• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Alhamdulillah gema takbir di mushola depan rumah malam ini sudah mulai terdengar. Ada rasa kehilangan dan juga tidak rela ketika tahu bahwa Ramadhan telah berakhir. Rasa-rasanyaa baru mulai Sahur beberapa hari yang lalu, ya. Kok sudah lebaran saja. 😊 Bukan berarti tidak bersyukur, bukan. Aku merasa sedih karena ada beberapa kegiatan atau amalan bulan ramadhan yang tidak sesuai tarjet. 😢


Tapi malam ini kenyataan ada di depan mata. Anak-anak berkumpul di depan Masjid dengan membawa obor yang terbuat dari bambu atau yang biasa disebut dengan oncor. Kegiatan takbir keliling menjadi kagiatan perdana dalam menyambut lebaran. Ada haru dan bahagia ketika melihat anak-anak kecil keliling kampung dengan membaca takbir. Aku seperti berada di tahun 90an. Ikut keliling kampung, jalan kaki, dan membawa oncor. 😢

Sebenarnya aroma lebaran mulai terasa saat siang hari aku mulai memotong daging ayam untuk dibuat Opor. Kemudian sore harinya membuat rendang dengan ditemani Kecemut. Tapi makin sore, makib malam, suasana lebaran makin terasa. Di hati rasanya lebih mantap karena sudah mendengar takbiran.

Ketimbang makin larut, mending melakukan kegiatan bermanfaat untuk menyambut lebaran. Buat yang mau mudik, jangan lupa segala keperluan tetek bengek mudik, ya. Buat para wanita, mari beberes rumah biar kelihatan makin rapih. Setelahnya, baru ngepel, masak-masak, mempersiapkan suguhan untuk oara tetamu, dan jangan lupa besok pakai baju baru, ya. Hahaha.

Yuuukk, segera bergegas. Sekarang waktunya menyambut lebaran! Jangan lupa sungkemannya, yaa. Selamat Idulfitri buat kalian. Terima kasih buat Blogegr Perempuan yang sudah mengajak pada Blogger khususnya aku, untuk ikut challenge one day one post. Alhamdulillaah...sah! L E B A R A N... ❤
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Bulan Ramadhan identik dengan bulan penuh berkah. Perbuatan baik yang kita lakukan selama bulan ramadhan, insya allah akan mendapat pahala berlimpah, makin berlimpah dari hari biasa. Makanya banyak hadist yang menganjurkan para muslim untuk menambah amalan-amalan, banyak berbagi, intinya berbuat kebaikan. Makanya, banyak orang berlomba-lomba untuk menambah amal baik di bulan ramadhan. Doa-doa pun lebih banyak yang dipanjatkan saat ramadhan karena diyakini akan diijabah oleh Allah. 🤗 


Ngomongin doa di bulan ramadhan, ada banyak doa yang aku panjatkan. Hari pertama puasa, aku membuat daftar doa yang akan aku panjatkan selama bulan ramadhan. Iya, aku tidak bisa menganggap biasa saja dengan bulan Ramadhan yang datang setahun sekali. Doa-doa secara terperinci aku sampaikan kepada Allah, Sang Maha Pemberi. 

Doa-doa tersebut rutin aku panjatkan setelah sholat dan pada waktu-waktu yang tepat untuk berdoa, yaitu pada waktu sahur,  saat berpuasa, dan ketika buka puasa. Meski banyak yang aku minta, tapi sudah di luar kepala tanpa menghafal. Doa secara keseluruhan aku panjatkan setelah sholat. Sementara pada waktu tertentu, aku panjatkan doa tambahan tapi penting untuk aku dan keluarga. Termasuk harapan.

Harapanku di penghujung ramadhan tahun ini hampir sama dengan muslim lainnya, yaitu tahun depan dipertemukan kembali dengan Ramadhan. Harapan untuk lebih baik dan banyak berbuat kebaikan pun selalu tertanam dalam jiwa. Tak hanya itu, aku berharap semoga setelah sebulan berpuasa dapat meningkatkan iman dan taqwa terhadap Allah SWT. Menjadi pribadi yang lebih baik. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ngomongin momen terbaik ramadhan, aku langsung ingat tarawih pada malam ke 27 bulan ramadhan. Ada momen yang membuatku terharu, bahagia, dan suprise. Kira-kira siapa orang yang malam itu bikin aku bahagia sekaligus bangga? Uhuuuui... 😉


Sebelumnya aku minta maaf kepada para pembaca blog ini karena mungkin aku terlalu berlebihan. *kayak punya fans ajaaah!* 🤣 Eeehh....bahagianya seorang Ibu ini bukan hanya karena baru dibeliin logam mulia sama suami, lho. 🙊 Ada yang lebih bikin bahagia dari itu, yaitu anak yang sholeh. *ugh! 

Yups...aku nyeritain momen bersama Kecemut saja, ya. Soalnya ramadhan tahun ini aku lebih intens sama dia. Sementara sama Ayah alias suami, intensnya pas mau bobok saja. Maklum banget, dia selalu banyak kerjaan di kantornya. Jadi ramadhan ini ya merasa biasa saja bareng dia. Hahaha.

Menjelang akhir ramadhan, seperti pada tahun-tahun sebelumnya barisan tarawih tinggal tersisa beberapa shaf saja. Baik laki maupun perempun, sama saja. Kehadiran anak-anak kecil pun makin ke sini makin langka. Hanya beberapa saja, tidak seramai saat awal ramadhan. Nah, di sini aku merasa bahagia banget karena Kecemut aku pastikan tidak akan banyak keluar masuk mushola atau sekadar bermain bersama teman-teman seusianya. Dan alhamdulillaah benar, Kecemut terus berada di sebelahku untuk ikut sholat tarawih.

Malam itu sholat tarawis baru berjalan setengahnya, tapi Kecemut tiba-tiba minta pup. Karena di mushola tidak ada toilet, aku mengajaknya pulang. FYI, jarak mushola ke rumah tidak lebih dari lima langkah. Suprisenya nih, ketika dia selesai pipis minta kembali ke mushola.

"Ibu, ke mushola lagi, ya. Sholatnya kan belum selesai." Pinta Kecemut saat aku sedang memakaikan celana.

"Syaquita ke Mushola mau ngapain?" Aku mencoba memastikan niatnya kembali ke mushola karena saat kami pulang datang beberapa temannya yang biasa main bersama di mushola.

"Mau sholat, Bu." Jawabnya singkat.

Tiga kali aku mematikan niatnya kembali ke Mushola. Malas banget kalau sesampainya Mushola nanti ternyata dia mainan sama teman-teman. Tiga kali bertanya, tiga kali di jawab dengan jawaban yang sama. Akhirnya aku pun kembali membawanya ke Mushola.

Sampai pintu depan mushola, teman-temannya sudah menyapanya. Aku deg-degan banget kalau sampai dia ikut main seperti malam-malam sebelumnya. Yaa...meski dia main pun tidak bikin ribut, tapi malam itu rasanya lain. Seperti tidak rela melihat dia bermain dengan teman-temannya. Padahal biasanya ya aku ikhlas-ikhlas saja. Hahaha.

"Permisi-permisiii, aku tarawih dulu, ya. Nanti main bareng." Ucap Kecemut kepada teman-temannya yang sedang mulai mainan.

Mendengar pernyataan tersebut, aku merasa gimana, gitu. Seperti tidak percaya. Ternyata Kecemutku sudah bisa menjaga komitmen. Padahal malam itu ada salah satu temennya yang membawa smartphone dan sedang nonton kartun di channel youtube tapi dia sama sekali tidak tergoda. Dia kembali berdiri di sampingku dan melakukan sholat tarawih sampai selesai. Terharu bangetttt gue, Buuuund. Uhhhhh...!

Sepanjang ramadhan, ini menjadi momen terbaik. Dia yang biasanya cuma omong dowang, alhamdulillaah sudah bisa  menjaga komitmen meski masih belajar. Pokoknya bahagia bangeettt! Makasiih, Sayang. Semoga sampai akhir ramadhan kamu ikut tarawih terus sampai selesai, ya. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Alhamdulillaah...hari ini kelar juga beberes rumah bantuin Mamak. Ya, saking banyaknya pekerjaan Mak Yem yang belum terselesaikan, aku yang biasanya kalau liburan cuma gegoleran di kasur, hari ini turun tangan buat ikut beberes rumah.


Rumah sudah kelihatan cukup rapih (semoga Kecemut tidak heboh dengan mainannya), kegiatan berikutnya yaitu nyiapin jajanan lebaran buat para tetamu yang nanti pas lebaran datang silaturahim ke rumah. Yaaa...meski Bapakku anak terakhir dari sembilan bersaudara, pun dengan Ibuku anak terakhir dari empat bersaudara, alhamdulillaah banyak yang silaturahim ke rumah

Lebaran masih tiga hari lagi, kok udah nyiapin jajanan lebaran, sih? Aaah...terlalu cepat!

No! Kami selalu mempersiapkan jajanan lebaran jauh-jauh hari supaya tenang dan tahu kalik saja ada yang kurang atau masih perlu ditambah. Maklum, besok Mamak udah mulai libur, jadi apapun pekerjaan nanti pasti akan aku tangani sendiri. Makanya, mumpung masih ada Mamak, aku mulai mempersiapkan jajanan lebaran yang nantinya akan ditaroh di meja tamu.

Seperti tahun lalu, aku tidak belanja di toko-toko jajanan, cukup pesan di tempat Mama Al, jajanan datang H-7 lebaran. Selain irit tenaga, aku lebih suka pesan di sana karena varian jajanannya tidak kalah banyak dengan yang dijual di toko-toko. Aku cukup tanya satu-satu request keluarga pingin apa, nanti akan dipesankan. Dia juga menyediakan katalog jajannya, jadi tinggal cung dan bayar. Hahaha.

Selain untuk tetamu, kami juga beli jajanan lebaran yang dikonsumsi sendiri sesuai selera. Seperti Singkong Bakar keseukaan Om. Pang-pang kesukaan Ayah. Nastar kesukaan aku. Astor kesukaan Kecemut. Dan beberapa jajanan anak kekinian yang dipilih sendiri oleh Kecemut.

Beli jajanan lebaran di Mama Al sudah biasa. Satu yang tidak biasa yaitu dapat jajanan lebaran dari Tante Bening. Spesial dan surprise banget! Jajanan lebaran yang dikirim Tante lewat teman kantor ini adalah kue kering. Ada tiga jenis kue yang dikirim, yaitu nastar, roti kacang, dan roti semprit (kalau tidak salah). Saking senengnya dikirimi roti sama Tante, Kecemut langsung unboxing dan mencicipinya. Duuh...padahal katanya mau buat lebaran. Hahaha.

Btw nih, ini kali pertama Tante buat kue untuk lebaran. Katanya, dia buat sendiri, gitu. Entah belajar bikin kue kering dari siapa, yang jelas kue bikinan Tante tidak kalah enak dengan kue-kue yang dijual di toko-toko. Kalau kata Kecemut, enaaaak sekalii.  😂 Pertama buka roti semprit, dia langsung lahap dan habis banyak. Soalnya selain enak dan renyah, toping roti semprit ini warna-warni. Menggoda anak-anak pokoknya. 🙊

Alhamdulillaah...hari ini bisa menyicil pekerjaan untuk persiapan lebaran. Makasih kiriman kue lebarannya, Tante. Semoga makin rajin bikin kue, yaaa. Dan jangan lupa cetak labelnya, Bening Bakery. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Sebagai Ibu Rumah Tangga yang merangkap kerja kantoran, kegiatan harian selama bulan ramadhan rasanya makin padat. Nyaris tidak ada sisa waktu untuk bermanjah ria kecuali saat akhir pekan karena libur kerja. 


Pagi hari setelah sahur, bebersih, lalu beribadah, dan tau-tau Kecemut udah bangun dan minta ditemani untuk main. Tapi lumayan banget, sih. Soalnya aku jarang menemani Kecemut bermain pas pagi hari. Suka sok sibuk sendiri. Apalagi hari-hari biasa.

Sepulang kerja, pukul 15.00 WIB sudah mulai sibuk di dapur. Kecemut biasanya aku minta buat nonton tv, main, atau kalau moodnya lagi bagus aku ajak masak-masak di dapur. Kegiatan berikutnya sebelum dan sesudah buka puasa lebih banyak mengerjakan amalan-amalan bulan ramdhan.

Sibuk banget, yaaa. Hahaha. Secara teori dan praktik sepertinya memang sudah tidak tersisa waktu luang. Namun pada kenyataannya, aku masih bisa menyempatkan untuk belajar edit video dan ngeblog. Ini kegiatan minimalis banget. Kalau full time Ibu Rumah Tangga biasanya ada tambahan bikin kue, nih. Hihihi.

Belajar Membuat dan Edit Video
Alhamdulillaah sebulan sebelum ramadhan aku dapat pinjaman lensa dari seorang teman. Merasa butuh upgrade kemampuan, aku belajar membuat sekaligu edit video. Kebetulan ramadhan tahun ini cukup banyak dokumentasi video. Jangan dikira aku belajar mengambil  dan edit video dengan cara les private, ya. Aku cuma belajar dari para ahli atau videographer favorit melalu channel youtube. Selebihnya untuk teknis pengambilan dan setting kamera, aku kerap bertanya kepada beberapa temanku yang udah profesional.

Setelah membuat video (video yang aku ambil adalah aktivitas Kecemut dan atau tempat kerja dowang lho, ya.), beberapa hari kemudian aku mulai edit. Aku edit video menggunakan aplikasi Power Director di smartphone, ya. Jadi hasilnya ya harap dimaklumi laah. Cek saja akun youtube CERIS Family. Di akun tersebut ada beberapa hasil editing video yang aku ambil secara mandiri. 🙊

Oiya, kalau tanya kapan waktu yang tepat untuk edit video yaitu di sela-sela jam istirahat kantor atau pas lagi senggang di akhir pekan. 🤗

Ngeblog
Ini kabar membahagiakan bagi aku pribadi. Ya, bagi aku saja cukup. Soalnya, bahagiaku belum tentu bisa menjadi kebahagiaan orang lain. Hahaha. Kabar bahagia itu adalah aku dapat mengikuti challenge dari Blogger Perempuan yaitu 30 hari ngeblog.

Sebenarnya mengerikan sekali ketika aku memutuskan untuk ikut challenge ini. Tapi selain minimal tarjet one day one juz, aku pingin juga one day one publish artikel. Hahaha. Ini beneran niat dulu karena kadang moodku hancur cuma gara-gara seharian tidak minum susu. 😛 Alhamdulillaah...kegoatan blog challenge ini tinggal menghitung hari dan aku dapat mengikutinya.

Omong-omong, waktu yang paling tepat buat menulis atau ngeblog adalah malam hari karena saat malam hari lebih tenang, lebih banyak ide, dan bisa lebih cepat menulis. Makanya, setelah tadaeus malam aku berusaha banget untuk tidak langsung memejamkan mata. Ini perjuangan banget, sungguh. Tapi karena sudah berkomitmen, mau tidak mau malam harinya langsung menulis postingan challenge sesuai tema yang diberikan Blogger Perempuan.

Btw, kamu punya kegiatan apa untuk mengisi ramadhan? Boleh lah sharing denganku. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose