• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Tumbuh jerawat tanpa permisi dan tidak kenal musim membuatku harus lebih berhati-hati dalam menggunakan kosmetik terutama untuk bagian wajah. Iyaaa, jerawat itu tumbuh di bagian pipi, kemudian merambah ke dagu bagian bawah dan kening. 😔


Ugh...udah beberapa minggu ini, aku keluar rumah termasuk kerja tanpa menggunakan pelembab, bedak, dan alat kosmetik lain yang berhubungan langsung dengan wajah. Hasilnya? Emm...masih biasa saja, TETAP MANIS meski tanpa bedak. Soalnya, the power of KEMANISAN dan level percaya diriku bukan dari bedak melainkan dari lipstik! 😂

Ibu muda dengan satu anak ini lebih memilih meninggalkan bedak ketimbang lipstik. Kenapa? Karena warna dasar bibir ini udah kayak perokok beraaat padahal aku sama sekali bukan ahli hisap. 😭 Orangtuaku memiliki bibir yang sama-sama merah merona. Pun dengan adik cowokku, merah manis bangettt. Gagal paham dengan bibirku ini, niru siapa, gituuu. 😔

Tapi no problem, aku selalu tenang jika ada wardah lip cream nomor 05. Pokoknya mau kemana saja perginya, asalkan ada lip cream tersebut, aku tenang, aman, dan merasa paling memesona di antara beribu bintang. Hahaha.



Jadi, kenapa aku memilih wardah lip cream nomor 5?

  • Wajah terlihat lebih segar sekalipun tanpa make up wajah;
  • Bibir terasa lebih ringan dan lembap;
  • Harga ramah kantong, tapi hasil maksimal;
  • Jelas Halal dan bikin tenang memakanya;
  • Ramah banget kalau buat oplosan alias menggabungkan dua warna atau lebih;
  • Awet dan membuat bibir ini nampak ON terus.
Jadi, buat kamu yang suka penasaran dengan pemerah bibir yang aku pakai, aku sudah menjawabnya lewat blog post ini, ya. 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Mempersiapkan Tunjangan Hari Raya (THR) lebih awal menjadi kebiasaanku tiap tahun. Ada dua kelompok yang beri THR yaitu kelompok keluarga (yang sudah dewasa) dan anak-anak. Keduanya beda waktu pemberian. Jika keluarga aku beri lebih awal, maka THR anak-anak aku berikan saat lebaran tiba. Kenapa? Karena aku meyakini bahwa seberapapun THR yang diberikan kepada keluarga pasti akan segera dibelanjakan, buat tambahan, gitu. Sementara THR untuk anak-anak ini masuk kategori fun. Diberi alhamdulillaah, tidak diberi yasudah. 🙊


Pernah suatu lebaran ada salah satu keluarga dari Uwa yang biasa aku beri THR datang ke rumah. Dia tanya, kenapa aku belum juga datang ke rumahnya untuk memberi THR? Hahaha. Betapa THR itu memang paling ditunggu, ya. Padahal aku memberinya tidak seberapa karena emang dibagi-bagi banget. Sama halnya denganku sebagai pekerja kantoran, THR dari pemerintah juga sangat aku tunggu-tunggu.

Jadi, apa saja yang harus dipersiapkan untuk kebutuhan THR?

  1. Jumlah uang yang akan diberikan. Dari uang gajian atau THR yang telah didapat, segera alokasikan berapa rupiah yang akan digunakan untuk THR.
  2. Tentukan besarannya untuk tiap orang dan juga anak. 
  3. Tukarkan dengan uang yang baru. Sebenarnya ini tidak terlalu penting. Tapi aku berusaha untuk menukar dengan uang baru supaya lebih semangat, gitu.
  4. Jangan lupa beli amplop supaya lebih sopan. Ini khusus untuk keluarga. Jika untuk anak-anak, aku tidak menggunakan amplop. Padahal amplop anak-anak itu lucu-lucu bangat, yaa. 🙊
Buat yang sudah bekerja, sudah mulai mempersiapkan THR belum? 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Wahaai perempuan berhijab, apakah kalian termasuk salah satu dari sekian juta perempuan yang tetap setia dengan rambut panjang karena suami tidak rela melihat kalian berambut pendek? Sini sini sini, mari merapat dan rapihkan barisan. 🤣


Sejatinya rambut panjang untuk perempuan berhijab itu sepertinya bukan jodoh. Ini sudah aku survey dan 8 dari 10 perempuan berkata IYES. Tapi bukan berarti mereka itu takut mau potong rambut, ya. Ini tentang bentuk mengharagai. Eeeh...gini, bukan? Hahaha. Kalau akau sendiri, gitu. Tidak ingin melihat suami kecewa cuma gara-gara gaya rambut tidak sesuai keinginannya meski kadang ya ingin potong rambut juga. Hahaha.

Ada banyak alasan bagi mereka memilih untuk memendekan rambut. Salah duanya yaitu karena rontok dan gerah. Kebayang, kan, saat cuaca sedang panas? Keringat tidak hanya bercucuran di dahi, tapi juga rambut sampai basah, gitu. Ini yang menyebabkan rambut lembab dan akhirnya berketombe. Sediiih.

Perawatan rambut untuk perempuan berhijab memang lenih ekstra ketimbang perempuan yang tidak berhijab. Mulai dari keramas, misalnya.

Perempuan berhijab disarankan untuk mengeringkan rambutnya terlebih dahulu setelah keramas supaya saat mengenakan hijab tidak lembab. Sementara perempuan tidak berhijab, agaknya bebas. Sesuai selera karena setelah keramas pun rambut mereka tidak ditutup. Butuh waktu yang lebih untuk perawatan rambut perempuan berhijab supaya tetap sehat.

Gaya rambut pendek atau panjang bagi perempuan berhijab tentu sudah punya pertimbangan. Tinggal pintar-pintarnya merawat, ya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Dulu, saat hamil Kecemut, aku rajin banget mencari walpaper dengan kata kunci "bayi berhijab" pada mesin Google. Ternyata cukup langka foto atau walpaper tersebut. Beberapa kali nyari lewat Pinterest pun. Mungkin karena dokumentasi foto bayi berhijab ini jarang dipublikasikan, ya. Pokoknya nemunya itu-itu saja. 🙊


Nah, setelah aku punya Kecemut, aku baru merasakan bahwa bay perempuan itu jika dipakaikan jilbab tidak bertahan lama. Yang garuk-garuk kepala, sumuk, pokoknya tidak betah. Dan gemesnya, saat sedang foto sesion, mereka terlalu banyak gerak karena merasa tidak nyaman. Hasilnya ya pasti jauh dari kata menggemaskan. 🤣

Nah, setelah usia Kecemut masuk satu tahun lebih, dia udah mulai nyaman berhijab. Tiap keluar rumah, aku coba untuk pakaikan hijab. Membiasakannya untuk berhijab sejak kecil, tapi tidak memaksakan. Artinya, saat dia nampak mulai tidak nyaman berhijab, aku akan melepaskan hijabnya. Saat moodnya sedang baik, aku memberi tahu cara menggunakan hijab.

Asyiknya nih, ketika dandan di depan kaca untuk berhijab, dia ikut nimbrung ingin berhijab juga. Mulai dari hijab segi empat sampai hijab ANTI TEMBEM, dia mencobanya. Satu hal yang paling bikin aku bahagia, tuh, saat behasil memakaikan hijab dan dia minta difoto dengan banyak gaya. Alhamdulillaah...koleksi walpaper handphone nambah. ðŸ™Š
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Uhuuy...buat yang punya panci presto baru yang akan digunakan untuk memasak pas lebaran nanti, sudah siap memakainya, kan? Sebelum panci presto digunakan, ada baiknya kamu membaca buku manual yang ada di dalamnya. Biasanya, manual book itu berisi tentang keterangan produk, how to atau cara menggunakan panci presto. Hayo...kamu sudah membacanya belum? 😉


Dulu, waktu aku punya panci presto, tuh, tidak membaca buku manual. Sok pintar banget langsung pakai. Alhamdulillaah aman dan  hasil masakan sesuai dengan harapan. Tapi sebenarnya kurang baik, apalagi sampai menjadi kebiasaan. Maksudnya, kebiasaan untuk tidak membaca buku manual produk-produk yang telah dibeli. Padahal, di buku tersebut sudah tertera jelas dan detail tentang produknya. Namun budaya membaca memang kadang suka diabaikan. 🤣

Pertama punya barang baru, pasti suka bingung cara menggunakannya. Mulai dari menutup, membuka, atau "memainkan" tombol-tombolnya jika ada. Nah, berikut aku akan berbagi cara menggunakan panci presto:

Periksa Panci Presto Sebelum Digunakan
Tidak hanya panci presto, sebelum menggunakan peralatan memasak, hal pertama yang harus  diperhatikan adalah memeriksa peralatan masak tersebut supaya lebih nyaman dan aman saat digunakan nanti. Untuk panci presto sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum digunakan, diantaranya yaitu plak atau kotoran yang menempel pada dinding panci. Sebelum menggunakannya, pastikan panci harus bersih. Pastikan juga cincin karet dalam keadaan baik, harus paa dengan ukuran tutup panci.

Pastikan Panci Terisi Air
Takaran air panci presto memiliki takaran minimum. Sebelum menggunakannya, terlebih dahulu jumlah air menyesuaikan dengan apa yang akan dimasak. Sesuai takaran supaya hasil masakan bisa maksimal.

Perhatikan Waktu Memasak
Ini tentang kebiasaan. Satu hal yang harus diingat bahwa waktu masak menggunakan panci biasa, tuh, sangat berbeda dengan menggunakan panci presto. Memasak menggunakan panci presto biasanya akan lebih cepat ketimbang menggunakan panci biasa. Entah untuk masak ketupat atau daging, selalu perhatikan waktu masak, ya. Jangan sampai hasilnya tidak memuaskan padahal sudah menggunakan alat yang lebih canggih. 🙊
Kecilkan Api
Panci presto akan memberi isyarat seperti bunyi peluit ketika tekanan uap sudah tercapai. Artinya, tidak lama lagi makanan akan matang. Makanya, segera kecilkan api untuk mendapat hasil yang maksimal.

Jangan Buka Tutup Panci
Sebelum terdengar isyarat atau tanda masakan segera matang, jangan membuka turup panci hingha tekanan dari dalam panci dilepaskan. Dan setelah masakan matang, segera angkat dari kompor dan biarkan panci dingin. Ritual sebelum membuka tutup panci, biasanya aku membuka katup pengaman panci hingga uap habis. Cara ini dilakukan supaya panci presto awet!

Eeehhh...lebaran masih lama. Sudah pada beli panci presto belum? 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose