi perihal baju lebaran. Kalau buat orang tua, sih, rada bisa direm, ya. Tapi kalau buat anak, lihat model baju yang nggemesin dikit saja tergiur. Hahaha.

Eh tapi, tip belanja baju lebaran ini khusus buat keluarga inti, ya. Bukan keluarga besar yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan. Hahaha. Nah, kira-kira seperti ini tipnya:

Pertama, budget.

Sebelum mulai memilih baju lebaran, hal pertama yang wajib disiapkan dan pertimbangkan adalah budget atau anggaran. Mulai dari baju untuk Ayah, Ibu, dan Anak-anak, semua harus diperhitungkan. Untuk anak, misalnya. Dia akan dibeliin berapa biji dengan harga maksimal berapa. Iya, ambil harga maksimal supaya jelas dalam anggaran lebaran. Setelahnya, barulah dibelanjakan. 

Kedua, model.

Setelah menentukan anggaran, selanjutnya adalah memilih model. Ini agaknya penting, sih. Soalnya biasanya, kan, baju lebaran ini juga akan digunakan untuk silaturahim. Makanya, pemilihan model ini cukup penting supaya enak dilihat saat silaturahim bersama. Model yang aku maksud di sini lebih ke seragam. Bahasa gawlnya itu couple, ya. Hahaha.

Ketiga, beli jadi atau jahit.

Jangan mepet waktu ketika kamu punya rencana untuk membeli baju yang sudah tinggal pakai alias beli jadi. Beli lah di awal-awal supaya kamu mendapat banyak pilihan ukuran dan juga model. Pernah nih, aku berencana membeli baju lebaran di toko tapi huntingnya H-7 lebaran. Uwuuw...banget! Ukuran baju tidak ada yang sesuai kebutuhan.  Panik, dong. Hahahaha.

Meski sudah tersedia banyak model baju lebaran, tetap saja ada yang lebih suka menambah koleksi baju lebaran dengan menjahit. Pertimbangan ini biasanya karena ukuran tubuh, terlalu besar atau terlalu kecil yang mana akhirnya tidak memungkinkan untuk beli jadi.

Nah, kalau beli jadi memang tidak memungkinkan, otomatis harus punya model baju yang diinginkan. Untuk menjahit, bisa jadi anggaran lebih besar ketimbang beli baju lebaran yang sudah jadi karena harus beli bahan dulu. Dan terkait model baju, makin tinggi tingkat kesulitan model, biasanya juga makin mahal ongkos jahitnya. Supaya lebih tenang, letakan bahan H-1 bulan di penjahit, ya. Ini untuk meminimalisir kemungkinan yang bikin deg-degan. Ya, lebaran tinggal hitungan jari, tapi baju lebaran belum jadi. Kan ngeness. Hahaha.

Keempat, tempat belanja.

Kamu tim yang suka belanja baju lebaran di toko online atau toko offline? Aku sendiri lebih prefer belanja di toko-toko offline supaya lebih mantap karena bisa nyobain. Yaaa...meski di toko online kadang sudah tertera ukuran detail, tapi tetap saja was was. Tahu sendiri, baju lebaran ini bisa dibilang punya magnet luar biasa saat dikenakan nanti. Pokoknya, tuh, beda dengan baju-baju yang dibeli harian.

Sudah dua tahun ini aku gagal membelanjakan baju lebaran karena kurangnya pertimbangan, gitu. Agak menyepelekan dan sok PD pasti akan mendapat baju sesuai keinginan padahal berburunya saja sudah mendekati lebaran. Hahaha.

Omong-omong, kamu punya tip sebelum belanja baju lebaran? Kira-kira apa saja yang harus diperhatikan sebelum membelinya? Yuuuk...sharing!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Malas itu ketika whats app group SEKAWAN mulai ada notifikasi chat. Group ini isinya cuma empat orang; Alira, Alvis, Aga, dan Aku. Berkawan dengan mereka sejak SMK, beda kelas, beda jurusan, tapi kami kenal baik dan sering pulang bareng naik angkutan umum karena satu arah. Sebenarnya kami ada banyak, 15 mungkin. Tapi teman-teman yang lain udah susah diajak jalan bareng dan beberapa di luar kota. Tersisa sekawan, frasa dalam bahasa jawa yang berarti empat. Pas banget, ya. 


Kalau dibilang akrab, sebenarnya kami tidak terlalu. Dibilang tidak dekat, ya kami cukup paham satu sama lain. Lalu, kenapa kami bisa dalam satu wadah, dan bisa sok kompak sampai sekarang? Jawabannya karena dulu kami sama-sama telat nikah dan pada akhirnya ya nyaman aja ngobrolnya. Eeehhhhh...kita ketawa dulu, yuk! 😂😂😂 

Ini agak serius, disaat teman-teman satu gengs udah pada kerja sampai luar pulau, bahkan luar negeri, kami masih nyaman berada di bumi Banjarnegara. Kerja seadanya, berusaha menikmati apa yang ada. Aaah...intinya, dulu kalau keluar rumah buat karokean atau main sampai malam ya sama mereka. Hanya kami berempat yang lepas; jomblo kelamaan, tidak tahu pacarannya kapan tapi tiba-tiba sebar undangan, dan atau hubungan tanpa status yang endingnya sungguh mencengangkan. Hahaha. GITAAA...GITAAAA, ujung-ujungnya ya nikah sama siapa! 🙊

"Ayolaah buka bersama. Lama ngga ketemu juga, kaaan." Uut alias Emaknya Aga mulai merusak keheningan grup. Aku masih diam, diam-diam bae karena asli malas banget muncul di itu grup yang tidak jelas. 😄

"Yuuuh, kapan? Mau dimana, manuut." Gita alias Emaknya Alvis. Pokoknya ini orang sukanya manat manuut tapi endingnya kadang juga tidak jelas. 😄

"Yuukk. Tapi aku cuma bisa minggu ini. Minggu depan udah ngga dapat jatah libur." Si Muji alias Emaknya Alira, orang super sibuk dan jarang noleh kanan kiri ikut berkomentar.

Obrolan di grup terus berlanjut. Aku masih belum melayangkan komentar karena malas ujungnya PHP. Hahaha. Sampai akhirnya dimention siapa, gitu, buat pesan tempat sekaligus makanan. Aku pun muncul dan langsung mengirim menu makanan di tempat buka puasa yang mereka pingin. Duhh...ini nasib banget punya kontak si rumah makan idaman mereka. Hmmm...



Menu buka puasa sudah aku pesan sesuai keinginan yaitu crabby. Kami sampai sana sudah tinggal lahap, dong. Anak-anak pun mulai menyatu gara-gara lele dan mie goreng. Hahaha. Akhirnyaa...terwujud juga buka puasa bareng mereka. Aku kira rencana buka puasa bersama ini hanya akan menjadi wacana mengingat saking sibuknya dengan pekerjaaan masing-masing. Tapi ternyata mereka masih greget buat ngumpul. Padahal ya, anak-anak kami kalau sudah kumpul, tuh, paling susah diajak pulang. Bawaannya pingin main bareng terus. 🙊

Alhamdulillaah banget tahun ini bisa bertemu lagi sembari melunasi janji kepada Alira. Bahagia rasanya. Dan buka puasa bersama SEKAWAN ini adalah buka puasa perdanaku di luar rumah. Ya, tahun ini aku membatasi untuk tidak aktif ikut buka puasa bersama teman-teman. Alasannya karena Syaquita kadang tidak mau diajak, menolak gituuu.

Alhamdulilaah (lagi), tahun ini Uut hamil. Artinya, tahun depan jumlah personil buka puasa bersama insya allah akan bertambah. Aku berdoa banget tahun ini bisa hamil nyusul Uut. Pun dengan Mujel dan Gita. Pingin deh rasanya hamil bareng-bareng. 🙊

Tinggal dalam satu kota, bahkan satu Kecamatan, tapi ketemunya bisa dihitung jari. Paling banter setahun dua kali; sekali pas teman ada yang punya hajatan, dan sekali pas bulan Ramadhan yaitu momen buka puasa bersama. Aaah...semoga silaturahim terus terjaga yaaa, gaesss! Grupnya tidak sepi, gituu. Hiihhhhhhhh
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Momen lebaran termasuk momen spesial yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim setelah sebulan menjalankan ibadah puasa. Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan saat lebaran, salah satunya yaitu silarurahim atau sungkeman. Tidak ada maksud pamer atau sejenisnya, nyaris seluruh umat muslim ingin tampil beda saat lebaran mulai dari fashion sampai dengan make up. Begitu, bukan? 🙊


Pun denganku. Pingin tampil maksimal meski ya pada akhirnya kayak gitu-gitu saja. Hahaha. Pernah lebaran tahun kapan, aku nyoba mengikuti tutorial hijab plus make up untuk persiapan lebaran. Maklum, make up keseharianku kan cuma gitu-gitu dowang. Pingin lah tampil sedikit beda dengan sentuhan make up tipis-tipis. 🙊 Mungkin ada setengah hari aku mainan make up. Mumpung sela banget, sih. Hasilnya? Ya...memang tambah cantik, tapi rasanya ribet banget, Sist. Selain ribet, capek juga ternyata kalau pingin tampil maksimal, ya. Hahaha. Penuh kesabaran, gitu. 🤣

Nah, untuk lebaran besok, kamu pingin tampil dengan make up yang seperti apa? Setidaknya ada dua pilihan make up saat lebaran, yaitu memilih untuk tampil dengan make up natural atau tampil dengan make up maksimal a.k.a glowing bling bling?

Ngga usah main tebak-tebakan, kalau aku lebih nyaman dengan make up natural buat lebaran nanti. Cukup pakai foundation, eyeliner, menebalkan alis dikiiiit, maskara, dan tidak lupa adalah LIPSTIK! Pokoknya setelah pilih make up natural, aku pasti pilih hijab segi empat supaya enak dilihat. 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Belajar hal-hal yang baik hendaknya dilakukan sejak kecil. Termasuk belajar puasa. Ramadhan tahun ini usia Kecemut genap 3 tahun 5 bulan. Di usia ini, kami baru bisa mengenalkan arti puasa kepada Kecemut, ituoun arti secara sederhana. Karena ada keinginan untuk Kecemut dapat ikut belajar puasa, hari pertama puasa ramadhan, kami melakukan semacam observasi kecil-kecilan. 🙊


"Ibu, aku mau ikut sahur." Saat kami akan mengakhiri sahur, tiba-tiba Kecemut bangun dan minta ikut sahur. "Aku mau puasa, Bu." Tambahnya sambil mengulurkan kedua tangannya, minta dibangunin. Ada kebahagiaan tersendiri ketika dia minta untuk ikut berpuasa meski dia belum paham betul arti berpuasa. Aku pun langsung meng-IYA-kan permintaannya. Terpenting adalah respek, bukan? Perkara dia beneran mau puasa atau sekadar ingin, itu pikir belakangan.

Belajar dari saudara yang anak-anaknya sudah mulai puasa, ternyata orang tua musti punya kekuatan lebih untuk mendampingi anak-anak yang baru belajar berpuasa. Harus punya jurus jitu juga untuk menyemangati anak-anak. Nah, dari hasil sharing beberapa saudara, aku mendapat 3 tip berpuasa untuk anak kecil.

Beri Pujian dan atau Reward
Buat anak-anak yang sedang mulai belajar apapun, pada dasarnya dia belum tahu betul dan bekum paham tentang apa yang sedang dikerjakannya. Ada baiknya orang tua terus menuntun dan memberi tahu tentang apa yang sedang dikerjakannya supaya anak-anak makin paham dan punya semangat lebih.

Setelah mereka selesai belajar, dalam hal ini adalah berpuasa, orang tua harus lebih perhatian. Beri mereka pujian yang menyemangati untuk terus berpuasa. Tidak bermaksud untuk membiasakan diri untuk memanjakan, tapi supaya mereka lebih giat lagi dalam belajar. Sesekali boleh lahbdiberi reward kalau memang perlu. Yaaa...kan mereka tekah berhasil tidak minum dan tidak makan dalam kurun waktu yang ditentukan, masa iya orang tua tidak bangga. Aku yakin mereka juga merasakan berjuang, lho. 😉

Buat Menu Sahur dan Buka Kesukaan Anak
Ini masih terkait dengan semangat belajar untuk berpuasa. Dulu, saat aku masih kecil, rasanya makin semangat untuk berpuasa ketika Ibuku masak masakan kesukaanku. Dan ternyata hal ini terbawa sampai sekarang. Anak-anak makin semangat bangun sahur dan berbuka ketika tahu menu sahurnya adalah menu kesukaannya. Sebagai tambahan, sebelum memasak, ada baiknya orang tua menanyakan kepada anak-anak perihal menu sahur dan buka. Ini beguna banget untuk mengantisipasi kebosanan dengan menu makanan.

Buat Kegiatan yang Menyenangkan
Kunci utama supaya mood anak-anak tetap terjaga adalah komunikasi. Ajak mereka ngobrol, tanyakan juga apa yang membuatnya bahagia saat-saat berpuasa. Buat kegiatan yang sekiranya menyenangkan, baik di pagi hari maupun saat ngabuburit. Kegiatan ini bisa sedikit membantu menyamarkan rasa lapar dan dahaga saat berpuasa.

Ini tip yang sederhana dan sering diaplikasikan oleh orang tua. Kalau kamu punya tip berpuasa untuk anak kecil, boleh dong sharinh di kolom komentar. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Bulan ramadhan tahun ini, masyarakat Indonesia khususnya para pengguna aplikasi pesan instant dan sosial media mendapat kejutan dari Kementerian Kominfo RI. Baru-baru ini, Kemenkominfo membatasi sementara akses aplikasi tersebut karena suatu hal. Kalangan netizen pun sempat heboh di Twitter yang menjadi satu-satunya sosial media (seperti) bebas hambatan.


Bagaimana rasanya? Buat aku sendiri ini tidak terlalu berpengaruh karena aku tidak begitu aktif di sosial media. Pun dengan pesan instant. Terpenting bisa mengirim teks saja sudah cukup. Yaaa...meski pada akhirnya aku harus install VPN untuk menyelesaikan pekerjaan deadline kantor. 😂

Bisa dibilang aksi dari Kemenkominfo ini sejarah banget, ya. Rasanya baru kali ini pemerintah Indonesia serius dalam mengantisipasi, memerangi penyebaran informasi yang tidak bermanfaat atau bahkan hoax.

Tidak bisa mengakses sosial media atau mengirim gambar lewat pesan instant, ini sama sekali tidak menjadi masalah. Namun, ketika aplikasi notes pada smartphoneku tidak dapat berfungsi, ini menjadi masalah besar. Hahaha. Berlebihankah? Tidak, dong! Sebenarnya aku kerap menggunakan Notes ini. Hanya saja, saat ramadhan lebih sering lagi. Lebih intens, gitu.

Nah, berikut alasanku menjadikan Notes sebagai aplikasi andalan selama Ramadhan.

Sedang Mengikuti Challenge
Ramadhan tahun ini aku mengikuti tantangan menulis satu hari satu artikel dan bertema. Tantangan ini datang dari komunitas Blogger Perempuan. Dan ternyata untuk menyelesaikan tantangan ini butuh konsistensi yang tinggi. Tidak menerima alasan apapun jika ingin berhasil menyelesaikan challenge. Makanya, tiap kali ada waktu senggang aku selalu buka aplikasi notes untuk membuat konsep artikel challenge. Naaah, karena challenge ini sudah ada temanya dari awal hingga akhir, yang ikut pun bisa membuat konsep terlebih dahulu untuk nantinya dijadwalkan publish.

Banyak Kebutuhan Belanja
Ini sudah bukan rahasia lagi. Meski secara praktiknya setelah minum segelas kolak langsung kenyang, tetap saja namanya Ibu-ibu kalau udah ketemu tukang sayur bawaannya pingin beli ini itu. Padahal tahu banget kapasitas setelah makan kolak tadi, tuh, biasanya perut hanya bisa menampung sedikit makanan saja. Hahaha. Ini baru soal belanja sayur, ya. Belum kebutuhan belanja lainnya seperti beli snack-snack buat shodaqoh ke masjid, gitu.  Makanya, aku tiap hari menulis di notes kebutuhan belanja harian termasuk snack supaya menu lebih bervariasi tiap harinya dan lebih terkontrol pengeluarannya.

Membuat Daftar Kebutuhan Lebaran
Tidak ingin kecolongan terus-terusan untuk kebutuhan lebaran, tahun ini aku lebih ketat dalam membelanjakan uang THR. Menggunakan aplikasi notes, aku membuat daftar kebutuhan lebaran dari A sampai Z, dari kepala sampai kaki. Hahaha. 

Aku membuat daftar ini juga sebagai bentuk controling. Apalagi sekarang kami punya Mak Yem, harus mencatat kebutuhan Mamak juga. Yaa...meski tidak seberapa, kan tetap dianggarkan, ya. Nah, kadang tiap hari, tuh, ide selalu berubah. Pingin beli ini, pingin ngasih ini itu ke saudara, pingin beliin ini itu buat Mamak. Halaah...pokoknya keinginan selalu selangit. Makanya aku butuh banget mencatat di notes supaya tidak ada yang kelupaan untuk kebutuhan lebaran. Aku juga selalu melakukan update data, mana yang sudah kebeli, mana yang belum.

Aplikasi notes ini membuat hidupku makin simpel dan tidak banyak mikir. Lupa dikit, buka notes. Jatah beli apa minggu ini, buka notes. Mau beli snack apa, buka notes lagi. Tiada hari tanpa buka aplikasi notes saat ramadhan.

Kalau kamu, punya aplikasi andalan selama ramadhan? Apa hayoooo? Jangan bilang aplikasi andalannya itu Instagram. 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ramadhan tahun ini alhamdulillaah banyak bahagianya bareng Kecemut dan tentunya suami. Kalau ngomongin ramadhan orang dewasa, tuh, jarang ada yang menarik, ya. Menurutku, sih. Soalnya, ya, kegiatannya itu-utu saja karena sudah terprogram dan juga ada semacam tarjet. Pokoknya udah bisa ditebak lah. Beda banget sama si kecil yang masih dalam pengawasan serta pengendalian kita sebagai orang tua. Yaa kaaan?


Di usia Kecemut sekarang, 3 tahun 5 bulan, dia sudah paham ketika kami mengajaknya ngobrol perihal puasa ramadhan berserta kegiatan atau amalan-amalan saat bulan puasa. Tiap hari pun dia menanti beberapa amalan ramadhan. Tarawih, misalnya. Ya...meski belum paham betul tarawih itu apa, yang jelas jika adzan isya berkumandang, dia minta untuk wudhu dan mangajak ke masjid untuk tarawih. Ya, dia mengajak untuk tarawih, bukan sholat isya. Artinya, dia mulai hafal satu per satu kegiatan atau amalan di bulan ramadhan.

Meski belum paham betul tentang amalan ramadhan, tapi aku terus mengenalkan amalan-amalan yang dapat dilakukan selama ramadhan. Berikut amalan-amalan ramadhan yang aku kenalkan kepada Kecemut:

Tarawih

Sejak malam pertama ramadhan, aku menyampaikan kepada dia perihal sholat tarawih. Bahwa setelah sholat isya, nanti akan dilanjut dengan sholat tarawih.

"Sholat apa, Bu?"

Nampaknya dia kata Tarawih ini belum familiar di telinganya. Aku pun kembali mengucapkan kata tarawih dengan pelafalan lebih lambat dan intonasi lebih lirih.

Tadarus

Kegiatan atau amalan ramadhan yang aku kenalkan setelah tarawih adalah kelanjutannya yaitu Tadarus. Aku menyampaikan kepada Kecemut kalau amalan tadarus ini bisa dilakukan di masjid dengan bareng teman-teman maupun sendiri. Sebenarnya tiap harinya dia sudah aktif mengaji. Hanya saja, ketika saya mengajaknya tadarus di masjid, dia seperti bingung.

"Ibu, baca qur'annya di rumah saja." Katanya, sambil menarik mukenaku yang masih aku kenakan. Aku pun terus ditarik sampai akhirnya kami keluar dari masjid.

Ya, dia lebih suka membaca qur'an di rumah ketimbang di masjid. Lama banget, katanya. Hahaha.

Pebanyak Doa

"Ya Allah, beri Ibu rezeki yang banyaaaak sekali. Beri Syaquita dedek juga ya Allah." Doa itu terucap ketika aku menyampaikan bahwa tiap doa baik dari Syaquita insya allah akan dikabulkan oleh Allah.

Kami pun punya semacam ritual dia bersama saat sholat subuh, ashar, dan ketika hendak tidur. Ya, saat hendak tidur biasanya kami hanya membaca doa akan tidur, namun selama ramadhan kami menambah doa-doa terbaik untuk dipanjatkan kepada Allah.

Perbanyak Shodaqoh

Cukup susah mejelaskan amalan yang satu ini kepada Syaquita. Kami sudah berusaha menjelaskan sesimpel apapun, namun yang dia terima yaitu memberi. Ya arti dari shodaqoh memang memberi, sih, hanya saja kami membuat kategori shodaqoh dan menyampaikan kepada Kecemut dengan tindakan. Memberi snack untuk anak-anak yang tadarus, misalnya. Melalui tindakan, kami lebih mudah mengenalkan amalan ramadhan kepadanya.

Kami tidak menjelaskan detail perihal pahala atas amalan ramadhan karena menurut kami Kecemut belum begitu paham tentang apa yang didapat atas amalan-amalan tersebut. Terpenting bagi kami, dia tahu amalan-malan ramadhan yang dianjurkan. Mungkin penjelasan detail tentang apa yang didapat atas sebuah amalan dapat kami sampaikan jika dia sudah paham dan daoat mencerna dengan baik.

Btw, Bunda sudah mulai mengenalkan amalan puasa kepada si kecil belum, nih? Pasti banyak cerita seru. Share, dong!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Tidak pernah terbayangkan kalau akhirnya aku bisa merasakan mudik. Meski hanya lintas kota, tapi setidaknya aku dapat turut merasakan sensasi mudik yang ternyata asy8k banget. Apalagi mudik saat lebaran, di mana akan banyak temu dengan saudara yang jarang jumpa atau bahkan bertemunya hanya setahun sekali yaitu pas momen lebaran.


Mudik lebaran ke Wonosobo biasanya kami lakukan H+2 lebaran atau setelah hari pertama selesai sungkeman keliling kampung. Rencana untuk mudik tahun ini akan sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena kami harus menyelesaikan beberapa urusan di sini pas hari kedua lebaran.

Kenapa, sih, mudik itu asyik banget?

Alasan yang paling kuat adalah aku bisa kembali bertemu dengan keluarga dari suami maupun keluarga besarnya. Jadi suami ini punya lima saudara dan dua diantaranya tinggal di luar Wonosobo. Saking banyaknya kegiatan, mereka pulang rumah saat libur sekolah. Makanya, mudik saat lebaran ini menjadi asyik karena bisa bekumpul dengan keluarga, berkumpul dengan santai, bahagia. Bonusnya nih, kadang piknik bareng, gitu. 

Jarak tempuh dari rumah di Banjarnegara menuju Wonosobo tidak sampai 20 km atau kurang lebih 20 menit. Cukup dekat atau sangat dekat? Hahaha. Tidak usah menghujat, yang jelas aku bisa merasakan bahagianya mudik lebaran. 🤣

Doakan mudik tahun ini bisa menikmati, ya. 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Mulai berat, nih, tantangan blog challenge. Berat karena karena temanya tentang ramadhan masa kecil. 🙊 Rasanya sudah pingin ngomongin ramadhannya Kecemut, eh tapi dia belum mulai belajar puasa, dong. Lagi pula ini yang diminta juga cerita masa kecilnya yang ikut challenge. Hahaha.


Aku baca caption di akun Instagram Blogger Perempuan tentang tema kali ini. Sungguh caption yang sangat simpel tapi bikin nyengir karena aku pernah mengalaminya. Hahaha. Aku pingin berbagi cerita ramadhan saat masa kecil, kira-kira aku duduk di kelas 4 SD, gitu. Aku punya banyak kenangan, tapi setidaknya ada satu kenangan yang sampai sekarang masih terus teringat. Kenangan konyol. Hahaha.

Duuh...gimana ini, ya. Belum mulai bercerita malah sudah nyengir-nyengir sendiri. Hahaha. Jadi ceritanya begini. Aku punya beberapa saudara yang tiap akan lebaran idulfitri pasti membuat kue. Dulu, tuh, lagi hits banget roti kacang sama nastar yang atasnya dikasih cengkeh buat pegangan. Hahaha.

Karena bagian cetak mencetak roti sudah banyak, rata-rata oeamg dewasa, aku mendekati Uwa yang lagi sibu bersihin loyang yang baru digunakan untuk manggang roti di oven.

"Uwaaa, sini aku bantuin." Aku menawarkan diri untuk membantu Uwa saat loyang masih penuh dengan bekas margarin. Btw, sisa margarin yang menempel pada loyang, tuh, kadang cukup tebal. Karena sudah masuk oven, margarin ini harumnya menggoda bangettt. Naaah, alih-alih membersihkan loyang, aku makan sisa margarin yang sedap bangetttt dengan ngumpet-ngumpet, gitu. Hahaha.

Ya ampuun...ini kenangan terkonyol kayaknya. Konyol tapi lucu. Kalau inget kejadian ini aku bakal ketawa sendiri karena memang tidak ada  seorang pun yang tahu kelakuanku ini. Hahaha. AIB banget! Sayangnya nih, makin ke sini, makin jarang saudara yang bikin kue lebaran. Aku jadi ngebayangin andai Kecemut melakukan hal yang sama denganku, ngakak bangett. 🤣

Eeehh...kamu punya kenangan atau momen ramadhan saat masa kecil yang bikin kamu ketawa-ketawa? Sharing laah!

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ada yang tahu lagu Tompi yang berjudul Ramadhan Berbagi? Lagu ini mengingatkan kepada kita semua untuk makin banyak berbagi di bulan Ramadhan. Lagu ini juga enak banget didengar, bikin pingin goyang karena antara musik dan suara sungguh cucok meong. 



Berbicara soal berbagi, Islam memberi kategori berbagi menjadi tiga bagian yaitu Zakat, Infaq dan Shodaqoh. Sebenarnya inti dari ketiganya hampir sama, sama-sama memberi kepada seseorang yang mempunyai tujuan penting yaitu untuk kesejahteraan umat. Hanya saja, definisi dan penerimanya masing-masing berbeda.

Bulan ramadhan umat muslim dianjurkan untuk banyak berbagi karena pahalanya makin banyak dibanding bulan lainnya. Jika kita perhatikan, banyak kegiatan yang diadakan pada bulan ramadhan baik di lingkungan masyarakat maupun tempat kerja. Di sinilah kita dapat memanfaatkan untuk kegiatan berbagi.

Nah, kali ini aku akan berbagi pengertian tentang berbagi dalam bentuk Zakat, Infak dan Shodaqoh. Tidak detail amat, sih. Cuma garis kecil saja dan semoga tidak mengurangi makna, ya.

Pertama yaitu Zakat. Zakat adalah mengambil sebagian harta dengan ketentuan tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu. Menurut kewajiban melakukannya, zakat adalah amal ibadah yang wajib dijalankan oleh setiap muslim yang dikenai kewajiban membayar zakat dan diberikan kepada 8 golongan masyarakat.

Untuk zakat yang umumnya dijalankan yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Kedua jenis zakat ini ada ketentuannya. Lebih singkatnya, kaum muslim wajib mengeluarkan zakat satu tahun sekali pada bulan suci Ramadhan yang biasa disebut zakat untuk mensucikan diri (zakat fitrah), maupun zakat untuk mensucikan harta yang dimiliki sesuai syarat dan ketentuan (zakat maal).

Nah, untuk berbagi dalam bentuk zakat ini dapat berupa beras atau makanan pokok sehari-hari, dan juga uang. Tata caranya, kamu dapat mendatangi tempat dan juga panitia zakat. Ini lebih ringan karena kita hanya membawa beras atau uang. Selanjutnya, kamu niat berdoa untuk zakat yang akan dituntun oleh panitia, kemudian panitia akan mendistribusikan hasil zakat kepada masyarakat setempat khususnya, sesuai dengan syarat dan ketentuan pembagian zakat.

Kedua yaitu Infak. Berbagi untuk jenis yang satu ini tidak diwajibkan, hanya disunnahkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Infak ini adalah cara berbagi pembelanjaan seorang muslim untuk kepentingan sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Infak setelah pengajian, misalnya.

Di tempat kerjaku, selama bulan ramadhan ada kegiatan pengajian atau kultum. Selama pengajian berlangsung, ada kotak amal yang berjalan. Seluruh jama'ah pengajian disarankan untuk menyisikan rezekinya dengan mengisi kotak infak. Ini merupakan salah satu contoh infak untuk kepentingan sendiri.

Ketiga yaitu Shodaqoh. Nah, berbagi jenis ini meupakan bentuk infak yang lebih khusus lagi, yaitu pembelanjaan yang dilakukan di jalan Allah. Dan perlu diingat bahwa, shodaqoh tidak harus berupa uang. Kita juga dapat melakukannya dengan cara berbagi pikiran yang berguna dan membantu dengan tenaga. Ini cara berbagi yang paling ringan tapi cukup banyak godaan karena kadang melibatkan hati. 🙊

Kemudian yang menjadi pembeda dari zakat, infak dan shodaqoh adalah waktu pembayarannya. Kita dapat berinfak dan shodaqoh kapan saja ketika memiliki kemampuan membayarnya. Sedangkan zakat hanya boleh dilakukan pada masa-masa tertentu saja. Zakat fitrah wajib dibayarkan selama bulan Ramadhan, lalu zakat maal dibayarkan ketika telah mencapai nisabnya dan dimiliki penuh selama setahun.

Yuukk berbagi; zakat, infak, shodaqoh, sesuai anjuran agama! ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Tumbuh jerawat tanpa permisi dan tidak kenal musim membuatku harus lebih berhati-hati dalam menggunakan kosmetik terutama untuk bagian wajah. Iyaaa, jerawat itu tumbuh di bagian pipi, kemudian merambah ke dagu bagian bawah dan kening. 😔


Ugh...udah beberapa minggu ini, aku keluar rumah termasuk kerja tanpa menggunakan pelembab, bedak, dan alat kosmetik lain yang berhubungan langsung dengan wajah. Hasilnya? Emm...masih biasa saja, TETAP MANIS meski tanpa bedak. Soalnya, the power of KEMANISAN dan level percaya diriku bukan dari bedak melainkan dari lipstik! 😂

Ibu muda dengan satu anak ini lebih memilih meninggalkan bedak ketimbang lipstik. Kenapa? Karena warna dasar bibir ini udah kayak perokok beraaat padahal aku sama sekali bukan ahli hisap. 😭 Orangtuaku memiliki bibir yang sama-sama merah merona. Pun dengan adik cowokku, merah manis bangettt. Gagal paham dengan bibirku ini, niru siapa, gituuu. 😔

Tapi no problem, aku selalu tenang jika ada wardah lip cream nomor 05. Pokoknya mau kemana saja perginya, asalkan ada lip cream tersebut, aku tenang, aman, dan merasa paling memesona di antara beribu bintang. Hahaha.



Jadi, kenapa aku memilih wardah lip cream nomor 5?

  • Wajah terlihat lebih segar sekalipun tanpa make up wajah;
  • Bibir terasa lebih ringan dan lembap;
  • Harga ramah kantong, tapi hasil maksimal;
  • Jelas Halal dan bikin tenang memakanya;
  • Ramah banget kalau buat oplosan alias menggabungkan dua warna atau lebih;
  • Awet dan membuat bibir ini nampak ON terus.
Jadi, buat kamu yang suka penasaran dengan pemerah bibir yang aku pakai, aku sudah menjawabnya lewat blog post ini, ya. 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Mempersiapkan Tunjangan Hari Raya (THR) lebih awal menjadi kebiasaanku tiap tahun. Ada dua kelompok yang beri THR yaitu kelompok keluarga (yang sudah dewasa) dan anak-anak. Keduanya beda waktu pemberian. Jika keluarga aku beri lebih awal, maka THR anak-anak aku berikan saat lebaran tiba. Kenapa? Karena aku meyakini bahwa seberapapun THR yang diberikan kepada keluarga pasti akan segera dibelanjakan, buat tambahan, gitu. Sementara THR untuk anak-anak ini masuk kategori fun. Diberi alhamdulillaah, tidak diberi yasudah. 🙊


Pernah suatu lebaran ada salah satu keluarga dari Uwa yang biasa aku beri THR datang ke rumah. Dia tanya, kenapa aku belum juga datang ke rumahnya untuk memberi THR? Hahaha. Betapa THR itu memang paling ditunggu, ya. Padahal aku memberinya tidak seberapa karena emang dibagi-bagi banget. Sama halnya denganku sebagai pekerja kantoran, THR dari pemerintah juga sangat aku tunggu-tunggu.

Jadi, apa saja yang harus dipersiapkan untuk kebutuhan THR?

  1. Jumlah uang yang akan diberikan. Dari uang gajian atau THR yang telah didapat, segera alokasikan berapa rupiah yang akan digunakan untuk THR.
  2. Tentukan besarannya untuk tiap orang dan juga anak. 
  3. Tukarkan dengan uang yang baru. Sebenarnya ini tidak terlalu penting. Tapi aku berusaha untuk menukar dengan uang baru supaya lebih semangat, gitu.
  4. Jangan lupa beli amplop supaya lebih sopan. Ini khusus untuk keluarga. Jika untuk anak-anak, aku tidak menggunakan amplop. Padahal amplop anak-anak itu lucu-lucu bangat, yaa. 🙊
Buat yang sudah bekerja, sudah mulai mempersiapkan THR belum? 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Wahaai perempuan berhijab, apakah kalian termasuk salah satu dari sekian juta perempuan yang tetap setia dengan rambut panjang karena suami tidak rela melihat kalian berambut pendek? Sini sini sini, mari merapat dan rapihkan barisan. 🤣


Sejatinya rambut panjang untuk perempuan berhijab itu sepertinya bukan jodoh. Ini sudah aku survey dan 8 dari 10 perempuan berkata IYES. Tapi bukan berarti mereka itu takut mau potong rambut, ya. Ini tentang bentuk mengharagai. Eeeh...gini, bukan? Hahaha. Kalau akau sendiri, gitu. Tidak ingin melihat suami kecewa cuma gara-gara gaya rambut tidak sesuai keinginannya meski kadang ya ingin potong rambut juga. Hahaha.

Ada banyak alasan bagi mereka memilih untuk memendekan rambut. Salah duanya yaitu karena rontok dan gerah. Kebayang, kan, saat cuaca sedang panas? Keringat tidak hanya bercucuran di dahi, tapi juga rambut sampai basah, gitu. Ini yang menyebabkan rambut lembab dan akhirnya berketombe. Sediiih.

Perawatan rambut untuk perempuan berhijab memang lenih ekstra ketimbang perempuan yang tidak berhijab. Mulai dari keramas, misalnya.

Perempuan berhijab disarankan untuk mengeringkan rambutnya terlebih dahulu setelah keramas supaya saat mengenakan hijab tidak lembab. Sementara perempuan tidak berhijab, agaknya bebas. Sesuai selera karena setelah keramas pun rambut mereka tidak ditutup. Butuh waktu yang lebih untuk perawatan rambut perempuan berhijab supaya tetap sehat.

Gaya rambut pendek atau panjang bagi perempuan berhijab tentu sudah punya pertimbangan. Tinggal pintar-pintarnya merawat, ya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Dulu, saat hamil Kecemut, aku rajin banget mencari walpaper dengan kata kunci "bayi berhijab" pada mesin Google. Ternyata cukup langka foto atau walpaper tersebut. Beberapa kali nyari lewat Pinterest pun. Mungkin karena dokumentasi foto bayi berhijab ini jarang dipublikasikan, ya. Pokoknya nemunya itu-itu saja. 🙊


Nah, setelah aku punya Kecemut, aku baru merasakan bahwa bay perempuan itu jika dipakaikan jilbab tidak bertahan lama. Yang garuk-garuk kepala, sumuk, pokoknya tidak betah. Dan gemesnya, saat sedang foto sesion, mereka terlalu banyak gerak karena merasa tidak nyaman. Hasilnya ya pasti jauh dari kata menggemaskan. 🤣

Nah, setelah usia Kecemut masuk satu tahun lebih, dia udah mulai nyaman berhijab. Tiap keluar rumah, aku coba untuk pakaikan hijab. Membiasakannya untuk berhijab sejak kecil, tapi tidak memaksakan. Artinya, saat dia nampak mulai tidak nyaman berhijab, aku akan melepaskan hijabnya. Saat moodnya sedang baik, aku memberi tahu cara menggunakan hijab.

Asyiknya nih, ketika dandan di depan kaca untuk berhijab, dia ikut nimbrung ingin berhijab juga. Mulai dari hijab segi empat sampai hijab ANTI TEMBEM, dia mencobanya. Satu hal yang paling bikin aku bahagia, tuh, saat behasil memakaikan hijab dan dia minta difoto dengan banyak gaya. Alhamdulillaah...koleksi walpaper handphone nambah. 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Uhuuy...buat yang punya panci presto baru yang akan digunakan untuk memasak pas lebaran nanti, sudah siap memakainya, kan? Sebelum panci presto digunakan, ada baiknya kamu membaca buku manual yang ada di dalamnya. Biasanya, manual book itu berisi tentang keterangan produk, how to atau cara menggunakan panci presto. Hayo...kamu sudah membacanya belum? 😉


Dulu, waktu aku punya panci presto, tuh, tidak membaca buku manual. Sok pintar banget langsung pakai. Alhamdulillaah aman dan  hasil masakan sesuai dengan harapan. Tapi sebenarnya kurang baik, apalagi sampai menjadi kebiasaan. Maksudnya, kebiasaan untuk tidak membaca buku manual produk-produk yang telah dibeli. Padahal, di buku tersebut sudah tertera jelas dan detail tentang produknya. Namun budaya membaca memang kadang suka diabaikan. 🤣

Pertama punya barang baru, pasti suka bingung cara menggunakannya. Mulai dari menutup, membuka, atau "memainkan" tombol-tombolnya jika ada. Nah, berikut aku akan berbagi cara menggunakan panci presto:

Periksa Panci Presto Sebelum Digunakan
Tidak hanya panci presto, sebelum menggunakan peralatan memasak, hal pertama yang harus  diperhatikan adalah memeriksa peralatan masak tersebut supaya lebih nyaman dan aman saat digunakan nanti. Untuk panci presto sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum digunakan, diantaranya yaitu plak atau kotoran yang menempel pada dinding panci. Sebelum menggunakannya, pastikan panci harus bersih. Pastikan juga cincin karet dalam keadaan baik, harus paa dengan ukuran tutup panci.

Pastikan Panci Terisi Air
Takaran air panci presto memiliki takaran minimum. Sebelum menggunakannya, terlebih dahulu jumlah air menyesuaikan dengan apa yang akan dimasak. Sesuai takaran supaya hasil masakan bisa maksimal.

Perhatikan Waktu Memasak
Ini tentang kebiasaan. Satu hal yang harus diingat bahwa waktu masak menggunakan panci biasa, tuh, sangat berbeda dengan menggunakan panci presto. Memasak menggunakan panci presto biasanya akan lebih cepat ketimbang menggunakan panci biasa. Entah untuk masak ketupat atau daging, selalu perhatikan waktu masak, ya. Jangan sampai hasilnya tidak memuaskan padahal sudah menggunakan alat yang lebih canggih. 🙊
Kecilkan Api
Panci presto akan memberi isyarat seperti bunyi peluit ketika tekanan uap sudah tercapai. Artinya, tidak lama lagi makanan akan matang. Makanya, segera kecilkan api untuk mendapat hasil yang maksimal.

Jangan Buka Tutup Panci
Sebelum terdengar isyarat atau tanda masakan segera matang, jangan membuka turup panci hingha tekanan dari dalam panci dilepaskan. Dan setelah masakan matang, segera angkat dari kompor dan biarkan panci dingin. Ritual sebelum membuka tutup panci, biasanya aku membuka katup pengaman panci hingga uap habis. Cara ini dilakukan supaya panci presto awet!

Eeehhh...lebaran masih lama. Sudah pada beli panci presto belum? 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Penampilan yang sempurna akan terkalahkan ketika ada aroma yang tidak sedap keluar dari mulut dan terhirup oleh orang yang sedang menjadi lawan bicara. Oh, no! Kamu pernah merasakannya? Menghirup bau mulut atau mengeluarjan bau mulut, pernah ada di posisi mana? 🙈


Sederhana memang, hanya tentang (mungkin) kondisi mulut yang kurang bersih, gigi berlubang, atau gigi palsu dengan kualitas rendah. Namun ketika aroma tersebut sampai terhirup orang lain, rasa percaya diri pasti akan hilang. Apalagi jika yang di hadapan kalian adalah gebetan, bisa-bisa menjadi ill feel, ya. 🙊 Untuk itu, yuk kenali beberapa penyebab bau mulut.

Mulut yang kurang bersih.
Ada satu penyakit namanya Xerostomia. Aku tahu penyakit ini saat sedang periksa gigi. Xerostomia yaitu mulut kering yang terjadi karena gangguan produksi air liur akibat bakteri menumpuk di rongga mulut. Keadaan seperti ini bisa menimbulkan sariawan, kemudian bau mulut karena mulut jarang bekerja. Makanya, ikuti anjuran untuk minum air putih minimal 8 gelas sehari supaya terhindar bau mulut dan mulut pun bersih.

Gigi berlubang
Kondisi gigi berlubang perlu perhatian khusus. Selain tidak nyaman untuk mengunyah makan, gigi berlubang sangat berpotensi menyebabkan bau mulut. Maka dari itu, ketika sudah ada indikasi gigi sakit gigi entah karena gusi bengkak atau gigi berlubang, segera saja periksa ke Dokter Gigi.

Gigi Palsu
Selain gigi berlubang, ternyata gigi palsu juga menjadi salah satu penyebab bau mulut. FYI, sebelum mengganti atau menambal gigi, ada baiknya konfirmasi dahulu kepada Dokter tentang kualitas gigi palsu. Ya, gigi palsu ini ada kualitasnya, lho. Lebih aman mengganti gigi dengan harga yang mahal dikit untuk mengantisipasi bau mulut yang disebabkan oleh gigi palsu.

Meski kita tahu bahwa bau mulut orang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kasturi, namun lebih baik jika aroma mulut kita tidak mengganggu orang lain atau lawan bicara. Bukan begitu? 💃
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
"Ibuuu, aku mau mandi. Temen-temen udah pada mandi semua." Kecemut yang baru saja beli susu kedelai di tempat Wa Saonah, minta untuk segera mandi. Jam yang menempel di dinding ruang tamu baru menunjukan pukul 07.00 WIB. Masih terlalu pagi buat kami untuk mandi. Apalagi ini ramadhan, tidak ada kegiatan di rumah setelah mandi kecuali nemenin Kecemut bermain. Tapi apa boleh buat, ketimbang dia nanti susah mandi. 🙊


Air hangat yang akan digunakan untuk mandi Kecemut sudah siap di atas kompor. Tinggal menuang ke ember. Rutinitas sebelum mengguyur air ke seluruh, kami terlebih dahulu menggosok gigi.

"Ibu, sini aku gosokin giginya." Pinta Kecemut sambil mencari-cari gikat gigi punyaku. Hmmm...dia tidak mungkin menemukan sikat gigiku karena tidak aku ambil, masih pada tempatnya.

Sebelum ribut sama Kecemut, aku cepat-cepat menjelaskan perihal sikat gigi saat puasa. Ya, waktu sikat gigi saat puasa tentu berbeda debgan sikat gigi pada hari biasa. Dengan penjelasan yang sangat sederhana, bahwa kalau masih puasa, tidak boleh gosok gigi. Tak lama kemudian dia bertanya, kenapa tidak boleh, Bu? Kan biar gigi bersih dan tidak bau jigong. Uhuuii banget, sudah mulai pintar melempar pertanyaan. Karena tidak ingin membuatnya bingung, aku pun menjawab sama halnya dengan tidak boleh makan dan minum. Hahaha. 

Penjelasan yang kurang tepat memang, tapi nanti kalau Kecemut sudah gedean dikit, insya allah kami kenalkan dengan yang hal-hal yang membuat makruh puasa, batal puasa, dan banyak hal lain yang akan kami sampaikan ke dia.

Terus, kapan waktu yang tepat untuk sikat gigi saat puasa? Banyak artikel yang sudah membahas hal ini pastinya, ya. Maka dari itu, aku membuat waktu yang tepat sikat gigi saat puasa versiku. 😉

BUKA PUASA
Sepuluh menit setelah buka puasa atau menjelang adzan isya adalah waktu yang tepat untuk sikat gigi. Setelah hampir 14 jam tidak makan dan minum, kemudian berbuka puasa, pasti merasa risih pingin buru-buru sikat gigi. Nah, karena sudah diperbolehkan makan dan minum, otomatis sudah diperbolehkan sikat gigi, dong. Maka dari itu, waktu antara setelah buka puasa dan menjelang adzan isya adalah waktu yang paling tepat untuk sikat gigi. Aktivitas sikat gigi di jam ini bisa dibilang menggantikan waktu sikat gigi saat mandi sore.

TIDUR
Kalau ini sama dengan hari-hari biasa dan merupakan salah satu rutinitas sebelum tidur malam. Meski sebelumnya sudah sikat gigi, menjelang tidur rutinitas sikat gigi tetap dilakukan untuk menjaga kebersihan gigi dan tentunya untuk menghindari bau mulut.

SAHUR
Dalam satu kegiatan yaitu sahur, beberapa orang kadang melakukan dua kali sikat gigi yaitu sebelum dan sesudah sahur. Kamu tim mana, nih? Cukup sekali setelah sahur, atau dua kali sikat gigi saat sahur? Aku sendiri cukup sekali setelah sahur. Pertimbangannya cuma malas saja harus dua kali sikat gigi. 🙈

Btw, waktu sikat gigi saat puasa boleh beda. Tapi tetap tiga kali sikat gigi, ya. Sama seperti hari biasa, hanya beda waktu saja. Meski demikian, aku masih punya satu waktu buat sikat gigi bareng Kecemut yaitu saat hendak tidur. Alhamdulillaah, ya. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hampir sebulan ini, hidupku tidak tenang karena kehadiran jerawat yang muncul dengan tiba-tiba di pipi dan dalam jumlah yang tidak sedikit. Sedih banget ketika hendak membersihkan wajah atau berdandan, jemari ini menyentuh jerawat. 

Zoom dan lihatlah jerawatnya! 😂

Sakit, gatal, ini yang aku rasakan. Selebihnya yaitu rasa tidak percaya diri dan risih. Ya gimana lagi, aku terbiasa dengan wajah yang bersih tanpa jerawat. Aku bilang bersih lho, ya, bukan mulus. 🙊 N
geselinnya, nih, jerawat yang datang ini adalah tipe jerawat batu. Wujudnya besar, keras, dan mengumpul di bagian tengah pipi. 😢

Karena ini pertama kalinya aku jerawatan dan langsung parah, bingung banget mau mulai dari mana menyembuhkannya. Langsung pergi ke dokter? Facial? Pakai obat oleh? Pakai cream jerawat? Banyak yang terlintas dalam pikiran. Aku pun sempat sharing ke Tante perihal jerawat dan cara mengobatinya karena Tante lebih berpengalaman dengan jerawat. Hahaha. Jika ada tanda-tanda jerawat mulai muncul, biasanya aku cukup pakai obat oles dari Nourish Skin. Tapi kali ini obat oles tersebut tidak manjur dan malah menambah jerawat.

Perihal wajah berjerawat ini lebih bikin pusing ketimbang deadline pekerjaan kantor yang  akhir-akhir ini menumpuk. Sedikit nganggur saja yang dipegang jerawat. Bercermin abis wudhu atau mau mandi, yang dilihat jerawat. Aku jadi tahu perasaan para perempuan yang  kerap bermasalah dengan jerawat. Tiap waktu nyaris sibuk dengan jerawat.

Visit dokter sudah ada dalam agenda yaitu pada akhir pekan. Sambil menunggu akhir pekan, aku melakukan perawatan yang intensif untuk menghilangkan jerawat batu ini. Oiya, munculnya jerawat batu ini kan karena disebabkan beberapa faktor, ya. Nah, jerawat batu punyaku ini muncul karena aku sering terlambat membersihkan make up. Biasanya kalau sampai terlambat gini, jerawat bakal muncul tapi paling satu atau dua. Lha ini, langsung banyaaak bangett. 😐

Harusnya visit dokter aku lakukan minggu lalu, tapi karena ada acara keluarga, terpaksa aku batalin. Nah, sambil menunggu akhir pekan, aku selalu melakukan ritual rutin untuk membersihkan wajah dengan harapan jerawat cepat hilang!

Pertama yaitu rajin membersihkan make up selepas kerja.

Aku masih ingat, beberapa waktu lalu, kurang lebih enam bulan, aku punya kegiatan rutin tiap minggu dengan teman-teman komunitas. Kegiatan tersebut begitu menguras waktu dan tenaga, alhasil setelah pulang kegiatan aku langsung tepar tanpa bebersih muka. Ini menjadi salah satu pemicu tumbuhnya jerawat batu! Benciii bangett rasanyaaa, ih! Yaa...meski kegiatannya seminggu sekali, tetap saja menurutku menjadi salah satu penyebabnya. 

Alhamdulillaah sekarang aku sudah non aktif di kegiatan tersebut. Dan rutin membersihkan wajah mulai dengan remover, sampai cuci muka, sekarang kerap aku lakukan selepas kerja. Dulu, sih, udah rajin. Cuma ya biasa saja. Sekarang makin getoooool. 😂

Kedua yaitu tidak menggunakan make up!

Beraaaat! Sebenarnya ini berat banget buatku. Tapi untuk menetralisir siapa tahu ada pengaruh dari kosmetik, aku memilih untuk tidak menggunakan cream, bedak, atau apapun yang menempel di wajah. Pucat? Pasti. Menjadi tidak cantik? Itu relatif. Hahaha.

Make up wajah bagiku tidak begitu penting. Asal sudah pakai lipstik, dunia lebih berwarna. Dan setelah kurang lebih seminggu tidak menggunakan make up wajah, alhamdulillaah jerawat yang tadinya udah kayak nantang bangettt saking kerasnya, sekarang mengering. 

Ketiga yaitu menggunakan jeruk nipis.

Aku tahu cara pengobatan menggunakan jeruk nipis ketika baca-baca artikel tentang jerawat batu. Yaudah, karena mudah dicari, aku pun membelinya. Jeruk nipis aku potong menjadi dua dan aku peras. Kemudian airnya aku oleskan ke jerawat. Perih! Ini saat pertama kali aku mengobati jerawat. Tapi karena untuk kesembuhan, aku nikmatin saja. Toh aku merasakan manfaatnya yaitu jerawat tidak menambah lagi. 💃

Wajahku yang pada dasarnya tidak berpotensi jerawat, tiba-tiba tumbuh jerawat, syok bangettt. Tapi aku menyikapi ini dengan sedikit tenang dan penuh pertimbangan ketika akan melangkah untuk pengobatan. Visit Dokter, misalnya. Ketika konsultasi atau bahkan melakukan perawatan, aku tidak ingin menggunakan produk-produk rangkaian yang biasanya ditawarkan, gitu. Aku hanya ingin wajahku kembali bersih tanpa jerawat, tidak perlu GLOWING. Hahaha.

Alhamdulillaah...saat ini jerawat batu di wajah sudah layu dan mengering. Tapi aku tetap pingin ke Dokter untuk facial atau apalah, gitu. Soalnya selama enam bulan aku tidak pernah ke salon sama sekali. UWUUUW BANGETTT KAAAAN!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ►  2023 (11)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (17)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ▼  Mei (26)
      • Mengisi Waktu Selama Ramadhan
      • 4 Tradisi Lebaran yang Paling Ngangenin
      • Tip Sebelum Belanja Baju Lebaran
      • Buka Puasa Bareng SEKAWAN
      • Pilihan Make Up Saat Lebaran
      • Tips Berpuasa untuk Anak Kecil
      • Selama Ramadhan, Notes Menjadi Aplikasi Andalan
      • Mengenalkan Amalan Puasa Ramadhan Kepada Kecemut
      • Mudik Lebaran Itu Asyik Banget!
      • Kenangan Ramadhan Saat Masa Kecil
      • Ramadhan Lebih Banyak Berbagi; Zakat, Infak, dan ...
      • Pesona Wardah Lip Cream, Bibir On Sepanjang Hari
      • Menyiapkan Tunjangan Hari Raya (THR)
      • Gaya Rambut untuk Perempuan Berhijab
      • Kecemut Belajar Cara Memakai Hijab
      • Yey! Panci Presto Baru dan Cara Menggunakannya
      • Apa, Sih, Penyebab Bau Mulut?
      • Waktu untuk Sikat Gigi Saat Puasa
      • Ketika Wajah Berjerawat, Yuk...Hilangkan Secara Al...
      • Make Up Natural Hijab untuk Kerja Kantoran
      • Melihat Promo Belanja Online Saat Ramadhan, Enjoy ...
      • Cara Membuat Cilok yang Bulat, Kenyal dan Gurih
      • Resep Sayur Asem Segar Favorit Ayah
      • Raja Bandung Skippy, Menu Buka Puasa Favorit
      • Tempat Buka Puasa Favorit Kami di Banjarnegara
      • Ngabuburit Istimewa Bareng Si Kecil
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Kelas Grwothing

Kelas Growth dari Growthing.id
Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

Created with by ThemeXpose