• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Bukan tanpa sebab ketika orang tua memberikan hukuman kepada anak. Artinya, tidak ada orang tua yang dengan sengaja memberikan sanksi atau hukuman kepada anak. Ya...kebayang, dong, bagaimana orang tua mendampingi anak-anak, menjadi teman main, hingga menjadi teman ngobrol. 

memberikan hukuman kepada anak


Tidak sedikit orang tua yang berpendapat bahwa apapun alasannya, pemberian hukuman pada anak merupakan salah satu hal yang tidak benar. Yaa...meski hanya pura-pura atau sekadar ingin memberikan efek jera kepada anak, memberi hukuman kepada anak tetap tidak dibolehkan, tidak dibenarkan. Maksud memberikan efek jera atau sebagai salah satu cara shock therapy tidak didapatkan, malah justru yang sampai kepada anak adalah tekanan atau guncangan batin sampai membuatnya trauma berkepanjangan.

Lalu, jika anak-anak telah membuat kesalahan dan bukan untuk sekali, dua kali, tiga kali, bagaimana caranya supaya mereka tahu akan kesalahannya?

Segera beri mereka pengertian, ya.

Memberi pengertian kepada anak-anak bukanlah hal mudah. Malah kadang hal tersebut menjadi cara yang kurang tepat ketika anak masih membuat kesalahan, bahkan untuk kedua kalinya melakukan kesalahan yang sama. 

Jadi, bagaimana baiknya dalam memberikan hukuman yang mendidik untuk anak supaya tidak menyisakan trauma?

Memilih untuk memberikan hukuman terhadap anak bukanlah keputusan yang mudah. Orang tua harus mempertahankan ekspresi wajah kesal di depan anak. Ada air mata yang kadang harus jatuh di depan anak. Ada juga yang tidak boleh jatuh sama sekali. Ada nada yang harus ditinggikan. Ada mulut yang terpaksa bungkam. Ada tangan yang tidak boleh menyentuhnya, apalagi menggandengnya. Sebagai orang tua, pasti tidak mudah melakukan hal ini kepada anak, bukan?

Mendidik Anak Menurut Ali Bin Abi Thalib.

Membaca artikel dari situs Dakwatuna.com, bahwa ajaran Islam mempunyai konsep yang khas dalam mendidik anak sejak usia 1 tahun sampai 21 tahun. Adalah Ali Bin Abi Thalib Ra yang menuliskan konsep pengasuhan anak. Ada 3 pengelompokan dalam cara memperlakukan anak.
  • Pertama yaitu usia 0-7 tahun, orang tua memperlakukan anak sebagai raja.
  • Kedua, usia 8-14 tahun, orang tua memperlakukan anak sebagai tawanan.
  • Ketiga, usia 15-21 tahun, orang tua memperlakukan anak sebagai sahabat.
Dalam hal ini, kami "membawa" Kecemut, anak pertama kami yang usianya saat ini masuk 5 tahun dan belum lama ini mendapatkan hukuman karena suatu hal. Ehhh...ngomongin hukuman, kok, rasanya seram sekali, ya. Saya sebagai Ibuk yang menuliskannya pun sebenarnya tidak sanggup. Apalagi rasanya masih lekat dalam ingatan melihat anak menangis ketakutan karena suatu hukuman. 😢

Yuk, baca tentang konsep pengasuhan anak.

Tentang konsep pengasuhan di atasan, anak kami masuk dalam pengelompokan pertama. Bahwa melayani anak di bawah usia 7 tahun, perlakukan mereka sebagai raja. Memperlakukan dengan sepenuh hati adalah hal yang terbaik. Yups...suatu hal kecil yang dilakukan setiap hari ternyata dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi perkembangan perilaku anak. Misalnya, ketika anak memanggil orang tua dan orang tua langsung menghampirinya, maka anak pun akan melakukan hal yang sama. Anak akan dengan mudah meniru apa yang dicontohkan oleh orang tuanya atau orang-orang yang sering di sekelilingnya.

Namun, memperlakukan anak di bawah 7 tahun sebagai raja ternyata tidak mudah. Banyak pengalaman pribadi yang kadang suka lepas kontrol. Yups, ada saatnya emosional orang tua muncul ketika anak menangis. Itu wajar dan hal itu tidak bisa disalahkan karena keterbatasan kesabaran tiap orang berbeda. 

Baca tentang waktu utuh untuk anak.

Saat anak menangis atau mulai ngeyel, orang tua kadang lupa untuk menambah stok kesabaran. Hasilnya? Orang tua pun marah-marah sampai lupa tidak memperlakukan anaknya sebagai raja. Dalam kondisi batin orang tua yang sedang tidak stabil, mungkin dikarenakan lelah atas pekerjaan rumah atau kantor, memarahi anak pun menjadi pilihan karena tidak bisa mengontrol emosi. Ini salah satu contoh pengalaman pribadi. 😆

Pada Suatu Hari...

ART (Asiten Rumah Tangga) kami saat itu izin tidak masuk kerja. Di rumah hanya ada saya dan anak-anak. Suami pas banget shift pagi. Pekerjaan rumah alhamdulillah sudah saya selesaikan sebelum suami berangkat kerja. Artinya, saya bisa leyeh-leyeh bareng anak-anak. Pokoknya asyik betul, deh. 😎

Hari menjelang siang, Kecemut mulai bosan di rumah karena saya terlalu sibuk dengan Wildan. Akhirnya, dia izin keluar rumah untuk main. Saya kira dia bakal lama mainnya, sampai jam 12.00 mungkin. Tapi teryata dugaan saya salah. Tidak lama kemudian, dia pulang bersama teman-temannya. Yups, main di rumah! Alhamdulillaah...

Lega rasanya ketika anak memilih untuk bermain di rumah. Rasanya lebih tenang. Karena dia main dengan teman-teman yang usianya di atasnya, saya makin tenang sampai tidak melakukan kontrol sama sekali. Menikmati hari bersama Wildan di kamar. Jadi, saya tidak tahu mereka ngapain saja di rumah dan mainan apa saja. Sampai pada akhirnya teman-temannya pamit pulang, kemudian terjadilah drama!

Yups! Drama!

Kecemut menangis melengking karena teman-temannya pulang. Hahaha. Risiko banget ketika ada teman yang main ke rumah, pasti tidak dibolehin pulang oleh Kecemut. Yaaa...mungkin dia masih ingin main bareng kalik, ya. Saya yang sedang bobo nyenyak, akhirnya keluar kamar, dong.

Baca tentang drama sepulan dari Boyolali.

Daaan...

Ada pemandangan bagus banget di lantai. Cat air yang harusnya digunakan untuk mewarnai di kertas, ini digunakan untuk mewarnai di lantai. Ada yang karena tumpah, ada juga yang dengan sengaja membuat pola di lantai. Ruang tengah, ruang tamu, lantainya menjadi warna-warni. Baru bangun tidur melihat pemandangan semacam itu, kok, BAHAGIA, ya! Apalagi setelah saya keliling, ternyata pemandangan nan elok tidak hanya di lantai, tapi juga ada di wastafel dan juga kamar Kecemut. Gelas, piring, sendok, garpu, menumpuk. Ada yang digunakan untuk makan, ada juga yang digunakan untuk mainan. Sungguh nana nano hati ini. 😉

Mungkin bagi sebagian orang tua, hal demikian adalah biasa. Apalagi ada orang tuanya, masih bisa dibersihkan oleh orang tua. Tapi bagi kami adalah luar biasa karena sejauh ini Kecemut sudah cukup terbiasa tertib dalam hal bermain. 

Duuh...namanya juga anak-anak!

Oh...tidak bisa. Kami, khususnya saya sebagai Ibuk, berusaha untuk melibatkan Kecemut dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Namun, tidak semua pekerjaan rumah, kok. Hanya pekerjaan tertentu yang sekiranya dapat dikerjakan olehnya. Mencuci piring setelah makan, misalnya. Ini sudah menjadi kebiasaan. Merapihkan mainan yang baru saja digunakan menjadi tugasnya dan dia sudah paham bahwa itu adalah sebuah tanggung jawab. Maka, ketika melihat pemandangan yang tidak menyenangkan itu, saya menjadi oleng karena mungkin tekanan darah naik. 😥

Ada Hal yang Harus Dimengerti.

Kami senang di usianya hampir 5 tahun, Kecemut sudah mulai paham arti mandiri dan bertanggung jawab. Dalam penerapan kehidupan sehari-hari, menurut kami sudah sangat baik. Kami merasa dia sudah dewasa, sudah mulai bisa kontrol emosi. Kami pun menjadi sangat terbantu.

Baca lagi tentang peraturan dan kepastian untuk anak.

Melibatkan anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah bukan berarti kami mengajaknya untuk bersusah-susah. Kami harus bisa melihat situasi dan kondisi anak ketika mengajaknya untuk menjadi partner. Bagi kami, tidak ada orang tua jahat, yang ada yaitu orang tua yang ingin anaknya menjadi pribadi yang mandiri. Begitu juga dengan hukuman. Tidak ada orang tua dengan sengaja memberikan sanksi kepada anak, yang ada yaitu orang tua ingin anaknya paham bahwa yang mereka lakukan itu kurang baik atau tidak benar. 

Lalu, apakah harus dengan cara memberikan hukuman?

Pemberian hukuman kepada anak bukanlah pelampiasan atas kemarahan orang tua. Yups...jangan jadikan hukuman sebagai pelampiasan belaka. Memberikan hukuman pun menjadi jalan akhir ketika orang tua sudah merasa maksimal memberikan kesabaran, pengertian, tapi anak belum juga paham bahwa yang telah dilakukannya adalah salah. Namun demikian, sanksi yang diberikan kepada anak pun masih dalam batas wajar dengan melihat kondisi dan usia anak. Sebagai seorang muslim, orang tua bisa membaca artikel tentang cara menghukum anak dalam Islam.

Baca tentang mengajarkan kebersihan kepada anak.

Atas kejadian yang membuat saya syok, saya meminta kepada Kecemut untuk mencuci piring dan membersihkan lantai menggunakan tisue basah. Ini adegannya udah kayak majikan yang keras, sangat keras. Masih dalam keadaan menangis, bukannya saya mendekapnya, tapi saya meminta kepada Kecemut untuk membersihkan lantai yang penuh dengan cat air dan mencuci piring. Dia menangis sambil memanggil Mbah Uti, maklum cucu kesayangan. Pokoknya tragis sekali tapi wajah saya masih kekeh dengan ekspresi marah.

Dekap dan Komunikasikan. 

Tidak ada kata terlambat dalam menolong orang lain. Begitu juga dalam memberikan dekapan untuk anak sekalipun orang tua telah memberikan hukuman.

Cuci piring telah selsai dilakukan Kecemut, saya dampingi saat itu. Dia masih membersihkan lantai, baru dapat berapa kotak tapi sudah tidak ada tangisan. Yups, dia sudah tidak menangis, sudah terlihat lebih tenang. Saat dia mengerjakan semua itu, saya tidak berkata apapun kecuali menunjukan bagian-bagian yang perlu dibersihkan. Saat dia hendak mengambil tisue basah lagi, saya menggendongnya ke kamar.

I love you, sayaang!

Saya menciumnya berkali-kali dan dia memeluk saya erat, erat sekali. Saya merasakan tangan mungilnya memeluk saya penuh dengan permintaan maaf. Yups, dia belum ngomong apapun, tapi saya dapat merasakan kalau yang telah ia lakukan memang salah.

Saya memulai percakapan dengan santai. Saya memberi pengertian, menyampaikan bahwa yang saya lakukan tadi adalah bentuk hukuman supaya tidak terjadi lagi hal serupa. Memberi pengertian jika dia bisa mengajak teman-temannya untuk turut membersihkan atau membereskan permainan yang telah digunakan. Tak lama kemudian, setelah kami saling menatap, dia minta maaf. Minta maaf dan kembali memeluk saya erat, erat sekali.

Pada akhirnya...

Tidak semua hal yang anak inginkan harus dituruti. Tidak semua hal yang mereka lakukan dapat dibiarkan begitu saja dengan dalih berkreasi. Tidak setiap saat memberlakukan anak usia di bawah 7 tahun sebagai raja. Ada hal yang harus dimengerti oleh anak dan banyak hal yang musti dipahami supaya mereka bisa menjadi anak yang tangguh dan tanggap. Kami selalu sounding kepada anak, bahwa membantu orang tua adalah tugas mulia dan kami bahagia jika dibantu.

Baca juga tentang Bertukar peran dengan si kecil.

Butuh tekad yang kuat untuk memberi pengertian kepada anak sampai mereka betul-betul paham dan merasa bahwa yang telah dilakukan itu salah atau benar. Sebagai orang tua, kami juga berusaha melakukan pendekatan, memberikan pengertian ketika anak melakukan kesalahan.

Memberi hukuman kepada anak menjadi jalan akhir dengan tujuan supaya mereka paham dengan apa yang telah dilakukannya. Dan yang perlu dipahami oleh orang tua, boleh memberikan hukuman kepada anak, tapi jangan sampai hukuman tersebut menjadikan trauma pada anak. 


Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Saat orang tua mempunyai kebiasaan tea time atau minum teh tiap pagi, anak pun punya kebiasaan minum susu tiap pagi. Banyak keluarga yang memiliki kebiasaan seperti ini, dan itu berlaku juga di keluarga kami tepatnya sebelum memulai aktivitas harian. Untuk kebutuhan susu si kecil, kami memilih Indomilk Susu Bubuk yang dapat membantu tumbuh kembang anak kami.

Saya masih ingat saat pertama kali memberikan susu bubuk untuk anak, ada rasa kekhawatiran, gitu. Khawatir dan juga was was karena sering mendengar kalau tidak semua anak bisa langsung menyesuaikan dengan pemberian susu formula. Yups, ini terkait dengan pencernaan si kecil dan kadang juga ada alergi.

manfaat susu bubuk untuk anak

Faktanya, memang ada anak yang langsung bisa menyesuaikan dengan susu formula sejak pemberian pertama, ada juga yang butuh penyesuaian. Alhamdulillaah…saya tidak ada drama terkait susu sambung untuk anak. Begitu juga saat pertama kali memberikannya menggunakan dot, anak dapat menyesuaikan dan tidak ada masalah sama sekali. Saya sebagai Ibu yakin, bahwa dia mengerti akan kepadatan aktivitas Ibunya sebagai ibu pekerja kantoran yang berangkat kerja pagi dan pulang sampai malam hari. Ini semacam pengertian sejak dini.

Pertimbangan Memberikan Susu Formula Untuk Anak.

Setelah masa cuti melahirkan habis, sebagai Ibu pekerja, saya memberikan eping (eksklusif pumping) sampai usia anak enam bulan. Memang ada baiknya seorang Ibu memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama dua tahun, namun saya merasa anak membutuhkan banyak nutrisi saat dia sudah mulai MP-ASI. Yups, ASI tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi anak saat dia sudah mulai banyak aktivitas. Apalagi setelah anak usia enam bulan, pola makan Ibunya kadang mulai tidak terkendali. Lebih banyak makan makanan semaunya yang penting enak dan kenyang, tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi untuk memperlancar produksi ASI.

Susu Bubuk Untuk anak sangat bermanfaat

Konsumsi sayur dan buah-buahan terus dilakukan oleh Busui. ASI pun terus diberikan sampai usia dua tahun. Tapi setelah itu, orang tua harus cerdas dalam memenuhi kebutuhan nutrisi untuk si kecil. Makanya, pemberian susu bubuk untuk anak sangat disarankan karena banyak manfaatnya, antara lain yaitu dapat memenuhi kebutuhan kalsium untuk anak.

Ya, seperti yang kita tahu, kalsium merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membantu menunjang pertumbuhan anak. Kalsium ini sebagai fondasi kekuatan tulang pada anak di kemudian hari. Selain untuk kekuatan tulang, peran penting kalsium dapat membantu perkembangan tinggi badan anak. Banyak manfaat susu bubuk yang didapat, makanya saya memutuskan untuk memberikannya kepada anak supaya tumbuh kembangnya sesuai dengan usianya, menjadi pribadi yang tinggi, tangguh, tanggap.

Memilih Indomilk Susu Bubuk untuk Bantu Tumbuh Kembang Anak.

Memilih susu formula untuk membantu tumbuh kembang anak tidak boleh asal. Sebelum membelinya, ada baiknya orang tua membaca review atau mencari tahu komposisi dan juga kandungan yang ada pada susu tersebut. Bukan tanpa alasan saya memilih susu indomilk bubuk untuk anak. Susu indomilk ini dibuat dari susu segar yang mengandung Omega 3, Sumber Protein dan Kalsium Tinggi.

Susu Bubuk Untuk anak yang bagus

Nah, setidaknya ada tiga manfaat susu bubuk indomilk untuk anak.Berikut manfaatnya:

Membantu Anak Tinggi Secara Fisik.

Saya sangat prihatin tiap kali membaca berita tentang kondisi stunting di Indonesia. Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama dan mengakibatkan perawakan anak lebih pendek dari anak normal seusianya. Anak stunting ini juga memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Umumnya, kondisi stunting dikarenakan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak. Anak menjadi susah makan atau anak hanya mau makan nasi saja dan orang tua tidak melakukan apapun untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Makanya, orang tua harus gerak cepat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil salah satunya dengan memberikan susu bubuk dari Indomilk.

manfaat susu bubuk untuk pertumbuhan anak

Susu bubuk ini diklaim tinggi kalsium dengan tambahan kandungan Omega 3 yang mengandung DHA dan EPA, vitamin, serta mineral. Orang tua mana yang tidak ingin anaknya tumbuh secara normal? Kalsium pada susu berperan dalam pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi sehingga dapat membantu anak tumbuh tinggi secara fisik. Dan seperti apa yang sudah saya tulis di atas, bahwa kalsium ini sebagai fondasi kekuatan tulang pada anak nantinya.

Orang tua akan merasa bahagia ketika anak-anaknya dapat tumbuh normal sesuai usianya. Apalagi kalau anak sudah mulai sekolah, pasti ada agenda rutin untuk cek tinggi badan. Jika kalsium anak terpenuhi, maka tinggi badan pun akan mengikuti.

Menjadikan anak Tangguh menghadapi tantangan.

Kandungan protein di dalam susu Indomilk membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, sehingga membantu menjadi anak tangguh menghadapi setiap tantangan baik di sekolah maupun di area permainan bersama teman-temannya. Sebagai orang tua harus terus berusaha menyiapkan si kecil untuk menjadi anak yang berani dan sigap.

Indomilk Susu Bubuk untuk Usia BerapaBelajar ilmu pengetahuan penting dan membekali anak dengan keterampilan fisik juga sangat penting. Yups, menjumpai anak aktif ketika belajar atau bermain merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi orang tua. Pun ketika orang tua bisa masuk pada dunia anak. Ada keterlibatan orang tua di dalamnya dan itu akan menambah rasa percaya diri pada anak sehingga menjadikan anak pribadi yang tangguh.

Membuat anak Tanggap dalam menyerap pelajaran.

Kandungan Omega 3 pada Indomilk susu bubuk yang berasal dari minyak ikan laut sangat berguna untuk membantu perkembangan sel-sel otak, meningkatkan fungsi penglihatan anak-anak, menunjang kecerdasan, sehingga anak selalu tanggap menerima dan menyerap pelajaran di sekolah.

anak menjadi tinggi, tangguh, tanggap

Selain mendampingi si kecil saat belajar, orang tua musti rajin menstimulasi untuk pertumbuhan mereka. Saya masih ingat ketika usia Kecemut masuk empat tahun dan masih suka tertukar antara warna biru dan hijau. Awalnya saya panik ketika menjumpai hal tersebut, tapi kemudian saya melakukan introspeksi karena memang kami, khususnya saya sebagai Ibu jarang menstimulasi Kecemut saat belajar. Sedih rasanya. Namun dengan konsumsi indomilk yang mengandung omega 2, membantu anak untuk tanggap dalam menyerap pelajaran.

Waktu yang Tepat Memberikan Susu Kepada Anak.

Pernahkah minum susu menjadi pelampiasan lapar oleh anak? Maksudnya, ketika anak lapar minta minum susu, bukan makan. Kecemut pernah, dong! Akhirnya saya pun membuat jadwal minum susu supaya asupan nutirisinya makin lengkap.

Susu Bubuk Untuk anak usia 5-12 tahun

Membuat jadwal minum susu saya lakukan supaya anak terbiasa dan tahu kapan waktu minum susu. Saya memberikan susu kepada Kecemut saat hendak main pada siang hari atau tidur siang. Pilih salah satu sesuai permintaan anaknya. Oiya, saya tidak memberikan susu pada malam hari karena Kecemut biasanya ngompol kalau minum susu sebelum tidur. Meski sebelum tidur sudah dibiasakan untuk pipis dulu, tetap saja biasanya ngompol.

Mungkin ada yang bertanya, Indomilk susu bubuk untuk usia berapa? Yups, dari tadi ngomongin manfaat minum susu bubuk dowang, ya. Padahal orang tua harus tahu kalau susu ini aman dikonsumsi oleh anak usia 5-12 tahun. Usia anak sekolah PAUD sampai Sekolah Dasar.

Susu Indomilk Optinutri yang mengandung omega 3, sumber protein, dan kalsium tinggi, tersedia dalam 3 varian rasa yaitu Instant Cokelat, Instant Plain (bebas gula) dan Full Cream (bebas gula). Kalau sudah tahu indomilk susu bubuk untuk usia berapa, pasti dapat dengan mudah memilihnya sesuai dengan kebutuhan dan tentu sesuai dengan kesukaan anak. Untuk harga susu ini termasuk ramah di kantong, ukuran 400 gram dijual mulai dari Rp 28.000. Tersedia juga kemasan 800 gram dan kemasan sachet 27 dan 37 gram khusus varian cokelat.

Kebiasaan memberikan Indomilk susu bubuk untuk si kecil menjadikan tumbuh kembangnya lebih optimal secara fisik, mulai dari tinggi, tangguh, tanggap, sampai dengan perkembangan karakternya menjadi anak yang bertanggung jawab.


Share
Tweet
Pin
Share
34 komentar
Asing rasanya bagi saya ketika bidan desa, Bu Neneng memberi pengetahuan tentang ANC (Antenatal Care). Yups, saat saya melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, beliau mengajak saya untuk melakukan pemeriksaan ANC (Antenatal Care) atau pemeriksaan terintegrasi pada Ibu hamil. Asyiknya, nih, pemeriksaan ini dapat dilakukan di Puskemas. Pokoknya anti ribet-ribet karena saya sendiri memilih Puskesmas Madukara 1, Puskemas terdekat, hanya berjarak kurang lebih 2 km.

pemeriksaan ANC bagi ibu hamil sangat penting


Istilah pemeriksaan ANC ini bagi saya memang belum familiar. Maklum, pas hamil anak pertama, tuh, belum ada layanan tersebut. Dan setelah konfirmasi dengan Bu Neneng, ternyata pemeriksaan ANC sudah ada sejak dua tahun yang lalu.

FYI, pemeriksaan kehamilan terintegrasi adalah pemeriksaan secara keseluruhan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Pemeriksaan ini tidak hanya mengecek kondisi kesehatan janin saja, namun juga kesehatan mental dan fisik untuk kesiapan melahirkan.

Pemeriksaan ANC dilakukan pada Ibu hamil secara berkala, minimal 4 kali selama hamil, yaitu 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian bulan ke 6 kehamilan dan 2 kali kunjungan selanjutnya pada bulan ke 8 dan 9 kehamilan. 

Omong-omong ini kali pertama saya melakukan pemeriksaan ANC dan saat kandungan ini masuk usia 8 bulan. 🙊 Maklum, beneran baru tahu ada pemeriksaan seperti ini.

Persiapan Pemeriksaan ANC.

Saya lebih sering melakukan pemeriksaan kehamilan di Panti Nugroho, Purbalingga. Namun karena sedang ada wabah Covid-19, akhirnya saya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan rutin kehamilan cukup di Puskemas dan tidak menutup kemungkinan di rumah bersalin yang ada di Banjarnegara untuk melakukan USG nantinya.

Untuk keperluan pemeriksaan ini, saya memanfaatkan kartu BPJS dengan terlebih dahulu mengubah faskes (fasilitas kesehatan) tingkat pertama yang semula di dr. Sulis menjadi Puskesmas Madukara 1. Eeehhh...ini biar apa harus ganti faskes? Biar BPJSnya terpakai, dong. 😂 FYI, mengganti faskes tingkat pertama ini anti ribet, lho. Cukup menggunakan aplikasi JKN dan menunggu sampai awal bulan, faskes pertama pun berhasil diubah.

Sebelum pemeriksaan, terlebih dahulu melakukan pendaftaran dan langsung saja sampaikan jika akan melakukan pemeriksaan ANC. Karena didampingi bidan desa, saya bersama Mbak Iif (Bumil juga yang satu desa), sudah dibantu pendaftarannya oleh Bu Neneng. Saya cukup menyerahkan kartu BPJS yang sudah update faskesnya dan nomor kartu periksa (kartu periksa di Puskesmas). Alhamdulillaah, ya. 😊 

Berikut Rangkaian Pemeriksaan ANC.

Karena masalah pendaftaran sudah terselesaikan, sesampainya Puskesmas saya menghubungi Bu Neneng. Alhamdulillaah puskesmas sepi, banyak orang sehat. Tanpa menunggu lama, Bu Neneng datang dengan membawa berkas-berkas (map yang berisi catatan periksa) sebagai bahan catatan pemeriksaan. Tak lupa, saya juga menyerahkan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) untuk pencatatan hasil pemeriksaan. Nah, berikut rangkaian pemeriksaan ANC:

Cek Kesehatan Ibu dan Anak di Ruang KIA.

Memasuki ruang ini, bidan yang saat itu bertugas melakukan konfirmasi identitas termasuk data kehamilan. Selanjutnya, seperti biasa bumil dilanjutkan dengan menimbang berat badan, cek tekanan darah, mengukur tinggi fundus, memeriksa denyut jantung janin, dan melakukan tes urine untuk mengetahui berapa HBsAgnya.

Saat melakukan timbangan, berat badan yang semula sudah mencapai 71 (timbangan di bidan desa) menjadi 69. Ini hal biasa banget dan tidak usah panik. Selisih timbangan karena beda tempat timbangan tidak usah dipikir, jangan baper. 😋 Untuk tekanan darah, alhamdulillaah saya normal yaitu 100/70.  Pun dengan tinggi fundus.

Ruang Poli Gigi

Menjaga kebersihan gigi, tuh, penting. Apalagi saat sedang hamil. Menurut ahli, infeksi gigi dan mulut merupakan salah satu pintu masuknya kuman ke dalam tubuh. Sayangnya, tidak sedikit calon Ibu yang tidak menyadarinya. Menganggap sepele kebersihan gigi. Parahnya, penyakit gigi dan gusi ternyata dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Yups, kelahiran bayi prematur terjadi karena adanya oksitosin dari kuman yang masuk lewat gigi dan gusi. Dan oksitosin inilah yang dapat memicu kontraksi.

Dokter gigi yang bertugas di puskesmas ini cukup selow. Setelah gigi diperiksa, Dokter tidak memberikan resep atau memberikan notes tentang kesehatan gigi. Cuma bilang kalau gigi saya tidak bagus, gitu. Hahaha. Yasudah, tidak apa. Tapi dengan tahu risiko jika tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut, ada baiknya semenjak program hamil sudah memeriksakan giginya.

Ruang Poli Umum

Saya nyengir-nyengir sedap ketika Dokter umum di Puskesmas menyarankan kepada saya untuk melakukan KB setelah melahirkan nanti. Menyarankan untuk cukup punya dua anak setelah saya ditanya jumlah anak. Yups, saya paham kalau beliau sedang mengkampanyekan program Keluarga Berencana. Selain itu, beliau juga memberi gambaran tentang keberlangsungan hidup untuk puluhan tahun ke depan yang mana biaya hidup, biaya sekolah, dan biaya lainnya akan lebih mahal dari sekarang. Hihihi. Harus siap mental banget, nih.

Di sini saya tidak diperiksa, Dokter hanya memastikan ketersediaan vitamin untuk ibu hamil, asupan untuk Ibu hamil dan juga janin. Jika vitamin sudah habis, Dokter akan memberikan resep vitamin. Tapi kalau vitamin masih, ya pasti diminta untuk menghabiskannya. Hahaha.

Ruang Konseling

Berasa sedang berhadapan dengan pembimbing atau guru BK ketika berada di ruang konseling. Tidak hanya memastikan kesehatan fisik Ibu dan kondisi janin, kondisi lingkungan dan rumah pun harus dipastikan aman untuk ibu yang sedang mengandung.

Sebelum virus Covid-19 menjangkiti dunia, puskesmas biasanya melakukan kegiatan konseling untuk Ibu hamil dengan cara sosialisasi ke desa-desa. Namun karena wabah virus corona, konseling pun dilakukan di ruang tertutup dengan peserta maksimal lima.

Saya masih bersama Mbak Iif. Petugas puskesmas mendata apa-apa yang berkaitan dengan kesehatan rumah. Mulai dari ketersediaan toilet, keberadaan tikus, kandang hewan, sampai dengan jumlah lalat yang ada di rumah. ðŸ˜‚ Rumah yang di dalamnya ada seorang perempuan yang sedang hamil harus betul-betul lebih terjaga kebersihannya, lebih steril. Jika punya hewan peliharaan, kandangnya tidak boleh menempel dengan rumah. Harus berjarak.

Vaksin Dewasa

Selain pemeriksaan ANC, ternyata orang dewasa juga memerlukan vaksin untuk kesehatannya. Parahnya, saya baru tahu tentang vaksin dewasa, lho. Yups, setahu saya, tuh, vaksin hanya diberikan kepada anak-anak. Padahal, orang dewasa juga butuh vaksin. Beberapa vaksin untuk orang dewasa antara lain yaitu vaksin influenza, vaksin hepatitis A, dan vaksin cacar air. 

cek website halodoc untuk informasi vaskin dewasa atau kebutuhan cek kesehatan laiinya

Saya tahu ada vaksin untuk orang dewasa setelah membaca artikel tentang vaksin. Kabar bahagianya, di HaloDoc menyediakan vaksin dewasa. Ada lebih dari 100 daftar rumah sakit yang menawarkan vaksin dewasa. Tidak hanya menampilkan nama rumah sakitnya, HaloDoc juga memberikan informasi terkait harga vaksinnya. Yaps, perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani di bidang telekonsultasi kesehatan memang menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan. Pun dengan layanannya, lengkap.

HaloDoc memang telah membuat terobosan yang memanfaatkan teknologi terkini yang menawarkan kemudahan dan mempersingkat waktu untuk mengakses kesehatan pada saat membutuhkan pertolongan dokter. Pun dengan kesehatan Ibu hamil.

Pemeriksan ANC, tuh, menurut saya bermanfaat sekali bagi Ibu hamil karena pemeriksaanya secara keseluruhan dan dapat menghemat waktu. Cukup sekali saja datang ke Puskesmas tapi sudah mendapat banyak pelayanan untuk Bumil. Rekomended, nih. Jadi, buat ibu hamil harus menyediakan waktu untuk ikut pemeriksaan ini, yaaa. Anti ribet-ribet dan manfaatnya sangat terasa.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ►  2023 (11)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (17)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2020 (17)
    • ▼  Oktober (3)
      • Memberi Hukuman Kepada Anak
      • Indomilk Susu Bubuk Bantu Tumbuh Kembang Anak
      • Pemeriksaan ANC (Antenatal Care)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Kelas Grwothing

Kelas Growth dari Growthing.id
Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

Created with by ThemeXpose