• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Mama Papa masih ingat, lagu apa yang pertama kali dikenalkan kepada anak-anak saat mereka masih balita? Buat orang tua yang saat ini anak-anaknya sudah kuliah atau malah sudah punya cucu, boleh ikutan jawab, lho. Dan saya yakin jawabannya banyak yang sama meskipun tidak saling menyontek. 🤭

lagu anak indonesia

Bagaimana tidak sama, perkembangan lagu anak Indonesia tidak secepat perkembangan lagu orang dewasa khususnya genre dangdut koplo. 🤣 Bahkan jika dilakukan perbandingan, mungkin tidak berbanding karena ketika ada musisi atau composer menciptakan lagu baru untuk orang dewasa, tidak bisa dipastikan mereka juga membuatkan lagu baru untuk balita. Terbukti dari saya kecil sampai punya dua anak, lagu anak yang berjudul "Cicak-Cicak di Dinding" masih menjadi salah satu lagu yang masuk dalam daftar putar lagu anak-anak.

Betul atau betul banget? 🙈

Tidak sedikit orang tua merasa miris, iba, sedih, dengan perkembangan lagu anak di Indonesia yang bisa dibilang tidak banyak penambahan sampai tahun ini. Kalaupun ada, biasanya bukan lagu Indonesia. Melainkan lagu anak dengan lirik bahasa Inggris yang viral di channel YouTube, kemudian para orang tua yang tinggal di Indonesia memberikan hak akses kepada anak untuk ikut senang-senang menikmati lagu tersebut.

Saya masih ingat ketika Jasmine masuk usia dua tahun, saat itu sedang ramai-ramainya lagu Baby Shark. Balita mana yang saat itu juga tidak tertarik atau tidak hafal lagu anak-anak tentang keluarga Hiu. Nyaris semua anak tiap hari menyanyi lagu tersebut sambil goyang-goyang atau malah memainkan jarinya sambil menganggukkan kepalanya. 🤭

Ketika Kami Ngobrolin Lagu Anak Indonesia.

Usia saya dan suami tidak terpaut jauh. Tenang, ini bukan contoh soal cerita di mata pelajaran Matematika, kok. 🤭Dengan usia yang bisa dibilang satu pantaran, artinya lagu yang sering kami nyanyikan saat masih balita juga pastinya banyak yang kesamaan. Apalagi kami sama-sama tinggal di Jawa Tengah, Indonesia. Mau lagu nasional, tradisional, pasti banyak yang sama.

Saking jarangnya ada update lagu anak terbaru, lagu yang kami berikan ke anak-anak pun lagu yang sering kami nyanyikan sewaktu kecil, lagu yang sering orang tua nyanyikan saat kami lagi ngambek atau bahagia, lagu yang orang tua nyanyikan saat kami hendak tidur, atau lagu yang diajarkan oleh Bapak Ibu guru semasa kami duduk di Taman Kanak-kanak. 😅


Sebagai orang tua, kami hanya sebatas penikmat lagu anak. Rasa-rasanya, kami juga tidak pernah mengkritisi lagu anak di tanah air, bukan tugasnya. Hihihi. Hanya saja rasanya ada yang kurang ketika lagu-lagu yang kami sampaikan ke anak adalah lagu itu-itu saja. Ada Balonku, Pelang-Pelangi, atau lagu daerah seperti Kampuang Nan Jauh di Mato. Ada lagi yaitu lagu dari grup musik Trio Kwek Kwek atau penyanyi Enno Lerian. Ah...ini lagu-lagu melegenda sekali, ya.😆

Ketika kami ngobrolin lagu anak Indonesia, rasa-rasanya seperti nostalgia. Kadang bisa ketawa renyah banget karena memang ada momen yang tak terlupakan dengan lagu-lagu anak. Saya masih ingat ketika Kecemut diminta untuk menyanyi lagu Pelangi-Pelangi saat perjalanan rekreasi. Dia, tuh, excited banget ketika disodorin microphone oleh salah satu gurunya. Tapi tiba saatnya microphone sampai tangannya, dia menyanyi seperti anak bingung. Pada akhirnya, ada beberapa lirik yang dia lupa, dong. duh...ini demam panggung banget namanya, ya. 😆

Saya masih ingat betul momen tersebut. Ketika saya konfirmasi kepada Kecemut, ternyata dia pun masih ingat. Dia tampak malu, malu sekali. Padahal di situ hanya ada saya, suami, dan adiknya. Kenapa bisa malu, sih? Soalnya saat itu saya putarkan video pas dia lupa lirik. Qiqiqi. Ini malunya sudah plus mau mewek, lho. Dududuh....untuk kembali mencairkan suasana, kami pun akhirnya menyanyi bersama. 🥳     

Quality Time dengan Menyanyi Bersama Anak.

Ketika anak-anak mulai kelihatan jenuh belajar, orang tua harus punya trik untuk tetap menjaga moodnya supaya tidak keterusan jenuhnya. Salah satu cara menjaga mood anak-anak yaitu dengan cara mengalihkan kegiatan belajar dengan mencari kegiatan lain yang sekiranya bisa membuat hati dan pikiran kembali fresh. Salah satunya yaitu dengan memutarkan musik karena dapat membuat mereka rileks, bahagia, dan menghangatkan suasana.
Baca juga Miliestones: Lagu Pertama Kecemut.
Sebelas, dua belas dengan Mbaknya, jagoan kami si Wildan ketika mendengar musik, tuh, bawaannya langsung joged-joged happy. Eh...mungkin ini biasa dilakukan oleh balita ketika mendengar musik kalik, ya. Hihihi. Hanya saja yang bikin beda yaitu dia joget sambil ikut nyanyi meskipun kata yang keluar dari mulutnya tidak sama dengan liriknya. Hanya diambil kata akhir saja. Eh...ini juga kayaknya dilakukan tiap balita, ya. Hahaha. Ahh...balita, mah, bebas! 😆

Melalui Android TV, kami memutar lagu anak Indonesia mulai dari yang hits pada zamannya, seperti lagu Abang Tukang Bakso sampai lagu anak yang baru-baru ini muncul yaitu lagu anak Indonesia balita dengan karakter musikal yaitu lagu milik Hoala dan Koala.

Eh, siapakah Hoala dan Koala? 

Mengenalkan Hoala & Koala, Lagu Anak dengan Karakter Musikal.

Seperti yang kita semua tahu bahwa industri musik untuk lagu anak-anak di Indonesia makin lesu dan tersudutkan di era perkembangan teknologi. Banyak anak-anak yang lebih hafal lirik lagu Mendung Tanpo Udan. Padahal jika dipahami, liriknya tidak cocok untuk anak. Tapi bagaimana lagi, pengganti Papa T Bob, Pak Kasur, Ibu Sud, dan pencipta musik anak lainnya saat ini seperti tidak ada. Sedih, ya.

Keadaan ini membuat CEO PT Amnar Awandi Kazoku yaitu Rendyadi Amnar, merilis karakter animasi 3D 'Hoala dan Koala' untuk anak-anak Indonesia. 


Pada akhir tahun 2020 Rendyadi Amnar menciptakan karakter musikal yang bernama Hoala & Koala. Karakter ini divisualisasikan dengan animasi 3D dan memiliki karakter seperti layaknya anak-anak zaman sekarang yang tumbuh berkembang di tengah era digital. 

Hoala & Koala adalah sepasang sahabat yang sangat gemar menyanyi. Total ada 12 karakter animasi yang tampil dalam Hoala dan Koala. Adapun tiga karakter utamanya yaitu Ayah, Ibu dan Hoala. Sementara karakter support ada Koala, Miss Jeruk, Rubin si Rubah, Lincu si Ular, Burhan si Burung Hantu, Bu Aya si Buaya, Serigili si Serigala, Om Ping si Harimau dan Om Bre si Singa.

Mengapa harus digambarkan dengan karakter 3D?

Karena karakter ini akan menjadi karakter yang tak akan lekang oleh waktu dalam berkontribusi di dunia musik anak, tanpa mengkhawatirkan bahwa mereka akan tumbuh dewasa dan mengalami perubahan suara.


Anak-anak zaman sekarang yang nyaris saban hari berinteraksi dengan smartphone, menonton lagu anak Hoala & Koala pun terlihat lebih senang karena karakter 3D ini lebih hidup, terlihat lebih nyata. 

Apa yang spesial dari lagu anak Hoala & Koala?

Selain banyaknya karakter yang semuanya bisa menyanyi, penggarapan musiknya serius dan matang. Ya...seperti yang kita semua tahu bahwa lagu anak Indonesia selama ini, tuh, visualisasinya bisa dibilang monoton. Misal dalam bentuk karakter pun hanya sebatas gerak-gerak biasa, jadi kesannya kurang menarik dan bahkan dari informatif. Berbeda dengan lagu anak-anak dari Hoala & Koala.

Review Lagu dari Hoala & Koala.

Mendengarkan lagu anak kata ibu Hoala Koala, liriknya mewakili aktivitas keseharian anak-anak yang mana suka bikin mamaknya darting alias darah tinggi. Kami yang menontonnya pun saling adu mulut karena perilaku yang divisualkan, tuh, beberapa ada yang sama persis dengan perilaku anak-anak kami saat bermain di rumah. Seperti menggambar di tembok atau baru bermain tapi tidak dibereskan.

Dalam video tersebut mencerminkan perilaku anak-anak pada umumnya. Kemudian sebagai orang tua, Ibu Hoala pun memberi pesan-pesan positif atas aksi Hoala dan Koala. Lagu-lagu yang disajikan Hoala & Koala memang memberikan aksi dan respon. Balita atau anak-anak yang menontonnya pun mendapatkan  tambahan pengalaman dan juga insight positif.

Pada lagu anak Hoala & Koala, tidak hanya Ibunya saja yang aktif memberi tanggapan, tapi Ayahnya juga. Sebagai contoh yaitu lagu dengan judul Minta Ayah. Lagu ini menceritakan tentang peraturan-peraturan ketika Ibu sedang keluar atau tidak di rumah. Bagi sebagian anak mungkin bahagia ketika ditinggal Ibu barang sebentar ke warung karena dalam benaknya bisa mendapatkan kebebasan seperti main Handphone.

lagu anak indonesia untuk balita dari hoala dan koala

Setiap orang tua pasti punya aturan-aturan khusus untuk anak-anaknya. Begitu juga dengan orang tua Hoala, khususnya Ibunya. 

Iya, Ibu Hoala tidak memberikan izin kepada Hoala & Koala untuk bermain HP atau menonton TV ketika Ibunya sedang tidak di rumah. Ayahnya pun mendukung peraturan tersebut, tidak goyah meskipun dirayu sama anak-anak.

Saat kami menonton video ini melalui akun YouTube Hoala & Koala, saya, suami, Kecemut dan mamas, cuma bisa tertawa karena perilaku yang ada dalam video tersebut nyaris sama dengan apa yang kerap kami alami, hanya saja cara menyikapinya berbeda. Ayah Hoala & Koala bisa bekerja sama dengan Ibunya, meski pada akhirnya kena jewer. Sementara, Ayah Kecemut dan Wildan seringnya tidak bisa kerja sama dengan Ibunya. Iya, suami saya kadang membiarkan Kecemut mengambil Handphone untuk main game atau menonton YouTube sesukanya, sepuasnya, selagi Ibu tidak di rumah. Ajuur...ajurrr! 😆 


Omong-omong, lagu anak Hoala & Koala ini digarap serius. Banyak musisi internasional yang terlibat di dalam pembuatan aransemen dari musik Hoala & Koala, serta banyak sekali alat musik yang tak lazim digunakan untuk lagu anak yang dipakai dalam penggarapan album-album Hoala & Koala, seperti saxophone, terompet, double bass, trombon, klarinet, cello, harpa, hingga instrumen etnik Indonesia seperti gamelan dan angklung.

Selain kualitas vokal, keterlibatan musisi internasional hingga banyaknya instrumen yang digunakan, Hoala & Koala juga memiliki keunikan lainnya dalam pemilihan genre. Tak hanya satu genre children pop yang diangkat oleh Hoala & Koala, namun terdapat variasi genre lainnya seperti jazz, big band, swing, jpop, hingga etnik.

Penggarapan memang bisa dibilang serius, hasilnya pun enak dinikmati. Cuma ada di beberapa lagu, tuh, hanya menyediakan teks saja tanpa menyuguhkan karakter seperti lagu dengan judul Lagu Untuk Anak-anak Jalan Kaki Pagi-pagi. Tapi bisa jadi lagu tersebut konsepnya tanpa karakter, ya.


Saat ini Hoala & Koala sudah memiliki 5 album dan lebih dari 45 lagu anak-anak baru yang bisa dilihat di Youtube, Spotify hingga iTunes. Jadi, sudahkah Mama Papa mengenalkan Hoala & Koala pada anak-anak? Yuk...tonton YouTube-nya dulu!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Istilah ta'aruf identik dengan dunia percintaan, lebih tepatnya perihal jodoh. ❤Ta'aruf menjadi langkah awal untuk saling mengenal, baik perkenalan antar calon pasangan maupun antar keluarga. Saya pun menerka-nerka sewaktu meminta rincian biaya masuk Taman Kanak-kanak (TK) Adzkia kepada Bu Wulan namun beliau menjawab, "lebih baik nanti Mbak Idah ikut ta'aruf dulu, ya. kenalan dulu dengan Adzkia." 

Tumbuh kembang anak

Jadi ceritanya, sebelum resmi sekolah di TK Adzkia, calon wali murid diajak untuk turut merasakan belajar bersama guru-guru yang mengajar di TK tersebut. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti kegiatan tersebut. Satu kelompok berjumlah 10 orang dan berpasangan. Misalnya wali murid A berpasangan dengan Wali murid B. Kenapa berpasangan? Karena seluruh kegiatan yang dilakukan di sini bentuknya adalah kolaborasi atau kerjasama. Bisa sepasang, bisa satu tim. Pokoknya kerjasama dengan orang yang baru dikenal, tuh, seru banget. Asyiqueen! 🤩
 
Sebelum aku bagikan pengalaman ta'arufnya, flashback dulu ke tahap-tahap sebelum pada akhirnya kami memutus untuk ta'aruf dengan TK Adzkia, ya. 🤗

Mencari Tahu Sekolah-sekolah yang Lokasinya di Kota.

Ceritanya, sebulan sebelum Yasmin lulus dari PAUD Shamila, saya mulai mencari sekolah lanjutan untuknya. Dengan bekal ilmu yang masih minim, sebenarnya dia diminta wali kelasnya untuk melanjutkan ke PAUD kelas B. 

Selain wali kelasnya, beberapa wali murid yang biasa menunggu anak-anaknya di PAUD, juga menyarankan kepada saya untuk melanjutkan ke kelas B saja. Selain usia saat itu masih terlalu dini yaitu empat tahun, mungkin Yasmin  belum layak bila masuk TK. Tapi ya tapi, kami sebagai orang tua punya pandangan lain. Sekolah PAUD cukup satu tahun saja, lanjut sekolah TK baru dua tahun. Kiranya begitu. 🙈

Memilih sekolah untuk anak

Eh...ini bukan prinsip lho, ya. Alasan paling kuat dalam benak saya saat itu "kalau sekolah di kota, berangkat bareng Ibuk dan pulang dijemput Ibuk, sepertinya lebih aman dan menenangkan." Begitcyu. 🤭

Ada banyak pilihan sekolah TK di tengah kota. Saya melakukan survey pada 4 sekolah. Tapi saya baru dapat klik dengan satu sekolah yaitu TK Adzkia. Kebetulan lokasi TK Adzkia, tuh, cukup dekat dengan kota. Tiap saya berangkat kerja melewati gang masuk sekolah tersebut. Yaaa...pokoknya kayak sudah niat banget memasukkan Yasmin ke Adzkia. Bisa dibilang sudah seperti ketemu jodoh. 🙊

Tapi baru seperti, karena ternyata Alloh berkehendak lain. Ahhh...gimana, ya? Belum jodoh, nih? Tunggu dulu, kenalan terlebih dahulu dengan TK Adzkia, yuk!

Tentang TK Adzkia Banjarnegara.

Jika ditanya tahu dari siapa ada TK Adzkia Banjarnegara? Maka saya akan menjawab, tahu melalui Bu Wulan. Saya kenal beliau dalam suatu acara FGD (Focus Group Duscussion) tentang Pariwisata Banjarnegara yang bertempat di Hotel Central Banjarnegara. Saya berkenalan dengan beliau karena saat itu kami sama-sama peserta dan ada dalam satu meja. Cukup banyak hal yang kami obrolkan tentang pariwisata Banjarnegara, mulai dari sumber daya alam yang sangat melimpah sampai dengan inovasi-inovasi yang harusnya ada untuk kemajuan pariwisatanya.

Makin lama mengobrol dan juga diskusi, saya jadi tahu kalau beliau juga aktif di Yayasan Adzkia. Tidak banyak yang diceritakan tentang sekolah yang terkenal dengan pendidikan berbasis fitrah, tapi karena saya punya balita yang saat itu butuh pendidikan di sekolah TK, ya akhirnya saya yang aktif bertanya. 😅

TK Adzkia adalah sekolah swasta dengan status kepemilikan Yayasan. Sekolah ini berdiri pada tahun 2016 dengan SK pendirian Sekolah nomor: 421.1/0228/DIKPORA/2016.

Memilih TK Adzkia sebagai calon tempat belajar Kecemut tentu bukan tanpa sebab.

sekolah adzkia banjarnegara adalah sekolah bagus


Pertama, TK Adzkia mempunyai kurikulum yang tidak biasa. Dengan mengimplementasikan pendidikan berbasis fitrah, adab, dan bakat, kurikulum ini menjadi khas dan menambah orang tua yakin memilih sekolah ini untuk putra dan putrinya.

Kurikulum ini bertujuan untuk menumbuhkan potensi fitrah anak yang dibawa sejak lahir yang diiringi dengan pembiasaan adab. Manajemen pendidikan berbasis fitrah, adab dan bakat dilaksanakan dengan pengembangan karakter keteladanan, pengembangan logika dan daya cipta, pengembangan kepemimpinan serta mental wirausaha. Dalam pertemuan pertama atau yang disebut dengan ta'aruf, kami pun dikenalkan dengan18 nilai-nilai adab yang diinternalisasikan pada proses pendidikan di TK Adzkia.

Gimana? Apakah sudah mulai terpesona dengan TK Adzkia? 🙈

Kedua, ngomongin rekomendasi, nih. Banyak teman-teman yang merekomendasikan sekolah ini karena capaian belajar anak-anak yang sekolah di sini bisa dibilang nyaris maksimal dan sangat memuaskan. Iya, testimoni dari orang tua yang anak-anaknya sekolah di Adzkia rata-rata merasa puas dengan hasil belajarnya. Banyak perkembangan positif pada anak sehingga orang tua pun merasa bahagia dan bangga.

Ketiga, Keempat, Kelima...masih ada banyak hal yang membuat saya memilih TK Adzkia, namun saya rasa dua hal di atas sudah mewakili sebagai alasan lah, ya. 🙈

Terkait jumlah tenaga pendidik di TK Adzkia, saya tidak tahu persis jumlahnya berapa. Namun yang jelas mereka adalah guru-guru yang penuh semangat, ramah, amanah, dan perhatian banget dengan anak-anak. Ini yang saya rasakan saat menjalani ta'aruf dengan TK Adzkia Banjarnegara.

Menyetujui Tawaran Ta'aruf.

Sebelum pada akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan TK Adzkia, calon peserta didik diminta untuk mengisi formulir pendaftaran secara online. Seminggu setelah data direkam, pihak Adzkia membuatkan WAG (WhatsApp Group) khusus bagi calon peserta didik baru yang mana anggotanya adalah orang tua/wali murid.

WAG tersebut lumayan ramai karena tenaga pendidik sangat aktif memperkenalkan TK Adzkia dan memberi kami pengetahuan baru terkait dengan dunia pendidikan khususnya yang diterapkan di TK tersebut. Kami saling berinteraksi, berkomunikasi, meski hanya dalam bentuk teks tapi asyik. 😍

ta'aruf dengan sekolah adzkia

Pengumuman yang lolos atau masuk TK Adzkia pun hampir tiba. Sebelum pengumuman itu dibagikan, saya chat Bu Wulan tanya-tanya apa saja yang sekiranya harus saya persiapkan untuk kebutuhan anak sekolah nanti. Tentu selain biaya, dong. Tidak lama kemudian, Bu Wulan menjawab; "semua akan diberitahukan nanti. Terpenting Ayah, Bunda, dan Ananda kalau memang yakin akan bergabung dengan Adzkia, wajib ikut ta'aruf."

Dengan jawaban dari Bu Wulan, saya tambah terpesona dengan TK Adzkia, dong. 😍 Saya pun akhirnya memutuskan untuk ikut ta'aruf. Alhamdulillaah...

Akhirnya...Ta'aruf dan Menjadi Tahu Kegiatan Anak-anak di TK Adzkia Nantinya.

Pada bulan Januari 2020, saya mengikuti ta'aruf dengan TK Adzkia. Pihak sekolah menyarankan kedua orang tua untuk ikut dalam proses ta'aruf. Namun karena suami tidak bisa izin kerja, saya menghadiri ta'aruf bersama si kecil. 

Pada acara tersebut, orang tua diajak untuk masuk dalam kehidupan sehari-hari si kecil di TK Adzkia, mulai dari awal masuk sekolah, sampai pada akhirnya anak-anak kembali kepada orang tuanya.

Kami diajak bermain oleh para guru yang saat itu ada di tempat, diberi ice breaking, bermain peran, kemudian diajak untuk mengasah otak kanan dan kiri dengan cara bermain balok. Sungguh ini menjadi pengalaman yang seru dan asyik buat para emak-emak, khususnya. Kami jadi sedikit tahu dan ada gambaran ketika nanti anak sekolah di TK Adzkia.

teman baru TK Adzkia

Ada kebahagiaan tersendiri ketika melihat guru-guru di TK Adzkia menjemput anak-anak yang sedang menggelendot orang tuanya. Guru dengan siap dan sigap mendekati anak-anak dan mengajak mereka bermain. Cara melakukan pendekatan pun tidak biasa, yaitu salah satunya dengan cara bertanya. Misalnya, "Yasmin di rumah punya bola duduk, enggak? Kita coba mainkan bola duduk itu, yuk! Asyik, lho."

Dengan metode pendekatan seperti ini, tentu ada rasa penasaran dan ketertarikan anak pada mainan. Misal pun di rumah sudah punya mainan tersebut, komunikasi masih terus berlanjut. Ajakan dengan cara menggandeng tangan pun mereka lakukan. Tentu cara ini menambah rasa percaya diri pada anak-anak. Terasa lebih akrab, gitu.

Jodoh Itu, yhaaa....

Pembelajaran direncanakan pada bulan Februari Tahun 2020. Saat itu saya sedang hamil anak kedua dan perkiraan lahirnya tiga bulan lagi. Mulai dari sini saya galau. Memikirkan ketika nanti saya cuti melahirkan, Jasmine akan diantar jemput oleh siapa. Ayahnya? Enggak mesti bisa. Kakungnya? Sudah menyatakan tidak sanggup. Omnya? Ini tambah enggak sanggup. Tukang ojek? Ibuk belum yakin. 😆

Pada akhirnya, saya memutuskan untuk mundur sebelum bertanding alias menyimpan dalam-dalam keinginan untuk menyekolahkan Jasmine di TK Adzkia. Keputusan ini juga didukung dengan adanya aturan dari pemerintah yang meniadakan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan memberlakukan sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) atau BDR (Belajar Dari Rumah).

Jodoh itu, ya, gampang-gampang susah atau susah-susah gampang, sih? 🤭
 

Makasih Buat Tim Solid TK Adzkia, Banjarnegara.

Batal melanjutkan sekolah ke TK Adzkia, kami memilih TK Negeri Pembina Madukara sebagai tempat belajar formal untuk Jasmine.

Kami memilih TK ini juga bukan tanpa sebab. Karena saya bakal repot dengan bayi, saya memilih sekolah yang lokasinya lebih dekat dengan rumah, tidak sampai 5 menit dengan mengendarai sepeda motor. Nah, kalau seperti ini, Kakungnya sudah pasti mau antar jemput. Pun dengan Omnya. 🤭 Kebetulan ada anak dari saudara saya seusia Jasmine, juga sekolah di TK tersebut. Alhamdulillaah ada temannya. Bisa sekalian jalan, kan. 😆

Meskipun kini Jasmine sudah belajar di TK negeri Pembina Madukara, namun momen ta'aruf dengan TK Adzkia Banjarnegara akan terkenang, menjadi kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Saya dapat teman baru di sana, dapat banyak pengetahuan baru, dan mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa sebagai calon wali murid.

TK ADZKIA BANJARNEGARA

Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bu Wulan yang ternyata beliau di sana sangat berperan penting. Saya kira Bu Wulan ini kepala sekolahnya tapi ternyata bukan, lebih dari kepala sekolah.

Kemudian ada Bu Jessy dan teman-teman guru lainnya di TK Adzkia yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas kehangatannya. Saya masih merapal doa, semoga diberi kesempatan di lain waktu berjodoh dengan TK Adzkia. Siapa tahu saat Yasmin SD nanti saya sudah lebih siap dari segala sisi. Aamiin~~~

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Sebagai Ibu pekerja, mendapatkan waktu utuh untuk anak-anak menjadi salah satu sumber kebahagiaan. Bagaimana tidak, dari pagi hingga sore, kami bekerja. Sampai rumah kemudian menjumpai anak-anak masih power full, tuh, bahagia banget. Ikut bergabung, menyatu dengan mereka menjadi pilihan tepat. Tentu setelah badan ini bersih, ya. Enggak main peluk-peluk apalagi menyeruduk cium-cium. Enggak boleh banget! 🙈

Tapi, ketika sampai rumah mendapati anak sedang asyik bermain gadget, kira-kira apa yang harus dilakukan? Marah-marah atau stay cool and calm?

Hayo, jawab jujur, ya! 🤭
 
Kondisi tubuh saat pulang kerja pasti dalam keadaan lelah. Sesampainya di rumah, inginnya mendapati hal-hal yang menyenangkan. Namun, kadang apa yang ada di hadapan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ini tugas orang tua untuk dapat mengendalikan emosi diri. Sering-sering menghela napas dan istighfar kalau sampai rumah ternyata menjumpai hal-hal yang tidak sesuai dengan pengharapan. 😂 

Baca dulu tentang Menyikapi Fenomena Kids Zaman Now.

Bermain Gadget, tuh, Asyik!

Iya, dong! Orang tua, tuh, tidak hanya mengarahkan anak untuk melakukan hal-hal baik. Ya bagaimana pun bermain gadget, tuh, asyik. Apalagi gadget yang bisa digenggam atau biasa disebut dengan ponsel canggih, asyik banget kalau bisa mengoperasikannya. Asli, bisa mencandukan.

Saya sebagai seorang Ibu muda cantik jelita sering memanfaatkan gadget untuk berkomunikasi, update berita, berselancar di media media sosial, membuat konten, aktivitas blogging, dan masih banyak kegiatan lain yang tentunya menyenangkan. Banyak hal positif yang saya lakukan dengan gadget. Tapi, kenapa saat anak-anak mulai asyik dengan gadget, orang tua resah? 😂


Mungkin jawabannya karena anak-anak lebih memanfaatkan gadget untuk kegiatan yang kurang bermanfaat menurut orang tua. Main game, misalnya. Padahal orang tuanya, ya, bisa bermain game sewaktu-waktu dan mungkin tanpa kenal waktu kalau memang sudah mencandu. Iya, kan? Iya, dong. Iya, pasti. Sudah lah, ngaku saja. 😝 

Kalau sama-sama merasakan asyik saat bermain gadget, kenapa harus ada yang marah-marah, ya. Saya kadang bingung dengan situasi yang demikian. Kecuali dalam satu rumah memang ada salah satu pihak yang sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya gadget. Fine lah kalau ada yang bawaannya marah-marah. Hihihi.

Baca lagi Anak Kecanduan Gadget? Coba Atasi Dengan Cara Ini.

Manfaatkan Gadget Sebagai Sarana Belajar.

Was was atau cemas, ini yang mungkin dirasakan sebagian besar orang tua ketika melihat anak-anaknya bermain handphone. Terlebih dengan bekal paket data seluler, bisa menjadi khawatir berlebihan. Namun orang tua punya kekuatan dan kendali penuh atas semua ini, membiarkan anak menikmati gadgetnya untuk melakukan hal apa saja atau tetap dengan arahan dan pengawasan saat menggunakan gadgetnya. Ini tergantung kebijakan orang tua, ya.

Pengguna ponsel pintar mencapai 167 juta orang atau 89% dari total penduduk Indonesia. Data tersebut saya dapat dari laman web Kemenkominfo Indonesia per Maret 2021. Kemudian, disusul dengan persentase Penggunaan Teknologi Informasi pada Anak Usia Dini di Indonesia, khususnya telepon seluler, sebanyak 29%. Persentase ini meningkat per tahun 2020 karena adanya pandemi dan sistem belajar dari rumah secara daring.

Nah, kalau sudah seperti ini, orang tua bisa dengan mudah mengarahkan anak-anak untuk memanfaatkan gadgetnya sebagai sarana belajar bukan?

Betul. Anak-anak sudah punya pengalaman School From Home atau sekolah dari rumah. Berangkat dari pengalaman belajar dari rumah, pengalaman saya sebagai orang tua melihat anak-anak makin lihai menggunakan gadget. Mereka seperti sudah bisa membagi waktu dengan gadgetnya; kapan waktu bermain gadget untuk main game, kapan waktu untuk belajar dengan gadget sebagai salah satu sarana pendukungnya.

Baca tentang Gadget Sebagai Sarana Belajar.

Belajar Bahasa Inggris Online di English Academy.

Membaca data pengguna gadget dari Kemekominfo, ada sisi positif ketika anak usia dini atau usia pelajar sudah lihai mengoperasikan gadgetnya. Orang tua bisa mengarahkan mereka untuk ikut belajar online, salah satunya yaitu belajar Bahasa Inggris Online di English Academy by Ruangguru.

English Academy adalah tempat les Bahasa Inggris online yang interaktif dengan pengajar dan kurikulum berstandar internasional. Pengajar akan menuntun dalam menguasai beragam aspek keterampilan bahasa Inggris untuk bersaing secara global. Karena belajarnaya secara online, metode belajarnya pun mengoptimalkan teknologi. Dengan live teaching oleh pengajar internasional, pelajar diberikan kemudahan dalam mengakses dan menyerap pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan belajar.

Anak belajar bahasa inggris dengan mudah

Anak kami, Kecemut sekarang sudah masuk TK B dan usianya menuju 6 tahun. Perihal main gadget, dia sudah cukup paham. Untuk permainan, ada banyak game yang sudah terinstall di handphonenya dan hampir tiap hari dia memainkannya. Sementara untuk aplikasi belajar online, karena belum bisa membaca, saya pun mengenalkannya terlebih dahulu dan mengarahkan bagaimana cara dia bisa belajar online khususnya untuk belajar Bahasa Inggris.

Cara paling mudah untuk mengarahkannya yaitu dengan membuat kan jalan pintas atau shortcut di smartphone atau laptop. Setelahnya, baru diberi semacam tutorial step by step bagaimana cara memulai belajar Bahasa Inggris di English Academy. Atau, orang tua mendampingi anak-anak jika mereka sudah waktunya belajar.

Kami coba memilih program Runner yang mana program ini untuk kelas 7-10 Tahun. Program Runner mengoptimalkan kegiatan belajar Bahasa Inggris dasar untuk anak. Dalam kelas ini, anak akan diajak untuk mengenal dan memahami berbagai macam tata Bahasa Inggris secara interaktif.

Baca tentang Belajar Bahasa Inggris Menggunakan Gadget.

Kenapa Belajar Bahasa Inggris di English Academy by Ruangguru?

Nilai tambahan dari belajar di English Academy by Ruangguru, pengguna bisa mencoba kelas gratis sebelum mengambil paket belajar. Seperti yang kami lakukan, Kecemut sudah beberapa kali mencoba kelas gratis. Ya...meskipun usia belum mencapai 7 tahun, enggak ada salahnya belajar Bahasa Inggris. Semacam simulasi pembelajaran, gitu.

Memilih English Academy sebagai tempat untuk belajar bahasa inggris online tentu bukan tanpa sebab. Ada beberapa kelebihan yang dapat dinikmati oleh pengguna. Diantaranya yaitu:
  • Pengajar professional berstandar internasional;
  • Kurikulum internasional;
  • Harga terjangkau;
  • Terdapat kelas Toefl iBT Preparation.
Selain program Runner, ada juga program Sprinter (11-14 Tahun), Ranger (15-18 Tahun) dan Explorer (di atas 18 Tahun). 

belajar bahasa inggris online

Buat Peraturan dan Update Secara Berkala.

Seperti yang sudah saya tulis di awal, banyak hal yang dapat dilakukan dengan benda elektronik yang berukuran kecil ini. Ketika anak makin lengket dengan gadget, orang tua juga harus makin lengket dengan anak-anak. Kenapa? Kadang ada hal-hal yang anak belum tahu, ada batasan-batasan yang belum anak pahami. Makanya, komunikasi dengan anak perihal penggunaan gadget itu penting banget. Kalau bisa, buat peraturan perihal penggunaan gadget dan jangan lupa untuk update peraturan secara berkala karena seiring dengan bertambahnya usia akan ada penyesuaian penggunaan gadget. Itu seperti alami, dengan sendirinya.

Baca lagi tentang Peraturan dan Kepastian dalam Penggunaan Gadget.

Yuk, kenalkan English Academy kepada anak-anak atau saudara sebagai tempat belajar bahasa inggris online dengan mudah. Jangan lupa gunakan gadget hal-hal yang lebih bermanfaat, ya. 😘
Share
Tweet
Pin
Share
20 komentar
Ramadan tahun ini, aku dan Kecemut ada niatan untuk membuat kue lebaran. Awal-awal Ramadan, kami semangat banget googling aneka resep kue kering dan juga basah. Sebenarnya yang Kecemut ingin, sih, Kue Bolu. Tapi, enggak tahu kenapa, saya ikut-ikutan ingin membuat kue. Asli, enggak ada angin, enggak ada hujan, tiba-tiba ingin bikin kue. Gaya banget, ya. Hahaha.

anak-anak membuat kue

Kue bolu tanpa topping alias polosan, tuh, rasanya ada yang kurang. Seperti hati, kurang gereget. Karena pernah melihat kue bolu dengan aneka topping, Kecemut pun ingin membuatnya dengan topping keju dan butir cokelat, gitu. Yasudah...kami mulai mencari bahan-bahan kue saat hari sedang panas-panasnya. Wuw banget, panas-panas malah ke pasar.

Ketika Kecemut Belanja Bahan Kue.

anak membuat kue keju
Kecemut semangat banget ikut mencari bahan-bahan kue. Apalagi pas beli bahan untuk toppingnya, Ibuknya lagi milih-milih yang lain, tangannya mulai usil ambil butir cokelat. Hihihi. Namanya anak-anak, ya. Suka enggak sabar. Beruntung di tempat tinggal kami ada toko bahan kue yang lumayan komplit, hanya saja untuk urusan keju, di sini belum banyak yang menjualnya. Padahal kita semua tahu, keju merupakan bahan penting yang susah dilewatkan untuk sekadar membuat topping kue atau usaha kuliner.seperti martabak unyil, roti, dan masih banyak makanan lainnya. 

Ketika membutuhkan keju dengan beragam jenis, jangan lupa untuk memperhatikan banyak hal supaya bisa mendapatkan produk terbaik. Seperti memilih bentuk keju, jenis keju, hingga merek keju. Meski demikian, memilih keju juga disesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang dipunyai supaya mendapatkan produk keju terbaik. 

Salah satu tempat yang bisa dipilih untuk mendapatkan keju untuk usaha adalah di TokoWahab. Ada banyak keunggulan yang bisa didapatkan untuk mendapatkan produk keju terbaik. 

Adapun berbagai keunggulan membeli keju di sini adalah: 

❤️ Pertama adalah bisa mendapatkan keju dari jenisnya. Banyak jenis keju yang bisa dipilih mulai dari keju cheddar, cream cheese, keju edam, mozzarella, dan juga keju parmesan. Jenis tersebut bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan usaha karena menawarkan bentuk hingga rasa keju yang berbeda.

❤️ Kedua, bisa memilih keju dengan kisaran harga dari budget yang dipunyai. Kamu bisa memilih harga keju dari yang termurah dengan merek yang beragam. 

❤️Ketiga, kamu bisa mendapatkan potongan harga hingga ongkos kirim gratis sehingga menguntungkan walaupun membelinya secara online. 

Berbagai merek keju yang bisa dipilih sesuai selera. Berbagai jenis tersebut adalah keju dengan merek Anchor, Cheesy, Cock Brand, Green Valley, Koji, Kraft, Sungold, hingga Prochiz gold. Kamu bisa memilih merek keju dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan. Seperti untuk produk yang paling banyak dibutuhkan dan populer adalah keju Prochiz untuk jenis cheddar. 

Kamu juga bisa memilih keju merek dan jenis lainnya sesuai kebutuhan usaha yang dipunyai. Selain itu, ada merek keju lainnya untuk usaha dengan kisaran seperti berikut: 

🙈 Anchor cream cheese 12x1 kg harganya 1,2 juta. 
🙈 Cheesy cheese spread 24x240 gram harganya 570 ribuan. 
🙈 Cheesy edam 24x180 gram harganya 500 ribuan.   
🙈 Cheesy favorite 24x180 gram harganya 440 ribuan. 
🙈 Keju Kraft martabak 8x2 kg harganya 1 jutaan.

Omong-omong, anak-anak di rumah pada suka kue topping keju enggak, Bunda?
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Halo, Jagoan!

Waktu terasa begitu cepat. Pergantian hari, bulan, bahkan tahun. Sangat cepat. Ibuk masih ingat sekali rasanya rembes air ketuban di depan Puskesmas Madukara. Ayah yang sedang siaga, tiba-tiba terlihat seperti orang bingung yang enggak tahu arah jalan pulang. 🤣 Ibuk jadi rada gemas, tuh, sama Ayah sampai meninggikan suara karena sudah urgent banget harus baring di kamar persalinan.

Satu hari menuju hari kemenangan, kamu memilih untuk lahir ke dunia. Masya Alloh, ternyata momen ini sudah satu tahun berlalu. Alhamdulillaah. ❤️

1 tahun wildan

Ketika Ayah dan Mbak lupa-lupa ingat kalau 23 Mei adalah tanggal lahir kamu, Ibuk langsung memberi tahu mereka. Eh...tidak hanya mereka, tapi ada Mbah, Om dan juga Tante. Ibuk woro-woro, gitu. Maklum, rasa bahagia atas pertambahan usia kamu, tuh, enggak bisa Ibuk sembunyikan, Mas. Apalagi tiap harinya kamu selalu memberi kejutan kepada kami, rasanya enggak rela pertambahan usia ini terlewatkan begitu saja. Enggak rela banget.

Mas...Mas...Mas, Ibuk Kembali Kecewa!

Ibuk menulis ini saat kamu sudah lelap dengan posisi tidur ternyaman versi kamu yaitu tengkurap. Ketika telunjuk Ibuk mulai berputar di atas touchpad dan membaca kembali tulisan tentang kamu di blog ini, sedih banget. Sedih karena Ibuk belum bisa bagi waktu untuk menuliskan tentang tumbuh kembang kamu. Tepatnya lagi, sedih dan kecewa.

ulang tahun anak

Iya, Ibuk kecewa banget karena ternyata baru ada tiga artikel tentang Mamas di blog ini. Saat baca satu per satu judul blog postnya, tanpa terasa air mata Ibuk jatuh sampai tuts keyboard saking sedihnya. Ibuk kemana saja! 😭 

Mamas, Ibuk Juga Minta Maaf, ya.

Beberapa bulan lalu, Ibuk pernah bilang pada diri; selelah apa pun karena pekerjaan, Ibuk akan berusaha untuk tetap menuliskan momen-momen tentang kamu dan juga Mbak. Tapi pada kenyataannya, Ibuk tidak bisa konsisten. Ibuk tidak bisa membagikan waktu untuk menulis di blog padahal sebenarnya Ibuk punya banyak waktu luang saat malam hari. Enggak tahu kenapa, chit chat dengan kawan itu lebih menggoda. Maafkan ya, Nak. 🙃

Ibuk minta maaf bukan hanya karena tidak bisa update aktivitas keseharian Mamas, tapi ada hal lain yang juga bikin Ibuk sedih dan memang harus minta maaf.

Flash back beberapa tahun yang lalu saat usia Mbak genap satu tahun. Ibuk masih ingat betul euforia kami menyambut tambah usianya Mbak. Membelikan baju buat acara syukuran, membelikan kue, membuat nasi kuning, mengundang teman-temannya untuk gabung ke acara syukuran yang kami adakan. Lagi-lagi air mata Ibuk jatuh, nih. 😭

Mas, ada dan tidak perayaan atas tambah usia, tuh, bukan tolak ukur kasih sayang, ya. Ibuk justru merasa bersalah karena telah mengenalkan perayaan ulang tahun kepada Mbak sejak usia sangat dini. Padahal kami ingin adanya kesederhanaan. Tapi bukan berarti sama sekali tidak ada perayaan ulang tahun. Ada saatnya nanti, semoga diberi panjang umur, akan ada momen tiup lilin bersama. Tidak tiap tahun seperti yang sudah terjadi pada Mbak. Biarlah yang sudah terlanjur, karena sekuat apa pun kami memberi pengertian, Mbak belum juga paham. Semoga Mamas bisa memaklumi dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kami inginkan. Ibuk merasa berat saat menuliskan paragraf ini. Tapi Ibuk harus menuliskannya dan Mamas perlu tahu. Yaaa...siapa tahu Mamas baca-baca tulisan di blog ini kelak.

Ngomongin Tumbuh Kembang Mamas.

Anak kedua berjenis kelamin laki-laki. Alhamdulillaah...Alloh telah mengabulkan doa-doa kami. Jagoan yang senyumnya selalu sukses bikin hati meleleh. Jagoan yang kalau menangis, tuh, kayak nelangsa banget. 🤣 Anak laki-laki Ibuk yang suka gemas sendiri. Iya, apalagi kalau sudah bareng Mbak, teriaknya sahut-sahutan kayak pasangan lagi marah-marahan. Hihihi.

Eh, Mamas bulan ini berat badannya turun padahal makan tetap banyak dan apa saja masuk mulut, termasuk butiran debu. *ehheew 🤣 Tapi enggak masalah karena tidak mengurangi keaktifan, kesehatan apalagi level ke-ganteng-an. Enggak pengaruh sama sekali. Tidaq masalaaa.

Perihal tumbuh gigi, sekarang sudah enam, ya. Ini, sih, sejak usia 8 bulan tumbuh. Cuma sekarang giginya nyaris sempurna kayak gigi pada umumnya. Kalau kata Mbak, giginya baru separo, giginya pendek-pendek. 🤭 Eh...giginya enam plus-plus karena gigi atas yang geraham sudah mulai terlihat hilalnya. 

Usia 12 bulan biasanya sudah mulai belajar jalan, ya. Ini Mama masih nyaman merangkak ya, Mas. Merangkak banter dan sudah mulai latihan berdiri meski masih belum ada keberanian buat melangkah. Terpenting ada keberanian untuk berdiri dan menclok dari dinding satu ke dinding lain, dari kursi satu ke kursi lain. Aaah...lanjutkan, nanti lama-lama juga lihai mencloknya, seperti Spider-Man. 😂 

Selamat 1 Tahun, Wildan!

Gemas itu...kalau melihat Mamas senyum! Eh...sudah Ibuk tuliskan di atas, ya. Ganti...gantiiiii...! Gemas itu ketika melihat Mamas ngomong Kupu-Kupu! 🤣 Iya, Mamas sudah mulai bisa berceloteh, lagi mainan mobil, bilangnya ngeng-ngeng. Ini siapa yang mengajari? Ayahnya, dong! Padahal bunyi mobil, kan, mbrem-mbrem. Hahaha. Terserah lah, terserah. 🤭

Alhamdulillaah...di usia satu tahun sudah bisa menirukan suara, berceloteh, tanggap. Enggak hanya itu, Mamas juga sudah paham rutinitas hariannya, seperti hendak makan atau mandi, dia akan paham dan pasti ikut berceloteh. Dia akan mengucap "mam...mam...mam" ketika kami mengambil piring. Yha...begitu-begitu, deh. 🤭

Selamat satu tahun ya, Sayang! Mungkin tidak ada yang spesial di hari ulang tahun kamu. Tapi kami yakin, kebersamaan kita dengan segala rezeki yang ada lebih spesial dari apa pun. Kami mendoakan yang baik-baik untuk kamu, setiap harinya. We Love You! ❤️❤️❤️

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Menjadi kebanggaan tersendiri ketika seseorang memiliki kemampuan dalam mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus atau yang bisa disebut dengan multitasking. Terlebih bagi seorang wanita, dapat mengerjakan pekerjaan dalam waktu bersamaan adalah tjakep, tjantik, salihah! Bisa berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain adalah istri idaman. Dapat menyelesaikan tiga atau empat urusan rumah dalam waktu enam puluh menit; masak, cuci pakaian, ngepel, menyuapi anak adalah wonder woman. Eh...dikira lagi sirkus ya, Pak? 🙈

Apakabar boyok? Aman, kan, Bunda? 🤣

investasi kesehatan untuk masa depan

Seorang wanita memang tidak dituntut untuk multitasking dalam menyelesaikan pekerjaan. Hanya saja ada beberapa wanita yang memilih untuk mengerjakan dua atau tiga pekerjaan dalam waktu berdekatan. Menggoreng mendoan sambil cuci-cuci, misalnya. Ketimbang waktu dibuat untuk memandang mendoan yang dipastikan tidak bisa jalan ke mana-mana, mending dimanfaatkan untuk cuci-cuci. Kira-kira seperti itu. Kalaupun nanti hasil gorengannya terlalu matang, paling kesal sendiri ya, Bunda. 😂  (uwis, ora usah dipikir, sing penting mangan mendoan)

Menyamakan Pola Pikir di Lingkungan Keluarga.

Perihal multitasking urusan dapur bagi saya tidak begitu masalah. Pun dengan urusan pekerjaan rumah lainnya. Sebagai Ibu Rumah Tangga yang berperan ganda sebagai Ibu pekerja, dalam waktu tertentu saya lebih memilih untuk multitasking khususnya untuk pekerjaan pagi hari. Asal badan sehat, mood mendukung, dan memang mampu, lakukan saja. No worry! 😉 Tapi ada satu kegiatan yang saya usahakan untuk fokus, tidak dikerjakan dengan pekerjaan lainnya, yaitu menyuapi anak atau makan bersama.

Bukan, bukan berarti saya tidak bisa nyuapin anak sambil menyapu. Atau, makan sambil gendong anak. Ehem...masalah dobel kerjaan mah kecil. Sudah menjadi kebiasaan. Hanya saja saya tipe wanita setia. *eh apa maksudnya. 🤣

Jadi begini, lho. Makan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup untuk bertahan dan hidup. Dengan makan akan mendapat tambahan energi untuk melakukan berbagai kegiatan dalam kesehariannya. Maka dari itu, saat sedang makan bersama atau menyuapi anak, saya memilih untuk fokus. Eh...kadang masih sambil mengobrol, ding. Tapi mengobrol ringan seputar masakan yang menjadi lauk saat itu atau menanyakan pilihan menu untuk makan malam.

menyamakan pola pikir untuk kesehatan mada depan

Godaan mulai datang ketika anak mulai minta izin untuk menyalakan teve atau minta makan tapi sambil bermain. Kalau sudah seperti ini, kami melakukan penyamaan pola pikir sekaligus memberikan pengertian dengan bahasa yang mudah dipahami anak. Meskipun saya tidak mengizinkan anak untuk makan sambil melakukan aktivitas lain, tapi saya tetap ada komunikasi supaya anak paham pentingnya makan untuk kesehatan dan tumbuh kembangnya.

Alhamdulillaah...suami sepakat dan mendukung untuk sama-sama memosisikan bahwa kegiatan makan adalah istimewa, mau lauknya dengan apa saja tetap spesial. 

Selain mengenalkan pola makan yang melibatkan kesadaran penuh saat makan atau istilahnya mindful eating, kami ingin membiasakan kepada anak-anak supaya lebih tertib ketika mereka makan di mana pun. Kami yakin betul, bahwa apa-apa yang diterapkan sejak dini akan memberikan dampak yang luar biasa kelak. Apalagi setelah saya mengikuti webinar dengan tema "Konsumsi Berkesadaran untuk Pilihan Asupan yang Lebih Sehat dan Lebih Baik, Investasi Kesehatan untuk Masa Depan" yang diselenggarakan oleh Frisian Flag Indonesia pada hari Selasa, 6 April 2021, rasanya semakin yakin bahwa urusan makan harus mendapat perhatian khusus karena merupakan salah satu investasi kesehatan untuk masa depan.


Bentuk Investasi Kesehatan untuk Masa Depan.

Hadir dalam acara webinar yaitu members dari Mom Blogger Community dan tiga narasumber andal yaitu:
  • Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia;
  • Dra. Rita Endang., Apt., M.Kes, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM.
  • Seala Septiani, S. Gz, M. Gizi, Nutrisionis.
Pembahasan tentang investasi kesehatan untuk masa depan tidak kalah menarik dengan investasi emas batangan loh, Bun. 😂 Sama-sama menanam modal untuk jangka panjang.

Ada kalimat bijak yang sering saya dengar, bahwa kesehatan itu mahal. Kalimat ini selalu saya ingat dan kerap saya sampaikan juga kepada keluarga ketika ada yang mulai tidak patuh pada pola hidup sehat. Kata mahal memang sudah seharusnya ditebalkan dan digaris bawah supaya kita semua berusaha untuk terus meningkatkan kesehatan. Lebih peduli lagi dengan kesehatan. Apalagi pandemi Covid-19 belum juga berakhir, mematuhi protokol kesehatan saat keluar rumah sudah menjadi suatu kewajiban supaya kesehatan tetap terjaga.


Seala menjelaskan, bahwa investasi kesehatan untuk masa depan sebenarnya mudah didapat. Tidak perlu mengeluarkan banyak uang seperti bentuk investasi lainnya, hanya bermodal paham akan kebutuhan nutrisi untuk tubuh. Nah, ada dua hal penting untuk mendapatkan goal dari sebuah misi investasi kesehatan, yaitu mindful eating dan mindful consumption.

Mindful Eating atau makan berkesadaran.

Sudah saya singgung di awal bahwa kegiatan makan adalah istimewa. Memang belum semua keluarga menerapkan pola makan yang melibatkan kesadaran penuh saat makan. Sering saya melihat ada seorang Ibu yang menyuapi anaknya sambil jalan-jalan. Supaya anak happy dan makan makin lahap, katanya. Kemudian, ada balita yang makan sambil menonton teve. Biar mau makan, katanya. Namun jika tidak didampingi orang tua, yang ada biasanya nasi dan lauk dari hangat menjadi dingin. Menjadi sangat umum ketika melihat orang dewasa makan sambil mengobrol. Bahkan ada yang memanfaatkan momen makan sekalian untuk berbagi cerita. Ya...wajar saja, sih. Apalagi jika dalam satu keluarga sama-sama sibuk dan bisa bertemu hanya saat makan. Apa boleh buat, kan? 

Tapi jika diteruskan makan semau gue, tuh, bisa mempengaruhi tumbuh kembang dan juga kesehatan tubuh.

Bagaimana tidak? Anak lebih menikmati atraksi-atraksi yang ada di teve ketimbang makanannya. Pun dengan orang dewasa, mungkin tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi untuk tubuhnya. Asal makan saja, sambil mengobrol yang penting kenyang. Padahal itu tidak baik, Bunda. 🙈

Saat webinar, Seala memaparkan kebutuhan makan yang bergizi dan seimbang. Dia memberi gambaran dalam bentuk grafis yaitu tumpeng gizi seimbang dan isi piringku.

Tumpeng gizi seimbang adalah rancangan untuk memperbaiki prinsip lama “4 sehat 5 sempurna” yang dianggap tidak lagi sesuai. Lihat saja, info grafis di atas tidak hanya berisi panduan sehat, melainkan juga panduan pola hidup secara keseluruhan. Pedoman baru ini memiliki pesan yang terkait dengan makanan bergizi hingga pola hidup bersih.

Selain mengenalkan konsep mindful eating, Seala juga menyinggung sedikit tentang mindful consumption atau konsumsi berkesadaran. Iya, setelah menerapkan pola makan berkesadaran, ternyata konsumsi berkesadaran juga tidak kalah penting untuk investasi masa depan. Bu Rita berbagi perihal mindful consumption yang mana sebagai orang tua harus teliti sebelum membeli barang siap konsumsi untuk konsumsi sehari-hari.  

Mindful Consumption atau konsumsi berkesadaran.

Untuk masalah makanan dan minuman siap konsumsi, saya termasuk Ibuk yang belum begitu memperhatikan angka kandungan gizi yang tertera pada label produk. Sedang ingin konsumsi minuman segar, ya asal beli yang sekiranya saya suka tanpa melihat apakah saya betul-betul membutuhkan minuman tersebut atau hanya sekadar sebagai pelarian saat udara panas? Sungguh ini sebuah pengakuan dari seorang Ibuk dua anak yang hobi minum soda gembira. 🤭

BPOM tentang label olahan pangan

FYI, mindful consumption atau konsumsi berkesadaran adalah sebuah konsep yang mendasari perilaku seseorang dalam mengonsumsi atau membeli suatu produk. Penerapan ini membuat seseorang mempertimbangkan dengan matang keputusannya sebelum membeli produk. Memikirkan hal-hal penting, tidak asal membeli. Pertimbangan manfaat untuk kesehatan menjadi salah satunya. Sering ada yang mengatakan teliti sebelum membeli. Kalimat tersebut sebetulnya mengingatkan para konsumen untuk lebih berhati-hati sebelum membeli produk.

Perihal keamanan produk dan pencantuman informasi nilai gizi, Bu Rita menyampaikan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan kebijakan mengenai keterangan kandungan gizi pada label pangan olahan. Tertuang dalam peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi (ING) Pada Label Pangan Olahan. Adapun tabel ING yang dimaksud berisi informasi tentang:
  • Takaran Saji;
  • Jumlah sajian per kemasan;
  • Jenis dan jumlah kandungan zat gizi;
  • Jenis dan jumlah kandungan zat non gizi;
  • Persentase AKG; dan
  • Catatan kaki.
pencantuman nilai gizi pada kemasan produk

Selain kebijakan di atas, BPOM juga mengeluarkan kebijakan pencantuman logo "Pilihan Lebih Sehat" pada produk siap konsumsi untuk mendorong masyarakat untuk menjalani mindful conpsution dan memilih produk yang aman sesuai kebutuhan.

Logo Pilihan Lebih Sehat Pada Frisian Flag Indonesia.

Belum terbiasa membaca label informasi nilai gizi, mungkin logo Halal MUI menjadi pengamatan pertama bagi kaum Ibuk-ibuk sebelum membeli produk siap konsumsi. Asal ada logo Halal MUI, ambil saja produknya. Aman. Tepat sekali, produk sudah dipastikan aman, namun untuk memastikan produk tersebut menyehatkan, harus memastikan bahwa pada produk terdapat checklist warna hijau seperti produk susu Frisian Flag Indonesia (FFI).

logo pilihan lebih sehat


Adanya logo Pilihan Lebih Sehat pada FFI berarti produk susu tersebut lebih baik dikonsumsi dibandingkan produk sejenis lainnya namun dalam batas wajar. Saya jadi ingat, belum lama ini saya membeli susu kotak Frisian Flag untuk Kecemut. Saya mencoba varian baru yaitu Purefarm Coconut Delight. Ternyata varian ini segarnya unique, segarnya susu campur air kelapa, gitu. Manisnya pas, ada gurih-gurihnya dan bikin ketagihan. 🤭

Saat ini logo "Pilihan Lebih Sehat" sudah ada pada produk Frisian Flag susu siap minum Purefarm ukuran 225 ml, 450 ml, dan 900 ml dengan varian rasa Full Cream, Coconut Delight, Ketan Hitam, dan Sweet Delight. Kabarnya, logo ini juga akan hadir pada produk Frisian Flag lainnya. 😍

Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro mengatakan, sebagai perusahaan, FFI berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam peningkatan status gizi masyarakat Indonesia. Yaitu dengan hadirnya rangkaian produk bergizi, berkualitas, dan terjangkau.

susu untuk investasi kesehatan

Untuk mendapatkan logo checklist hijau, BPOM memberi syarat pada produk siap minum adalah kandungan gula maksimum adalah 6 gram per 100ml. Nah, karena sudah tahu tentang logo ini, next lebih teliti lagi dalam membeli produk, ya. Biasakan juga untuk membaca informasi nilai gizi yang tertulis pada kemasan. 😉

Yuk, mulai terapkan mindful eating dan mindful Consumption untuk investasi kesehatan masa depan keluarga. 😘
Share
Tweet
Pin
Share
16 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ►  2023 (11)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (17)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2021 (12)
    • ▼  September (2)
      • Ngobrolin Lagu Anak Indonesia untuk Balita
      • Pengalaman Ta'aruf dengan TK Adzkia
    • ►  Juni (3)
      • Mudah Belajar Bahasa Inggris Menggunakan Gadget
      • Membeli Keju untuk Usaha, Coba Saja di Toko Ini!
      • 1 TAHUN WILDAN
    • ►  April (3)
      • Yuk, Mulai Investasi Kesehatan untuk Masa Depan
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Kelas Grwothing

Kelas Growth dari Growthing.id
Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

Created with by ThemeXpose