Tip Sukses Menyelesaikan Pekerjaan Rumah

by - Mei 04, 2016

Komunikasi yang aku lakukan dengan Jasmine tidak hanya komunikasi secara terang-terangan, bersuara lantang, saat dia sedang berceloteh atau diam. Ada saatnya aku cukup samar-samar, berbisik.

Bila Jasmine sedang aktif berceloteh, aku selalu mengikuti intonasi yang ia keluarkan. Tentunya suaraku harus lebih "merdu" darinya. Lebih meliuk-liuk, keras, jelas. Hihihi

Saat Jasmin diam, aku pun mengajaknya ngobrol. Tapi melihat kondisinya terlebih dahulu, sih. Jika diamnya karena udah mau merem, alias mengantuk, tidak mungkin aku ajak ngobrol, dong. Takut kalau tiba-tiba ia berceloteh: YANG IBU LAKUIN KE AKU, JAHAT!


Adakalanya, aku cukup berbisik di telinga kanannya pada saat tertentu. Tiap akan menyelesaikan pekerjaan, misalnya. Aku memberi ASI terlebih dahulu kepada tuan putri sampai ia kenyang, tertidur. Pasti dan harus! 

Tak lama kemudian, aku berbisik. Memberi pengertian, menyampaikan pesan, bahwa aku hedak menyelesaikan perkerjaan. Pasti dan harus!

Bayi, tuh, sebenarnya bisa banget diajak kerjasama dan jauh lebih pengertian ketimbanh orang dewasa. *kadang* Tahu kesibukan orang tuanya, khususnya Ibu. Ketika mereka sudah tidur, kemudian kita berbisik kepadanya, sebenarnya mereka masih dengar.

Jadi, supaya bisa sukses menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, komunikasi, dalam hal ini yaitu bisikan, ada baiknya selalu diterapkan. Ini khusus bagi para Ibu yang masih asyik dengan bayi, lho. Bisikan tidak berlaku untuk seorang Ibu yang anaknya sudah 1 tahun plus.

Ya, jika anak masih berusia kurang dari satu tahun, mereka belum paham dengan aktivitas. Ibunya, kan. Ini berdasar pada pengalamanku yang punya bayi usia 3 bulan, sekaligus punya sepupu yang bulan ini usianya genap satu tahun.

Gimana jika usia anak lebih dari 1 tahun? Ya ngga perlu bisik-bisik laaaaa. Secara udah bisa diajak komunikasi dengan sempurna, kaaaaaaan?

Komunikasi, berbisik, dan berilah pengertian kepada anak kalau Ibu masih punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Insya Allah anak pun mengerti, sekalipun ia masih bayi.

You May Also Like

0 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.