• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Hai, Bunda Papanda yang sudah mulai mikirin THR! 

Tak terasa ramadhan sudah masuk hari ketiga, nih. Semoga puasa lancar terus, ya. Begitu juga dengan asupan makanan penting banget buat diperhatikan supaya tubuh makin sehat dan kuat menjalani puasa. Apalagi buat si kecil yang baru belajar puasa, harus mendapat perhatian yang ekstra perihal makanan. Ya tahu sendiri, kadang banyak yang diminta untuk bekal buka puasa. Dalam hal ini adalah jajan. Hihihi.

Sebelum dihadapkan dengan menu makanan yang harus bervariasi tiap harinya, terlebih dahulu seorang perempuan harus dapat berkreasi untuk membuat menu buka puasa. Yamasa mau mendoan terus, kan bosen. Masa iya mau kelapa muda terus, bosen juga, kan? Bahan dasar boleh sama, tapi ada baiknya melakukan kreasi tipis-tipis lah, ya. Dari Es Kelapa Muda, mungkin bisa ditambah nata de coco, buah-buahan, atau tambahan lainnya supaya tidak terlihat itu-itu saja. Seperti yang sering aku buat, nih. Ada bahan dasar dari Pisang.





Pisang itu kan ada banyak jenis, ya. Mulai dari pisang ambon, kepok, sampai raja bandung. Pisang-pisang ini dapat dikreasikan banyak macam. Nah, kebetulan kami ini suka banget sama yang namanya pisang goreng dan pisang rawon. Iya, pisang goreng kesukaan yang masih muda, termasuk Kecemut. Sedangkan pisang rawon kesukaan orang tua alias simbahnya Kecemut.

Hampir tiap hari menu pisang tersaji untuk menu buka puasa. Namanya kesukaan, ya. Tanpa dikreasi pun tetap saja dimakan. Apalagi diolah macam-macam, pastilah laris. Seperti pisang raja bandung yang digoreng menggunakan margarin, diolesi Skippy, kemudian ditaburi meses ceres! Ini kesukaan Kecemut banget. Tapi yang udah TUA tetap saja ambil bagian, ya. Hahaha.

Ramadhan hari ketiga, aku membuat pisang goreng skippy. Pisang yang aku pakai ini pisang raja bandung. Bentuknya kecil-kecil, tidak lembek, dan rasanya padat! Cara buatnya gampang banget.


Bahan :

  • 4 buah pisang raja bandung;
  • margarin secukupnya;
  • 2 sdm meses ceres;
  • 1 sdm Skippy Peanut Butter.

Cara membuat:
  • Potong pisang menjadi dua, dan memanjang atau sesuai selera;
  • Panaskan margarin sampai meleleh seluruhnya;
  • Goreng pisang sampai matang;
  • Jangan lupa tiriskan dahulu jika sudah matang, selanjutnya pisang dioles dengan selai kacang dari Skippy;
  • Taburkan meses ceres di atasnya. 
Kenapa aku pilih selai kacang dari Skippy? Karena ada perpaduan rasa manis dan asin. Ini yang aku suka. Tidak hanya manis dowang. Oiya, selai kacang Skippy ini terdiri dari lima varian rasa, yaitu Skippy Peanut Butter Creamy, Skippy Peanut Butter Chunky, Skippy Chocolate Peanut Butter, Skippy Grape Peanut Butter, dan Skippy Strawberry Peanut Butter.

Dari lima varian rasa, aku lebih suka Skippy Peanut Butter Creamy, sementara Kecemut lebih suka Skippy Chocolate Peanut Butter. Cuma yang cokelat itu jarang banget ada stok di mini market.


Hanya perlu waktu tidak sampai 30 menit untuk membuat pisang goreng raja bandung skippy. Ada baiknya digoreng 20 menit sebelum bedug maghrib supaya saat dinikmati masih dalam keadaan hangat. Jangan lupa taruh Skippy di samping pisang goreng, siapa tahu ada yang mau nambah buat dicocol. Hihihi.

Btw, apa menu buka puasa favoritmu, Bunda Papanda? Suka berkreasi menggunakan Skippy juga, kan?
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Asyik banget baru awal puasa udah ngomongin tempat buka puasa favorit, ya. Artinya, ada tanda-tanda untuk buka bersama di luar, dong. Semacam kode, gitu. 🙊 Ehhh...tapi jangan bilang kalau tempat buka puasa favorit kamu ada di rumah, soalnya bakal bikin krik-krik. 🙈 


Iya, dong. Sesederhana apapun menu buka puasa, kalau bisa buka bareng-bareng di rumah, tuh, nikmat tak terkira. Yakaaan? Tapi ini lain, karena tempat yang aku maksud tentu rumah makan, resto, kedai, apapun bentuknya yang jelas buka puasa di luar rumah. 🙅‍♀️

Adalah Saung Bu Mansur. Masyarakat Banjarnegara khususnya pelajar atau mahasiswa pasti paham banget kalau Saung Bu Mansur ini selalu penuh saat bulan puasa. Hari-hari biasa saja rumah makan yang kental dengan nuansa alam ini selalu ramai pengunjung. Ngga heran kalau ramadhan selalu penuh pesananan.

Nah, kenapa Saung Bu Mansur menjadi tempat favorit kami buat buka bersama? Temukan jawabannya di bawah ini, ya! 🙊

Pertama, Mudah dijangkau

Saung yang berlokasi di Jl. Kedasih No. 55, Tretek, Parakancanggah, termasuk berada di kota. Hanya 10 menit daei alun-alun Banjarnegara, lho. Dan menyenangkan ketika ngomongin akses menuru Rumah Makan (RM) ini, Saung Bu Mansur berada di pinggir jalan dengan area parkiran yang cukup luas. Mengendarai mobil atau sepeda motor, pengunjung tidak perlu khawatir atau was was, ya. Aman!

Kedua, Harga Ramah di Kantong

Ini alasan kedua kenapa kami memilih Saung Bu Mansur sebagai tempat buka puasa favorit. Menu yang ditawarkan sesuai dengan harga yang ditawakan pula. Bisa dibilang standard untuk harga makanan di sini. Buktinya, banyak pelajar yang memilih untuk buka bersama di sini. 🤗

Ketiga, Pulang Kenyang!

Kamu pernah makan di resto besar, mahal, dan merasa tidak puas karena porsi makananya tidak sesuai dengan kebutuhan? Kami pernah dan setelahnya kapok. Hahaha.


Jadi nih ya, alasan kami memilih Saung Bu Mansur menjadi tempat makan dan atau buka puasa favorit karena porsinya sesuai kebutuhan. Khususnya porsi nasi. Ya gimana lagi, suami kalau makan tidak cukup satu, dua, centong nasi. Makanya dia udah nyaman banget di sini. Selain itu, menu yang ditawarkan lebih  banyak pilihan.

Keempat, Fasilitas Umum Lengkap

Naaah ini, fasilitas umum yang lengkap menjadi pertimbangan ketika hendak makan diluar apalagi saat ramadhan. Setelah adzan magrib berkumandang, ada yang langsung menuju mushola untuk beribadah. Dan di Saung Bu Mansur, Musholanya cukup luas, tempat wudhu memadai, pun dengan toilet. Nyaman buat sholat di sini.


Kelima, Tempat Luas dan Nyaman

Ini sudah tidak diragukan lagi. Saung ukuran paling kecil bisa digunakan sampai 5 orang. Dan asyiknya di sini, mau bertiga atau hanya berdua, tidak ada batasan dalam pemilihan saung. Mau yang kecil, sedang atau besar, pemgunjung dapat memilih sesuka hati.

Selain luas, saung yang bersih ini membuat kami betah berlama-lama di sini. Apalagi Kecemut suka banget sambil lihat ikan yang ada di kolam bagian bawah saung. Makin betah nih di Saung Bu Mansur.

Karena suami merasa cocok porsi dan ayam bakarnya, aku suka bangettt sama tempe penyetnya, dan Kecemut terlihat lebih leluasa ke sana kemari sambil liat-liat ikan, Saung Bu Mansur menjadi pilihan tempat makan plus tempat buka puasa favorit. 


Khusus buat Ramadhan, ada baiknya buat kamu yang akan mengadakan buka bersama di Saung Bu Mansur memesan tempat terlebih dahulu. Seperti yang aku tulis di atas, Saung ini tambah ramai kalau bulan ramadhan karena sudah menjadi salah satu rekomendasi tempat buka puasa bersama.

Eh Bunda Papanda kalau ke Banjarnegara kabar-kabar, ya. Siapa tahu bisa makan bareng di Saung Bu Mansur. 🤗
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Haaai Bunda Papanda yang kece badai...

Apa kabar hari pertama puasa, nih? Semoga lancar-lancar dan terus diberi kesehatan sampai akhir Ramadhan nanti, ya. Buat yang punya balita seperti aku, Ramadhan pastinya lebih ekstra, dong. Apalagi yang tanpa Asisten Rumah Tangga (ART), harus lebih menjaga stamina biar tidak mudah oleng karena si kecil kadang suka ngerjain. 😂





Ramadhan tahun ini, alhamdulillaah aku sudah mulai mengenalkan arti puasa kepada Kecemut. Dia sudah mulai banyak tanya ketika menjumpai hal-hal yang tidak ia temui pada hari biasa. Makan sahur, misalnya. Ketika aku bangun lebih awal dan Kecemut ikut bangun, dia seperti khawatir akan ditinggal. Aku pun langsung memberitahu kepadanya bahwa kami akan sahur karena besok harus puasa, tidak makan dan tidak minum sampai adzan Maghrib berkumandang.

Moment sahur sepertinya menjadi satu hal yang ditunggu-tunggu Kecemut. Kenapa? Karena setelah buka puasa, dia tanya kapan sahur. Asyik, sih, kalau gini. Terpenting tidak rewel, ya. Soalnya kalau sampai badmood, kadang seharian tidak bisa dikompromi. Selain puasa dan sahur, ada beberapa kegiatan dan istilah di bulan ramadhan yang aku kenalkan kepada Kecemut, salah satunya yaitu ngabuburit. Istilah ini cukup susah untuk diingat Kecemut, karena setelah aku ajak ngabuburit, dia terus bertanya.

"Ibu, tadi kita habis ngapain?" Tanyanya ketika kami baru saja sepedaan. Mungkin karena istilah tersebut belum ramah di telinganya, yaa. Maklum lah, istilah orang dewasa. 🙊

Ngabuburit ini kerap dipelesetkan menjadi NGAJAK BUKA BARENG IRIT alias menciptakan aktivitas menarik sambil menunggu waktu berbuka tanpa mrngeluarkan banyak biaya atau bahkan tanpa biaya. Ya, ngabuburit ini identik dengan jalan-jalan tanpa mengeluarkan banyak uang, yang jelas sebelum bedug Maghrib sudah harus di rumah. Padahal arti sesungguhnya menurut wikipedia, ngabuburit berasal dari bahasa sunda yang asal katanya dari burit. Dalam bahasa Sunda burit artinya 'sore'. Jadi, ngabuburit dapat diartikan sebagai menunggu sore.

Nah, kegiatan apa saja yang aku lakukan bareng si kecil sambil menunggu sore alias ngabuburit? Ini diaaa....


Mengaji


Mengajak Kecemut ngaji saat Ramadhan ternyata lebih mudah dan bisa diajak ngaji sampai dua kali yaitu setelah sholat ashar dan tarawih. Padahal hari biasa, tuh, sekali dowang. Itupun kadang tidak berjalan dengan lancar, perlu adu mulut dulu. Hahaha. Alhamdulillah karena melihat Mbah Uti, Kakaung, Om, dan Ayahnya sering mengaji pada Ramadhan, dia juga minta ngaji juga. Andai tiap hari bisa rutin mengaji, ya. Demeeen....



Kegiatan ini kami lakukan setelah mandi, sholat ashar dan sebagai aktivitas pertama nngabuburit. ❤


Sepedaan


Masih menggunakan sepeda roda empat, Kecemut semangat banget kalau diajak sepedaan. Kami memilih aktivitas ini karena Kecemut juga senang sepedaan. Eeeh...tapi jangan dikira sepedaan kami jauh, ya. Cukup sampai lapangan bola atau 500 meter dari rumah. Dekat banget? Iyalaah...soalnya Kecemut belum pandai banget sepedaan, masih suka kebut-kebutan juga. Kalau sampai jalan raya, khawatir Ibuknya. Jadi, cukup ngayuh 500 meter sambil duduk-duduk di pinggir lapangan. Aktivitas ini dimulai jam 17.00-17.15 WIB, sudah lumayan bermanfaat bagi tubuh yang sekarang makin tidak teratur olahraganya.




FYI, aktivitas sepedaan biasanya kami lakukan di hari libur saja yaitu pada pagi hari mulai jam 07.00 WIB sampai secapeknya. Itupun tidak mesti. Hahaha.


Main Bareng


Ini aktivitas ngabuburit yang terakhir. Masih sekian menit menuju adzan maghrib, tapi pingin bermain. Yaudah, ketimbang tidur-tiduran ya mending main bareng, yaa. Aku menemani Kecemut bermain sambil scroll sosial media. Kalau lagi malas megang HP, aku ikut mainan bareng dia. Ini definisi main bareng versi kami, si kecil main, Ibuknya juga main sambil mengawasi dan siap-siap diajak menjadi partner. 🙊


Itulah ngabuburit aku bareng si kecil. Sederhana, namun bagiku istimewa. Dengan tiga aktivitas saja sudah bahagia karena terasa banget kebersamaannya. Maklum, sih, aku kan Ibu pekerja yang menghabiskan banyak waktu di kantor. 😭 Ini ngabuburit seperti quality time. Emmmm...jangan tanya Ayahnya ikut kami ngabuburit apa tidak, ya. Soalnya jadwal kerja Ayah tuh terbagi menjadi 2 shift. Jadi, kami jarang banget bisa jalan bertiga, nih. Hiks.

Bunda Papanda punya aktivitas ngabuburit dengan si kecil? Yuukkkkkk laaaah sharing apa saja kegiatannya, siapa tahu bisa menjadi referensi buat aku dan orang lain yang membacanya. 🙈
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Semenjak ada dompet virtual, tiap pergi aku jarang bawa banyak uang cash dan ATM kecuali sudah ada rencana beli ini itu yang tidak dapat dibeli menggunakan saldo uang elektronik. Apalagi kalau cuma pergi ke tempat kerja, tidak perlu bawa banyak uang karena paling banter pemakaian uang ya untuk makan. Dan kalau sudah sampai urusan pemenuhan gizi, aku tinggal memanfaatkan uang baik yang ada di aplikasi maupun di e-Wallet. 




Kemudahan pembayaran seperti ini tentu sangat membantu, khususnya bagi generasi millennials atau mamak dan bapak zaman now yang lebih sering melakukan transaksi melalui online. Asyik-asyik saja, lebih simpel, dan kadang lebih irit jika ada tawaran diskon. Namun kadang bikin malu kalau sampai lupa top up atau isi ulang, seperti yang aku alami beberapa hari yang lalu saat mengajak teman-teman beli jajan.

"Panas-panas gini, enaknya jajan apa, yaaa? " Tanyaku di grup chat yang membernya emang pada doyan makan. "Kali ini aku yang traktir, deh." Aku kembali mengirim chat sebelum ada jawaban dari teman-teman.

"Sekalian pesan makan siang saja, mumpung ada yang traktir, euy!" 

"Pesanin Seblak, dong!"

"Aku mau yang dingin-dingin, dong!"

"Beliin yang segar-segar mau laaah"



Satu per satu para pemburu kuliner menampakan diri. Busyet, ya, kalau sudah mulai ngobrolin makanan, semua keluar dan pinginnya nitip. Beruntung di group chat yang aku bikin anggotanya terbatas banget. Coba kalau satu kantor masuk semua, sudah seperti orang jualan yang sibuk mencatat pesanan. Hahaha.

Ketika pesanan aku selesai memesan jajan sesuai keinginan mereka, ternyata saldo di GOPAYku sudah tidak limit. Ya, saldo GOPAY Rp 100.000 tidak bisa untuk mengcover jajanan yang telah aku pesan. Ya, aku pakai GO-PAY karena aku memesan jajan di GO-FOOD, salah satu menu di GOJEK yang memungkinkan pada pengguna memesan makanan. Beruntung aku sudah mengupdate aplikasi GOJEK yang banyak memberi keuntungan bagi para pengguna. Rasanya tertolong banget!

Apa, sih, keuntungan update aplikasi GOJEK ke versi terbaru?


Chat feature sesama user

Chat feature merupakan sebuah inovasi baru karya anak bangsa yang belum dimiliki oleh aplikasi sejenis (super app) di Indonesia. Fitur ini memungkinkan kamu untuk chat antar user GOJEK atau bahkan bisa langsung bikin group seperti aplikasi penyedia chat pada umumnya. Seperti yang sudah aku tulis di awal, bahwa aku dapat memesan makanan bareng teman-teman dalam satu group. 

Group yang dibuat di aplikasi GOJEK ini tidak melulu dapat digunakan untuk ngeobrolin makanan, mau ngobrolin apapun bisa sesuai kebutuhan. Seperti aplikasi chat pada umumnya yang bisa digunakan buat ngerumpi, ya. Hahaha. Hanya saja, kalau sudah ngobrolin makanan, wajib banget pindah ke chat GOJEK untuk memudahkan pemesanan makanan.


Kamu dapat menemukan tombol chat di bagian paling bawah aplikasi GOJEK, sebelah tombol pesan atau inbox dengan ikon amplop. Kamu cukup mengklik tombol chat untuk memulai chatting sama semua temen kamu yang ada di phone book dan memiliki aplikasi GOJEK atau teman-teman yang sudah dibuatkan group.

Split-bill feature

Nah, fitur ini yang aku bilang sebagai pertolongan. Iya, disaat sudah koar-koar mau traktir teman-teman, ternyata saldo GOPAY sudah minim. Saldo Rp 100.000 seperti tidak ada nilainya jika digunakan untuk jajan ramai-ramai, kan. Hahaha. Yaudah, setelah aku pesan jajanan, langsung aku bagi tagihannya sama teman satu ruang.

"Gaees, saldoku tidak mencukupi ternyata. Aku bagi bill, ya." Pesan terkirim di group. Kemudian aku memilih fitur request yang aku tujukan kepada dua temanku. Hahaha. Ini niat traktir tapi endingnya malu-maluin, ya. Kabar bahagianya, mereka tidak protes dan langsung menerima request aku, lalu terjadilah Pay! Terbayarlah.



FYI, dalam menghadirkan inovasi ini, GOJEK membawa semangat #PatunganGampang seperti yang aku lakukan. Ya, pengguna GOJEK sekarang bisa ngobrol dengan teman di aplikasi GOJEK dan patungan bayar menggunakan GOPAY dengan lebih mudah.Fitur ini adalah fitur tambahan yang ada di dalam fitur chat, fitur ini yang membuat fitur chat lebih unggul dibandingkan fitur chat sejenis karena memungkinkan pengguna untuk langsung mentransfer uang dalam bentuk GO-PAY kepada temen lain, bahkan bisa patungan sama semua anggota yang ada di dalam group. Jangan lupa, pastikan kalau teman-teman kamu udah upgrade akun GOPAY-nya supaya bisa buat mengirimkan GOPAY.


Fitur split-bill ini terbagi dua, yaitu bisa membagikan total biaya patungan secara bagi rata atau beda-beda. Ini sangat berguna untuk kamu yang melakukan patungan dengan biaya yang berbeda-beda, misalkan kamu koordinasi untuk memesan GO-FOOD dengan menu dan harga yang berbeda-beda dengan teman-teman kamu. Asyik banget, kan. Dan untuk mempermudah perhitungan patungan kamu, GOJEK juga menyediakan kalkulator di dalam fitur split-bill ini. So, kamu tidak perlu khawatir salah hitung. #PatunganGampang

Fitur split-bill juga bisa dijadikan salah satu trik buat nagih uang ke teman, lho. Maksudnya, jika ada teman punya hutang dan mungkin lupa atau alasan lain dan kamu tidak enak hati mau minta kembali uangnya, kamu bisa kirim bill ke dia. Hihihi. NODONG!


Gimana? Kamu suka jajan di GO-FOOD juga, kan? Segera update aplikasi GOJEK yang sudah terinstall di smartphone kamu. Jangan lupa ajak teman-teman yang biasa nongkrong bareng atau jajan bareng untuk install aplikasi GOJEK. Selanjutnya, kamu bisa membuat group untuk jajan bareng lewat aplikasi GOJEK.


Satu hal yang perlu diingat, setelah update aplikasi GOJEK, kamu juga harus upgrade GOPAY supaya bisa saling menerima dan mengirim GOPAY. Selamat jajan ramai-ramai, ya. Jangan lupa bagi bill supaya saldo GOPAY aman. Hahaha


Share
Tweet
Pin
Share
14 komentar
Hello, Moms and Dads. Gimana kabar si buah hati hari ini? Masih intenskah dengan benda yang bernama gadget? Emm...tidak usah terlalu "gemas" dengan si kecil yang tiap harinya dekat dengan gadget ya, Moms. Ya...siapa tahu dia mendapat pengalaman atau bahkan ilmu baru saat memainkan gadgetnya. Yakaaan? 😂 

Masa kecil dengan segala tingkah laku yang menggemaskan, bermain penuh gembira, memberi senyum tanpa syarat, atau bermanja-manja dengan orang tua, katanya tidak akan terulang lagi ketika mereka sudah dewasa nanti. Makanya, tiap orang tua selalu berusaha untuk selalu dekat, membuat si kecil lebih banyak interaksi dengan keluarga, teman, tetangga, atau saudara. Tidak membiarkannya bermain sendiri, apalagi hanya membekalinya dengan gadget.


Sebagai Ibu muda yang sok rajin mendampingi si kecil main gadget, aku pernah merampas keceriaan Kecemutku. Ini bahasanya memang harus merampas supaya ada kejam-kejamnya dikit.🙊

Siang itu, Kecemut sedang asyik-asyiknya nonton baby doll di channel Youtube, video boneka-boneka mungil yang berdurasi 3-5 menit, gitu. Kedua tangannya menggenggam erat gadget, sangat erat. Seperti ada rasa takut jika gadget itu tiba-tiba diminta. Sorot matanya pun serius menatap layar smartphone.

"Sayaaaang...mainan Handphonenya udahan, ya. Takut matanya sakit." Aku mengingatkannya karena memang sudah cukup lama dia nonton youtube, mungkin 10 menit.

"Mbak, dengerin Ibuk. Udah dulu mainan HPnya, ya." Aku memluknya sambil mencoba berkomunikasi. Yaaa...siapa tahu dia mau melepaskan gadget yang ada dalam genggamannya. Dan ternyata dia masih serius nonton youtube. Pada akhirnya, aku mengambil jalan pintas untuk mengambil HP dengan paksa.

Dooor...dyaaar...dooor...doorr!

Kecemutku nangis dan marah banget. Ini wajar, orang dewasa aja kalau lagi ngegame diganggu bakal marah, ya. Hahaha. Begitu HP aku ambil, Kecemut langsung aku gendong, peluk dan aku berusaha menenangkannya. Alhamdulillaah...nangisnya cuma sebentar dowang tanpa tantrum.

Kejadian ini sudah enam bulan berlalu, saat usianya 2 tahun dan memang lagi suka banget nonton baby doll di youtube. Sekarang? Pastinya masih nonton youtube dan main game pancing-pancingan, dong. Cuma sekarang sudah mulai paham dengan batasan-batasan yang aku berlakukan sejak dia usia 2.5 tahun.

Dari pengalaman yang aku punya, aku akan berbagi semacam tips supaya anak tidak makin kecanduan dengan gadget. Nah, punya 5 cara supaya anak pelan-pelan bisa mengurangi aktivitas bermain gadget, atau bahkan lupa kalau gadget adalah benda sekaligus mainan yang menyenangkan. Baca sampai akhir, ya!

1. Orang tua Jangan Terlalu Asyik Dengan Gadget.

Tempat belajar paling nyaman buat si kecil adalah di rumah dengan segala isinya, termasuk orang tua dan anggota keluarganya. Di sini si kecil akan dengan mudah mengamati dan meniru perilaku orang yang ada di sekitarnya. Nah, kalau orang terdekatnya saja terlihat asyik bermain gadget, si kecil juga akan mudah meminta untuk bermain gadget.



Buat orang tua yang kesehariannya bekerja di luar rumah alias kerja kantoran atau aktivitas lain, berapa banyak waktu yang tersisa buat bareng sama anak? Mungkin tidak sampai 8 jam, ya? Dengan total waktu 24 jam, coba usahakan minimal waktu 5 jam untuk tidak memegang gadget. Manfaatkan waktu yang yang minimal itu untuk interaksi dengan si kecil dan tidak memegang gadget. Bagi aku sendiri, goalsnya tuh sampai si kecil istirahat malam atau bobo karena sudah lelah bermain dengan orang tua, belajar, atau melakukan hal lain tanpa gadget. Ada kebahagiaan tersendiri jika bisa melakukan hal ini. ASLI, NO TIPU, NO HOAX.  ðŸ˜‚ 

2. Buat Komitmen Dengan Si Kecil.

Masuk usia 2.5 tahun, si kecil sudah bisa mencerna dan memahami bahasa. Komunikasi pelan-pelan dan terus edukasi si kecil perihal dampak negatif menggukan gadget yang terlalu intens. Selanjutnya, orang tua bisa mulai membuat komitmen dengan si kecil tentang waktu penggunaan gadget.

Aku dan suami sudah mulai menerapkan penggunaan gadget 5 menit. Kami memberi waktu 5 menit untuk Kecemut bermain gadget, baik untuk nonton youtube maupun ngegame memancing. Memang tidak mudah untuk mengawalinya, apalagi buat si kecil yang sudah kecanduan gadget. Meski begitu, orang tua harus yakin dengan komitmen yang telah dibuat dan disepakati. Selain yakin, orang tua juga harus tega. Demi kebaikan lah, ya. 

Alhamdulillaah...sekarang komitmen ini sudah jalan. Ya...meski tidak 5 menit pas, intinya si kecil sudah tidak intens dan dikit-dikit minta gadget.

Nah, kalau si kecil seharian sudah asyik dengan mainannya (selain gadget) dan tidak minta bermain gaget, ada baiknya orang tua menawarkan. Ya...sesekali gitu, soalnya nonton youtube masak-masakan (ini karena anakku cewek) itu juga penting. Biar apaaaa? Biar dia tahu nama peralatan masak dan bisa bantu Ibuknya nanti. Hahaha. 

3. Jangan Memberi Iming-iming Main Gadget.

Ini TUMAN banget! Sebagai orang tua yang sudah jelas melarang anaknya untuk tidak bermain gadget, kemudian tiba-tiba menawarkan untuk bermain gadget! Sumpah TUMAN! Hal ini sering aku jumpai. Misalnya nih, orang tua minta tolong ke si kecil untuk membeli ini itu di warung, minta tolong mengantar ini itu ke tetangga. Saking sibuknya orang tua dan demi pekerjaan segera selesai, si kecil diberi iming-iming main gadget.


"Nak, minta tolong beliin Ibu jajan dong. Nanti Ibu izinin main gadget." Hmmm...ini sungguh KEPRIWE MBANGET. Seperti sebuah perasaan yang sudah patah hati, lalu kembali dikontak karena katanya kangen. KAN JINGKRAK-JINGKRAK!

Please, jangan memberi iming-iming kepada si kecil untuk main gadget selagi sudah ada komitmen. Jangan sekali-kali karena dikhawatirkan dia bakal bingung!

"Ini sebenarnya aku boleh mainan gadget apa tidak? Orang tuaku kok bikin galau, ya" Huhuhu...

4. Siapkan Alternatif Mainan.

Dunia anak adalah dunia bermain. Betul apa betul banget, Moms? Sebagian kebahagiaan anak-anak juga ada pada mainan. Dan makin banyak mainan, otak kanan anak akan makin terasah. Yaa...seperti yang kita tahu bahwa mainan dapat membantu merangsang pertumbuhan otak kanan anak.



Nah, karena orang tua sudah mengurangi atau bahkan membatasi penggunaan gadget, maka orang tua harus tanggung jawab dengan menambah alternatif mainan anak. Penambahan mainan mungkin bisa dilakukan sebulan sekali sesuai dengan kemampuan financial orang tua. Ya, meski anak tidak minta dibelikan mainan, orang tua musti peduli dengah hal yang satu ini supaya anak bisa lebih betah bermain tanpa gadget karena sudah mempunyai banyak pilihan mainan.

5. Memberi Pemahaman Tentang Profesi atau Pekerjaan.

Nah, ini penting banget. Seperti yang sudah aku tulis di point nomor 2 bahwa, anak usia 2 tahun sudah mulai bisa diajak komunikasi. Makanya, ketika orang tua berprofesi atau bekerja di dunia digital dan bertempat di rumah, ini penting banget disampaikan ke anak. Pelan-pelan anak pasti paham dengan profesi orang tuanya yang mungkin tiap jam atau bahkan tiap menit harus memegang handphone.

Sebagai Bloger yang doyan banget dengan deadline, jika ada yang harus diselesaikan pada waktu yang tidak pas yaitu waktu yang biasanya digunakan untuk quality time, aku selalu minta izin kepada Kecemut untuk menyelesaikan pekerjaan menulis di Blog. Alhamdulillaah....Kecemut sudah paham tentang hal ini. Terpenting pastikan si kecil dalam keadaan bahagia sebelum meninggalkannya untuk menulis deadline. Ini biar apa? Biar bisa sama-sama tenang, dong! 

Oiya, kalian termasuk orang tua yang membatasi penggunaan gadget kepada si kecil atau membiarkan si kecil eksplorasi dengan gadget? Boleh dong share pengalaman atau cara mengatasi si kecil ketika sudah kecanduan gadget!
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose