Melunasi Yogyakarta Untuk Syaquita

by - Januari 16, 2019

Tak terasa momen traveling ke Yogyakarta bersama Syaquita sudah setahun berlalu. Dulu, aku ngajak dia piknik, tuh, niatnya sekalian merayakan hari lahirnya yang ke dua tahun. Dan hari ini, tepatnya tanggal 15 Januari 2019, dia genap berusia tiga tahun. Ugh...bahagia rasanya. Meski belum ada rencana traveling lagi, kebahagiaan itu tetap ada.




Btw, aku memilih Yogyakarta sebagai tujuan wisata karena jarak tempuh dari Banjarnegara tidak begitu jauh. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih empat jam menggunakan travel atau kereta api. Pertimbangan lainnya karena di sana banyak wisata ramah anak. Ya...meski pada akhirnya aku tidak mengajak Syaquita ke obyek wisata ramah anak seperti kebun binatang Gembira Loka, Kids Fun, dan wisata ramah anak lainnya.

Wisata ramah anak sengaja tidak masuk dalam intenerary, selain usianya masih terlalu dini untuk menikmati itu semua, aku punya tujuan lain yang lebih simpel yaitu ingin melunasi rasa penasaran terhadap beberapa hal yang telah dia tahu baik dari cerita-ceritaku maupun dari buku yang tiap mau bobo aku bacakan untuknya.

Ternyata untuk melunasi rasa penasaran itu sangat mudah, tinggal tiup lilin, semua beres. Tinggal klik tombol pesan hotel, jiwa raga aman. Hahaha. Nah, berikut hal-hal yang membuat Kecemutku penasaran dan akhirnya bisa terlunasi di Yogyakarta.


Bunyi Kereta Api

"Ibu, tut..tut..tut..itu apa? Kereta api kentut juga, ya?"

Pertanyaan itu sempat terlontar saat kami sedang sama-sama tidur dan nyanyi lagu "Naik Kereta Api". Tanpa pikir panjang, aku bilang ke dia kalau itu adalah bunyi keteta api. Aku kira dia bakal berhenti bertanya ya, tapi ternyata tidak. Pertanyaan berlanjut dan kali ini lebih pada pembuktian.

"Ibu, aku pingin dengar bunyi kereta api besok."  


Aww...yaudah, aku pun memberi pengertian kepadanya untuk sabar dan ikut nabung untuk dapat mendengar bunyi kereta api yang bukan dari Youtube. Kadang tuh ya, Youtube tidak ada nilainya kalau sudah dihadapkan dengan kenyataan. Hahaha. Nabungnya harus ngebut untuk melunasi rasa penasarannya akan bunyi kereta api. Ini penting dowang atau penting banget, sih! Hahaha.

Dan Kereta Api jurusan Purwokerto-Yogyakarta menjadi pengalaman pertamanya naik kereta api.


Baca artikel: Pertama kali naik kereta api ke Yogyakarta


Naik Delman di Yogyakarta


Nyaris tiap minggu aku mengajaknya naik delman atau yang biasa dia bilang tutak.Mulai usia 20 bulan, dia udah bisa ngajak aku atau mbah utinya untuk naik delman. Dan naik delman di Yogyakarta ini lebih kepada keinginanku menciptakan pengalaman pertama. Ya, pengalaman pertama buat dia dan buat aku juga. Hahaha. Seringkali ke Yogya tapi aku sama sekali belum pernah naik delman di sini.


Naik delman di Yogyakarta sangat berbeda dengan naik delman di Banjarnegara. Karena Yogya merupakan kota wisata tentu masyarakatnya lebih ramah wisatawan, termasuk kusirnya. Saat kami masih melihat satu per satu delman, salah satu kusir yang saat itu giliran narik, langsung mendekati kami.

Selain lebih ramah wisatawan, desain delman dan performa kusir lebih enak dipandang, lebih rapih karena mengenakan baju khas daerah dan juga blankon. Perjalanan mulai dari Malioboro muter sampai ke Tamansari, akhirnya kami bisa merasakan asyiknya keliling seputar Malioboro menggunakan delman.

Main Pasir Sepuasnya di Pantai Parangtritis 

Saat akir pekan tiba, aku kerap mengajak Syaquita mainan pasir dan tanah di samping rumah. Membuat kue-kuenan menggunakan tanah, membuat cetakan pasir untuk membuat gunungan atau angkut-angkut pasir menggunakan mobil-mobilan milik dedek Alkarim.



Keterbatasan pasir untuk angkut-angkut kadang membuatnya kesal. Lalu aku ceritakan kepadanya bahwa, dia bisa main pasir sepuasnya di Yogyakarta tepatnya di Pantai. Duh ya, anak usia 20 bulan ternyata belum paham betul Pantai itu apa. Hihihi. Aku ceritakan saja kalau di Pantai itu banyak banget pasir. Untuk melunasi rasa penasaran, aku memilih Pantai Parangtritis dengan jarak tempuh terdekat dengan kota.


Memasuki usianya yang ke tiga tahun, meski belum ada rencana untuk traveling, sepertinya kalau Syaquita diajak traveling edukatif sepertinya sudah cukup paham. Tapi menarik atau tidaknya, aku belum bisa jamin, sih. Hahahaha.


Selain kebun binatang Gembira Loka, aku pingin mengajak dia untuk eksplorasi wisata di Kaliurang. Salah satunya ke The Lost World Castle. Mungkin di Kaliurang kami bisa sehari semalam. Seperti biasa, terkait akomodasi aku lebih suka sewa mobil di seputar tempat wisata dan penginapannya tentu memilih yang dekat dengan lokasi yaitu hotel di Kaliurang.

Btw, pemesanan hotel sekarang makin mudah karena bisa dipesan melalui situs OTA (online travel agent). Salah satu OTA yang menawarkan penginapan dengan harga terjangkau yaitu PegiPegi. Coba saja cek ke websitenya di https://www.pegipegi.com/ untuk melihat dan memilih penginapan mulai dari harga terendah sampai tertinggi.

Tiga tahun usiamu sekarang, Yogyakarta lagi atau ganti destinasi wisata?

You May Also Like

5 komentar

  1. Menarik sekali.... menentukan tempat yang dikunjungi untuk menjawab penasaran atau memberi pembuktian...
    salut juga untuk kebiasaan membaca buku sejak dini, mbak. Semoga anak tumbuh cerdas, kaya gagasan dan imajinasi, serta tetap memiliki ikatanemosi yang kuat dg orangtuanya.

    BalasHapus
  2. Yogyakarta lagi aja mbak. Hehehe

    BalasHapus
  3. Selamat Ulang Tahun neng Jasmine, sehat selalu sholehahnya Bunda Idah. Yogyakarta memang banyak menyimpan kenangan ya, selanjutnya coba Jasmine minta pilih kota mana, jangan-jangan Tangerang

    BalasHapus
  4. Jogjaaaa, baru sebatas cita-cita mampir ke kota ini

    BalasHapus
  5. Yang ngangenin ke jogja adalah keliling delman ma becak, hayu idaah kopdaran di jogyaa, sambil momong adeek yg udah gedee...

    BalasHapus

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.