Beberapa waktu lalu, sepulang sekolah Kecemut bercerita kalau dia baru saja menari di sekolahnya, PAUD Shamila. Dia nampak tertarik dengan kegiatan tersebut karena langsung mempraktikan gerakan tarinya di depan aku dan keluarga yang sedang bersantai.
"Ibuu...lihaaat, yaa! Ibuuuu...lihaat tangan aku!"
Penuh semangat, dia mulai menggerakan tangan dan pinggulnya. Aku terkesima dan kami pun tertawa karena gerakannya, tuh, semau gue banget dan masih kaku. Pokoknya jauh dari kata gemulai. Hahaha. Meski demikian, dia terus menari dengan percaya diri karena aku yakin dia merasa asyik. Dia pun tambah semangat karena Kakungnya mengeluarkan nada dari mulut bak suara kendang.
"Ayooo tangannya yang lemas, pantatnya digeooll asoi, yaaaa. Duut...tak...dut...gendang duutt...tak duut...ndaang duuttt"
Duuh...ini irama pengiring tari atau dangdutan, yaaa. Hahaha. Suara tiruan kendang makin keras dan menjadi, penari pun nampak kewalahan mengikuti iramanya. Semua kembali ketawa dan mempersilakan penari cilik untuk duduk.
"Duhh...Syaquita capek. Kakung sii..."
Tak lama duduk, segelas minum putih aku tawarkan kepada Kecemut yang masih ngos-ngosan seperti anak yang baru saja lari ratusan meter. 🙊 Dia pun langsung meneguknya dengan cepat.
"Ibuu...lihaaat, yaa! Ibuuuu...lihaat tangan aku!"
Penuh semangat, dia mulai menggerakan tangan dan pinggulnya. Aku terkesima dan kami pun tertawa karena gerakannya, tuh, semau gue banget dan masih kaku. Pokoknya jauh dari kata gemulai. Hahaha. Meski demikian, dia terus menari dengan percaya diri karena aku yakin dia merasa asyik. Dia pun tambah semangat karena Kakungnya mengeluarkan nada dari mulut bak suara kendang.
"Ayooo tangannya yang lemas, pantatnya digeooll asoi, yaaaa. Duut...tak...dut...gendang duutt...tak duut...ndaang duuttt"
Duuh...ini irama pengiring tari atau dangdutan, yaaa. Hahaha. Suara tiruan kendang makin keras dan menjadi, penari pun nampak kewalahan mengikuti iramanya. Semua kembali ketawa dan mempersilakan penari cilik untuk duduk.
"Duhh...Syaquita capek. Kakung sii..."
Tak lama duduk, segelas minum putih aku tawarkan kepada Kecemut yang masih ngos-ngosan seperti anak yang baru saja lari ratusan meter. 🙊 Dia pun langsung meneguknya dengan cepat.
***
Kegiatan menari dilakukan dua minggu sekali di sekolahnya tiap hari Jum'at. Minggu pertama diisi dengan kegiatan olahraga dan minggu kedua diisi dengan kegiatan menari.
Diusianya yang hampir empat tahun ini, aku memang belum mengenalkan kegiatan menari kepada Kecemut. Karena sekolah telah mengenalkannya dengan menari, aku pun melanjutkan memperkenalkan beberapa macam tarian dengan bantuan YouTube. Maklum, dari dulu sampai saat ini, aku tidak pernah tertarik untuk menari. Tapi kalau diajak nonton tarian tradisional, sih, dengan senang hati menontonnya. 🙈
Selain beberapa tarian tradisional, aku mengenalkan tari balet juga. Dan ternyata dia juga tertarik untuk menari balet. Beberapa gerakan tari balet yang dia tonton pun langsung dipraktikan. Aku terus menyemangatinya kalau dia sedang mulai menari entah tari tradisional dengan selendang mininya, atau tari balet dengan gerakan kaki yang bikin gemas syekali.
Dan pada akhirnya, Ibunya sekarang kerap diminta untuk mengikuti gerakan penari cilik itu. Geaaal...geoooll..hokyaaa...hokyaaa! 🙆♀️