• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
"Nak, berhentilah sebelum kenyang. Bobolah dengan nyenyak, tapi sing eling, ya. Ibu mau nyetrika." Bisikan tersebut mendarat di telinga kanan Jasmine. Bukan sekadar bisikan, namun memberi pengertian bahwa ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Baju orang dewasa yang aku lipat tiap harinya lebih dari 7 dan itu tidak langsung disetrika. Ditumpuk dahulu, baru disetrika saat akhir pekan tiba. Itu kebiasaan kami. Tidak ada istilah mipil, karena terbatasnyan waktu dan tenaga yang kami miliki.

Makanya, sebelum mulai "menghabiskan" pakaian yang telah menumpuk, menggunung, aku harus memastikan Jasmine dalam keadaan kenyang biar setrika terus "berjalan".

Baca: Tip Sukses Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga.

Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Komunikasi yang aku lakukan dengan Jasmine tidak hanya komunikasi secara terang-terangan, bersuara lantang, saat dia sedang berceloteh atau diam. Ada saatnya aku cukup samar-samar, berbisik.

Bila Jasmine sedang aktif berceloteh, aku selalu mengikuti intonasi yang ia keluarkan. Tentunya suaraku harus lebih "merdu" darinya. Lebih meliuk-liuk, keras, jelas. Hihihi

Saat Jasmin diam, aku pun mengajaknya ngobrol. Tapi melihat kondisinya terlebih dahulu, sih. Jika diamnya karena udah mau merem, alias mengantuk, tidak mungkin aku ajak ngobrol, dong. Takut kalau tiba-tiba ia berceloteh: YANG IBU LAKUIN KE AKU, JAHAT!

Adakalanya, aku cukup berbisik di telinga kanannya pada saat tertentu. Tiap akan menyelesaikan pekerjaan, misalnya. Aku memberi ASI terlebih dahulu kepada tuan putri sampai ia kenyang, tertidur. Pasti dan harus! 

Tak lama kemudian, aku berbisik. Memberi pengertian, menyampaikan pesan, bahwa aku hedak menyelesaikan perkerjaan. Pasti dan harus!

Bayi, tuh, sebenarnya bisa banget diajak kerjasama dan jauh lebih pengertian ketimbanh orang dewasa. *kadang* Tahu kesibukan orang tuanya, khususnya Ibu. Ketika mereka sudah tidur, kemudian kita berbisik kepadanya, sebenarnya mereka masih dengar.

Jadi, supaya bisa sukses menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, komunikasi, dalam hal ini yaitu bisikan, ada baiknya selalu diterapkan. Ini khusus bagi para Ibu yang masih asyik dengan bayi, lho. Bisikan tidak berlaku untuk seorang Ibu yang anaknya sudah 1 tahun plus.

Ya, jika anak masih berusia kurang dari satu tahun, mereka belum paham dengan aktivitas. Ibunya, kan. Ini berdasar pada pengalamanku yang punya bayi usia 3 bulan, sekaligus punya sepupu yang bulan ini usianya genap satu tahun.

Gimana jika usia anak lebih dari 1 tahun? Ya ngga perlu bisik-bisik laaaaa. Secara udah bisa diajak komunikasi dengan sempurna, kaaaaaaan?

Komunikasi, berbisik, dan berilah pengertian kepada anak kalau Ibu masih punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Insya Allah anak pun mengerti, sekalipun ia masih bayi.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Nak, mata kita pernah kontak selama beberapa detik. Kamu masih ingat, kan? Itu terjadi ketika Ibu sedang mengganti popok setelah kamu selesai pup.

Berjarak hanya beberapa centi meter, wajah Ibu menghadap wajahmu. Ngga ada dua jengkal, mungkin. 

Bibir mungilmu bergerak memutar, namun ngga ada senyum barang sedikit. Kamu hanya menatap Ibu, berkedip, menatap Ibu (lagi), kemudian menangis.

Mungkin karena Ibu kelamaan membersihkan sisa pup yang ngga sengaja mendarat dibetismu saat Ibu melepas celana pendek yang kamu kenakan. Atau, air yang Ibu pakai untuk menceboki terlalu hangat buat kulitmu yang masih sensitif?

"Ibu, bisa lebih cepat menggantikan popoknya? Aku dingin." Mungkin pertanyaan sekaligus permintaan tersebut akan keluar dari mulutmu  jika kamu sudah bisa berkata.

Ibu merasakan pandangan yang kamu berikan kepada Ibu begitu "sejuk". Mata kita seolah berbicara. Seketika itu, Ibu merasa menjadi perempuan yang paling bahagia di dunia.


Itu dulu, satu bulan yang lalu jarak pandangmu masih terbatas. Berjarak kurang lebih 20 cm. 

Namun, kini sudah naik level. *emangnya main game ya, Buuk* Jarak pandangmu makin jauh dengan diiringi gerakan kepala secara spontan. Maksudnya, jika ada orang yang kamu kenal berpamitan, sudah pasti kamu akan "mangikutinya" sampai orang tersebut benar-benar tidak kelihatan. Kira-kira, lebih dari dua meter.

Seusiamu saat ini, belum paham dengan perginya seseorang, sehingga air mata pun menetes, sekalipun itu Ibu yang pamit. Karena kamu belum paham arti dari pamit, meninggalkan sebentar atau dalam kurun waktu tertentu.

Yang jelas, di usiamu yang ke 2 bulan, 13 Februari 2016, salah satu perkembangan yang begitu berarti bagi Ibu adalah Panca Indera kamu makin sempurna, khususnya Mata. Namun, bukan berarti Ibu menyepelekan perkembanganmu yang lain. Jempol kanan dan kiri mulai masuk ke dalam mulut, misalnya.

Jarak Pandangmu Makin Jauh, Nak. Seperti halnya rencana yang sudah Ibu dan Ayah tulis untuk masa depan kamu. Begitu jauh.

Selamat 2 bulan ya, Nak. Semoga apa yang telah kami rencanakan, Allah mengabulkan.  Aamiin.    Sehat selalu Jasmine. ^-*

Notes: usiamu saat ini menuju 4 bulan, Nak. Tapi, perkembangan usia 2 bulan baru Ibu tulis. Hahaha Maafkeeun, ya. 
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Belum lama ini, Ayah minta izin untuk beli televisi. Emmm...entah minta izin atau nodong! Hahaha

"Bu, beli televisi, ya. Tempel di situ, tuh!" Jari telunjuk Ayah menunjuk ke arah rak buku yang berada di dekat jendela. Rak buku Ibu mau digusur? No no no!

Aku cukup kaget dengan permintaannya yang terkesan mendadak. Secara, yang sedang kami butuhkan untuk saat ini, tuh, desk computer. Tapi, malah yang pingin dibeli televisi. Duuh...

Penasaran banget, kenapa Ayah pingin beli Televisi? Udah gitu, mintanya yang cukup gede biar Jasmine nyaman nontonnya. Hmmm...ini Jasmine dijadikan alasan pula. Hahaha
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Bagiku, seorang Ibu yang lebih sering lupa ketimbang inget, apalah arti sebuah moment jika ngga ditulis di blog. Ngga afdhool karena akan meluap begitu sajaah.

Tumbuh kembang tiap anak selalu berbeda. Pada bayi, misalnya. Pada usia tiga bulan, ada yang sudah lihai tengkurep. Ada juga yang masih belajar miring. Begitu juga dengan kreatifitasnya.

Usia 4 tahun ada yang sudah bisa membuat aneka macam prakarya, ada juga yang belum minat menggunting kertas. Tumbuh kembang tiap anak selalu berbeda.

Lalu, kapan saat anak mulai paham bahwa apa yang dia lakukan itu benar atau salah? Pada usia berapa mereka paham bahwa yang ia lakukan itu ngga baik? 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (17)
    • ▼  Juli (2)
      • Family Trip Naik Vespa, Bali Jadi Lebih Mesra
      • Dari BRT Trans Jateng, Kami Pulang Membawa Banyak ...
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose