• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Banyak deadline pekerjaan kantor. Eksplor bersama teman-teman juga musti dilakukan tiap pekan karena ada misi dan tarjet untuk pariwisata Banjarnegara. Atas dua hal ini, ada yang sedikit tersampingkan. Apalagi kalau bukan bojo, bos kecilku, dan keluarga.

Satu yang paling terasa yaitu minimnya kebersamaan dengan Kecemut. Aku sedang merasa menelantarkan bayiku yang sekarang makin sering menunjukan tingkah polahnya yang menggemaskan. Apalagi beberapa hari ini aku selalu pulang malam karena lembur kerja. Dilema sebenarnya. Tiap sampai rumah, Kecemut pasti sudah tidur. Bangunnya lagi kadang tengah malam, itupun karena minta dibuatin susu. Kalau ngga bangun tengah malam, berarti langsung labas sampai pagi. 😭

Dijepretin sama Om @roisardian
Dalam waktu 24 jam, aku hanya dapat berinteraksi kurang lebih 6 jam, khususnya tiga hari kebelakang. Menyedihkan. Ada hal-hal yang betul-betul aku rindukan. Balada Ibu pekerja yang lagi melankolis. 😭

"Têlês mboten?" (dalam bahasa Indonesia berarti: basah ngga?)

Pertanyaan yang diikuti dengan adegan memegang jaket atau baju yang aku kenakan, ini sangat aku rindukan. Di luar sana hujan ataupun ngga, Kecemut pasti memegang bajuku, lalu merabanya. Memastikan bajuku basah atau ngga. Kalau basah, dia akan mengatakan "hiiih, Ibu dingin." karena tanganku pasti memegang pipinya. Kedua matanya fokus melihat aku yang sedang melepas jaket. Kalau bajuku kering, dia akan mengatakan "ngga basah...ngga basah...ngga basah.", dan itu diucapkan berulang-ulang sampai aku meyakinkan dia bahwa di luar sana terang benderang, ngga hujan. 🙊

Ibu kangen banget sama Yasmin Wita. Asli, kangennya Masya Allah. Sampai tiap mau tidur nangis nelangsa sambil meluk-meluk kamu. Besok long weekend, dan Ibu akan menghabiskan libur panjang ini bersama kamu, dan juga Ayah, belahan hati Ibu. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Di Jl. Malioboro Yogyakarta tak pernah sepi, ada para pejalan yang mungkin hanya ingin menikmati atmosfer Malioboro, atau para penikmat kuliner yang sengaja ingin jajan, dan terakhir tentunya para pedagang. Sore itu, setelah mandi,  dan macak cantik, kami jalan kaki dari penginapan menuju Malioboro. Beruntung, jarak dari penginapan menuju Malioboro tidak begitu jaug. Mungkin sepuluh menit bila ditempuh dengan jalan kaki.

Tujuan utama kami ke sini yaitu menikmati suasana sore Malioboro. Melihat orang berlalu lalang, melihat delman kesukaan Yasmin, dan duduk santai di kursi yang instagramable. Hahaha. Ini keinginanku, beda dengan kenyataannya karena ternyata mengajak si kecil yang kini berusia 2 tahun 4 bulan jalan-jalan di seputar Malioboro kurang cocok karena banyak benda di sekelilingnya yang masih dapat dijangkau penglihatannya. Kalian tahu lah maksud gue, jajaaaaan-jajaaaaaan. Hahaha.


Ngedoprok santai...
Sate Kere, sate yang dijajakan di sepanjang trotoar Malioboro menjadi alternatif jajanan yang layak dicoba. Sekalian makan sore menjelang malam, aku beli Sate ini satu porsi. Aku kira, Yasmin bakal suka sate ini. Ternyata ngg, dia menolak saat aku kasih sate dan ketupat. Tanpa ada unsur paksaan, dia malah rewel ngga jelas. Akhirnya aku ajak dia beli es krim ke McD. 🤸‍♀️

Omong-omong, ini kali pertama aku membelikan es krim buat dia. Sebelumnya, aku mencoba untuk tidak memberikan atau mbelikan es krim karena gigi dia tergolong sensitif. Kali ini saja, ketimbang tambah rewel, aku mengikuti kemaunnya.

Setelah es krim dalam genggaman, apa yang terjadi? Yasmin kembali rewel, dan tambah ngga jelas apa permasalahannya. Yasudah, akhirnya aku bawa dia duduk di dekat penjual Sate Kere sambil makan es krim dan dipegang sendiri.

Kebayang blepotannya, kan? Udah gitu, dia ngga mau duduk di kursi yang telah disediakan di pinggiran trotoar. Maunya di bawah, menyatu dengan trotoar. Dia ngedoprok dengan santai, sesekali keluar dari zona aman tanpa rasa takut kepada siapapun. Tapi aku ngga bisa bertindak apa-apa untuk kali ini. Aku sengaja membiarkan dia menikmati Malioboro dengan caranya. Ngedoprok di pinggir jalan sampai celana warna pink menjadi abu-abu. Di sini, kadang aku merasa gagal menjinakan merpatiku. Hahaha Tapi tak mengapa selagi aku berada di sampingnya.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
"Buat anak, kok, coba-coba."

Dulu, sebelum punya Kecemut, aku pernah setuju berat dengan motto salah satu produk bayi ini. Ya gila saja, menjadikan anak sebagai kelinci percobaan. Tapi tenang, karena ternyata tanpa adanya coba-coba, sebagai orang tua akan susah mengetahui minat anak. Seperti saat usia Kecemut Empat bulan, aku dan suami mencoba mengenalkan dia dengan kolam renang.

"Masih bayi, kok, diajak renang. Tega amat, si!"

Wuuuw...tegaaaa! Hahaha. Niat kami sebagai orang tua, tuh, baik. Kami cuma mengajak si kecil untuk lebih sehat. Iya, menurut beberapa sumber yang aku baca, ada banyak manfaat mengenalkan renang kepada abak sejak dini. Untuk kesehatan paru-paru, misalnya. Tapi namanya orang berpendapat itu sah-sah saja, ya. Apalagi untuk kali pertama, kami langsung mengenalkan kolam renang dengan air yang dingin yaitu di Serayu Park, bukan air hangat. Kebayang kan saat kami mulai mengenalkan air dingin di telapak kaki Yasmin? Tatapan orang-orang yang ada di sekitar kolam begitu sinis. 😂 Rasanya pingin banget nyodorin lembaran rupiah warana merah sebagai uang tutup mulut. Wkwkwk

Renang sampai tidur...
Siang itu, kami sampai Serayu Park jam 09.00 WIB. Pelan-pelan aku mengganti baju Yasmin. Bukan baju renang, sih, jumpsuit biasa. Lalu, aku menuju kolam renang anak dengan kedalaman ngga sampai setengah meter.

Aku perhatikan, Kecemut kok ngga ada antusiasnya sedikitpun ketika melihat air yang begitu banyak. Ornamen-ornamen kolam renang, dan anak-anak yang heboh di sekitar kolam. Ini Ibunya rada panik, jangan-jangan bakal ngga suka renang, nih. Hahaha. Belum apa-apa sudah menghakimi, ya.

Karena aku merasa ngga yakin, dan agak sedikit takut, akhirnya Bojo ambil tindakan. Dia melempar pelampung bebek yang sebelumnya kami beli di pasar. Lalu, meletakan Yasmin ke atas pelampung. Ini sumpah ekspresi Yasmin lucu bangettt. Antara muka takut, sama pingin mainin kakinya di air. 😂

Aku memaksimalkan waktu untuk renang yaitu lima menit. Selain masih percobaan, ini airnya air dingin. Dinginnya dingin biasa, sih, karena sudah terkena pancaran matahari secara langsung. Tapi kan ya, tetap lihat kondisi si kecil. Apalagi di sini ngga menyediakan kamar mandi khusus bayi yang identik mandi dengan air hangat. Tambah pingin cepat-cepat udahan saja. 🙊

Mirip bangett, ya....
Ayahnya nampak masih pingin mendampingi Yasmin renang. Tapi ngga tau kenapa, si bocah ini kok keliatan lesu banget. Yaudah, segera aku angkat, lalu mandi. Ini Ibunya mulai panik, nih. Wkwkkwk

Saat sedang perjalan ke kamar mandi, Yasmin tidur! Hahaha. Ini bocah super unik, asli. Dalam keadaan dingin, belum mandi, tapi bisa tidur pules di dada aku. Emfuk sih, ya. 🙊 Yaudah, aku langsung gerak cepat untuk memandikan dia dengan air hangat 1 liter air mineral yang telah kami pesan. 😄

Pengalaman renang pertama kali bagi Yasmin sungguh di luar dugaan kami. Agaknya kami salah waktu. Kurang mempertimbangkan jam biologis tidurnya. Untungnya, dia ngga rewel. Karena ngerasa ngantuk, langsung saja tidur. Beneran ngga kenal situasi dan kondisi. 😂

Ini catatan buat aku dan mungikin emak-emak lain yaitu jangan mengajak si kecil renang saat jam tidur kalau ngga pingin gemes sendiri.  🤣Oiya, Serayu Park ini rekomended buat dijadikan langganan renang, selain airnya bersih, pelayanan juga cukup memuaskan. Meski ngga ada air hangat untuk mandi bayi, mereka mau dimintai tolong buat masakin air. Beli air mineral di cafe dan resto Serayu, lalu tinggal minta tolong kepada para waiter yang standby di Resto. ❤

Eeeh, jangan lupa abaikan orang-orang yang suka ngomong yang bikin hati ngga enak, ya. Terpenting orang tua tetap memberi yang terbaik untuk anak-anak. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Melihat kereta api sesungguhnya, nyanyi lagu naik kereta api di dalam gerbong, melihat tingkah laku di dalam gerbong. Ini tujuan Ibu mengjak kamu naik kereta api, nak. Ingin sekali merasakan, melihat ekspresi kamu ketika pertama kalinya menginjakan kaki di gerbong kereta.

Kebahagiaan emak-emak itu kadang sepele banget lho, Pak-Bapak. Ngga melulu spa di salon atau dibelikan emas satu ons. Ini lho, melihat dan mendengar anak melantunkan lagu dengan baik dan benar pun menjadi bagian dari kebahagiaan para emak. Iya, kan? Dan ini terjadi padaku. 😂

Awal mula Yasmin mendengar lagu Naik Kereta Api, tuh, saat dia naik odong-odong di alun-alun kota Banjarnegara. Kalau ngga salah ingat, usianya saat itu 15 bulan. Dengan celotehan yang seadanya, dia ikut menirukan lagu kereta api yang aku putar lewat Youtube. Saat itu, dia hanya mengambil ujung kata pada tiap bait lagu. 🙊


Berdiri teruus....
Menuju usia dua tahun, dia sudah hapal lagu Naik Kereta Api, dong. Meski masih agak cedal, tapi dia bisa menyanyikannya sampai akhir. Gue takjub dan bahagia banget! Saking takjubnya, seakan aku berjanji pada diri dan Yasmin. Berlebihan banget, ya. Hahaha.

Baca juga: Lagu Pertama Yasmin.

Saat mendengar Kecemut menyanyikan lagu "Naik Kereta Api" dengan penuh semangat, aku seperti berjanji bahwa suatu saat aku akan mengajak dia naik kereta api. Ini spontan banget. Perempuan kalau lagi bahagia, mah, emang suka gitu. 😂 Ya ngga apa-apa, sih, ya. Siapa tahu nambah pahala. ❤

Perihal janji, aku pun punya niat untuk melunasinya saat Yasmin usia dua tahun. Semacam hadiah ulang tahun, gitu. Itung-itung sekalian mengenalkan transportasi ke anak. Etapi ini Ibunya juga udah kangen naik kereta. 🙊

Bulan Januari adalah bulan lahirnya. Aku pun  merencanakan perjalanan pada bulan tersebut. Tapi ternyata banyak pekerjaan yang deadline. Sampai akhirnya baru bisa direalisasikan bulan Maret. Aku merencanakan perjalanan ini sekaligus buat trip ke Yogyajarta. Selain mengajak Yasmin, aku juga mengajak Tante. Tapi sayang banget, Tante malah ngga bisa ikut. Tiket kereta api yang sudah dipesan terpaksa aku batalkan karena ternyata aku dapat teman jalan baru yaitu Mbak Olip dan Ella. Benar-benar ngga disangka dan diluar dugaan. ☺


Menuju Stasiun Purwokerto 

Aku bersama Yasmin berangkat dari Banjarnegara jam 08.00 WIB. Sengaja pagi karena pemberangkatan Kereta Api yang kami pesan yaitu jam 10.45 WIB. Rencana mau diantar Ayah sampai stasiun akhirnya gagal. Ayah ada pekerjaan mendadak, gitu. Kami pun naik bus dari Pertigaan Singomerto, turun di depan Nasmoco Purwokerto, lanjut naik Grab Bike.


Anteng bangett di Bus...
Kami janjian dengan Mbak Olip dan Ella di Stasiun. Ternyata si abang Grab yang jami pesan ini ngga paham daerah Purwokerto padahal asli Purwokerto. Hahaha. Dia cukup lama menjemput kami. Fufufu. Alhamdulillaah kami ngga telat, dong. Malah datang paling awal. 🙊

Sesampainya Stasiun Purwokerto, aku langsung menuju CS untu kmembatakan tiket keberangkatan bareng Tante. Kemudian lanjut print out tiket baru yang sudah aku beli lewat Tokopedia. Empat tiket punya aku, Yasmin, mbak olip, dan ella, sudah ada dalam genggaman. Akhirnyaaaa, tenang juga. Tinggal leha-leha bareng Yasmin sambil menunggu teman-teman.


Naik Kereta Api

Jam 10.00 WIB kereta Api yang akan mengantar kami ke Yogyakarta tiba di stasiun Purwokerto. Adalah Kereta Api Joglokerto kelas Ekonomi yang aku booking via aplikasi @tokopedia. Kereta api ini menjadi pengalaman pertama Kecemut naik kereta. Rute Purwokerto-Yogyakarta harganya Rp 60.000 saja. Jam berangkat masih 30 menit lagi, tapi Kecemut sudah heboh dan rewel juga. Padahal Ella dan Mbak Olip belum datang. 😂



Sambil menunggu mereka, kami duduk di lantai dekat mesin cetak tiket karena kursi tunggu penuh. Nonton youtube, makan jajan, itu yang kami lakukan sambil menunggu teman-teman dan pemberangkatan juga.


Gerbong Kereta Api Joglokerto

Tepat jam 10.30 WIB kami semua sudah kumpul di Stasiun. Karena Yasmin  sudah terlihat ngantuk, kami memutuskan untuk masuk gerbong A kereta Joglokerto. Alhamdulillaah...akhirnya janjiku terlunasi juga. Uuuwwwh...bahagiaanyaaa. 💃

Kami menempati kursi bagian belakang, dekat toilet, gitu. Saat kereta hendak melaju, aku menyampaikan bahwa nanti akan ada suara terompetnya kereta dengan bunyi "tuuut...tuuuut...tuuutt". Dia pun menunggu dengan tenang dipangkuanku.

Kereta melaju, suara gesekan antara roda kereta api dan rel kereta ternyata lebih membuat Yasmin gembira ketimbang suara khas kereta api tuut tuuuut. 😂 Kaget, dan bersorak bahagia, itu lah yang dia rasa siang itu.


Selama dalam gerbong, dia ngga melulu duduk. Jalan ke kursi tetangga, mainan, sampai minta jajan sama mbak-mbak yang duduk di sebelah kami. 🙈 AC di gerbong kereta api Joglokerto ngga begitu terasa. Saat sudah setengah perjalanan, dia pun mulai bosan. Aku ajak jalan dan ke toilet juga mainan air. Alhamdulillaah...ngga rewel-rewel banget.

Selain suara gesekan kereta, dia juga nampak bahagia saat melewati lorong, gitu.

"Haaaa...gelaaap? Haaa...gelaaap?" 🚉

Antara kaget dan senang ketika kereta melewati lorong, seketika kanan kirinya ngga ada cahaya. Dia bengong bentar, lalu tengok kanan kiri, dan ketawa, gitu. Sungguh menjadi pengalaman yang tak terlupakan ya, Naak naaak. 🚈

Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Arti kata terima kasih bagi bidadari kecilku adalah tentang pemberian. Ada orang yang memberi jajan, atau barang lain yang menyenangkan baginya, pasti dia akan mengucap terima kasih. Baginya, terima kasih baru sebatas itu, ngga lebih. Dia belum paham bahwa, terima kasih yang sesungguhnya, tuh, erat dengan rasa syukur dan juga bahagia. Makanya ketika kemarin aku mengajak Syaquita jalan ke Yogyakarta dan merasa sangat bahagia, aku merasa harus berterima kasih kepadanya. ❤

Kebahagiaan khaqq
Nak...nak...anak Ibu yang belum bisa lepas diapers saat bobok malam,

Semoga kamu masih ingat saat pertama kali menginjakan kaki di atas pasir Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Saat itu, kamu turun dari mobil dan digandeng Mbak Ella, teman Ibu yang punya mental mboncengan. Ibu memilih ada di belakang kamu karena harus mempersiapkan peralatan main yang dibawa dari rumah. Ada ember kecil bekas fun doh, sendok, mangkuk, beserta tutupnya. 🌝

Nak, ini adalah salah satu mimpi kita, bermain pasir sepuasnya di pantai. Ya, kita yang biasanya mainan pasir amat terbatas di samping rumah, sore itu kita mengumpulkan pasir lalu dicetak berjejer. Betapa bahagianya Ibu melihat kamu begitu semangat memasukan pasir ke dalam wadah, lalu menumpahkannya membentuk tabung. 🛢

Baca juga: Risiko mengajak si kecil ke Pantai.

Nampaknya kamu ngga akan bosan bermain seharian di pantai. Belum lagi ombak yang beberapa kali menghampirimu saat sedang mengambil pasir. Antara kaget, ingin lari, dan mengikuti arus ombak, ekspresi kamu saat itu. Sayang banget, hari sudah hampir gelap. Ibu harus segera menggendongmu dan lari menuju kamar mandi dekat pantai. 🏖

Sebenarnya ada sedikit rasa khawatir saat Ibu mengajakmu ke pantai. Selain masih telalu dini, ada beberapa risiko yang cukup menjadi pertimbangan. Tapi Ibu yakin, selagi Ibu mendampingi kamu, insya allah aman.

Ini baru sececah kebahagiaan Ibu, kebahagiaan kita, di Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Masih ada beberapa destinasi wisata di Yogyakarta yang membuat kamu betah berlama-lama hanya untuk sekadar duduk. Di kompleks Malioboro, misalnya. Hanya dengan lari-lari kecil dan duduk di tepi jalan Malioboro, kamu bahagia banget.

Oiya, ada kejadian yang norak luar biasa dan ini musti kamu ingat baik-baik. 


Ini renang? hahahaa
Hari pertama di Yogyakarta, kita menginap di hotel dekat Malioboro. Di hotel tersebut ada fasilitas kolam renangnya. Tahu sendiri lah, ya, kamu kan hobi banget mainan air di kolam renang. Jadi, Ibu ngga heran kalau kamu langsung minta renang. Beruntung, nih, ada Mbak Ella yang suka terapung di atas kolam, semua teratasi. 🏊‍♂️🏊‍♀️

Sore itu cuaca sekitar masih terang panas hot, disela-sela renang, ada pesawat terbang melintasi kolam renang. Tepat di atas kolam renang dan kamu heboh dadah dadah! Hahaha. Geli sebenarnya, tapi Ibu bahagia merasa bahagia melihat kamu tertawa dan teriak kegirangan. Subhanallah banget, ya.

Baca juga: Persiapan traveling ke Yogyakarta.

Nak...nak...anak Ibu yang tiap bangun pagi minta dibuatin susu,

Ada yang perlu Ibu sampaikan. Sebenarnya Ibu ngga perlu menyampaikan, sih. Kita anggap ini sebagai catatan untuk perjalanan kita berikutnya, ya. Bahwa ada sedikit drama menjelang keberangkatan. Sedikit, tapi sukses membuat Ibu trauma.

Bahwasanya, apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut orang lain. Kita dapat meyakinkan diri, percaya diri, tapi kita ngga tahu yang terbaik untuk orang lain. Perihal ini, Ibu minta maaf karena baru bisa menuliskan saja, sebagai  pengingat.


Ndlosor-ndolsor enaa...
Satu hal lagi yang sempat Ibu dengar. Yaitu tentang rencana perjalanan atau itinerary. Ada yang bilang rundown telah kita buat itu amburadul, ngga keceeh. Ini PR buat kita, ya. Lain waktu kita susun itinerary yang lebih baik lagi. Ibu, sih, merasa sudah maksimal menyusunnya, tapi namanya traveling ramai-ramai, ya pasti ada saja catatan kecil. Terpenting, kita sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik. Ya kan, Bebeeb. 😗

Nak...nak...anak Ibu yang sekarang sudah mulai minta sekolah,

Nanti ada saatnya kamu akan mengucap terima kasih kepada Ibu. Meski kasih Ibu tak harap kembali, Ibu yakin itu. Apalagi saat kamu membaca blog post ini, ada kemungkinan untuk itu. Kelak, ketika kamu sudah tahu arti terima kasih sesungguhnya. Nak, terima kasih telah membahagiakan Ibu di Yogyakarta. 
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Mei (2)
      • "Si Manis" yang Mengintai: Cerita di Balik Jajanan...
      • Pet-Loving Dads Edition: Custom Gifts Featuring Th...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose