Senin (15/07/2019), menjadi moment yang terlupakan bagiku. Pagi itu, seperti biasa dia bangun lebih awal dari aku yaitu pukul 05.00 WIB. Saat tangan mungilnya meraba pipi kananku, sontak kaget. Akupun membuka mata. Aku memeluknya, mencium lehernya yang beraroma khas, kecut-kecut bikin candu.
"Udah bangun aja, sih?" Tuturku masih sambil menciumi lehernya, gemas.
"Syaquita mau sekolah, Ibu. Mandi pagi, terus sekolah ditemani Ibu." Ujarnya dengan suara manja, gitu.
Ternyata obrolan sebelum tidur masih melekat. Ya, sebelumnya aku menyampaikan niat kepada Kecemut kalau dia akan mulai sekolah di tahun ajaran baru ini. Dia hanya mengangguk saja, toh ini bukan pertama kalinya dia belajar di PAUD. Satu tahun yang lalu, tepatnya saat berusia 2,5 tahun, dia pernah belajar di PAUD namun hanya bertahan tiga hari. Abis itu mogoook! Hahaha.
Dia sekolah karena ada teman satu kompleks yang juga sekolah PAUD, kesannya seperti ikut-ikutan. Keterlibatan aku dan suami dalam persiapan sekolah saat itu tidak begitu tinggi. Datar saja karena memang belum yakin dia bakal istoqomah. Yasudah, segala kebutuhannya pun disiapkan oleh Mak Yem, ART kami.
Sesuai jadwal, masuk sekolah pukul 08.00 WIB dan pulang sekolah pukul.10.00 WIB. Aktivitas pagi hari masih seperti biasa. Syaquita membeli Susu Kedelai dan kemudian bermain sampai pukul 07.00 WIB. Setelah urusan dapur beres, termasuk membuatkan bekal untuknya, aku pun mengajaknya mandi. Bergegas dandan, kemudian aku melibatkan dia untuk memasukan bekal-bekalnya ke dalam tas. Kali ini aku betul-betul terlibat dalam persiapan sekolahnya. Bahkan, aku seperti tidak mau jika kebutuhan sekolah dia ada yang handle.
Musti dicatat dan diingat, nih. Ada pekerjaan khusus buat orang tua dan tidak boleh dikesampingkan, yaitu tetap membuat si kecil dalam keadaan ceria. Jangan sampai si kecil badmood di pagi hari. Tahu sendiri kalau sudah bad mood, bakal kacau jagat persilatan seharian. 😂 Nah, kalau perkara persiapan sebelum berangkat sekolah ini sangat simpel asal si kecil dalam keadaan sehat dan bahagia. Mandi pun tidak ada drama-drama. Alhamdulillaah.
PAUD Shamila yang berlokasi tak jauh dari rumah, kira-kira 1 km, menjadi pilihanku untuk Syaquita belajar. PAUD ini dibangun dan dikelola oleh Desa. Ada tiga guru yang aktif di PAUD Shamila; Bu Budi, Bu Salamah, dan Bu Alivia. Mengenai fasilitas bermain anak, PAUD ini bisa dibilang cukup. Pun dengan alat peraganya. Nah, dulu di PAUD inilah Syaquita belajar. Jadi memang sudah tidak begitu asing meski hanya ikut belajar tiga hari dowang. Hahaha.
Alasan kami memilih PAUD Shamila tak lain karena lokasinya dekat dengan rumah. Lebih simpel dan tidak repot, gitu. Maklum, tiap harinya aku dan suami kan kerja. Jadi untuk selanjutnya yang antar dan nemenin yaitu ART atau Mbah Utinya. Dan untuk saat ini, kualitas sekolah belum menjadi prioritas kami. Bukan tidak ingin memberikan yang terbaik. Bagi kami di usianya yang saat ini 3.5 tahun dan dia punya keinginan sekolah, rasanya sudah cukup. Terpenting kami mengenal teman-temannya di sekolah, teman-teman yang insya allah baik semua.
Kalau tidak salah ingat, kurang lebih ada 15 siswa yang datang di hari pertama masuk sekolah. Ada 3 siswa yang mengulang PAUD, 5 siswa usia rata-rata 3.5 tahun, dan 7 siswa usia 4 tahun.
Di hari pertama sekolah, Syaquita nemplok Ibunya terus. Masih malu-malu, gitu. 😂 Namanya pertama kali sekolah, ya. Apalagi temannya semua baru. Teman main satu kompleks ada yang sudah TK dan yang seusianya belum sekolah. Yasudah, Ibunya harus menambah kesabaran supaya aktivitasnya di sekolah berjalan dengan lantjar! 👯🏻♀️
Perkenalan dan bermain. Hari pertama sekolah, dua aktivitas ini dikenalkan kepada siswa. Berkenalan antar siswa hanya seperti diabsen, dowang. Menurutku kurang intens, gitu. Coba kalau siswa diminta berdiri, lalu memperkenalkan namanya, kemudian salim satu per satu dengan teman-teman barunya. Mungkin lebih "bernyawa". Hahaha.
Sesi bermain dimulai, seluruh siswa dibebaskan untuk memilih alat bermain yang sudah disediakan; balok, puzzle, mandi bola, ayunan, dan masih banyak mainan yang membuat anak-anak betah.
Syaquita ambil mainan apa?
Balok. Dia minta bermain balok kayu. Masih terus minta ditemani aku, dong. Pokoknya hari pertama sekolah, banyak nempelnya. Saking nyamannya, dia sampai malas bilang kalau pingin pipis. Nah, saat dia bilang mau pipis dan sedang dalam perjalanan ke toilet, dia tiba-tiba mendekat ke tempat wudhu dan jongkok. Padahal masih pakai celana. Hahahaha.
Mau pamit dengan alasan pipis di celana, kok kasihan anaknya, gitu. Akhirnya aku lewat pintu belakang dan mengajaknya pulang untuk ganti celana. Ketika papasan sama wali murid dan ditanya hendak kemana, aku jawab santai; mau pulang ambil minum dan bekal yang tertinggal. Astaghfirullah. 😆
Hari pertama sekolah, meski masih malu-malu, aku bahagia melihat Syaquita semangat sekolah. Apalagi saat dapat tawaran dari gurunya untuk tampil menyanyi dan dia berani tampil dengan menyanyikan lagu Pelangi. Ughh...bahagia bangetttt Ibuk inii. Surprise bangettt. 😍 Kirain bakal nempel sampai selesai sekolah, ternyata dia punya nyali juga buat maju dan nyanyi di depan teman-teman. 💕
Kami berdoa, semoga kamu bisa istiqomah sekolah PAUDnya ya, Naak. Insya allah kami siap untuk terus mendampingi sampai kamu merasa nyaman. 💕
"Udah bangun aja, sih?" Tuturku masih sambil menciumi lehernya, gemas.
"Syaquita mau sekolah, Ibu. Mandi pagi, terus sekolah ditemani Ibu." Ujarnya dengan suara manja, gitu.
Ternyata obrolan sebelum tidur masih melekat. Ya, sebelumnya aku menyampaikan niat kepada Kecemut kalau dia akan mulai sekolah di tahun ajaran baru ini. Dia hanya mengangguk saja, toh ini bukan pertama kalinya dia belajar di PAUD. Satu tahun yang lalu, tepatnya saat berusia 2,5 tahun, dia pernah belajar di PAUD namun hanya bertahan tiga hari. Abis itu mogoook! Hahaha.
Dia sekolah karena ada teman satu kompleks yang juga sekolah PAUD, kesannya seperti ikut-ikutan. Keterlibatan aku dan suami dalam persiapan sekolah saat itu tidak begitu tinggi. Datar saja karena memang belum yakin dia bakal istoqomah. Yasudah, segala kebutuhannya pun disiapkan oleh Mak Yem, ART kami.
Persiapan Sekolah
Sesuai jadwal, masuk sekolah pukul 08.00 WIB dan pulang sekolah pukul.10.00 WIB. Aktivitas pagi hari masih seperti biasa. Syaquita membeli Susu Kedelai dan kemudian bermain sampai pukul 07.00 WIB. Setelah urusan dapur beres, termasuk membuatkan bekal untuknya, aku pun mengajaknya mandi. Bergegas dandan, kemudian aku melibatkan dia untuk memasukan bekal-bekalnya ke dalam tas. Kali ini aku betul-betul terlibat dalam persiapan sekolahnya. Bahkan, aku seperti tidak mau jika kebutuhan sekolah dia ada yang handle.
Musti dicatat dan diingat, nih. Ada pekerjaan khusus buat orang tua dan tidak boleh dikesampingkan, yaitu tetap membuat si kecil dalam keadaan ceria. Jangan sampai si kecil badmood di pagi hari. Tahu sendiri kalau sudah bad mood, bakal kacau jagat persilatan seharian. 😂 Nah, kalau perkara persiapan sebelum berangkat sekolah ini sangat simpel asal si kecil dalam keadaan sehat dan bahagia. Mandi pun tidak ada drama-drama. Alhamdulillaah.
Tiba di Sekolah
PAUD Shamila yang berlokasi tak jauh dari rumah, kira-kira 1 km, menjadi pilihanku untuk Syaquita belajar. PAUD ini dibangun dan dikelola oleh Desa. Ada tiga guru yang aktif di PAUD Shamila; Bu Budi, Bu Salamah, dan Bu Alivia. Mengenai fasilitas bermain anak, PAUD ini bisa dibilang cukup. Pun dengan alat peraganya. Nah, dulu di PAUD inilah Syaquita belajar. Jadi memang sudah tidak begitu asing meski hanya ikut belajar tiga hari dowang. Hahaha.
Alasan kami memilih PAUD Shamila tak lain karena lokasinya dekat dengan rumah. Lebih simpel dan tidak repot, gitu. Maklum, tiap harinya aku dan suami kan kerja. Jadi untuk selanjutnya yang antar dan nemenin yaitu ART atau Mbah Utinya. Dan untuk saat ini, kualitas sekolah belum menjadi prioritas kami. Bukan tidak ingin memberikan yang terbaik. Bagi kami di usianya yang saat ini 3.5 tahun dan dia punya keinginan sekolah, rasanya sudah cukup. Terpenting kami mengenal teman-temannya di sekolah, teman-teman yang insya allah baik semua.
Aktivitas di Hari Pertama Sekolah
Kalau tidak salah ingat, kurang lebih ada 15 siswa yang datang di hari pertama masuk sekolah. Ada 3 siswa yang mengulang PAUD, 5 siswa usia rata-rata 3.5 tahun, dan 7 siswa usia 4 tahun.
Di hari pertama sekolah, Syaquita nemplok Ibunya terus. Masih malu-malu, gitu. 😂 Namanya pertama kali sekolah, ya. Apalagi temannya semua baru. Teman main satu kompleks ada yang sudah TK dan yang seusianya belum sekolah. Yasudah, Ibunya harus menambah kesabaran supaya aktivitasnya di sekolah berjalan dengan lantjar! 👯🏻♀️
Perkenalan dan bermain. Hari pertama sekolah, dua aktivitas ini dikenalkan kepada siswa. Berkenalan antar siswa hanya seperti diabsen, dowang. Menurutku kurang intens, gitu. Coba kalau siswa diminta berdiri, lalu memperkenalkan namanya, kemudian salim satu per satu dengan teman-teman barunya. Mungkin lebih "bernyawa". Hahaha.
Sesi bermain dimulai, seluruh siswa dibebaskan untuk memilih alat bermain yang sudah disediakan; balok, puzzle, mandi bola, ayunan, dan masih banyak mainan yang membuat anak-anak betah.
Syaquita ambil mainan apa?
Balok. Dia minta bermain balok kayu. Masih terus minta ditemani aku, dong. Pokoknya hari pertama sekolah, banyak nempelnya. Saking nyamannya, dia sampai malas bilang kalau pingin pipis. Nah, saat dia bilang mau pipis dan sedang dalam perjalanan ke toilet, dia tiba-tiba mendekat ke tempat wudhu dan jongkok. Padahal masih pakai celana. Hahahaha.
Pulang dulu, pura-pura ambil minum dan bekal.
Mau pamit dengan alasan pipis di celana, kok kasihan anaknya, gitu. Akhirnya aku lewat pintu belakang dan mengajaknya pulang untuk ganti celana. Ketika papasan sama wali murid dan ditanya hendak kemana, aku jawab santai; mau pulang ambil minum dan bekal yang tertinggal. Astaghfirullah. 😆
Hari pertama sekolah, meski masih malu-malu, aku bahagia melihat Syaquita semangat sekolah. Apalagi saat dapat tawaran dari gurunya untuk tampil menyanyi dan dia berani tampil dengan menyanyikan lagu Pelangi. Ughh...bahagia bangetttt Ibuk inii. Surprise bangettt. 😍 Kirain bakal nempel sampai selesai sekolah, ternyata dia punya nyali juga buat maju dan nyanyi di depan teman-teman. 💕
Kami berdoa, semoga kamu bisa istiqomah sekolah PAUDnya ya, Naak. Insya allah kami siap untuk terus mendampingi sampai kamu merasa nyaman. 💕