Milestone: Lagu Pertama Yasmin

by - Desember 04, 2017

Menuju usia dua tahun, ternyata mulai banyak lagu yang dilantunkan oleh Yasmin. Dududu...ngga sia-sia tiap hari aku sok rajin memutar lagu buat Yasmin, baik lagu anak-anak yang hits sejak dahulu kala seperti semut-semut kecil, maupun lagu hits yang banyak beredar pada zaman now seperti baby shark. Ada lagu andalan yang tiap hari kami dengarkan sambil ikut menirukan. Ada juga beberapa lagu yang hanya aku putar sesekali, sekadar tahu saja.


Cicaaaak-cicaak di dindiing... 🙊
Untuk menyanyikan lagu anak, Yasmin masih terbata-bata, belum lancar banget. Dia juga masih suka mengambil kata akhir pada tiap bait lagu. Pengucapan tiap kata pun belum sempurna. 😂

"Nai kereta api, tuut tuut tuut...
Siapa henda turun, ke andung, uabaya... (padahal yang benar itu turut, bukan turun)
Olehkah nai dengan ecuma...
Ayo awan ku epas nai. Keretaku ta berenti lama....."

Ngga asing dengan lirik lagu di atas, kan? Ya, lirik lagu Naik Kereta Api. Dia lagi suka banget lagu itu. Sampai tiap hari nonton video yang telah aku unduh dari youtube. Rasanya tuh lucu-lucu gimana, gitu. Mendengar dia nyanyi yang kadang seperti tergesa-gesa ingin cepat selesai, kosa kata belum penuh, bahkan kadang sampai salah lirik. Asli, kalau lagi live dan aku ada di dekatnya, bakal senyum-senyum sendiri. Membayangkan mungkin dulu aku seperti itu.🙊

Ehya...pagi ini aku mendapati dua kejutan sekaligus. Pertama karena kelakuan Ayah yang suka memberi apa saja yang Yasmin minta. Dan pagi ini yang dia beri kepada Yasmine adalah cream malam. Cream itu tertutup rapat banget, tapi Yasmin bisa membukanya. Hasilnya, ngga hanya dioles ke wajahnya, tapi juga dicolek-colek a la selai, lalu dimasukan ke dalam mulut. Rasanya, tuh, pingin nguwel-nguwel Ayahnya. 😝😝😝

Tapi...rasa kesal hilang begitu saja hanya karena aku mendengar Yasmin nyanyi full version meski masih belum jelas tiap katanya.

Ini kejutan kedua. Bahwa dia menyanyi lagu Cicak di Dinding dari awal sampai akhir tanpa ada yang salah lirik. Semua kata diucapnya secara utuh, meski masih hilang beberapa huruf konsonan. 

"Cica-cica di dinding...
diam-diam meayap...
datang seekor amuuuk...
haaap! langsung diangkap..."

Sungguh ini kebahagiaan bagi seorang Ibu dengan satu anak. Ketika aku sedang sok ngomel-ngomel (padahal sebenarnya saking takutnya dia sudah makan beberapa colekan cream malam), dia justeru enjoy menyanyikan lagu Cicak di Diding sambil putar-putar kamar. Sebenarnya, sih, ini salah satu cara ampuh yang dia lakukan supaya Ibunya berhenti ngomel. Tapi masa iya, dia udah paham cara untuk menetralisir Ibu yang suka marah-marah. 😝 😂

Antara kesal, gemas, bahagia, dan pingin ngasih minum putih yang banyak. Tapi untuk menjaga kewibawaan, aku sok bersikap biasa saja. Ngga ngasih tepuk tangan seperti yang biasa aku lakukan saat dia mencapai sebuah prestasi. Ya, dia bisa menyanyi secara utuh, penuh dan nyaris jelas per kata, bagiku ini merupakan sebuah prestasi. Yaaa...meski sebenarnya Ibu salah karena ngga mengapresiasikan saking menjaga KONSISTENSINYA. 😂😂 Tapi percayalah, Nak, Ibu bahagia banget pagi ini. Ibu bangga banget mendengar kamu bernyanyi sambil senyum-senyum di depan Ayah dan Ibu.

Nanti sore kita menyanyi bersama lagi ya, Nak. Tetap dengan Cicak di Dinding, nanti sambil Ibu peluk-peluk, cium-cium, dan Ibu beri hadiah tepuk tangan yang meriah. Moment ini harus kita rayakan! 👏👏👏

You May Also Like

2 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.