• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Sampai tulisan ini terbit, rasanya masih tidak percaya jika saya sebagai Blogger dapat belajar di Kelas Growthing Blogger dan lolos sampai tahap ini. Ya gimana, kerjaan kantor lagi padat-padatnya dan itu banyak yang deadline! Harus lebih cerdas lagi dalam membagi waktu. Rasanya memang kocar-kacir sampai ngga bisa ngacir, tapi saya harus menjaga komitmen demi kinerja blog yang lebih baik. 😆😆 Eh, bukan hanya kinerja blog, tapi juga sebagai salah satu cara untuk upgrade ilmu seputar Blogging.

Kira-kira sudah dua tahun ini, saya tidak update dan juga upgrade ilmu yang berkaitan dengan blogging. Ngeblog ya ngeblog saja, sih. Ngapain harus repot mengikuti tiap perubahan yang terjadi dalam dunia blogging, khususnya algoritma google yang katanya selalu update. 🙈 Dih...Ibuk kenapa songong banget, ya. Iri rasanya sama Mbak Monica yang hampir tiap bulan, tuh, meluangkan waktu untuk upgrade ilmu menulis. 

belajar di kelas growthing tuh seru sendu karena banyak hal yang musti diketahui pada blogger

Yups, salut banget ketika melihat teman-teman Blogger, tuh, ngga merasa langsung puas dengan apa yang sudah didapat, dalam hal ini adalah ilmu dan lebih spesifik lagi adalah ilmu blogging. Saya termasuk Blogger yang berusa mengikuti zaman dan tren supaya ngga ketinggalan zaman. Sudah ikut kelas menulis, masih ingin ikut kelas menulis karena butuh. Apalagi kelas SEO, uuhh...butuh banget.

Pada era digital seperti sekarang ini, Blogger makin banyak dicari brand untuk diajak kerjasama. Katanya, sih. Kalau saya mah belum dilirik brand, lha wong kualitas blog saya saja masih memprihatinkan. Belum banyak pengunjung yang datang ke blog ini karena dari awal menulis di blog cerisfamily.com yaitu tahun 2015, saya belum bisa konsisten untuk update artikel. Pun sampai sekarang, terlalu banyak judul menumpuk di draft. 🤦‍♀️

Memang, saya yakin kerjasama dengan brand bukan menjadi tujuan utama  para Blogger. Ada yang menyebutkan bahwa itu bonus dari kegiatan blogging. Tapi, bagaimana dengan istilah monetize blog? Tentu saat ini makin banyak, dong, Blogger yang memanfaatkan blognya sebagai ladang mencari penghasilan. Bahkan bisa dijadikan sebagai penghasilan utama karena blog bisa menghasilkan uang asalkan yang punya blog konsisten dalam mengurus blognya. Ngga seperti saya. 🤟

Ketika Blogger Belajar di Kelas Growthing.

Harus Siap Mematuhi Aturan.

Sebelum kelas berlangsung, Mas Irwin sebagai coach yang kerap memberi tugas sekaligus mungkin ketua koordinator kelas menjelaskan, peraturan yang harus ditaati oleh seluruh Blogger yang gabung di kelas Blogging. Jika tidak mematuhi aturan, maka akan diberikan sanksi yang tak lain adalah kick-kuck atau dikeluarkan dari grup. Hahaha

Aturan di sini bukan aturan yang ribet. Artinya, hanya ada dua cara untuk bisa bertahan di kelas, yaitu mengerjakan tugas dan hasil pekerjaannya sesuai permintaan komandan. Kelas ini bukan sebuah instansi yang tiap bulannya memberikan kepastian berupa gaji, tapi mampu membuat Blogger disiplin tingkat dewa. Ini sungguh istimewa, bukan? 🤭😂  

Harus Siap Begadang.

Mama muda yang punya balita usia 3 bulan terus berjuang untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Sistem penyelesaian tugas ini dilakukan setelah dua hari pemberian materi. Misal materi disampaikan tanggal 17, maka deadline tanggal 19. Dan itu hanya sampai jam 20.00 WIB, bukan waktu 24 jam.

Tugas yang diberikan lumayan menguras apa saja yang bisa dikuras pada tubuh ini. Makanya, mulai esok hari sudah harus punya ide, eksekusi, dan tanam-tanam. 😂 Artinya, Blogger musti siap begadang jika jantung ingin tetap stabil, ngga dag dig dug karena berpacu dengan deadline. Hihihi.

Harus Siap dengan "Kejutan". 


Haaaaaah? Apaaaah? Kejutaan? Mauuuuuuuuu!

Setelah coach selesai memberikan materi, Blogger yang belajar di kelas growthing diberi tugas yang jumlahnya sedikit tapi banyak. Banyak, tapi hanya membuat 1 artikel. Sedikit, tapi harus memperbaharui 3 artikel lama dengan menerapkan apa yang telah dipelajari. Sungguh ini butuh perjuangan apalagi kalau melihat langkah demi langkah untuk penyempurnaan artikel menjadi SEO friendly. Alamakkk...pusing pala berbih.

Tugas sudah dikerjakan, hanya para coach dan Tuhan yang tahu tugas tersebut ada kesalahan atau semua benar. Jika benar, maka akan lanjut kelas berikutnya, namun jika salah maka akan dikick dari kelas yang selalu memacu adrenalin kami. Namun sebelum mengeluarkan member, mereka akan memberi tahu tugas bagian mana yang salah.

Terkejut itu ketika melihat group dan ternyata sudah banyak yang dikeluarkan karena tugas tidak memenuhi syarat. Miris syekali.

Siap Menerima Bonus!

Tugas kali ini, coach memberikan banyak bonus. Ketika ada pemberitahuan tentang bonus, para blogger yang lagi serius belajar banyak yang happy dan ada juga yang sibuk menerka-nerka bonusnya. 🤭 Jika tidak mengerjakan tugas atau ada kesalahan dalam mengerjakan tugas, maka satu Blogger akan menyeret dua teman lainnya untuk dikeluarkan. Sungguh ini bonus yang entah. Hahaha.

Lanjut bonus berlian! Saat ini para peserta kelas growthing diberi tugas untuk mengenal lebih dekat dua teman sesuai peraturan, kemudian ditulis dalam satu postingan. Seru juga, kan. Dan sekarang, saatnya saya mengenalkan dua teman saya yang sama-sama sedang belajar Blogging di Growthing ID.

Mengenal Sosok Blogger yang Belajar di Growthing ID.

blogger belajar di kelas grwothing ngga hanya belajar seo tapi juga belajar menulis dan mempromosikan tulisan, tapi belajar SEO

Traveling With Husband punya Mbak Ncus!

Dari judul blog, kelihatan asyique banget, ya. Piknik sama husband, kulineran sama suami dan produk-produk reviewnya bagus-bagus. Mbak Ncus bikin iri, lho. Hahaha.Hihihi.

Ini kali pertama saya mengenal Mbak Susie Ncus, Blogger asal Sumatera yang kini menetap di Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat. Kalau kata Mbak Monic, dunia menulis itu sempit, apalagi dunia blogger. Ketemunya itu-itu saja. Tapi ngga berlaku di kelas growthing, kelas yang fokus memberikan materi SEO. Banyak teman yang baru saya kenal termasuk Mbak Ncus.

blog travelndate.com

Mampir di blognya Mbak Ncus, tuh, rapih dan bersih. Membaca beberapa tulisan review dan melihat hasil desainnya, kok, tambah yakin bahwa dunia blogging itu terus berkembang. Betapa Mbak Ncus ini telaten banget membuat desain grafis untuk tiap postingannya. Aku yakin, dengan penambahan grafis tersebut pasti menambah traffic.

Mbak Ncus ini jempolan banget, ngeblog dari tahun 2006 dengan niche travel dan sampai sekarang masih rajin update postingan. Salut! Dengan blognya yang menurut saya sudah ciamik banget, saya kepo dengan niatnya mengikuti kelas belajar growthing. Hahaha. Ternyata ya ternyata, Mbak Ncus ini pingin menjadi blogger profesional seperti coach-coach yang ada di Kelas Blogger. Makanya dia sangat serius dalam belajar SEO.

Mbak Luluk si Kopi Jagung.

Kopi Jagung sungguh judul blog yang unique. Ada gitu ya, ide kopi disandingkan dengan jagung. Biasanya kan Jagung Manis atau Kopi Hitam. Hahaha. Eiist...nama judul blog ini ternyata terkait dengan background Mbak Luluk yang dulunya belajar di Pertanian. Menariknya, nih, ternyata Mbak Lulik ini rela resign kerja karena mau fokus menulis dan berkebun. Sungguh keputusan yang ngga banyak diambil oleh banyak orang, yaa.

berkenalan dengan blogger kopijagung.com Blogger madura

Perempuan single asal Madura ini mulai ngeblog tahun 2019, tepatnya bulan Mei. Belum lama memang, tapi tulisannya renyah banget, nyaman dibaca. Dengan judul blog yang udah mencerminkan hasil kebun, cocok banget dengan misi Mbak Luluk untuk menjadikan blognya dengan niche pertanian. Ilmu yang dipelajadi di bangku kuliah sungguh bermanfaat, yaa.

Saat tahu bahwa Mbak Luluk, tuh, baru belajar SEO, saya jadi merasa tidak sendirian, dong. Hahaha. Dan saya setuju dengan Mbak Luluk yang mengatakan bahwa SEO ini termasuk seni menuis di Blog. Yaa...kalau aktivitas nulis ngga dibarengi SEO emang hambar rasanya, sih. 😉 

Sudah setengah bulan kelas berjalan. Ada yang gugur, tapi bukan bunga. _ini kata andalan banget di grup_. 😆 Belajar bareng-bareng, tuh, jadi semangat karena ada pembanding. Saya mengikuti kelas ini bukan serta merta pingin naikin Data Authority Blog, tapi lebih pada upgrade ilmu Blogging yang sangat dinamis, termasuk ilmu SEO. Banyak manfaat yang telah saya dapatkan dari kelas ini, salah satunya yaitu lebih perhatian dengan artikel-artikel yang sudah publish di blog. Meski kelas ini peraturannya rada militer, tapi nyaman banget dan betah berada di kelas ini. 

Doakan semoga saya bisa belajar di Kelas Growthing Blogger sampai akhir, ya. Karena materi-materi yang dibahas selalu menarik, apalagi tugas-tugasnya. Saya suka banget dengan tipe pemberian tugas semacam ini. Jadi semakin paham.

mengikuti kelas seo dengan biaya murah di growthing

Saya yang mengikuti kelas belajar SEO ini secara gratis, tuh, rasanya bukan seperti gratis alias remium karena para coachnya sangat bersahabat. Sebagai Blogger harus terus belajar karena ilmu di dunia digital ini selalu bertambah dan berubah. Ketika blogger belajar di Kelas Growthing, saya yakin banget ilmu akan bertambah dan makin kece badai!

Jadi, kalian yang mau belajar SEO, silakan join kelasnya Growthing ID dengan cara mengklik banner yang ada di atas, yaaa. Lihat bonusnya, DA 30+ apa ngga ngiler, tuhh? Hihihi.
Share
Tweet
Pin
Share
25 komentar
Nekat menjadi modal awal ketika saya menerima pesan dari Mas Irwin, salah satu coach di Kelas Growth Blogger (KGB) yang paling gokil dan selalu sukses membuat peserta gemeteran ketika dia sudah mulai ngomongin kick-kick hotahai. Pesan yang berisi ketersediaan mengikuti kelas SEO ini dikirim melalui WhatsApp dan hanya diberi waktu 12 jam untuk menjawabnya; bersedia atau tidak bersedia untuk mengikuti kelas gratis tis tis tis tapi dapat ilmu melipah ruah. 💃

Saya bilang nekat karena kesempatan untuk penawaran ini mungkin tidak datang dua kali. Ketika saya menolaknya, tidak tahu kapan lagi akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kelas SEO tanpa biaya alias gratis. Yasudah, saya pun terus menumbuhkan niat dan komitmen supaya belajarnya semangat, nyaman, tanpa beban.

Ngga nyangka bisa belajar SEO yang diselenggarakan oleh growthing id

Kenapa Harus Belajar SEO (Search Engine Optimization).

Menjadi penuh pertimbangan ketika melihat beban kerja di kantor makin banyak, punya bayi yang usianya baru 3 bulan, belum lagi pekerjaan rumah dan kegiatan belajar dari rumah si Kecemut. Kalau dibayangkan, sudah pasti ruwet. Yups, keruwetan yang pertama kali terlintas yaitu akan keteter untuk manajemen waktu. Tapi karena mikirnya untuk jangka panjang, saya harus punya cara untuk menyiasatinya. Bagaimana caranya untuk bisa bagi waktu karena bagi saya belajar ilmu SEO itu suatu keharusan untuk saat ini.

Kenapa?

Karena saya ingin artikel-artikel yang telah ditulis di sini dapat muncul pada halaman pertama google. Artikel yang sebagian besar adalah curhatan seorang mama muda yang isinya lebih ke informasi parenting bisa menjadi rujukan mama-mama atau orang tua lain. Meski pada akhirnya jika isi artikel tersebut bagus, google akan menyarankan untuk masuk halaman utama, namun ada baiknya jika dari awal membuat artikel, tuh, sudah terarah dan terstruktur dengan baik secara SEO. Dan baru kali ini, saya merasakan bahwa belajar SEO dari dasar, tuh, seru banget. Apalagi dibimbing oleh tim Growthing ID, nano-nano!

Nah, berikut saya akan bagikan hasil belajar SEO yang kadang penuh drama, tapi tetap seruuu! 

Sebelum membuat artikel, baiknya Keyword Research  dulu, ya!

cara keyword research

Nulis mah nulis saja, ngapain pakai riset kata kunci segala. Ribet amat!

Adakah yang masih berpendapat seperti di atas? Sungguh eman-eman karena pada zaman serba digital seperti sekarang ini, tuh, apa-apa kudu ditarget, termasuk artikel yang ditulis di blog. 

Menurut Oppa Bahrul Ilmi, pria single yang mendampingi materi SEO On Page, tiap apa yang kita tulis itu punya tujuan. Ya ngapain kita nulis artikel tapi tidak tahu tujuan menulis, kan. Agaknya mustahil. Makanya, sebelum menulis suatu artikel, ada baiknya melakukan research keyword dengan kata yang akan dibidik atau menjadi tujuan supaya apa yang ditulis sesuai dengan apa yang dicari banyak orang melalui mesin pencari.

Oiya, untuk melakukan research keyword itu ada beberapa tools yang bisa digunakan, salah satunya yaitu Ubersuggest dari neilpatel.com. Kamu bisa melakukan keyword research di sana.

Sudah Research KW, Lanjut Menerapkan SEO On Page!


Cara membuat SEO On Page

Kamu pernah melihat related post yang ada dalam artikel? Itu adalah bagian dari teknik SEO On Page. Sepengetahuan dangkal saya, teknik ini digunakan untuk menguatkan artikel yang telah dibuat. Dan untuk teknik ini, penerapan inbound link minimal 3 link dan 1 eksternal link. 

SEO On Page ini sangat penting karena dapat meningkatkan alur artikel atau bisa bikin betah pengunjung yang datang ke blog kita jika related postnya menarik dan masih satu tema dengan artikel yang dibuat.Seperti artikel yang berjudul anak hanya mau makan nasi,di artikel tersebut saya menyisipkan artikel-artikel baik artikel terdahulu maupun artikel baru yang masih berkaitan dengan artikel tersebut.

Lanjut Belajar Membaca Data Google Analityc.

belajar membaca data google analitycs

Ternyata dunia Google Analitycs itu luas bangett! Saya kira hanya selebar daun kelor saja. Yups, saya tahunya baru sebatas digunakan untuk mengecek page view suatu artikel saja. Namun lebih dari itu.

Melalui Google Analitycs, kita dapat tahu pengunjung datang dari mana saja, rata-rata usia pengunjung, sampai dengan mengetahui artikel yang sering diklik atau artikel teratas blog. 

Banyak manfaat, bukan?

Jangan Lupa, Submit Artikel ke Google Search Console!

cara membaca google console

Setelah dari awal tahu tentang keyword atau kw yang akan digunakan pada artikel, selanjutnya untuk menjadikan artikel masuk dalam mesin pencari, kamu harus melakukan indeks melalui Google Console. Misalnya artikel saya tetang USG 4 Dimensi di Panti Nugroho. Pada artikel tersebut, saya menuliskan pengalaman USG, namun siapa sangka ternyata banyak orang yang mencari artikel tersebut dengan kata Biaya USG 4 Dimensi di Panti Nugroho.

Lho, kok bisa tahu?

Yuhuii...di google console, terdapat kueri yang dapat dipakai untuk menyempurnakan artikel sebelumnya. Yuhuii...ada manfaat lain yang lebih dari Google Console yaitu mengetahui kueri atau kata yang tepat untuk digunakan dalam artikel setelah dipublish. Melalui google console, artikel bisa mengetahui kinerja blog dan juga artikel. Ini penting untuk tahu seberapa tinggi kualitas blog kita.

Eh, Cek Kesehatan Blog Juga Perlu. Yuk, Gunakan Meta SEO Inspector!

Meta SEO Inspector untuk cek kondisi Blog

Naah! Mengecek kesehatan blog ini sangat penting. Bagian ini menjadi sangat rumit da syusah bagi Blogger yang belum terbiasa menggunakan HTML karena segala bentuk perubahan, tuh, akan otak-atik html. Untuk tahu blog sudah tepat secara kaidah struktu SEO atau SEO Friendly, kamu bisa gunakan add on Meta SEO pada browser Google Chrome.

Materi tentang SEO On Page ini diberikan oleh Mas Bahrul Ilmi. Pemateri yang tentunya sudah expert banget dalam SEO. Saya memang belum lama kenal dengan Mas Bam, tapi entah ya, aura kebaikan, tuh, muncul pada tiap kata yang dia sampaikan melalui materi ketika kelas sedang berlangsung. Runuuuuut banget dan mudah dipahami. Saat menjawa soal pun, runuut dan sabar banget.

Belajar SEO

FYI, KGB ini kelas Belajar SEO dari dasar yang diselenggarakan oleh Growthing ID. Keputusan yang awalnya dibilang nekat, alhamdulillaah berbuah manis, tidak ada kata sia-sia telah mengikuti kelas sampai tahap ini karena tim dari Growthing ID, selain Mas Irwin dan Mas Baim, ada juga Mas Pewe memberikan pendampingan yang oke banget padahal kelas ini GRATIS.

Gimana kalau ngga gratis cobaaa?

Yups, udah pasti tambah greget ngikutin kelasnya dan pendampingannya juga akan tambah maksimal karena sudah dipastikan pesertanya terbatas. Seperti kelas Coaching SEO yang akan digelar bulan depan. Yups, selain mendapatkan materi yang pasti bermanfaat banget untuk kinerja blog, Coach akan memberikan bonus DA 30+ dan DR 50+. Yaa...am...punn.! Ngiler pastinya.
Coach yang hobi bikin peserta 

Saya merekomendasikan kamu untuk ikut kelas SEO yang diadakan Growthing ID karena belajar SEO dari dasar, seru banget!
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Membuat sebuah alasan itu gampang-gampang susah. Iya ngga, sih? Terlebih alasan untuk tidak membelikan mainan untuk anak, padahal ini tanggal muda. Ini bukan susah lagi, tapi sudah campur antara susah dan ngga tega. 🤭 Tapi lain halnya jika diminta untuk mengungkapkan alasan menulis di Blog www.cerisfamily.com, gampang banget!

alasan menulis di blog www.cerisfamily.com

Yups! Gampang! Tapi membedah alasan menulis, saya mau kasih informasi, ya. Siapa tahu ada yang merasa "tumben blog ini ngga ngomongin kegiatan anak-anak atau keluarga", kan penting banget, nih, semacam press conference. Hahaha...sudah melebihi artis saja, ya. Siapa kami, gituu.

Jadi gini, terhitung tanggal 1 September, saya resmi mengikuti kelas menulis yang diselenggarakan oleh Growthing.ID. Kelas ini beranggotakan para Blogger yang terpilih untuk belajar menulis dan mendalami beberapa ilmu baik teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan Blog. Kelas Growth (sebutan untuk kelas kami), akan berlangsung hingga satu bulan penuh.

Bahagia, tuh, bisa ikut kelas ini karena saya yakin akan menambah pengetahuan dan ilmu menulis sebagai Blogger. Apalagi kalau dilihat dari pematerinya yang memang sudah kompeten. Rasanya makin semangat untuk mengikuti kelasnya. Saya harus berusaha untuk konsisten karena saya yakin, banyak Blogger yang mendaftar kelas ini. Setelah mendapat kesempatan untuk bergabung, saya pun mulai atur strategi supaya bisa konsisten untuk mengikuti kelas ini hingga akhir pertemuan.

Mbak Monica Anggen, adakah diantara kamu yang kenal dengan Blogger berbakat dan juga Penulis Buku dengan segudang prestasi ini? Beberapa buku karyanya, tuh, best seller, lho. Dan kami beruntung karena Mbak Monica ini menjadi salah pemateri pertama kelas Growth. 😍 

Penulis buku dengan judul "Ngga Usah Kebanyakan Teori Deh", berbagi materi tentang mahir menulis dan editing Blogpost. Pingin tahu apa saja ilmu yang dibagikan oleh Mbak Monic? Yukk, baca tulisan ini sampai akhir, ya. 😉

Alasan Menulis di Blog www.cerisfamily.com

Sebagai admin satu-satunya di blog dengan niche family dan parenting ini, saya punya alasan kenapa harus terus menulis di blog www.cerisfamily.com. Meski alasan yang saya punya sebenarnya sangat kuat, tapi namanya manusia, pasti punya kegiatan lain yang sampai akhirnya tidak tertib dalam menulis. Seperti saya, misalnya.

Sebagai ibu rumah tangga yang merangkap sebagai pekerja kantoran, meski telah menjadwalkan untuk menulis di blog, tuh, kadang ada saja hal-hal yang membuat jadwal berubah secara natural. Karena sudah terlalu lelah bekerja, misalnya. Sudah tahu malam jam 20.00 WIB adalah waktunya update blog, tapi karena memang capek dan tidak bisa dipaksakan, akhirnya memilih untuk istirahat. Atau, niatnya cuma tiduran, eh tau-tau sudah subuh. Hahaha.



Saya punya 3 alasan untuk terus menulis dan menghidupkan blog ini. Dan alasan berikut ini menjadi salah satu motivasi saya untuk terus menjadi seorang Ibu pembelajar yang lebih baik lagi dan juga menjadi salah satu faktor yang membuat semangat hidup.

Pada sesi kelas menulis, Mbak Monic berbagi perihal motivasi menulis. Saya yakin,  motivasi menulis antara satu Blogger dengan Blogger lainnya ada yang sama.😅 Motivasi ingin berbagi seperti yang disampaikan Mbak Monic, misalnya. Blogger ingin berbagi kisah atau pengalaman-pengalaman yang telah ia dapatkan. Hanya saja karena Blogger tersebut mempunyai hobi atau passion yang berbeda-beda, hasil ulasannya pun berbeda.

alasan menulis menciptakan momen

Menciptakan momen.

Dulu, sebelum menjadi orang tua, saya hanya membutuhkan blog untuk menuliskan aktivitas keseharianku sebagai Blogger yang suka jajan dan jalan-jalan. Saya pun tiap akhir pekan menciptakan momen supaya bisa update blog. Disempetin buat beli jajan yang unik-unik, mengunjungi tempat-tempat wisata yang menarik, dan nyobain hal-hal lain yang masih berhubungan dengan pariwisata, gitu. 😅

Berlanjut setelah menikah dan mempunyai baby Kecemut, saya rasa-rasanya ada banyak momen keluarga yang harus saya tulis. Karena tahu ada yang namanya niche blog, saya pun niat banget untuk membuat domain baru khusus untuk menulis tentang keluarga dan parenting. Yaa...biar lebih rapih, gitu. Terbitlah www.cerisfamily.com. ❤️

Nah, mulai dari sini, saya semakin semangat untuk menciptakan momen. Yups, momen dengan teman-teman dan momen bersama keluarga. Khusus untuk keluarga, ngga terbayang rasanya jika ngga ada blog ini. Mungkin makin banyak ide-ide bermain bersama anak yang menguap begitu saja. Tapi, karena ada blog ini, saya jadi punya semangat menciptakan momen untuk kemudian diabadikan di blog.

Mengabadikan momen.

"Momen yang tertulis adalah kenangan abadi". Sebuah tagline dari blog www.cerisfamily.com ini sebagai pengingat bahwa momen apa saja yang kami dapatkan, musti diabadikan dalam bentuk tulisan. Kenapa harus dalam bentuk tulisan? Bukankah ada istilah bahwa "foto berbicara"?

alasan menulis mengabaikan momen

Yups, betul memang. Tapi untuk detail dari sebuah momen, tuh, lebih bikin gereget ketika kami menuliskannya. Supaya ada jejal tertulis sekaligus sebagai modal untuk kembali memutar kenangan-kenangan, kelak.

Berbagi informasi dan pengalaman.

Seperti halnya Mbak Monic, motivasi atau alasan saya untuk tetap menulis yaitu untuk berbagi informasi. Yups, melihat tulisan yang sudah saya terbitkan di blog ini, ternyata tulisan dengan tipe informasi, tuh, paling banyak mendapatkan view. Informasi tentang USG di Panti Nugroho, misalnya. Pada blogpost tersebut, saya membagikan informasi mulai dari cara pendaftaran sampai dengan biaya USG. Alhamdulillaah banyak manfaatnya, lho. Saya juga sering mendapatkan pertanyaan dari pembaca baik melalui jalur pribadi atau e-mail.

alasan menulis berbagi informasi

"Blogger menulis berdasarkan pengalaman." Begitu kata Mbak Monica dan memang betul. Blogger menulis berdasarkan user experience. Uniknya Blogger, nih, sekalipun mengunjungi tempat yang sama, hasil ulasan antara satu blogger dengan blogger lainnya pasti akan berbeda. Sekalipun tulisan berbayar dan sudah ada press releasenya, tetap saja Blogger akan mengolah kembali press release.

2 Hal yang Perlu diperhatikan Ketika Menulis di Blog

Mbak Monic memberikan materi yang sangat berbobot selama kelas berlangsung. Apalagi ketika pembahasan tentang tip dan trik supaya Blogger tetap eksis. Teman-teman sangat antusias mengikutinya padahal group whatsapp itu terkunci, hanya admin yang bisa berinteraksi di sana. T

Terus, dari mana saya tahu kalau teman-teman sangat antusias?

Ada lebih dari 30 pertanyaan yang dilontarkan, lho. Artinya, kami menyimak materi yang disampaikan dan memiliki rasa ingin tahu lebih detail. Seperti bedah soal, gitu. 🥳 Sebenarnya, tuh, ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika akan menulis di Blog. Tapi, yang paling pokok dan dapat menjadi aset minimal ada dua, nih.

Jangan Copy Paste.

Kamu pernah mendapatkan brief dari klien berupa press release? Mbak Monic berbagi pengetahuan tentang bagaimana caranya ketika Blogger mendapat brief berupa press release. Ada baiknya Blogger mencari tahu informasi tentang produk yang akan ditulis di blog. Sementara press release dapat digunakan sebagai bahan pendukung tulisan.

Untuk menjaga keaslian tulisan, Blogger disarankan untuk tidak copy paste dari press release. Blogger harus rewrite supaya tidak ada duplikat konten karena press release itu dibagikan kepada lebih dari satu Blogger. Menambahkan opini atau informasi yang relevan dengan topik juga sangat disarankan, lho. Penggunaan sinonim atau padanan kata juga disarankan.

Terkait Copy Paste, Mbak Monic menyampaikan bahwa dunia menulis ini sempit dan lingkarannya masih kecil di Indonesia. Sekalipun menggunakan nama samaran atau nama pena, tetap saja mudah dicari. Makanya harus menjaga kualitas tulisan.

Menjadi Diri Sendiri.

Bagaimana rasanya menulis dari hati? Saya yakin, lebih tenang dan lebih cepat selesai. Ada rasa nyaman ketika ada kejujuran. Ada rasa aman ketika apa yang ditulis memang pemikiran sendiri, pengalaman pribadi, karena memang paling bahagia itu menjadi diri sendiri.

"Tulisanmu adalah dirimu", kata Mbak Monic sebelum menutup kelas. Yups, apa yang kita tulis akan mencerminkan attitude kita. Kita akan terlihat sebagai pribadi yang bertanggung jawab, ceria, humble, baperan, dapat dilihat dari tulisan yang telah diterbitkan di internet.

Pengalaman saya setelah menjadi Blogger, ternyata dengan banyak menulis, tuh, bisa menjadikan saya lebih sopan dalam bertutur kata dan lebih bisa menjaga perasaan orang lain. Banyak manfaatnya.

menjadi diri sendiri

Saya merasa beruntung mendapat materi menulis dari Mbak Monic. Bahasa yang digunakan dalam materi mudah dipahami. Saya kenal Mbak Monic ini melalui job. Yups, saya dihubungi Mbak Monic dan diajak kerjasama menulis, gitu. Saya mengenalnya sebagai sosok perempuan yang tegas, tangguh dan kuat karena sepertinya jarang istirahat apalagi bobok gasik. Hahaha. 

Saya agak sedikit syok ketika kerjasama dengan Mbak Monic dan masuk ke dalam group whatsapp bareng teman-teman influencer yang saat itu sedang menjalankan campign. Syok karena di group itu Mbak Monic, tuh, tegasnya kebangeteeen. Marah-marah, ngeluarin anggota, pokoknya syok melihatnya. Setelah beberapa kali mengikuti campignnya, ternyata marah-marah ini bukan karena galak, melainkan disiplin.

Terima kasih kepada tim Kelas Growth, khususnya buat Mbak Monic yang telah berbagi ilmu menulis. Sudah sabar menjawab satu per satu pertanyaan dari peserta.Alhamdulillaah...di kelas pertama ini saya bisa mengikuti sampai akhir dan membuat tulisan tentang alasan menulis di blog www.cerisfamily.com.


Share
Tweet
Pin
Share
42 komentar

 Menjaga mood untuk tetap semangat (Belajar Dari Rumah) adalah tantangan bagi para orang tua. Bagaimana supaya suasana BDR tetap menyenangkan? Bagaimana agar anak betah belajar dari rumah?

"Ibuuk, aku capeeek!" 

"Ibuuk, aku ngantuk!"

"Ibuuk, udah dulu lah belajarnya,"

"Ibuuukkkk, aku bosen. Masa mewarnai terus!"

 

advan tab belajar

Uluuh...uluuhh...! Dikira anak-anak dowang yang capek dengan kegiatan BDR. Bu guru jadi-jadian ini juga capek kalik. Apalagi kalau kalian sudah mulai mengeluh. Dududuh...jelmaan dari Ibu guru beneran harus makan es krim dulu supaya kalian tetap aman dalam genggaman. Hahaha.

Saya kerap mendengar cerita dari para orang tua, khususnya Ibu, yang tiap hari mendampingi anak-anaknya belajar dari rumah. Saya paling tertarik jika ada orang tua yang berbagi cerita perihal kegiatan BDR. Terlebih bagi mereka yang latar belakangnya adalah Ibu Rumah Tangga di mana kesehariannya jarang mendampingi anak-anak belajar. Seru banget dan pasti bikin geregetan ketika sudah mulai masuk pada babak "ketika kesabaran mulai diuji". Hihihi.

Kira-kira, apakah saya berkomentar?

Ugh! Mohon maaf, latar belakang saya juga Ibu Rumah Tangga yang kesehariannya lebih banyak bekerja di kantor ketimbang di rumah. Jadi, saya lebih memilih untuk menyemangati mereka yang terus berjuang untuk mendampingi anak-anaknya BDR ketimbang melayangkan komentar karena sejatinya nasib saya sama dengan mereka. Sama-sama harus lebih sabar ketika mendampingi anak BDR dan sama-sama berusaha untuk menciptakan suasana menyenangkan saat BDR.

Baca dulu COVID-19 dan Belajar Dari Rumah.

Kegiatan Belajar Dari Rumah menjadi sejarah baru dalam dunia pendidikan, khususnya di Indonesia. Ya, sejak masa pandemi COVID-19, sebagian besar sekolah di Indonesia meniadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah. Kebijakan tersebut diterapkan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona.

Sebenarnya Kegiatan BDR Itu Menyenangkan Atau Tidak, sih?

Dari kacamata orang tua, tidak sedikit dari mereka yang menganggap bahwa BDR, tuh, kegiatan belajar yang tidak menyenangkan karena kadang merasa repot dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Terlebih bagi mereka yang merasa tidak punya bekal untuk belajar bersama, seperti beban ketika harus mendampingi anak belajar. Belum lagi Ibuk-ibuk yang punya aktivitas lain selain menjadi Ibu Rumah Tangga, mereka harus pandai membagi waktunya. Tapi, masih ada juga Ibuk-ibuk yang senang dan sangat menikmati kegiatan BDR karena merasa lebih tenang, terus berdampingan dengan anak-anaknya.

Advan Tab Belajar

Saya sendiri sangat santai dan menikmati ketika mendampingi anak BDR. Mungkin karena Kecemut masih TK, jadi tugas-tugasnya tidak begitu berat. Tidak seperti tugas anak-anak sekolah tingkat dasar (SD) atau sekolah tingkat lanjut (SMP dan SMA) yang mana kadang orang tua betul-betul mengeluarkan energi, pikiran, untuk dapat mendampingi anak-anak mengerjakan tugas dari guru.

Belajar Dari Rumah Makin Semangat

Kegiatan BDR bagi kami adalah kegiatan menyenangkan. Apalagi jika waktunya kami harus eksplor keluar rumah seperti beberapa waktu lalu ketika Kecemut mendapat tugas untuk membuat rumah dari kerikil. Sungguh menyenangkan ketika saya bisa mendampinginya mencari kerikil ditambah melihatnya sangat antusias mencari kerikil yang kemudian diterapkan untuk membuat rumah.

Yuk baca Cara Membuat Balon Udara dari Cup.

Menciptakan Suasana Happy Saat BDR.

Sebagai orang tua, ada baiknya paham dan peka dengan apa yang sekiranya dapat membuat anak-anak senang. Mulai dari hal yang sederhana, membuatkan minuman kesukaannya sebelum mulai belajar, misalnya. Yups, meski mereka sudah bisa mengambil atau membuat minuman sendiri, tapi akan berbeda jika orang tua yang membuatkannya sebelum mereka memulai belajar. Ada rasa yang tidak biasa.

belajar dari rumah

Suasana happy atau menyenangkan juga bisa didapat dari kebersihan tempat belajar. Sebagai orang tua, tidak ada salahnya memastikan tempat belajar anak-anak sudah bersih atau belum. Sudah rapih atau belum. Anak-anak bisa diminta untuk melihat ruangan yang akan digunakan untuk belajar. Apakah sudah cukup membuatnya nyaman? Apakah ada yang harus dirapihkan? Komunikasikan dengan anak.

Jangan lupa untuk terus memberi semangat kepada anak supaya mereka tidak merasa sendiri. Support dari orang tua adalah salah satu bentuk perhatian paling hakiki. 

Baca lagi tentang Belajar Menari.

Supaya Anak Tetap Betah dan Semangat BDR.

Proses BDR dapat dilakukan dengan dua metode; pertama yaitu pembelajaran jarak jauh secara offline melalui televisi, radio, modul belajar mandiri dan lembar kerja, bahan ajar cetak, alat peraga dan media belajar dari benda di lingkungan sekitar. Kedua adalah pembelajaran secara online menggunakan gadget atau komputer melalui portal atau aplikasi pembelajaran online. 

Selain suasana menyenangkan, ada baiknya orang tua mencari cara supaya anak tetap betah BDR. Ketika anak sedang pembelajaran jarak jauh melalui modul belajar mandiri, orang tua bisa mendampingi dan bila bila perlu ajak mereka berdiskusi jika memungkinkan. Baik itu diskusi sebagai proses mencari jawaban atau memecahkan masalah.

belajar dari rumah

Berbeda dengan pembelajaran jarak jauh, pembelajaran secara online lebih cenderung membutuhkan prasarana untuk belajar secara online. Yups, dalam pelaksanaan BDR secara online, dibutuhkan beberapa prasarana utama, di antaranya jaringan internet dan gadget atau komputer. Prasarana tersebut harus terpenuhi agar anak-anak dapat mengikuti pembelajaran online secara efektif.

Keberadaan gadget yang dapat mengakses berbagai aplikasi pembelajaran online akan sangat membantu anak proses belajar dari rumah. Makanya, jika orang tua telah mempersiapkan prasarana yang mumpuni, maka anak akan betah untuk BDR. Tidak banyak alasan, gitu.

Prasana berupa gadget yang mendukung anak-anak menempuh pembelajaran online ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Advan Tab Belajar, misalnya. Tablet pintar keluaran terbaru dari Advan telah dilengkapi dengan aplikasi pembelajaran online Kelas Pintar.

Saat peluncuran tablet tersebut, CEO ADVAN, Chandra Tansri menjelaskan bahwa Advan Tab Belajar merupakan tab edukatif yang memungkinkan pelajar untuk belajar secara online secara intens dan efektif berkat spesifikasinya yang lengkap sesuai dengan kebutuhan pada masa pandemi COVID-19 seperti saat ini. Advan Tab Belajar menjadi upaya dari Advan memberikan solusi belajar jarak jauh dengan nyaman.

Advan Tab Belajar

Advan Tab Belajar hadir dengan layar 8 inci resolusi HD. Urusan performa dipercayakan pada CPU Octa-Core didukung RAM 3 GB dan ROM 16 GB. Terdapat kamera tunggal di depan dan belakang, dengan resolusi 5 MP dilengkapi dengan mode pemotretan malam. Dalam hal konektivitas, perangkat mendukung koneksi jaringan 5G, dan tersedia teknologi Wi-Fi generasi terbaru, serta Bluetooth 4.2. Dilengkapi baterai berkapasitas 4.300mAH, Advan Tab Belajar dapat dioperasikan dalam waktu lama untuk mendukung aktivitas pembelajaran anak. 

Fernando Uffie, Founder dan CEO Kelas Pintar juga mengatakan bahwa untuk tetap dapat melanjutkan pendidikan generasi penerus bangsa Indonesia, terutama di masa Pandemi seperti sekarang ini, Kelas Pintar berusaha untuk menjalin kerjasama dengan berbagai institusi yang memiliki kesamaan visi dan misi dalam dunia pendidikan, salah satunya dengan Advan. Konsumen mendapatkan benefit eksklusif berupa layanan pembelajaran senilai Rp 825 ribuan. 

Benefit yang diberikan, di antaranya layanan Kelas Pintar Regular, yakni solusi belajar online dengan metode pintar, personal, dan terintegrasi. Di dalamnya tersedia ribuan materi belajar, latihan soal dan ujian untuk jenjang SD, SMP, SMA. Tersedia juga modul latihan soal online diberikan lengkap dan sesuai dengan kurikulum terbaru yang dapat diakses gratis selama satu bulan. Materi yang diberikan terdiri dari latihan soal ulangan harian, latihan soal ujian semester, latihan soal ujian nasional, kuis, dan tryout. 

Advan Tab Belajar dirilis dengan harga spesial Rp 1.499.000, ditambah voucher cashback Rp 100.000. Dengan begitu pembeli cukup membayar Rp. 1.399.000, khusus 100 orang pembeli pertama, dan akan mendapatkan bonus kuota paket data 360 GB dari Smartfren. Produk bisa didapatkan secara ekslusif hanya di Tokopedia untuk order Advan Tab Belajar sekarang juga.

Advan Tab Belajar

Saya ikut senang jika ada yang peduli dan menciptakan inovasi untuk pendidikan Indonesia. Terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini. Pendidikan harus terus berjalan. Banyak yang menerapkan pembelajaran online. Orang tua pun mau tidak mau membelikan gadget dan kuota internet untuk kebutuhan anak belajar. Advan Tab Belajar dengan harga terjangkau, rasa-rasanya menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan gadget sebagai alat bantu belajar dari rumah.

Belajar Dari Rumah Makin Semangat dengan Advan Tab Belajar, bukan?

Sebelum close tab, ada Little Pony and Grandma.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Sore itu, tepatnya saat usia Wildan menuju satu bulan. Saya bersama Ibuk sedang santai, duduk di ruang tengah sambil menunggu adzan magrib berkumandang. Menjelang magrib, biasanya bayi memang harus digendong dan tidak boleh dibiarkan sendirian.

Saya yang sedang asyik main gadget, dicolek Ibuk. Beliau memberitahu kalau telapak tangan Wildan gerak-gerak sendiri. Mungkin sedang mimpi. Tapi ketika ini terjadi tidak hanya satu kali, kami yang melihatnya kaget, dong. Aku pun terus memperhatikannya, sementara Ibuk terlihat sangat takut dan berujung tangis.

Tangan Bayi Bergerak Terus

Awal mula tangan Wildan bergerak terus.

Sejak gerakan tangan yang terus menerus itu tertangkap mata, saya lebih sering menggenggam tangan Wildan. Sedang dalam gedongan, saya genggam. Ketika kami sedang sama-sama tidur pun, tangannya saya taruh di atas tangan saya. Semacam usaha untuk terus mengawasi. Uniknya, nih, kejadian tersebut seringnya pada sore hari menjelang magrib dan dalam keadaan tidur dalam gendongan.

Kami langsung mendekapnya ketika telapak tangannya mulai bergerak. Dengan memberikan dekapan, kami berharap gerakannya akan berhenti. Khawatir karena kedinginan. Tapi ternyata tidak. Gerakan tangan itu tetap ada dan mata pun terus terpejam. Tidurnya terlihat sangat pulas, tidak ada tanda-tanda akan membuka mata, apalagi bangun.

Dalam satu hari, biasanya tangan Wildan bergerak satu kali dengan ritme gerakan yang cukup cepat seperti tremor, gitu. Awalnya, gerakan hanya 10 detik. Setelah sepuluh detik, tangan kembali normal dan dia tetap lelap dalam tidurnya. Setiap tangan bayi mungil ini bergerak, saya mengambil ponsel untuk merekamnya. Jujur, ada rasa khawatir melihatnya. Saya, Mbah Uti, dan keluarga yang tahu hal ini, semua khawatir. Ingin rasanya langsung membawanya ke Dokter, tapi karena kondisi masih COVID, saya mengurungkan niat untuk memeriksanya dan mencoba second opinion yaitu konsultasi secara daring.

Konsultasi dengan Dokter Spesialis Anak.

Pandemi COVID-19 masih berlanjut. Ada rasa takut untuk konsultasi ke Rumah Sakit. Iya, datang langsung ke rumahnya saja masih takut, apalagi ke Rumah Sakit. Maklum, bayi merah masih rentan, kan. Beruntung ada dokter yang mau dihubungi tanpa datang ke Rumah Sakit maupun rumah praktik.

Dokter Aris Sunardi, namanya. Beliau adalah dokter spesialis anak yang saat ini bekerja di RSUD Hj. Anna Lasmanah, Banjarnegara. Saya belum pernah ketemu dengan beliau. Saya pun tahu beliau adalah seorang dokter spesialis anak dari seorang teman yang bekerja di rumah sakit yang sama. Tapi saat saya menghubunginya untuk suatu kepentingan, lebih tepatnya konsultasi, dr. Aris sangat welcome dan mau membalas chat saya dengan komunikatif. Sungguh saya sangat mengapresiasi untuk hal ini.

Komunikasi kami hanya melalui chating saja karena saya tidak berani telpon meski sebenarnya ingin sekali mendapat jawaban cepat. Ada rasa tidak enak dan takut mengganggu. Tapi komunikasinya saya lengkapi dengan video supaya beliau ada gambaran. Mulai dari hari pertama yang gerakannya hanya 10 detik, sampai hari ke lima di mana gerakannya lebih cepat dan lebih lama, sampai 1 menit delapan detik.

FYI, sebelum saya memberanikan diri untuk berkonsultasi dengan dokter, saya melakukan browsing terlebih dahulu. Banyak artikel yang sudah saya baca. Rata-rata isi artikelnya, tuh, mengarah pada suatu gangguan. Saya mulai panik, dong. Mama muda, Blogger, baca artikel, dan berujung pada kepanikan Wajar kagaaaaak? Hahaha. Yaa...meski ada satu artikel yang menuliskan tentang hubungan gerakan tangan bayi dengan karakter bayi, gitu. Maksudnya, ketika tangan bayi bergerak terus, berarti tipe bayi yang semangat. Kan artikel yang seperti itu bikin tenang. Hihihi.

Hasil konsultasi dengan Dokter Anak.

Hari pertama saya konsultasi dengan Dokter Aris lewat jalur pribadi Whats App, beliau menyampaikan bahwa gerakan tangan pada bayi sangat wajar. Apalagi pada satu bulan pertama, banyak gerakan-gerakan yang tidak teratur. Dan itu tidak masalah karena gerakan primitif ini bisa terjadi sampai bayi berusia enam bulan. Gerakan pada tangan bayi bisa menjadi perhatian khusus ketika gerakannya diikuti dengan gerakan kaki seperti mengayuh sepeda, ditambah tangisannya melengking. Ini bisa jadi kejang dan orang tua harus segera ambil tindakan.

Saya merasa sedikit tenang karena diagnosis dokter masih mengatakan aman meski pada esok harinya tangan si kecil masih sering gerak-gerak. Kami pun ada rencana lanjut untuk memeriksakan Wildan jika usianya sudah satu bulan lebih dikit. Memeriksakannya ke Dokter Aris tentunya. Mumpung masih dini. Bertambah hari, tambah usia, tambah gede, gerakan tangan itu hilang. Saya sesekali memperhatikan, memastikan kalau sudah beneran hilang.

Alhamdulilaah...tangan mungil yang tadinya hampir tiap sore bergerak terus, memang sudah normal kembali. Kami pun kembali tenang, terlebih Mbah Utinya, bahagia banget dan tak berhenti untuk mengucap syukur. 🥰🥰
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose