• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan

Advan Tab VX, Tablet Andalan Keluarga - Menyalurkan hobi anak dengan memanfaatkan gadget sebagai sarana untuk mendalami hobinya sudah bukan lagi hal yang baru ya, Moms. Banyak dari mereka yang memilih belajar dengan menggunakan gadget. Berlajar menggambar, misalnya. Meskipun sudah dibelikan pensil dan buku gambar, kadang anak-anak juga mengunduh aplikasi tertentu untuk belajar menggambar sekaligus mewarnai.

Melihat anak-anak semangat berkarya menggunakan gadget, orang tua pun akan tergerak untuk membelikan gadget dengan spesifikasi yang mumpuni supaya kegiatan belajar mereka lebih menyenangkan. Iya, orang tua pastinya merasa sedih ketika menjumpai anak yang sedang semangat belajar menggambar atau mewarnai tiba-tiba gadgetnya hang. Lagi asyik belajar menulis atau belajar penjumlahan, tiba-tiba tablet mati karena daya baterai rendah. Belum lagi buat menyalurkan hobi gaming dan nonton di kanal YouTube yang membutuhkan waktu enggak sedikit.

Waktunya Berinteraksi dengan Gadget!

Saya mendampingi anak-anak bermain smartphone setiap hari. Iya, smatphone ada dalam genggaman mereka setiap harinya. Hanya saja, saya dan suami punya waktu khusus memberikan akses kepada mereka untuk berinteraksi dengan gadget. Mereka sama-sama boleh bermain smartphone ketika kami di rumah sekalipun Mbak sudah kami belikan gadget untuk konsumsi pribadinya. Sementara Mamas yang usianya sebentar lagi dua tahun tapi sudah kenal henpon, dia selalu dalam pengawasan meskipun sebatas nonton YouTube.

Anak-anak bisa bertahan lama di depan layar smartphone ya, Moms. Aktivitas gaming saja bisa sampai 30 menit tanpa ada jeda. Pun dengan nonton YouTube. Kalau enggak didampingi, bisa lebih lama lagi. Untuk aktivitas belajar, sih, mau berjam-jam kami jarang membatasi. Sama halnya dengan aktivitas belajar dari rumah atau daring yang waktunya menyesuaikan. Selama membutuhkan gadget untuk belajar, kami memberikan akses. Itu pun tetap dalam pemantauan, enggak dibiarkan begitu saja. Khawatir di tengah jalan fungsi gadgetnya belok kanan alias digunakan untuk gaming. 😂

Saya berusaha memastikan anak-anak aman dan nyaman dalam menggunakan gadget. Standard utama sebelum membeli gadget, saya harus memastikan dulu lebar layar dan kapasitas baterainya. Pilihan pasti jatuh pada tablet untuk kenyamanan mereka. Dan saat tahu Advan Indonesia meluncurkan Advan Tab VX, membaca spesifikasinya saya langsung klik karena tablet tersebut bisa digunakan siapa saja; anak-anak dan orang tua. Betul-betul tablet andalan keluarga.

Advan Tab VX Bisa Buat Apa Saja?

Ibu Pekerja Bisa Menyelesaikan Pekerjaan Harian dengan Cepat.

Saya tipe ibu pekerja yang kalau punya gawai lelet, tuh, mood kerja langsung turun. Eh...mungkin semua pekerja seperti itu kalik, ya. Peralatan penunjang kerja seperti gadget akan sangat membantu pekerjaan harian. Sekalipun di kantor sudah disediakan komputer atau laptop, tapi kalau lagi dinas luar lebih memanfaatkan tablet. Apalagi jika dikejar deadline dan sedang mobile, tablet sangat membantu. Senang banget pastinya kalau bisa melakukan kegiatan mobile dengan tablet dari Advan ini.

spesifikasi advan tab VX

Berikut kelebihan Advan Tab VX untuk menyelesaikan pekerjaan harian:

  • Bisa Running banyak aplikasi (Email, WA, EXCEL, Youtube, Browsing 5 windows berbeda;
  • Bisa Split Screen Zoom Video Meeting dan Microsoft Word;
  • Nyaman banget buat meeting online karena front camera-nya wider sehingga bisa meng-capture muka dan badan lebih proporsional;
  • Suaranya juga kedengeran jelas karena ada 4 speaker;
  • Bisa DUAL SIM bisa remote working and internetan di luar rumah dan kantor;
  • Bisa mengetik dengan keyboard, menggerakan mouse, menulis dengan stylus, dan mengirim data antar perangkat lebih cepat dan stabil.

Content Creator Dapat Mengedit Video dan Foto dengan Berbagai Macam Aplikasi.

Selain sebagai Ibu Pekerja, saya juga sebagai pembuat konten. Hampir setiap hari saya mengedit foto dan video sebagai penunjang artikel dan juga kebutuhan unggah di sosial media. Dengan dibekali Unisoc Tiger T618 atau setara dengan Snapdragon 675 dan RAM 8GB, edit video full HD 1080p 30fps, lho. Proses sampai rendering video pasti no ngelag! Pun dengan edit foto terasa ringan. Foto full HD 1080p compatible dengan banyak third party apps seperti Adobe lightroom, Kinemaster, VN Video Editor, dan Capcut.

Anak-anak Bisa Gaming dengan Nyaman.

Gaming dengan nyaman menjadi idaman bagi para gamers. Mereka rela banget enggak jajan hanya untuk membeli peralatan penunjang game supaya hobi gaming-nya lancar. Itu level gamers, ya. Tapi enggak beda jauh dengan anak-anak, kok. Mereka juga senang kalau gamingnya lancar. Malah kadang bikin khawatir kalau mereka lagi main game, terus ngelag. Bisa-bisa tabletnya dibanting, tuh. Hahaha.

Gaming menggunakan tablet advan VX menjadi nyaman karena dibekali dengan layar yang lebar WUXGA 10.4”, Cooling System, dan Baterai 6200 mAh. No ngelag, ya. Buat PUBG grafis performance high tanpa ngelag.

spesifikasi advan tab VX main game

Kita Semua Bisa Nonton dengan Leluasa.

Kebetulan saya enggak begitu hobi nonton drama. Tapi anak kedua saya, tuh, hobi banget nonton lewat aplikasi YouTube. Aktivitasnya baru sekadar nonton film anak, animals, dan lagu-lagu dalam format video, tapi memberikan layar lebar untuk aktivitas menontonnya, tuh, membuat saya lebih tenang. Dia bisa dengan mudah swipe atau mengganti channel dengan mudah. Montonton pun terasa lebih leluasa dan sempurna karena didukung dengan Layar WUXGA 10.4” dan 4 Stereo Speaker.

Menjadi Tablet Andalan Keluarga, Berikut Spesifikasi Advan Tab VX. 

Advan Tab VX dengan product tagline #BisaSemuaSemuaBisa memang enggak kaleng-kaleng kalau dilihat dari spesifikasinya. Berikut saya bagikan spesifikasi lengkap tablet dengan harga 3 jutaan dalam bentuk info grafis. 

spesifikasi advan tab VX

Pertama yaitu tentang Layar Advan Tab VX. Tablet dengan ukuran super big screen yaitu 10.4 inch memberikan kenyamanan baik digunakan untuk gaming maupun nonton. Kalau buat gaming, rasanya pasti lebih luas dan leluasa karena lebar. Pun saat nonton, full HD udah pasti juara!

Kedua yaitu tablet ini high gaming performance dengan prosesor inti berkecepatan tinggi chipset UNISOC T618. Kalau ngomongin performa, dengan prosesor tersebut jangan khawatir sampai nge-lag karena proses pembacaan data, streaming, gaming lebih cepat.

Ketiga yaitu kapasitas baterai sampai 6200 mAh! Dengan dibekali baterai “raksasa”, pastinya awet dan enggak dikit-dikit nge-charge. Enggak seru banget lagi asyik-asyiknya nonton film atau gaming tiba-tiba handphone mati karena tanpa disadari baterai habis. 😀

Keempat yaitu sudah diberi RAM 8 GB! Selain bisa menyimpan banyak gaming, dengan dibekali RAM sampai 8 GB, tablet ini bisa diajak “lari” gesit! Selain sebagai ruang penyimpanan, dengan RAM tersebut, gaming pun akan lancar.

Kelima yaitu Speakernya keren banget karena terdapat 4 speaker yang pastinya seru banget buat nonton! Berasa di bioskop, gitu. 😀

Harga Tablet Advan VX.

Tablet dari Advan memang #BisaSemuaSemuaBisa. Tablet ini bisa didapatkan di Advan Official Store di Tokopedia, Shopee, dan E-commerce yang lain dengan harga yaitu Rp3,499,000 (RAM 8GB) .FYI, stoknya terbatas, lho. Jadi harus cepat-cepat check out-nya. 😂 

Share
Tweet
Pin
Share
13 komentar

Pengalaman Mendampingi Vaksinasi Anak - Sejak ada kabar berita perihal vaksinasi anak, tidak sedikit orang tua yang dag dig dug! Antara khawatir anak akan menolak diajak vaksinasi dan takut setelah vaksinasi bakal terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena efek dari pemberian vaksin.

Kira-kira ini yang deg-degan hanya orang tuanya saja atau juga anak-anak, ya? 😆

Ketika Bu Tata (Guru Kelasnya Jasmine) memberitahukan bahwa akan dilakukan vaksinasi untuk anak-anak TK Negeri Pembina Madukara, jujurly saya deg-degan khawatir kalau Jasmine tidak mau ikut vaksinasi. Pemberitahuan yang disampaikan melalui WhatsApp Group yang mana anggotanya adalah orang tua siswa sudah cukup jelas, hanya tinggal menunggu jadwal saja. Bu Tata juga menyampaikan bahwa anak-anak sudah diberitahu akan ada vaksinasi dan mereka pun terlihat aman walaupun ada beberapa yang bersuara "takut ih takut", katanya. Ah...jadi kepo banget sama ekspresinya Mbak saat tahu akan dilakukan vaksinasi. 🤣

Pengalaman Mendampingi Vaksinasi Anak TK Pembina Madukara

Yey! Akhirnya Pemerintah Mengeluarkan Aturan Vaksinasi Covid-19 Pada Anak Usia 6-11 Tahun.

Sebagai orang tua, saya merasa bahagia ketika tahu pemerintah mengeluarkan surat keputusan perihal vaksinasi bagi anak-anak. Iya, saya termasuk Ibu yang cukup serius dalam menyikapi adanya Covid-19, beda banget dengan Ayahnya Jasmine yang bisa dibilang slow atau biasa saja. 😂 Saking seriusnya, selama pandemi saya tidak berani mengajak anak-anak keluar kota sekalipun dalam rangka silaturahmi. Apalagi pas dengar berita kalau kasus si Covid kembali hot, tambah serius. Anak-anak minta renang yang masih berada di dalam kota saja saya tidak berani. Mending mereka merengek ketimbang saya tidak bisa menikmati wahana di tempat wisata.

Nah, baru mulai bulan Desember pas dengar kabar akan ada vaksinasi anak, mulai sedikit lega. Saya membaca berita di media online, vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun dimulai dengan pelaksanaan kickoff pada Kabupaten atau kota yang telah mencapai cakupan >70% untuk vaksinasi dosis pertama dan cakupan vaksinasi pada kelompok lanjut usia mencapai >60%. Kebetulan Banjarnegara sudah mencapai batasan cakupan sesuai peraturan. Jadi, vaksinasi anak pun bisa dilaksanakan.

Pemberian vaksinasi untuk anak-anak kali ini menyasar pada anak usia 6-11 tahun sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 bagi Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun. Siapa tahu ada yang membutuhkan informasi lengkapnya, bisa unduh SK-nya. 😄

Menyiapkan Mental Anak Sebelum Mengikuti Vaksinasi.

Jauh-jauh hari sebelum jadwal vaksinasi keluar, saya sempat ngobrol dengan Mbak Jasmine perihal vaksinasi. Ngobrolnya lebih pada sharing, sih. Memberitahukan juga kalau vaksin, tuh, sama dengan imunisasi. Disuntik di lengan menggunakan jarum suntik, selesai. Secepat itu prosesnya. Sayangnya dia sudah lupa imunisasi itu seperti apa. 🤣 Yasudah...terpenting bagi saya, dia sudah punya kemauan untuk divaksin.

Dan jadwal vaksin pun keluar....

Bu Tata kembali mengumumkan melalui WhatsApp Group siapa saja yang sudah bisa ikut vaksinasi dan siapa yang belum bisa mengikuti tentu karena belum cukup usia. Kebetulan usia Jasmine genap enam tahun per Januari 2022, tepatnya pada tanggal 15 Januari 2022. Saya pun merasa harus menyiapkan mental dia, meyakinkan dia bahwa vaksinasi Covid-19 sudah menjadi keharusan untuk saat ini demi terciptanya kekebalan tubuh. Dan vaksinasi itu bukan hal yang menakutkan. 

Menyiapkan Mental Anak Sebelum Vaksinasi

Tujuan komunikasi ini tidak lain supaya dia punya pandangan perihal vaksinasi. Karena dia sama sekali sudah tidak ingat kalau pernah disuntik saat bayi, saya pun memperlihatkan beberapa fotonya yang sedang imunisasi di Puskesmas Madukara. Ada yang di paha kanan, paha kiri, dan lengan. Alhamdulillah...dia bisa mencerna dan terlihat lebih siap untuk divaksin. Asyik banget, Ibuknya merasa sedikit lega dan juga lebih tenang, dong. 🙈

Tidak hanya menyiapkan mental anak, mental orang tua pun harus disiapkan. Apalagi seiring dengan kabar-kabar yang tidak enak didengar perihal vaksinasi anak. Orang tua pun harus yakin, punya niat baik dengan memberikan vaksin kepada anak.

Omong-omong, saya tidak menyampaikan efek samping dari vaksinasi. Adalah sebuah kesengajaan supaya Jasmine keberaniannya tetap terjaga. Tapi saya menyampaikan kalau misal setelah vaksin merasa pusing atau demam, bisa langsung telepon Ibuk. Dan hal ini pun disampaikan oleh petugas vaksinasi melalui microphone ketika kami sedang antre menunggu giliran vaksin.

Serba-serbi Pemberian Vaksinasi Anak.

Pemberian vaksinasi dosis pertama anak-anak TK Pembina Madukara ternyata dalam pelaksanaannya digabung dengan anak-anak SD Negeri Kutayasa yang mana lokasinya berdekatan. Karena dilakukan saat jam kerja yaitu jam 08.00-selesai, saya pun izin kepada atasan untuk berangkat kerja agak siang demi menciptakan rasa percaya diri pada anak. 🙈

Anak-anak berkumpul di halaman sekolah tepat jam 8.00 WIB sambil menunggu kabar dari tim vaksinasi yang sudah bersiap di SD N Kutayasa. Sesuai arahan dari Bu Tata, kira-kira pukul 08.30 WIB orang tua bersama anak berangkat menuju SD N Kutayasa. Tidak sampai tiga menit perjalanan dengan mengendarai sepeda motor, kami sampai di lokasi vaksinasi. 

Ternyata di sana sudah sangat ramai dan terlihat banyak orang tua mendampingi anak-anaknya untuk vaksinasi. Satu per satu dari kami dipanggil dan diberi dokumen atau form skrining pelayanan vaksinasi Covid-19. Bagian identitas ternyata sudah diisi oleh pihak sekolah, jadi tidak perlu menuliskan lagi. Kemudian sisa isian form skrining yang mengisi adalah tenaga medis dengan cara bertanya kepada orang tua siswa.

Proses vaksinasi anak sama persis dengan proses vaksinasi orang dewasa. Hanya saja dosis yang diberikan berbeda meskipun sama-sama menggunakan Sinovac. Peneliti menyebut ada dua perbedaan dalam pemberian vaksin Sinovac untuk anak-anak dan orang dewasa. Perbedaan keduanya terletak pada dosis dan jarak waktu pemberian vaksinnya. 

Dosis untuk orang dewasa, vaksin Sinovac diberikan sebanyak 0,5 mililiter dengan kandungan 0,5 mikrogram sebanyak dua kali. Sedangkan untuk anak-anak usia 6-11 tahun, vaksin diberikan sebanyak 0,5 mililiter dengan kandungan 0,3 mikrogram sebanyak dua kali.

Kemudian untuk jarak antara pemberian dosis pertama dan kedua. Pada orang dewasa jarak antar dosis hanya selang 14 hari atau dua pekan. Sementara pada anak-anak, jeda antara dosis pertama dan dosis kedua berjarak 28 hari atau empat minggu karena harus memastikan keamanan atas efek samping dari dosis vaksin Sinovac buat anak-anak.

Pengalaman Mendampingi Vaksinasi Anak.

Setelah proses skrining selesai, petugas medis melakukan pengecekan suhu tubuh dan tekanan darah. Alhamdulillah suhu tubuh dan tekanan darah Jasmine normal dan tidak punya riwayat sakit bawaan, baru sembuh dari sakit, atau sedang sakit. Karena kondisi tubuh dinyatakan fit, akhirnya dia diperbolehkan untuk vaksin.

srkrining vaksin anak

Satu kelas hanya tiga anak yang tidak ikut vaksinasi: dua anak belum cukup usia dan satu anak yaitu Kayla karena sedang alergi (gatal-gatal).

Sepanjang proses vaksinasi mulai dari skrining sampai penyuntikan vaksin, saya melihat anak-anak banyak yang sudah siap. Mereka tidak berani dan merasa enjoy selama di lokasi vaksin. Hanya ada beberapa anak saja yang menangis saat proses penyuntikan, tapi itu hanya sebentar. Saya yakin anak-anak merasa lebih percaya diri dan berani ketika didampingi orang tua. Ini berlaku khusus untuk anak TK dan SD, ya. 🤣 

Iya, mereka terlihat lebih siap karena ada tempat buat lendotan, bersandar, bermanja-manja. Beberapa kali Jasmine juga mengungkapkan kalau dia takut takut takut. Tapi saya kembali meyakinkan dia kalau proses disuntik tidak lama, seperti digigit semut saja. Oiya, dia mendapatkan nomor urut dua untuk divaksin. Jadi, dia ada kesempatan melihat temannya yang disuntik.

Saat namanya dipanggil, dia kaget, dong. Saya pun mendampinginya sampai ke meja tiga untuk pelaksanaan vaksinasi. Di sini saya deg-degan sementara anak cengar-cengir karena di seberang meja dihibur oleh guru dan tenaga medis. Sebelum diencus, saya membantu Jasmine membuka separo bajunya karena dia mengenakan baju lengan panjang. Tanpa drama atau rintihan uluh uluh, akhirnya pelukan kencang pun menghampiri tubuh Ibuk. Alhamdulillah...proses pemberian vaksin selesai dan dia tidak menangis! ❤️

"Tuh, kan, vaksin itu ya cuma dicuples dowang pakai jarum suntik." Ucap saya kepada Jasmine sambil merapikan lengan bajunya.

Alhamdulillah proses vaksinasi berjalan lancar. Beberapa guru mendampingi dan mengurus administrasi anak-anak, seluruh tenaga medis terlihat siap dan sigap, dan anak-anak juga terlihat enjoy dengan kegiatan vaksinasi anak. Sambil menunggu cetak kartu hasil vaksinasi sekaligus observasi, kami menunggu di ruang kelas sebelah sambil selfie dan melihat reaksi teman-teman Jasmine yang akan dan sedang divaksin.

Sampai malam hari dan esok harinya, Jasmine tidak mengeluh apa pun setelah vaksin selain lengan yang pegal. Alhamdulillah aman! ❤️

Omong-omong, apakah ada yang punya pengalaman serupa dengan saya, mendampingi vaksinasi anak? Boleh, dong, sharing. 🤗

Share
Tweet
Pin
Share
16 komentar

Hello, Ibun! Apa kabar di minggu kedua tahun 2022, nih? Alhamdulillaah sudah berada di akhir pekan kedua, ya. Rasanya baru kemarin menikmati malam pergantian tahun dengan bobok cantik di rumah. Eh...sudah weekend lagi. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Apalagi saat menilik postingan terakhir di blog ini, saya "berhasil" melewati tiga bulan tanpa menulis artikel satu pun. Artinya, dalam tiga bulan terakhir tidak  ada job di blog ini. 🤣

Sungguh super parah! Dan ini sebuah pengakuan yang memalukan, tapi tetap saya tulis karena sebagai pengingat kepada diri sendiri tentang tujuan utama membuat blog ini yaitu untuk menuliskan momen bersama keluarga. Semoga tahun ini, saya bisa mengembalikan semangat dan juga mood untuk kembali menuliskan tumbuh kembang anak-anak atau momen bareng keluarga. Jujur, banyak momen yang telah kami lewati dan sepertinya tidak satu pun menjadi sebuah tulisan.

lomba akhirusanah TPQ Nurul Hikmah Pekauman Madukara

Saya masih beruntung karena setiap momen yang kami lewati selalu menyisakan dokumentasi. Salah satunya yaitu momen saat Kecemut berhasil "menaklukkan" panggung pekan akhirusanah. Seperti apa perjuangannya? Baca blog post ini sampai akhir, ya! 😆

Tentang Pekan Akhirusanah.

Pekan akhirusanah adalah acara yang diselenggarakan oleh pengurus Pendidikan Diniyah Al-Hidayah dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Nurul Hikmah di desa tempat saya tinggal. Acara ini diisi dengan perlombaan sesuai dengan jenjangnya atau kelas. 

Pada jenjang TPQ, terdapat beberapa kelas yang biasanya ditandai dengan Jilid. Kecemut sendiri sampai saat ini masih belajar di jilid satu. Dia "nyaman" banget berada di kelas ini, padahal teman-teman seusianya sudah ada yang masuk di jilid dua. Kemudian di jenjang Pendidikan Diniyah juga terdapat beberapa kelas. Anak-anak seusia SMP biasanya sudah masuk jenjang ini. Kelasnya mulai dari kelas Tahsin Al-Qur'an, Hadits, sampai belajar berbagai macam Kitab seperti Ta'lim Muta'alim (adab).

Jadi, apa-apa yang telah dipelajari setiap harinya, itulah yang dilombakan di pekan akhirusanah.

Jasmine Mengikuti Lomba Akhirusanah.

Saat tahu Mbak akan mengikuti lomba akhirusanah, saya berniat untuk mengambil cuti satu hari karena perlombaan khusus TPQ dimulai pukul 15.00 WIB. Setelah konfirmasi kepada ustadzahnya, ternyata jadwal lomba kelasnya Mbak adalah hari Sabtu. Alhamdulillaah...karena Sabtu bertepatan dengan libur kerja, saya pun tidak jadi mengambil cuti, dong. Sementara Ayahnya yang juga ingin melihat putrinya tampil, tidak bisa mengambil cuti di hari Sabtu. Ya sudah, akhirnya saya dokumentasikan saja lewat video supaya Ayahnya bisa melihat penampilan Mbak saat di panggung.

Saya tidak menyangka ternyata putri kami sudah bertambah keberaniannya. Aku masih ingat betul, setahun yang lalu dia minta didampingi saat hendak naik ke panggung untuk menghafal anggota tubuh. Satu tahun kemudian, Ibuknya masih dengan rasa harap-harap cemas kalau nanti anaknya tidak mau naik panggung. Tapi, saat namanya dipanggil, dengan percaya diri maju dan naik ke panggung. Alhamdulillah...😍

Bagi kami, dia mau naik panggung tanpa drama adalah sebuah prestasi. Kemudian, di atas panggung dia membaca Qiroati jilid satu yang dilombakan. Setiap peserta lomba harus membaca dua halaman yang sudah ditentukan oleh tim juri dan menghafalkan dua surah pendek yang juga sudah ditentukan. Dalam membaca Qiroati, Alhamdulillah Mbak sudah lumayan lancar meskipun masih sering lirik-lirik Ibuk dan juga Ustadzahnya. Lalu, untuk hafalan surah pendek yaitu surah Al-Ikhlas dan Al-Lahab, dia masih belum lancar untuk surah Al-Lahab. Namun, setelah saya mendengarkan satu per satu peserta lomba, ternyata banyak yang belum hafal surah Al-Lahab. Sementara untuk surah Al-Ikhlas, hampir semua hafal.

Tidak apa-apa, meskipun sebenarnya anak seusia Jasmine sudah banyak yang hafal surah pendek atau sudah banyak yang naik ke jilid dua, tapi saya tetap bangga karena dia ada usaha dan mau berangkat mengaji tiap harinya. Saya pun tidak mengharuskan dia untuk mendapatkan juara dalam perlombaan ini. Hanya saja saya menyampaikan di awal sebelum dia berangkat untuk lomba untuk semangat dan jadilah pemberani.

Kejutan di Malam Tasyakur Akhirusanah 2021.

Setiap perlombaan diambil pemenang 1-3. Saat pengumuman, seluruh peserta lomba masih full berada di majelis. Sebagian besar peserta didampingi orang tuanya karena kelasnya Jasmine adalah kelas paling kecil. Majelis ramai tepuk tangan saat dimulai pembacaan juara. Beberapa anak juga terlihat mengucapkan selamat kepada temannya yang berhasil menjadi juara.

Lalu, bagaimana dengan Jasmine?

Ehem...dia belum masuk juara, dong. 🙈 Tapi alhamdulillah dia tidak mempermasalahkan dan tidak sedih. Apalagi setelah pengumuman juara seluruh peserta diberi jajanan oleh panitia sebagai bentuk apresiasi. Anak-anak pun keluar majelis dengan hati bahagia tanpa ada drama.

Rezeki memang tak ke mana.

kejutan di malam tasyakur akhirusanah 2021
Ngelirik piala tetangga ya, Mbak...haha (Tika, Al-Karim, Jasmine)

Malam tasyakuran akhirusanah yang diisi dengan pengajian dan penerimaan hadiah, seluruh santri berkumpul di majelis untuk menyaksikan teman-teman mendapat hadiah. Jasmine dari rumah sudah pamit mau menyaksikan Al-Karim, teman mainnya yang menang juara 2. Dia semangat banget izin mau melihatnya. Karena kebetulan saya sedang di rumah, saya pun ikut mengikutinya sambil gendong Wildan.

Namanya rezeki tak ke mana, ternyata ada penambahan pemenang yang semula hanya tiga anak menjadi empat anak. Dan saat pemanggilan peserta yang menang lomba, Jasmine ikut dipanggil oleh panitia karena nilainya masuk peringkat keempat. 😂 Betul-betul kejutan buat Jasmine dan juga saya yang saat itu berada di sampingnya. Kami berdua happy banget, dong. Seperti mimpi melihat anak menerima piala.

Review Belajar Qiroati di TPQ Nurul Hikmah. 

Tahun ini, Jasmine masih berkutat di jilid satu. Saya sebagai orang tua mengakui dan memahami bahwa dia cukup susah untuk mengingat satu per satu huruf hijaiyah. Sudah belajar sampai huruf Shad, misalnya. Dia biasanya lupa dengan beberapa huruf sebelumnya. Ada jeda sebelum membacanya, belum bisa langsung lancar, gitu.

Setiap hari kami mengaji bersama, mengulang apa yang sudah diajarkan di TPQ. Ini kami lakukan sebagai salah satu cara supaya Jasmine tidak mudah lupa saat sore harinya kembali belajar bersama Ustadzahnya. Tapi namanya daya ingat, tuh, tidak bisa dipaksakan sekalipun katanya daya ingat anak-anak paling bagus.

"Ibun, aku U lagi, nih!"

Artinya, dia mengulang lagi untuk bacaan yang sedang dipelajari. Saya tandai, dalam satu lembar dia bisa lulus paling tidak 3-4 kali pertemuan. Jadi, selama 1-3 kali pertemuan, dia biasanya akan mendapatkan tanda U yang artinya mengulang. Kemudian, di pertemuan ke empat atau kelima, akan mendapatkan tanda L yang berarti lulus.

Semoga tahun ini Jasmine bisa lulus jilid satu. Dalam pendidikan formalnya, tahun ini dia insya Allah masuk SD. Semoga dimudahkan segala urusan dan semakin semangat belajarnya. 

Eh, anak-anak sudah masuk TPQ belum, Bun? Atau, mengajinya private, nih?

Share
Tweet
Pin
Share
8 komentar
Mama Papa masih ingat, lagu apa yang pertama kali dikenalkan kepada anak-anak saat mereka masih balita? Buat orang tua yang saat ini anak-anaknya sudah kuliah atau malah sudah punya cucu, boleh ikutan jawab, lho. Dan saya yakin jawabannya banyak yang sama meskipun tidak saling menyontek. 🤭

lagu anak indonesia

Bagaimana tidak sama, perkembangan lagu anak Indonesia tidak secepat perkembangan lagu orang dewasa khususnya genre dangdut koplo. 🤣 Bahkan jika dilakukan perbandingan, mungkin tidak berbanding karena ketika ada musisi atau composer menciptakan lagu baru untuk orang dewasa, tidak bisa dipastikan mereka juga membuatkan lagu baru untuk balita. Terbukti dari saya kecil sampai punya dua anak, lagu anak yang berjudul "Cicak-Cicak di Dinding" masih menjadi salah satu lagu yang masuk dalam daftar putar lagu anak-anak.

Betul atau betul banget? 🙈

Tidak sedikit orang tua merasa miris, iba, sedih, dengan perkembangan lagu anak di Indonesia yang bisa dibilang tidak banyak penambahan sampai tahun ini. Kalaupun ada, biasanya bukan lagu Indonesia. Melainkan lagu anak dengan lirik bahasa Inggris yang viral di channel YouTube, kemudian para orang tua yang tinggal di Indonesia memberikan hak akses kepada anak untuk ikut senang-senang menikmati lagu tersebut.

Saya masih ingat ketika Jasmine masuk usia dua tahun, saat itu sedang ramai-ramainya lagu Baby Shark. Balita mana yang saat itu juga tidak tertarik atau tidak hafal lagu anak-anak tentang keluarga Hiu. Nyaris semua anak tiap hari menyanyi lagu tersebut sambil goyang-goyang atau malah memainkan jarinya sambil menganggukkan kepalanya. 🤭

Ketika Kami Ngobrolin Lagu Anak Indonesia.

Usia saya dan suami tidak terpaut jauh. Tenang, ini bukan contoh soal cerita di mata pelajaran Matematika, kok. 🤭Dengan usia yang bisa dibilang satu pantaran, artinya lagu yang sering kami nyanyikan saat masih balita juga pastinya banyak yang kesamaan. Apalagi kami sama-sama tinggal di Jawa Tengah, Indonesia. Mau lagu nasional, tradisional, pasti banyak yang sama.

Saking jarangnya ada update lagu anak terbaru, lagu yang kami berikan ke anak-anak pun lagu yang sering kami nyanyikan sewaktu kecil, lagu yang sering orang tua nyanyikan saat kami lagi ngambek atau bahagia, lagu yang orang tua nyanyikan saat kami hendak tidur, atau lagu yang diajarkan oleh Bapak Ibu guru semasa kami duduk di Taman Kanak-kanak. 😅


Sebagai orang tua, kami hanya sebatas penikmat lagu anak. Rasa-rasanya, kami juga tidak pernah mengkritisi lagu anak di tanah air, bukan tugasnya. Hihihi. Hanya saja rasanya ada yang kurang ketika lagu-lagu yang kami sampaikan ke anak adalah lagu itu-itu saja. Ada Balonku, Pelang-Pelangi, atau lagu daerah seperti Kampuang Nan Jauh di Mato. Ada lagi yaitu lagu dari grup musik Trio Kwek Kwek atau penyanyi Enno Lerian. Ah...ini lagu-lagu melegenda sekali, ya.😆

Ketika kami ngobrolin lagu anak Indonesia, rasa-rasanya seperti nostalgia. Kadang bisa ketawa renyah banget karena memang ada momen yang tak terlupakan dengan lagu-lagu anak. Saya masih ingat ketika Kecemut diminta untuk menyanyi lagu Pelangi-Pelangi saat perjalanan rekreasi. Dia, tuh, excited banget ketika disodorin microphone oleh salah satu gurunya. Tapi tiba saatnya microphone sampai tangannya, dia menyanyi seperti anak bingung. Pada akhirnya, ada beberapa lirik yang dia lupa, dong. duh...ini demam panggung banget namanya, ya. 😆

Saya masih ingat betul momen tersebut. Ketika saya konfirmasi kepada Kecemut, ternyata dia pun masih ingat. Dia tampak malu, malu sekali. Padahal di situ hanya ada saya, suami, dan adiknya. Kenapa bisa malu, sih? Soalnya saat itu saya putarkan video pas dia lupa lirik. Qiqiqi. Ini malunya sudah plus mau mewek, lho. Dududuh....untuk kembali mencairkan suasana, kami pun akhirnya menyanyi bersama. 🥳     

Quality Time dengan Menyanyi Bersama Anak.

Ketika anak-anak mulai kelihatan jenuh belajar, orang tua harus punya trik untuk tetap menjaga moodnya supaya tidak keterusan jenuhnya. Salah satu cara menjaga mood anak-anak yaitu dengan cara mengalihkan kegiatan belajar dengan mencari kegiatan lain yang sekiranya bisa membuat hati dan pikiran kembali fresh. Salah satunya yaitu dengan memutarkan musik karena dapat membuat mereka rileks, bahagia, dan menghangatkan suasana.
Baca juga Miliestones: Lagu Pertama Kecemut.
Sebelas, dua belas dengan Mbaknya, jagoan kami si Wildan ketika mendengar musik, tuh, bawaannya langsung joged-joged happy. Eh...mungkin ini biasa dilakukan oleh balita ketika mendengar musik kalik, ya. Hihihi. Hanya saja yang bikin beda yaitu dia joget sambil ikut nyanyi meskipun kata yang keluar dari mulutnya tidak sama dengan liriknya. Hanya diambil kata akhir saja. Eh...ini juga kayaknya dilakukan tiap balita, ya. Hahaha. Ahh...balita, mah, bebas! 😆

Melalui Android TV, kami memutar lagu anak Indonesia mulai dari yang hits pada zamannya, seperti lagu Abang Tukang Bakso sampai lagu anak yang baru-baru ini muncul yaitu lagu anak Indonesia balita dengan karakter musikal yaitu lagu milik Hoala dan Koala.

Eh, siapakah Hoala dan Koala? 

Mengenalkan Hoala & Koala, Lagu Anak dengan Karakter Musikal.

Seperti yang kita semua tahu bahwa industri musik untuk lagu anak-anak di Indonesia makin lesu dan tersudutkan di era perkembangan teknologi. Banyak anak-anak yang lebih hafal lirik lagu Mendung Tanpo Udan. Padahal jika dipahami, liriknya tidak cocok untuk anak. Tapi bagaimana lagi, pengganti Papa T Bob, Pak Kasur, Ibu Sud, dan pencipta musik anak lainnya saat ini seperti tidak ada. Sedih, ya.

Keadaan ini membuat CEO PT Amnar Awandi Kazoku yaitu Rendyadi Amnar, merilis karakter animasi 3D 'Hoala dan Koala' untuk anak-anak Indonesia. 


Pada akhir tahun 2020 Rendyadi Amnar menciptakan karakter musikal yang bernama Hoala & Koala. Karakter ini divisualisasikan dengan animasi 3D dan memiliki karakter seperti layaknya anak-anak zaman sekarang yang tumbuh berkembang di tengah era digital. 

Hoala & Koala adalah sepasang sahabat yang sangat gemar menyanyi. Total ada 12 karakter animasi yang tampil dalam Hoala dan Koala. Adapun tiga karakter utamanya yaitu Ayah, Ibu dan Hoala. Sementara karakter support ada Koala, Miss Jeruk, Rubin si Rubah, Lincu si Ular, Burhan si Burung Hantu, Bu Aya si Buaya, Serigili si Serigala, Om Ping si Harimau dan Om Bre si Singa.

Mengapa harus digambarkan dengan karakter 3D?

Karena karakter ini akan menjadi karakter yang tak akan lekang oleh waktu dalam berkontribusi di dunia musik anak, tanpa mengkhawatirkan bahwa mereka akan tumbuh dewasa dan mengalami perubahan suara.


Anak-anak zaman sekarang yang nyaris saban hari berinteraksi dengan smartphone, menonton lagu anak Hoala & Koala pun terlihat lebih senang karena karakter 3D ini lebih hidup, terlihat lebih nyata. 

Apa yang spesial dari lagu anak Hoala & Koala?

Selain banyaknya karakter yang semuanya bisa menyanyi, penggarapan musiknya serius dan matang. Ya...seperti yang kita semua tahu bahwa lagu anak Indonesia selama ini, tuh, visualisasinya bisa dibilang monoton. Misal dalam bentuk karakter pun hanya sebatas gerak-gerak biasa, jadi kesannya kurang menarik dan bahkan dari informatif. Berbeda dengan lagu anak-anak dari Hoala & Koala.

Review Lagu dari Hoala & Koala.

Mendengarkan lagu anak kata ibu Hoala Koala, liriknya mewakili aktivitas keseharian anak-anak yang mana suka bikin mamaknya darting alias darah tinggi. Kami yang menontonnya pun saling adu mulut karena perilaku yang divisualkan, tuh, beberapa ada yang sama persis dengan perilaku anak-anak kami saat bermain di rumah. Seperti menggambar di tembok atau baru bermain tapi tidak dibereskan.

Dalam video tersebut mencerminkan perilaku anak-anak pada umumnya. Kemudian sebagai orang tua, Ibu Hoala pun memberi pesan-pesan positif atas aksi Hoala dan Koala. Lagu-lagu yang disajikan Hoala & Koala memang memberikan aksi dan respon. Balita atau anak-anak yang menontonnya pun mendapatkan  tambahan pengalaman dan juga insight positif.

Pada lagu anak Hoala & Koala, tidak hanya Ibunya saja yang aktif memberi tanggapan, tapi Ayahnya juga. Sebagai contoh yaitu lagu dengan judul Minta Ayah. Lagu ini menceritakan tentang peraturan-peraturan ketika Ibu sedang keluar atau tidak di rumah. Bagi sebagian anak mungkin bahagia ketika ditinggal Ibu barang sebentar ke warung karena dalam benaknya bisa mendapatkan kebebasan seperti main Handphone.

lagu anak indonesia untuk balita dari hoala dan koala

Setiap orang tua pasti punya aturan-aturan khusus untuk anak-anaknya. Begitu juga dengan orang tua Hoala, khususnya Ibunya. 

Iya, Ibu Hoala tidak memberikan izin kepada Hoala & Koala untuk bermain HP atau menonton TV ketika Ibunya sedang tidak di rumah. Ayahnya pun mendukung peraturan tersebut, tidak goyah meskipun dirayu sama anak-anak.

Saat kami menonton video ini melalui akun YouTube Hoala & Koala, saya, suami, Kecemut dan mamas, cuma bisa tertawa karena perilaku yang ada dalam video tersebut nyaris sama dengan apa yang kerap kami alami, hanya saja cara menyikapinya berbeda. Ayah Hoala & Koala bisa bekerja sama dengan Ibunya, meski pada akhirnya kena jewer. Sementara, Ayah Kecemut dan Wildan seringnya tidak bisa kerja sama dengan Ibunya. Iya, suami saya kadang membiarkan Kecemut mengambil Handphone untuk main game atau menonton YouTube sesukanya, sepuasnya, selagi Ibu tidak di rumah. Ajuur...ajurrr! 😆 


Omong-omong, lagu anak Hoala & Koala ini digarap serius. Banyak musisi internasional yang terlibat di dalam pembuatan aransemen dari musik Hoala & Koala, serta banyak sekali alat musik yang tak lazim digunakan untuk lagu anak yang dipakai dalam penggarapan album-album Hoala & Koala, seperti saxophone, terompet, double bass, trombon, klarinet, cello, harpa, hingga instrumen etnik Indonesia seperti gamelan dan angklung.

Selain kualitas vokal, keterlibatan musisi internasional hingga banyaknya instrumen yang digunakan, Hoala & Koala juga memiliki keunikan lainnya dalam pemilihan genre. Tak hanya satu genre children pop yang diangkat oleh Hoala & Koala, namun terdapat variasi genre lainnya seperti jazz, big band, swing, jpop, hingga etnik.

Penggarapan memang bisa dibilang serius, hasilnya pun enak dinikmati. Cuma ada di beberapa lagu, tuh, hanya menyediakan teks saja tanpa menyuguhkan karakter seperti lagu dengan judul Lagu Untuk Anak-anak Jalan Kaki Pagi-pagi. Tapi bisa jadi lagu tersebut konsepnya tanpa karakter, ya.


Saat ini Hoala & Koala sudah memiliki 5 album dan lebih dari 45 lagu anak-anak baru yang bisa dilihat di Youtube, Spotify hingga iTunes. Jadi, sudahkah Mama Papa mengenalkan Hoala & Koala pada anak-anak? Yuk...tonton YouTube-nya dulu!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Istilah ta'aruf identik dengan dunia percintaan, lebih tepatnya perihal jodoh. ❤Ta'aruf menjadi langkah awal untuk saling mengenal, baik perkenalan antar calon pasangan maupun antar keluarga. Saya pun menerka-nerka sewaktu meminta rincian biaya masuk Taman Kanak-kanak (TK) Adzkia kepada Bu Wulan namun beliau menjawab, "lebih baik nanti Mbak Idah ikut ta'aruf dulu, ya. kenalan dulu dengan Adzkia." 

Tumbuh kembang anak

Jadi ceritanya, sebelum resmi sekolah di TK Adzkia, calon wali murid diajak untuk turut merasakan belajar bersama guru-guru yang mengajar di TK tersebut. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti kegiatan tersebut. Satu kelompok berjumlah 10 orang dan berpasangan. Misalnya wali murid A berpasangan dengan Wali murid B. Kenapa berpasangan? Karena seluruh kegiatan yang dilakukan di sini bentuknya adalah kolaborasi atau kerjasama. Bisa sepasang, bisa satu tim. Pokoknya kerjasama dengan orang yang baru dikenal, tuh, seru banget. Asyiqueen! 🤩
 
Sebelum aku bagikan pengalaman ta'arufnya, flashback dulu ke tahap-tahap sebelum pada akhirnya kami memutus untuk ta'aruf dengan TK Adzkia, ya. 🤗

Mencari Tahu Sekolah-sekolah yang Lokasinya di Kota.

Ceritanya, sebulan sebelum Yasmin lulus dari PAUD Shamila, saya mulai mencari sekolah lanjutan untuknya. Dengan bekal ilmu yang masih minim, sebenarnya dia diminta wali kelasnya untuk melanjutkan ke PAUD kelas B. 

Selain wali kelasnya, beberapa wali murid yang biasa menunggu anak-anaknya di PAUD, juga menyarankan kepada saya untuk melanjutkan ke kelas B saja. Selain usia saat itu masih terlalu dini yaitu empat tahun, mungkin Yasmin  belum layak bila masuk TK. Tapi ya tapi, kami sebagai orang tua punya pandangan lain. Sekolah PAUD cukup satu tahun saja, lanjut sekolah TK baru dua tahun. Kiranya begitu. 🙈

Memilih sekolah untuk anak

Eh...ini bukan prinsip lho, ya. Alasan paling kuat dalam benak saya saat itu "kalau sekolah di kota, berangkat bareng Ibuk dan pulang dijemput Ibuk, sepertinya lebih aman dan menenangkan." Begitcyu. 🤭

Ada banyak pilihan sekolah TK di tengah kota. Saya melakukan survey pada 4 sekolah. Tapi saya baru dapat klik dengan satu sekolah yaitu TK Adzkia. Kebetulan lokasi TK Adzkia, tuh, cukup dekat dengan kota. Tiap saya berangkat kerja melewati gang masuk sekolah tersebut. Yaaa...pokoknya kayak sudah niat banget memasukkan Yasmin ke Adzkia. Bisa dibilang sudah seperti ketemu jodoh. 🙊

Tapi baru seperti, karena ternyata Alloh berkehendak lain. Ahhh...gimana, ya? Belum jodoh, nih? Tunggu dulu, kenalan terlebih dahulu dengan TK Adzkia, yuk!

Tentang TK Adzkia Banjarnegara.

Jika ditanya tahu dari siapa ada TK Adzkia Banjarnegara? Maka saya akan menjawab, tahu melalui Bu Wulan. Saya kenal beliau dalam suatu acara FGD (Focus Group Duscussion) tentang Pariwisata Banjarnegara yang bertempat di Hotel Central Banjarnegara. Saya berkenalan dengan beliau karena saat itu kami sama-sama peserta dan ada dalam satu meja. Cukup banyak hal yang kami obrolkan tentang pariwisata Banjarnegara, mulai dari sumber daya alam yang sangat melimpah sampai dengan inovasi-inovasi yang harusnya ada untuk kemajuan pariwisatanya.

Makin lama mengobrol dan juga diskusi, saya jadi tahu kalau beliau juga aktif di Yayasan Adzkia. Tidak banyak yang diceritakan tentang sekolah yang terkenal dengan pendidikan berbasis fitrah, tapi karena saya punya balita yang saat itu butuh pendidikan di sekolah TK, ya akhirnya saya yang aktif bertanya. 😅

TK Adzkia adalah sekolah swasta dengan status kepemilikan Yayasan. Sekolah ini berdiri pada tahun 2016 dengan SK pendirian Sekolah nomor: 421.1/0228/DIKPORA/2016.

Memilih TK Adzkia sebagai calon tempat belajar Kecemut tentu bukan tanpa sebab.

sekolah adzkia banjarnegara adalah sekolah bagus


Pertama, TK Adzkia mempunyai kurikulum yang tidak biasa. Dengan mengimplementasikan pendidikan berbasis fitrah, adab, dan bakat, kurikulum ini menjadi khas dan menambah orang tua yakin memilih sekolah ini untuk putra dan putrinya.

Kurikulum ini bertujuan untuk menumbuhkan potensi fitrah anak yang dibawa sejak lahir yang diiringi dengan pembiasaan adab. Manajemen pendidikan berbasis fitrah, adab dan bakat dilaksanakan dengan pengembangan karakter keteladanan, pengembangan logika dan daya cipta, pengembangan kepemimpinan serta mental wirausaha. Dalam pertemuan pertama atau yang disebut dengan ta'aruf, kami pun dikenalkan dengan18 nilai-nilai adab yang diinternalisasikan pada proses pendidikan di TK Adzkia.

Gimana? Apakah sudah mulai terpesona dengan TK Adzkia? 🙈

Kedua, ngomongin rekomendasi, nih. Banyak teman-teman yang merekomendasikan sekolah ini karena capaian belajar anak-anak yang sekolah di sini bisa dibilang nyaris maksimal dan sangat memuaskan. Iya, testimoni dari orang tua yang anak-anaknya sekolah di Adzkia rata-rata merasa puas dengan hasil belajarnya. Banyak perkembangan positif pada anak sehingga orang tua pun merasa bahagia dan bangga.

Ketiga, Keempat, Kelima...masih ada banyak hal yang membuat saya memilih TK Adzkia, namun saya rasa dua hal di atas sudah mewakili sebagai alasan lah, ya. 🙈

Terkait jumlah tenaga pendidik di TK Adzkia, saya tidak tahu persis jumlahnya berapa. Namun yang jelas mereka adalah guru-guru yang penuh semangat, ramah, amanah, dan perhatian banget dengan anak-anak. Ini yang saya rasakan saat menjalani ta'aruf dengan TK Adzkia Banjarnegara.

Menyetujui Tawaran Ta'aruf.

Sebelum pada akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan TK Adzkia, calon peserta didik diminta untuk mengisi formulir pendaftaran secara online. Seminggu setelah data direkam, pihak Adzkia membuatkan WAG (WhatsApp Group) khusus bagi calon peserta didik baru yang mana anggotanya adalah orang tua/wali murid.

WAG tersebut lumayan ramai karena tenaga pendidik sangat aktif memperkenalkan TK Adzkia dan memberi kami pengetahuan baru terkait dengan dunia pendidikan khususnya yang diterapkan di TK tersebut. Kami saling berinteraksi, berkomunikasi, meski hanya dalam bentuk teks tapi asyik. 😍

ta'aruf dengan sekolah adzkia

Pengumuman yang lolos atau masuk TK Adzkia pun hampir tiba. Sebelum pengumuman itu dibagikan, saya chat Bu Wulan tanya-tanya apa saja yang sekiranya harus saya persiapkan untuk kebutuhan anak sekolah nanti. Tentu selain biaya, dong. Tidak lama kemudian, Bu Wulan menjawab; "semua akan diberitahukan nanti. Terpenting Ayah, Bunda, dan Ananda kalau memang yakin akan bergabung dengan Adzkia, wajib ikut ta'aruf."

Dengan jawaban dari Bu Wulan, saya tambah terpesona dengan TK Adzkia, dong. 😍 Saya pun akhirnya memutuskan untuk ikut ta'aruf. Alhamdulillaah...

Akhirnya...Ta'aruf dan Menjadi Tahu Kegiatan Anak-anak di TK Adzkia Nantinya.

Pada bulan Januari 2020, saya mengikuti ta'aruf dengan TK Adzkia. Pihak sekolah menyarankan kedua orang tua untuk ikut dalam proses ta'aruf. Namun karena suami tidak bisa izin kerja, saya menghadiri ta'aruf bersama si kecil. 

Pada acara tersebut, orang tua diajak untuk masuk dalam kehidupan sehari-hari si kecil di TK Adzkia, mulai dari awal masuk sekolah, sampai pada akhirnya anak-anak kembali kepada orang tuanya.

Kami diajak bermain oleh para guru yang saat itu ada di tempat, diberi ice breaking, bermain peran, kemudian diajak untuk mengasah otak kanan dan kiri dengan cara bermain balok. Sungguh ini menjadi pengalaman yang seru dan asyik buat para emak-emak, khususnya. Kami jadi sedikit tahu dan ada gambaran ketika nanti anak sekolah di TK Adzkia.

teman baru TK Adzkia

Ada kebahagiaan tersendiri ketika melihat guru-guru di TK Adzkia menjemput anak-anak yang sedang menggelendot orang tuanya. Guru dengan siap dan sigap mendekati anak-anak dan mengajak mereka bermain. Cara melakukan pendekatan pun tidak biasa, yaitu salah satunya dengan cara bertanya. Misalnya, "Yasmin di rumah punya bola duduk, enggak? Kita coba mainkan bola duduk itu, yuk! Asyik, lho."

Dengan metode pendekatan seperti ini, tentu ada rasa penasaran dan ketertarikan anak pada mainan. Misal pun di rumah sudah punya mainan tersebut, komunikasi masih terus berlanjut. Ajakan dengan cara menggandeng tangan pun mereka lakukan. Tentu cara ini menambah rasa percaya diri pada anak-anak. Terasa lebih akrab, gitu.

Jodoh Itu, yhaaa....

Pembelajaran direncanakan pada bulan Februari Tahun 2020. Saat itu saya sedang hamil anak kedua dan perkiraan lahirnya tiga bulan lagi. Mulai dari sini saya galau. Memikirkan ketika nanti saya cuti melahirkan, Jasmine akan diantar jemput oleh siapa. Ayahnya? Enggak mesti bisa. Kakungnya? Sudah menyatakan tidak sanggup. Omnya? Ini tambah enggak sanggup. Tukang ojek? Ibuk belum yakin. 😆

Pada akhirnya, saya memutuskan untuk mundur sebelum bertanding alias menyimpan dalam-dalam keinginan untuk menyekolahkan Jasmine di TK Adzkia. Keputusan ini juga didukung dengan adanya aturan dari pemerintah yang meniadakan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan memberlakukan sistem PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) atau BDR (Belajar Dari Rumah).

Jodoh itu, ya, gampang-gampang susah atau susah-susah gampang, sih? 🤭
 

Makasih Buat Tim Solid TK Adzkia, Banjarnegara.

Batal melanjutkan sekolah ke TK Adzkia, kami memilih TK Negeri Pembina Madukara sebagai tempat belajar formal untuk Jasmine.

Kami memilih TK ini juga bukan tanpa sebab. Karena saya bakal repot dengan bayi, saya memilih sekolah yang lokasinya lebih dekat dengan rumah, tidak sampai 5 menit dengan mengendarai sepeda motor. Nah, kalau seperti ini, Kakungnya sudah pasti mau antar jemput. Pun dengan Omnya. 🤭 Kebetulan ada anak dari saudara saya seusia Jasmine, juga sekolah di TK tersebut. Alhamdulillaah ada temannya. Bisa sekalian jalan, kan. 😆

Meskipun kini Jasmine sudah belajar di TK negeri Pembina Madukara, namun momen ta'aruf dengan TK Adzkia Banjarnegara akan terkenang, menjadi kenangan yang tidak akan pernah terlupakan. Saya dapat teman baru di sana, dapat banyak pengetahuan baru, dan mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa sebagai calon wali murid.

TK ADZKIA BANJARNEGARA

Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bu Wulan yang ternyata beliau di sana sangat berperan penting. Saya kira Bu Wulan ini kepala sekolahnya tapi ternyata bukan, lebih dari kepala sekolah.

Kemudian ada Bu Jessy dan teman-teman guru lainnya di TK Adzkia yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih atas kehangatannya. Saya masih merapal doa, semoga diberi kesempatan di lain waktu berjodoh dengan TK Adzkia. Siapa tahu saat Yasmin SD nanti saya sudah lebih siap dari segala sisi. Aamiin~~~

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose