• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Bulan ramadhan tahun ini, masyarakat Indonesia khususnya para pengguna aplikasi pesan instant dan sosial media mendapat kejutan dari Kementerian Kominfo RI. Baru-baru ini, Kemenkominfo membatasi sementara akses aplikasi tersebut karena suatu hal. Kalangan netizen pun sempat heboh di Twitter yang menjadi satu-satunya sosial media (seperti) bebas hambatan.


Bagaimana rasanya? Buat aku sendiri ini tidak terlalu berpengaruh karena aku tidak begitu aktif di sosial media. Pun dengan pesan instant. Terpenting bisa mengirim teks saja sudah cukup. Yaaa...meski pada akhirnya aku harus install VPN untuk menyelesaikan pekerjaan deadline kantor. 😂

Bisa dibilang aksi dari Kemenkominfo ini sejarah banget, ya. Rasanya baru kali ini pemerintah Indonesia serius dalam mengantisipasi, memerangi penyebaran informasi yang tidak bermanfaat atau bahkan hoax.

Tidak bisa mengakses sosial media atau mengirim gambar lewat pesan instant, ini sama sekali tidak menjadi masalah. Namun, ketika aplikasi notes pada smartphoneku tidak dapat berfungsi, ini menjadi masalah besar. Hahaha. Berlebihankah? Tidak, dong! Sebenarnya aku kerap menggunakan Notes ini. Hanya saja, saat ramadhan lebih sering lagi. Lebih intens, gitu.

Nah, berikut alasanku menjadikan Notes sebagai aplikasi andalan selama Ramadhan.

Sedang Mengikuti Challenge
Ramadhan tahun ini aku mengikuti tantangan menulis satu hari satu artikel dan bertema. Tantangan ini datang dari komunitas Blogger Perempuan. Dan ternyata untuk menyelesaikan tantangan ini butuh konsistensi yang tinggi. Tidak menerima alasan apapun jika ingin berhasil menyelesaikan challenge. Makanya, tiap kali ada waktu senggang aku selalu buka aplikasi notes untuk membuat konsep artikel challenge. Naaah, karena challenge ini sudah ada temanya dari awal hingga akhir, yang ikut pun bisa membuat konsep terlebih dahulu untuk nantinya dijadwalkan publish.

Banyak Kebutuhan Belanja
Ini sudah bukan rahasia lagi. Meski secara praktiknya setelah minum segelas kolak langsung kenyang, tetap saja namanya Ibu-ibu kalau udah ketemu tukang sayur bawaannya pingin beli ini itu. Padahal tahu banget kapasitas setelah makan kolak tadi, tuh, biasanya perut hanya bisa menampung sedikit makanan saja. Hahaha. Ini baru soal belanja sayur, ya. Belum kebutuhan belanja lainnya seperti beli snack-snack buat shodaqoh ke masjid, gitu.  Makanya, aku tiap hari menulis di notes kebutuhan belanja harian termasuk snack supaya menu lebih bervariasi tiap harinya dan lebih terkontrol pengeluarannya.

Membuat Daftar Kebutuhan Lebaran
Tidak ingin kecolongan terus-terusan untuk kebutuhan lebaran, tahun ini aku lebih ketat dalam membelanjakan uang THR. Menggunakan aplikasi notes, aku membuat daftar kebutuhan lebaran dari A sampai Z, dari kepala sampai kaki. Hahaha. 

Aku membuat daftar ini juga sebagai bentuk controling. Apalagi sekarang kami punya Mak Yem, harus mencatat kebutuhan Mamak juga. Yaa...meski tidak seberapa, kan tetap dianggarkan, ya. Nah, kadang tiap hari, tuh, ide selalu berubah. Pingin beli ini, pingin ngasih ini itu ke saudara, pingin beliin ini itu buat Mamak. Halaah...pokoknya keinginan selalu selangit. Makanya aku butuh banget mencatat di notes supaya tidak ada yang kelupaan untuk kebutuhan lebaran. Aku juga selalu melakukan update data, mana yang sudah kebeli, mana yang belum.

Aplikasi notes ini membuat hidupku makin simpel dan tidak banyak mikir. Lupa dikit, buka notes. Jatah beli apa minggu ini, buka notes. Mau beli snack apa, buka notes lagi. Tiada hari tanpa buka aplikasi notes saat ramadhan.

Kalau kamu, punya aplikasi andalan selama ramadhan? Apa hayoooo? Jangan bilang aplikasi andalannya itu Instagram. 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ramadhan tahun ini alhamdulillaah banyak bahagianya bareng Kecemut dan tentunya suami. Kalau ngomongin ramadhan orang dewasa, tuh, jarang ada yang menarik, ya. Menurutku, sih. Soalnya, ya, kegiatannya itu-utu saja karena sudah terprogram dan juga ada semacam tarjet. Pokoknya udah bisa ditebak lah. Beda banget sama si kecil yang masih dalam pengawasan serta pengendalian kita sebagai orang tua. Yaa kaaan?


Di usia Kecemut sekarang, 3 tahun 5 bulan, dia sudah paham ketika kami mengajaknya ngobrol perihal puasa ramadhan berserta kegiatan atau amalan-amalan saat bulan puasa. Tiap hari pun dia menanti beberapa amalan ramadhan. Tarawih, misalnya. Ya...meski belum paham betul tarawih itu apa, yang jelas jika adzan isya berkumandang, dia minta untuk wudhu dan mangajak ke masjid untuk tarawih. Ya, dia mengajak untuk tarawih, bukan sholat isya. Artinya, dia mulai hafal satu per satu kegiatan atau amalan di bulan ramadhan.

Meski belum paham betul tentang amalan ramadhan, tapi aku terus mengenalkan amalan-amalan yang dapat dilakukan selama ramadhan. Berikut amalan-amalan ramadhan yang aku kenalkan kepada Kecemut:

Tarawih

Sejak malam pertama ramadhan, aku menyampaikan kepada dia perihal sholat tarawih. Bahwa setelah sholat isya, nanti akan dilanjut dengan sholat tarawih.

"Sholat apa, Bu?"

Nampaknya dia kata Tarawih ini belum familiar di telinganya. Aku pun kembali mengucapkan kata tarawih dengan pelafalan lebih lambat dan intonasi lebih lirih.

Tadarus

Kegiatan atau amalan ramadhan yang aku kenalkan setelah tarawih adalah kelanjutannya yaitu Tadarus. Aku menyampaikan kepada Kecemut kalau amalan tadarus ini bisa dilakukan di masjid dengan bareng teman-teman maupun sendiri. Sebenarnya tiap harinya dia sudah aktif mengaji. Hanya saja, ketika saya mengajaknya tadarus di masjid, dia seperti bingung.

"Ibu, baca qur'annya di rumah saja." Katanya, sambil menarik mukenaku yang masih aku kenakan. Aku pun terus ditarik sampai akhirnya kami keluar dari masjid.

Ya, dia lebih suka membaca qur'an di rumah ketimbang di masjid. Lama banget, katanya. Hahaha.

Pebanyak Doa

"Ya Allah, beri Ibu rezeki yang banyaaaak sekali. Beri Syaquita dedek juga ya Allah." Doa itu terucap ketika aku menyampaikan bahwa tiap doa baik dari Syaquita insya allah akan dikabulkan oleh Allah.

Kami pun punya semacam ritual dia bersama saat sholat subuh, ashar, dan ketika hendak tidur. Ya, saat hendak tidur biasanya kami hanya membaca doa akan tidur, namun selama ramadhan kami menambah doa-doa terbaik untuk dipanjatkan kepada Allah.

Perbanyak Shodaqoh

Cukup susah mejelaskan amalan yang satu ini kepada Syaquita. Kami sudah berusaha menjelaskan sesimpel apapun, namun yang dia terima yaitu memberi. Ya arti dari shodaqoh memang memberi, sih, hanya saja kami membuat kategori shodaqoh dan menyampaikan kepada Kecemut dengan tindakan. Memberi snack untuk anak-anak yang tadarus, misalnya. Melalui tindakan, kami lebih mudah mengenalkan amalan ramadhan kepadanya.

Kami tidak menjelaskan detail perihal pahala atas amalan ramadhan karena menurut kami Kecemut belum begitu paham tentang apa yang didapat atas amalan-amalan tersebut. Terpenting bagi kami, dia tahu amalan-malan ramadhan yang dianjurkan. Mungkin penjelasan detail tentang apa yang didapat atas sebuah amalan dapat kami sampaikan jika dia sudah paham dan daoat mencerna dengan baik.

Btw, Bunda sudah mulai mengenalkan amalan puasa kepada si kecil belum, nih? Pasti banyak cerita seru. Share, dong!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Tidak pernah terbayangkan kalau akhirnya aku bisa merasakan mudik. Meski hanya lintas kota, tapi setidaknya aku dapat turut merasakan sensasi mudik yang ternyata asy8k banget. Apalagi mudik saat lebaran, di mana akan banyak temu dengan saudara yang jarang jumpa atau bahkan bertemunya hanya setahun sekali yaitu pas momen lebaran.


Mudik lebaran ke Wonosobo biasanya kami lakukan H+2 lebaran atau setelah hari pertama selesai sungkeman keliling kampung. Rencana untuk mudik tahun ini akan sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena kami harus menyelesaikan beberapa urusan di sini pas hari kedua lebaran.

Kenapa, sih, mudik itu asyik banget?

Alasan yang paling kuat adalah aku bisa kembali bertemu dengan keluarga dari suami maupun keluarga besarnya. Jadi suami ini punya lima saudara dan dua diantaranya tinggal di luar Wonosobo. Saking banyaknya kegiatan, mereka pulang rumah saat libur sekolah. Makanya, mudik saat lebaran ini menjadi asyik karena bisa bekumpul dengan keluarga, berkumpul dengan santai, bahagia. Bonusnya nih, kadang piknik bareng, gitu. 

Jarak tempuh dari rumah di Banjarnegara menuju Wonosobo tidak sampai 20 km atau kurang lebih 20 menit. Cukup dekat atau sangat dekat? Hahaha. Tidak usah menghujat, yang jelas aku bisa merasakan bahagianya mudik lebaran. 🤣

Doakan mudik tahun ini bisa menikmati, ya. 🙊
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Mulai berat, nih, tantangan blog challenge. Berat karena karena temanya tentang ramadhan masa kecil. 🙊 Rasanya sudah pingin ngomongin ramadhannya Kecemut, eh tapi dia belum mulai belajar puasa, dong. Lagi pula ini yang diminta juga cerita masa kecilnya yang ikut challenge. Hahaha.


Aku baca caption di akun Instagram Blogger Perempuan tentang tema kali ini. Sungguh caption yang sangat simpel tapi bikin nyengir karena aku pernah mengalaminya. Hahaha. Aku pingin berbagi cerita ramadhan saat masa kecil, kira-kira aku duduk di kelas 4 SD, gitu. Aku punya banyak kenangan, tapi setidaknya ada satu kenangan yang sampai sekarang masih terus teringat. Kenangan konyol. Hahaha.

Duuh...gimana ini, ya. Belum mulai bercerita malah sudah nyengir-nyengir sendiri. Hahaha. Jadi ceritanya begini. Aku punya beberapa saudara yang tiap akan lebaran idulfitri pasti membuat kue. Dulu, tuh, lagi hits banget roti kacang sama nastar yang atasnya dikasih cengkeh buat pegangan. Hahaha.

Karena bagian cetak mencetak roti sudah banyak, rata-rata oeamg dewasa, aku mendekati Uwa yang lagi sibu bersihin loyang yang baru digunakan untuk manggang roti di oven.

"Uwaaa, sini aku bantuin." Aku menawarkan diri untuk membantu Uwa saat loyang masih penuh dengan bekas margarin. Btw, sisa margarin yang menempel pada loyang, tuh, kadang cukup tebal. Karena sudah masuk oven, margarin ini harumnya menggoda bangettt. Naaah, alih-alih membersihkan loyang, aku makan sisa margarin yang sedap bangetttt dengan ngumpet-ngumpet, gitu. Hahaha.

Ya ampuun...ini kenangan terkonyol kayaknya. Konyol tapi lucu. Kalau inget kejadian ini aku bakal ketawa sendiri karena memang tidak ada  seorang pun yang tahu kelakuanku ini. Hahaha. AIB banget! Sayangnya nih, makin ke sini, makin jarang saudara yang bikin kue lebaran. Aku jadi ngebayangin andai Kecemut melakukan hal yang sama denganku, ngakak bangett. 🤣

Eeehh...kamu punya kenangan atau momen ramadhan saat masa kecil yang bikin kamu ketawa-ketawa? Sharing laah!

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ada yang tahu lagu Tompi yang berjudul Ramadhan Berbagi? Lagu ini mengingatkan kepada kita semua untuk makin banyak berbagi di bulan Ramadhan. Lagu ini juga enak banget didengar, bikin pingin goyang karena antara musik dan suara sungguh cucok meong. 



Berbicara soal berbagi, Islam memberi kategori berbagi menjadi tiga bagian yaitu Zakat, Infaq dan Shodaqoh. Sebenarnya inti dari ketiganya hampir sama, sama-sama memberi kepada seseorang yang mempunyai tujuan penting yaitu untuk kesejahteraan umat. Hanya saja, definisi dan penerimanya masing-masing berbeda.

Bulan ramadhan umat muslim dianjurkan untuk banyak berbagi karena pahalanya makin banyak dibanding bulan lainnya. Jika kita perhatikan, banyak kegiatan yang diadakan pada bulan ramadhan baik di lingkungan masyarakat maupun tempat kerja. Di sinilah kita dapat memanfaatkan untuk kegiatan berbagi.

Nah, kali ini aku akan berbagi pengertian tentang berbagi dalam bentuk Zakat, Infak dan Shodaqoh. Tidak detail amat, sih. Cuma garis kecil saja dan semoga tidak mengurangi makna, ya.

Pertama yaitu Zakat. Zakat adalah mengambil sebagian harta dengan ketentuan tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu. Menurut kewajiban melakukannya, zakat adalah amal ibadah yang wajib dijalankan oleh setiap muslim yang dikenai kewajiban membayar zakat dan diberikan kepada 8 golongan masyarakat.

Untuk zakat yang umumnya dijalankan yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Kedua jenis zakat ini ada ketentuannya. Lebih singkatnya, kaum muslim wajib mengeluarkan zakat satu tahun sekali pada bulan suci Ramadhan yang biasa disebut zakat untuk mensucikan diri (zakat fitrah), maupun zakat untuk mensucikan harta yang dimiliki sesuai syarat dan ketentuan (zakat maal).

Nah, untuk berbagi dalam bentuk zakat ini dapat berupa beras atau makanan pokok sehari-hari, dan juga uang. Tata caranya, kamu dapat mendatangi tempat dan juga panitia zakat. Ini lebih ringan karena kita hanya membawa beras atau uang. Selanjutnya, kamu niat berdoa untuk zakat yang akan dituntun oleh panitia, kemudian panitia akan mendistribusikan hasil zakat kepada masyarakat setempat khususnya, sesuai dengan syarat dan ketentuan pembagian zakat.

Kedua yaitu Infak. Berbagi untuk jenis yang satu ini tidak diwajibkan, hanya disunnahkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Infak ini adalah cara berbagi pembelanjaan seorang muslim untuk kepentingan sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Infak setelah pengajian, misalnya.

Di tempat kerjaku, selama bulan ramadhan ada kegiatan pengajian atau kultum. Selama pengajian berlangsung, ada kotak amal yang berjalan. Seluruh jama'ah pengajian disarankan untuk menyisikan rezekinya dengan mengisi kotak infak. Ini merupakan salah satu contoh infak untuk kepentingan sendiri.

Ketiga yaitu Shodaqoh. Nah, berbagi jenis ini meupakan bentuk infak yang lebih khusus lagi, yaitu pembelanjaan yang dilakukan di jalan Allah. Dan perlu diingat bahwa, shodaqoh tidak harus berupa uang. Kita juga dapat melakukannya dengan cara berbagi pikiran yang berguna dan membantu dengan tenaga. Ini cara berbagi yang paling ringan tapi cukup banyak godaan karena kadang melibatkan hati. 🙊

Kemudian yang menjadi pembeda dari zakat, infak dan shodaqoh adalah waktu pembayarannya. Kita dapat berinfak dan shodaqoh kapan saja ketika memiliki kemampuan membayarnya. Sedangkan zakat hanya boleh dilakukan pada masa-masa tertentu saja. Zakat fitrah wajib dibayarkan selama bulan Ramadhan, lalu zakat maal dibayarkan ketika telah mencapai nisabnya dan dimiliki penuh selama setahun.

Yuukk berbagi; zakat, infak, shodaqoh, sesuai anjuran agama! ❤
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose