• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Aku kerap menjumpai dalam sebuah status maupun tulisan di blig bahwa, si kecil adalah tempat kita belajar. Dan aku seratus persen setuju karena memang benar adanya. Ketika sedang di dekat si kecil, stok kesabaran orang tua musti lebih banyak lagi. Ada banyak tingkah dan kejadian yang diciptakan si kecil secara instant. Saat sedang belajar toilet training, misalnya. Ada banyak kejadian yang akan membuat orang tua mudah kesal, mudah marah, gitu. Dan kadang anak manis menjadi korban alih-alih belajar toilet training sedini mungkin.



Aku suka gemas ketika melihat Ibu-ibu yang  suka berikrar bahwa, anak adalah tempat kita belajar, tapi pada akhirnya hobi megan pipi si kecil, kemudian menjepit dengan ibu jari dan telunjuk. Atau, megang telinga si kecil, kemudian diputar ke atas. Aku ngga begitu paham ini terjadi karena spontan, atau memang kecil perlu mendapat pelajaran semacam itu. 😭

Tentang toilet training, lagi-lagi aku juga kerap membaca tentang belajar toilet training sedini mungkin di beberapa artikel. Untuk yang satu ini, banyak orang tua dan para ahli yang menyarankan untuk mengajarkan toilet training sedini mungkin kepada si kecil. Ini sah-sah saja, lho.

Dalam kehidupan, antara teori dan praktik, tuh, kadang susah sejalan. Banyak teori yang disajikan oleh para ahli tentang toilet training. Namun pada praktiknya, sebagai orang tua kadang ngga bisa menjalankan teori secara utuh. Dan ini yang aku rasa saat mulai belajar toilet training untuk Yasmin.

Siapa, sih, orang tua yang ngga bangga dan bahagia karena si kecil bisa lepas diapers atau clodi ketika usianya baru 12 bulan atau 15 bulan. Aku yakin ada hal yang akan dibanggakan. Tapi ketika si kecil belum bisa diajak belajar toilet training karena komunikasi masih susah, sementara orang tua ingin sekali si kecil segera lepas diapers atau ke kamar mandi, apa yang terjadi?

Telapak tangan melayang sampai pantat? Ini paling sering aku lihat. Ibu marah-marah? Bisa jadi. Telinga si kecil diputar seperti lagi mutar oreo? Hanya karena pipis di celana, adegan-adegan tersebut bisa banget terjadi.

Untuk toilet training, aku ngga punya keinginan muluk-muluk untuk Yasmin dan ngga mengajarkan toilet training sedini mungkin. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan, salah satunya yaitu tingkat kesabaran aku yang rendah. Dikhawatirkan, saat mendapati Yasmin pipis beberapa kali di sembarang tempat, aku bakal naik darah. 😂 Tapi bukan berarti ngga mengajak dia untuk belajar toilet training. Aku hanya ngga ingin ada marah-marah di antara kami hanya karena ompol atau pipis di sembarang tempat. 🙈

Belajar terus belajar, mulai dari ngga dipakaikan diapers saat siang hari, sampai belajar ngga pakai diapers saat malam hari, dan akhirnya dia merasa risih ketika pakai diapers dalam kesehariannya. Aku juga terus melakukan sounding, memberi pengertian. Yaaa...meski saat siang hari kadang masih suka dipakaikan clodi atau diapers karena kasihan sama Mbah Uti harus ngepel-ngepel muluuuu. 🙊*emaknya ngga kosisten*

Bahagianya saat usia Yasmin masuk delapan belas bulan, dia sudah mulai bisa diajak komunikasi dan mulai paham dengan apa yang aku sampaikan. Ketika siang hari ingin buang air kecil, dia sudah bisa ke kamar mandi sendiri. Namun saat malam hari belum bisa dikondisikan. Sudah pipis sebelum bobok, kadang tetap ngompol. Tapi ya kadang lolos sampai pagi ngga basah-basaaaaaahan. Goalnya tuh saat ini, di usianya 2 tahun 3 bulan, Kecemut sudah bisa lepas dari diapers saat di rumah. Tidur malam hari pun sudah ngga pakai diapers, dia bakal menolak jika dipakaikan diapers.🙊

Belajar toilet training sedini mungkin, jika orang tua siap lahir batin, tak masalah. Tapi jika belum siap, jangan banyak berekspektasi yang indah-indah, ya. Karena dalam hal ini, krang tua musti sabar banget. Jangan hanya karena toilet training, orang tua  sampai membandingkan si kecil dengan anak lain. Duhh...menyakitkaaan. 🤸‍♀️
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Aaah...jangankan memandikan Kecemut, nyiapin sarapan buat suami saja ngga aku lakukan. Udah beberapa minggu ini, usai sholat subuh, aku kembali tarik selimut, kemudian tidur dan bangun jam 06.30 WIB. Mandi, sarapan sudah tersaji, lengkap bergizi. Terima kasih mbah uti. ~sebuah pengakuan dari seorang Ibu muda, manis, yang anaknya baru satu~

Wajah memelas...
Sudah beberapa minggu ini, tepatnya semenjak pimpinan memutuskan untuk ikut akreditasi terkini bagi kantor. Jam kerja yang dimulai pukul 08.00 WIB sampai jam 17.00 WIB, selama itu aku terus bekerja. Kadang sampai lupa jam istirahat. Kadang jam 13.00 WIB belum ishoma, dan tau-tau sudah jam kerja lagi. Sungguh, sejauh ini adalah perjuangan paling berat semasa bekerja. Sampai pada puncaknya, tapi belum puncak banget, aku kerap lembur untuk menyelesaikan dokumen-dokumen pendukung akreditasi.

"Emang kerja sendirian?"

Ngga! Tapi karena aku pekerja paling muda dalam satu bagian, dan sisanya dua tahun lagi pada pensiun,  tahu sendiri lah, ya. Lempoh tiada tara. Capeknya udah luar dalam, sampa tiap pagi dibangunin anak dan suami, aku memilih untuk tetap memejamkan mata. Mata rasanya masih berat, kepala kadang belum sehat, pun dengan tubuh ini. Masih lunglai.

Jam 06.30 atau 07.00 WIB, saat mereka kompak membangunkan aku, "Ibu bangun, lihat sudah jam berapa tuh?", aku belum juga goyah. Masih merem. Dan aku baru melek ketika mendengar klakson motornya Pak Timin, penjual jamu keliling Desa yang sampai depan rumah selalu on time jam 07.00 WIB.

Melek, lalu melihat anak dan suami lagi sibuk mainan berdua. Betapa sempurnanya Ibu muda ini, ya. Serasa masih perawan. Tunggu Ibu, ya. Pasti kembali, kok. ❤ 

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Banyak deadline pekerjaan kantor. Eksplor bersama teman-teman juga musti dilakukan tiap pekan karena ada misi dan tarjet untuk pariwisata Banjarnegara. Atas dua hal ini, ada yang sedikit tersampingkan. Apalagi kalau bukan bojo, bos kecilku, dan keluarga.

Satu yang paling terasa yaitu minimnya kebersamaan dengan Kecemut. Aku sedang merasa menelantarkan bayiku yang sekarang makin sering menunjukan tingkah polahnya yang menggemaskan. Apalagi beberapa hari ini aku selalu pulang malam karena lembur kerja. Dilema sebenarnya. Tiap sampai rumah, Kecemut pasti sudah tidur. Bangunnya lagi kadang tengah malam, itupun karena minta dibuatin susu. Kalau ngga bangun tengah malam, berarti langsung labas sampai pagi. 😭

Dijepretin sama Om @roisardian
Dalam waktu 24 jam, aku hanya dapat berinteraksi kurang lebih 6 jam, khususnya tiga hari kebelakang. Menyedihkan. Ada hal-hal yang betul-betul aku rindukan. Balada Ibu pekerja yang lagi melankolis. 😭

"Têlês mboten?" (dalam bahasa Indonesia berarti: basah ngga?)

Pertanyaan yang diikuti dengan adegan memegang jaket atau baju yang aku kenakan, ini sangat aku rindukan. Di luar sana hujan ataupun ngga, Kecemut pasti memegang bajuku, lalu merabanya. Memastikan bajuku basah atau ngga. Kalau basah, dia akan mengatakan "hiiih, Ibu dingin." karena tanganku pasti memegang pipinya. Kedua matanya fokus melihat aku yang sedang melepas jaket. Kalau bajuku kering, dia akan mengatakan "ngga basah...ngga basah...ngga basah.", dan itu diucapkan berulang-ulang sampai aku meyakinkan dia bahwa di luar sana terang benderang, ngga hujan. 🙊

Ibu kangen banget sama Yasmin Wita. Asli, kangennya Masya Allah. Sampai tiap mau tidur nangis nelangsa sambil meluk-meluk kamu. Besok long weekend, dan Ibu akan menghabiskan libur panjang ini bersama kamu, dan juga Ayah, belahan hati Ibu. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Di Jl. Malioboro Yogyakarta tak pernah sepi, ada para pejalan yang mungkin hanya ingin menikmati atmosfer Malioboro, atau para penikmat kuliner yang sengaja ingin jajan, dan terakhir tentunya para pedagang. Sore itu, setelah mandi,  dan macak cantik, kami jalan kaki dari penginapan menuju Malioboro. Beruntung, jarak dari penginapan menuju Malioboro tidak begitu jaug. Mungkin sepuluh menit bila ditempuh dengan jalan kaki.

Tujuan utama kami ke sini yaitu menikmati suasana sore Malioboro. Melihat orang berlalu lalang, melihat delman kesukaan Yasmin, dan duduk santai di kursi yang instagramable. Hahaha. Ini keinginanku, beda dengan kenyataannya karena ternyata mengajak si kecil yang kini berusia 2 tahun 4 bulan jalan-jalan di seputar Malioboro kurang cocok karena banyak benda di sekelilingnya yang masih dapat dijangkau penglihatannya. Kalian tahu lah maksud gue, jajaaaaan-jajaaaaaan. Hahaha.


Ngedoprok santai...
Sate Kere, sate yang dijajakan di sepanjang trotoar Malioboro menjadi alternatif jajanan yang layak dicoba. Sekalian makan sore menjelang malam, aku beli Sate ini satu porsi. Aku kira, Yasmin bakal suka sate ini. Ternyata ngg, dia menolak saat aku kasih sate dan ketupat. Tanpa ada unsur paksaan, dia malah rewel ngga jelas. Akhirnya aku ajak dia beli es krim ke McD. 🤸‍♀️

Omong-omong, ini kali pertama aku membelikan es krim buat dia. Sebelumnya, aku mencoba untuk tidak memberikan atau mbelikan es krim karena gigi dia tergolong sensitif. Kali ini saja, ketimbang tambah rewel, aku mengikuti kemaunnya.

Setelah es krim dalam genggaman, apa yang terjadi? Yasmin kembali rewel, dan tambah ngga jelas apa permasalahannya. Yasudah, akhirnya aku bawa dia duduk di dekat penjual Sate Kere sambil makan es krim dan dipegang sendiri.

Kebayang blepotannya, kan? Udah gitu, dia ngga mau duduk di kursi yang telah disediakan di pinggiran trotoar. Maunya di bawah, menyatu dengan trotoar. Dia ngedoprok dengan santai, sesekali keluar dari zona aman tanpa rasa takut kepada siapapun. Tapi aku ngga bisa bertindak apa-apa untuk kali ini. Aku sengaja membiarkan dia menikmati Malioboro dengan caranya. Ngedoprok di pinggir jalan sampai celana warna pink menjadi abu-abu. Di sini, kadang aku merasa gagal menjinakan merpatiku. Hahaha Tapi tak mengapa selagi aku berada di sampingnya.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
"Buat anak, kok, coba-coba."

Dulu, sebelum punya Kecemut, aku pernah setuju berat dengan motto salah satu produk bayi ini. Ya gila saja, menjadikan anak sebagai kelinci percobaan. Tapi tenang, karena ternyata tanpa adanya coba-coba, sebagai orang tua akan susah mengetahui minat anak. Seperti saat usia Kecemut Empat bulan, aku dan suami mencoba mengenalkan dia dengan kolam renang.

"Masih bayi, kok, diajak renang. Tega amat, si!"

Wuuuw...tegaaaa! Hahaha. Niat kami sebagai orang tua, tuh, baik. Kami cuma mengajak si kecil untuk lebih sehat. Iya, menurut beberapa sumber yang aku baca, ada banyak manfaat mengenalkan renang kepada abak sejak dini. Untuk kesehatan paru-paru, misalnya. Tapi namanya orang berpendapat itu sah-sah saja, ya. Apalagi untuk kali pertama, kami langsung mengenalkan kolam renang dengan air yang dingin yaitu di Serayu Park, bukan air hangat. Kebayang kan saat kami mulai mengenalkan air dingin di telapak kaki Yasmin? Tatapan orang-orang yang ada di sekitar kolam begitu sinis. 😂 Rasanya pingin banget nyodorin lembaran rupiah warana merah sebagai uang tutup mulut. Wkwkwk

Renang sampai tidur...
Siang itu, kami sampai Serayu Park jam 09.00 WIB. Pelan-pelan aku mengganti baju Yasmin. Bukan baju renang, sih, jumpsuit biasa. Lalu, aku menuju kolam renang anak dengan kedalaman ngga sampai setengah meter.

Aku perhatikan, Kecemut kok ngga ada antusiasnya sedikitpun ketika melihat air yang begitu banyak. Ornamen-ornamen kolam renang, dan anak-anak yang heboh di sekitar kolam. Ini Ibunya rada panik, jangan-jangan bakal ngga suka renang, nih. Hahaha. Belum apa-apa sudah menghakimi, ya.

Karena aku merasa ngga yakin, dan agak sedikit takut, akhirnya Bojo ambil tindakan. Dia melempar pelampung bebek yang sebelumnya kami beli di pasar. Lalu, meletakan Yasmin ke atas pelampung. Ini sumpah ekspresi Yasmin lucu bangettt. Antara muka takut, sama pingin mainin kakinya di air. 😂

Aku memaksimalkan waktu untuk renang yaitu lima menit. Selain masih percobaan, ini airnya air dingin. Dinginnya dingin biasa, sih, karena sudah terkena pancaran matahari secara langsung. Tapi kan ya, tetap lihat kondisi si kecil. Apalagi di sini ngga menyediakan kamar mandi khusus bayi yang identik mandi dengan air hangat. Tambah pingin cepat-cepat udahan saja. 🙊

Mirip bangett, ya....
Ayahnya nampak masih pingin mendampingi Yasmin renang. Tapi ngga tau kenapa, si bocah ini kok keliatan lesu banget. Yaudah, segera aku angkat, lalu mandi. Ini Ibunya mulai panik, nih. Wkwkkwk

Saat sedang perjalan ke kamar mandi, Yasmin tidur! Hahaha. Ini bocah super unik, asli. Dalam keadaan dingin, belum mandi, tapi bisa tidur pules di dada aku. Emfuk sih, ya. 🙊 Yaudah, aku langsung gerak cepat untuk memandikan dia dengan air hangat 1 liter air mineral yang telah kami pesan. 😄

Pengalaman renang pertama kali bagi Yasmin sungguh di luar dugaan kami. Agaknya kami salah waktu. Kurang mempertimbangkan jam biologis tidurnya. Untungnya, dia ngga rewel. Karena ngerasa ngantuk, langsung saja tidur. Beneran ngga kenal situasi dan kondisi. 😂

Ini catatan buat aku dan mungikin emak-emak lain yaitu jangan mengajak si kecil renang saat jam tidur kalau ngga pingin gemes sendiri.  🤣Oiya, Serayu Park ini rekomended buat dijadikan langganan renang, selain airnya bersih, pelayanan juga cukup memuaskan. Meski ngga ada air hangat untuk mandi bayi, mereka mau dimintai tolong buat masakin air. Beli air mineral di cafe dan resto Serayu, lalu tinggal minta tolong kepada para waiter yang standby di Resto. ❤

Eeeh, jangan lupa abaikan orang-orang yang suka ngomong yang bikin hati ngga enak, ya. Terpenting orang tua tetap memberi yang terbaik untuk anak-anak. ❤
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose