• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Wahaai perempuan berhijab, apakah kalian termasuk salah satu dari sekian juta perempuan yang tetap setia dengan rambut panjang karena suami tidak rela melihat kalian berambut pendek? Sini sini sini, mari merapat dan rapihkan barisan. 🤣


Sejatinya rambut panjang untuk perempuan berhijab itu sepertinya bukan jodoh. Ini sudah aku survey dan 8 dari 10 perempuan berkata IYES. Tapi bukan berarti mereka itu takut mau potong rambut, ya. Ini tentang bentuk mengharagai. Eeeh...gini, bukan? Hahaha. Kalau akau sendiri, gitu. Tidak ingin melihat suami kecewa cuma gara-gara gaya rambut tidak sesuai keinginannya meski kadang ya ingin potong rambut juga. Hahaha.

Ada banyak alasan bagi mereka memilih untuk memendekan rambut. Salah duanya yaitu karena rontok dan gerah. Kebayang, kan, saat cuaca sedang panas? Keringat tidak hanya bercucuran di dahi, tapi juga rambut sampai basah, gitu. Ini yang menyebabkan rambut lembab dan akhirnya berketombe. Sediiih.

Perawatan rambut untuk perempuan berhijab memang lenih ekstra ketimbang perempuan yang tidak berhijab. Mulai dari keramas, misalnya.

Perempuan berhijab disarankan untuk mengeringkan rambutnya terlebih dahulu setelah keramas supaya saat mengenakan hijab tidak lembab. Sementara perempuan tidak berhijab, agaknya bebas. Sesuai selera karena setelah keramas pun rambut mereka tidak ditutup. Butuh waktu yang lebih untuk perawatan rambut perempuan berhijab supaya tetap sehat.

Gaya rambut pendek atau panjang bagi perempuan berhijab tentu sudah punya pertimbangan. Tinggal pintar-pintarnya merawat, ya.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Dulu, saat hamil Kecemut, aku rajin banget mencari walpaper dengan kata kunci "bayi berhijab" pada mesin Google. Ternyata cukup langka foto atau walpaper tersebut. Beberapa kali nyari lewat Pinterest pun. Mungkin karena dokumentasi foto bayi berhijab ini jarang dipublikasikan, ya. Pokoknya nemunya itu-itu saja. 🙊


Nah, setelah aku punya Kecemut, aku baru merasakan bahwa bay perempuan itu jika dipakaikan jilbab tidak bertahan lama. Yang garuk-garuk kepala, sumuk, pokoknya tidak betah. Dan gemesnya, saat sedang foto sesion, mereka terlalu banyak gerak karena merasa tidak nyaman. Hasilnya ya pasti jauh dari kata menggemaskan. 🤣

Nah, setelah usia Kecemut masuk satu tahun lebih, dia udah mulai nyaman berhijab. Tiap keluar rumah, aku coba untuk pakaikan hijab. Membiasakannya untuk berhijab sejak kecil, tapi tidak memaksakan. Artinya, saat dia nampak mulai tidak nyaman berhijab, aku akan melepaskan hijabnya. Saat moodnya sedang baik, aku memberi tahu cara menggunakan hijab.

Asyiknya nih, ketika dandan di depan kaca untuk berhijab, dia ikut nimbrung ingin berhijab juga. Mulai dari hijab segi empat sampai hijab ANTI TEMBEM, dia mencobanya. Satu hal yang paling bikin aku bahagia, tuh, saat behasil memakaikan hijab dan dia minta difoto dengan banyak gaya. Alhamdulillaah...koleksi walpaper handphone nambah. ðŸ™Š
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Uhuuy...buat yang punya panci presto baru yang akan digunakan untuk memasak pas lebaran nanti, sudah siap memakainya, kan? Sebelum panci presto digunakan, ada baiknya kamu membaca buku manual yang ada di dalamnya. Biasanya, manual book itu berisi tentang keterangan produk, how to atau cara menggunakan panci presto. Hayo...kamu sudah membacanya belum? 😉


Dulu, waktu aku punya panci presto, tuh, tidak membaca buku manual. Sok pintar banget langsung pakai. Alhamdulillaah aman dan  hasil masakan sesuai dengan harapan. Tapi sebenarnya kurang baik, apalagi sampai menjadi kebiasaan. Maksudnya, kebiasaan untuk tidak membaca buku manual produk-produk yang telah dibeli. Padahal, di buku tersebut sudah tertera jelas dan detail tentang produknya. Namun budaya membaca memang kadang suka diabaikan. 🤣

Pertama punya barang baru, pasti suka bingung cara menggunakannya. Mulai dari menutup, membuka, atau "memainkan" tombol-tombolnya jika ada. Nah, berikut aku akan berbagi cara menggunakan panci presto:

Periksa Panci Presto Sebelum Digunakan
Tidak hanya panci presto, sebelum menggunakan peralatan memasak, hal pertama yang harus  diperhatikan adalah memeriksa peralatan masak tersebut supaya lebih nyaman dan aman saat digunakan nanti. Untuk panci presto sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum digunakan, diantaranya yaitu plak atau kotoran yang menempel pada dinding panci. Sebelum menggunakannya, pastikan panci harus bersih. Pastikan juga cincin karet dalam keadaan baik, harus paa dengan ukuran tutup panci.

Pastikan Panci Terisi Air
Takaran air panci presto memiliki takaran minimum. Sebelum menggunakannya, terlebih dahulu jumlah air menyesuaikan dengan apa yang akan dimasak. Sesuai takaran supaya hasil masakan bisa maksimal.

Perhatikan Waktu Memasak
Ini tentang kebiasaan. Satu hal yang harus diingat bahwa waktu masak menggunakan panci biasa, tuh, sangat berbeda dengan menggunakan panci presto. Memasak menggunakan panci presto biasanya akan lebih cepat ketimbang menggunakan panci biasa. Entah untuk masak ketupat atau daging, selalu perhatikan waktu masak, ya. Jangan sampai hasilnya tidak memuaskan padahal sudah menggunakan alat yang lebih canggih. 🙊
Kecilkan Api
Panci presto akan memberi isyarat seperti bunyi peluit ketika tekanan uap sudah tercapai. Artinya, tidak lama lagi makanan akan matang. Makanya, segera kecilkan api untuk mendapat hasil yang maksimal.

Jangan Buka Tutup Panci
Sebelum terdengar isyarat atau tanda masakan segera matang, jangan membuka turup panci hingha tekanan dari dalam panci dilepaskan. Dan setelah masakan matang, segera angkat dari kompor dan biarkan panci dingin. Ritual sebelum membuka tutup panci, biasanya aku membuka katup pengaman panci hingga uap habis. Cara ini dilakukan supaya panci presto awet!

Eeehhh...lebaran masih lama. Sudah pada beli panci presto belum? 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Penampilan yang sempurna akan terkalahkan ketika ada aroma yang tidak sedap keluar dari mulut dan terhirup oleh orang yang sedang menjadi lawan bicara. Oh, no! Kamu pernah merasakannya? Menghirup bau mulut atau mengeluarjan bau mulut, pernah ada di posisi mana? 🙈


Sederhana memang, hanya tentang (mungkin) kondisi mulut yang kurang bersih, gigi berlubang, atau gigi palsu dengan kualitas rendah. Namun ketika aroma tersebut sampai terhirup orang lain, rasa percaya diri pasti akan hilang. Apalagi jika yang di hadapan kalian adalah gebetan, bisa-bisa menjadi ill feel, ya. 🙊 Untuk itu, yuk kenali beberapa penyebab bau mulut.

Mulut yang kurang bersih.
Ada satu penyakit namanya Xerostomia. Aku tahu penyakit ini saat sedang periksa gigi. Xerostomia yaitu mulut kering yang terjadi karena gangguan produksi air liur akibat bakteri menumpuk di rongga mulut. Keadaan seperti ini bisa menimbulkan sariawan, kemudian bau mulut karena mulut jarang bekerja. Makanya, ikuti anjuran untuk minum air putih minimal 8 gelas sehari supaya terhindar bau mulut dan mulut pun bersih.

Gigi berlubang
Kondisi gigi berlubang perlu perhatian khusus. Selain tidak nyaman untuk mengunyah makan, gigi berlubang sangat berpotensi menyebabkan bau mulut. Maka dari itu, ketika sudah ada indikasi gigi sakit gigi entah karena gusi bengkak atau gigi berlubang, segera saja periksa ke Dokter Gigi.

Gigi Palsu
Selain gigi berlubang, ternyata gigi palsu juga menjadi salah satu penyebab bau mulut. FYI, sebelum mengganti atau menambal gigi, ada baiknya konfirmasi dahulu kepada Dokter tentang kualitas gigi palsu. Ya, gigi palsu ini ada kualitasnya, lho. Lebih aman mengganti gigi dengan harga yang mahal dikit untuk mengantisipasi bau mulut yang disebabkan oleh gigi palsu.

Meski kita tahu bahwa bau mulut orang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kasturi, namun lebih baik jika aroma mulut kita tidak mengganggu orang lain atau lawan bicara. Bukan begitu? 💃
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
"Ibuuu, aku mau mandi. Temen-temen udah pada mandi semua." Kecemut yang baru saja beli susu kedelai di tempat Wa Saonah, minta untuk segera mandi. Jam yang menempel di dinding ruang tamu baru menunjukan pukul 07.00 WIB. Masih terlalu pagi buat kami untuk mandi. Apalagi ini ramadhan, tidak ada kegiatan di rumah setelah mandi kecuali nemenin Kecemut bermain. Tapi apa boleh buat, ketimbang dia nanti susah mandi. 🙊


Air hangat yang akan digunakan untuk mandi Kecemut sudah siap di atas kompor. Tinggal menuang ke ember. Rutinitas sebelum mengguyur air ke seluruh, kami terlebih dahulu menggosok gigi.

"Ibu, sini aku gosokin giginya." Pinta Kecemut sambil mencari-cari gikat gigi punyaku. Hmmm...dia tidak mungkin menemukan sikat gigiku karena tidak aku ambil, masih pada tempatnya.

Sebelum ribut sama Kecemut, aku cepat-cepat menjelaskan perihal sikat gigi saat puasa. Ya, waktu sikat gigi saat puasa tentu berbeda debgan sikat gigi pada hari biasa. Dengan penjelasan yang sangat sederhana, bahwa kalau masih puasa, tidak boleh gosok gigi. Tak lama kemudian dia bertanya, kenapa tidak boleh, Bu? Kan biar gigi bersih dan tidak bau jigong. Uhuuii banget, sudah mulai pintar melempar pertanyaan. Karena tidak ingin membuatnya bingung, aku pun menjawab sama halnya dengan tidak boleh makan dan minum. Hahaha. 

Penjelasan yang kurang tepat memang, tapi nanti kalau Kecemut sudah gedean dikit, insya allah kami kenalkan dengan yang hal-hal yang membuat makruh puasa, batal puasa, dan banyak hal lain yang akan kami sampaikan ke dia.

Terus, kapan waktu yang tepat untuk sikat gigi saat puasa? Banyak artikel yang sudah membahas hal ini pastinya, ya. Maka dari itu, aku membuat waktu yang tepat sikat gigi saat puasa versiku. 😉

BUKA PUASA
Sepuluh menit setelah buka puasa atau menjelang adzan isya adalah waktu yang tepat untuk sikat gigi. Setelah hampir 14 jam tidak makan dan minum, kemudian berbuka puasa, pasti merasa risih pingin buru-buru sikat gigi. Nah, karena sudah diperbolehkan makan dan minum, otomatis sudah diperbolehkan sikat gigi, dong. Maka dari itu, waktu antara setelah buka puasa dan menjelang adzan isya adalah waktu yang paling tepat untuk sikat gigi. Aktivitas sikat gigi di jam ini bisa dibilang menggantikan waktu sikat gigi saat mandi sore.

TIDUR
Kalau ini sama dengan hari-hari biasa dan merupakan salah satu rutinitas sebelum tidur malam. Meski sebelumnya sudah sikat gigi, menjelang tidur rutinitas sikat gigi tetap dilakukan untuk menjaga kebersihan gigi dan tentunya untuk menghindari bau mulut.

SAHUR
Dalam satu kegiatan yaitu sahur, beberapa orang kadang melakukan dua kali sikat gigi yaitu sebelum dan sesudah sahur. Kamu tim mana, nih? Cukup sekali setelah sahur, atau dua kali sikat gigi saat sahur? Aku sendiri cukup sekali setelah sahur. Pertimbangannya cuma malas saja harus dua kali sikat gigi. 🙈

Btw, waktu sikat gigi saat puasa boleh beda. Tapi tetap tiga kali sikat gigi, ya. Sama seperti hari biasa, hanya beda waktu saja. Meski demikian, aku masih punya satu waktu buat sikat gigi bareng Kecemut yaitu saat hendak tidur. Alhamdulillaah, ya. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose