• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
"Duuh...sesekali saja main ke Depo Pelita deh, Yah. Mainan anak di rumah kan sudah cukup komplit. Maksimalkan saja penggunaannya buat Yasmin." Di tengah-tengah obrolan sebelum istirahat malam, tiba-tiba aku bermimpi. Eeeeh...ini gimana ceritanya, belum tidur tapi sudah mimpi. Hahaha. Bukan, bukan bermimpi saat sedang bobok cantik, tapi ini adalah impian. Biar otot ngga terlalu tegang, kami kerap menyelipkan angan-angan dalam suatu obrolan yang kadang sampai membuat kami ngikik parah sampai membangunkan gadis kecil yang sedang tidur pulas di tengah-tengan kami.

Impian: punya taman labirin di belakang rumah. Boleh? Qiqiqi

Bagiku, salah satu obrolan menarik ketika hendak istirahat malam dan suami sedang dalam kondisi fit adalah tentang impian. Bagaimana tidak, karena dengan memiliki impian, kami merasa makin semangat dalam menjalani kehidupan yang makin ke sini makin terasa istimewa. Hihihihi. Jangan dikira obrolannya bakal menjadi berat atau malah menjadi sebuah beban, ya. Bukan, bukan itu tujuan obrolannya, kok. Kami hanya sekadar berbagi ide, impian, yang tanpa kami sadari biasanya akan mendapat semacam kesepakatan.

Obrolan perihal impian aku, impian suami, yang pada akhirnya menjadi impian kami semakin seru bila sudah masuk pada ranah duit duit duit. Aaaah...dikira impian itu bisa didapat tanpa lembaran rupiah? Ooowh...tentu saja bisa, tapi ngga semua impian lah, ya. Makanya, perlu banget menjadi manusia yang banyak akal untuk mewujudkan sebuah mimpi.

Kalau buat tempat ginian, butuh duit berapa? Qiqiqiqi
"Semisal punya banyak bola warna-wani sampai bisa dibuatkan tempat mandi bola, rumah bakal tambah ramai ya, Bu." Dududuuh...ini masuk khayalan atau impian ya, Suamik? Kalau memang ada tempat, sepertinya eman-eman untuk tempat mandi bola, deh. Kecuali hanya memerlukan tempat yang ngga begitu luas, cukup seukuran kolam dari karet gitu, ya.

Tunggu dulu...

Itu bakal beli berapa banyak bola untuk memenuhinya, ya? Butuh duit berapa itu, ya. Aaaah...itu, sih, pertanyaan receh dari suami. Kalau aku, mah, ngga mikirnya gampang! Qiqiqi. Cukup menunggu diskonan dari toko online atau menunggu diskon HARBOLNAS (Hari Belanja Online Nasional) di Bukalapak, satu per satu impian bakal terwujud. Apalagi, kadang ada yang ngasih diskonnya berlebihan banget sampai ngasih gratis ongkos kirim. Duuuh...ini godaan banget dan bagaimana perempuan ngga kepincut, ya. Fufufufu.

Kepincut, boleh. Tapi jangan lupa musti cerdik sebelum benar-benar terperangkap dalam Harbolnas supaya Suamik tetap dalam posisi nyaman. Hihihi. Nah, berikut ada empat cara untuk mengontrol napsu belanja saat Harbolnas. 

Menyusun daftar belanja terlebih dahulu,

Meski belanja online punya risiko lebih boros karena mata lebih cepat melihat barang lain di sebelahnya, kamu tetap bisa mengontrolnya dengan membuat daftar belanja. Kunjungan ke situs jual beli online terpercaya seperti Bukalapak dijamin bebas kemungkinan boros berkat kontrol terhadap produk apa saja yang hendak dibeli. Kemungkinan membeli produk diluar daftar bisa dihindari yang artinya total belanja melebihi budget tidak akan dialami.

Masukan keranjang belanja, ya. Hahaha
Membandingkan harga dan mengambil yang termurah,

Saat belanja online, usahakan untuk membandingkan harga karena di sini lah kamu menjumpai banyak penjual. Mencari mainan anak, misalnya. Maka akan menjumpai banyak hasil pencarian, dan kamu bisa memilih yang termurah. Jadi, ketika diberi kesempatan membayar lebih rendah namun mendapatkan produk yang kualitasnya sama, maka jangan diabaikan begitu saja. Usahakan untuk dicermati dan akan semakin hemat kalau semua belanjaan kamu pilih dari harga terendah.

Baiknya belanja di satu penjual online,

Ini sebenarnya susah karena kadang ngga semua produk yang diinginkan ada di satu pelapak. Tapi kamu harus mempertimbahkan, bahawa akan tetap hemat kalau tidak belanja di banyak Pelapak. Pelan-pelan dicoba dulu, cukup belanja di satu Pelapak saja. Tujuannya adalah menghindari beban biaya pengiriman beberapa kali karena ketika belanja di satu toko maka ongkirnya cukup sekali saja. Kecuali jika belanjaan yang diorder melebihi berat 1.3 kg, maka kamu akan dikenai ongkir dua kali sesuai kelipatan beratnya. Sehingga untuk belanja produk yang ringan misal baju, jilbab, kosmetik, dan sejenisnya pilih transaksi di satu toko saja. Bisa ngga, hayo?

Mencari penjual online yang tidak terlalu jauh,

Lokasi penjual yang jauh dari tempat tinggal kamu, bisa membuat diskon yang didapatkan tidak terasa, alias menguap begitu saja. Bisa jadi belanja yang harusnya mendapatkan potongan harga Rp 30 ribu, namun karena Pelapaknya cukup jauh, maka ongkirnya lebih dari diskon. Bagaimana? Ngga jadi ngirit, kan? Hahaha. 

Belanja online mudah, tapi jangan memudahkan, ya. Musti cermat dan sedikit cerdik. Apalagi untuk sebuah barang impian, ini harus dibicarakan dahulu dengan Suamik atau Teman. Sekadar minta pendapat supaya ngga menyesal dikemudian dan ngga ada perdebatan sengit dengan Suamik karena salah pilih barang. Hihihi. Jangan asal kepincut ya, BuIbuuuk.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Menuju usia dua tahun, ternyata mulai banyak lagu yang dilantunkan oleh Yasmin. Dududu...ngga sia-sia tiap hari aku sok rajin memutar lagu buat Yasmin, baik lagu anak-anak yang hits sejak dahulu kala seperti semut-semut kecil, maupun lagu hits yang banyak beredar pada zaman now seperti baby shark. Ada lagu andalan yang tiap hari kami dengarkan sambil ikut menirukan. Ada juga beberapa lagu yang hanya aku putar sesekali, sekadar tahu saja.


Cicaaaak-cicaak di dindiing... 🙊
Untuk menyanyikan lagu anak, Yasmin masih terbata-bata, belum lancar banget. Dia juga masih suka mengambil kata akhir pada tiap bait lagu. Pengucapan tiap kata pun belum sempurna. 😂

"Nai kereta api, tuut tuut tuut...
Siapa henda turun, ke andung, uabaya... (padahal yang benar itu turut, bukan turun)
Olehkah nai dengan ecuma...
Ayo awan ku epas nai. Keretaku ta berenti lama....."

Ngga asing dengan lirik lagu di atas, kan? Ya, lirik lagu Naik Kereta Api. Dia lagi suka banget lagu itu. Sampai tiap hari nonton video yang telah aku unduh dari youtube. Rasanya tuh lucu-lucu gimana, gitu. Mendengar dia nyanyi yang kadang seperti tergesa-gesa ingin cepat selesai, kosa kata belum penuh, bahkan kadang sampai salah lirik. Asli, kalau lagi live dan aku ada di dekatnya, bakal senyum-senyum sendiri. Membayangkan mungkin dulu aku seperti itu.🙊

Ehya...pagi ini aku mendapati dua kejutan sekaligus. Pertama karena kelakuan Ayah yang suka memberi apa saja yang Yasmin minta. Dan pagi ini yang dia beri kepada Yasmine adalah cream malam. Cream itu tertutup rapat banget, tapi Yasmin bisa membukanya. Hasilnya, ngga hanya dioles ke wajahnya, tapi juga dicolek-colek a la selai, lalu dimasukan ke dalam mulut. Rasanya, tuh, pingin nguwel-nguwel Ayahnya. 😝😝😝

Tapi...rasa kesal hilang begitu saja hanya karena aku mendengar Yasmin nyanyi full version meski masih belum jelas tiap katanya.

Ini kejutan kedua. Bahwa dia menyanyi lagu Cicak di Dinding dari awal sampai akhir tanpa ada yang salah lirik. Semua kata diucapnya secara utuh, meski masih hilang beberapa huruf konsonan. 

"Cica-cica di dinding...
diam-diam meayap...
datang seekor amuuuk...
haaap! langsung diangkap..."

Sungguh ini kebahagiaan bagi seorang Ibu dengan satu anak. Ketika aku sedang sok ngomel-ngomel (padahal sebenarnya saking takutnya dia sudah makan beberapa colekan cream malam), dia justeru enjoy menyanyikan lagu Cicak di Diding sambil putar-putar kamar. Sebenarnya, sih, ini salah satu cara ampuh yang dia lakukan supaya Ibunya berhenti ngomel. Tapi masa iya, dia udah paham cara untuk menetralisir Ibu yang suka marah-marah. 😝 😂

Antara kesal, gemas, bahagia, dan pingin ngasih minum putih yang banyak. Tapi untuk menjaga kewibawaan, aku sok bersikap biasa saja. Ngga ngasih tepuk tangan seperti yang biasa aku lakukan saat dia mencapai sebuah prestasi. Ya, dia bisa menyanyi secara utuh, penuh dan nyaris jelas per kata, bagiku ini merupakan sebuah prestasi. Yaaa...meski sebenarnya Ibu salah karena ngga mengapresiasikan saking menjaga KONSISTENSINYA. 😂😂 Tapi percayalah, Nak, Ibu bahagia banget pagi ini. Ibu bangga banget mendengar kamu bernyanyi sambil senyum-senyum di depan Ayah dan Ibu.

Nanti sore kita menyanyi bersama lagi ya, Nak. Tetap dengan Cicak di Dinding, nanti sambil Ibu peluk-peluk, cium-cium, dan Ibu beri hadiah tepuk tangan yang meriah. Moment ini harus kita rayakan! 👏👏👏
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Uhuuuiii...kembali lagi di postingan #KEBLoggingCollab kelompok Najwa Shihab.  Postingan ini sebenarnya harus publish tanggal 16, tapi karena terkendala ide, akhirnya mundur banyak hari. Hahaha. Asli, tema DIY (Do It Yourself) membuat pening karena jujur aku ngga pernah membuat DIY, gitu. Hihihi. Yaudah, karena ini sudah kesepakatan, aku pun melakukan improve dengan si kecil. Qiqiqiq


Menata mainannya....
Aku pernah bercerita bahwa Yasmin takut binatang. Entah itu binatang dalam bentuk replika, maupun binatang sungguhan. Atas dasar ini, aku pun kerap mengajaknya melihat binatang-binatang yang sering berkeliaran di kompleks rumah seperti Kucing, Ayam, atau binatang yang ada di dalam kandang seperti, Kambing, Kerbau, Kelinci, dll dll.

Saat Yasmin melihat Kucing, dia senang. Kadang dia juga mencoba mengejarnya sambil menirukan suara kucing. Pun ketika dia melihat Ayam. Tapi ketika aku mencoba mendekatkannya kepada hewan tersebut, sudah dipastikan dia takut. Iya, dia yang tadinya baik-baik saja, lari-lari sok mengejar Kucing atau Ayam, ketika sudah di dekatnya, nyalinya menciut. 😂

Uwuuuuw...
Ibu was was?

Ngga, kok, karena tingkat keberanian anak dengan hewan memang berbeda-beda. Aku paham akan hal ini. Apalagi ini cewek. Ketakutannya dengan hewan sudah cukup lama, mungkin dua bulan yang lalu. Sekarang, dia mulai berani "berkomunikasi" dengan Ayam, Kelinci, dan Kerbau yang sering diliarkan di lapangan. 🙊

Keberanian mendekati hewan mulai muncul ketika aku dan suami mengenalkan nama-nama hewan, suara, sampai pada wujudnya. Ini kami lakukan hampir tiap hari. Caranya pun sangat simpel, mulai dari hewan dalam bentuk digital (hewan yang sebelumnya telah kami unduh lalu disimpan di gadget) atau dalam bentuk peraga.


Eeeeh...untuk bentuk peraga, jangan dikira alat peraganya mewah, ya. Ini alat peraga aku buat dari kertas dan kardus. 🙈 Aku ambil cara simpel banget. Yaitu dengan download gambar hewan di google. Ada banyak referensi hewan yang bisa diambil dari sana. Ada juga yang lebih simpel, nyarinya pun simpel banget. Yaitu di cukup cari di blog Mami Ubi Aiden www.gracemelia.com. Di sana tinggal nyomot saja karena udah diselenggarkan untuk umum alias gratis. 😂

Berkomunikasi...
Setelah mendapat beberapa gambar hewan, aku menggunting kardus dalam bentuk memanjang karena akan difungsikan sebagai pegangan. Kemudian, gambar hewan ditempel di kardus menggunakan double tip. Simpel banget, ya. Hahaha.

Membuatnya sesimpel ini, tapi efek ke anak tuh luar biasa. Yasmin bahagia bangettttt dibuatin alat peraga semacam ini. Alat peraga yang dulunya hanya berfungsi sebagai pengenalan hewan dan juga suara, kini kami fungsikan sebagai alat komunikasi. Panggilan tetap menggunakan nama hewan yang ada, tapi pertanyaan serta perilaku mirip-mirip manusia.


"Haai, Kucing. Kita main, yuk!"

"Waaah....mauuu. Ayam sendirian atau sama siapa saja."

Kira-kira seperti itu percakapannya. Belajar komunikasi dengan alat seperti ini. Dan yang bikin surprise, dia sudah mulai bisa mengatur suara layaknya orang sedang berkomunikasi, gitu. Menggunakan nada rendah, agak lemas, nada tinggi, dll dll. Aaaah...Ibu makin banyak PR-nya ya, Nak. Besok mau buat mainan apa lagi, yaaaa...🙊
Share
Tweet
Pin
Share
7 komentar
Nak..Nak..Nak, sini Ibu ceritain tentang kamu pada Minggu 17 September 2017, Tantrum di dalam Bus. 



Siang itu, Ayah mengantar kita ke Terminal Sawangan, Wonosobo. Tempat ini menjadi titik awal perjalanan pulang setelah sehari sebelumnya kita menginap di rumah Mbah. Karena hari itu Ayah kerja, Ibu pun lebih memilih naik angkutan umum untuk sampai rumah Banjarnegara supaya Ayah ngga terlalu capek harus bolak-balik kantor. Tanpa menunggu lama, Bus yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang. Andai sebelumnya memesan tiket bus secara online, mungkin kita tidak akan menunggu lama.

Pelan-pelan tangan Ibu meraih tiang besi yang berada di dekat pintu masuk. Kemudian, melangkahkan kaki kanan dan disusul kaki kiri, lalu duduk di belakang sopir.

Melihatmu seperti bad mood, Ibu pun sedikit was was. Di dalam bus ngga panas-panas amat karena beberapa jendela terbuka. Tapi keringat mulai nampak di dahimu. Ibu pun melepas gendongan, dan meraih ujung jarik untuk mengipasimu. Yaa...siapa tahu sikap diam yang kamu tunjukan ke Ibu hanya karena udara panas yang membuatmu tak nyaman.

Bus baru melaju kira-kira lima menit, dan kamu minta turun padahal tujuan kita masih jauh, Nak. Ibu pun berdiri, kalik saja kamu bosan duduk. Duuuh...bukannya tenang, malah kamu rewel, nangis dengan nada suara lumayan tinggi.

"Turuuun...turuuuuuun...turuuun!"

Hanya kata itu yang terucap dari bibir mungilmu. Ibu lebih memilih untuk tetap berdiri, bersandar di samping kursi, dan meneluk-nepuk punggungmu dengan pelan.

Apakah kamu merasa nyaman dan kemudian diam?

Ngga! Kamu terus nangis sampai kedua kakimu bergerak sebagai bentuk protes ingin turun. Betapa Ibu sebenarnya bingung banget, Nak. Melihat kamu nangis, dan melihat tatapan para penumpang yang sepertinya kasihan melihatmu rewel.

Mengendarai angkutan umum, dan kamu rewel yang teramat. Ini menjadi pengalaman baru bagi Ibu. Antara kaget dan bingung tentunya. Segala upaya telah Ibu lakukan, namun ngga ada yang berhasil. Sampai di tujuan yaitu pertigaan Singamerta, kamu masih rewel.

Kamu yang biasanya baik-baik saja ketika Ibu ajak naik angkutan umum, tiba-tiba siang itu tantrum di dalam Bus. 

Kamu yang biasanya langsung minta berdiri di dekat jendela Bus, tiba-tiba siang itu ngga betah duduh di dekat jendela.

Semoga kejadian seperti ini hanya sekali saja ya, Nak. Semoga lain waktu jika Ibu ajak naik Bus (lagi), kamu dapat menikmatinya.  Seperti halnya Ibu yang kadang sampai ketiduran di Bus.💃
Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar
Akhir tahun hampir tiba, Buk-Ibuk sudah mulai menghitung berapa tabungan atau investasi yang dimiliki selama satu tahun ini? Coba ambil buku tabungan, lihat berapa nominalnya. Lalu, ambil dompet khusus invest logam mulia, hitung ada berapa keping emas batangan. Jangan lupa, sertifikat tanah yang dibeli khusus untuk kos-kosan atau apartemen. Ada berapa sertifikat, tuh. Pasti banyak banget, ya? Uuuuwh...sungguh milyaduaaar! 😂


Ini salah satu aset paling berharga...😂
Pernah ngga sih, akhir tahun sibuk menghitung berapa aset yang terkumpul selama satu tahun? Aku belum pernah, dong. Tapi kalau menghitung pengeluaran, sih, sering.😆Duuuh...jangan dikira Ibu dengan satu anak belum banyak kebutuhan, ya. Emmm...memang belum, sih. Tapi kalau melihat cita-cita, beeuuuh...sederet cita-cita sudah terpampang dalam lembaran kertas. Dan untuk merealisasikan cita-cita, tuh, membutuhkan duit, Yaaaah. Iya...DUIT, bukan lembaran daun. 🙊Termasuk liburan akhir tahun yang telah menjadi salah satu agenda tahunan kami pun sudah tercatat. Hanya saja untuk tahun ini, tarjet liburannya ke luar Jawa Tengah, yaitu Malang, Jawa Timur.

Kenapa Malang?

Awalnya Solo akan menjadi tujuan kami liburan akhir tahun. Tapi setelah kami review, ternyata di Malang lebih banyak destinasi yang ramah anak. Iya, liburan kali ini lebih mengedepankan Yasmin. Seperti main ke Taman Dolan Batu. Yaa...meski perjalanan ke Malang membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam tanpa macet, tapi kami ingin mencoba liburan ke sana. Nah, karena ini termasuk perjalanan yang jauh banget, kami pun menganggarkan waktu tiga hari dua malam di Malang. 


A post shared by CERIS Family (@cerisfamily) on Dec 23, 2016 at 6:40am PST

Berbeda dengan liburan akhir tahun lalu yang cukup satu hari karena lintas kota, yaitu ke Magelang. Persiapan untuk tahun ini lebih gereget. Mulai dari transportasi, amunisi selama dalam perjalan, penginapan sampai tabungan! 🙊 Makanya, aku musti bijak dalam memilih moda transportasi apalagi penginapan. Harus betul-betul mempertimbangkan banyak hal karena akan menginap dua malam di Malam.

Untuk masalah transportasi, karena pakai mobil kami hanya memikirkan pembelian BBM saja. Sementara kebutuhan makan selama dalam perjalanan, kami memilih membawa camilan dan sesekali turun di rumah makan yang tipenya prasmanan. Dan untuk penginapan, kami akan memesan secara online karena lebih efisien ketimbang pesan mendadak setibanya di Malang.


Pemesanan paket wisata Bromo...
Karena kami ada rencana ke Bromo, salah satu penginapan yang kami pesan secara online pun nantinya juga tak jauh dari kawasan Bromo. Menariknya, nih, saat sedang mulai persiapan browsing penginapan, ada penawaran berupa paket wisata Traveloka ke Bromo. Selain penginapan, Traveloka juga menawarkan tiket pesawat ke Bromo. Penawaran ini dalam bentuk paket, dan harganya lebih lebih hemat dibanding pesan terpisah, gitu. Hematnya bisa sampai 20% tanpa kode promo apapun. Kan menarik. Sayangnya kami ngga pakai pesawat, jadi cukup pesan penginapannya saja.


Semoga cuaca bersahabat...
Dalam kurun waktu hampir satu tahun ini, begitu banyak pengeluaran tak terduga. Makanya, sebagai bendahara rumah tangga pun aku harus bijak dalam mengatur keuangan untuk liburan akhir tahun. Makan, Penginapan, ngga perlu mewah-mewah, terpenting layak dan kebersamaan. 😆
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (17)
    • ▼  Juli (2)
      • Family Trip Naik Vespa, Bali Jadi Lebih Mesra
      • Dari BRT Trans Jateng, Kami Pulang Membawa Banyak ...
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose