• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Eh, kalian kenal sama keluarga Mbak Noe? Beberapa bulan yang lalu, Ibu dari empat anak ini mengajak anak bungsunya, Karla, jalan-jalan ke Yogya. Jarak dari tempat tinggalnya yaitu Serang, menuju Yogyakarta memang jauh. Tapi, sih, ngga masalah ya, karena sekarang sudah ada moda transportasi pesawat terbang. Dan Mbak Noe memilih transportasi tersebut untuk sampai ke Yogyakarta.

Kalian musti tahu, usia Karla saat itu belum genap satu bulan, masih bayi merah. Asli, aku salut banget dengan kemantapan Mbak Noe yang memang hobi traveling dengan mengajak anak-anaknya. Soalnya, aku yang punya anak dengan usia hampir dua tahun, tuh, belum berani mengajaknya naik pesawat. Duuuh...jangankan pesawat, kereta api saja belum berani. Cemen banget, ya. Hahaha. Emang. Rasanya aku belum yakin kalau Yasmin bakal tenang saat di dalam pesawat. Padahal, sekarang sudah ada perlakuan ekstra untuk bayi dalam penerbangan. 😛

Jangan buru-buru terbang, Naak...Hihihi

Iya, ternyata sekarang sudah ada perlakuan ekstra untuk Bayi saat dalam penerbangan. Tentunya ini sebagai salah satu bentuk pelayanan supaya penumpang merasa nyaman di dalam kabin meski ada Bayi di dalamnya. 

Ternyata (lagi), kenyamanan dalam penerbangan mudah didapatkan asalkan kalian mau disiplin melakukan berbagai pendaftaran. Begitu pula dengan kenyamanan penerbangan bersama si buah hati. Harus ada perlakukan ekstra untuk bayi dalam penerbangan agar orangtua maupun si kecil ngga terganggu kenyamanannya selama berada dalam pesawat.

Berikut ini enam hal terkait perlakuan ekstra yang harus Sobat Aviasi (sebutan yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Perhubunan Udara untuk para penumpang atau pelanggan pesawat terbang) lakukan bila ingin merasakan kenyamanan dan keselamatan.

Konsultasi ke Dokter
Maksimal seminggu sebelum melakukan penerbangan, ada baiknya kalian melakukan konsultasi ke dokter untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang harus dipersiapkan terkait kesehatan bayi agar kondisi bayi prima untuk melakukan penerbangan. Meski si kecil terlihat baik-baik saja, ngga ada salahnya untuk tetap berkonsultasi ke dokter supaya lebih tenang.

Pakaikan Penutup Lubang Telinga
Penutup lubang telinga atau yang populer disebut ear plugs bisa membantu memperlambat proses perubahan tekanan udara pada gendang telinga. Hal ini mencegah anak-anak mengalami kesakitan telinga akibat perubahan tekanan udara, atau mencegah gejala oklusi tuba yang dikenal dengan istilah penyumbatan saluran yang menghubungkan antara hidung dan telinga. Kalian dapat membelinya di apotek. Jangan khawatir, harganya murah, terjangkau dan bisa digunakan beberapa kali. 

Pakaikan ear plugs pada si kecil sebelum pintu pesawat ditutup. Dan kalian bisa melepaskannya saat pesawat sudah berada pada ketinggian maksimal, lalu memakainya lagi begitu pesawat mulai merendah untuk bersiap-siap mendarat.

Beli Kursi Ekstra
Perlakuan ekstra yang ini sebenarnya bukan hanya untuk kenyamanan bayi dalam penerbangan, sih. Membeli kursi ekstra juga sangat berguna untuk kenyamanan sang ibu. Bagi para orang tua yang akan melakukan penerbangan dengan membawa buah hati yang masih bayi, akan lebih baik bila membeli kursi ekstra untuknya.

Meskipun mungkin si kecil akan duduk di pangkuan selama penerbangan, namun kursi ekstra dapat juga digunakan untuk menaruh perlengkapan bayi. Adanya ruang yang lebih longgar dan leluasa juga akan membuat orang tua dan si kecil menjadi lebih nyaman.

Pilih Kursi Bagian Depan
Tanyakan pada pihak maskapai, apakah kalian bisa memilih tempat duduk di bagian depan (bulk head seat). Karena selain lebih leluasa, bagian ini juga lebih aman dari suara mesin pesawat yang bising. Asli.

Minta Sabuk Keselamatan
Biasanya maskapai menyediakan sabuk keselamatan untuk bayi yang dibawa dalam penerbangan. Meski begitu, jangan ragu meminta sabuk keselamatan untuk bayi jika awak pesawat ngga memberikan perhatian khusus terhadap bayi yang mungkin saja karena faktor terlupa. Jangan malu dan ragu untuk bertanya atau meminta, ya.

Perlakuan Saat Lepas Landas dan Hendak Mendarat
Bila mengajak anak berusia kurang dari 3 tahun dalam penerbangan, sebaiknya kalian memangkunya saat pesawat sedang lepas landas maupun hendak mendarat. Lakukan ini agar dia nyaman. Juga demi menjaga keselamatannya, walaupun kalian sudah membeli kursi tersendiri untuknya. Karena keadaan saat akan lepas landas maupun saat mendarat menjadi situasi menegangkan sehingga dengan memangkunya akan mengalirkan kenyamanan alami di tubuhnya. Memangku, lalu memeluknya.

Dengan berbekal informasi di atas, setidaknya rasa parno mengajak si kecil jalan-jalan dengan menggunakan transportasi udara perlahan sirna. Aku musti mulai percaya diri, nih. Uwwh...😂
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Haaai Halo, sampai juga pada arisan ketiga #KEBloggingCollab, nih. Lagi-lagi, temanya rada-rada berat. Iyaa...tema yang digagas oleh kelompok Najwa Shihab memang dari minggu ke minggu selalu berat. Tema tentang Poligami, misalnya. Beraaat bangett. Sampai bikin kepala nyut-nyutan saat nulis. Hahaha.

Dan kini kembali putar otak. Adalah tentang Kids Zaman Now. Tema yang sedang hits dan beberapa hari lalu pernah menjadi trending topik di jagad maya.  Ini grup cerdas amat, ya. Tulisan yang menjadi trigger pun selalu sedap. Silakan baca tulisan si Ayu yang berjudul fenomena kids zaman now.

Kids Zaman Now, mainan troli... 
Munculnya istilah Kids Zaman Now sebenarnya ngga membuatku terlalu was was. Mungkin karena aku tinggal di desa yang mana perilaku anak-anak di sini insya allah bisa dibilang aman. Belum ada kasak-kusuk yang meresahkan orang tua maupun masyarakat. Asli, ngga ada yang bikin heboh dengan tingkah laku mereka kecuali jam tidur siang tapi mereka masih asyik main petak umpet di pertigaan dekat rumahku. Biasanya ada yang negur. Tapi mereka tetap saja kekeuh bermain. Sabodooooo. Hahaha.

Aku ngga perlu menjelaskan detail kelakuan si anak zaman sekarang yang memang bukin gerah itu, ya. Aku juga ngga perlu mengunggah foto-foto mereka yang ngga layak tayang itu. Ogah banget memviralkan foto yang ngga senonoh itu. Mengotori Blog yang suci ini. Qiqiqi

A post shared by CERIS Family (@cerisfamily) on Aug 5, 2017 at 3:18am PDT


Sebenarnya risih, sih, kalau melihat adegan baik di foto maupun video kids zaman now yang diunggah di sosial media. Atau, percakapan berupa pesan singkat yang bernada mesra padahal mereka masih duduk di bangku SD. Belum lagi, kelakuan lain yang kadang membuat orang tua atau bahkan tetangga, ngga nyaman melihatnya. Grrr...


Terlanjur salah menyikapi...

Kadang ada beberapa anak atau bahkan orang tua merasa bangga dengan perilaku para kids zaman now sampai mereka terlanjur salah menyikapi. Orang tua seperti belum paham, mana yang bisa dibanggakan, mana yang perlu prihatin.

Anak SD dapat mengoperasikan gadget dengan baik. Orang tua bangga? Eeeumh...kadang ada yang merasa demikian. Bangga bila anak-anak mengoperasikannya sesuai dengan kebutuhan, dan ngga keluar dari zona aman. Tapi kalau sampai salah atau luput dalam menggunakannya, siapa yang menjadi sasaran utama? Orang tua juga, kan? Euuumh...

Anak SMP sudah bisa naik sepeda motor, sementara di usia mereka belum cukup untuk dibuatkan SIM. Orang tua bangga? Kadang demikian. Anak bangga? Sebagian besar bahagia karena seolah mendapat kepercayaan dari orang tua. Ngga banyak anak yang benar-benar memanfaatkannya dengan baik. Beruntungnya, banyak orang tua yang membelikan sepeda motor untuk anak, tuh, yang sesuai dengan usia. Yaa...kalau lihat anak SMP pakai motor gede kan ngga cocok, ya.


Sepeda motor Yasmin sesuai usia...

Memang, banyak orang tua yang mampu membeli minimal dua barang di atas yang kadang dapat menjadikan anak lebih percaya diri. Tapi setelah terbeli, anak dibiarkan "lari" sendiri. Mungkin ini menjadi latar belakang munculnya generasi kids zaman now.



Menyikapi kemajuan zaman dengan bijak...

Aku dan suami termasuk orang tua yang ngga takut dengan perkembangan zaman, khususnya dengan kemajuan teknologi. Di usianya yang ke dua puluh satu tahun, Yasmin sudah kami kenalkan dengan gadget. Bukan mengenalkan seperti memberi tutorial untuk ini itu, tapi lebih pada fungsi. Dan untuk  sementara ini, dia baru paham bahwa smartphone yang tiap hari dia lihat bisa digunakan untuk nonton video lagu-lagu anak yang sudah kami unduh dan juga telephone.


Mainannya interaksi langsung...
"Halo Ayah, Halo Ibuu." Dia membawa handphone, lalu didekatkan ke telinga seraya menyapa orang tuanya. Ngga ada istilah panggilan keluar yang sungguhan, dia hanya meniru orang di sekitarnya yang sering interaksi dengan handphonenya.

Dalam sehari, kami memberi akses main handphone untuk Yasmin hanya dua kali. Setelah bobok siang, dan malam hari. Selebihnya, dia main bersama teman-teman atau bermainan sesuai keinginannya tapi bukan gadget. Lebih pada interaksi dengan teman-teman, atau permainan lain yang menurutnya menyenangkan. Seperti mainan pasir, gitu. Dia bakal betah meski hanya mengeruk pasir dan memindahkannya ke dalam wadah. Bahagianya receeh pisan, ya. Hihihi

Kids zaman now Ibu dan Ayah...
Aku dan suami termasuk orang tua yang ngga takut dengan perkembangan zaman, khususnya dengan kemajuan teknologi. Teknologi secanggih apa yang muncul sekarang, mau ngga mau kami diterima karena kami ngga mau ditinggal zaman. Ketinggalan zaman sih masih bisa menyusul, ya. Kalau ditinggal? Kan jatuhnya sakit hati. Hahaha.

Orang tua boleh menerima apapun bentuk perkembangan atau kemajuan akan teknologi. Pun dengan anak-anak. Tapi setelahnya, orang tua mau ngga mau harus bisa memfilter mana yang perlu dan ngga perlu untuk dikonsumsi anak-anak sesuai dengan usianya. 

Orang tua mungkin ngga bisa mengentikan fenomena kids zaman now, tapi  orang tua bisa mengarahkan anak-anak, memberi pengertian kepada mereka, menjadi teman main bagi mereka sejak dini hingga dewasa nanti.
Share
Tweet
Pin
Share
11 komentar
Bagi sebagian orang, mungkin kampung damar kurang menarik untuk dikunjungi. Di dalamnya hanya ada bibit pohon, pohon pinus, dan beberapa jenis pohon lainnya. Lalu, ada beberapa tempat duduk yang masih sangat sederhana. Pun dengan gubuk yang ngga terlalu besar di dekat pintu masuk. Bisa dibilang, tempat ini masih jauh dari kata rekomendasi untuk sebuah tempat wisata meski namanya Wisata Pendidikan Kampung Damar.

Standby, ciiiisss...
Tapiiiii...menarik atau ngga suatu tempat wisata sebenarnya tergantung pada diri sendiri dan bagaimana cara kita mengemas tempat tersebut menjadi tempat nyaman atau bahkan istimewa. Begitu, kan?

Masuk tempat wisata ini, yang pertsma kami cari adalah lahan yang rata dan teduh karena Yasmin saat itu bobo pules. Tak jauh dari area parkir, kami menumukan tempat yang cukup nyaman. Suami pun menggelar tikar yang sudah kami bawa. Akhirnya, pelan-pelan kami mulai menemukan kebahagiaan di sini.

Sembari menunggu Kecemut bangun, aku bersama suamik menuju gubuk kecil yang sepertinya memang disediakan untuk berfoto. Dan tahukah kalian, di sini kami foto sok romantis seperti anak ABG yang lagi memperbanyak stok foto mesra untuk dipamerkan kepada khalayak ramai. Hahaha. Sungguh, moment ini di luar dugaan.

Mesraan di atas tikar...

Ada berapa banyak stok foto mesra yang diambil menggunakan tripod? Lebih dari lima puluh jepretan. Hahaha. Dan ini moment ini sukses membuat bahagia karena kami hampir ngga pernah foto berdua dan mesra-mesaraan. Beruntungnya nih, tempat ini ngga terlalu ramai. Jadi kami bebas banget mau melakukan adegan seperti apa terpenting ngga sampai lepas baju. 🙊

Kami menyudahi sesi poto berdua karena udah capek setting timer. Lagi pula, kami sudah terlalu lama meninggalkan Yasmin. Sepertinya tepat waktu karena saat menghampirinya, dia mulai gerak. Pertanda akan bangun dari tidur panjangnya. Ya, dia tidur di atas tikar kira-kira empat puluh lima menit. Lama banget, kan? Mau bangunin lebih awal, kasihan. Yaudah, kami mengalah untuk sarapan agak siang kira-kira jam 09.30 WIB.



Ibu sampai encok boyoknya...



Usai sarapan dan makan cilok, kami mengajak Yasmin jalan-jalan keliling kampung damar. Dan ini diluar dugaan (lagi), dia bahagia banget di sini.

Memang, ngga ada yang spesial di sini. Maksudnya, tempat yang ramah anak. Tapi dia betah banget saat kami ajak naik sampai puncak dan menemukan beberapakursi yang terbuat dari kayu. Dia ngga minta duduk, tapi minta jalan di atas tempat duduk. Ngga ada bosannya dia jalan. Sampai kami kewalahan mengikuti keinginannya untuk naik turun papan. Ngga apa lah, ngga tiap hari ini. Yang penting dia bahagia dan bisa menikmatinya.

Puncak kebahagiaan kami dapat ketika Yasmin memulung sampah-sampah yang berserakan di sekitar kami. Bungkus permen, jajanan, apa yang dia lihat, pasti diambil. Kami pun memberikan tas kresek yang memang sudah kami sediakan untuk menampung sampah.

Jangan lupa buang sampah ke tempatnya...

Sampah bekas sarapan, jajan, dan minuman sudah kami masukan dalam satu kresek. Lalu, hasil pungut sampah si kecil yang tak seberapa, kami gabungkan. Tanpa diminta, Yasmin membawa sampah-sampah itu dengan tangan ringan. Uuuwh...bahagiaanyaaa! 👪

Buat kalian yang mau main ke Kampung Damar, persiapkan segala kebutuhan terutama kebutuhan si kecil terkait dengan makanan dan minuman karena di tempat ini belum tersedia warung. Kampung Damar berlokasi di Desa Watubelah, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara. Jika sedang ada penjaganya, kalian cukup membayar Ro 3.000 per orang. Harga tiket masuk sudah termasuk biaya parkir.

Mari bahagia. 🤗
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Dulu, pernah satu kali aku mengajaknya mandi bola di Depo Pelita. Saat itu, dia belum percaya diri masuk area ini. Berbekal tiket masuk Rp 7.500, dia hanya duduk di luar area mandi bola. Dia malah asyik mainan kuda-kudaan dan mobil mini. Aku ngga berani memaksanya untuk menyentuh bola apalagi terjun ke dalamnya. Beberapa menit sebelum memutuskan untuk keluar area permainan ini, dia malah minta turun.


Menikmatii uuwh....

"Ibu, turun." Pintanya saat itu. Aku pun mengangkatnya kemudian memasukannya ke area mandi bola.

Apakah dia Senang? Bahagia?

Ngga. Dia masih belum juga percaya diri. Bahkan dia sempat takut dengan beberapa anak yang berperawakan lebih besar darinya. Dia hanya bertahan satu menit di antara bola warna-warni itu.

"Ngga apa. Namanya perkenalan, butuh proses." Batinku saat itu.



Di usianya yang ke dua puluh satu bulan, dia kembali nyobain mandi bola. Dan pada akhirnya dia berani terjun buat mandi bola. Jalan ke sana ke mari, nyaman banget. Dia nampak terbuai meski belum berani mainan sloropan. Hahaha.

Next time, lima bulan lagi, Ibu akan mengajakmu mandi bola lagi. Semoga udah berani sloropan di sini, ya. ^_*
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Mbak Wulan, namanya. Kami kenal tiga tahun yang lalu lewat blog. Dia bukan Blogger, melainkan pencari informasi dengan memanfaatkan internet. Browsing istilahnya. Lalu dia menemukan laman blog idahceris.com di mesin pencari, blogku yang saat ini jarang update. 🙈

Lewat kolom komentar, dia bertanya tentang kota yang kini menjadi tempat tinggalku. Dalam komentarnya, dia menyelipkan kontak berupa nomor telephone. Dan aku diminta menjawab pertanyaannya lewat pesan singkat atau telephone. Berniat memberi informasi yang dia butuhkan, aku pun melayangkan pesang singkat kepadanya. Dan ngga menyangka, sampai saat ini kami masih menjalik komunikasi dengan baik.

Mbak Wulan, dia berdomisili di Jember. Tiap ada orang yang menyinggung kota tersebut, ingatanku tertuju kepada Mbak Wulan dan teman-teman Blogger Jember yang super baik. Ada Mbak Prit, Mas Hakim, Uncle Lozz, yang sekarang hampir ngga ada komunikasi dengan mereka. Ada juga Mbak Li, teman baik di grup Embak Cer.

Jika bisa sampai Jember, aku pingin banget kopdar sama teman-teman Blogger dan juga Mbak Wulan. Sebenarnya Mbak Wulan kerap mengajakku untuk main ke Jember, bahkan dia mau mengantarku keliling Jember.

"Ada banyak wisata di sini. Wisata Pantainya bagus-bagus. Main lah ke sini, AKU TRAKTIR!"

Hayoloooh...hari gini ada orang yang ngajak main gratisan dan itu cuma kenal lewat dunia online. Aaah...baik banget, kaaan. Udah gitu, dia juga ngasih gratisan tiket PP, dan penginapan. Ini teman atau jasa biro yang ujung-ujungnya minta diendorse? 😎

Objek wisata Jember memang didominasi dengan pantai, lengkap dengan suasana ombak yang cukup ganas. Oleh karena itulah kini sudah banyak pembangunan hotel di Jember yang mengambil lokasi di pinggir pantai. Ini nih yang menjadi daya tarik pingin ke Jember. 😂

Meskipun tidak semua pantai di Jember berpasir putih, tapi aku percaya bahwa pantai-pantai di sana ngga kalah dengan keindahan pantai yang ada di Bali atau Banyuwangi.

Ini ada empat Pantai yang sering diceritakan sama Mbak Wulan. Aku baru dapat ceritanya saja, dan foto-fotonya dapat dari Mbak Li. 🙊 Lengkap banget, ya. 

Pantai Papuma

Katanya, Pantai Papuma merupakan pantai paling cantik yang ada di Pulau Jawa. Pantai ini memiliki pasir putih dan juga warna air laut biru toska yang begitu jernih. Ngga hanya itu, di pantai ini wisatawan akan menemukan beberapa batu karang yang membat pantai ibu makin indah. 

Uwhh...makin pingin ke sini..
Karena berada di perairan Laut Selatan, keindahan pantai ini juga tak lepas dari beberapa mitos. Salah satunya yaitu keberadaan goa yang diyakini oleh masyarakat setempat sebagai tempat bersemedi seorang Kyai Mataram dan menjadi tempat dimana bersemayamnya Dewi Sri atau salah satu putri ratu selatan. Penasaran apa malah ngeri? Hahaha. 

Namanya juga mitos, ya. Kalau aku mah ngga mempan sama mitos-mitos, gitu. Justeru makin pingin main ke Pantai yang berlokasi di Desa Lojejer, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Malah pingi menginap di hotel di Jember yang dekat dengan kawasan ini. 😂

Pantai Payangan

Pantai Payangan mungkin menjadi salah satu pantai berpasir hitam yang paling cantik di pulau Jawa. Meskipun memiliki pasir hitam, pantai ini memiliki air laut dengan warna biru gelap yang jernih dan bersih. Daya tarik lain dari Pantai Payangan ini adalah keberadaan bukit-bukit hijau yang cukup tinggi dan mengelilingi pantai. Jadi ingat Pantai Menganti, Kebumen. Sama-sama eksotis perbukitannya.


Pengunjung bisa menaiki bukit tersebut untuk melihat keindahan Pantai Payangan dari ketinggian. Pemandangan yang didapat ngga hanya pantai saja, tapi bisa melihat perahu nelayan yang sedang menepi di sisi pantai karena pantai ini juga merupakan salah satu pantai yang menjadi pusat kegiatan nelayan di Jember. Pantai ini berada di Dusun Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.

Pantai Teluk Love

Sepertinya ini pantai cukup terkenal setelah Pantai Papuma. Pantai ini cukup unik karena bentuknya persis dengan bentuk hati. Makanya pantai ini diberikan nama Pantai Teluk Love. 

Belakangan ini Pantai Teluk Love mulai terkenal dan banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin membuktikan bentuk dari pantai ini secara langsung. Beneran berbentuk love apa ngga. Lokasi Pantai ini berada di ujung paling selatan dari pantai-pantai yang ada di Jember. Bentuk hati akan terlihat jelas jika melihatnya dari atas bukit yang bernama Bukit Domba.

Awwwh...ada bukitnya juga. Makin pingin ke sini, dong!



Sepertinya jika wisata ke beberapa pantai dk Jember bebarengan dengan menyaksikan Jember Culture Festival (JCF) akan terasa lengkap. Apalagi jika teman-teman di Jember lagi ngga sibuk. Uuwh...rezeki banget kayaknya. 😂 Nunggu Yasmin agak gedean dikit lah, siap banget mengajak Yasmin wisata pantai.
Share
Tweet
Pin
Share
5 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (17)
    • ▼  Juli (2)
      • Family Trip Naik Vespa, Bali Jadi Lebih Mesra
      • Dari BRT Trans Jateng, Kami Pulang Membawa Banyak ...
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose