Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes Jadi Sahabat
Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah - Hai, Moms! Apakah pernah merasa jadi mata untuk semua hal yang terjadi di rumah? Mulai dari mencari barang suami yang katanya sudah dicari ke mana-mana tapi tidak ketemu, sampai mengawasi anak yang lagi belajar online tapi diam-diam buka YouTube. 🤭
Saya pernah mengalaminya, bahkan sering! xixixi
Saya seorang Istri, Ibu dari dua anak dan merangkap sebagai Ibu bekerja sekaligus bendahara rumah tangga, manajer dapur, guru les, konsultan curhat, dan kadang kalau malam jadi detektif kalau mendengar suara mencurigakan dari dapur. Apa itu? xixixi Ya, hidup saya kalau di rumah tidak jauh dari dapur, kamar, halaman, dan layar handphone (HP). Semuanya butuh mata, perhatian, dan konsentrasi. Tapi yang sering terlupakan, adalah siapa yang menjaga mata ini?
Pagi yang Padat, Mata yang Terus Bekerja.
Setiap hari, alarm HP saya berbunyi pukul 04.00 WIB. Tapi anehnya, mata ini seringkali sudah terbuka sebelum alarm berbunyi. Mungkin karena otak dan tubuh sudah hafal: pagi adalah waktu perang dunia versi ibu rumah tangga. Berlebihan banget, ya. 🤣
Pagi hari, saya mulai dengan menyalakan lampu dapur dan menyalakan kompor untuk memasak air. Kemudian kegiatan berikutnya yaitu menanak nasi dan kemudian saya tinggal untuk ibadah. Aktivitas Ibu rumah tangga pada umumnya lah, ya. Lanjut, pertempuran batin di dapur biasanya saya mulai pukul 05.30 WIB.
Menggoreng lauk, masak sayur, menyiapkan bekal anak dan suami, sambil sesekali ngecek notifikasi WhatsApp grup kelas atau wali murid barangkali ada informasi "tahu bulat". Pagi-pagi mata langsung dipaksa bekerja keras, menyesuaikan dari cahaya gelap ke terang, dan dari dunia nyata ke dunia digital.
Kadang aku berpikir, mata ini seperti alat super canggih yang tidak pernah benar-benar istirahat. Belum selesai menyiapkan sarapan, anakku sudah minta tolong mencarikan kaus kaki, jilbab, atau barang-barang kesayangannya.
“Ibunn, kaus kakiku cuma nemu yang sebelah!” jerit si sulung.
Aku pun dengan cepat melesat jadi “radar pencari kaos kaki hilang.” Dan entah kenapa, sring kali mata ini lebih jeli dari mata anak-anak itu sendiri. Padahal kaus kaki itu ada di tempat yang sama yaitu di atas kasur, tersembunyi di balik bantal. Kebiasaan kurang disiplin anak-anak kadang memang sebegitunya dan serandom itu ya, Bun. 🤭
Begitu mereka semua berangkat, barulah saya bisa merasa duduk dengan tenang. Tapi bukan untuk istirahat. Mata saya pindah tugas: scroll TikTok cari ide masakan, mengecek grup kantor barangkali ada informasi penting, dan membalas Whats App penting yang belum sempat saya balas.
Eh, istirahat macam apa ini? Xixixi
Layar, Cahaya, dan Lelah yang Tak Kasat Mata.
Sadar atau tidak, waktu paling banyak dalam hidup saya sekarang dihabiskan menatap layar: komputer saat di kator, tablet anak, bahkan Televisi saat nonton sinetron di malam hari. Hahaha, Dan semua itu pelan-pelan bikin mata saya lelah, sangat lelah!
Awalnya cuma terasa berat. Tapi lama-lama seperti kering, perih, dan gatal.
Pernah suatu Sabtu, saya sedang bantu anak mengerjakan tugas dari sekolah. Mata saya sudah terasa perih, tapi saya terus tahan karena masih banyak yang harus dikerjakan. Sampai akhirnya, saya refleks mengucek mata, dan anak-anak menegur, “Ibun kenapa sih sering kucek-kucek mata?”
Itu tamparan kecil buat saya. Saya sadar, saya selalu menjadi mata untuk semua orang di rumah, tapi lupa menjaga mata saya sendiri.
Curhat Ibu-Ibu dan Solusi yang Tidak Disangka.
Seperti biasa, malam Sabtu adalah jadwal arisan online bareng gengs. Bukan cuma arisan, tapi juga ajang curhat, tanya resep, sampai tukar kabar skincare, dan drama rumah tangga. 🤭
Malam itu, saya iseng cerita tentang mata saya yang mulai terasa tidak nyaman. Saya kira hanya saya saja yang mengalami. Tapi ternyata, hampir semua teman saya juga mengalaminya.
Salah satu temanku, Lani, ikut berkomentar dan memberi saran “Coba pakai INSTO Dry Eyes. Aku udah pakai sebulan ini. Enak banget, langsung adem, dan mata jadi nggak se-perih sebelumnya.”
"Wah...Lani sama banget!" batin saya. Tapi karena kami semua ibu-ibu muda yang saling percaya, banyak yang pada akhirnya masukin Instro ke "keranjang belanja" bulanan.

Pertemuan Pertama dengan Insto Dry Eyes.
Hari itu, saya tetesin Insto Dry Eyes ke mata. Sensasinya langsung adem dan nyaman. Rasanya seperti mata yang lelah seharian akhirnya bisa ‘minum’.
Menjadi Mata yang Sehat, Untuk Keluarga yang Kuat.
Saat anak rewel, kita yang tahu dia butuh pelukan. Saat suami pulang kerja, kita bisa membaca dari matanya kalau dia lelah dan butuh ditemani makan. Saat rumah berantakan, kita tetap bisa lihat hal indah di balik tumpukan mainan. Tapi semua itu tak bisa dilakukan dengan baik kalau mata kita sakit, perih, atau terlalu lelah untuk fokus.
Setelah pakai #InstoDryEyes, aku jadi lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan mata. Bukan cuma wajah yang perlu skincare, mata juga perlu dirawat. Apalagi untuk kita, ibu-ibu, yang jadi “mata” di setiap sudut rumah.
Insto Dry Eyes bukan sekadar tetes mata, tapi penyelamat kecil di tengah rutinitas besar. Mudah digunakan, bisa dibawa kemana saja, dan cepat terasa manfaatnya. Bahkan sekarang, saya selalu sedia Insto di rumah dan tas kerja karena kapan pun saya butuh, dia siap menjaga mata ini.
Mata Ibu Rumah Tangga Juga Butuh Dijaga.
Sering kali, kita ibu-ibu terlalu fokus menjaga semua orang di rumah, sampai lupa menjaga diri sendiri. Padahal, untuk terus bisa menjadi "mata" bagi keluarga, kita juga harus punya mata yang sehat.
Saya tahu, saya bukan satu-satunya ibu rumah tangga yang merasa matanya makin gampang lelah. Karena itu saya ingin berbagi cerita ini, supaya ibu-ibu lain tahu bahwa keluhan kita bukan hal sepele. Insto Dry Eyes jadi salah satu solusi yang membawa perubahan besar dalam rutinitas saya. Saya bisa lebih fokus, lebih nyaman, dan lebih sabar karena mata saya tidak lagi “berteriak”.
Jadi, untuk semua ibu rumah tangga di luar sana, jangan lupa jaga mata, ya. Karena kita adalah mata yang menyinari rumah ini. Insto Dry Eyes, sahabat mata kering di tengah lelahnya cinta tanpa jeda. 💙
0 komentar
Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.