• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Hello, Parents! Banyak orang tua yang berpendapat kalau traveling bersama anak, tuh, bakal repot. Mungkin karena banyak barang yang harus dibawa saat traveling, makanya kesan repot, rempong, ribet, dan sejenisnya kerap menjadi pertimbangan mengajak anak traveling. Sebenarnya tidak repot, sih, kalau bisa mengubah mindset. Iya, soalnya pola pikir biasanya akan berpengaruh pada apa yang akan dikerjakan.

Coba yang masih punya mindset traveling bersama anak, tuh, banyak repotnya, sekarang diubah menjadi traveling besama anak selalu memberikan pengalaman baru bagi orang tua. Mulai dari sini, orang tua dapat melibatkan anak untuk menyiapkan segala hal yang dibutuhkan saat traveling, termasuk barang yang harus dibawa.

Yups! Menyiapkan barang yang harus dibawa saat hendak traveling atau packing sangat menyenang kan, Bun. Anak diberi kebebasan untuk membawa barang yang sekiranya dibutuhkan. Mulai dari sini, diskusi kecil-kecilan sudah pasti terjadi. Seperti harus membawa baju berapa, pakain dalam, harus bawa sisir atau tidak, dan obrolan-obrolan lain yang membutuhkan pertimbangan orang tua.

barang yang harus dibawa saat traveling bersama anak

Memisahkan Barang Sebelum Semua Masuk Ke Dalam Tas Atau Koper.

Artikel ini saya tulis ketika anak pertama saya berusia hampir 7 tahun di bulan Januari tahun depan, dan anak kedua berusia 2.5 tahun. Jadi, traveling bareng anak yang saya maksud tentu adalah anak-anak yang masih usia dini. Bukan anak SMP apalagi anak SMA. Disclaimer dulu, nih. 😆 Penting banget disclaimer padahal namanya traveling bersama anak, asalkan masih usia anak-anak, barang yang dibawa hampir sama. Hanya beda beberapa saja. 🤭

Saya selalu mengingatkan kepada anak-anak untuk memisahkan beberapa barang bawaan sebelum semua masuk bagasi. Iya, supaya di jalan tidak terjadi drama ingin ambil barang ini itu padahal sudah ditatuh di bagasi. Masih terjangkau, sih. Hanya saja jika membuka tas atau koper kadang harus merapikan kembali. Ya...kalau ditaruh di bagian atas, sih, aman. Kalau di bagian bawah, memakan waktu pastinya, kan.

Makanya, barang yang dibawa dan akan dinikmati di sepanjang perjalanan udah fix tidak boleh masuk tas atau koper. Supaya lebih tertib, sebelum semua masuk ke dalam tas, saya pasti cek ulang barang-barang bawaan mereka, khususnya mainan, smartphone, dan obat-obatan. Packingnya tidak boleh dicampur dengan tas isi pakaian untuk memudahkan akses pengambilan barang tersebut.

da barang-barang yang masuk pada tas khusus, tidak dicampur dengan tas yang berisi baju ganti atau barang lain yang dipergunakannya tidak.

Traveling Bersama Anak

Traveling Bersama Anak, Ini 5 Barang yang Harus Dibawa.

Masing-masing dari kami terbiasa membawa tas jika traveling. Dan di dalam tas yang kami bawa tentu isinya berbeda-beda. Kebutuhan darurat anak dan orang tua sudah pasti beda, kan. Saya yang penting di ransel ada charger atau power bank. Sementara anak-anak yang penting ada mainan. Kalau suami paling santai, tidak membawa ransel buat barang pribadi, cukup nitip di Ibuk saja karena paling hanya bawa dompet saja. Beda dengan Ibuk-ibuk yang kemana-mana selain smartphone, harus membawa make up buat touch up kalau luntur. 🤣

Nah, berikut daftar barang yang harus dibawa saat traveling bersama anak.

1. Pakaian Ganti Seperangkat Dengan Pernak Perniknya.

Traveling dengan agenda menginap atau tidak, saya selalu membawa baju ganti untuk anak-anak beserta pernak perniknya seperti minyak telon, hand sainitizer, parfume, dan issue. Usia anak-anak, kadang susah diprediksi. Anak sedang dalam keadaan kalem, tiba-tiba tidak sengaja bajunya ketumpahan ari minum yang sedang diminum Ayahnya. Bagaiman tidak tumpah, ya, sedang khusyuk minum digangguin anak-anak. Atau, kaget ditepuk bahunya sama istrinya dari belakang, dan dengan sengaja. Jahil amat, ya.  🤣

Bawa baju ganti secukupnya saja disesuaikan dengan rencana menginap supaya semua pakaian digunakan, tidak ada yang mubadzir. Bawa baju meskipun satu set bikin sesak, euy.

2. Mainan Anak. Jangan Dibawa Semua, yang Penting Favoritnya.


Barang ini paling urgent dan harus banget dibawa ketika bepergian bersama anak. Bawalah mainan secukupnya. Jangan dibawa semua, yang penting ada, dan usahakan adalah mainan favoritnya supaya enggan melepaskan. Mainan ini sangat membantu saat sedang dalam perjalanan terus tiba-tiba bosan. Orang tua dapat mengalihkannya dengan cara mengajak anak bermain. Tahu sendiri, orang tua yang sudah punya banyak mainan di handphonenya saja kadang bisa sampai bosan, apalagi anak-anak. Jadi, orang tua bisa mendampingi anak-anak atau ikut terlibat dalam bermain bersama anak di mobil.

3. Camilan dan Minuman Favorit.

Saat melakukan perjalanan traveling sudah pasti membutuhkan minuman. Ini pasti akan ditanyakan oleh anak-anak. Dan ketika orang tua membawakan camilan atau minuman favoritnya, sudah pasti mereka merasa lebih semangat dan no rewel-rewel club. Barang berupa camilan dan minuman bisa menjadi "senjata", lho. Apalagi kalau sudah mulai bosan. Orang tua harus punya cara supaya anak-anak dapat menikmati perjalanan sambil ngemil.

4. Obat-Obatan Standard Wajib Bawa!

Saya pernah punya pengalaman kurang menyenangkan saat traveling bersama anak. Yaitu lupa membawa obat standard seperti obat turun panas. Kebetulan saat itu kami sedang menghadiri event. Sesampainya homestay, tiba-tiba Syaquita demam dan aku lupa tidak membawa obat penurun demam. Ini menjadi pelajaran penting bagi saya karena dengan keteledoran ini pada akhirnya merepotkan orang lain.

Obat-obatan standar yang wajib dibawa diantaranya: obat penurun demam, obat masuk angin, obat mual, sampai dengan obat diare. Namanya dalam perjalanan kadang makan atau ngemil yang ternyata bikin perut tidak nyaman. Kalau saya harus membawa minyak angin dalam bentuk roll karena itu sangat membantu bagi Ibu-ibu usia 30+ seperti saya. 🤭

spesifikasi modem mifi hkm m22

5. Modem MiFi Supaya Perjalanan Jauh Dari Drama.

Salain menciptakan bonding bersama anak, masih banyak manfaat traveling untuk anak-anak. Makanya, saya harus pandai-pandai menjaga perasaan atau mood anak agar terus stabil mulai dari rumah sampai tiba di lokasi. Dan jujur, kadang yang membuat anak bad mood adalah ketika waktunya ingin main game online atau bersentuhan dengan gadget, tapi kualitas internet tidak mendukung. Kadang anak mengalami badmood secara tiba-tiba. Makanya barang nomor lima yang mustinya dibawa saat traveling adalah Modem MiFi.

Modem Mifi HKM M22 bisa menjadi pilihan atau bahkan teman traveling karena bentuknya mini, tipis, dan bisa dibawa kemana pun pergi. Moden MiFi ini memang idaman banget kerna dibekali Chipset ASR180s Series dan sudah disertifikasi secara global oleh operator besar di Asia, Afrika, Eropa, dan sudah dikapalkan sebanyak lebih dari 20 juta unit untuk kebutuhan berbagai solusi IoT (Internet of Things).

Kelebihan lain dari MiFi HKM M22 yaitu dapat digunakan hingga 10 pengguna secara bersamaan sehingga tidak ada lagi pemborosan karena cukup mengeluarkan satu anggaran  biaya untuk dinikmati bersama, di mana saja, dan kapan saja. Dan betul, saya tidak pernah mengisi kuota internet di handphone anak-anak. Jadi mengandalkan MiFi jika pegi traveling.

Dengan kapasitas baterai 2050 mAh, ini sangat memungkinkan untuk pemakaian hingga 9 jam. Dan jika sudah tidak ada daya alias mati, modem bisa kembali dilakuakn pengisian daya dengan cara dilepas baterainya, tapi modem masih tetap bisa digunakan. Karena MiFi HKM M22 ini dilengkapi dengan fitur ByPass. Ini akan sangat membantu keawetan baterai.

Kabar baiknya, modem MiFi ini tersedia dalam tipe unlock all operators yang mana dapat digunakan dengan berbagai operator seluler. Tentu ini dapat memudahkan pengguna dalam menysuaikan pemilihan jaringan internet terkuat di suatu tempat. Selain unlock all operators, modem ini tersedia dalam paket atau bundling dengan Telkomsel dan XL. Modem ini dibanderol dengan harga Rp 619.000,-

Tentu saya tidak ingin ketika sedang dalam perjalanan ada drama hanya karena smartphone Ibuk baterai habis, sehingga harus dicharge dulu supaya bisa digunakan untuk berbai koneksi internet melalui tethering. Terbayang kalau anak-anak sampai menangis, mood bakal kacau.  Tidak hanya mood anak saja, tapi juga orang tua.😂
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Tugas Membawa Combro Ke Sekolah - Today Is Market Day, Bun! Saya mengira begitu ketika Syaquita diminta untuk membawa Combro ke Sekolahnya. Mungkin kalian sudah cukup familiar dengan penganan yang terbuat dari Singkong ini. Iseng-iseng mencari tahu melalui google, ternyata sebutan yang benar adalah Comro, bukan Combro. Dan saya baru tahu, dong! Hahaha.

Comro merupakan penganan khas Sunda yang dibentuk bulat panjang, di dalamnya diisi oncom yang dibumbui, kemudian digoreng. Begitu penjelasan singkat dari KBBI. Hihihi Tapi menyebutkan Comro, tuh, rasanya kurang mantap. Lebih nyaman Combro karena mungkin sudah terbiasa ya, Bun. 🤭 Iya, yang berat-berat memang lebih mantab.

Tugas Membawa Combro Ke Sekolah

Tugas Membawa Combro Ternyata Bukan Untuk Market Day.

Setelah pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) selesai, tidak sedikit sekolah yang mengadakan kegiatan tambahan atau class meeting. Mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD), sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) hampir semua sekolah menambahkan banyak kegiatan sesuai dengan program di sekolah masing-masing.

Saya melihat di status teman-teman baik di WhatsApp Story maupun Instagram Story, ada beberapa SD yang mengadakan Market Day sebagai aktivitas tambahan sebelum libur sekolah. Kegiatan jual beli mulai dari makanan, minuman, atau kerajinan tangan adalah dibuat sendiri. Ada juga yang dibuat seperti kelompok maupun per kelas. Tergantung program sekolahnya.. Nah, saat Syaquita diminta untuk membawa Combro ke sekolah, saya kira akan ada market day di sekolahnya. Tapi ternyata bukan, Bun. Hahaha.

Ceritanya, Bu Siti sebagai wali kelas meminta kepada anak-anak untuk membawa olahan dari Singkong. Beliau sudah membagi 39 anak menjadi 4 kelompok berdasarkan tempat duduknya, satu lajur. Total ada empat deret dalam kelas tersebut, artinya ada empat macam jajanan yang nantinya akan dibawa oleh siswa. Dan masing-masing siswa akan membawa lima biji penganan yang nantinya akan ditukarkan dengan teman lainnya.

Duh, kenapa tiba-tiba seperti menulis soal matematika, ya. Hahaha.

Jajanan yang harus dibawa anak-anak yaitu dari olahan Singkong, yaitu Mata Roda, Combro isi tempe, Combro isi gula, dan Lemet. Syaquita yang duduk pada lajur pertama kebagian membawa Combro isi tempe. Oiya, tugas kali ini adalah proyek bagi anak-anak dengan tema Kearifan Lokal. Proyek dengan judul Pembuatan dan Pengenalan Rasa Makanan Berbahan Dasar Singkong merupakan proyek pertama dalam penguatan profil pelajar pancasila. Dimensi yang dikembangkan dalam proyek ini ada dua, yaitu Gotong Royong dan Mandiri.

Saya tahu tugas ini merupakan proyek setelah mengambil rapor Syaquita. Pada lembar akhir tertulis Rapor Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dan kegiatan ini dilaksanakan usai PAS.

Drama Tugas Membawa Penganan Dari Singkong.

Etdah, ini beneran ada drama atas tugas membawa penganan dari Singkong, lho. 😂 Versi pertama, ketika mendapatkan tugas dari Bu Guru, ada beberapa siswa yang lupa menyampaikan tugas tersebut kepada orang tuanya. Versi kedua, ada orang tua yang bingung dan tidak yakin atas tugas yang diberikan kepada anak-anak. Yaa...kan tidak semua orang tua tahu tempat duduk anak-anaknya, ya. 

Anak lupa menyampaikan tugas ke orang tua. Lalu, orang tua tidak tahu anak duduk di lajur berapa. Rasanya komplit banget paniknya karena anak rewel. xixixi Pada akhirnya, para wali murid saling bertanya dan diskusi perihal tugas anak-anak melalui WhatsApp Group (WAG). Coba kalau wali kelas membagikan tugasnya melalui WAG wali murid, ya. Sepertinya tidak ada drama. 😆 

Tugas Membawa Combro Ke Sekolah.

Membuat Sendiri Atau Membeli?

Saya merasa beruntung karena alhamdulilah Syaquita tidak lupa menyampaikan tugasnya. Jadi, kami bisa menyiapkan bahan-bahan untuk membuat Combro isi Tempe. Dari awal mendapatkan catatan kecil dari Syaquita perihal tugasnya yang harus dibawa pada hari Senin, saya tidak ada niat untuk membeli Combro. Makanan tradisional ini memang melimpah di pasar tradisional dan tukang sayur. Harganya pun sangat terjangkau, satu bungkus isi 10 cuma lima ribu rupiah, lho. Murah meriah banget, kan. Ada juga pilihan satu biji harga seribu rupiah, ini ukurannya lebih besar. 

Beli combro untuk tugas sekolah memang lebih simpel. Tapi saya memilih untuk membuat sendiri dengan harapan dia tahu sedikit proses membuat combro. Saya selalu yakin pada setiap proses pasti ada manfaatnya. Kabar baiknya, ketika saya tawarkan kepada Syaquita, dia langung YES untuk membuat combro di rumah tanpa ba bi bu. Alhamdulillah...

Senin pagi, kami pun bangun lebih awal untuk menyiapkan semua bahan-bahannya. Kebetulan singkong sudah diambil dari kebun pas Minggu sore. Jadi, tinggal parut singkong, diberi bumbu, ulek tempe buat isi Combro, kemudian digoreng. Syaquita yang ikut membentuk combro menjadi bulat pipih tidak percaya kalau pembuatan Combro begitu mudah. Karena dia tidak begitu suka bawang, jadi tempe aku ulek dengan bumbu sedikit bawang. Alhamdulilah...tidak sampai 10 menit, Combro bisa dinikmati buat camilan di rumah dan dibawa ke sekolah. 😊 

Setelah tahu proyek ini sebagai penguatan profil pelajar pancasila yang bertujuan untuk mengembangkan dua dimensi, sepertinya lebih seru jika dikerjakan secara bersama-sama dengan teman-temannya. Apalagi saat tahu ada penilaian perihal kemampuan anak menunjukkan sikap mandiri atau gotong royong, saya semakin yakin jika dikerjakan secara bersama-sama atau gotong royong, anak-anak akan lebih memahami pentingnya kerjasama.

Terima kasih buat Bu Ari yang sudah membagikan foto-foto dan videonya, ya. Terima kasih juga buat Bu Siti yang dengan penuh kesabaran memberikan pengertian atau penjelasan tentang ragam jajanan yang berbahan dasar Singkong.

Omong-omong, apakah ada kegiatan tambahan di sekolah anak-anak Bunda? Boleh, dong, sharing kegiatannya apa saja! 😘
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Membuat Puding Coklat Ala Koki Kecil - Hello, Parents! Akhir pekan buat masak bareng anak-anak, tuh, seru banget. Ini bukan kali pertama saya dan Jasmine melakukan kegiatan di dapur. Kami sudah sering kerjasama untuk urusan dapur. Tapi kali ini kegiatannya lain, yaitu outing class ala Omah CERIS. 🤭 Jadi, yang melakukan kegiatan di dapur bukan saya, melainkan anak-anak. Saya hanya mendampingi saja. Bila dibutuhkan, saya siap membantu mereka menyelesaikan misinya. 😂

Outing Class kali ini ada tiga anak, yaitu Jasmine, Keisha dan Al. Mereka seusia dan sama-sama kelas satu Sekolah Dasar (SD). Hanya saja beda sekolah. Keisha dan Al sekolah di MI Negeri 3 Banjarnegara, sedangkan Jasmine di SD Negeri 1 Kutayasa. Meskipun beda sekolah, mereka kerap bermain bersama di rumah karena dari kecil memang sudah sering main bareng. Sudah menjadi teman sepermainan. 🤭

Membuat Puding Coklat

Karena memang ide Outing Class mendadak banget, saya mengambil kegiatan yang simpel tapi tetap seru buat anak-anak, yaitu membuat puding coklat enak banget. 😂Kebetulan beberapa bahan sudah siap di rumah. Tinggal menambah bahan lain yang bisa dibeli di warung dekat rumah. Iya, saya stok cup kecil di rumah karena anak-anak memang suka banget puding. Sekali makan bisa habis sampai 3 cup, tidak cukup hanya mengambil satu. Kemudian untuk pudingnya, saya mendadak beli di warung sebelah. Alhamdulillah ada yang rasa coklat, sesuai request dari anak-anak.

Proses Membuat Puding Coklat Enak Ala Koki Kecil.

Sebelum mulai membuat puding coklat enak, saya tanyakan kepada Keisha dan Al perihal proses membuat puding. Barangkali mereka belum pernah membuat puding, kan. Eh, ternyata mereka pernah melihat orang tua mereka membuat puding. Alhamdulillah...berarti mereka sudah ada gambaran.

Lanjut memulai menyiapkan peralatan masak, saya membantu mereka mengambil panci untuk memasak puding. Kemudian mereka menyiapkan air untuk memasak. Masing-masing mengambil satu gelas air, kemudian ditambah satu gelas lagi, saya yang ambilkan karena kami membuat puding rasa coklat ini hanya dua kemasan saja. Stok di warung sebelah minim, Bun. 🤭

Mulai dari sini, mereka ada sedikit drama berebut gelas. Padahal gelas di rumah ada lebih dari selusin, tapi tiba-tiba berebut. Heboh banget, dong, Jasmine dan Al. Hahaha. Drama berlanjut ketika salah satu dari mereka menggunting kemasan puding kemudian menuangkannya kedalam panci. Puding hanya dua, ini ada tiga anak. Rebutan lagi, deh. Hahaha. Ini proses membuat puding penuh dengan drama. Tiga anak ini kalau ada satu yang tidak cocok, biasanya langsung adu pandangan sambil baca mantra. Sudah biasa. 😂

Proses Membuat Puding Enak  Ala Koki Kecil

Lanjut proses aduk-aduk bubuk puding, nih. Ini tidak ada dramanya karena setelah beberapa drama terjadi, saya langsung ambil alih kegiatan di dapur ini. Hahaha. Saya mengatur kalau semua boleh mengaduk bubuk puding secara bergantian menunggu aba-aba dari Ibuk. Dan alhamdulillah proses mengaduk-aduk ini berjalan dengan sangat lancar tanpa ada adu mata. xixixixi

Nah, kali ini puding sudah jadi. Saatnya mulai menuangkan puding ke dalam cup. Proses ini bisa dibilang sederhanya, sekadar menuangkan puding yang masih cair. Tapi ternyata Keisha tidak berani menuangkannya karena takut. Panas, katanya. Saya pun berusaha membantunya dengan memberikan alas berupa lambar, tapi tetap tidak berani. Kemudian saya berpikir, jangan-jangan dia takut karena saat saya menyalakan api kompor tangan dia berada di atas panci. Dia nampak kaget dan sontak bilang kalau tangannya panas. Langsung saya cek, dong. Alhamdulillah aman.

Akhirnya proses terakhir yaitu menuangkan puding ke dalam cup dilakukan oleh Jasmine dan Al. Sementara Keisha membantu menata cup di atas baki. Dua kemasan bubuk puding ini bisa jadi 16 cup. Lumayan banget, kan. Dan dari awal menata cup puding, saya menyampaikan kalau puding tersebut bisa dinikmati untuk 4 anak; Jasmine, Keisha, Al dan Wildan.

Belajar Kerjasama Untuk Menyelesaikan Misi.

Alhamdulilah outing class untuk pertama kalinya bisa dibilang berhasil. Anak-anak terlihat antusias dan puas dengan hasilnya. Saking penasarannya dengan hasil karya, mereka rela menunggu sampai puding tersebut bisa dinikmati, lho. Beruntung proses sampai puding jadi tidak lama, tidak sampai lima belas menit karena saya masukkan ke dalam kulkas.

Dari kegiatan ini, saya menyampaikan kepada anak-anak bahwa proses membuat puding tidak bisa selesai jika tidak ada kerjasama yang baik antara satu dengan lainnya. Al yang ternyata drama di awal, kalau tidak didukung oleh Keisha dan Jasmine, mungkin tidak bisa mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Lalu, Keisha yang ternyata belum berani menuangkan puding ke dalam cup. Mungkin kalau tidak diminta Jasmine dan Al untuk menata cup, dia tidak bisa menikmati proses pembuatan puding. Bisa jadi dia hanya melihat dua temannya menuangkan puding. Kemudian, Jasmine yang banyak omongnya. Mungkin karena di rumah sendiri, jadi dia kadang over. Kalau tidak diingatkan oleh Al, mungkin semua puding yang ada dalam panci sudah dia tuangkan sendiri. Beruntung Al mengingatkan untuk bergantian dalam menuangkan puding. 😂

Jujur, saya senang sekali melihat anak-anak bisa kerjasama dalam membuat puding coklat. Melihat cara mereka menyelesaikan misi, tuh, gemas. Apalagi ditambah dengan drama-drama yang sukses menggugah emosional mereka. Mari kasih good job untuk mereka, para Koki Kecil. 😘

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Hai, Parents! Merayakan hari lahir selalu menyenangkan. Bahkan, ini menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu khususnya oleh anak pertama kami, Wita. Baru beberapa bulan merayakan ulang tahunnya saja, dia kembali tanya "Ibu, Wita ulang tahunnya berapa hari lagi?" Ya ampun, Nak. 🤣

Sebegitu exitednya dengan ulang tahun. Padahal saya tidak pernah mengadakan perayaan ulang tahun yang mewah untuk anak-anak. Biasanya hanya sekadar ritual tiup lilin bersama keluarga. Tapi siapa sangka menjadi momen yang istimewa bagi mereka. Wita sampai hafal momen pertambahan usianya mulai dari satu tahun sampai lima tahun. Iya, dengan melihat birthday photos yang saya simpan di handphonenya, dia sering membukanya dan sesekali bertanya tentang perayaan ulang tahun yang pernah dilaluinya.

Menyatukan momen ulang tahun anak

Pada usia satu tahun, misalnya. Dia ulang tahun dengan mengenakan baju yang bikin gemas, sepatu centil warna pink, dan mengenakan turban. Nah, pada usia lima tahun, dia bertanya tentang turban yang dulu ia pakai saat ulang tahun pertama. Tentu turbannya masih saya simpan, hanya saja harus mencari di kardus tumpukan yang mana. 😂 Yaiya, lima tahun memang bukan waktu yang lama. Tapi untuk tumbuh kembang anak yang normal, sudah pasti mengalami perubahan yang cukup signifikan. Terbayang kalau baju-baju tetap disimpan di almari. Bisa jebol. 🤭

Memaknai Hari Ulang Tahun.

Ulang tahun identik dengan perayaan, kado, makanan enak, sampai dengan liburan. Namun sebelum ciri khas itu memberikan makna yang beda bagi anak-anak, ada baiknya orang tua memberitahukannya sejak anak usia dini bahwa merayakan pertambahan usia bukan sekadar pesta-pesta atau ritual tiup lilin. Iya, pada momen ini orang tua dapat memberikan pengertian dan makna atas pertambahan usia.

Berikut beberapa makna yang bisa disampaikan kepada anak-anak saat perayaan ulang tahunnya.

1. Menjadi Pribadi Lebih Baik.

Mungkin poin pertama terbaca klise ya, Bun. Namun anak-anak memang harus tahu ketika usia bertambah setidaknya ada perubahan dalam tumbuh kembanya. Mulai dari usia satu tahun yang apa-apa masih harus dibantu oleh orang tuanya. Kemudian lanjut ke usia dua tahun dan seterusnya pelan-pelan dapat berjalan, lari, membantu pekerjaan orang tua di rumah, dan melakukan aktivitas lainya. 

Orang tua dapat memberitahukan kepada anak bahwa di usia sekian tahun anak dapat belajar tentang hal-hal baik seperti kedisiplinan, tanggung jawab, kerjasama, dan sikap baik lainnya. Artinya, perubahan sikap dan sifat dapat tumbuh sejak usia dini sebagai bekal menjadi pribadi yang lebih baik.

2. Bersyukur Atas Pertambahan Usia.

Memberi pengertian kepada anak-anak perihal bersyukur atas pertambahan usia kadang masih belum bisa diterima. Apalagi buat anak usia dua tahun, belum paham betul arti bersyukur. Tapi tidak ada salahnya orang tua terus memberikan pengertian tentang bersyukur atas pertambahan usia.

"Alhamdulillah...usia tambah satu tahun, Mamas semakin hebat, sehat, dan tambah pintar. Ucapin terima kasih kepada Allah, ya."

Ketika anak-anak berterima kasih kepada Allah disertai dengan berdoa, rasa syukur pun mulai tumbuh. Saya pun menyampaikan untuk terus bersyukur kepada Allah atas apa-apa yang telah diberikan Allah, seperti kesehatan.

3. Berbagi Kebahagiaan Dengan Orang Lain Lewat Memberi.

Merayakan ulang tahun dengan membuat pesta, tuh, tidak apa. Selagi mampu, tidak masalah. Namun yang kerap dilakukan pada umumnya, memberi kebahagiaan dengan orang lain saat momen ulang tahun ini baru sebatas dengan keluarga, tetangga, atau teman sepermainan. Memberikan momen kebahagiaan lewat memberi ini juga bisa dilakukan dengan abang becak, anak-anak di pinggir jalan, anak yatim, dhuafa, dan mereka orang-orang yang kurang mampu. 

Berbagi kebahagiaan pada momem ulang tahun salah satunya dengan cara memberi atau berbagi dengan sesama, bebagi dengan mereka yang kurang beruntung. Ada banyak hati yang turut merasakan kebahagiaan, tidak hanya diri sendiri, tapi juga orang lain. Seperti yang dilakukan JNE sebagai perusahaan logistik dan ekspedisi barang di Indonesia yang pada 26 November lalu merayakan ulang tahunnya ke-32. Banyak hal-hal baik yang diberikan JNE saat perayaan hari jadinya.

JNE 32 Tahun, Kobarkan Semangat Bangkit Bersama.

Usia kepala tiga bisa dibilang usia matang ya, Bun. Makanya dalam menjalankan bisnisnya, JNE sudah tidak diragukan lagi karena sudah sangat berpengalaman. Iya, didirikan sejak 32 tahun silam tentu banyak hal yang sudah dilaluinya. Mulai dari merintis usahanya, jatuh bangun saat mendirikan usaha, sampai dengan sekarang semakin berkembang dan selalu menginspirasi untuk sesama.

Kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh JNE memang selalu menginspirasi. Mereka selalu menanam benih baik dan menebar manfaat. Tidak heran, saat ulang tahun ke-32, JNE menyelenggarakan banyak kegiatan berbagi untuk kebahagiaan sesama sesuai dengan tagline-nya "Connecting Happiness".

Salah satu kegiatannya yaitu shopping bareng yatim dan dhuafa. Kegiatan ini sangat menarik, ada 20 yayasan yatim piatu di Jabodetabek dan dilakukan juga di cabang JNE. Kemudian ada kegiatan lomba foto, lomba video, khataman pembacaan Al-Qur’an, acara tasyakuran dan potong tumpeng, serta ziarah ke makam pendiri JNE Alm. H. Soeprapto Soeparno.

Ulang tahun JNE


Tidak hanya itu, JNE juga menggelar kuis dan giveaway untuk seluruh masyarakat Indonesia. Ada Games Si Joni dan giveaway produk lokal bersama UMKM unggulan. Acara ini dapat diikuti di sosial media JNE. Kalian ada yang ikutan? 💃🏻

Spesial untuk member JNE Loyalty Card (JLC), pada periode 21 - 30 November 2022 dapat menukarkan sebanyak 32 poin menjadi e - voucher ongkir Rp. 32.000, serta ada promo diskon ongkos kirim sebesar 32% pada 26 - 27 November 2022 untuk kiriman service Regular ke seluruh tujuan di Indonesia.

Lebih dari itu, JNE berkolaborasi dengan Tab Space asal Bandung, yaitu studio komunitas seniman disabilitas untuk mendesain merchandise khusus HUT JNE ke 32 tahun. Dengan kolaborasi seperti ini, artinya JNE peduli dan memberikan dukungan agar seniman disabilitas memiliki ruang berkarya dan Bangkit Bersama untuk menunjukkan kemampuan karya-karya terbaik mereka sehingga dapat dikenal di masyarakat. 

Acara puncak HUT JNE ke-32 dilaksanakan secara hybrid di Taman Yatim Piatu Tunanetra (Yatuna), pada Minggu 27 November 2022 pukul 09.00 WIB. Disiarkan juga melalui Channel Youtube JNE. Kali ini acaranya meriah banget karena ada Kangen Band sebagai bintang tamu, MC Rico Ceper dan Bea Aprilia Sabt yang memandu acara digital army dari Karyawan JNE. Ada beberapa karyawan dari cabang didatangkan turut melakukan liputan acara di sosial media mereka. Kalian juga bisa update kegiatan JNE melalu portal resminya di https://jnewsonline.com/.

Kebagaiaan kembali menyelimuti Karyawan JNE karena ada doorprize dan grandprize sebagai apresiasi kepada karyawan. Puluhan sepeda motor dan hadiah utama berupa 2 unit rumah untuk karyawan yang beruntung, serta ribuan hadiah menarik lainnya, dan juga dilakukan pemilihan karyawan terbaik dari pusat dan cabang. 

Menyatukan Momen Ulang Tahun Anak.

Tahun ini, kami bersenang-senang atas ulang tahun anak-anak dengan menyatukan ulang tahun mereka di hari yang sama. 🤭 Padahal mereka lahir di bulan yang agak berjauhan. Januari dan Mei, selisih empat bulan. Enggak terbayang yang lahir di Januari, ya. Pasti terasa sangat lama menantikannya. 😂

Kami yakin, ulang tahun kali ini akan menjadikan pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka. Terlebih Wildan karena ini menjadi momen ulang tahun pertamanya di usianya yang kedua tahun. Setelah ulang tahun langsung disapih, dong. ✌🏻

Sebagai orang tua yang punya lebih dari satu anak, apakah kalian pernah menyatukan momen ulang tahun anak?

Share
Tweet
Pin
Share
10 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ►  2023 (4)
    • ►  Januari (4)
  • ▼  2022 (17)
    • ▼  Desember (4)
      • Traveling Bersama Anak, Ini 5 Barang yang Harus Di...
      • Tugas Membawa Combro Ke Sekolah
      • Membuat Puding Coklat Enak Ala Koki Kecil
      • Menyatukan Momen Ulang Tahun Anak
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Kelas Grwothing

Kelas Growth dari Growthing.id
Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

Created with by ThemeXpose