• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Dulu, saat hamil Kecemut, aku rajin banget mencari walpaper dengan kata kunci "bayi berhijab" pada mesin Google. Ternyata cukup langka foto atau walpaper tersebut. Beberapa kali nyari lewat Pinterest pun. Mungkin karena dokumentasi foto bayi berhijab ini jarang dipublikasikan, ya. Pokoknya nemunya itu-itu saja. 🙊


Nah, setelah aku punya Kecemut, aku baru merasakan bahwa bay perempuan itu jika dipakaikan jilbab tidak bertahan lama. Yang garuk-garuk kepala, sumuk, pokoknya tidak betah. Dan gemesnya, saat sedang foto sesion, mereka terlalu banyak gerak karena merasa tidak nyaman. Hasilnya ya pasti jauh dari kata menggemaskan. 🤣

Nah, setelah usia Kecemut masuk satu tahun lebih, dia udah mulai nyaman berhijab. Tiap keluar rumah, aku coba untuk pakaikan hijab. Membiasakannya untuk berhijab sejak kecil, tapi tidak memaksakan. Artinya, saat dia nampak mulai tidak nyaman berhijab, aku akan melepaskan hijabnya. Saat moodnya sedang baik, aku memberi tahu cara menggunakan hijab.

Asyiknya nih, ketika dandan di depan kaca untuk berhijab, dia ikut nimbrung ingin berhijab juga. Mulai dari hijab segi empat sampai hijab ANTI TEMBEM, dia mencobanya. Satu hal yang paling bikin aku bahagia, tuh, saat behasil memakaikan hijab dan dia minta difoto dengan banyak gaya. Alhamdulillaah...koleksi walpaper handphone nambah. 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Uhuuy...buat yang punya panci presto baru yang akan digunakan untuk memasak pas lebaran nanti, sudah siap memakainya, kan? Sebelum panci presto digunakan, ada baiknya kamu membaca buku manual yang ada di dalamnya. Biasanya, manual book itu berisi tentang keterangan produk, how to atau cara menggunakan panci presto. Hayo...kamu sudah membacanya belum? 😉


Dulu, waktu aku punya panci presto, tuh, tidak membaca buku manual. Sok pintar banget langsung pakai. Alhamdulillaah aman dan  hasil masakan sesuai dengan harapan. Tapi sebenarnya kurang baik, apalagi sampai menjadi kebiasaan. Maksudnya, kebiasaan untuk tidak membaca buku manual produk-produk yang telah dibeli. Padahal, di buku tersebut sudah tertera jelas dan detail tentang produknya. Namun budaya membaca memang kadang suka diabaikan. 🤣

Pertama punya barang baru, pasti suka bingung cara menggunakannya. Mulai dari menutup, membuka, atau "memainkan" tombol-tombolnya jika ada. Nah, berikut aku akan berbagi cara menggunakan panci presto:

Periksa Panci Presto Sebelum Digunakan
Tidak hanya panci presto, sebelum menggunakan peralatan memasak, hal pertama yang harus  diperhatikan adalah memeriksa peralatan masak tersebut supaya lebih nyaman dan aman saat digunakan nanti. Untuk panci presto sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum digunakan, diantaranya yaitu plak atau kotoran yang menempel pada dinding panci. Sebelum menggunakannya, pastikan panci harus bersih. Pastikan juga cincin karet dalam keadaan baik, harus paa dengan ukuran tutup panci.

Pastikan Panci Terisi Air
Takaran air panci presto memiliki takaran minimum. Sebelum menggunakannya, terlebih dahulu jumlah air menyesuaikan dengan apa yang akan dimasak. Sesuai takaran supaya hasil masakan bisa maksimal.

Perhatikan Waktu Memasak
Ini tentang kebiasaan. Satu hal yang harus diingat bahwa waktu masak menggunakan panci biasa, tuh, sangat berbeda dengan menggunakan panci presto. Memasak menggunakan panci presto biasanya akan lebih cepat ketimbang menggunakan panci biasa. Entah untuk masak ketupat atau daging, selalu perhatikan waktu masak, ya. Jangan sampai hasilnya tidak memuaskan padahal sudah menggunakan alat yang lebih canggih. 🙊
Kecilkan Api
Panci presto akan memberi isyarat seperti bunyi peluit ketika tekanan uap sudah tercapai. Artinya, tidak lama lagi makanan akan matang. Makanya, segera kecilkan api untuk mendapat hasil yang maksimal.

Jangan Buka Tutup Panci
Sebelum terdengar isyarat atau tanda masakan segera matang, jangan membuka turup panci hingha tekanan dari dalam panci dilepaskan. Dan setelah masakan matang, segera angkat dari kompor dan biarkan panci dingin. Ritual sebelum membuka tutup panci, biasanya aku membuka katup pengaman panci hingga uap habis. Cara ini dilakukan supaya panci presto awet!

Eeehhh...lebaran masih lama. Sudah pada beli panci presto belum? 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Penampilan yang sempurna akan terkalahkan ketika ada aroma yang tidak sedap keluar dari mulut dan terhirup oleh orang yang sedang menjadi lawan bicara. Oh, no! Kamu pernah merasakannya? Menghirup bau mulut atau mengeluarjan bau mulut, pernah ada di posisi mana? 🙈


Sederhana memang, hanya tentang (mungkin) kondisi mulut yang kurang bersih, gigi berlubang, atau gigi palsu dengan kualitas rendah. Namun ketika aroma tersebut sampai terhirup orang lain, rasa percaya diri pasti akan hilang. Apalagi jika yang di hadapan kalian adalah gebetan, bisa-bisa menjadi ill feel, ya. 🙊 Untuk itu, yuk kenali beberapa penyebab bau mulut.

Mulut yang kurang bersih.
Ada satu penyakit namanya Xerostomia. Aku tahu penyakit ini saat sedang periksa gigi. Xerostomia yaitu mulut kering yang terjadi karena gangguan produksi air liur akibat bakteri menumpuk di rongga mulut. Keadaan seperti ini bisa menimbulkan sariawan, kemudian bau mulut karena mulut jarang bekerja. Makanya, ikuti anjuran untuk minum air putih minimal 8 gelas sehari supaya terhindar bau mulut dan mulut pun bersih.

Gigi berlubang
Kondisi gigi berlubang perlu perhatian khusus. Selain tidak nyaman untuk mengunyah makan, gigi berlubang sangat berpotensi menyebabkan bau mulut. Maka dari itu, ketika sudah ada indikasi gigi sakit gigi entah karena gusi bengkak atau gigi berlubang, segera saja periksa ke Dokter Gigi.

Gigi Palsu
Selain gigi berlubang, ternyata gigi palsu juga menjadi salah satu penyebab bau mulut. FYI, sebelum mengganti atau menambal gigi, ada baiknya konfirmasi dahulu kepada Dokter tentang kualitas gigi palsu. Ya, gigi palsu ini ada kualitasnya, lho. Lebih aman mengganti gigi dengan harga yang mahal dikit untuk mengantisipasi bau mulut yang disebabkan oleh gigi palsu.

Meski kita tahu bahwa bau mulut orang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kasturi, namun lebih baik jika aroma mulut kita tidak mengganggu orang lain atau lawan bicara. Bukan begitu? 💃
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
"Ibuuu, aku mau mandi. Temen-temen udah pada mandi semua." Kecemut yang baru saja beli susu kedelai di tempat Wa Saonah, minta untuk segera mandi. Jam yang menempel di dinding ruang tamu baru menunjukan pukul 07.00 WIB. Masih terlalu pagi buat kami untuk mandi. Apalagi ini ramadhan, tidak ada kegiatan di rumah setelah mandi kecuali nemenin Kecemut bermain. Tapi apa boleh buat, ketimbang dia nanti susah mandi. 🙊


Air hangat yang akan digunakan untuk mandi Kecemut sudah siap di atas kompor. Tinggal menuang ke ember. Rutinitas sebelum mengguyur air ke seluruh, kami terlebih dahulu menggosok gigi.

"Ibu, sini aku gosokin giginya." Pinta Kecemut sambil mencari-cari gikat gigi punyaku. Hmmm...dia tidak mungkin menemukan sikat gigiku karena tidak aku ambil, masih pada tempatnya.

Sebelum ribut sama Kecemut, aku cepat-cepat menjelaskan perihal sikat gigi saat puasa. Ya, waktu sikat gigi saat puasa tentu berbeda debgan sikat gigi pada hari biasa. Dengan penjelasan yang sangat sederhana, bahwa kalau masih puasa, tidak boleh gosok gigi. Tak lama kemudian dia bertanya, kenapa tidak boleh, Bu? Kan biar gigi bersih dan tidak bau jigong. Uhuuii banget, sudah mulai pintar melempar pertanyaan. Karena tidak ingin membuatnya bingung, aku pun menjawab sama halnya dengan tidak boleh makan dan minum. Hahaha. 

Penjelasan yang kurang tepat memang, tapi nanti kalau Kecemut sudah gedean dikit, insya allah kami kenalkan dengan yang hal-hal yang membuat makruh puasa, batal puasa, dan banyak hal lain yang akan kami sampaikan ke dia.

Terus, kapan waktu yang tepat untuk sikat gigi saat puasa? Banyak artikel yang sudah membahas hal ini pastinya, ya. Maka dari itu, aku membuat waktu yang tepat sikat gigi saat puasa versiku. 😉

BUKA PUASA
Sepuluh menit setelah buka puasa atau menjelang adzan isya adalah waktu yang tepat untuk sikat gigi. Setelah hampir 14 jam tidak makan dan minum, kemudian berbuka puasa, pasti merasa risih pingin buru-buru sikat gigi. Nah, karena sudah diperbolehkan makan dan minum, otomatis sudah diperbolehkan sikat gigi, dong. Maka dari itu, waktu antara setelah buka puasa dan menjelang adzan isya adalah waktu yang paling tepat untuk sikat gigi. Aktivitas sikat gigi di jam ini bisa dibilang menggantikan waktu sikat gigi saat mandi sore.

TIDUR
Kalau ini sama dengan hari-hari biasa dan merupakan salah satu rutinitas sebelum tidur malam. Meski sebelumnya sudah sikat gigi, menjelang tidur rutinitas sikat gigi tetap dilakukan untuk menjaga kebersihan gigi dan tentunya untuk menghindari bau mulut.

SAHUR
Dalam satu kegiatan yaitu sahur, beberapa orang kadang melakukan dua kali sikat gigi yaitu sebelum dan sesudah sahur. Kamu tim mana, nih? Cukup sekali setelah sahur, atau dua kali sikat gigi saat sahur? Aku sendiri cukup sekali setelah sahur. Pertimbangannya cuma malas saja harus dua kali sikat gigi. 🙈

Btw, waktu sikat gigi saat puasa boleh beda. Tapi tetap tiga kali sikat gigi, ya. Sama seperti hari biasa, hanya beda waktu saja. Meski demikian, aku masih punya satu waktu buat sikat gigi bareng Kecemut yaitu saat hendak tidur. Alhamdulillaah, ya. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hampir sebulan ini, hidupku tidak tenang karena kehadiran jerawat yang muncul dengan tiba-tiba di pipi dan dalam jumlah yang tidak sedikit. Sedih banget ketika hendak membersihkan wajah atau berdandan, jemari ini menyentuh jerawat. 

Zoom dan lihatlah jerawatnya! 😂

Sakit, gatal, ini yang aku rasakan. Selebihnya yaitu rasa tidak percaya diri dan risih. Ya gimana lagi, aku terbiasa dengan wajah yang bersih tanpa jerawat. Aku bilang bersih lho, ya, bukan mulus. 🙊 N
geselinnya, nih, jerawat yang datang ini adalah tipe jerawat batu. Wujudnya besar, keras, dan mengumpul di bagian tengah pipi. 😢

Karena ini pertama kalinya aku jerawatan dan langsung parah, bingung banget mau mulai dari mana menyembuhkannya. Langsung pergi ke dokter? Facial? Pakai obat oleh? Pakai cream jerawat? Banyak yang terlintas dalam pikiran. Aku pun sempat sharing ke Tante perihal jerawat dan cara mengobatinya karena Tante lebih berpengalaman dengan jerawat. Hahaha. Jika ada tanda-tanda jerawat mulai muncul, biasanya aku cukup pakai obat oles dari Nourish Skin. Tapi kali ini obat oles tersebut tidak manjur dan malah menambah jerawat.

Perihal wajah berjerawat ini lebih bikin pusing ketimbang deadline pekerjaan kantor yang  akhir-akhir ini menumpuk. Sedikit nganggur saja yang dipegang jerawat. Bercermin abis wudhu atau mau mandi, yang dilihat jerawat. Aku jadi tahu perasaan para perempuan yang  kerap bermasalah dengan jerawat. Tiap waktu nyaris sibuk dengan jerawat.

Visit dokter sudah ada dalam agenda yaitu pada akhir pekan. Sambil menunggu akhir pekan, aku melakukan perawatan yang intensif untuk menghilangkan jerawat batu ini. Oiya, munculnya jerawat batu ini kan karena disebabkan beberapa faktor, ya. Nah, jerawat batu punyaku ini muncul karena aku sering terlambat membersihkan make up. Biasanya kalau sampai terlambat gini, jerawat bakal muncul tapi paling satu atau dua. Lha ini, langsung banyaaak bangett. 😐

Harusnya visit dokter aku lakukan minggu lalu, tapi karena ada acara keluarga, terpaksa aku batalin. Nah, sambil menunggu akhir pekan, aku selalu melakukan ritual rutin untuk membersihkan wajah dengan harapan jerawat cepat hilang!

Pertama yaitu rajin membersihkan make up selepas kerja.

Aku masih ingat, beberapa waktu lalu, kurang lebih enam bulan, aku punya kegiatan rutin tiap minggu dengan teman-teman komunitas. Kegiatan tersebut begitu menguras waktu dan tenaga, alhasil setelah pulang kegiatan aku langsung tepar tanpa bebersih muka. Ini menjadi salah satu pemicu tumbuhnya jerawat batu! Benciii bangett rasanyaaa, ih! Yaa...meski kegiatannya seminggu sekali, tetap saja menurutku menjadi salah satu penyebabnya. 

Alhamdulillaah sekarang aku sudah non aktif di kegiatan tersebut. Dan rutin membersihkan wajah mulai dengan remover, sampai cuci muka, sekarang kerap aku lakukan selepas kerja. Dulu, sih, udah rajin. Cuma ya biasa saja. Sekarang makin getoooool. 😂

Kedua yaitu tidak menggunakan make up!

Beraaaat! Sebenarnya ini berat banget buatku. Tapi untuk menetralisir siapa tahu ada pengaruh dari kosmetik, aku memilih untuk tidak menggunakan cream, bedak, atau apapun yang menempel di wajah. Pucat? Pasti. Menjadi tidak cantik? Itu relatif. Hahaha.

Make up wajah bagiku tidak begitu penting. Asal sudah pakai lipstik, dunia lebih berwarna. Dan setelah kurang lebih seminggu tidak menggunakan make up wajah, alhamdulillaah jerawat yang tadinya udah kayak nantang bangettt saking kerasnya, sekarang mengering. 

Ketiga yaitu menggunakan jeruk nipis.

Aku tahu cara pengobatan menggunakan jeruk nipis ketika baca-baca artikel tentang jerawat batu. Yaudah, karena mudah dicari, aku pun membelinya. Jeruk nipis aku potong menjadi dua dan aku peras. Kemudian airnya aku oleskan ke jerawat. Perih! Ini saat pertama kali aku mengobati jerawat. Tapi karena untuk kesembuhan, aku nikmatin saja. Toh aku merasakan manfaatnya yaitu jerawat tidak menambah lagi. 💃

Wajahku yang pada dasarnya tidak berpotensi jerawat, tiba-tiba tumbuh jerawat, syok bangettt. Tapi aku menyikapi ini dengan sedikit tenang dan penuh pertimbangan ketika akan melangkah untuk pengobatan. Visit Dokter, misalnya. Ketika konsultasi atau bahkan melakukan perawatan, aku tidak ingin menggunakan produk-produk rangkaian yang biasanya ditawarkan, gitu. Aku hanya ingin wajahku kembali bersih tanpa jerawat, tidak perlu GLOWING. Hahaha.

Alhamdulillaah...saat ini jerawat batu di wajah sudah layu dan mengering. Tapi aku tetap pingin ke Dokter untuk facial atau apalah, gitu. Soalnya selama enam bulan aku tidak pernah ke salon sama sekali. UWUUUW BANGETTT KAAAAN!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Mei (2)
      • "Si Manis" yang Mengintai: Cerita di Balik Jajanan...
      • Pet-Loving Dads Edition: Custom Gifts Featuring Th...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose