• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan

Membuat Puding Coklat Ala Koki Kecil - Hello, Parents! Akhir pekan buat masak bareng anak-anak, tuh, seru banget. Ini bukan kali pertama saya dan Jasmine melakukan kegiatan di dapur. Kami sudah sering kerjasama untuk urusan dapur. Tapi kali ini kegiatannya lain, yaitu outing class ala Omah CERIS. ðŸ¤­ Jadi, yang melakukan kegiatan di dapur bukan saya, melainkan anak-anak. Saya hanya mendampingi saja. Bila dibutuhkan, saya siap membantu mereka menyelesaikan misinya. ðŸ˜‚

Outing Class kali ini ada tiga anak, yaitu Jasmine, Keisha dan Al. Mereka seusia dan sama-sama kelas satu Sekolah Dasar (SD). Hanya saja beda sekolah. Keisha dan Al sekolah di MI Negeri 3 Banjarnegara, sedangkan Jasmine di SD Negeri 1 Kutayasa. Meskipun beda sekolah, mereka kerap bermain bersama di rumah karena dari kecil memang sudah sering main bareng. Sudah menjadi teman sepermainan. ðŸ¤­

Membuat Puding Coklat

Karena memang ide Outing Class mendadak banget, saya mengambil kegiatan yang simpel tapi tetap seru buat anak-anak, yaitu membuat puding coklat enak banget. ðŸ˜‚Kebetulan beberapa bahan sudah siap di rumah. Tinggal menambah bahan lain yang bisa dibeli di warung dekat rumah. Iya, saya stok cup kecil di rumah karena anak-anak memang suka banget puding. Sekali makan bisa habis sampai 3 cup, tidak cukup hanya mengambil satu. Kemudian untuk pudingnya, saya mendadak beli di warung sebelah. Alhamdulillah ada yang rasa coklat, sesuai request dari anak-anak.

Proses Membuat Puding Coklat Enak a la Koki Kecil.

Sebelum mulai membuat puding coklat enak, saya tanyakan kepada Keisha dan Al perihal proses membuat puding. Barangkali mereka belum pernah membuat puding, kan. Eh, ternyata mereka pernah melihat orang tua mereka membuat puding. Alhamdulillah...berarti mereka sudah ada gambaran.

Lanjut memulai menyiapkan peralatan masak, saya membantu mereka mengambil panci untuk memasak puding. Kemudian mereka menyiapkan air untuk memasak. Masing-masing mengambil satu gelas air, kemudian ditambah satu gelas lagi, saya yang ambilkan karena kami membuat puding rasa coklat ini hanya dua kemasan saja. Stok di warung sebelah minim, Bun. ðŸ¤­

Mulai dari sini, mereka ada sedikit drama berebut gelas. Padahal gelas di rumah ada lebih dari selusin, tapi tiba-tiba berebut. Heboh banget, dong, Jasmine dan Al. Hahaha. Drama berlanjut ketika salah satu dari mereka menggunting kemasan puding kemudian menuangkannya kedalam panci. Puding hanya dua, ini ada tiga anak. Rebutan lagi, deh. Hahaha. Ini proses membuat puding penuh dengan drama. Tiga anak ini kalau ada satu yang tidak cocok, biasanya langsung adu pandangan sambil baca mantra. Sudah biasa. ðŸ˜‚

Proses Membuat Puding Enak  Ala Koki Kecil

Lanjut proses aduk-aduk bubuk puding, nih. Ini tidak ada dramanya karena setelah beberapa drama terjadi, saya langsung ambil alih kegiatan di dapur ini. Hahaha. Saya mengatur kalau semua boleh mengaduk bubuk puding secara bergantian menunggu aba-aba dari Ibuk. Dan alhamdulillah proses mengaduk-aduk ini berjalan dengan sangat lancar tanpa ada adu mata. xixixixi

Nah, kali ini puding sudah jadi. Saatnya mulai menuangkan puding ke dalam cup. Proses ini bisa dibilang sederhanya, sekadar menuangkan puding yang masih cair. Tapi ternyata Keisha tidak berani menuangkannya karena takut. Panas, katanya. Saya pun berusaha membantunya dengan memberikan alas berupa lambar, tapi tetap tidak berani. Kemudian saya berpikir, jangan-jangan dia takut karena saat saya menyalakan api kompor tangan dia berada di atas panci. Dia nampak kaget dan sontak bilang kalau tangannya panas. Langsung saya cek, dong. Alhamdulillah aman.

Akhirnya proses terakhir yaitu menuangkan puding ke dalam cup dilakukan oleh Jasmine dan Al. Sementara Keisha membantu menata cup di atas baki. Dua kemasan bubuk puding ini bisa jadi 16 cup. Lumayan banget, kan. Dan dari awal menata cup puding, saya menyampaikan kalau puding tersebut bisa dinikmati untuk 4 anak; Jasmine, Keisha, Al dan Wildan.

Belajar Kerja Sama untuk Menyelesaikan Misi.

Alhamdulilah outing class untuk pertama kalinya bisa dibilang berhasil. Anak-anak terlihat antusias dan puas dengan hasilnya. Saking penasarannya dengan hasil karya, mereka rela menunggu sampai puding tersebut bisa dinikmati, lho. Beruntung proses sampai puding jadi tidak lama, tidak sampai lima belas menit karena saya masukkan ke dalam kulkas.

Dari kegiatan ini, saya sampaikan kepada anak-anak bahwa proses membuat puding tidak bisa selesai jika tidak ada kerjasama yang baik antara satu dengan lainnya. Al yang ternyata drama di awal, kalau tidak didukung oleh Keisha dan Jasmine, mungkin tidak bisa mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Kemudian, Keisha yang ternyata belum berani menuangkan puding ke dalam cup. Mungkin kalau tidak diminta Jasmine dan Al untuk menata cup, dia tidak bisa menikmati proses pembuatan puding. Bisa jadi dia hanya melihat dua temannya menuangkan puding. 

Si paling ribet ada Jasmine yang banyak omongnya. Mungkin karena di rumah sendiri, jadi dia kadang over. Kalau tidak diingatkan oleh Al, mungkin semua puding yang ada dalam panci sudah dia tuangkan sendiri. Beruntung Al mengingatkan untuk bergantian dalam menuangkan puding. ðŸ˜‚

Food and Cooking Games for Kids at Culinary Schools.

Belajar bikin camilan bersama anak-anak sangat seru. Saya bisa memberitahu mereka cara menakar bahan-bahan ketika tidak ada alat penakar khusus. Paling tidak, mereka sedikit paham ketika hendak bikin camilan sesuai resep. Iya, kendala mereka kadang was was dan tidak yakin camilan akan berhasil dibuat jika takarannya tidak sesuai resep.

Sudah bikin makanan atau camilan, kita bisa mengajak anak-anak buat main games tentang kuliner yang pastinya dapat menambah semangat mereka berkreasi. Berikut ada beberapa rekomendasi games di culinaryschools.org. 

1. Pizza Party.

Siapa yang tidak suka dengan Pizza? Hampir semua anak-anak suka dengan jajanan yang super mengenyangkan ini. Mereka dapat mengetahui bahan apa saja untuk membuat Pizza lewat permainan Pizza Party.

Permainan ini menyajikan pizza yang dibuat khusus untuk para tamu menggunakan bahan-bahan seperti saus tomat, keju mozzarella, daging, jamur, basil, dan pepperoni. Games ini sangat mudah dimainkan karena keraknya otomatis. Setelah disediakan kerak, kita diminta untuk membuat Pizza sesuai dengan pesanan tamu. Kita hanya cukup memilih dan menyesuaikan pesanan saja dengan melihat bahan-bahan yang sudah disediakan.

games anak-anak di website cullinaryscholl

Games ini direkomendasikan untuk anak kelas dua dan tiga. Namun, anak saya yang masih PAUD ternyata suka banget dengan games ini. Sementara di atas kelas tiga, mungkin akan capat bosan. Oiya, games ini memiliki versi kedua dari permainan ini yang menggunakan simbol £ untuk pelajar di Inggris.

2. Guess the Food.

Buat yang suka mengisi teka teki, mungkin games ini bisa menjadi salah satu pilihan games yang sedikit mengajak anak-anak untuk berpikir. 

Tebak Makanan adalah permainan mengeja sederhana di mana anak-anak diberikan ubin huruf untuk ditempatkan dalam urutan yang benar dari kiri ke kanan untuk mengeja makanan seperti yang terpampang pada gambar. Iya, sebelum menebak nama makanannya, akan ditunjukkan sebuah gambar makanan yang ada di atas papan mengeja.

games anak-anak tebak makanan


Permainan defaultnya cukup singkat karena hanya memiliki 4 level dan pemain dapat melewati satu level jika tidak yakin dengan jawabannya. Permainan ini cocok untuk anak kelas dua sampai lima. Cukup menantang karena ejaan-nya menggunakan bahasa inggris.

3. Tractor Mania.

Anak laki-laki pasti sangat menyukai games ini. Melihat tractor saja sudah sangat senang, apalagi bisa memainkannya dalam sebuah games, pasti sangat seru. Wildan, anak laki-laki saya pun sangat menyukai permainan ini sejak pertama kali melihat thumbnail permainannya di laman website https://www.culinaryschools.org/.

Tractor Mania adalah game mengemudi traktor 2D yang mana pemain diminta untuk mengirimkan produk ke pasar. Kita dapat menggunakan tanda panah atas pada papan keyboard untuk berjalan maju, papan panah bawah untuk mundur, panah kiri untuk naik, dan panas kanan untuk turun. 

games anak-anak traktor mania

Kita dapat menjalankan permainan ini dengan menerima produk-produk lewat keranjang traktor, kemudian baru bisa jalan sampai jalan pemberhentian. Saat traktor sedang turun, sebaiknya jangan memainkan panah kanan karena menjadikan tractor turun secara brutal dan produk-produknya berjatuhan. 

Kita dapat menggunakan penghasilan untuk membeli traktor yang lebih baik, trailer yang lebih baik, dan untuk membeli peningkatan fitur peralatan. Selesaikan setiap tahap dengan cuplikan lengkap untuk mendapatkan lebih banyak dan meningkatkan lebih cepat. Games ini ada 180 tahapan, lho. Hati-hati, siapa tahu bikin anak ketagihan, Bun. Hahaha.

Jujur, saya senang sekali melihat anak-anak bisa kerjasama dalam membuat camilan. Melihat cara mereka menyelesaikan misi, tuh, gemas. Apalagi ditambah dengan drama-drama yang sukses menggugah emosional mereka.

Rekomendasi games di atas juga bisa banget buat belajar anak-anak bagaimana cara untuk menyelesaikan misi. FYI, permainan di laman website https://www.culinaryschools.org/kids-games/ hanya bisa dilakukan secara online, ya. Selamat mencoba!

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Memangnya ada tempat wisata ramah anak di Baturraden? Kok playdate di sana?

Uwuuw...banyak! Salah satunya adalah Wana Wisata Baturraden yang dikelola oleh PT. Palawi Risorsis. Namanya juga wana wisata, obyek wisatanya pasti tak jauh dari hutan dan suasana alam yang adem. Lalu, amankah buat anak-anak? Ada beberapa obyek wisata yang ramah anak, ada juga yang butuh pendampingan orang tua. Makanya, saat tahu ada beberapa yang ramah anak, aku bahagia banget karena piknik ke Baturradennya ngga hanya gue dowang yang bahagia, Yasmin pun. ðŸ˜‚

TAPIIIII...CURHAT DULU BOLEH LAH, YAAAA! ðŸ™ˆ

Lansekap dari Pancuran 7, difotoin Kak @roisardian

Ceritanya sebelum berangkat ke Purwokerto, ada sedikit drama. Seisi rumah geger karena kelabilan bocah usia dua tahun empat bulan. Usai mandi, dandan cantik menik-menik, tiba-tiba Yasmin minta renang ke Surya Yudha Park. Haaaaaah, apa banget sumpah! Ngga mungkin lah menuruti kemauannya karena hari itu juga aku harus ke Baturraden untuk melakukan trip bersama teman-teman Blogger. Eh, bukan hanya aku, sih, sama Yasmin dan juga Ayahnya yang esok hari bakal nyusul. Karena sudah ada penolakan dariku, dia pun rewel tak terkendali. Kejadian ini kira-kira pukul 09.00 WIB, dan baru berakhir pada pukul 10.30 WIB. Nyaris gagal ikut trip yang disponsori penuh oleh PT. Palawi Risorsis, Wana Wisata Baturraden. 😂


Bingung? Pasti, karena aku sudah janji kepada Mbak Sista (Marketing Wana Wisata Baturraden) akan sampai di terminal bus pukul 11.00 WIB, sementara di jam tersebut aku masih membangun mood Yasmin. Terus menarik perhatian, dan berkomunikasi, itu yang aku lakukan bersama si kecil di dalam kamar. Di sela-sela percakapan kami, aku (seperti) memberi harapan kepadanya bahwa, nanti dia akan ketemu dengan Kinan, Kak Jiwo, dan nantinya bakal renang bareng di Baturraden. #untung ngga HOAX 🙈


Susu pereda badmood... 
PERJALANAN DIMULAI DARI BANJARNEGARA...

Alhamdulillaah...mood mulai membaik kira-kira jam 11.15 WIB. Tanpa perlu berpikir lagi karena semua sudah siap, aku minta tolong Omnya Yasmin untuk diantar ke terminal Bus. Tumben banget, bus siang itu langka. Lagi cemas-cemasnya karena bus menuju Purwokerto ngga kunjung datang, Kinan memberi kabar kalau baru melintas Banjarnegara dengan kendaraan pribadinya. Uwh...kalau jodoh memang didekatkan ya, Sist. 🤣Akhirnya, aku pun berangkat bareng keluarga Kinan (Bapak dan Mamahnya), dan juga Tante. 

Perjalanan dari Banjarnegara menuju Purwokerto, tepatnya Baturraden, kurang lebih 2,5 jam. Sepanjang perjalanan, kami yang dewasa ngobrol renyah, gosip hangat. Sementara para krucil baru bisa berpandangan, malu tapi pegang-pegang tangan, gitu. 😂Karena datang terlambat, kami pun langsung menuju Telaga Sunyi, sesuai run down yang telah dibuat Mbak Olip, Blogger hits asal Purwokerto yang saban hari ulang tahun. ðŸ¤£


Jernihnya air Telaga Sunyi...
PLAYDATE DIMULAI DARI TELAGA SUNYI...

Telaga Sunyi termasuk obyek wisata si Baturraden yang dikelola oleh PT. Palawi Risorsis Baturraden. Cukup membayar tiket masuk Rp 13.000 per orang, wisatawan dapat menikmati Telaga yang sering dimanfaatkan untuk sekadar renang santai, cliff jumping, diving, dan aktivitas air lainnya. Sampai di depan loket masuk telaga, Bapak Kinan mulai beraksi.

"Pak, kami rombongannya Mbak Sista. Mereka sudah sampai sini belum, ya?" Tanya Mas Erwin, Bapak Kinan, kepada panjaga loket.

"Sudah. Langsung menuju tempat parkir saja. Lurus, ya." Jawab penjaga loket dengan amat ramah. Ulala banget, hanya dengan password Mbak Sista, bebas masuk. Catatan buat kalian yang mau ke Telaga Sunyi tapi lupa bawa dompet, bilang aja mau ketemu Mbak Sista atau temannya Mbak Sista, ya. Lolos! Hahaha.


Yeeeey, ketemu aiiiiiir...
"Mas, perjalanan menuju Telaga Sunyi jauh ngga?" Tanyaku kepada seorang cowok yang lagi-lagi ramah banget. Bukan tukang parkir, tapi dia jualan aksesori, gitu. Emm...agaknya takut jalan jauh bareng Yasmin. 😂

"Paling 100 meter, Mbak. Airnya lagi jernih. Dari kemarin ngga, lho."

Aaah...jawaban yang melegakan. Kenapa? Pertama, aku ngga perlu melakukan trekking jauh. Nikmat! Kedua, aku ngga memberi harapan palsu kepada Kecemut untuk renang. Yaa...meski belum melihat kondisi Telaga seperti apa karena ini pertama kali aku ke Telaga Sunyi. Dan betul, sungai kecil di tepi jalan menuju Telaga, airnya begitu jernih. Pun dengan Telaganya, lagi jernih-jernihnya seperti pikiranku saat itu.


A post shared by CERIS Family (@cerisfamily) on May 16, 2018 at 3:18am PDT

Dan akhirnyaaa, Yasmin nyemplung juga bareng Kinan di tepi Telaga yang ada genangan airnya. Genangan lho ya, bukan kenangan. 😂 

Setelah sekian lama ngga main bareng anak teman Ibu, akhirnya bisa merasakan playdate lagi. Yasmin dan Kinan cuma kecipak-kecipik di tepi Telaga dowang, sih. Aku juga ngga berani membawanya turun ke Telaga Sunyi yang punya kedalaman sampai 5 meter. Disamping airnya yang dingin banget, di Telaga ini belum menyediakan pelampung untuk anak-anak. Namun kata Mas Topan yang kerap jelajah Curug di Baturraden, Telaga ini memang ngga direkomendasikan untuk anak-anak karena saking dinginnya. Kurang aman, katanya. Beruntunglah ada genangan di tepi Telaga yang sukses membiat duo bocah Ketenger ini bahagia. 😘 Eh, sebenarnya mereka bisa mainan air di sungai kecil yang juga jernih, sih, tapi kurang ramai dan akunya pingin lihat teman-teman kedinginan di Telaga. 😂

LANJUT MAIN DAN BOBOK GEMAS DI VILLA AGATHIS...

Mainan air disudahi kira-kira jam 16.30 WIB. Para krucil juga nampak sudah puas, dan kedinginan. Tapi playdate Yasmin dan Kinan ngga berhenti sampai sini. Mereka masih bermain bareng di Villa Agathis, tempat menginap kami yang berlokasi di kompleks Bumi Perkemahan Baturraden. Meski ngga sekamar, tapi mereka sering duduk bareng karena di Villa ini terdapat ruang tamu yang sangat lapang. Pun dengan sekitar Villa, ada beberapa tempat yang cukup menarik buat mereka. Ada Taman Bunga dan Labirin. Bisa ditebak lah mereka ngapain, lari-larian, dong! Dunia seakan milik anak kecil.😂


Villanya bersih, nyaman....
Playdate mereka masih berlanjut di hari kedua dan di obyek yang tak kalah menyenangkan dengan hari pertama. Yaitu mainan air hangat di Pancuran 7. Perjalanan dimulai pukul 06.30 WIB, jauh dari rencana yang tertulis di rrundown yaitu jam 05.30 WIB. Hihihi Trip di hari kedua full trekking dari Villa sampai Pancuran 7. Lagi-lagi aku beruntung karena Suami datang diwaktu yang tepat, Yasmin pun gendong Ayahnya terus. 

Trekking melewati Hutan Damar, Lokawisata Baturraden, sampai akhirnya sampai di Pancuran 3 dan Pancuran 7. Kalau diukur pakai penggaris, sepertinya perjalanan yang kami tempuh lebih dari 7 Km. Ugh...untung Suami sudah bisa gabung trip. YEEEEY...Ibunya santaaaaaai karena Yasmin digendong Ayah baeeeeen. 🙈 Ehtapi capeknya sebanding dengan apa yang kami dapat ketika sampai di Pancuran 7.

INI DIA, PANCURAN 7 YANG BIKIN BETAH PARA KRUCIL...

Iiih...tau-tau udah di Pancuran 7 saja, ya. Hahaha. Iya, kami di Pancuran 3 hanya sebentar. Lihat-lihat pemandian air hangat, dan jajan di sekitar Pancuran. Bahagia banget, tau! Apalagi saat sampai di bagian paling bawah Pancuran 7 yang mana ada Goa Selirang di situ. Para Krucil nampak bahagia karena air di sini, tuh, anget. Melihat Yasmin bersender, lalu wajahnya menengadah ke pancuran, rasanya turut bahagiaaaa. Pada akhirnya, Yasmin dan Kinan minta naik sampai mulut Goa karena melihat banyak wisatawan pada asyik tiduran di mulut goa. Wkwkwk. 


Dear Krucils, pada makan yang banyak, ya. Biar seksi kayak Bapak Kinan...Wkwkwk
FYI, di Pancuran 7, kalian pijat belerang hanya dengan membayar Rp 10.000 untuk pijat kaki, dan Rp 30.000 untuk pijat badan keseluruhan. Tambah bahagia, kan? Tiket masuk Pancuran 3 yang masih satu lokasi dengan Lokawisata Baturraden yaitu Rp 13.000, Pancuran 7 pun sama, Rp 13.000 per orang.

Ini kalau ngga dihentikan, para Krucil bakal betah-betah saja berendam di sini. Sayang banget, Mas Jiwo saat itu lagi sakit, jadi ngga bisa mainan air bareng. Padahal dia juga seneng banget kecehan. Hobi malah. ðŸ˜‚Playdate disudahi jam 11.00 WIB karena jam 13.00 WIB kami harus check out dari Villa. Semoga lain waktu bisa main bareng lagi ya, Kinan. Lengkap dengan Mas Jiwo biar makin seru!

Terima kasih Mbak Sista, Mas Fajar, Pak Arif, dan Tim Palawi, yang sudah menyatukan kami. ðŸ˜‚ Eeeh, kalian bisa dapat free tiket masuk ke Pancuran 7, Taman Labirin, Telaga Sunyi, dan Hamparan Bunga Panca Warnam kalau nginep di Villanya Palawi, lho. Harga mulai dari Rp 3.400.000 sampai Rp 9.400.000.

Wana Wisata Baturraden
Instagram: @palawibaturaden & @palawiresort_baturraden
CP: Mbak Sista +62 813-9144-2211 &  Mas Fajar +62 852-2788-8030


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
"Al Karim duduk di samping Ibunya Jasmine. Menghadap ke depan, ya." Endang, Ibunya Al Karim, memindahkan Al ke sampingku, dan senyum Al pun pecah!

Bagi Al, ini kali pertama naik delman. Sebenarnya, kami mengajak palaydatenya akhir bulan lalu. Tapi, karena kami ada acara mendadak, rencana naik kuda ditunda.


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Babak baru sebagai Ibu telah kumulai tahun ini, tepatnya tanggal 15 bulan Januari. Namun, bulan Juni ada si Ganteng Alvis yang sukses menyempurnakan babak baru kami sebagai Bu-Ibu Mudaaaaaa! :D Kami, sekawan dari SMA yang dulu tiap akhir pekan kerap jeng-jeng bersama, dan "ngaji" di Surya Park. Hahaha
****
*playdate bareng Sekawan*

"Cieeee....mandinya pagi banget. Pasti mau jalan-jalan, ya!" Mbah Kung mulai meledek saat aku sedang memakaikan baju Syaquita. Baju pink pulkadot pemberian Budhe Wiwik. *tengkyiies Budhe*

Mandi pagi jam 07.00 WIB bukan kebiasaan Syaquita. Biasanya, dia mandi jam 08.00 WIB bersama Mbah Uti. Tapi, karena ada suatu acara, jadi lah mandi lebih awal. *mandi gasik=ada agenda* *like mother, like daughter*
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Mei (2)
      • "Si Manis" yang Mengintai: Cerita di Balik Jajanan...
      • Pet-Loving Dads Edition: Custom Gifts Featuring Th...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose