• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
"Idiih...ribet banget kalau naik Bus. Waktunya banyak terbuang di perjalanan karena pasti banyak berhenti." Ucap salah satu kawan saat aku ajak naik Bus untuk menuju Purwokerto.



Ehem...aku tidak pernah merasa ribet saat naik transportasi umum Bus. Bahkan, aku lebih memilih transportasi ini untuk pergi ke luar kota, ketimbang sepeda motor. Iyaaa...bagiku, pilihan transpotasi menuju kota tetangga baru dua, yaitu transportasi umum berupa Bus dan transportasi pribadi berupa sepeda motor. Maaf ya, mobil pribadi tidak aku masukan daftar karena belum punya. 🙊 

Bus yang aku maksud di sini adalah Bus dengan ukuran tiga per empat, ya. Bukan Bus antar pulau yang gede banget, melainkan Bus antar kota. Aku sangat menikmati dan merasa nyaman menggunakan transportasi Bus.  Tinggal naik dari pinggir jalan, duduk manis, bisa beraktivitas di dalam, bisa bobok, dll dll. Saking nyamannya, aku kerap me time atau bahkan quality time bersama Kecemut dengan hanya naik Bus. 😂

Idih...quality time kok dengan naik Bus, sih!  🙊Jadi ceritanya begini...

Tiap main ke luar kota atau mudik, aku selalu mengajak Kecemut untuk naik transportasi umum dan yang sering aku pilih yaitu Bus. Saking seringnya kemana-nana naik Bus, Kecemut juga kerap kangen naik Bus kalau dirasa sudah lama tidak naik Bus. Seperti beberapa waktu lalu, dia mengajakku naik Bus.

"Memangnya mau kemana, kok, naik Bus?" Tanyaku sebelum meng-iya-kan permintaannya.

"Kangen naik Bus, Bu. Mau naik Bus." Jawabnya singkat.

Ini bukan kali pertama Kecemut mengajak naik bus karena kangen. Aku pun belum paham betul, kira-kira apa yang dikangenin sama dia. Susasana di dalam Bus? Fasilitas Bus? Duuh...ya, bicara tentang fasilitas, Bus antar kota di sini tidak ada yang spesial. Pun dengan pelayanannya, masih jauh dari standard pelayanan prima. Jadi, kira-kira apa yang dikangenin dari naik Bus? 😂

Beginiiii...

Naik Bus itu bagi kami bisa dijadikan quality time karena kami bisa ngobrol sampai ngantuk di dalam Bus. Melihat banyak orang keluar masuk Bus, memperhatikan aktivitas orang di dalam bus, melihat apa saja saat perjalanan sampai kadang menyisakan banyak pertanyaan tak terduga.

"Ibu, kenapa orang itu tidak naik Bus? Kasihan jalan kaki." Pertanyaan ini terlontar dari mulut mungilnya ketika dia melihat seorang Bapak mendorong gerobak yang berisi jajanan. Bukan tanpa sebab dia bertanya karena di samping kami saat itu ada seorang Bapak membawa tentengan yang berisi jajanan khas Bus, ada Bakpao, arem-arem, gorengan, dll.

Aku jawab saja, "kalau Bapak yang di luar sana berjualan pakai gerobak, jadi susah kalau masuk Bus." Aku kira jawaban ini cukup, tapi ternyata percakapan masih berlanjut.

"Kasihan ya, Bu. Capek jalan terus. Itu Bapaknya tidak capek, jualan di Bus." Eng...ing...sungguh obrolan menjadi panjang dan aku tidak tahu, apakah Kecemut memahami penjelasan-penjelasan dari aku yang levelnya agak menengah, belum bisa dipahami sepenuhnya olehnya, dan akhirnya kami memilih untuk menikmati hobi yaitu tidur.😂

Ya, naik bus begitu menyenangkan. Selain tidak kena air hujan, bisa bobok dengan nyenyak, dan saking nyenyaknya kami kerap melebihi trayek. Pingin turun dimana, tahu-tahu sudah sampai mana. Hahaha. Sungguh, menyalurkan hobi bobok di dalam Bus adalah tantangan. 🤣

Btw nih ya, aku lagi mengidamkan Bus antar kota di sini yang nyaman. Mirip busway gitu. Di Purbalingga sudah ada, sih. Cuma trayeknya terbatas, hanya dari Purbalingga sampai Purwokerto. Aku tuh pingin ada juga yang dari Wonosobo ke Banjarnegara atau sebaliknya. Sistemnya mau tiketing juga boleh lah. Ya kan sekarang tidak hanya tiket kereta api, tiket bus kini bisa dipesan dengan mudah melalui jasa marketplace. Banyak marketplace yang jual tiket bus. Muluk-muluk banget keingunannya, ya. Tapi kalau menjadi lebih baik, ya tidak ada salahnya. 😘
Share
Tweet
Pin
Share
30 komentar
Suatu sore, tubuh ini rasanya susah beranjak dari tempat tidur. Lemas karena beberapa hari lembur pekerjaan kantor untuk persiapan akreditasi. Kurang tidur, kurang istirahat, dan kurang makan. Ini tumben banget sampai makan pun malas, padahal aku kan hobi makan. Hahaha. Sama-sama masih di atas kasur, Kecemut meletakan tangan kanannya di atas pipiku. Lalu dia bilang, "Ibu jangan nangis". 


Mataku memang sembab dan berair, tapi bukan karena menangis. Ini karena efek baru bangun tidur, lalu menguap. Karena Kecemut nampak sedih, akhirnya air mata ini jatuh, menangis. Tetsan mata kali ini bukan karena sedih, tapi karena bahagia melihat perhatiannya yang begitu besar. Aku merasa seperti lama sekali tidak menatap wajahnya dalam-dalam padahal tiap hari bertemu.

"Ibu boleh minta tolong?" Tanyaku kepadanya sambil mengusap-usap pipinya.

"Boleh. Ibu mau minum?" Kali ini aku speechles dengan cara dia menawarkan, menanggapi percakapan. Kebiasaanku setelah bangun tidur memang minum air putih. Namun niatku saat itu aku minta tolong bukan untuk mengambilkan air putih, melainkan untuk mengambilkan HP (handphone) yang sedang aku charge sejak siang.

"Ibu mau minum?" Dia kembali menawarkan minum. Aku tak kuasa untuk bilang tidak. Dia pun beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar untuk mengambil minum. Tak lama kemudian, dia kembali datang membawa air putih. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih untuk semua ini.

Pelan-pelan aku meneguk segelas air putih yang dia bawakan. Dia melihatku penuh perhatian layaknya seorang Ibu sedang melayani anaknya. Lagi-lagi aku tidak bisa berkata banyak. Aku tidak menyangka bahwa puteri kecilku sudah tumbuh dewasa. Kejadian seperti ini tidak sesekali saja, tapi sering. Ya...meski kadang dia menampakan kodratnya sebagai anak kecil, atau bahkan ingin kembali ke masa-masa bayi, di mataku dia adalah puteri kecil yang dewasa.

Gelas yang ada di tanganku sudah kosong. Aku sengaja langsung menghabiskan supaya dia tambah bahagia. Kembali ke tujuan awal bahwa, aku ingin minta tolong kepadanya untuk mengambilkan HP, aku pun mengutarakannya.

"Ibu minta tolong lagi? Ambilin HP Ibu yang sedang dicharge." Dia pun langsung menoleh ke arah tempat charge handphone dan lari untuk mengambilnya.

Segala pesan yang aku sampaikan selalu diterimanya dengan tepat. Jika ada kesalahan, tidaklah sampai fatal. Komunikasinya baik dan selalu ada respon ketika dia merasa bingung. Dia yang jarang banget minta tolong ke aku kecuali untuk membuatkan susu, kini sudah bisa menjadi penyambung tangan bagi siapa saja, khususnya Ibunya.

Yasmin, 2 tahun 9 bulan sudah bisa diajak kerja sama dengan baik, dan komunikatif. Terima kasih sudah menjadi partener Ibu, menjadi penyambung tangan. 😉
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ►  2023 (11)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (17)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ▼  Oktober (2)
      • Naik Bus, Dari Quality Time Sampai Menikmati Hobi
      • Menjadi Penyambung Tangan
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Kelas Grwothing

Kelas Growth dari Growthing.id
Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

Created with by ThemeXpose