"Si Manis" yang Mengintai - Pagi itu, saya melihat anak bungsu saya yang berusia 5 tahun pulang dari warung dengan senyum lebar. Di tangannya tergenggam sebungkus permen warna-warni yang menarik perhatian.
“Ibun, aku beli jajanan yang teman-teman suka!” katanya girang.
Sementara si kakak, yang berusia 10 tahun, ikut membuka wafer cokelat yang dibelinya sendiri dengan uang jajannya.
Sebagai ibu, saya rasanya sulit menolak kegembiraan kecil anak-anak saat membeli jajanan. Tapi di sisi lain, ada rasa was was yang tidak bisa saya abaikan. Apalagi setelah saya menonton berita di televisi bahwa BPOM telah memblacklist dan menghentikan izin edar Marshmallow karena mengandung unsur babi. Kebetulan dua anak saya ini kalau ikut ke mini market sering ambil permen lunak tersebut.
Belum lagi kalau membaca lebih banyak tentang dampak buruk konsumsi gula berlebihan pada anak-anak, tambah merinding. Penyakit seperti diabetes tipe 2, yang dulu lebih sering menyerang orang dewasa, kini mulai mengintai anak-anak karena pola makan yang tak terkontrol. Kalau sampai sakit diabetes tipe 2, harus konsumsi ozempic.
🍬 Siapa sangka, si kecil pun bisa kena diabetes?
Tubuh anak-anak masih berkembang. Mereka memang butuh energi, tapi bukan berarti semua sumber energi itu aman. Gula berlebih, terutama yang tersembunyi dalam jajanan, bisa menyebabkan lonjakan gula darah, obesitas anak, kecanduan makanan manis dan yang paling dekat dengan kita adalah masalah gigi berlubang.
Yang lebih menakutkan, gejala diabetes pada anak seringkali terlambat disadari. Anak mudah haus, sering buang air kecil, dan berat badan turun tanpa sebab. Tak jarang, orang tua baru sadar saat kondisinya sudah parah.
🚫 Jajanan yang Patut Diwaspadai.
Sebagai orang tua, kita harus lebih jeli. Tidak semua yang manis itu “baik”. Berikut beberapa contoh jajanan yang sering jadi favorit anak, tapi tinggi kadar gulanya:
Permen dan Lolipop.
Jajanan ini mengandung gula rafinasi hampir 100%. Tidak ada nutrisi, hanya kalori kosong.
Minuman kemasan rasa buah (tapi bukan buah asli!).
Botolnya lucu, sering ada gambar kartun favorit anak. Tapi gulanya bisa lebih dari 20 gram per botol! Mending alihkan ke susu UHT yang ada contreng hijaunya.
Cokelat batangan dan susu kental manis.
Susu kental manis (SKM) bukan susu. SKM adalah produk olahan susu yang telah ditambahkan gula dan sebagian airnya dihilangkan, sehingga menjadi kental.
👩👧👦 Jadi Orang Tua yang Lebih Peka.
Saya mulai biasakan anak-anak bawa bekal dari rumah. Bekal berat seperti nasi dan lauk, tetap saya bawakan. Kemudian saya tambah dengan buah potong, puding, biskuit rendah gula, dan tak lupa air putih yang cukup. Memang tidak mudah untuk mengubah kebiasaan jajan mereka, apalagi saat mereka melihat teman-temannya bisa jajan dengan bebas termasuk jajan jajanan favoritnya.
Tapi saya selalu bilang kepada mereka:
“Ibun bukan tidak suka kalian jajan, tapi gula yang terlalu banyak ini bisa bikin sakit."Saat kita sampaikan seperti itu, anak-anak sudah pasti tidak bisa langsung menerima atau bilang "oke". Kadang mereka ngambek atau bahkan tantrum di tempat umum. Tapi kalau kita konsisten, pelan-pelan mereka akan mulai mengerti dan paham. Apalagi setelah diberi sakit gigi yang rasanya tidak enak sama sekali.
Sebagai ibu dari dua anak, saya sadar bahwa mengubah kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Yuk, mulai bergerak dengan langkah kecil:
- Mengganti jajanan manis dengan buah segar atau puding buatan sendiri.
- Membekali anak dengan air putih dan bekal sehat dari rumah.
- Mengedukasi mereka tentang apa itu “gula berbahaya” dengan bahasa sederhana.
- Mengajak mereka ikut belanja dan membaca label gizi bersama-sama.
Dan yang paling penting: memberi contoh nyata. Jika kita sendiri masih sering minum minuman manis dan ngemil sembarangan, anak-anak pun akan meniru.
🌱 Kesehatan Itu Warisan.
Kita sebagai orang tua punya tanggung jawab bukan cuma memberi makan atau membeli jajan yang mereka mau, tapi juga mengedukasi dan membiasakan gaya hidup sehat. Anak-anak adalah peniru ulung. Kalau kita mulai peduli dan konsisten, mereka pun akan ikut terbiasa.
Kesehatan adalah warisan terbaik yang bisa kita berikan kepada anak-anak. Bukan hanya sekarang, tapi untuk masa depan. 💚