• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Satu yang paling aku tunggu saat kehamilanku masuk usia 37 minggu adalah belanja baju anak!

Kenapa harus menunggu sampai 37 minggu? Bagiku ngga ada keharusan. Tapi, aku punya orang tua yang berdarah Jawanisme di mana beliau ngga mengijinkanku membeli keperluan bayi jika belum masuk usia kandungan sembilan bulan. Harap maklum, ya. Hahaha

Ambil hikmahnya saja, ternyata ada manfaatnya, lho. Mampu menekan rupiah yang keluar dari dompet. Khususnya uang belanja baju. Kok bisa? Ya bisa! Karena, semakin bertambahnya usia kandungan, ada yang lebih diprioritaskan. Ngga melulu soal sandang untuk anak. Iya, kan?
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Alhamdulillaah, tanggal 13 Februari 2016, Jasmine genap berusia 1 bulan. Asyik udah mulai pakai hastag #1m, dong. *penting*

Late post banget, ya. Ibu sok sibuk, sih. Hawane keselan, ngantukan. Beeeuuh. . .padahal Ibu sibuk nyari tambahan rejeki selagi masa cuti ya, Nak. Wkwkwkkw...jujur amat, Buu. :D

Banyak yang bilang, "ngga terasa, ya, Jasmine udah 1 bulan saja. Pipinya tambah kenceng."
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Tangisan Bayi Itu...mengingatkanku pada beberapa kejadian. Tangisan bayi Keisha, Putri Mbak Erna, tetangga depan rumah yang kini genap berusia 7 hari.

Tangisan Bayi Itu...bikin Ibu bahagia. Manakala seorang bayi lahir, kemudian menangis. Salah satu tanda bayi dalam keadaan sehat yaitu saat lahir ia menangis. Aku mendengar tangisan itu, tangisan Jasmine saat lahir. Bahagia tak terkira.

Tangisan Bayi Itu...bikin Ibu ngga tega. Tepatnya hari keempat setelah lahir, Jasmine seringkali menangis di malam hari. Ini dikarenakan dia lapar, sedangkan ASI yang aku produksi masih sedikit. Melihat geliat Jasmine yang nangisnya kejer ngga ketulungan, orang yang ada di sekitar memintaku untuk memberinya susu formula.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering - Aku sangat mengidamkan, berdoa, terus meminta kepada Tuhan supaya bisa melahirkan secara normal. No operasi! Tiap Ibu pasti mendambakan si baby bisa lahir secara normal. Iya, kan? Apalagi jika didukung dengan kondisi Ibu sehat segar bugar, pun dengan bayinya. Uwh...tentunya ingin merasakan nikmatnya melahirkan dari jalan lahir. Merasakan perjuangan menjadi seorang Ibu yang benar-benar luwaaarbiyasaah!



Nah, kalau Ibu sudah melahirkan secara normal, ada beberapa hal yang pasti ditanyakan sama kerabat, tetangga, teman dan juga mantan. Salah satunya pertanyaan berikut!

"Berapa jahitan?"
"Emmmm...Ratusan!!!"

"Huuuh....Lebiiiih!!!!" Hahaha...ngikutin iklan Tango.

Jahitan memang bukan menjadi masalah utama pasca melahirkan. Karena ada perjuangan yang lebih dari ini. Pemberian ASI bagi bayi, misalnya. Namun jahitan pasca melahirkan tak kunjung kering membuat Ibu ngga nyaman. Bahkan, bisa mriyangi alias bikin panas dingin meriyang. 🙊

Berdasarkan pengalamanku nih, ya. Pasca melahirkan, beberapa jahitan di jalan lahir benar-benar bikin aku pingin nangis jika hendak ke kamar mandi. Nyeri, ngilu, perih. Yang jelas, ngga ada campuran mocca atau karamel yang bisa bikin bahagia. 🙈

Beruntungnya, kepedihan yang teramat itu hanya aku rasakan dalam waktu 7 hari. Lamaaaa, yaaaaaa! Huuuuuhaaah! Aku merasa lama tapi beberapa temanku yang pernah punya pengalaman serupa mengatakan ngga lama. Yaudahlah...lama ngga lama yang jelas sekarang udah bisa diajak naik gunung lagi. *oke* *ajak aku csmping, Bang*

Untuk catatan pribadi dan sekalian berbagi, kutulis tip agar jahitan pasca melahirkan cepat pulih. Siapa tahu bermanfaat, ya.

1. Jangan banyak bergerak
Posisi masih di Rumah Bersalin, kamu ngga usah banyak jalan. Saat itu, nikmatnya jahitan memang belum terasa. Kamu bisa jalan dengan baik dan benar. Tapi, sehari atau dua hari? Kalau kamu terlalu banyak jalan, ini bisa menjadikan jalan lahir bengkak dan juga jahitan ngga kering-kering karena sering terjadi gesekan sana-sini. Jadi, jangan banyak melakukan aktifitas, ya. Serahkan semua pekerjaan kepada suami atau kerabat.

2. No Lembab!
Selama masih menggunakan pembalut, rajinlah menggantinya jika udah ngga nyaman. Jangan menunggu penuh, karena bisa banget menjadikan mrs. v lembab. Alhasil, jahitan susah kering, dong. Aku sendiri, tiap kali habis buang air kecil sudah ngga nyaman pakai pembalut yang dipakai sebelumnya, harus ganti. Apalagi pembalutnya, kan, pakai pembalut nifas, tuh. Beuuh, gampang lembab.

3. Sering olesi betadine
Nyrrr...lagi perih-perihnya, diolesi betadine. Apa hasilnya? Luka jahitan akan cepat kering! Seriyes! Ngga usah ragu untuk rajin mengoles betadine pada daerah jahitan setelah buang air kecil. Ya, tiap kali buang air kecil dilap sampai kering, lalu olesi dengan betadine. 

Aku mengolesinya dengan bantuan kain kassa. Betadine dioles ke kain kassa, kemudian tempelkan ke mrs. v. Biarkan menempel pada celana dalam selama lima menit. 

4. Air daun sirih
Tip yang satu ini aku dapat dari Mbak Erna, seorang Ibu dengan 3 anak. Tetangga depan rumah.

Tiap kali hendak mandi, terlebih dahulu merebus daun sirih sampai air mendidih. Setelahnya, rebusan air digunakan untuk berendam. Bisa ngebayangin, kan? Hahaha Berendam di dalam bak atau apalah dengan air sirih ini nikmaaaaat banget. Semriwiiing wing wing. Hahaha

Empat tip agar jahitan pasca melahirkan cepat pulih ini berdasarkan pengalaman pribadi. Teman-teman punya tip lain? Share saja di kolom komentar, ya. Siapa tahu bermanfaat. 

Share
Tweet
Pin
Share
10 komentar
Demam Tinggi Pada Bayi Usia 10 Hari - Melihat anak tetangga menangis karena sakit saja, aku ngga tega. Lha ini, pas tanggal 25 Januari, melihat anak sendiri menangis sampai kejer karena badan anget. Suhu tubuhnya nyaris menyentuh angka 39.

Rasanyaaa....pingin ikut nangis. Eh udah nangis, ding. Tapi ngga banjir banget karena banyak saudara yang mendampingiku. Jasmine badannya anget semenjak sore hari. Saat itu aku tes menggunakan termometer, suhu badannya 38.3. Aku berusaha ngga panik. Tapi, orang sekelilingku semua bicara. Jadi lah aku panik.

Karena suhu badannya tinggi, aku pun menghubungi Bidan Desa. Tak lama menunggunya, beliau datang ke rumah dan memeriksa Jasmine: suhu tubuh, denyut nadi, napas, dan juga bagian perut. Ya, perutnya turut diperiksa karena Jasmine sudah lima hari ngga BAB.

Bidan Desa, Bu Indri, berpesan jika suhu badan makin tinggi, aku diminta untuk segera ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Beliau juga menyarankan untuk terus memberi ASI kepada Jasmine. Karena ASI bisa menjadi obat paling mujarab untuk bayi.



Mendengar kata Rumah Sakit, Ibuku langsung panik, dong. Segala obat tradisional udah dicoba. Sampai tengah malam, pukul 23.30 WIB, suhu tubuh Jasmine 38.8 derajat.  Aku mendengarnya "bershalawat" makin kencang. Sediih banget. Sampai akhirnya, kami memutuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit.

Bayi baru berusia 10 hari masuk rumah sakit karena suhu badan tinggi dengan kondisi badan oke semua, tanpa ada yang dikhawatirkan. Dokter ngga menyarankan untuk rawat inap. Sebab, di dalam ruang rawat ada banyak bayi dengan kondisi yang memang kurang sehat. Sedangkan Jasmine hanya panas, dengan kondisi badan semua normal. Menurut Dokter, kasihan, takut kena virus dari teman-teman lain. So, kami kembali ke rumah dengan membawa Sanmol, obat penurun panas. ;)

Aku bersyukur Jasmine ngga sampai rawat inap. Oya, saat Jasmine diperiksa, Dokter agak rancu, karena wajah dan kening Jasmine kuning. Tapi, kuningnya bukan karena bayi kuning, melainkan baru dikasih kunir. Hihihi

Saat mendapat obat, aku galau. Antara kasihan dan pingin Jasmine lekas sehat. Kasihan, usia 10 hari sudah dapat asupan obat. Hiks

Jika sedang galau masalah anak, atau apapun, paling nyaman ya mlipir ke group Em(b)ak Ceria, di mana ada banyak Ibu-ibu senior yang udah berpengalaman. Mau tanya apa saja, pasti banyak jawaban dan juga pendapat. Pelayanan di group pun 24 jam non stop. Hahaha Di sana aku tanya tentang pemberian obat pada bayi. Saking takutnya. Takut salah.

Selain di group, aku juga tanya kepada beberapa teman satu group yang baru pada punya baby. Saat itu yang sedang online ada Mbak Noe, Emaknya Ranu. Jadi lah aku banyak bertanya kepadanya.

Aku foto obat yang diberi Rumah Sakit. Kemudian aku kirimkan. Ee..ngga taunya Ranu juga pernah minum Sanmol pas demam. Mbak Noe juga punya stok obat lain buat jaga-jaga jika anak-anaknya demam. Tengkyuuu  ya, Emaknya MasKaRan. . . :D

Berkat sharing dengan teman-teman, udara terasa segar kembali. Rasa yang tadinya aku kira hanya aku semdiri yang merasakannya, ternyata banyak teman yang mengalaminya. Aku ngga sendiri, pun dengan Jasmine. Banyak anak yang pernah demam pada usia kurang dari satu bulan.

Menyoal tentang obat yang harus dikasih ke bayi beneran bikin takut. Pun saat memberikannya. Meski dosisnya hanya 0.3 ml, tetap saja ngga tega.

Batin seakan berteriak: "sakitnya buat aku saja, ya Allah. Biarkan anakku sehat!" *serius* *ngga lebay*

Dua kali Jasmine aku beri Sanmol, pagi dan siang hari. Alhamdulillaah...sore hari sudah adem. Aku juga bersyukur banget, malam harinya Jasmine bisa bobo nyenyak! Aah...betapa bahagianya melihatmu bobo nyenyak, Nak. Sehat selalu ya, Beib. Mumumuach! ^-*


Share
Tweet
Pin
Share
10 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ►  2023 (11)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2022 (17)
    • ►  Desember (4)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ▼  Februari (5)
      • Tip Membeli Baju Anak Usia 0-3 Bulan
      • Perkembangan Bayi #Jasmine Usia 1 Bulan
      • Tangisan Bayi Itu...
      • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering
      • Demam Tinggi Pada Bayi Usia 10 Hari
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Kelas Grwothing

Kelas Growth dari Growthing.id
Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

Created with by ThemeXpose