• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Tulip; Anggun, Cantik, Memesona, Romantis, Warna-Warni, Belanda.

Kira-kira deskripsi di atas sudah cukup untuk menggambarkan Bunga Tulip, belum? Sudah bisa ditebak dengan deskripsi di atas, kan?

Bagi sebagian orang, mungkin cukup dengan kata kunci "Bunga yang tumbuh Belanda" sudah berhasil menjadi keyword bahwa yang dimaksud adalah Bunga Tulip.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Sore itu, ada seseorang mengetuk pintu rumah. Tumben, ada tamu di atas jam 17.30 WIB. Nanggung banget.

Ketukan pertama...

"Assalaamu'alaikum. Paketaaaan, Buu." Suaranya jelas, keras. Aku menunda beberapa detik untuk membukakan pintu, sebab Jamine sedang ngecemut.

Ketukan kedua...

"Idaaah. Ada orang di dalam?" Busyeet...ini yang nganter paketan siapa, ya? Kok seperti kenal dengan aku. *udah GR duluan*

Ketukan ketiga...

"Idah, paketan saya titipkan tetangga saja, ya."

Aku penasaran, siapa dibalik pintu itu? Siapa pemilik suara keras itu? Siapa dia? Kok seperti sudah akrab denganku? Duuuh...

"Bentaaaar, Pak. Lagi ketalang, nih." Aku buru-buru merapikan baju. Menggendong Jasmine yang belum jadi bobo karena kaget dengan suara merdu Pak Paketan *no name, maaph* hahaha

Aku mengintip beliau dari kaca jendela. Aku memperhatikannya dengan seksama. Aku perhatikan lagi, aku oerhatikan ulang, sampai beliau seperti akan mengetuk pintu lagi dan aku segera memebukanya.

"Maaf Pak, lamaa. Paketan dari mana, Pak?" Tanyaku kepada Pak Paketan. Lalu, beliau menjawab.

"Biasa, dari Mbak Cantik Fita. Coba dicek dulu ya, Idah. Masih utuh, ya." 

Serius. Aku heran sama Pak Paketan ini. Tadinya, aku kira yang menjadi kurir adalah temanku karena menyapanya tanpa ragu. Ternyata, aku tidak mengenalinya. Satu hal yang membuatku heran (lagi), kok tau banget kalau yang ngirim, tuh, orangnya cantik. Bhahaha...Ketimbang penasaran, aku menanyakannya kepada Pak Paketan.

"Pak, kok tau namaku, sih?"
"Pak, kok tau kalau Fita itu orangnya cantik?"


Pertanyaanku beneran dodol binti tidak bermutu, ya. Hahaha...Pertanyaan yang memalukan setelah tau jawaban dari Pak Paket. 

Aku kasih tahu jawabannya, ya!

"Duuuh...meski udah berumur, aku masih bisa baca, Idah. Ini paket untuk Idah. Lihat nih; untuk idah ceris. Dan aku tau kalau Fita, tuh, cewek. Maaf, ya. Sejauh ini aku belum pernah bertemu dengan Fita versi laki-laki. Jadi, pastinya cantik."

Serius, ngeselin banget jawaban dari Pak Paketan itu. Ngeselin, bikin aku down karena sukses membuatku malu, sampai ngerasa badan ini tidak bertulang lagi. Bhahaha. Dan baru kali ini, aku komunikasi cukup lama dengan orang yang mengantarkan paket. Biasanya, tuh, cuma ngucapin makasih dan basa-basi nyuruh masuk. Hihihi...

Mbak Fita, makasih banget  paketan hasil menang kuis, ya. Gamisnya bisa buat lebaran, dong. Hihihi...Makasih (lagi), buat media eja kata. Pasti akan bermanfaat buat Jasmine kelak. Tunggu saja tanggal mainnya. :D
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
13 Mei 2016, usiamu genap empat bulan, Nak. Alhamdulillaah, menjelang imunisasi, kamu sehat. Tidak seperti bulan lalu, batuk pilek, karena Ibu kerap kehujanan saat pulang kerja, dan sepertinya kamu terkena imbasnya. Mungkin.

Bulan lalu, Ibu memilih untuk menunda imunisasimu. Emmh...jika badan tidak panas, hanya flu, sebenarnya si kecil boleh imuniasi. Hanya saja, Ibu was was. Takut ini itu, dan tidak percaya diri juga. Makanya, imunisasi DPT 2 dan Polio baru bisa dilaksanakan tanggal 20 Mei 2016, saat usiamu empat bulan, dan ini merupakan imunisasi ketiga.

Sebenarnya, Ibu terus berusaha menjaga kondisi tubuhmu selalu fit. Tidak hanya saat mau diencus saja. Hari-hari biasanya juga demikian.

Tapi, namanya musibah ya, Nak. Tidak tahu kapan datangnya.

Bu Neneng, Bidan Desa, memberimu suntikam DPT dan Folio. Seperti biasa, kamu menangis sebentar saat disuntik. Sepulang dari imunisasi, Ibu tidak memberimu Obat penurun panas karena kamu sehat, bahkan bisa langsung tengkurap miring. 

Ya...meski malam harinya demam menyapamu. Kita begadang bareng Mbah Uti, Mbah Kung dan Ayah!

***

"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya."

Pepatah di atas betul kan, ya? Kecuali buah kelapa. Si kelapa ini kan buahnya gede tuh, ya. Kadang kalau udah jatuh, lanjut menggelinding. Jadi ta...harap maklum seandainya jatuh cukup jauh dari pohonnya. Makanya, mending jadi buah anggur yang enak terus kalau dimakan. HAHAHAHA...ini apaan, coba. Maafkan Ibumu ya, Nak.

Menurut penuturan banyak orang, kamu anak ramah, Nak. Kita samaan, Nak. Ramah kepada banyak orang. Tuuuh...memang tidak jauh dari pohonnya, kan? Hahaha 

Kata orang Desa, mereka menyebutnya sumeh jamehan. Tidak diberi senyum, kamu senyum duluan. Apalagi diberi senyum, kamu mengeluarkan suara, tertawa.

Bahagianya...melihatmu sudah dapat merespon, berkomunikasi dengan orang lain meski baru sebatas senyum, dan tertawa.

***
Masuk usia empat bulan, Ibu mengajakmu kencan bersama Tante Seksi dan Tante Umi. Mereka termasuk orang terdekatmu lho, Nak. Saat kamu masih dalam kandungan, mereka kerap bersama Ibu. Terlebih Tante Seksi. Hampir tiap bulan bersama kita, mengantar Ibu periksa.

Kencannya di saung bu mansur dan warung stasiun. Ini kencan pertama kamu di luar bersama mereka. Sayang, mereka nampak sayang banget sama kamu, Nak. Menggendongmu, mengajakmu bermain, dan sesekali mengajak selfie. BEEUH...foto itu wajib!
***
Selain  ke Saung, Ibu dan Ayah mengajakmu rebang! Ini renang pertama, dan kamu sangat sangat amat menikmati! 

Saking menikmatinya, dengan santainya kamu sampai tidur di atas pelampung bebek. Dalam keadaan dingin, kamu bisa tidur. Ya ampuun...luar biasa! Hahahaha

Ekspresinya, lho. Ibu kalau ingat ini pingin ketawa terus. HAHAHAHA

***
Oiya, diusia empat bulanmu ini, kamu masih suka tidur santai di atas kasur. Khususnya saat jam bermain. Kamu tetap stay on the bed. Kalau tidak, stay di gendongan Mbah Uti. Hihihihi

Apapun yang membuatmu nyaman, silakan lakukan, Nak. Meski banyak yang berkomentar perkembanganmu cukup lambat, belum ada respon atau tanda mau merangkak, santai saja, Nak. Ibu saja cuek dengab orang-orang yang "perhatian" banget dengan kamu. Terpenting bagi Ibu, KAMU SEHAT wal afiat.

Pertumbuhanmu juga tidak terlalu buruk. Berat badan, misalnya. Bulan lalu enam kilo, dan bulan ini enam koma enam kilo. Naik enam ons, kan. Jempol banget deh pokonya! 

Ayah dan Ibu sayang jamu sangat, sangat sayang kamu! We love you!

Notes pertumbuhanmu, Nak.
  • Berat Badan: 6.000 gram - 6.600 gram.
  • Tinggi Badan: 63 cm - 67 cm
  • Panjang telapak kaki: 10 cm - 10 cm (sama)
  • Lingkar kepala: 38 cm - 40 cm
  • Lingkar dada: 44 cm - 46 cm
  • Lingkar lengan: 15 cm - 16 cm
  • Lingkar tangan: 11 cm - 12 cm
  • Lingkar paha: 22 cm - 29 cm
  • Lingkar kaki: 18 cm - 19 cm
  • Lebar Bahu: 15

Selamat 4 bulan ya, Nak. Cipok gemas buat bibir basah kamu. 😘😘😘😘😘
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Usai menghadiri resepsi sepupu, rasanya hambar jika tidak meneruskan perjalanan. Iya, sudah keluar rumah, tapi hanya menghadiri resepsi. Ya ampun...rugi banget. Sumpeeh.

Itu, sih, menurutku, ya. Terlebih, melihat Jasmine nampak oke dan happy, aku bersama Ayah tambah semangat mengajaknya jalan-jalan ke kota.

Ini aji mumpung banget. Aku mengatakan demikian karena saat itu juga Mbah Uti dan Mbah Kung, kan, bantu-bantu, gitu. Makanya, kami berani mengajak Jasmine jalan-jalan. Andai Mbah di rumah, tidak mungkin jalan-jalan akan terlaksana. *anak Embah*
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Langganan bukan berarti aku membeli di warung secara terus menerus, lho. Melainkan, langganan karena kami sering membuat dan menikmatinya bersama-sama.

Telur jika disajikan secara utuh, kata Mbah Kung  mblegedeg, nyel. *bahasanya oke punya* Apalagi, sekarang yang namanya makan dengan lauk telur mudah didapat. Tidak seperti zaman Mbah Kung masih SMA, di mana bisa makan dengan telur adalah wow istimewa. Makan spesial.

Telur direbus, diceplok, atau dibuat dadar. Bagiku semuanya enak. Asal tidak lupa menambah garam, ya. Hihihi *maaph, pernah lupa* 
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Menurut Ayah, kriteria seorang Sekretaris diantaranya yaitu rajin mendokumentasikan apapun. Menurutnya (lagi), jabatan Sekretaris, tuh, paling cocok diberikan kepada seorang perempuan. 

Pertanyaannya, apakah tiap perempuan, tuh, rajin? *jawab sendiri sekeras-kerasnya, ya.*

Menurut Ayah (lagi), aku termasuk perempuan sekaligus Isteri yang kurang rajin mendokumentasikan apapun itu. Lebih cocok dibilang perempuan pemalas. Hihihi *nasib kamu, yang. harus nerima, lho.* Tapi jangan salah, lho. Tuhan Maha Mengerti, kapan waktu terbaik bagi hambaNya untuk sedikit demi sedikit belajar menghapus sifat buruk menjadi lebih baik. Bahkan sangat baik. Bertransformasi. Hihihi

Yakalii...manusia akan selamanya mengukir catatan buruk di sisa hidupnya. Tidak, kan? Pasti berusaha menjadi lebih baik. Seperti aku yang terus berusaha menjadi Sekretaris baik dan handal di dalam rumah tangga.

Rasanya, kok, iri banget sama Mbak Ren. Beliau, tuh, selalu membuat notulen chat group. Maksudnya, karena kesibukannya di tempat kerja, dan juga rumah, beliau jarang nimbrung di group. SAMA PERSIS SEPERTI AKU, JARANG NIMBRUNG.

Cuma bedanya.....

Beliau bisa merekam semua obrolan di group dalam sebuah rekapan, kemudian membagikan hasil rekapan di group.  

Sedangkan aku? NIHIL. 

Hanya bisa baca, tapi jarang berkomentar kecuali ada yang perlu di Quote atau RT. Hihihi. Berawal dari rajinnya membuat rekap obrolan di group, aku bisa jamin beliau juga rajin merekap, merekam, mendokumentasikan apapun saat di rumah. Untuk rumah tangganya.

Ini membuatku iri. Seriyes....

Padahal, menjadi Sekretaris dalam rumah tangga, tuh, penting banget, ya. Menulis apa yang dibutuhkan suami, anak, dalam waktu tertentu. Menulis apa yang sudah didapat dalam periode tertentu. Sampai pada apa yang akan dibeli esok hari untuk anak kos. Penting banget, ya! Hihihi

Aku menyadari, jika di dalam rumah tangga ada salah satu anggota yang rajin mendokumentasikan apapun, maka akan jarang terjadi miss communication. Sebab, selalu ada tulisan yang berbicara.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
"Nak, berhentilah sebelum kenyang. Bobolah dengan nyenyak, tapi sing eling, ya. Ibu mau nyetrika." Bisikan tersebut mendarat di telinga kanan Jasmine. Bukan sekadar bisikan, namun memberi pengertian bahwa ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Baju orang dewasa yang aku lipat tiap harinya lebih dari 7 dan itu tidak langsung disetrika. Ditumpuk dahulu, baru disetrika saat akhir pekan tiba. Itu kebiasaan kami. Tidak ada istilah mipil, karena terbatasnyan waktu dan tenaga yang kami miliki.

Makanya, sebelum mulai "menghabiskan" pakaian yang telah menumpuk, menggunung, aku harus memastikan Jasmine dalam keadaan kenyang biar setrika terus "berjalan".

Baca: Tip Sukses Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga.

Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Komunikasi yang aku lakukan dengan Jasmine tidak hanya komunikasi secara terang-terangan, bersuara lantang, saat dia sedang berceloteh atau diam. Ada saatnya aku cukup samar-samar, berbisik.

Bila Jasmine sedang aktif berceloteh, aku selalu mengikuti intonasi yang ia keluarkan. Tentunya suaraku harus lebih "merdu" darinya. Lebih meliuk-liuk, keras, jelas. Hihihi

Saat Jasmin diam, aku pun mengajaknya ngobrol. Tapi melihat kondisinya terlebih dahulu, sih. Jika diamnya karena udah mau merem, alias mengantuk, tidak mungkin aku ajak ngobrol, dong. Takut kalau tiba-tiba ia berceloteh: YANG IBU LAKUIN KE AKU, JAHAT!

Adakalanya, aku cukup berbisik di telinga kanannya pada saat tertentu. Tiap akan menyelesaikan pekerjaan, misalnya. Aku memberi ASI terlebih dahulu kepada tuan putri sampai ia kenyang, tertidur. Pasti dan harus! 

Tak lama kemudian, aku berbisik. Memberi pengertian, menyampaikan pesan, bahwa aku hedak menyelesaikan perkerjaan. Pasti dan harus!

Bayi, tuh, sebenarnya bisa banget diajak kerjasama dan jauh lebih pengertian ketimbanh orang dewasa. *kadang* Tahu kesibukan orang tuanya, khususnya Ibu. Ketika mereka sudah tidur, kemudian kita berbisik kepadanya, sebenarnya mereka masih dengar.

Jadi, supaya bisa sukses menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, komunikasi, dalam hal ini yaitu bisikan, ada baiknya selalu diterapkan. Ini khusus bagi para Ibu yang masih asyik dengan bayi, lho. Bisikan tidak berlaku untuk seorang Ibu yang anaknya sudah 1 tahun plus.

Ya, jika anak masih berusia kurang dari satu tahun, mereka belum paham dengan aktivitas. Ibunya, kan. Ini berdasar pada pengalamanku yang punya bayi usia 3 bulan, sekaligus punya sepupu yang bulan ini usianya genap satu tahun.

Gimana jika usia anak lebih dari 1 tahun? Ya ngga perlu bisik-bisik laaaaa. Secara udah bisa diajak komunikasi dengan sempurna, kaaaaaaan?

Komunikasi, berbisik, dan berilah pengertian kepada anak kalau Ibu masih punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Insya Allah anak pun mengerti, sekalipun ia masih bayi.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ►  2025 (18)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ▼  Mei (8)
      • Tulip, Bunga Milik Tante
      • Pak Paketan yang Unique
      • Empat Bulan Jasmine: Sumeh!
      • Niatnya Bersantai di Dapoer Central
      • Langganan Omelete Mie Telur
      • Sekretaris Rumah Tangga
      • #CAS: Menyetrika Sampai Tuntas
      • Tip Sukses Menyelesaikan Pekerjaan Rumah
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose