• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Alhamdulillaah...hari ini kelar juga beberes rumah bantuin Mamak. Ya, saking banyaknya pekerjaan Mak Yem yang belum terselesaikan, aku yang biasanya kalau liburan cuma gegoleran di kasur, hari ini turun tangan buat ikut beberes rumah.


Rumah sudah kelihatan cukup rapih (semoga Kecemut tidak heboh dengan mainannya), kegiatan berikutnya yaitu nyiapin jajanan lebaran buat para tetamu yang nanti pas lebaran datang silaturahim ke rumah. Yaaa...meski Bapakku anak terakhir dari sembilan bersaudara, pun dengan Ibuku anak terakhir dari empat bersaudara, alhamdulillaah banyak yang silaturahim ke rumah

Lebaran masih tiga hari lagi, kok udah nyiapin jajanan lebaran, sih? Aaah...terlalu cepat!

No! Kami selalu mempersiapkan jajanan lebaran jauh-jauh hari supaya tenang dan tahu kalik saja ada yang kurang atau masih perlu ditambah. Maklum, besok Mamak udah mulai libur, jadi apapun pekerjaan nanti pasti akan aku tangani sendiri. Makanya, mumpung masih ada Mamak, aku mulai mempersiapkan jajanan lebaran yang nantinya akan ditaroh di meja tamu.

Seperti tahun lalu, aku tidak belanja di toko-toko jajanan, cukup pesan di tempat Mama Al, jajanan datang H-7 lebaran. Selain irit tenaga, aku lebih suka pesan di sana karena varian jajanannya tidak kalah banyak dengan yang dijual di toko-toko. Aku cukup tanya satu-satu request keluarga pingin apa, nanti akan dipesankan. Dia juga menyediakan katalog jajannya, jadi tinggal cung dan bayar. Hahaha.

Selain untuk tetamu, kami juga beli jajanan lebaran yang dikonsumsi sendiri sesuai selera. Seperti Singkong Bakar keseukaan Om. Pang-pang kesukaan Ayah. Nastar kesukaan aku. Astor kesukaan Kecemut. Dan beberapa jajanan anak kekinian yang dipilih sendiri oleh Kecemut.

Beli jajanan lebaran di Mama Al sudah biasa. Satu yang tidak biasa yaitu dapat jajanan lebaran dari Tante Bening. Spesial dan surprise banget! Jajanan lebaran yang dikirim Tante lewat teman kantor ini adalah kue kering. Ada tiga jenis kue yang dikirim, yaitu nastar, roti kacang, dan roti semprit (kalau tidak salah). Saking senengnya dikirimi roti sama Tante, Kecemut langsung unboxing dan mencicipinya. Duuh...padahal katanya mau buat lebaran. Hahaha.

Btw nih, ini kali pertama Tante buat kue untuk lebaran. Katanya, dia buat sendiri, gitu. Entah belajar bikin kue kering dari siapa, yang jelas kue bikinan Tante tidak kalah enak dengan kue-kue yang dijual di toko-toko. Kalau kata Kecemut, enaaaak sekalii.  😂 Pertama buka roti semprit, dia langsung lahap dan habis banyak. Soalnya selain enak dan renyah, toping roti semprit ini warna-warni. Menggoda anak-anak pokoknya. 🙊

Alhamdulillaah...hari ini bisa menyicil pekerjaan untuk persiapan lebaran. Makasih kiriman kue lebarannya, Tante. Semoga makin rajin bikin kue, yaaa. Dan jangan lupa cetak labelnya, Bening Bakery. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hari ini adalah hari terakhir umat Islam menjalankan ibadah puasa ramadhan. Artinya, esok hari umat Islam akan meyambut hari kemenangan yaitu Idul Fitri. Aku ngga tahu harus mulai dari mana untuk menuliskan tentang apa yang aku rasakan di lebaran tahun ini.


Tak henti-hentinya aku mengucap syukur kepada Yang Maha Esa atas segala apa yang telah Dia berikan, khususnya kesehatan. Percakapan dengan si bungsu saat berbuka mengingatkanku pada kejadian setahun silam. Kejadian yang menurut suami sudah ngga perlu diingat. Kejadian yang menurut Bapak harus dikubur dalam-dalam. Kejadian yang membuat semua keluarga ikut sakit. 😭

Sebenarnya aku juga ngga ingin menuliskan ini, tapi ketika mendengar gema takbir yang berkumandang begitu jelas, tiba-tiba aku lemas dan ingin keluar dari rumah. Rasa sedih se sedih-sedihnya dan ingatan yang membuat sedih terus bermunculan. Ingatan saat malam takbir aku bersama keluarga ada di rumah sakit, melihat kondisi Ibu yang terbaring lemah. Rasanya tak kuat kalau ingat kejadian itu. Banyak yang memberi doa, banyak yang menguatkan, khususnya keluarga dan teman dekat. 

Atas pertolongan Allah, atas doa yang tiada henti dari sanak saudara, Ibu kembali berada di samping kami. Ibu kini makin sehat, makin kuat, bisa berpuasa penuh, bisa beribadah maksimal, bisa diajak jalan-jalan, bisa membahagiakan anak cucu dan suami dan bisa kembali masak rendang, kentang balado dan menu lain untuk santapan hari esok. 🤗

Lebaran tahun terasa hangat. Kerjasama dalam hal bersih-bersih rumah, masak, semua berjalan dengan baik. Semua keluarga sehat dan nampak bahagia. Semoga terus sehat dan bahagia. Pun dengan nenek yang sudah duluan ke Syurga. Bahagia di SyurgaNya.

Selamat Idulfitri 1439 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan, kenikmatan, dan rezeki yang berlimpah. Aamiin. 😗
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Aaah...jangankan memandikan Kecemut, nyiapin sarapan buat suami saja ngga aku lakukan. Udah beberapa minggu ini, usai sholat subuh, aku kembali tarik selimut, kemudian tidur dan bangun jam 06.30 WIB. Mandi, sarapan sudah tersaji, lengkap bergizi. Terima kasih mbah uti. ~sebuah pengakuan dari seorang Ibu muda, manis, yang anaknya baru satu~

Wajah memelas...
Sudah beberapa minggu ini, tepatnya semenjak pimpinan memutuskan untuk ikut akreditasi terkini bagi kantor. Jam kerja yang dimulai pukul 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB, selama itu aku terus bekerja. Kadang sampai lupa jam istirahat. Kadang jam 13.00 WIB belum ishoma, dan tau-tau sudah jam kerja lagi. Sungguh, sejauh ini adalah perjuangan paling berat semasa bekerja. Sampai pada puncaknya, tapi belum puncak banget, aku kerap lembur untuk menyelesaikan dokumen-dokumen pendukung akreditasi.

"Emang kerja sendirian?"

Ngga! Tapi karena aku pekerja paling muda dalam satu bagian, dan sisanya dua tahun lagi pada pensiun,  tahu sendiri lah, ya. Lempoh tiada tara. Capeknya udah luar dalam, sampa tiap pagi dibangunin anak dan suami, aku memilih untuk tetap memejamkan mata. Mata rasanya masih berat, kepala kadang belum sehat, pun dengan tubuh ini. Masih lunglai.

Jam 06.30 atau 07.00 WIB, saat mereka kompak membangunkan aku, "Ibu bangun, lihat sudah jam berapa tuh?", aku belum juga goyah. Masih merem. Dan aku baru melek ketika mendengar klakson motornya Pak Timin, penjual jamu keliling Desa yang sampai depan rumah selalu on time jam 07.00 WIB.

Melek, lalu melihat anak dan suami lagi sibuk mainan berdua. Betapa sempurnanya Ibu muda ini, ya. Serasa masih perawan. Tunggu Ibu, ya. Pasti kembali, kok. ❤ 

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Bagi sebagian orang, mungkin kampung damar kurang menarik untuk dikunjungi. Di dalamnya hanya ada bibit pohon, pohon pinus, dan beberapa jenis pohon lainnya. Lalu, ada beberapa tempat duduk yang masih sangat sederhana. Pun dengan gubuk yang ngga terlalu besar di dekat pintu masuk. Bisa dibilang, tempat ini masih jauh dari kata rekomendasi untuk sebuah tempat wisata meski namanya Wisata Pendidikan Kampung Damar.

Standby, ciiiisss...
Tapiiiii...menarik atau ngga suatu tempat wisata sebenarnya tergantung pada diri sendiri dan bagaimana cara kita mengemas tempat tersebut menjadi tempat nyaman atau bahkan istimewa. Begitu, kan?

Masuk tempat wisata ini, yang pertsma kami cari adalah lahan yang rata dan teduh karena Yasmin saat itu bobo pules. Tak jauh dari area parkir, kami menumukan tempat yang cukup nyaman. Suami pun menggelar tikar yang sudah kami bawa. Akhirnya, pelan-pelan kami mulai menemukan kebahagiaan di sini.

Sembari menunggu Kecemut bangun, aku bersama suamik menuju gubuk kecil yang sepertinya memang disediakan untuk berfoto. Dan tahukah kalian, di sini kami foto sok romantis seperti anak ABG yang lagi memperbanyak stok foto mesra untuk dipamerkan kepada khalayak ramai. Hahaha. Sungguh, moment ini di luar dugaan.

Mesraan di atas tikar...

Ada berapa banyak stok foto mesra yang diambil menggunakan tripod? Lebih dari lima puluh jepretan. Hahaha. Dan ini moment ini sukses membuat bahagia karena kami hampir ngga pernah foto berdua dan mesra-mesaraan. Beruntungnya nih, tempat ini ngga terlalu ramai. Jadi kami bebas banget mau melakukan adegan seperti apa terpenting ngga sampai lepas baju. 🙊

Kami menyudahi sesi poto berdua karena udah capek setting timer. Lagi pula, kami sudah terlalu lama meninggalkan Yasmin. Sepertinya tepat waktu karena saat menghampirinya, dia mulai gerak. Pertanda akan bangun dari tidur panjangnya. Ya, dia tidur di atas tikar kira-kira empat puluh lima menit. Lama banget, kan? Mau bangunin lebih awal, kasihan. Yaudah, kami mengalah untuk sarapan agak siang kira-kira jam 09.30 WIB.



Ibu sampai encok boyoknya...



Usai sarapan dan makan cilok, kami mengajak Yasmin jalan-jalan keliling kampung damar. Dan ini diluar dugaan (lagi), dia bahagia banget di sini.

Memang, ngga ada yang spesial di sini. Maksudnya, tempat yang ramah anak. Tapi dia betah banget saat kami ajak naik sampai puncak dan menemukan beberapakursi yang terbuat dari kayu. Dia ngga minta duduk, tapi minta jalan di atas tempat duduk. Ngga ada bosannya dia jalan. Sampai kami kewalahan mengikuti keinginannya untuk naik turun papan. Ngga apa lah, ngga tiap hari ini. Yang penting dia bahagia dan bisa menikmatinya.

Puncak kebahagiaan kami dapat ketika Yasmin memulung sampah-sampah yang berserakan di sekitar kami. Bungkus permen, jajanan, apa yang dia lihat, pasti diambil. Kami pun memberikan tas kresek yang memang sudah kami sediakan untuk menampung sampah.

Jangan lupa buang sampah ke tempatnya...

Sampah bekas sarapan, jajan, dan minuman sudah kami masukan dalam satu kresek. Lalu, hasil pungut sampah si kecil yang tak seberapa, kami gabungkan. Tanpa diminta, Yasmin membawa sampah-sampah itu dengan tangan ringan. Uuuwh...bahagiaanyaaa! 👪

Buat kalian yang mau main ke Kampung Damar, persiapkan segala kebutuhan terutama kebutuhan si kecil terkait dengan makanan dan minuman karena di tempat ini belum tersedia warung. Kampung Damar berlokasi di Desa Watubelah, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara. Jika sedang ada penjaganya, kalian cukup membayar Ro 3.000 per orang. Harga tiket masuk sudah termasuk biaya parkir.

Mari bahagia. 🤗
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Hari ini aku matiin handphone dari pagi sampai sore karena DEMI menyelesaikan beberapa tulisan yang harus dikirim ke *tiiiiit* *sensor* bulan ini. Dan aku takjub dengan diri sendiri. Aku yang biasanya tiap menit lihat layar handphone, hari ini berhasil ngga menengok sama sekali. Yaiyalaaah...handphonenya saja aku taruh di tas. 😂

Atas kedisiplinan ini, akhirnya aku dapat hadiah sepeda motor vario 150 cc, Smartphone Samsung S8, ProBook DELL, dan Sepatu Gunung. TAPI BOHONG! 🙊 Siapa yang mau ngasih hadiah banyak gitu, ya. Duuuh...


Penampilan pertama, sendratari babad alas...
Atas kedisiplinan ini (diulangi), akhirnya aku ada kesempatan nonton Parade Budaya Banjarnegara karena tepat jam 19.00 WIB aku selesai menulis! Wuuuuw...koprol bangeeeet! Tanpa pikir lama, aku minta izin ke orang tua untuk cus ke alun-alun Banjarnegara. Hiyaaa...harus banget izin karena aku mau bawa Kecemut. Hahaha. 

Sebenarnya aku dan suami sama-sama pesimis dapat izin, lho. Lha kok pas lagi nyari kaus kaki Kecemut, mbah Uti nyamperin. Yaudah...langsung tembak aja, DOR! Pada akhirnyaaaaa, kami dapat izin untuk nonton! Wuuuuw...koprol lagii lah, yaa. Biar gawl. 

Berangkat dari rumah jam 19.30 WIB, sampai alun-alun Banjarnegara, udah ramai penonton. Woyoooh...untung masih diberi jalan buat masuk. Kami pun bisa duduk nyaman, tenang, dengan posisi yang tepat. Tenang, awalnya. Saat Yasmin masih bobok dalam pelukanku, aku dan suami masih bisa bergembira. Tapi saat acara dimulai, Yasmin bangun dan minta maju ke karpet merah. Mau ikut pertunjukan kalik, ya.😂 Ya ampuun...aku hanya bisa maklum karena usianya masih dini. Belum paham betul aturan-aturan, gitu. Seketika, dia nangis dan langsung heboh.

Sendratari Babad Alas sempat kami tonton sampai selesai. Dan kesenian ini keren banget! Menampilkan 95 penari, sendratari ini sukses membuatku mlongo kagum. Aaah...ternyata seni budaya Banjarnegara lebih memesona dari apa yang kubayangkan. Banjarnegara, ku cintaaaaaa! 💕💕💖

Sama Bima saja takuuuut. CEMEEN. 😆😆😆
Ehiya, di acara parade budaya ini, kami hanya bisa nonton satu pertunjukan saja karena lama-lama Yasmin riweeh. Karena sudah berujung pada tangisan, kami pun memilih untuk pulang. Tepat jam 22.00 WIB, sesuai janjiku kepada orang tua, pulang maksimal jam sepuluh malam. Jodohnya, Mbah Uti telpon di jam janjian. Yihaaa bangettt! 😆

Keluar area pertunjukan dengan setengah hati, alhamdulillaah ada yang bisa menyembuhkan. Adalah kerak telor asli betawi kesukaanku dan suami, odong-odong kesukaan Yasmin. Yaudah, kami pun langsung menempatkan diri sesuai kesukaan masing-masing. Yasmin naik odong-odong sendiri, aku dan suami pacaran. Lalala...INI BOHONG BANGET! 😛

Festival Serayu akan hadir dua tahun lagi. Artinya, dua tahun lagi Yasmin udah gede. Udah bisa anteng diajak nonton Parade. Semoga dua tahun lagi aku hamil. Aamiin...🙏🙏 *eh ini apaaa*
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
"Selamat Idulfitri, Idah. Bagi foto keluarga, dong. Kangen Yasmin, nih!" Aku tersenyum saat membaca pesan dari seorang teman yang dikirim melalui whats app. Akupun segera membalasnya dengan menyentuh ikon lampiran, kemudian mencari foto terkini bersama keluarga. Sampai menemukan jepretan terbaru, aku baru sadar ternyata lebaran tahun ini kami ngga berfoto. Jangankan bersama keluarga, fotoku bersama Yasmin saja ngga ada yang terkini. 😢




Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose