• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Fase pertumbuhan anak yang kadang terlewat oleh orang tua yaitu saat si kecil mulai tumbuh gigi. Memang ada ciri khusus ketika gigi anak akan mulai tumbuh, seperti mengalami gusi bengkak dan nafsu makan menurun. Namun tidak semua orang tua paham dan peka. Pun tidak semua orang tua melakukan pengecekan pada gusi si kecil meski sudah tahu bahwa biasanya gigi anak akan mulai tumbuh di usia 5 bulan. Seperti tidak ada persiapan untuk itu. Saking parahnya, kadang tahu-tahu anak sudah muncul gigi kelincinya, duaaaaaaaa! 😂

Selain ciri-ciri yang sudah saya sebut di atas, masih banyak tanda lainnya, salah satu tanda yang sangat mudah untuk deteksi tumbuhnya gigi untuk pertama kali yaitu ketika si kecil mulai memasukkan benda ke dalam mulut, kemudian menggigitnya dan terlihat gemas, gitu. Ini dilakukan karena dia merasa gatal pada bagian gusinya. Kalau sudah seperti ini, periksa saja bagian gusinya. Siapa tahu gigi susunya akan tumbuh. 😍

Lebih Dekat dengan Pertumbuhan Gigi Bayi. 

Seperti yang kita tahu, Moms. Masuk usia 3 atau 4 bulan, si kecil sudah mulai pintar memasukkan jemarinya ke dalam mulut. Biasanya isap jempol menjadi pilihannya. Kalau istilah orang desa, ada madu di jempol bayi. Jadi rasanya ingin isap terus jempolnya. Ya bayangkan saja, madu kan manis, tuh. Padahal, sih, karena si jempol adalah jari yang paling dekat dengan mulut ketika dia mengangkat tangannya. 😝

tanda-tanda pertumbuhan gigi pada usia 4-12 bulan

Memasukkan benda ke dalam mulut juga sebagai salah satu bentuk reaksi atas kesiapan si kecil menghadapi masa MP-ASI. Kemudian lanjut usia 6 bulan, setelah anak diberi makanan pendamping ASI dan mulai belajar merangkak, apa saja yang bisa dijangkau olehnya akan diambil dan dimasukkan ke dalam mulut. Ini, nih, yang membuat orang di sekitarnya was was dan memilih untuk tidak meninggalkannya sendirian. Khawatir juga kalau yang masuk mulut adalah benda-benda membahayakan. Iya, tidak hanya benda kotor, tapi juga membahayakan bagi baby. 

Menyikapi kemungkinan-kemungkinan bayi menggigit benda asing atau memasukkan benda kotor ke dalam mulut, biasanya orang tua membelikan gigitan bayi yang mana bentuk dan teksturnya menyesuaikan dengan usianya. Banyak perusahaan yang menawarkan gigitan bayi atau teether untuk membantu buah hati meredakan rasa gatal pada gusi. Salah satunya yaitu teether bayi terbaik Mombella Teether dari Mooimom.

Memililih Teether Bayi Terbaik, Mombella Teether.

Orang tua zaman now makin selektif dalam membeli kebutuhan untuk buah hatinya. Biasanya mereka akan membaca review terlebih dahulu sebelum membelinya. Browsing dari beberapa artikel, membacanya dengan teliti sampai detail kualitasnya. Saat hendak membeli pun menyesuaikan dengan kebutuhan si kecil. Kemudian yang menjadi pertimbangan akhir yaitu harga.

Saat ini gigi Wildan sudah tumbuh sebanyak 5 buah; gigi depan bagian bawah tengah (sentral) tumbuh dua, pun dengan gigi depan bagian atas (sentral) tumbuh 2, lalu depan atas bagian kiri (lateral) tumbuh 1 gigi. Pertumbuhan giginya sesuai dengan usianya saat ini yaitu 10 bulan. Di usia ini, Wildan makin aktif mengambil benda yang ada di sekitarnya untuk kemudian "dimakan". Gemas rasanya ketika menjumpai Wildan sedang asyik "makan" remote teve. Ya maklum, kadang kami lupa meletakannya di lantai. Padahal benda tersebut, tuh, keras. Bahaya juga kalau sampai melukai gusinya, kan.

review teether mombella

Beruntung Wildan mendapat kiriman Teether Mombella yang mana high quality dan sesuai dengan usianya. Saya mengatakan Mombella Octopus Teether merupakan teether bayi terbaik tentu bukan tanpa sebab, dong. Berikut saya sertakan kelebihan gigitan bayi dengan desain gurita yang manis banget! 🐙    
  • Terbuat dari 100% Food Grade Soft Silicone yang sangat lunak sehingga aman banget dan meminimalkan kerusakan pada gigi bayi;
  • Bahan ini import dan terlaris di Eropa;
  • Sudah melewati proses produksi Food and Drug Administration (FDA), tidak beracun, tidak berbau, dan tidak mudah menjadi wadah perkembangbiakan bakteri;
  • Desain kepala dengan kombinasi warna bisa membantu merangsang imajinasi bayi;
  • Desain mudah digenggam dan anti tersendak sehingga aman digunakan oleh bayi;
  • Dapat menahan suhu -40-200°.
Dengan kelebihan dari segi bahan dan desain, saya berani merekomendasikan teether ini. 😉

Review Teether Bayi Mombella Octopus Teether. 🐙 

FYI, saya memberikan dua teether untuk Wildan, satu Mombella Octopus dan satunya lagi Mombella Flower Fruit. Kemudian ada juga tisu basah yang berisi 8 pack dan 1 pack berisi 8 lembar. Tisu basah ini serba guna karena mengandung 99% air, tanpa pewangi dan alkohol. Ukurannya cuma 5x10 cm, lho. Tidak makan tempat dan mudah dibawa kemana saja. Sangat direkomendasikan untuk traveling.

Kali ini, saya akan review teether bayi Mombella Octopus Teether, ya. Gigitan bayi yang sangat unik dan banyak banget manfaatnya untuk tumbuh kembang si kecil. Betul, bukan sekadar sebagai perangsang gigi atau meredakan rasa gatal pada gusi, tapi lebih dari itu. 😍

Gigitan bayi untuk anak usia 4-12 bulan yang aman

Setelah tahu kelebihan gigitan bayi Mombella Octopus dari komposisi bahan, ternyata masih ada kelebihan lainnya yaitu dari sisi packagingnya. Iya, teether ini terbungkus dalam wadah yang sangat aman dan elegan. Kemasan terbuat dari plastik tapi kokoh banget karena dimensinya tebal. Jadi, tidak mudah pecah. Kemudian lanjut pada teethernya, desain Octopus atau Gurita dengan topi warna dan pita, memberi kesan guritanya ini centil banget. Hahaha. Terlepas dari desain yang cute, ada penjelasan detail produk Mombella Octopus yang saya dapat dari website https://www.mooimom.id/.

teether yang aman untuk bayi

Jadi, teether ini didesain penuh sarat makna dan manfaat. Mulai dari desain topi dengan tekstur garis, sampai desain kaki gurita yang timbul seperti desain sikat gigi bayi. Ada fungsi lain dari Mombella Octopus Teether yang mungkin tidak dijumpai pada teether lainnya yaitu teether ini dapat digunakan sebagai mainan. Iya, gigitan Octopus bisa dimanfaatkan sebagai mainan si kecil. Berikut inspirasi mainannya:
  • Gigitan bayi ini jika ditekan menghasilkan bunyi, mirip bunyi trompet versi mini. Trompetnya tukang putu ayu; 😂
  • Teether dapat digulung untuk kemudian bisa ditekan dan meloncat lah si Octopus; 🤭
  • Kalau belinya pas banyak, bisa juga ditumbuh seperti menara, lho;
  • Terus, nih, yang paling bikin terkejut, ternyata bagian bawah gigitan terdapat lubang kecil yang bisa untuk diisi air. Nah, kalau sudah isi air bisa digunakan sebagai senjata air. Mirip pistol air, gitu.
Ternyata fungsi dari teether ini banyak banget. Cari dengan kata kunci review teether mombella pun banyak ulasan positif. Dibanderol dengan harga Rp 319.000, rasanya sangat terjangkau karena banyak manfaat dari gigitan bayi ini.
  

Kesan Pertama Wildan Bermain Mombella Octopus.


Sebelum teether diberikan kepada Wildan, saya memperlihatkannya dari jarak yang lumayan jauh. Dia pun berusaha mengambilnya dengan cepat. Merangkak banter banget dengan wajah ceria. Keluarga yang ada di sekitarnya pun terlihat bahagia menyaksikan aksi ambil teether. Sesampainya di pangkuan, saya iseng banget ngeledek. Saya taruh Octopusnya di atas kepalanya. Eh...malah ngambek dia. 😂 

review teether bayi bagus

Bukan bermaksud membuatnya badmood, tapi saya ingin tahu seberapa tinggi ketertarikannya dengan mainan baru. Ternyata dia memang sangat tertarik. Wajar, sih, tiap melihat benda baru di dekatnya pasti rasa ingin tahu begitu tinggi. Saya buka lah segel si Octopus yang warna topinya manis banget, powder blue.

Kecemut, Mbaknya membantunya untuk memberikan gigitan bayi karena setelah saya buka ternyata Wildan kurang tertarik. Ekspresi wajahnya seperti takut, gitu. Asli, ini bocah ngeprank apa gimana, ya. Padahal dari awal, kan, begitu antusias. 🙈 Sekarang giliran Ibuknya yang pensaran, ada apa dengan Wildan? Kenapa sifatnya menjadi dingin gini. #eh. Menjadi tidak tertarik dengan teether yang ada dalam genggaman Mbaknya. Tapi setelah Mbaknya menekan si Octopus dan keluar bunyi, dia kembali mendekat, dong. Akhirnya, diraih lah si Gurita dengan topi manisnya itu.😂 

Dududuh...butuh perkenalan dengan barang baru ya, Mas! 🙊

Seperti biasa, apa yang ada dalam genggaman bayi usia di bawah 12 bulan, langsung lahap, dong! Eh...memangnya makanan, ya. Tanpa ragu teether dimasukkan ke dalam mulut dan digigit-gigit penuh dengan kegemasan. Desain timbul pada kaki gurita membuatnya sangat nyaman, terlihat ketika dia menggesekkan kaki Octopus ke giginya secara terus menerus. Karena terbuat dari soft silicone yang berkualitas import, dia terlihat nyaman banget saat menggenggam dan menggigitnya.

Cara Merawat dan Membersihkan Teether Mombella.

FYI, Teether Mombella sudah melewati proses produksi FDA. Proses ini adalah istilah pertama kali yang dicetuskan oleh Rd. Bernard T. Loftus di Amerika Serika pada akhir tahun 1970-an. FDA menjadi bagian penting dari upaya untuk meningkatkan mutu produk dari sebuah industri farmasi. Maka dari itu, keamanan teether sudah terjamin.

Teether dalam bentuk Gurita tidak mudah menjadi wadah perkembangbiakan bakteri, jadi Mommy juga tidak perlu khawatir akan datangnya jamur pada gigitan bayi ini. Namun demikian, Mommy harus rajin membersihkan teether untuk kebersihan gigitan bayi untuk menjaga kesehatan bayi. Apalagi teether mombella ini didesain dengan dominasi warna putih, jika ada kotoran pasti mudah terlihat.

Urusan merawat dan membersihkan gigitan bayi mombella ini sangat mudah. Iya, tidak usah khawatir, Moms. Mommy bisa melakukan sterilisasi ke dalam mesin sterilisasi maupun microwave. Secara manual, teether bisa dipanaskan/direbus kurang lebih 30 menit. Jangan lupa jika air sudah mendidih, kecilkan api, ya. Nah, jika sudah direbus, langsung saja lap dengan tisu basah dari Mooimom juga yang mengandung 100% air ultra murni. 

alasan memilih teether mombella

Jangan  jangan pernah mencuci mainan gigitan bayi dengan detergen, sabun cuci, sabun cuci piring, ya. Khawatirnya sabun dan bahan kimia bisa ada yang tertinggal dan menyebabkan aroma pada mainan. Ini bisa membuat anak keracunan karena sabun atau bahan kimia masuk ke tubuh anak.

Oiya, teether ini bisa juga disimpan di lemari es. Kelebihan penyimpanan di lemari es ini jika nantinya akan digunakan membuat gusi lebih nyaman, lho.

Nah, buat Mommy yang hendak membelikan gigitan bayi, pastikan bahannya berkualitas, keamanan terjamin, dan desainnya disesuaikan dengan usia baby. Berikan teether dengan kualitas terbaik untuk si kecil ya, Mom. Tidak ada salahnya membelikan gigitan bayi sejak dini karena ada banyak manfaat untuk si kecil, menemani tumbuh kembangnya sejak dini dari masa awal kelahiran.

review teether tebaik untuk anak

Moms, ayo bantu si kecil melewati masa tumbuh gigi dengan membelikan teether terbaik untuknya. Mommy bisa cari tahu produk teether mombella di website www.mooimom.id. Ada banyak pilihan teether di sana yang aman untuk si kecil sesuai dengan usianya. Mommy juga berhak mendapat voucher berupa potongan 10% dengan menggunakan kode voucher BLOGIDA10. Penggunaan kode tersebut hanya berlaku untuk pembelian melalui website dengan minimal belanja Rp 300 ribu ya, Moms. 😉

Share
Tweet
Pin
Share
24 komentar
Suatu sore, tubuh ini rasanya susah beranjak dari tempat tidur. Lemas karena beberapa hari lembur pekerjaan kantor untuk persiapan akreditasi. Kurang tidur, kurang istirahat, dan kurang makan. Ini tumben banget sampai makan pun malas, padahal aku kan hobi makan. Hahaha. Sama-sama masih di atas kasur, Kecemut meletakan tangan kanannya di atas pipiku. Lalu dia bilang, "Ibu jangan nangis". 


Mataku memang sembab dan berair, tapi bukan karena menangis. Ini karena efek baru bangun tidur, lalu menguap. Karena Kecemut nampak sedih, akhirnya air mata ini jatuh, menangis. Tetsan mata kali ini bukan karena sedih, tapi karena bahagia melihat perhatiannya yang begitu besar. Aku merasa seperti lama sekali tidak menatap wajahnya dalam-dalam padahal tiap hari bertemu.

"Ibu boleh minta tolong?" Tanyaku kepadanya sambil mengusap-usap pipinya.

"Boleh. Ibu mau minum?" Kali ini aku speechles dengan cara dia menawarkan, menanggapi percakapan. Kebiasaanku setelah bangun tidur memang minum air putih. Namun niatku saat itu aku minta tolong bukan untuk mengambilkan air putih, melainkan untuk mengambilkan HP (handphone) yang sedang aku charge sejak siang.

"Ibu mau minum?" Dia kembali menawarkan minum. Aku tak kuasa untuk bilang tidak. Dia pun beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar untuk mengambil minum. Tak lama kemudian, dia kembali datang membawa air putih. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih untuk semua ini.

Pelan-pelan aku meneguk segelas air putih yang dia bawakan. Dia melihatku penuh perhatian layaknya seorang Ibu sedang melayani anaknya. Lagi-lagi aku tidak bisa berkata banyak. Aku tidak menyangka bahwa puteri kecilku sudah tumbuh dewasa. Kejadian seperti ini tidak sesekali saja, tapi sering. Ya...meski kadang dia menampakan kodratnya sebagai anak kecil, atau bahkan ingin kembali ke masa-masa bayi, di mataku dia adalah puteri kecil yang dewasa.

Gelas yang ada di tanganku sudah kosong. Aku sengaja langsung menghabiskan supaya dia tambah bahagia. Kembali ke tujuan awal bahwa, aku ingin minta tolong kepadanya untuk mengambilkan HP, aku pun mengutarakannya.

"Ibu minta tolong lagi? Ambilin HP Ibu yang sedang dicharge." Dia pun langsung menoleh ke arah tempat charge handphone dan lari untuk mengambilnya.

Segala pesan yang aku sampaikan selalu diterimanya dengan tepat. Jika ada kesalahan, tidaklah sampai fatal. Komunikasinya baik dan selalu ada respon ketika dia merasa bingung. Dia yang jarang banget minta tolong ke aku kecuali untuk membuatkan susu, kini sudah bisa menjadi penyambung tangan bagi siapa saja, khususnya Ibunya.

Yasmin, 2 tahun 9 bulan sudah bisa diajak kerja sama dengan baik, dan komunikatif. Terima kasih sudah menjadi partener Ibu, menjadi penyambung tangan. 😉
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Bintil hitam yang muncul pada kulit atau tahi lalat sukses membuat Yasmin kaget, heboh, bahagia, dan masih banyak rasa yang susah aku ungkapkan melalui tulisan. Asli, dia terkagum-kagum sama yang namanya andeng-andeng itu. Hampir tiap hari dia  menunjukan tahi lalat kemudian membicarakannya.


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Suasana di mini market sore itu ngga begitu ramai. Hanya ada aku, Ibu, Yasmin, tiga orang pembeli dan dua kasir. Karena hampir bedug maghrib, aku minta tolong ke Mbak kasir untuk lebih cepat menginput barang-barang yang telah kuambil. Pun dengan pembeli lain, meminta lebih cepat. Saat semua pelanggan nampak konsen dengan belanjaannya, tiba-tiba terdengar suara anak kecil nyanyi dengan ucapan yang tak begitu jelas. Siapa pagi kalau bukan Kecemutku. 🙊


Aku paham bahwa, yang dinyanyikan adalah lagu The Finger Family, salah satu lagu kesukaannya. Kami pun refleks menoleh ke belakang. Seketika mini market pun ramai dengan tawa. 😂 Dia memang suka menyanyi di mana saja. Lagu yang dia nyanyikan pun selalu berbeda, ngga monoton. Dari lagu anak-anak Indonesia, sampai lagu anak yang dinyanyikan menggunakan Bahasa Inggris.

Aku sering takjub ketika mendapati dia sedang menyanyi dengan ceria dan hafal lagu-lagu anak. Dududuh...siapa yang mengajarkan dia lagu? Yang jelas aku dan suami jarang. Gimana mau bernyanyi bareng, ya. Dari pagi sampai sore, kami bekerja. Sesampainya di rumah, kami lebih sering ngobrol dan sesekali saja nyanyi bareng. Kalau ngga Mak Yem, Mbah, ya paling Omnya. Keseharian Yasmin paling sering sama orang-orang itu.

Hari libur sering kami isi dengan main, entah plesir atau main apa yang dia sukai di rumah. Dalam keseharian saat hari libur, aku baru tahu ternyata dia kerap pegang gadget untuk mendengarkan lagu-lagu via youtube. Cieee...anak youtube! Ya, ada satu gadget yang kami tinggal di rumah dan memang khusus untuk Yasmin. Disaat banyak orang tua yang masih kontroversi antara anak vs gadget, kami justeru memberi akses kepada Yasmin untuk main gadget.


Memberi akses tak berarti tiap jam dia selalu pegang gadget, hanya waktu tertentu saja. Kami pun sudah memberi tahu kepada Mak Yem dan anggota keluarga lain tentang waktu pemakaian gadget untuk Yasmin. Bagi kami, orang tua pekerja, gadet sangat membantu proses tumbuh kembangnya. Termasuk menambah kosa kata baru, lagu baru, baik dalam bahas Indonesia maupun bahasa Inggris.

Jujur, sebagai orang tua ada rasa bahagia dan bangga ketika kosa kata si kecil terus bertambah. Terlebih jika kosa kata dalam bahasa inggris, bahagiaaa banget. Di zaman seperti sekarang ini, belajar bahasa inggris sangat diperlukan. Selain Bahasa Indonesia Arab, dan Jawa, bahasa Inggris juga menjadi bahasa penting yang wajib dipelajari.

Di mini market saja sekarang sudah banyak yang menggunakan kata bahasa inggris sebagai informasi. Papan bertuliskan open atau closed, misalnya. Kata sederhana memang, tapi kalau dari dini sudah mulai belajar bahasa inggris dia akan terus menambah atau bahkan tanya jika ngga tahu kata yang dia maksud dalam bahasa inggris.

Pernah suatu hari, Yasmin menunjuk hidung dan dia bertanya kepadaku yang sedang duduk di depannya.

"Ibu, ini apa?" Tanyanya sambil menunjuk hidungku.
"Hidung!" Jawabku cepat.
"Bukaaaaan. Apa, Bu? Apaaa?" 

Aku bingung, dong. Ngga mungkin aku menjawab pipi, menyesatkan. Singkat cerita, ternyata yang dimaksud dia adalah "nose", hidung dalam bahasa inggris. 🤣 Ya...meski ketika mengucapkan kata nose ngga sesuai, dia mengucap "nyos" tapi aku paham. 😆 

Dari mana dia tahu bahwa hidung dalam bahasa inggris adalah nose? Lagi-lagi dari gadget. Lewat youtube, selain lagu-lagu dia juga belajar anggota tubuh. Kami sebagai orang tua cukup melanjutkan, mengoreksi, dan melengkapi hasil belajarnya lewat youtube. Belajar semudah itu? Iya, namun orang tua tetap pegang kendali, kok.

Oiya, beberapa orang yang dekat dengan kami sempat bertanya saat melihat Yasmin memegang gadget dan asyik sendiri dengan gawainya tanpa mengindahkan orang lain yang ada di sekitar. "Kalian ngga cemas? Ngga takut Yasmin bakal kecanduan?"

Ngga. Kami sama sekali ngga cemas apalagi takut. Lagi pula kami juga punya batasan-batasan dalam memberi hak akses main gadget dan belajar lewat media gadget. Kalau belum waktunya dia pegang gadget, kami ngga akan memberikannya. Kalau lagi paham, dia bakal nurut. Sebaliknya, kalau lagi pingin ngajak ribut, diberi pengertian sedikit sudah gempar dan nangis! Tapi kami tetap pada pendirian. Untuk meredam tangisnya, kami akan mengalihkannya dengan cara bermain atau diajak jalan keluar rumah.

Bagi kami, kalau memang bisa belajar semenjak dini, kenapa tidak? Entah itu belajar bahasa, maupun yang lainnya asalkan positif. Selagi masih bagai mengukir di atas batu, kan. 😘
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Akhir-akhir ini aku lagi was was dengan tumbuh kembang Kecemut perihal warna. Semenjak usianya 15 bulan, aku mulai mengenalkan warna kepada Kecemut dengan membelikannya bola warna-warni yang dijadikan untuk media mandi bola. Selain sebagai pegangan, rangsangan, aku sering mengenalkan warna kepadanya melalui bola. Saat itu, bola menjadi media yang cukup tepat, ngga terlalu bahaya. Memang belum ada interaksi, sih. Pikirku, sambil merangsang motoriknya, gitu.

Iki yo warna-warniii...
Makin bertambah usia, dengan media yang berbeda tentunya, aku kira dia sudah paham betul dengan warna. Namun ternyata belum. Tepatnya usia 20 bulan, aku mulai membelikan spidol warna-warna untuk coret-coret. Eeeh, kok membeli, sih. Niatnya emang mau beli, tapi malah dikasih sama Budhe Lia, yaudah alhamdulillaah. 🙊

Dalam lembaran kertas, kami belajar menggambar. Kadang aku yang menggambar, lalu minta tolong kepada Kecemut untuk memberi warna.

"Coba ini diwarnai biru, Taaa." Aku mencoba pemanasan, melihat antusias dia juga. Tak lama kemudian, yang dia ambil bukan spidol warna biru tapi langsung digunakan untuk mewarnai.

"Duhh...ini belum jadi, nih." Batinku saat itu. Merasa ingin memberi tahu kalau dia salah memilih warna, aku pun mengambil spidol warna biru, lalu aku tunjukan kepada Kecemut.

"Itu warna merah, Mbak. Kalau ini warba biru." Akupun mengulurkan spidol warna biru  dan Yasmin langsung menggunakannya.

Puncaknya kemarin ini, saat usianya 2 tahun lebih 2 bulan, dia meminta balon yang akan digunakan untuk launching tempat wisata. Di situ hanya ada 2 warna balon yaitu merah dan putih. Uniknya, dia minta balon kuning. Pikirku, dia pingin balon tapi memang yang warnanya kuning. Aku jawab ngga ada, terus dia nunjuk ke arah balon-balon itu, dong. Ternyata yang dia maksud adalah balon warna merah. 🤸‍♀️
Bola gini, lho. . .
Duuh...tambah was was ini. Ada praduga-praduga negatif dalam benak Ibuk. Fufufufu. Agaknya ngga percaya anak dua tahun belum paham warna sama sekali kecuali hitam dan putih. Yaudah, sekarang tiap hari, tiap kami lagi bareng, sesekali pasti belajar warna. Entah bentuknya tebak-tebakan, atau minta tolong untuk mengambil barang apapun yang berwarna.

Sekarang yang lagi agak mendidih dalam benak, sebenarnya kapan anak paham warna? Beberapa kali tanya sama teman-teman, ada yang sudah lupa, ada yang memang juga belum paham betul warna. Mereka ya rata-rata seusia Yasmin. Pingin dibuat selow, tapi kok tetap ada rasa was was, ya. Hahahaha.

Percayalah, akan ada keajaiban datang, ya. Percaya saja, Buk. *ini menyemangati diri* 🤹‍♀️
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Usia satu tahun sepertinya telah menjadi tolak ukur untuk Si Kecil dapat berjalan. Terus, kalau belum bisa jalan, bakal ada obrolan lanjut yang lebih grereget dan bikin gemas. 😄😄


Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Mei (2)
      • "Si Manis" yang Mengintai: Cerita di Balik Jajanan...
      • Pet-Loving Dads Edition: Custom Gifts Featuring Th...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose