• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan

Kamu tahu kalau kebiasaan rutin yang kamu lakukan sehari-hari bisa berpengaruh pada kesehatan reproduksi, lho! Misal, penggunaan produk pembersih kewanitaan, cara mengganti celana dalam, merawat Miss V saat menstruasi itu penting banget dibiasakan dengan baik.

Jadi, semakin baik kamu melakukan kebiasaan tersebut, maka semakin baik juga kondisi kesehatan reproduksi. Lalu, apa saja sih rutinitas harian yang bisa menjaga kesehatan reproduksi kamu? Simak rangkuman pembahasannya berikut ini, ya!

Merk pembersih kewanitaan

Rutinitas Harian yang Menunjang Kesehatan Reproduksi Wanita

Membiasakan diri untuk melakukan kebiasaan baik dapat berdampak positif bagi tubuh. Salah satunya juga berdampak baik bagi kesehatan reproduksi kamu. Simak pembahasannya dengan membaca poin-poin penting di bawah ini:

  • Menjaga Hormon melalui Pola Makan Sehat

Kebiasaan rutin yang bisa kamu lakukan sebagai cara menjaga kesehatan reproduksi adalah dengan menjaga hormon melalui pola makan sehat. Konsumsi yogurt, buah cranberry, buah nanas, dan sejenisnya, dipercaya dapat menjaga kesehatan tubuh.

Semakin banyak kamu mengonsumsi buah-buahan, sayur dan serat, maka semakin sehat tubuh kamu. Jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan reproduksi dari luar dengan pemakaian pembersih kewanitaan.

  • Olahraga yang Rutin dan Tepat

Menyeimbangkan pola makan sehat dengan olahraga sangat penting dan menjadi kombinasi baik untuk menciptakan kesehatan reproduksi. Kamu bisa, lho, mulai olahraga ringan seperti lari pagi, jalan cepat, dan aerobik.

Menjaga kesehatan reproduksi juga dapat dilakukan dengan olahraga khusus mengencangkan otot Miss V kamu. Seperti senam kegel yang banyak manfaatnya untuk otot area Miss V.

  • Manajemen Stress yang Baik

Stress dapat membuat fluktuasi hormon tidak seimbang dan memengaruhi kesehatan organ reproduksi. Maka dari itu, manage stress kamu dengan baik. Caranya dapat melakukan meditasi rutin setiap hari dan jangan lupa untuk menerapkan teknik bernapas dengan tepat.

Pemakaian merk pembersih kewanitaan yang tepat dengan bahan alami juga dapat membantu menjaga kesehatan organ reproduksi dari luar. Rutin menggunakan produk pembersih untuk mencegah gatal dan bau tak sedap bisa membantu membentuk Miss V kamu agar sehat.

Merk pembersih kewanitaan

  • Tidur yang Berkualitas

Rutinitas sehari-hari yang dengan mudah bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi adalah tidur berkualitas. Tidur 7-8 jam sehari membantu tubuh agar lebih segar dan berfungsi optimal.

Jika kamu banyak bekerja, semestinya bisa mengatur waktu istirahat dan waktu tidur. Hal ini guna mencegah munculnya penyakit yang dapat membahayakan tubuh dan organ reproduksi kamu.

  • Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Selanjutnya, kamu bisa melakukan pemeriksaan kesehatan Miss V secara rutin di dokter spesialis. Tujuannya, agar kamu dapat mengetahui kondisi kesehatan organ reproduksi dan mendeteksi secara dini apabila ada masalah kesehatan.

Beberapa pemeriksaan kesehatan Miss V yang dapat kamu lakukan, misalnya pap smear, cek darah, dan USG. Semakin rutin kamu cek kesehatan, maka semakin baik untuk kondisi kesehatan organ reproduksi kamu.

  • Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Area Kewanitaan

Rutinitas sehari-hari yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi adalah menjaga kebersihan dan kesehatan area Miss V. Memakai produk pembersih kewanitaan yang berkualitas dan berbahan alami dapat mendukung efisiensi kesehatan organ reproduksi.

Kamu bisa pilih produk pembersih wanita terbaik mulai sekarang! Minimalisir pemakaian produk antiseptik berbahan kimia yang berdampak buruk bagi kesehatan Miss V maupun organ reproduksi.

Demikianlah rangkuman singkat tentang rutinitas harian yang bisa kamu lakukan untuk menjaga organ reproduksi dan Miss V tetap sehat. 

Rekomendasi merek pembersih kewanitaan yang dapat kamu pilih adalah Resik-V Godokan Sirih (untuk remaja yang sudah menstruasi) dan Resik-V Khasiat Manjakani Whitening (untuk yang sudah berpasangan). Dua varian produk Resik-V tersebut memiliki keunggulannya masing-masing. 

Resik-V Godokan Sirih memiliki kegunaan untuk membasmi bau tidak sedap dan keputihan berlebih. Terbuat dari bahan alami air rebusan daun sirih, menjadikan Resik-V Godokan Sirih  pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menggunakan asli rebusan daun sirih. Kabar baiknya, produk ini sudah teruji secara dermatologis untuk kulit sensitif, lho! Tersedia dalam kemasan 100 ml dan dijual di Alfamart.

Varian Resik-V kedua adalah Resik-V Khasiat Manjakani Whitening yang terbuat dari khasiat manjakani Persia dan ekstrak bengkoang. Berguna untuk kamu yang ingin mengencangkan Miss V, mengharumkan, mencerahkan dan membersihkan area Miss V. 

Produk ini tersedia dalam kemasan 50 ml, 90 ml dan 200 ml. Kalau kamu ingin membelinya, produk tersedia di Indomaret, ya!

Nah, kamu juga bisa dapatkan produk pembersih kewanitaan berkualitas Resik-V Godokan Sirih dan Resik-V Khasiat Manjakani Whitening di Tokopedia dan Shopee sekarang. Untuk informasi lengkap produknya, klik di sini! Pastikan daerah kewanitaanmu #LebihDariBersih!

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Bintil-bintil Kecil di Wajah Ini Ternyata Bukan Kutil - Pertengahan tahun 2023, tepatnya setelah pengambilan raport kenaikan kelas, saya melihat bintil kecil di wajah Kecemut. Mulanya saya melihatnya biasa saja, malah cenderung mengabaikan karena saya membaca beberapa artikel tentang bintil yang menyerupai kutil akan hilang dengan sendirinya.

Bintik-bintik Kecil di Wajah

Beberapa teman saya yang sering berjumpa dengan Kecemut juga bilang kalau bintil tersebut nanti akan hilang seiring berjalannya waktu. Apalagi dengan usia dia yang masih anak-anak, masih sangat memungkinkan untuk wajahnya kembali mulus tanpa mengobati bintilnya. Namun, setelah seminggu berlalu, bintil di wajahnya bertambah. Tidak hanya satu atau dua saja, tapi lebih dari lima. Ini saya betul-betul menghitungnya.

Pengobatan Bintil di Wajah dengan Konsultasi ke Dokter.

Saya akhirnya memutuskan untuk mengajak Kecemut pergi ke Dokter karena bintil-bintilnya terus bertambah. Tidak hanya pada wajah, tapi juga tumbuh di tangan dan kaki. Lagi-lagi jumlahnya tidak hanya satu atau dua. Sungguh ini sangat meresahkan. Beberapa temannya juga sampai menanyakan tentang bintil di wajahnya yang tak kunjung hilang. Malah ada yang mengira kalau bintil tersebut adalah jerawat.

Meskipun dia tidak merasa sakit atau gatal-gatal, tapi karena jumlah bintilnya terus bertambah, saya merasa khawatir, dong. FYI, sebelumnya saya sudah membelikan salep di Apotek tanpa resep Dokter. Ya...namanya juga usaha, ya. Siapa tahu bisa hilang dan wajah kembali mulus, gitu. Sudah habis satu tube dengan netto 5 gram, tapi bintilnya belum juga mengempis atau hilang. Makanya, saya mengajaknya ke Dokter untuk diperiksa.

Dia sangat santai ketika diperiksa oleh Dokter. Saya sampaikan saja ke Dokter kalau kami sudah menghabiskan satu tube salep tapi belum juga ada perubahan. Menurut Dokter Sulis, Dokter Umum tempat kami periksa menyampaikan kalau bintil di wajahnya ada kutil. Kami pun kembali diberi salep dan juga obat. Bu Dokter juga menyampaikan kalau kutil ini tumbuh karena virus dan nanti akan hilang. Lega sekali dengarnya.

Bintil di Wajah Menghilang, Tapi di Tangan dan Kaki Terus Bertambah.

Dulu, saat kecil saya pernah tumbuh kutil juga di bagian lutut. Saya masih ingat betul ketika dibelikan obat sama Bapak yang aromanya mirip tipe-x. Obatnya ini kental dan dioleskan langsung pada kutil. Saya lupa namanya. Tapi obatnya cukup keras karena ketika dioleskan pada kutil langsung ada reaksi seperti pudar, gitu. Beda dengan salep yang membutuhkan waktu cukup ama.

Saya lebih memilih salep untuk Kecemut karena untuk mengobati bagian wajah dan kulit anak-anak kan masih sangat sensitif, ya. Jadi, lebih menjaga supaya tidak terjadi hal buruk pada kulitnya.

Alhamdulillah...bintil di wajahnya sudah mulai hilang satu per satu. Kurang lebih satu bulan, kami telaten mengoles salep ke bintil kutil. Namun, bintil-bintil yang ada di tangan dan kaki ini bandel sekali. Terus bertambah dan tumbuh di beberapa tempat. Mulai dari yang awalnya hanya di lutut, bertambah di betis, mata kaki, sampai paha. Saya kira kutil ini penyakit keturunan, lho. Ternyata bukan. Ini murni karena virus.

Pengobatan menggunakan salep terus saya lanjutkan sampai habis 2 tube tapi belum juga hilang. Bandel banget, ya. Hahaha. Nah, karena merasa sudah sangat lama, ada sekitar tiga bulan, akhirnya saya minta kepada Dokter Sulis untuk dirujuk ke Dokter Spesialis Kulit. Melihatnya kasihan banget. Apalagi perempuan, ya. Tidak bisa setenang itu melihat bintil-bintil yang terus muncul di wajahnya.

Rujukan ke Dokter Spesialis Kulit Kelamin di RSI Banjarnegara Sudah di Tangan.

Saya merasa dimudahkan untuk mendapatkan rujukan melalui aplikasi JKN. Iya, untuk mendapatkan rujukan ke fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjut sekarang bisa melalui online menggunakan aplikasi JKN Mobile. Maklum, saya jarang memanfaatkan aplikasi ini karena alhamdulillah keluarga sehat-sehat. Jadi, baru tahu kalau aplikasi JKN Mobile sangat membantu. Saya cukup komunikasi dengan Dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk meminta rujukan tingkat lanjut. Melalui menu Pendaftaran Pelayanan (Antrean), saya bisa mendapatkan rujukan secara online.

Sebelum fix minta rujukan, faskes tingkat pertama memberikan pilihan rumah sakit mana saja yang ada praktik Dokter Kulit berikut dengan jadwal paktiknya. Di Banjarnegara, ada dua rumah sakit yang ada praktik untuk Dokter Kulit dan Kelamin yaitu RSI Banjarnegara dan RS Emanuel. Tentu saja saya memilih RSI karena pertimbangan jarak tempuh yang lebih dekat ketimbang RS Emanuel.

Alhamdulillah...semua dimudahkan. Sampai dengan prosedur pemeriksaan di RSI pun sangat mudah. Kebetulan saat itu pasien yang antre tidak banyak, kami mendapatkan antrean nomor 11. Nomor antrean ini saya dapatkan secara online melalui aplikasi JKN Mobile. Kami sampai RSI pukul 09.30 dan sesampainya di sana baru mulai dipanggil sesuai antrean.

Bertemu dengan dr. Indranila, Kecemut langsung diperiksa bintilnya di wajah sambil menyampaikan kalau bintil-bintil tersebut bukan kutil, melainkan Moluskum kontagiosum. Setelah sekian lama bersabar, akhirnya kami memilih untuk dilakukan tindakan demi wajah kembali mulus. Tentang pengalaman mengeluarkan inti putih yang mirip kutil ini, insya allah akan saya tulis di postingan berbeda, ya!

Jadi, bintil-bintil yang selama ini kami kira adalah kutil, ternyata bukan. Untuk menyembuhkannya juga ternyata butuh kesabaran tingkat dewi. 😆 Apakah Parents punya cerita serupa? Boleh banget share pengalaman pengobatannya di kolom komentar, ya!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Program bayi tabung, atau in vitro fertilization (IVF), telah menjadi harapan bagi banyak pasangan yang menghadapi kesulitan dalam mendapatkan kehamilan secara alami. Meskipun menjanjikan, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan dengan serius sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. Berikut adalah delapan risiko utama yang harus Anda pertimbangkan:


1. Risiko Kesehatan untuk Ibu

Proses IVF melibatkan penggunaan hormon untuk merangsang produksi telur. Meskipun langkah-langkah ini dikontrol dengan ketat, beberapa wanita mungkin mengalami efek samping seperti sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) yang dapat menjadi serius. Selain itu, ada risiko infeksi atau kerusakan organ saat prosedur pemasangan embrio.

2. Potensi Gagalnya Proses IVF

Meskipun teknologi IVF terus meningkat, tidak ada jaminan bahwa setiap siklus IVF akan berhasil. Faktor seperti kualitas embrio, respons tubuh terhadap pengobatan, dan faktor genetik dapat mempengaruhi hasilnya. Kekecewaan emosional dari kegagalan siklus IVF juga harus dipertimbangkan.

3. Risiko Kehamilan Berganda

IVF meningkatkan risiko kehamilan berganda, terutama jika lebih dari satu embrio yang ditanam. Kehamilan ganda dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti preeklamsia, kelahiran prematur, atau masalah kesehatan pada bayi.

4. Aspek Finansial

IVF tidak hanya membutuhkan investasi emosional yang besar tetapi juga finansial. Biaya untuk satu siklus IVF dapat signifikan, terutama jika membutuhkan siklus yang berulang. Biaya tambahan untuk obat-obatan, tes tambahan, atau prosedur tambahan juga perlu dipertimbangkan.

5. Resiko Kesehatan pada Bayi

Meskipun risiko kesehatan pada bayi IVF biasanya rendah, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari IVF mungkin memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk masalah seperti kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah. Namun, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar anak yang lahir dari IVF lahir sehat dan berkembang dengan baik.

6. Masalah Etika dan Psikologis

Proses IVF dapat memunculkan pertanyaan etika tentang manipulasi embrio dan seleksi genetik. Selain itu, tekanan emosional yang terkait dengan proses IVF, termasuk stres, kecemasan, dan depresi, dapat mempengaruhi kesejahteraan mental pasangan.

7. Kebutuhan untuk Keputusan Etis

IVF seringkali memerlukan keputusan etis, seperti penggunaan embrio sisa atau donasi telur atau sperma. Pasangan perlu mempertimbangkan nilai-nilai pribadi dan agama mereka dalam membuat keputusan ini.

8. Ketidakpastian Hasil Jangka Panjang

Langkah-langkah medis dan teknologi yang terlibat dalam IVF relatif baru, dan ada ketidakpastian tentang dampak jangka panjang dari prosedur ini baik bagi ibu, anak, maupun keluarga secara keseluruhan.

Rekomendasi untuk Konsultasi di Morula

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menjalani program bayi tabung, Morula adalah pilihan yang tepat. Morula dikenal dengan profesionalisme dan fasilitas lengkap yang dimilikinya. Dengan tenaga medis berpengalaman dan teknologi terkini, Morula siap membantu Anda mencapai impian menjadi orang tua dengan hasil yang optimal. Klinik Morula IVF terletak di beberapa lokasi, mulai dari Jakarta, Ciputat, Tangerang, hingga Bandung dan lokasi lainnya di Indonesia. Anda dapat memilih klinik fertilitas terdekat untuk mendapatkan konsultasi yang mendalam dan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Memutuskan untuk menjalani IVF adalah langkah besar yang memerlukan pemikiran matang dan persiapan yang baik. Konsultasikan dengan ahli kesehatan Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan mempertimbangkan semua faktor risiko serta keuntungan sebelum membuat keputusan akhir.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Mengurangi Kadar Gula dan Kalori dalam Nasi - Hi, Parents! Apakah harga beras masih aman buat kantong? 😂 Setiap hari, kami mengonsumsi nasi putih yang sudah menjadi makanan pokok. Di tengah harga beras putih yang belum juga turun, rasa-rasanya belum mampu untuk membeli beras merah. Bisa beli beras putih saja sudah alhamdulillah wa syukurilllah. 😆

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran tentang kadar gula dalam nasi menjadi topik perbincangan yang hangat. Beberapa orang berpendapat bahwa nasi mengandung kadar gula tinggi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan. Sebelum ngobrolin lebih lanjut tentang kadar gula dalam nasi, baiknya kita tahu apa itu kadar gula dalam nasi.

Mengurangi Kadar Gula dan Kalori dalam Nasi dengan Sekai Rice Cooker. Memang Bisa

Apa Itu Gula dalam Nasi?

Sebagian besar orang belum paham betul tentang kadar gula dalam nasi. Tahunya setelah melihat tetangga atau saudara sakit diabetes yang mengharuskan untuk mengurangi konsumsi nasi, baru paham bahwa ada gula di dalam nasi. Ya...meskipun sedikit paham, tapi setidaknya mereka menjadi lebih sadar dan memperhatikan kesehatan diri, khususnya dari konsumsi nasi.

Meskipun terdapat kadar gula, tapi kita tidak akan melihat gula dalam bentuk surkosa pada nasi. Ini lah yang terkadang membuat kita khilaf makan nasi dengan porsi tidak seimbang. Faktanya, nasi sebagian besar mengandung karbohidrat kompleks yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh.

Meskipun nasi tidak membuat gula darah naik dengan cepat, namun  kadar gula dalam nasi lebih kompleks. FYI, nasi memiliki Indeks Glikemik (IG) yang bervariasi tergantung pada jenisnya, Misalnya, nasi putih memiliki IG yang lebih tinggi daripada nasi merah. Beruntung buat yang setiap harinya bisa makan nasi merah, tentu lebih sehat.

Lalu, bagaimana dengan kita yang kesehariannya masih mengonsumsi nasi putih tapi ingin tetap sehat dan jauh dari diabetes? Salah satu solusinya yaitu dengan menggunakan Sekai Rice Cooker.

Mengurangi Kadar Gula dan Kalori dalam Nasi dengan Sekai Rice Cooker.

Untuk dapat terhindar dari penyakit diabet, tentu banyak usaha yang harus dilakukan. Selain menerapkan pola hidup sehat yang mana termasuk menjaga asupan makanan, Sekai Rice Cooker juga dapat membantu mengurangi kadar gula dan kalori dalam nasi. Yaps, inovasi teknologi low sugar atau rendah gula pada rice cooker dari Sekai teruji dapat mengurangi Kadar Gula hingga 50% dan Kalori hingga 46%. Sangat membantu, bukan?

Dengan menghadirkan jajaran produk rice cooker low sugar pertama di Indonesia, terdapat dua barian Sekai Rice Cooker yaitu CMW 522 LS Serela dan CMW 720 LS Serela. Ini adalah teknologi rendah gula terbaik di kelasnya, sehingga kita dapat menikmati nasi yang lezat, lebih pulen, dan menyehatkan.

Kedua produk Sekai Rice Cooker sudah mengantongi sertifikasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang mana menjadi salah satu riset resmi dari KAN. Tidak hanya itu, rice cooker ini juga sudah Qualis untuk teknologi Low Sugar. Ini menjadi bukti nyata atas kualitas dan kemampuannya yang luar biasa dalam mengurangi kadar gula.

FYI, sertifikasi tersebut menunjukan bahwa Sekai Rice Cooker telah melalui pengujian yang ketat dan memenuhi Standar mutu yang tinggi.

Dua Varian Sekai Rice Cooker dengan Teknologi Low Sugar.

Inovasi dari penanak nasi yang dilengkapi dengan teknologi terbaru low sugar kini ada di Sekai Rice Cooker. Dua varian #RicecookerLowSugar yaitu CMW 522 LS Serela dan CMW 720 LS Serela tidak hanya dilengkapi berbagai keunggulan, tetapi juga dapat membantu kita hidup lebih sehat. Berikut adalah spesifikasi dua varian Sekai Rice Cooker dengan teknologi low sugar.

Sekai Rice Cooker

1. CMW 720 LS Serela. (Rp450.000)

Rice Cooker CMW 720 LS Selera menawarkan beragam warna pilihan yang mungkin warnya jarang kita temui pada rice cooker lain, yaitu; Pink, Purple, Green, White dan Black, serta memiliki fungsi 6 in 1. Seperti apa spesifikasi produk Rice Cooker dengan kapasitas 1 liter? Berikut adalah spesifikasi produk dan keunggulannya, wajib tahu sebelum membelinya supaya kita tidak salah membeli.

Spesifikasi Produk

Fungsi 6 in 1 yang wajib kita tahu

 

500 Watt

220 V / 50 Hz

Kapasitas 1,2 L

Stainless Body

Anti Lengket

Anti Gores

Anti Basi 48 jam


 

 

Memasak nasi;

Memasak bubur;

Memasak sup;

Memasak nasi low sugar;

Membuat kue;

Menghangatkan makanan.

 


2. CMW 522 LS Serela. (Rp550.000)

Satu lagi varian dari  Sekai Rice Cooker dengan teknologi low sugar yaitu CMW 522 L. Terdapat 3 pilihan warna yang bisa dipilih seusai dengan warna kesukaa kita, yaitu; black, gold dan red serta memiliki fungsi 8 in 1. Varian ini lebih lengkap dibandingkan dengan varian sebelumnya. Kapasitasnya pun lebih besar, yaitu sampai 2 liter. Nah, berikut adalah fungsi 8 in 1 pada varian ini.

Spesifikasi Produk

Fungsi 8 in 1 yang wajib kita tahu

 

500 Watt

220 V / 50 Hz

Kapasitas 2 L

Stainless Body

Anti Lengket

Anti Gores

Anti Basi 48 jam


 

Memasak nasi;

Memasak nasi rendah gula;

Membuat kue;

Memasak bubur;

Menghangatkan makanan;

Memasak sup;

Memasak bubur bayi;

 Yogurt.



produk rice cooker dari Sekai

Kedua rice cooker ini merupakan inovasi terbaru di Indonesia dengan teknologi rendah gula terbaik di kelasnya yang dapat membantu kita hidup lebih sehat. Teman-teman dapat membeli #SekaiRiceCookerLowSugar di Sekai Official Shop di e-commerce kesayangan. 😉

Jadi, Sekai Rice Cooker memang bisa mengurangi kadar gula dan juga kalori dalam nasi ya, Bun. Nasi yang kita konsumsi setiap hari lebih aman dan yang paling penting adalah lebih menyehatkan. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi nasi dalam porsi yang seimbang, bersama dengan makanan lain yang kaya serat dan protein, dapat membantu mengontrol lonjakan gula darah. 😍
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Kira-kiraan Veneer Gigi - Hello, Parents! Permasalahan gigi yang tak berujung sering membuat kesabaran kita nyaris habis. Uniknya setelah sembuh dari sakit gigi, entah karena masalah gigi berlubang atau gusi bengkak, kadang kita tidak mengambil tindakan apa pun. Membiarkannya karena merasa sudah membaik. Lalu, bagaimana dengan penampilan gigi? Apakah veneer gigi perlu dicoba?

Pada artikel ini, saya akan berbagi pengalaman menghadapi anak yang sering banget mengeluh sakit gigi. Saya juga akan berbagi cerita tentang veneer gigi karena ada beberapa orang pernah bertanya kira-kiraan saya pernah punya pengalaman veneer gigi pada anak pertama saya.

Veneer Gigi

Permasalahan Umum Gigi yang Sering Terjadi Pada Anak-anak.

Fungsi gigi tidak hanya untuk mengunyah makanan saja, tetapi juga untuk menjaga kesehatan umum. Namun, kita sering menjumpai anak-anak mengalami berbagai permasalahan gigi yang dapat memengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan. Kita semua tahu, ketika anak-anak sakit gigi, kadang juga dibarengi dengan demam, pusing, sampai turunnya berat badan karena mereka tidak mau memaksakan untuk mengunyah makanan.

Berikut ini adalah beberapa permasalahan gigi yang sering terjadi pada anak-anak, khususnya anak kami:

1. Karies Gigi.

Petama kalinya Jasmine punya masalah karies gigi yaitu saat usianya dua tahun. Sebagai orang tua, tentu sedih banget rasanya melihat permasalahan umum gigi yang satu ini. Saya tidak bisa berbuat banyak untuk kesehatan giginya karena saya adalah ibu bekerja yang tidak bisa mendampinginya 24 jam. Artinya, saya tidak bisa mengontrol apa saja yang dia makan atau jajan setiap harinya saat saya tidak di rumah.

Karies gigi disebabkan oleh penumpukan plak bakteri pada gigi yang kemudian merusak enamel. Supaya gigi anak tidak rusak karena karies, kita harus mengajak anak untuk rutin membersihkan mulut dengan menyikat gigi dan membatasi asupan makanan manis. FYI, Jasmine ini termasuk anak yang susah banget kalau diminta untuk sikat gigi dan tidak jajan permen. Yasudah, karies pun senang berdatangan. 😂 Sayang banget, ya. Apalagi kalau ingat masa-masa anak baru tumbuh gigi.

permasalahan gigi anak

2. Gigi Berlubang.

Permasalahan yang kedua ini saling berkaitan dengan peramasalahan karies gigi. Yaps, kalau sudah kena karies gigi dan tidak segera diobati, tidak lama kemudian pasti gigi berlubang. Jasmine dua gigi gerahamnya berlubang. Sedihnya, saat giginya mulai berlubang, saya tidak langsung mengajaknya untuk perawatan ke dokter. Padahal penting untuk mengunjungi dokter gigi secara teratur agar lubang dapat diobati segera sebelum masalahnya memburuk.

Puncaknya yaitu pada tahun lalu. Dia mengeluh sakit gigi di bagian yang berlubang. Kalau sudah seperti ini, baru orang tua panik, nih. Hahaha. Lagi-lagi rasanya menyesal sekali karena tidak memberikan perhatian secara intens. Padahal dia merasa baik-baik saja ketika saya mengajaknya ke dokter gigi. Rasa takut itu wajah, sih. Tapi dia takutnya hanya sebentar saja karena setelah tahu proses pemeriksaan dan perawatannya, dia terlihat biasa saja.

3. Gigi Goyang.

Saya masih ingat betul ketika saat masih usia dini pernah mengalami gigi goyang. Minimnya pengetahuan orang tua, mereka membiarkan gigi goyang karena menurutnya tidak berbahaya. Malah saya diminta buat menunggu sampai gigi tersebut lepas dengan sendirinya.

Gigi goyang menjadi permasalahan yang umum terjadi saat gigi susu anak mulai lepas. Jasmine juga pernah mengalaminya. Karena dia sempat mengeluh tidak nyaman, akhirnya saya ajak untuk mengunjungi dokter gigi. Saya termasuk orang tua yang kerap konsultasi masalah gigi pada anak-anak, khususnya Jasmine, karena giginya benar-benar butuh perhatian banget. Dengan pergi ke dokter gigi, kita bisa memastikan gigi yang goyang bermasalah atau tidak.

4. Gigi Tidak Lurus.

Permasalahan gigi tidak lurus kadang membuat kita panik. Ini lebih pada masalah estetika, sih, ya. Namun, permasalahan ini juga ternyata dapat memengaruhi fungsi mengunyah anak. Khawatirnya, saat mengunyah makanan menjadi sangat lambat karena merasa tidak nyaman. Biasanya, dokter gigi akan merekomendasikan perawatan ortodontik seperti kawat gigi untuk memperbaiki masalah ini. Tapi ada beberapa orang tua yang memilih untuk menunggu pertumbuhan gigi anak sampai sempurna.

Selain permasalahan umum di atas, masih banyak lagi permasalahan lainnya seperti gigi sensitif pada anak-anak, ukuran gigi yang tidak seragam dengan gigi sekitarnya, sampai dengan perubahan warna pada gigi yang tidak dapat dihilangkan dengan pemutih gigi.

Kira-kiraan Veneer Gigi, Jasmine Masih Kelas 2 SD.

Beberapa teman yang kenal dekat saya, banyak yang bertanya tentang gigi depan Jasmine yang sekarang sudah tumbuh, rapi, dan putih. Mereka mengira saya sering mengajaknya perawatan ke dokter gigi. Memang saya sering sekali update status di aplikasi Whats App ketika sedang di dokter gigi, tapi itu bukan perawatan untuk memutihkan gigi. Melainkan perawatan rutin bulanan dan kadang memang harus ke dokter gigi karena suatu kondisi.

Jasmine saat ini kelas 2 SD, untuk perawatan giginya pun belum sampai ke veneer gigi. Belajar dari permasalahan umum gigi yang sering dia alami, sekarang saya sangat menjaga dan selalu mengingatkan dia untuk menyikat giginya. Alhamdulillah, sekarang gigi kelincinya sudah tumbuh rapi dan putih.

FYI, Veneer gigi umumnya dilakukan untuk alasan memperbaiki penampilan gigi. Dengan malakukan veneer gigi, warna gigi dapat menjadi lebih cerah bahkan dapat membuat senyum seseorang terlihat lebih simetris. Gigi akan mendapatkan lapisan tipis yang terbuat dari bahan resin komposit atau poselen yang ditempatkan di permukaan depan gigi. Teknik ini tidak hanya mengubah warna gigi, tetapi juga bentuk dan posisinya sehingga dapat memberikan senyuman yang lebih menarik.

gigi anak sehat dan rapi

Kita dapat melakukan Veneer gigi di Klinik Gigi seperti Klinik Gigi Arirang yang merupakan klinik gigi terbesar dan terpercaya dengan teknologi Korea. Berlokasi di Lotte Shopping Avenue Lantai 5, Jakarta, klinik ini buka dari hari Senin - Minggu pukul 10:00 - 22:00 WIB.

Semoga gigi anak-anak kita sehat-sehat terus ya, Parents! 😘
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Jamur Bulan Tumbuh di Sekitar Rumah - Hai, Parents! Belum lama ini, saya nostalgia dengan memetik jamur bulan yang tiba-tiba tumbuh di sekitar rumah. Iya, jamur ini biasanya akan tumbuh di musim tertentu di sekitar kebun. FYI, di sebelah kiri rumah saya adalah kebun aktif yang ditanami berbagai tanaman palawija dan juga pepohonan seperti pohon Albasia. Kemudian, di sebelah kanan rumah juga ditanami beberapa pohon Durian dan juga sayuran. 

Ada yang menyebutnya jamur bulan, jamur wuk, atau jamur siung. Saya tidak paham betul, jamur yang sering tumbuh di area kebun termasuk jamur jenis apa. Katanya, sih, beda-beda. Apa pun jenisnya, kami bahagia banget jika mendapatkan jamur tersebut. Apalagi kita semua tahu, jamur-jamuran ini termasuk makanan yang mengandung vitamin d.

jamur sayuran yang mengandung vitamin D

Jamur Bulan Tumbuh di Sekitar Rumah Saya memetik jamur ini ditemani Wildan, anak laki-laki saya yang masih balita. Kalau tidak salah ingat, saya dulu sering diajak memetik jamur bersama orang tua saya di usia tujuh tahun. Rasa-rasanya bahagianya sama dengan yang dirasakan Wildan sekarang. Hanya saja, dulu saya sempat teriak-teriak saat mendapatkan jamur karena kami menyebar saat di kebun. Hahaha. 

Saat sedang mulai memetik jamur, saya pikir anak-anak tidak suka dengan sayuran yang banyak manfaatnya ini. Yaps, aroma jamur bulan ini aroma tanah banget, ya. Beda dengan aroma jamur tiram atau jamur kuping. Makanya, saya sempat pesimis bakal menikmati masakan jamur bulan seorang diri. Tapi ternyata dugaan saya salah. Iya, anak-anak begitu doyan makan dengan jamur wulan yang dioseng utuh.

Saya sempat sampaikan kepada anak-anak kalau jamur bulan ini termasuk sayuran atau makanan yang mengandung vitamin D. Saya tetap memberikan informasi meskipun sebenarnya anak-anak belum begitu paham dengan kandungan vitamin pada makanan atau sayuran.

Inilah Manfaat Vitamin D Bagi Kesehatan Tubuh.

Sebelum berlanjut ngobrolin tentang jamur bulan, saya akan bagikan informasi tentang manfaat vitamin D yang menjadi salah satu vitamin penting untuk kesehatan manusia. Jadi, selain dari makanan, tubuh juga dapat mensintesis vitamin D sendiri ketika kulit terpapar sinar matahari. Namun, banyak dari kita yang tidak menyadari betapa pentingnya vitamin ini dan mungkin kekurangan asupan vitamin D. 

Nah, berikut adalah beberapa manfaat vitamin D bagi kesehatan tubuh:

1. Kesehatan Tulang. 

Fungsi utama vitamin D adalah membantu tubuh menyerap kalsium, mineral yang penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Jika sampai kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyerapan kalsium yang buruk, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko osteoporosis, pengeroposan tulang, dan fraktur. 

2. Kesehatan Jantung.

Selain kesehatan tulang, vitamin D juga memiliki peran penting dalam kesehatan jantung. Tingkat rendah vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Vitamin D dapat membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran normal dan mengurangi peradangan, yang keduanya penting untuk kesehatan jantung yang optimal.

3. Kesehatan Kulit.

Bukan rahasia lagi kalau vitamin D dapat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Yaap, ini dapat membantu mengurangi risiko beberapa kondisi kulit, termasuk psoriasis, dermatitis, dan kanker kulit. Saya juga pernah membaca di beberapa artikel bahwa vitamin D memiliki efek antiinflamasi dan dapat membantu dalam penyembuhan luka dan peradangan kulit. Hayo, siapa yang masih suka takut terkena paparan sinar matahari, nih? Jangan takut, terpenting sudah pakai sunscreen ya, Bun. Hahaha.

4. Regulasi Berat Badan.

Kalau sudah ngomongin berat badan, ini menjadi catatan banget, ya. Ketika asupan vitamin D terlalu rendah, biasanya dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan kesulitan dalam menurunkan berat badan. Yaps, faktanya vitamin D dapat mempengaruhi metabolisme lemak dan mengatur rasa lapar dan dapat membantu dalam manajemen berat badan yang sehat. 

5. Sistem Kekebalan Tubuh.

Siapa sangka vitamin D juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat. Ini sangat membantu tubuh melawan infeksi dengan merangsang produksi peptida antimikroba, yang merupakan bagian dari pertahanan alami tubuh terhadap bakteri, virus, dan jamur.

Lalu, kira-kira apa saja sayuran atau makanan yang mengandung vitamin D? Nah, berikut saya juga akan membagikan beberapa sayuran dan juga makanan yang banyak mengandung vitamin D supaya semakin semangat untuk mengonsumsi.

sayuran yang mengandung vitamin d
foto diambil dari web sidomunculstore.com

Rekomendasi Sayuran yang Mengandung Vitamin D.

Salah satu momen yang bikin bahagia sebagai orang tua yaitu ketika anak-anak doyan makan sayur dan buah. Saya tidak pernah mengharuskan untuk konsumsi jenis sayur tertentu, terpenting mereka tidak menolak. Itu sudah bikin saya bahagia. Begitu juga dengan buah atau makanan lainnya yang mengandung vitamin D. Mempunyai dua anak tentu kesukaan akan sayuran jarang yang sama. Namun, ada beberapa sayuran yang mengandung vitamin d yang mereka sama-sama doyan. Berikut rekomendasi sayuran dan makanan yang mengandung vitamin D kesukaan anak-anak kami dan bagus banget untuk kesehatan tubuh.

1. Brokoli.

Beberapa waktu lalu, saya sempat mengunggah video yang menampilkan kegiatan masak Brokoli dengan talent Wildan yang sedang ngemil Brokoli. Cukup banyak yang memberikan komentar karena tidak banyak anak-anak yang suka sayuran Brokoli. Tahu sendiri, Brokoli ini mau dimasak apa saja rasanya ya gitu-gitu saja, ya. Hahaha. Beruntung, anak-anak kami ini suka banget Brokoli. Mau dimasak apa saja, mereka tetap menikmatinya. Paling suka kalau dimasak dengan jagung manis. Ada pun manfaat sayuran brokoli yaitu mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga kita akan terhindar dari berbagai macam jenis penyakit.

2. Sayuran Jamur.

FYI, sayuran jamur termasuk jenis sayuran yang memiliki kandungan vitamin D paling tinggi dibandingkan sayuran lainnya. Kenapa? Karena jamur yang terpapar sinar matahari memiliki kandungan vitamin D yang sangat bagus sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi. Sayuran jamur yang kena paparan sinar ultraviolet secara langsung ini dapat mengubah ergosterol menjadi vitamin D.

3. Sayuran Bayam.

Sayuran andalan kalau anak-anak minta sayur bening selain Brokoli adalah sayur bayam. Yaps, sayur bayam ini teksturnya lembut dan mudah dicerna oleh anak-anak. Tidak seperti Brokoli yang punya tekstur kasar sekalipun sudah dimasak. Selain memiliki kandungan vitamin D, bayam juga memiliki nutrisi antara lain yaitu kalsium yang mana mampu untuk menyehatkan tubuh.

4. Kuning Telur.

Hampir semua anak doyan banget sama telur. Mau dikonsumsi rutin tiap hari pun, mereka tidak akan bosan. Namun, bagian yang mengandung Protein tinggi pada telur terdapat pada bagian putihnya. Sedangkan lemak sehat, vitamin, dan mineral adalah bagian kuningnya. Sebagai orang tua harus rajin memberikan informasi perihal manfaat telur ini. Soalnya, kadang ada anak yang tidak mau konsumsi kuning telur dengan alasan tidak enak. Baiknya untuk penyajiannya tidak monoton ya, Bun. Dibikin rebus, ceplok dengan margarin, atau ceplok dengan air rebus juga tidak kalah gurih, ya. Apalagi kalau dimasak pakai bubuk krimer, tambah gurih.

5. Keju.

Selain sayuran dan makanan di atas, kita juga bisa menambahkan makanan fortifikasi. Fortifikasi merupakan salah satu metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan yang mana tentunya akan menambah nilai gizi. Keju merupakan salah satu makanan fortifikasi yang mana sumber vitamin D dapat dipertimbangkan. Banyak anak-anak yang suka banget dengan Keju. Anak kami, saking senangnya konsumsi keju, sering dimakan utuh. Padahal, baiknya Keju ini buat pendamping menu harian supaya semakin lengkap kandungan nutrisi yang didapat tubuh.

Masih banyak makanan yang mengandung vitamin d yang sangat baik untuk kesehatan tubuh, seperti jus jeruk, misalnya. Fortifikasi vitamin D pada jus jeruk bisa menyajikan 100 IU untuk satu cup takaran.

Jamur Bulan Tumbuh di Sekitar Rumah. Asyik, Dapat Vitamin D Secara Cuma-Cuma!

Kalau ngomongin vitamin D yang bisa didapat secara cuma-cuma pasti merujuk pada paparan sinar matahari di pagi hari, ya. Tapi kali ini, kami juga mendapatkan vitamin D secara cuma-cuma dalam bentuk lain yang tak lain adalah Jamur Bulan yang tumbuh di sekitar rumah.

Munculnya jamur bulan di sekitar rumah ini diyakini karena sudah musimnya. Yaps, musim penghujan dibarengi dengan angin yang kencang. Jamur bulan berkembang biak secara berkelompok di tanah yang lembab atau di akar tanaman. Jamur ini punya tudung putih atau kecoklatan serta putih bersih.

jamur bulan tumbuh di sekitar rumah

FYI, meskipun jamur bulan ini termasuk jamur liar, namun jenis jamur ini tidak beracun sehingga aman dimakan. Satu yang paling saya suka dari jamur ini, tuh, karena teksturnya kenyal dan kalau sudah dimasak rasanya seperti daging. Kalau kata orang tua saya malah lebih enak oseng jamur bulan dibandingkan daging. Ini sih karena adanya jamur, ya. Hahaha. 

Parents, apakah di tempat kalian tinggal sudah musim Jamur Bulan?
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pengalaman Mendampingi Vaksinasi Anak - Sejak ada kabar berita perihal vaksinasi anak, tidak sedikit orang tua yang dag dig dug! Antara khawatir anak akan menolak diajak vaksinasi dan takut setelah vaksinasi bakal terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena efek dari pemberian vaksin.

Kira-kira ini yang deg-degan hanya orang tuanya saja atau juga anak-anak, ya? 😆

Ketika Bu Tata (Guru Kelasnya Jasmine) memberitahukan bahwa akan dilakukan vaksinasi untuk anak-anak TK Negeri Pembina Madukara, jujurly saya deg-degan khawatir kalau Jasmine tidak mau ikut vaksinasi. Pemberitahuan yang disampaikan melalui WhatsApp Group yang mana anggotanya adalah orang tua siswa sudah cukup jelas, hanya tinggal menunggu jadwal saja. Bu Tata juga menyampaikan bahwa anak-anak sudah diberitahu akan ada vaksinasi dan mereka pun terlihat aman walaupun ada beberapa yang bersuara "takut ih takut", katanya. Ah...jadi kepo banget sama ekspresinya Mbak saat tahu akan dilakukan vaksinasi. 🤣

Pengalaman Mendampingi Vaksinasi Anak TK Pembina Madukara

Yey! Akhirnya Pemerintah Mengeluarkan Aturan Vaksinasi Covid-19 Pada Anak Usia 6-11 Tahun.

Sebagai orang tua, saya merasa bahagia ketika tahu pemerintah mengeluarkan surat keputusan perihal vaksinasi bagi anak-anak. Iya, saya termasuk Ibu yang cukup serius dalam menyikapi adanya Covid-19, beda banget dengan Ayahnya Jasmine yang bisa dibilang slow atau biasa saja. 😂 Saking seriusnya, selama pandemi saya tidak berani mengajak anak-anak keluar kota sekalipun dalam rangka silaturahmi. Apalagi pas dengar berita kalau kasus si Covid kembali hot, tambah serius. Anak-anak minta renang yang masih berada di dalam kota saja saya tidak berani. Mending mereka merengek ketimbang saya tidak bisa menikmati wahana di tempat wisata.

Nah, baru mulai bulan Desember pas dengar kabar akan ada vaksinasi anak, mulai sedikit lega. Saya membaca berita di media online, vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun dimulai dengan pelaksanaan kickoff pada Kabupaten atau kota yang telah mencapai cakupan >70% untuk vaksinasi dosis pertama dan cakupan vaksinasi pada kelompok lanjut usia mencapai >60%. Kebetulan Banjarnegara sudah mencapai batasan cakupan sesuai peraturan. Jadi, vaksinasi anak pun bisa dilaksanakan.

Pemberian vaksinasi untuk anak-anak kali ini menyasar pada anak usia 6-11 tahun sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 bagi Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun. Siapa tahu ada yang membutuhkan informasi lengkapnya, bisa unduh SK-nya. 😄

Menyiapkan Mental Anak Sebelum Mengikuti Vaksinasi.

Jauh-jauh hari sebelum jadwal vaksinasi keluar, saya sempat ngobrol dengan Mbak Jasmine perihal vaksinasi. Ngobrolnya lebih pada sharing, sih. Memberitahukan juga kalau vaksin, tuh, sama dengan imunisasi. Disuntik di lengan menggunakan jarum suntik, selesai. Secepat itu prosesnya. Sayangnya dia sudah lupa imunisasi itu seperti apa. 🤣 Yasudah...terpenting bagi saya, dia sudah punya kemauan untuk divaksin.

Dan jadwal vaksin pun keluar....

Bu Tata kembali mengumumkan melalui WhatsApp Group siapa saja yang sudah bisa ikut vaksinasi dan siapa yang belum bisa mengikuti tentu karena belum cukup usia. Kebetulan usia Jasmine genap enam tahun per Januari 2022, tepatnya pada tanggal 15 Januari 2022. Saya pun merasa harus menyiapkan mental dia, meyakinkan dia bahwa vaksinasi Covid-19 sudah menjadi keharusan untuk saat ini demi terciptanya kekebalan tubuh. Dan vaksinasi itu bukan hal yang menakutkan. 

Menyiapkan Mental Anak Sebelum Vaksinasi

Tujuan komunikasi ini tidak lain supaya dia punya pandangan perihal vaksinasi. Karena dia sama sekali sudah tidak ingat kalau pernah disuntik saat bayi, saya pun memperlihatkan beberapa fotonya yang sedang imunisasi di Puskesmas Madukara. Ada yang di paha kanan, paha kiri, dan lengan. Alhamdulillah...dia bisa mencerna dan terlihat lebih siap untuk divaksin. Asyik banget, Ibuknya merasa sedikit lega dan juga lebih tenang, dong. 🙈

Tidak hanya menyiapkan mental anak, mental orang tua pun harus disiapkan. Apalagi seiring dengan kabar-kabar yang tidak enak didengar perihal vaksinasi anak. Orang tua pun harus yakin, punya niat baik dengan memberikan vaksin kepada anak.

Omong-omong, saya tidak menyampaikan efek samping dari vaksinasi. Adalah sebuah kesengajaan supaya Jasmine keberaniannya tetap terjaga. Tapi saya menyampaikan kalau misal setelah vaksin merasa pusing atau demam, bisa langsung telepon Ibuk. Dan hal ini pun disampaikan oleh petugas vaksinasi melalui microphone ketika kami sedang antre menunggu giliran vaksin.

Serba-serbi Pemberian Vaksinasi Anak.

Pemberian vaksinasi dosis pertama anak-anak TK Pembina Madukara ternyata dalam pelaksanaannya digabung dengan anak-anak SD Negeri Kutayasa yang mana lokasinya berdekatan. Karena dilakukan saat jam kerja yaitu jam 08.00-selesai, saya pun izin kepada atasan untuk berangkat kerja agak siang demi menciptakan rasa percaya diri pada anak. 🙈

Anak-anak berkumpul di halaman sekolah tepat jam 8.00 WIB sambil menunggu kabar dari tim vaksinasi yang sudah bersiap di SD N Kutayasa. Sesuai arahan dari Bu Tata, kira-kira pukul 08.30 WIB orang tua bersama anak berangkat menuju SD N Kutayasa. Tidak sampai tiga menit perjalanan dengan mengendarai sepeda motor, kami sampai di lokasi vaksinasi. 

Ternyata di sana sudah sangat ramai dan terlihat banyak orang tua mendampingi anak-anaknya untuk vaksinasi. Satu per satu dari kami dipanggil dan diberi dokumen atau form skrining pelayanan vaksinasi Covid-19. Bagian identitas ternyata sudah diisi oleh pihak sekolah, jadi tidak perlu menuliskan lagi. Kemudian sisa isian form skrining yang mengisi adalah tenaga medis dengan cara bertanya kepada orang tua siswa.

Proses vaksinasi anak sama persis dengan proses vaksinasi orang dewasa. Hanya saja dosis yang diberikan berbeda meskipun sama-sama menggunakan Sinovac. Peneliti menyebut ada dua perbedaan dalam pemberian vaksin Sinovac untuk anak-anak dan orang dewasa. Perbedaan keduanya terletak pada dosis dan jarak waktu pemberian vaksinnya. 

Dosis untuk orang dewasa, vaksin Sinovac diberikan sebanyak 0,5 mililiter dengan kandungan 0,5 mikrogram sebanyak dua kali. Sedangkan untuk anak-anak usia 6-11 tahun, vaksin diberikan sebanyak 0,5 mililiter dengan kandungan 0,3 mikrogram sebanyak dua kali.

Kemudian untuk jarak antara pemberian dosis pertama dan kedua. Pada orang dewasa jarak antar dosis hanya selang 14 hari atau dua pekan. Sementara pada anak-anak, jeda antara dosis pertama dan dosis kedua berjarak 28 hari atau empat minggu karena harus memastikan keamanan atas efek samping dari dosis vaksin Sinovac buat anak-anak.

Pengalaman Mendampingi Vaksinasi Anak.

Setelah proses skrining selesai, petugas medis melakukan pengecekan suhu tubuh dan tekanan darah. Alhamdulillah suhu tubuh dan tekanan darah Jasmine normal dan tidak punya riwayat sakit bawaan, baru sembuh dari sakit, atau sedang sakit. Karena kondisi tubuh dinyatakan fit, akhirnya dia diperbolehkan untuk vaksin.

srkrining vaksin anak

Satu kelas hanya tiga anak yang tidak ikut vaksinasi: dua anak belum cukup usia dan satu anak yaitu Kayla karena sedang alergi (gatal-gatal).

Sepanjang proses vaksinasi mulai dari skrining sampai penyuntikan vaksin, saya melihat anak-anak banyak yang sudah siap. Mereka tidak berani dan merasa enjoy selama di lokasi vaksin. Hanya ada beberapa anak saja yang menangis saat proses penyuntikan, tapi itu hanya sebentar. Saya yakin anak-anak merasa lebih percaya diri dan berani ketika didampingi orang tua. Ini berlaku khusus untuk anak TK dan SD, ya. 🤣 

Iya, mereka terlihat lebih siap karena ada tempat buat lendotan, bersandar, bermanja-manja. Beberapa kali Jasmine juga mengungkapkan kalau dia takut takut takut. Tapi saya kembali meyakinkan dia kalau proses disuntik tidak lama, seperti digigit semut saja. Oiya, dia mendapatkan nomor urut dua untuk divaksin. Jadi, dia ada kesempatan melihat temannya yang disuntik.

Saat namanya dipanggil, dia kaget, dong. Saya pun mendampinginya sampai ke meja tiga untuk pelaksanaan vaksinasi. Di sini saya deg-degan sementara anak cengar-cengir karena di seberang meja dihibur oleh guru dan tenaga medis. Sebelum diencus, saya membantu Jasmine membuka separo bajunya karena dia mengenakan baju lengan panjang. Tanpa drama atau rintihan uluh uluh, akhirnya pelukan kencang pun menghampiri tubuh Ibuk. Alhamdulillah...proses pemberian vaksin selesai dan dia tidak menangis! ❤️

"Tuh, kan, vaksin itu ya cuma dicuples dowang pakai jarum suntik." Ucap saya kepada Jasmine sambil merapikan lengan bajunya.

Alhamdulillah proses vaksinasi berjalan lancar. Beberapa guru mendampingi dan mengurus administrasi anak-anak, seluruh tenaga medis terlihat siap dan sigap, dan anak-anak juga terlihat enjoy dengan kegiatan vaksinasi anak. Sambil menunggu cetak kartu hasil vaksinasi sekaligus observasi, kami menunggu di ruang kelas sebelah sambil selfie dan melihat reaksi teman-teman Jasmine yang akan dan sedang divaksin.

Sampai malam hari dan esok harinya, Jasmine tidak mengeluh apa pun setelah vaksin selain lengan yang pegal. Alhamdulillah aman! ❤️

Omong-omong, apakah ada yang punya pengalaman serupa dengan saya, mendampingi vaksinasi anak? Boleh, dong, sharing. 🤗

Share
Tweet
Pin
Share
16 komentar
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose