• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Rasanya, tuh, baru kemarin kami kerap bangun tengah malam untuk menggantikan popok Kecemut. Ngga tahunya, sebentar lagi usianya masuk hitungan tahun. Aaaak...bentar lagi Kecemut ulang tahun! *unyelunyelkecemut*

Saat si kecil akan merayakan hari lahir, ada sebagian orang tua yang rajin banget mengingat, menulis, menceritakan tentang tumbuh kembang anaknya selama kurun waktu satu tahun.


Foto kiriman CERIS Family (@cerisfamily) pada Des 27, 2016 pada 11:29 PST



Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Sabtu, 24 Desember 2016. Ibu kembali memutuskan untuk mengajakmu mengikuti kegiatan orang dewasa, Nak. Kegiatan kali ini tidak seperti biasanya. Adalah kegiatan resmi. Mengantar Pak Mustofa yang telah purna tugas ke kediaman beliau di Boyolali.
Bus warna putih bertuliskan PO. Kalimanah membawa kami, rombongan kantor tempatku bekerja, menuju Boyolali. Perjalanan dari Banjarnegara menuju Boyolali ditempuh kurang lebih lima jam.

Ya, cukup lima jam. Meski sabtu itu libur panjang, namun jalan tidak macet parah. Alhamdulillaah.



Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
"Om Telolet Om."

"Teloleeet Teloleeet."

"Huuuwh...Uwwwh...Huuuh..."

Om Telolet Om yang beberapa pekan menjadi viral di sosial media. Aku sama sekali tidak update tentang Si Om Telolet. Asli. Sebenarnya penasaran, sih. Karena di beberapa group whats app yang kuikuti ramai ngeMeme Telolet juga.




Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pagi tadi aku menjumpai seorang perempuan tangguh sedang asyik menggoreng mendoan di dapur. Telah menjadi rutinitasnya tiap pagi berdiri di depan kompor. Bolak-balik ke wastafel. Meracik bumbu, dan aktivitas lain yang sukses mengeluarkan keringat di pagi hari. 


A photo posted by CERIS Family (@cerisfamily) on Dec 21, 2016 at 6:37pm PST


Adalah Ibuku. Tanpa menghilangkan jejak Bapak, Beliau adalah perempuan yang telah sukses mendidikku menjadi seorang Ibu penuh kesabaran. 

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Eeeeeeh...BuIbu arisan kompleks sudah pernah hiking belom? Hahaha. *ketawasombong* Aku yakin, meski rajin ikut arisan, beberapa BuIbu kompleks pasti tahu dan pernah hiking. Tapi, kalau hiking sambil gendong bayi sudah pernah belum? Huaaahaha. *gayabanget* *sokyes*

Ini Jasmine bukan lagi pamer lho, ya. Bisa diartikan, kami sama-sama kagum saat melihat hasil foto kami di atas bukit scotter.

Bagiku, bisa mengajak Si Kecil ikut FamTrip ke Dieng bareng Blogger, dengan didampingi pihak Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, tanpa kendala suatu apa adalah PUJI SYUKUR! Lha ini, sudah sampai Dieng, masih diberi bonus sekaligus kejutan oleh Si Kecil. Yaitu mencapai puncak Bukit Scotter, Dieng.
Emaknya girang, anaknya udah lelah. . .

Ya, aku mengatakan kejutan karena aku kira Jasmine bakal bosan dan rewel sesampainya di kaki Bukit Scotter. 

"Yasmine, kita berhenti di sini saja, ya. Di atas dingin. Di sini kan anget, ada Kak Berbie."

Berjalan kurang lebih 500 meter dari jalan raya, aku berhenti di tempat parkir. Di sana sudah ada Mbak Rian yang memutuskan untuk tidak ikut hiking. Pun denganku. Karena pagi itu, aku menggendong Kecemut. Kasihan Ibu dan Anak andai perjalanan tetap dilanjutkan. Pikirku saat itu.


IniBukitScotterKami...hahaha
Aku duduk di sebelah Mbak Rian yang mulai asyik dengan kameranya. Tidak lama duduk, Kecemut rewel. Duuh...gawat ini kalau sampai rewel. AYAAAH...TOLONG! (Pertamakali piknik tanpa Ayah, menginap pula).

"Duuh...piye anakmu. Diajak jalan coba. Siapa tahu diam." 

Hahaha...Pala Berbie pusing dengar tangisan bayi. Daripada makin menjadi, aku langsun mengajaknya jalan ke bawah, kembali ke minibus yang membawa kami.

Usaha pertama gagal. Kecemut tetap rewel. Aku paham, jam biologisnya pagi itu adalah waktunya untuk jalan-jalan pagi. Makanya, Kecemut minta jalan terus, terus jalan. Takjubnya sama ini bocah, diajak jalan ke bawah tetap rewel. Tapi, diajak jalan ke atas, dia girang banget.

Rasanya tidak mungkin seusia Kecemut tahu di mana letak bukit. Analisa pendek, mungkin dia melihat banyak orang yang jalan ke atas, menuju bukit dan beberapa petani menuju ladangnya. Kecemut ingin merasakan keramaian juga, mungkin.

Pingin ke atas juga ya, Beib?
"Waduh-waduh, masih bayi jangan diajak ke atas, Mbak. Kasihan, dingin. Sini ikut Nini Wito saja."

Seorang perempuan lanjut usia yang sedang memegang sapu di terasnya berjalan cepat dan memegang tangan Jasmine. 

"Anget. Aku kira kedinginan." Ucap Nini Wito sambil menggenggam tangan Jasmine, memegang pipinya, lalu menciumnya.

Jasmine kembali rewel, dan kali ini tambah hebat rewelnya. Aku langsung berpamitan kepada Nini Wito, sembari minta doa untuk keselamatan kami. *inilebay* *tapidoaorangtuapenting*

Akhirnya, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Bukit. Kecemut diam dan dia nampak mulai ngantuk. Ini sudah lebih dari setengah perjalanan, jika aku turun, kok rasanya ada yang sia-sia, ya. Karena Kecemut dalam keadaan nyaman dan aman, aku terus berjalan sampai akhirnya bisa berdampingan dengan Tante, Blogger yang paling santai hikingnya.


Dilepas sebentar, langsung rusuh. Memetik Daisy. . . :D Kagak boleh merusak alam, Nak. Dosaaaa. . . :)
Di sepanjang perjalanan, aku terus berdoa untuk keselamatan kami. Karena ini adalah pengalaman pertamaku mengajak Jasmine ke bukit. Memang, lokasi bukit tidak terlalu jauh dari jalan raya. Hanya membutuhkan waktu 30 menit jalan kaki super santai sambil gendong Jasmine. Tapi, tetap saja ada rasa was was. Asli, dag dig duug!

Sesampainya di puncak bukit, aku melihat kebahagiaan pada senyum Si Kecil. Melihat hamparan rumput di sekitar bukit, dan para Bloggers yang sedang ramai, berfoto kaki Jasmine memberi kode bahwa dia ingin segera turun. 

Andai malam hari tidak hujan, rumput tidak basah banget, aku akan membiarkannya turun. Bermain, merangkak dengan bahagia di atas rumput Bukit Scotter. Sayang sejuta kasih, kawasan bukit becek.
Makasiih Pakde Topaaan! :D
Tidak mengizinkan anak turun, tapi Ibu ngidam banget pingin naik gardu bambu buat mendapat foto kece. Bhahahaha. Kelakuan.

Beruntung ada Bapake dan Ibune Jiwo yang mau dititipin dikau, Jasmine sayong. Dengan menggunakan baby carier, Bapake Jiwo menggendongmu.

Ibu baru meninggalkanmu beberapa detik, tapi kamu rewel lagi. Kan jadi kagak konsen narsis di atas gardu bambu, Cyiiint! Bhahaha. Eh, jangan bilang kalau rewelmu itu pertanda kamu ingin naik ke gardu bambu juga, ya! Ngeeeri tauuk! Cukup Ibu saja yang dapat foto kece dari gardu pandang, ya. :P

Baca juga Keelokan Lansekap Dieng dari Bukit Scotter.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Bagiku, tidaklah mudah mengurus seorang bayi, apalagi ini pengalaman pertamaku menjadi orang tua. Bayi mulai rewel saja, kadang mengatasinya sampai keringat bercucuran. :D

Ada banyak cara untuk membuat bayi lebih tenang dan nyaman saat rewel. Dekapan Ibu, mengajaknya keluar, memberikan mainan, atau dengan meletakkannya di ayunan bayi, lalu memutarkan musik.

IniBouncerku, Mana Bouncermu? :D
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Aku dan Si Kecil. Kami punya moment yang tidak menyenangkan saat menuju delapan bulan Si Kecil. Menuju delapan bulan saat masih dalam kandungan, dan menuju delapan bulan ketika Si Kecil sudah mulai merangkak.

Menuju delapan bulan saat Si Kecil masih dalam kandungan.

Siang hari ada telepon masuk dari nomor yang tak kukenal. Aku mengabaikannya. Paling hanya orang iseng belaka. Kalaupun bukan, pasti telepon lagi, atau mengirim pesan. Aku betul-betul mengabaikannya.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Saat hujan turun, memang nikmat buat bobok ya, Nak. Hangat. Apalagi bobonya dalam dekapan Ibu. Seperti yang terjadi siang ini, ketika sedang dalam perjalanan pulang ke Banjarnegara.

*Ceritanya, kami baru mudik ke rumah Uti Wonosobo.*

Yasmine, di atas sepeda motor dengan laju maksimal 30 km/jam, kamu tidak menampakkan keriangan seperti biasanya. Di atas sepeda motor, di gendongan Ibu, kamu memilih tidur dengan pulas.



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Mentari siang terus menemani perjalanan kami. Akhir pekan didukung dengan cuaca cerah, menambah semangat untuk beraktifitas di luar rumah.

Bersama Ayah dan Si Kecil, Kami memilih Taman Kopri Banjarnegara sebagai tempat untuk quality time pekan ini. Kenapa Taman Korpri?

Karena Taman ini cukup mungil. Artinya, sesuai dengan rencana kami untuk Tur Taman mulai yang paling sederhana dari sisi manapun.


Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Kami pernah merencanakan liburan bersama Si Kecil. Liburan sederhana, dan itu kami rencanakan sebulan sekali. Sebenarnya bukan liburan, sih, tepatnya dolan. Hahaha. Jasmine harap maklum, ya. Ibu dan Ayah, kan, hampir tiap hari bekerja, tuh. Apalagi Ayah, yang liburnya seminggu hanya sekali. Harus bisa ngepasin jadwal.


Waktu liburan yang  telah direncanakan pun tidak menentu. Maksudnya, tidak harus awal bulan, pertengahan bulan, atau akhir bulan. Terpenting, kami semua sehat, dan waktunya pas. Termasuk cuaca.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sebelum usia si jabang bayi (jabay) *ini singkatannya ngga banget deh* genap delapan bulan, orang tua belum boleh membeli barang ini itu buat si calon dede bayi. Ini menurut sebagian orang tua yang hidup di tanah Jawa, sih. Entah kepercayaan, atau ada mitos di baliknya.

Awalnya, aku mau sabodo. Tapi, saat Ibuku yang bicara, rasanyaaa...kagak bisa sabodo. Hahahaha...salam hormat, Buuk.



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Jasmine, belahan jiwa Ibu.

Ternyata penjemputan istimewa itu tidak hanya terjadi di kalangan pejabat saja, ya. Pejabat yang dijemput dengan mobil paling bagus, mahal, aman, dan nyaman. Penjemputan istimewa definisi mereka.

Bebeda dengan Ibu.

Sepulang kerja, biasanya Jasmine bersama Mbah Uti sedang makan sore di depan rumah. Atau, bermain bersama dua teman seusia kamu.

Namun sore ini istimewa.

Kamu menjemput Ibu di Tandonsari yang merupakan jalan utama menuju rumah kita. Ini membuat Ibu bahagia banget. Bagaimana tidak, ya. 

Ibu menyalakan riting kiri sepeda motor  tanda akan belok. Berjarak hanya satu meter, senyum kamu ada di situ bersama Mbah Kung. Kamu nampak nyaman duduk di atas stroller.

Ternyata, lelah karena pekerjaan mudah banget hilang, Nak. Hanya dengan melihat bibir mungilmu merekah. Sesimpel itu. Semudah itu. 

Semoga kamu sehat selalu, ya. Biar bisa jemput Ibu tiap hari. Hihihi
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Sebentar lagi, masa libur sekolah anak tiba. Libur semester ditambah dengan libur hari raya Natal, dan Tahun Baru. Beuuh...udah kebayang riuhnya tempat wisata seperti apa, ya. Apalagi, tempat wisata tertentu yang menjadi "pemburuan". Wisata Pantai, misalnya.

Seusia Jasmine, 9 bulan, memang belum cocok diajak wisata ke pantai. Selain tempat wisata pantai cukup jauh dari tempat tinggal kami, rencana untuk mengenalkan pantai kepada si kecil insya allah akan kami mulai jika si kecil masuk usia tiga atau empat tahun.



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Pertama kali melihat anak demam tinggi dan merintih. Aku kira ini merupakan titik tersedih dalam hidupku. Tapi ternyata bukan. Ada yang lebih menyedihkan dari itu. Adalah ketika aku sakit. Banyak momen berharga yang mau tidak mau terlewatkan begitu saja karena kondisi fisik yang tidak fit.


Share
Tweet
Pin
Share
44 komentar
Lampu dapur masih menyala malam ini. Aku berniat untuk mematikannya. Melihat kearah kompor, kok masih ada teflon masih nangkring manis di sana. Benar-benar tidak sedap dipandang. 



Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Sebelum membuat MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu), aku kurang yakin pada diri sendiri. Semacam kalah sebelum bertanding. Ini tentang kesanggupan, sih. Harap maklum, Ibuuk yang satu ini sering mondar mandir Banjarngara-Amsterdam. Maklum, ya!

Sebelum berangkat untuk membeli peralatan MPASI ke toko, ada baiknya BuIbu mempertimbangkan kesanggupan membuat MPASI, deh. Peralatan MPASI memang tidak banyak, sih. Tapi, ada beberapa peralatan yang harganya cukup lumayan.


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Titik bahagia itu unik. Karena tiap orang punya titik bahagia tersendiri. Tidak ada standardnya. Atau, kamu punya standard?



Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Perlengkapan Traveling bayi yang hendak dibawa, erat kaitanya dengan jenis wisata beserta destinasinya. Dengan tahu tujuan wisatanya, minimal Si INEM, kepala suku rempong-rempong bahagia, bisa nyiapin perlengkapan buat si Princess! Hihihi 

Bayi yang aku maksud di sini bukan bayi yang baru lahir jebrol. Melainkan bayi yang usianya enam bulan sampai dua belas bulan. Yang mana pada usia tersebut si kecil belum bisa gabung untuk kebutuhannya, baik dengan orang lain, maupun sesama bayi. Kecuali kalau memang sudah mefeeet biyaangeets.

"Boleh minta tisu basahnya, Buk? Saya lupa membawanya". Seperti itu, misalnya. Perlengkapan yang tidak individu banget macam pakaian.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Seorang Ibu yang punya anak kecil dan tidak menciptakan ke-rempongan itu tidak seru. Asli. TIDAK SERU. Terserah yang MENONTON berkomentar apa, yang penting happy ending! Dan mungkin, tim rempong-remong bahagia ini tidak hanya ada di CERIS Family. Yoyooi...

Rempong yang baru-baru ini tercipta, tuh, di luar ekspektasiku sebagai seorang Emak Muda.

Dulu, aku dan suami sama-sama tipe simpel dalam segala hal. Apalagi persiapan saat hendak berpergian. Sesimpel-simpelnya, seringkes-ringkesnya. Bawa satu ransel untuk berdua tuh udah cukup.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Mending kagak bawa handphone, ketimbang kagak bawa Pompa ASI. Karena ini tentang salah satu perjuangan dan kasih sayang Ibu kepada kamu, Nak. Serius!

Sebagai Ibu Pekerja yang punya bayi, di mana volume kerjaku bisa dibilang cukup tinggi, memompa ASI sudah menjadi KEHARUSAN. Mungkin ini berlaku bagi seluruh perempuan yang punya stok ASI melimpah, jumlah ASI yang terlalu banyak sehingga harus ditampung terlebih dahulu sebagai stok.


Rasanya ya pasti eman-eman punya asupan yang bergizi buat anak, tapi tidak diberikan. GRATIS pulaaa! KekuasaanNya luar biasa, kan?
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Anniesa Hasibuan, desainer busana muslim yang tergolong masih muda, berbakat, dan selalu menciptakan ide-ide desain yang unik dan luar biasa. 

Hampir seluruh koleksi milik Anniesa terdapat payet, aksen mutiara dan bling-bling yang membuat desain koleksinya nampak mewah. Itulah ciri khas desain dari Anniesa Hasibuan.

Tidak heran lah, ya, jika Anniesa pernah menerima penghargaan di ajang Canner Red Carpet Fashion & Film Award, Prancis. Saat itu, Anniesa mengeluarkan karya yang bertajuk Pearl Asia yang tampil pertamakalinya di Couture Fashion Week New York pada Februari 2016.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Wisata keluarga dengan tema alam adalah salah satu favorit keluarga kami. Dan Lembang menjadi pilihan karena di sana banyak terdapat wisata alam.
Kapan terakhir jalan-jalan sampai luar kota? Euuumhhh...Ibu sampai lupa, kapan ya, Yah! Saking menikmati status baru, kini piknik belum lagi menjadi prioritas. Hahaha

Tapi bukan berarti kami melupakan piknik, lho. Bagaimanapun juga, bagi kami piknik tetaplah penting. Selain sebagai sarana family time, juga sebagai penghargaan untuk otak dan tenaga yang tiap hari memberi sumbangsih yang amat besar dalam kehidupan. *serius bingits* *efek kurang piknik*


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Karena SIAGA bukan hanya sekadar Siap, Antar dan Jaga. ~Gylang TR~
Obrolan kala itu dengan Om, saat sedang hamil, membuatku sadar bahwa aku terlalu dangkal memaknai kata SIAGA (Siap Antar Jaga). Pemikiranku tentang SIAGA ternyata kalah telak dengan Om Gylang yang menurutku dia termasuk lelaki SIAGA. *ini kenapa memuji Om* *sungkem sama suami* *ngiiik*

SIAGA memang tidak hanya tentang kesiapan Suami untuk mengantar dan menjaga Isteri ketika sedang hamil, sampai melahirkan. Masih ada banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan untuk mendapat predikat Suami Siaga. 


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
"Mumpung masih kecil. Segera saja diberi Adik. Mumpung masih muda juga, repot sekalian!"
Tidak hanya satu dua orang saja. Rasanya nikmat banget saat ada seorang teman yang nyeletuk seperti di atas. Yeeeah...apa jadinya Jasmine andai dia punya Adik dalam rentang waktu dekat ini? Hahahaha...Keajaiban!




Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Sependapat dengan Teman-teman yang kerap mengutarakan "bahagia itu sederhana."
Berlaku juga bagi kami, bahwa bahagia memang sederhana.

Menambah kedekatan, menghilangkan penat setelah lima hari bekerja, family time ke Taman Rekreasi Margasatwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara mejadi pilihan kami untuk memanjakan diri.
Libur lebaran tahun ini, kami tidak merencanakan liburan ke luar kota. Salah satu pertimbangannya, yaitu belum tega mengajak si kecil perjalanan jauh.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Kalau boleh jujur, nih, ya. Jika musim pertandingan sepak bola datang, aku bakal sering BETE. Khususnya Premier League.

Kenapa bete? Bukannya happy karena ada tontonan?

Yap siii..


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Sebagai Ibu Pekerja yang saat ini punya baby usia di bawah satu tahun, kemudian mendapat tugas ke luar kota, sukses membuatku sering galau!
Seperti nonton drama yang sad ending, tak terasa air mata mengalir. Meski tidak deras, hanya sampai ujung mata. Itu yang terjadi kemarin (04/08), sebelum aku meninggalkan Jasmine untuk tugas luar ke Semarang.

Jam 4.30 WIB pagi, usai mandi drama dimulai. Sininya nyeri-nyeri sedap. *nunjuk dada* 

Melihat Jasmine masih bobo nyenyak, aku menatapnya dalam-dalam, kemudian mendekat sembari berbisik: "Jasmine, hari ini Ibu pulang agak telat. Kerjanya cukup lama. Kamu baik-baik sama Mbah di rumah, ya. Yang kalem." Aku berbisik pelan agar dia tetap lelap. Eladalaah...malah dia terbangun.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Babak baru sebagai Ibu telah kumulai tahun ini, tepatnya tanggal 15 bulan Januari. Namun, bulan Juni ada si Ganteng Alvis yang sukses menyempurnakan babak baru kami sebagai Bu-Ibu Mudaaaaaa! :D Kami, sekawan dari SMA yang dulu tiap akhir pekan kerap jeng-jeng bersama, dan "ngaji" di Surya Park. Hahaha
****
*playdate bareng Sekawan*

"Cieeee....mandinya pagi banget. Pasti mau jalan-jalan, ya!" Mbah Kung mulai meledek saat aku sedang memakaikan baju Syaquita. Baju pink pulkadot pemberian Budhe Wiwik. *tengkyiies Budhe*

Mandi pagi jam 07.00 WIB bukan kebiasaan Syaquita. Biasanya, dia mandi jam 08.00 WIB bersama Mbah Uti. Tapi, karena ada suatu acara, jadi lah mandi lebih awal. *mandi gasik=ada agenda* *like mother, like daughter*
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) umumnya diberikan kepada anak usia enam bulan. Tapi, tidak banyak orang tua yang memberi MPASI saat anak masih usia empat atau lima bulan.

Bagiku tidak masalah, sih. Mau pilih empat, lima atau tapay di enam bulan. Karena itu hak para BuIbu. Terpenting, anak terlihat sudah siap menerima MPASI.

Kesiapan anak menerima MPASI, tuh, kelihatan banget. Salah satunya dapat dilihat ketika dia mulai memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya karena si kecil penasaran dengan benda-benda yang ada dalam genggamannya. Atau, jemarinya masuk mulut.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
2016 menjadi tahun pertamaku menjalankan kewajiban ibadah puasa ramadhan dengan status sebagai Ibu Menyusui.

Aku sempat was was ketika memutuskan untuk ikut menjalankan ibadah puasa wajib. Bismillaah.

Tidak hanya itu, aku kerap dihantui rasa takut. Takut ASI tidak lancar seperti hari biasanya saat tidak puasa. Secara, saat puasa, seseorang menahan napsu dan dahaga, tidak makan suatu apa sampai adzan maghrib berkumandang.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Tips Naik Transportasi Umum Bersama Bayi - Awal berniat mengajak Jasmine naik transportasi umum, yang dalam hal ini adalah angkutan kota, aku bimbang. Perasaan itu muncul melebihi saat sedang memilih pakaian untuk kondangan bersama suami. *pakai baju warna apa* *yang ini udah ngga muat* *yang ini bikin badan kelihatan makin lebar*

Ada banyak pengandaian tidak sedap di dalam benakku. Ngeselinnya, pengandaian tersebut jarang ada yang positif.

Andai ini itu ita tui ito, gimana, ya? Duuhh...
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
"Yang, mau mudik H+ berapa, nih?" Tanyaku kepada Ayang Suami sembari membeli tahu bulat dalam games. Wkwkwk

Mudik? Memangnya kami perantau, gitu? 

Tidaaak! Istilah mudik ini telah menjadi tradisi bagi orang Indonesia, khususnya menjelang hari raya. 


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Alhamdulillaah, sudah sampai angka lima, Nak. Lima bulan usiamu, lho. Tidak terasa sudah dua bulan kamu jadi anak ASIP, Ibu jadi Bu Perah. Hahahaha...Alhamdulillaah, bulan ini adalah bulan perjuangan bagi kita, Nak.

Ibu mengatakan bulan perjuangan karena lima bulanmu ini bertepatan dengan bulan ramadhan yang mana Ibu memutuskan untuk puasa. 

"Memangnya kenapa kalau puasa, Buk?"

Awalnya, Ibu sempat was was jumlah ASI yang keluar akan berkurang. Secara, pagi sampai sore tidak ada asupan. Bagaimana ASI bisa berlimpah, kan?

Ternyata Allah Maha Tahu, Nak. Alhamdulillaah...DIA mencukupkan! Jumlah ASI yang Ibu dapat tiap harinya sama dengan hari biasa ketika Ibu tidak puasa. Subhanallah ya, Nak. Tiada henti Ibu bersyukur. Bahagia tak terkira.

Ini moment banget, dan akan menjadi catatan penting buat kita berdua, kelak. Nah, sekarang saatnya menuliskan tumbuh kembang ya, Nak.


***
Motorik
Nak, pada usia ini, kamu masih nyantai banget. Masih asyik dengan tengkurep, dan bolak-balik badan. Kepala belum begitu kuat, dan masih suka digeletakkan di atas kasur. Belum memberi sinyal untuk duduk, apalagi merangkak.

Ibu pernah membaca beberapa artikel, bahwa pada usia lima bulan biasanya bayi mulai berusaha untuk duduk. Tapi tidak denganmu, Nak. Masih santai, dan menikmati masa-masa tengkurep, bolak-balik badan. Bangun tidur saja langsung tengkurep. Bobok pun, kadang tengkurep.

Semisal ada yang bilang, kamu terlambat dalam perkembangan pada tahap ini, Ibu cuek. Ibu tidak peduli apa kata mereka. Terpenting bagi Ibu, kamu sehat. Dan perkembangan-perkembangan yang dibilang terlambat itu masih dalam batas toleransi. Santai saja ya, Nak. Akan ada banyak kejutan darimu yang tak kalah membahagiakannya. Ibu yakin!

Ketika kedua tanganmu memegang botol susu dengan semangat, misalnya. Atau, mencengkeram pipi Ibu, Ayah, Mbah, orang-orang yang sering berada di dekatmu. Ini memang telihat simpel, namun sukses membuat Ibu BAHAGIAAAAA!

Sensorik
Jasmine, dan Syaquita. Tidak semua orang memanggilmu "Jasmine." Menurut sebagian orang, sapaan Jasmine itu susah dilafalkan. Lebih mudah Syaquita.

Yang membuat Ibu kagum nih, ya. Baik Jasmine, maupun Syaquita, kamu akan menoleh dengan sapaan itu.

Artinya, kamu sudah paham dengan namamu sendiri, Nak. 

Kesehatan
Satu bulan mines sepuluh hari, Ibu mengajakmu puasa ramadhan. Alhamdulillaah, kita sama-sama sehat, Nak. Beberapa orang yang  mengatakan: "anak bakal diare jika diajak puasa." Alhamdulillaah itu tidak berlaku untkmu, Nak.

Kamu sehat, Ibu juga demikian. Tambah sehat. Bahkan, imunisasi DPT untuk yang terakhir, si demam tidak menghampirimu. Asyik banget, kan. Usai shalat Isya, kita bobok bareng, pulas. Bangun-bangun, sudah waktunya sahur.


Sosial
"Jasmine boleh kugendong, Dah?"

Ini pertanyaan aneh. Sungguh. Bagi Ibu ini pertanyaan aneh, Nak. Siapapun boleh menggendongmu, kok. Asaaaaal...

Orang tersebut adalah orang baik, dan Ibu kenal. Itu syaratnya. Sedangkan ketentuannya, mereka tidak membawa kamu ke luar dari zona Sidengen, tempat tiggal kita. Ibu parno, taku ada culik. Qiqiqiqi

Alhamdulillaah...tidak sedikit orang, tetangga, yang kerap mengajakmu jalan. Mereka adalah orang-orang baik. Nenek Nasiah, misalnya. Beliau berjasa banget, Nak. Mau bergantian momong kamu ketika Mbah Uti mau shalat. Atau, melakukan aktifitas lain. Nenek Nas ikhlas.

Mengangkat kedua tangan adalah sinyal yang kamu berikan saat ada orang lain yang hendak mengajakmu. Sinyal ini kamu berikan hampir kepada setiap orang yang akan mengajakmu. Asli, kamu tidak pilih-pilih, Nak. Kecuali sudah nempel Ibu, sinyal itu tidak ada.


Celotehan
Suara kamu ternyata mirip Ibu, ya. Pun dengan tertawanya. Ini anak Ibu banget, Ayah nebeng saja dowang. Hahahaha

"Eeemmm"
"Aaaa..aa...aa."

Kosa kata yang terucap dari bibir mungilmu sudah bertambah, Nak. Tidak hanya "aaaaaaaa". Tapi, aaa-nya makin banyak, dan patah-patah. 

" aaa... a...aa..aaaaa."

Selain abjad secara utuh, kamu sudah mulai rajin berceloteh. Kalau kata Mbah, Mbraok, namanya.

Nada suara Ibu harus lebih tinggi dari suara kamu. Dengan cara demikian, kamu makin semangat berceloteh. Kadang, seolah-olah nampak sedang bertengkar. Hihihihi

Daaaan...berikut pertumbuhan pada usia lima bulan! 

Berat Badan: 6.6 kg -> 7.1 kg.
Tinggi Badan: 67 cm -> 68 cm 
Panjang telapak kaki: 10 cm -> 10 cm (sama)
Lingkar kepala: 40 cm -> 42 cm 
Lingkar dada: 46 cm -> 47 cm 
Lingkar lengan: 16 cm ->16 cm (sama) 
Lingkar tangan: 12 cm ->12 cm (sama)
Lingkar paha: 29 cm -> 30 cm 
Lingkar kaki: 19 cm ->19 cm (sama)
Lebar Bahu: 15 cm-> 20 cm 

Semoga awewek Ibu sehat wal afiat dan makin solehah, ya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Duuh...lama bangeeed kagak nulis status, ih!

Bukaaan...bukan status yang ditulis pada wall facebook atau twitter. Ini tentang status dalam Rumah Tangga. Weeks

Tahun lalu, tepatnya bulan Maret 2015, Ayahnya Jasmine telah mengubah statusku dari Single menjadi Double. *eh* Status menjadi seorang Isteri meski sampai sekarang di KTP masih tertulis BELUM KAWIN. Ya...salah siapa KTP baru belum jadi-jadi. Huuu...

Lalu, cukup dengan waktu dua bulan, status telah berganti menjadi BuMil alias Ibu Hamil. Tepatnya bulan Mei 2015.

Nah, ini sudah masuk satu tahun lebih semenjak aku hamil. Artinya, baby yang ada dalam kandunganku telah lahir. Alhamdulillaah...
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Berusaha Mencari Posisi Nyaman - Kenyamanan tercipta atas dasar angin yang sepoi-sepoi. *eh* Tiap orang punya cara tersendiri untuk mendapat posisi yang nyaman. Bagiku, nyaman adalah tentang di mana aku bisa merasa tenang. Dalam dekapan suami, misalnya. *yang ada sumuk*

Orang dewasa sudah lihai, pandai dalam mencari posisi yang nyaman. Lalu, bagaimana dengan Bayi? Ya, kenyamanan untuk bayi lah yang akan aku share. 

Posisi tidak nyaman bagi bayi, khususnya Jasmine, sering aku jumpai saat ia mulai rewel. Atau, dengan satu isyarat, gerakan anggota tubuhnya. 

Saat bayi usia dua bulan, menangis paling mendominasi sebagai tanda bahwa ia tidak nyaman. Setelahnya, gerakan tubuh sebperti menggeser pantatnya secara perlahan dan sering. Ini bisa menjadi sebuah komunikasi dengan orang terdekat. Memberi tahu, bahwa dia dalam keadaan tidak nyaman. Karena popok basah, buang air kecil atau pup.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Sejauh ini, kegiatan yang paling menyenangkan bagi kami yaitu jalan jajan ke alun-alun Banjarnegara. 

Memang, tidak banyak yang bisa kami lakukan di sana bersama si kecil yang kini usianya hampir lima bulan. Hanya sarapan pagi dan putar alun-alun satu kali. Tapi, itu membuat kami senang. Sebab, Jasmine sendiri terlihat bahagia. Senyum-senyum terus, euy!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Tulip; Anggun, Cantik, Memesona, Romantis, Warna-Warni, Belanda.

Kira-kira deskripsi di atas sudah cukup untuk menggambarkan Bunga Tulip, belum? Sudah bisa ditebak dengan deskripsi di atas, kan?

Bagi sebagian orang, mungkin cukup dengan kata kunci "Bunga yang tumbuh Belanda" sudah berhasil menjadi keyword bahwa yang dimaksud adalah Bunga Tulip.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Sore itu, ada seseorang mengetuk pintu rumah. Tumben, ada tamu di atas jam 17.30 WIB. Nanggung banget.

Ketukan pertama...

"Assalaamu'alaikum. Paketaaaan, Buu." Suaranya jelas, keras. Aku menunda beberapa detik untuk membukakan pintu, sebab Jamine sedang ngecemut.

Ketukan kedua...

"Idaaah. Ada orang di dalam?" Busyeet...ini yang nganter paketan siapa, ya? Kok seperti kenal dengan aku. *udah GR duluan*

Ketukan ketiga...

"Idah, paketan saya titipkan tetangga saja, ya."

Aku penasaran, siapa dibalik pintu itu? Siapa pemilik suara keras itu? Siapa dia? Kok seperti sudah akrab denganku? Duuuh...

"Bentaaaar, Pak. Lagi ketalang, nih." Aku buru-buru merapikan baju. Menggendong Jasmine yang belum jadi bobo karena kaget dengan suara merdu Pak Paketan *no name, maaph* hahaha

Aku mengintip beliau dari kaca jendela. Aku memperhatikannya dengan seksama. Aku perhatikan lagi, aku oerhatikan ulang, sampai beliau seperti akan mengetuk pintu lagi dan aku segera memebukanya.

"Maaf Pak, lamaa. Paketan dari mana, Pak?" Tanyaku kepada Pak Paketan. Lalu, beliau menjawab.

"Biasa, dari Mbak Cantik Fita. Coba dicek dulu ya, Idah. Masih utuh, ya." 

Serius. Aku heran sama Pak Paketan ini. Tadinya, aku kira yang menjadi kurir adalah temanku karena menyapanya tanpa ragu. Ternyata, aku tidak mengenalinya. Satu hal yang membuatku heran (lagi), kok tau banget kalau yang ngirim, tuh, orangnya cantik. Bhahaha...Ketimbang penasaran, aku menanyakannya kepada Pak Paketan.

"Pak, kok tau namaku, sih?"
"Pak, kok tau kalau Fita itu orangnya cantik?"


Pertanyaanku beneran dodol binti tidak bermutu, ya. Hahaha...Pertanyaan yang memalukan setelah tau jawaban dari Pak Paket. 

Aku kasih tahu jawabannya, ya!

"Duuuh...meski udah berumur, aku masih bisa baca, Idah. Ini paket untuk Idah. Lihat nih; untuk idah ceris. Dan aku tau kalau Fita, tuh, cewek. Maaf, ya. Sejauh ini aku belum pernah bertemu dengan Fita versi laki-laki. Jadi, pastinya cantik."

Serius, ngeselin banget jawaban dari Pak Paketan itu. Ngeselin, bikin aku down karena sukses membuatku malu, sampai ngerasa badan ini tidak bertulang lagi. Bhahaha. Dan baru kali ini, aku komunikasi cukup lama dengan orang yang mengantarkan paket. Biasanya, tuh, cuma ngucapin makasih dan basa-basi nyuruh masuk. Hihihi...

Mbak Fita, makasih banget  paketan hasil menang kuis, ya. Gamisnya bisa buat lebaran, dong. Hihihi...Makasih (lagi), buat media eja kata. Pasti akan bermanfaat buat Jasmine kelak. Tunggu saja tanggal mainnya. :D
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
13 Mei 2016, usiamu genap empat bulan, Nak. Alhamdulillaah, menjelang imunisasi, kamu sehat. Tidak seperti bulan lalu, batuk pilek, karena Ibu kerap kehujanan saat pulang kerja, dan sepertinya kamu terkena imbasnya. Mungkin.

Bulan lalu, Ibu memilih untuk menunda imunisasimu. Emmh...jika badan tidak panas, hanya flu, sebenarnya si kecil boleh imuniasi. Hanya saja, Ibu was was. Takut ini itu, dan tidak percaya diri juga. Makanya, imunisasi DPT 2 dan Polio baru bisa dilaksanakan tanggal 20 Mei 2016, saat usiamu empat bulan, dan ini merupakan imunisasi ketiga.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Usai menghadiri resepsi sepupu, rasanya hambar jika tidak meneruskan perjalanan. Iya, sudah keluar rumah, tapi hanya menghadiri resepsi. Ya ampun...rugi banget. Sumpeeh.

Itu, sih, menurutku, ya. Terlebih, melihat Jasmine nampak oke dan happy, aku bersama Ayah tambah semangat mengajaknya jalan-jalan ke kota.

Ini aji mumpung banget. Aku mengatakan demikian karena saat itu juga Mbah Uti dan Mbah Kung, kan, bantu-bantu, gitu. Makanya, kami berani mengajak Jasmine jalan-jalan. Andai Mbah di rumah, tidak mungkin jalan-jalan akan terlaksana. *anak Embah*
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Langganan bukan berarti aku membeli di warung secara terus menerus, lho. Melainkan, langganan karena kami sering membuat dan menikmatinya bersama-sama.

Telur jika disajikan secara utuh, kata Mbah Kung  mblegedeg, nyel. *bahasanya oke punya* Apalagi, sekarang yang namanya makan dengan lauk telur mudah didapat. Tidak seperti zaman Mbah Kung masih SMA, di mana bisa makan dengan telur adalah wow istimewa. Makan spesial.

Telur direbus, diceplok, atau dibuat dadar. Bagiku semuanya enak. Asal tidak lupa menambah garam, ya. Hihihi *maaph, pernah lupa* 
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Menurut Ayah, kriteria seorang Sekretaris diantaranya yaitu rajin mendokumentasikan apapun. Menurutnya (lagi), jabatan Sekretaris, tuh, paling cocok diberikan kepada seorang perempuan. 

Pertanyaannya, apakah tiap perempuan, tuh, rajin? *jawab sendiri sekeras-kerasnya, ya.*

Menurut Ayah (lagi), aku termasuk perempuan sekaligus Isteri yang kurang rajin mendokumentasikan apapun itu. Lebih cocok dibilang perempuan pemalas. Hihihi *nasib kamu, yang. harus nerima, lho.* Tapi jangan salah, lho. Tuhan Maha Mengerti, kapan waktu terbaik bagi hambaNya untuk sedikit demi sedikit belajar menghapus sifat buruk menjadi lebih baik. Bahkan sangat baik. Bertransformasi. Hihihi

Yakalii...manusia akan selamanya mengukir catatan buruk di sisa hidupnya. Tidak, kan? Pasti berusaha menjadi lebih baik. Seperti aku yang terus berusaha menjadi Sekretaris baik dan handal di dalam rumah tangga.

Rasanya, kok, iri banget sama Mbak Ren. Beliau, tuh, selalu membuat notulen chat group. Maksudnya, karena kesibukannya di tempat kerja, dan juga rumah, beliau jarang nimbrung di group. SAMA PERSIS SEPERTI AKU, JARANG NIMBRUNG.

Cuma bedanya.....

Beliau bisa merekam semua obrolan di group dalam sebuah rekapan, kemudian membagikan hasil rekapan di group.  

Sedangkan aku? NIHIL. 

Hanya bisa baca, tapi jarang berkomentar kecuali ada yang perlu di Quote atau RT. Hihihi. Berawal dari rajinnya membuat rekap obrolan di group, aku bisa jamin beliau juga rajin merekap, merekam, mendokumentasikan apapun saat di rumah. Untuk rumah tangganya.

Ini membuatku iri. Seriyes....

Padahal, menjadi Sekretaris dalam rumah tangga, tuh, penting banget, ya. Menulis apa yang dibutuhkan suami, anak, dalam waktu tertentu. Menulis apa yang sudah didapat dalam periode tertentu. Sampai pada apa yang akan dibeli esok hari untuk anak kos. Penting banget, ya! Hihihi

Aku menyadari, jika di dalam rumah tangga ada salah satu anggota yang rajin mendokumentasikan apapun, maka akan jarang terjadi miss communication. Sebab, selalu ada tulisan yang berbicara.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
"Nak, berhentilah sebelum kenyang. Bobolah dengan nyenyak, tapi sing eling, ya. Ibu mau nyetrika." Bisikan tersebut mendarat di telinga kanan Jasmine. Bukan sekadar bisikan, namun memberi pengertian bahwa ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Baju orang dewasa yang aku lipat tiap harinya lebih dari 7 dan itu tidak langsung disetrika. Ditumpuk dahulu, baru disetrika saat akhir pekan tiba. Itu kebiasaan kami. Tidak ada istilah mipil, karena terbatasnyan waktu dan tenaga yang kami miliki.

Makanya, sebelum mulai "menghabiskan" pakaian yang telah menumpuk, menggunung, aku harus memastikan Jasmine dalam keadaan kenyang biar setrika terus "berjalan".

Baca: Tip Sukses Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga.

Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Komunikasi yang aku lakukan dengan Jasmine tidak hanya komunikasi secara terang-terangan, bersuara lantang, saat dia sedang berceloteh atau diam. Ada saatnya aku cukup samar-samar, berbisik.

Bila Jasmine sedang aktif berceloteh, aku selalu mengikuti intonasi yang ia keluarkan. Tentunya suaraku harus lebih "merdu" darinya. Lebih meliuk-liuk, keras, jelas. Hihihi

Saat Jasmin diam, aku pun mengajaknya ngobrol. Tapi melihat kondisinya terlebih dahulu, sih. Jika diamnya karena udah mau merem, alias mengantuk, tidak mungkin aku ajak ngobrol, dong. Takut kalau tiba-tiba ia berceloteh: YANG IBU LAKUIN KE AKU, JAHAT!

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Nak, mata kita pernah kontak selama beberapa detik. Kamu masih ingat, kan? Itu terjadi ketika Ibu sedang mengganti popok setelah kamu selesai pup.

Berjarak hanya beberapa centi meter, wajah Ibu menghadap wajahmu. Ngga ada dua jengkal, mungkin. 

Bibir mungilmu bergerak memutar, namun ngga ada senyum barang sedikit. Kamu hanya menatap Ibu, berkedip, menatap Ibu (lagi), kemudian menangis.

Mungkin karena Ibu kelamaan membersihkan sisa pup yang ngga sengaja mendarat dibetismu saat Ibu melepas celana pendek yang kamu kenakan. Atau, air yang Ibu pakai untuk menceboki terlalu hangat buat kulitmu yang masih sensitif?
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Belum lama ini, Ayah minta izin untuk beli televisi. Emmm...entah minta izin atau nodong! Hahaha

"Bu, beli televisi, ya. Tempel di situ, tuh!" Jari telunjuk Ayah menunjuk ke arah rak buku yang berada di dekat jendela. Rak buku Ibu mau digusur? No no no!

Aku cukup kaget dengan permintaannya yang terkesan mendadak. Secara, yang sedang kami butuhkan untuk saat ini, tuh, desk computer. Tapi, malah yang pingin dibeli televisi. Duuh...

Penasaran banget, kenapa Ayah pingin beli Televisi? Udah gitu, mintanya yang cukup gede biar Jasmine nyaman nontonnya. Hmmm...ini Jasmine dijadikan alasan pula. Hahaha
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Bagiku, seorang Ibu yang lebih sering lupa ketimbang inget, apalah arti sebuah moment jika ngga ditulis di blog. Ngga afdhool karena akan meluap begitu sajaah.

Tumbuh kembang tiap anak selalu berbeda. Pada bayi, misalnya. Pada usia tiga bulan, ada yang sudah lihai tengkurep. Ada juga yang masih belajar miring. Begitu juga dengan kreatifitasnya.

Usia 4 tahun ada yang sudah bisa membuat aneka macam prakarya, ada juga yang belum minat menggunting kertas. Tumbuh kembang tiap anak selalu berbeda.

Lalu, kapan saat anak mulai paham bahwa apa yang dia lakukan itu benar atau salah? Pada usia berapa mereka paham bahwa yang ia lakukan itu ngga baik? 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hola...haloo..haai...

Waktunya Kecemut berceloteh! Aku mau cerita tentang aktivitasku kemarin. Bileeeh, yaaaaa...

Hari ini Jasmine bahagiaaaaa bangeeett! Dari kemarin sampai sekarang masih terasa bahagianya.  Ada tiga hal yang membuatku bahagiaaaaa. Pertama, karena BumBum sudah kembali ceria. Dua hari yang lalu kan ngga enak badan karena masuk angin dan tekanan darahnya rendah, tuh, ASInya jadi ikut ngga enak. huft Kedua, karena kemarin di rumahku ramaiiiii bangeeett. Tahu ramainya karena apa? Karena Teman-temanku pada main ke rumah!



Yeeyy...
Ulalaaaa....
Poooo...

Pingin tahu Teman-temanku, tuh, siapa saja? Ada Kak Abin yang rumahnya dekat banget dengan Jasmine, paling tiga menit nyampe. Terus, ada Abang Ranu dan Kak Intan yang padahal lagi ngga enak badan. Sama halnya dengan Kak Abin. Tapi kemarin merrka menepati janji untuk main bersama di rumahku. *semoga sekarang sudah pada sembuh, ya. Begitu juga dengan Kak Abin* Selanjutnya ada Amanda, tapi dia Manda datang lewat VTalk. Hihihi...


Kata Ibu, Aa Pascal, Kak Alvin, Kak Salfa, Kak Miqdad, Kak Hana, Kak Jiwo, Abang Boo, Neng Obi, Kak Faris, Kak Vivi, Neng Fira, Kak Fais, terus siapa lagi, yaa? Ada Saudara kembar Keisya dan Keira, Kak Thifa, mau pada datang juga. Tapi Ternyata Ibunya ngga pada bisa nganter. Apalagi Om Ibam, udah janji mau datang, mau ngasih dongeng buat kami, eeey...pad ditelephone, kata Ibunya lagi bobo. Duuh...

Usai mainan dan merasa lelah, kami bingung mau ngapain lagi. Mau bobo, tapi kesan pertemuannya kok ngga produktif, ya.

"Jasmine, apa yang menurutmu paling beda, unik, tentang Ibumu, saat kamu masih dalam kandungan? Saat kamu udah bisa melihat dan nemenin Ibu beraktivitas." Pertanyaan dari Kak Abin membuatku berpikir sejenak.

"Ibuku suka dandan!" Jawabku tanpa ragu.

"Waah...ceritain, dong, Jasmine. Kamu gantiin Om Ibam yang hari ini izin ngga datang, ya." Pinta Kak Intan dan aku ngga bisa menolaknya. Berusaha menjadi Nona rumah yang baik.

Aku langsung menempatkan diri di depan Teman-teman. Padahal, Abang Ranu udah terlihat ngantuk berat.

Jasmine mau nostalgia masa-masa saat BumBum suka membawa eyeliner, pensil alis, maskara, dan lipstik, ke tempat kerja. Kosmetik lengkap! Padahal, kalau lagi hamil ngga boleh banyak polesan, ya. Tapi...ya gitu lah Ibuku. Bismillaah, katanya.

"Teman-teman, dengeriiiin, siiiih!"

"Iiiih...iyaaaaaa, kami dengerin, kok."

Ceritanya, BumBum kan masuk group yang isinya perempuan-perempuan kalem tapi pada doyan dandan. Teman-teman merhatiin juga, kan? Groupnya Ibu kitaaaaa...

Hampir tiap hari ada topik seputar make up, fashion dan tentunya makanan. Eh, ada satu lagi topik yang paling sering diobrolin, sering menjadi trending. Aku lupa namanya, dua kata saja padahal, perulangan gitu. Ah...aku lupa.

Kembali ke doyan dandan saja, ya. BumBum tahu ada aku di dalam kandungannya setelah usiaku masuk delapan minggu. Sudah lumayan dewasa, kan?

Memang belum dewasa, sih. Tapi aku udah bisa menemani aktivitas BumBum selama seharian penuh. *hebat, kan?* Masuk usia 12 minggu, kok, aku ngerasa ada kebiasaan Ibu yang bisa dibilang baru, gitu.

Hampir tiap berangkat kerja, BumBum dandan yang maksimal banget. Sampai pakai maskara, gitu. Padahal, biasanya maksimal cuma pakai lipstick, bedak. Itupun tipis-tipis sederhana. Lha kok ini pakai pensil alis, maskara, eyeliner, dan kadang pakai eyeshadow juga.

"Pantesaaaan, yang keluar dari kandungan Ibumu adalah perempuan manis seperti kamu." Goda Kak Ranu, padahal tadinya seperti setengah ngga sadar.

Tapi, masa-masa suka dandan ini, tuh, saat aku masih dalam kandungan saja. Sampai belanja online perlengkapan kecantikan banyaaaaak banget. Dan setelah aku lahir, Ibu udah jarang dandan. Sampai kemarin ada paketan datang dari Bude Indah Nuria yang berisi baju cantik buat aku dan lips lips unyu juga belum dicoba. Nah, ini kebahagiaanku yang ketiga.

Kata Ibuku, sih, dicobanya ntar. Mau diajak bobo bareng selama satu bulan dan mau dipamerin dulu ke Teman-teman Ibu. Saking senangnya dapat hadiah kuis dari Bude Indah. Tahu sendiri, kan? Ibu-ibu kita, tuh, kalau ngga pada pamer di group kurang gregeeet.

Tapi ngga tahu kalau nanti mulai aktivitas kerja lagi. Paling ya dandan lagi, ya. Kan sekarang masih cuti. Hahaha

"Iya, kalau kata Mamaku, tuh, Hoax." Ucap Kak Intan secara spontan.

"Ranu, kalau kita ngga mudeng, ya, Jasmine dongeng apa. Orang kalau ikut Ibu ngobrol di group, kita juga ngga paham lime crime itu apa. Tapi, kita tahu, sih, kalau Mamanya Abang Boo dan Neng Obi memang suka berbagi apa saja. Khususnya produk kecantikan, SEPHORAAAA SEEPHORAAA KUUUIIIS KUUIIIS. Mumpung sepi, KUIIIIIS. Terus, kalau udah tahu ada kuis, groupnya jadi ramai. Ibuku yang kadang lagi repot, nyempetin ikut kuis. Ibumu juga ya, Ranu?"

Kak Ranu yang duduk senderan dinding di belakang, ngga merespon diajak komunikasi oleh Kak Abin.

Ranuuuu...
Ranuuu...

"Ternyata Ranu duduk tapi merem? Hihihi...Eh, ternyata badannya anget. Kita telephone Ibunya saja, yuk. Sekalian pulang, matahari hampir tenggelam, nih." Ajak Kak Intan kepada Kak Abin.

Sebagai Nona rumah, aku langsung bilang ke Ibu kalau Abang Ranu badannya panas, dan Teman-teman pada minta dijemput. Karena sudah petang.

"Ngga usah telephone. Tante antar pulang saja, yuk. Sekalian mau beli koyo buat ditempel di punggung Tante, nih."

Horeee...
Asyiik...
Yeeey......

"Nanti mampir mini market ya, Tante. Kita-kita mau pada jajan dulu. Nanti kita jajan yang banyak, yaaaa...." *entah siapa ini, mungkin Intan* hahaha

Ibu Jasmine; Zzfghtyiksnpouylkiyesnkm



Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ►  2023 (11)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (17)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2016 (62)
    • ▼  Desember (7)
      • Tentang Mengajarkan Kebersihan Kepada Jasmine
      • Drama Sepulang dari Boyolali
      • Om Telolet Om Ternyata Membuat Jasmine Terkejut
      • Hari Ibu 2016: Kebersamaan
      • #FirstTime: Hiking ke Bukit Scotter, Dieng
      • Ayunan Bayi dan Reaksi Jasmine Saat Menggunakannya
      • Menuju Delapan Bulan
    • ►  November (4)
      • Mudik dan Hujan Sore itu, Nak
      • Lima Menit di Taman Korpri Banjarnegara
      • Tur Taman di Kota Banjarnegara
      • Perlengkapan Bayi Baru Lahir dari Mami Ubi-Aiden
    • ►  Oktober (6)
      • Penjemputan Istimewa di Tandonsari
      • Beberapa Risiko Mengajak Si Kecil Wisata ke Pantai
      • Ketika Badan Tidak Fit, Semangatlah untuk Sehat
      • Hal-hal yang Membuatku Susah Tidur dari Masa ke Masa
      • Peralatan untuk Membuat MPASI
      • Titik Bahagia
    • ►  September (5)
      • Perlengkapan Bayi yang Harus Dibawa Saat Traveling...
      • Rempong-rempong Bahagia
      • Selain Beda Harga Pompa ASI Elektrik, Ini yang Mem...
      • Nak, Nonton Anniesa Hasibuan di New York Fashion W...
      • Planning: Wisata Keluarga Ke Lembang, Bandung
    • ►  Agustus (6)
      • SMS Bunda Menjadikan Kami Lebih SIAGA
      • Alasan Bapake Jasmine Pingin Anak Cowok!
      • FamilyTime: Memanjakan Diri di TRMS Serulingmas
      • Siap-siap Nonton Premier League di Orange TV
      • Tugas ke Luar Kota Kerap Membuatku Galau
      • Alvis Menyempurnakan Babak Baru Kami Sebagai Bu-Ib...
    • ►  Juli (1)
      • MPASI Pertama dan Pisang Emas
    • ►  Juni (7)
      • Menu Buka Puasa untuk Ibu Menyusui
      • Tips Naik Transportasi Umum Bersama Bayi Agar Tida...
      • Ssst...Mudik Tahun Ini Ada yang Spesial
      • Lima Bulan Jasmine: Berjuang!
      • Ramadhan Pertama dengan Status Baru
      • Berusaha Mencari Posisi Nyaman #3Bulan
      • NgeBurbur Ayam di Alun-alun Banjarnegara
    • ►  Mei (8)
      • Tulip, Bunga Milik Tante
      • Pak Paketan yang Unique
      • Empat Bulan Jasmine: Sumeh!
      • Niatnya Bersantai di Dapoer Central
      • Langganan Omelete Mie Telur
      • Sekretaris Rumah Tangga
      • #CAS: Menyetrika Sampai Tuntas
      • Tip Sukses Menyelesaikan Pekerjaan Rumah
    • ►  April (3)
      • Jarak Pandangmu Makin Jauh, Nak! #2Bulan
      • Waah...Orange TV Menayangkan Torabika Soccer Champ...
      • Catatan Anak Solehah (CAS)
    • ►  Maret (2)
      • Masa-masa Doyan Dandan
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Kelas Grwothing

Kelas Growth dari Growthing.id
Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

Created with by ThemeXpose