Kelonin, Buk!

by - Juni 26, 2018

Bayi yang dulu tiap mau bobo harus ditimang sambil dibacain sholawat, kini sudah berganti cara untuk menidurkannya. Untuk ini, aku juga ngga begitu bingung karena dia sekarang sudah bisa minta dengan bahasanya. Tentunya lagu nina bobo udah ngga masuk daftar permintaan sebagai pengantar tidur. 🙊

Selain dongeng, saat ini dia lebih suka dipeluk dari belakang. Iya, sudah dua bulan ini dia kerap minta dipeluk sebelum bobok. Tubuhnya membelakangiku, tangan mungilnya menarik tanganku, lalu diletakan di depan dadanya sampai tangan kami menyatu. Kalau sudah mendapat posisi yang nyaman seperti ini, dia akan bilang "kelonin sampai Wita bobo ya, Bu."



Sambil dikelonin, aku menawarkan dongeng, bacain sholawat, atau mengusap-usap kepalanya. Dan pilihan akan berganti tiap hari sesuai dengan moodnya. Diantara ketiga penawaran, aku paling suka mendongeng dan bersholawat karena ada interaksi. Mendongeng, misalnya. Akan ada banyak hal yang dia tanyakan, mulai dari makanan hewan, sampai hewan tersebut bobok sama siapa. Ini kalau dongengnya tentang hewan. Beda lagi dengan dongeng karakter, ada yang endingnya bahagia, sedih, atau malah jadi dongeng bersambung karena Emaknya kurang bahan. 😂

Saat mendongeng, tanganku tetap memeluknya. Hanya saja kami menjadi berhadapan. Artinya, aku punya kesempatan lebih lama untuk menatap wajah polosnya dan "mata rusa" yang ngangenin.

Flashback satu tahun yang lalu, saat usianya 16 bulan, rutinitas dia sebelum bobo cukup dibius lokal alias nenen. Setelahnya, langsung pules. Sekarang, di usianya 2 tahun 5 bulan sudah ganti pola, dong. Dia biasanya minta dibuatin susu, ya...meskipun dia baru minum susu satu jam yang lalu tetap harus buat lagi, cuma porsinya aku kasih setengah gelas supaya perut ngga terlalu penuh. Selanjutnya baru mendongeng atau cerita apapun sampai dia lelap.

Sungguh ini akan menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan. Memeluk, menatap, bercerita, membuatkan susu, sesederhana ini permintaan si kecil, tapi selalu sukses membuatku bahagia.

You May Also Like

0 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.