• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Godaan terberat bagi perempuan saat ramadhan tiba adalah melihat etalase kue lebaran dan pakaian. Intinya melihat kebutuhan untuk lebaran kadang bikin panik. Kebutuhan selama ramadhan, mah, tidak begitu terpikirkan. Terpenting ada nasi beserta lauknya. Betul apa betuuuul? 🙊


Baru memasuki Ramadhan yang keenam, tapi penawaran kue lebaran di toko online sudah ramai banget. Pun dengan pakaian. Beragam model terbaru telah disediakan di etalase. Parahnya, nih, kadang pemilik toko online memberi promo khusus untuk produk-produk tersebut. Beli 2 gratis 1, misalnya. Atau, beli 2 bonus 1 toples nastar. Ibu-ibu kesal pastinya. Pingin segera beli, tapi THR saja belum tahu datangnya kapan.

Sebagian orang, kadang mengandalkan THR untuk belanja kebutuhan lebaran. Buat nambah-nambah, gitu. Tapi, kalau jangkauan toko online dengan tempat tinggal begitu jauh, masihkah tergiur dengan promo belanja online? Misalnya aku, nih. Bertempat tinggal di Banjarnegara, dan tergiur promo belanja online pakaian yang ditawarkan oleh salah satu brand yang berdomisili di Bali. Ambil atau tahan dulu?

Jawabannya tergantung kebutuhan! 🙊

Menurutku tergiur promo belanja online saat ramadhan itu pikir-pikir banget. Apalagi kalau barang yang kita beli akan digunakan saat lebaran. Meski saat ini banyak jasa antar dan atau jasa pengiriman yang sehari sampai, tetap saja harus dipertimbangkan.

Ini bukan hanya soal promo belanja online saja, ya. Tapi juga harus memastikan bahwa yang jualan itu tanggap atau fast respon, online 1x24 jam. Hahahahaha. Yaaa kebayang tidak, pesan barangnya Senin, tapi baru ditanggapi Jum'at. Ini harus diperhatikan banget. Melihat lalu tergiur karena promo belanja online, malah berujung pada ketidakpuasan. Tidak mau terjadi, kan?

Alih-alih mau bergaya dengan fashion terbaru saat Idul Fitri tiba, malah berujung pada kekecewaan karena pakaian yang dipesan tidak sesuai dengan angan-angan. Mau dikembalikan lagi, waktu sangat terbatas. Hayooo gimana coba?

Ada baiknya lebih santai dalam meyikapi promo belanja online saat ramadhan. Enjoy saja. Kalau pun rezeki, pasti akan dipertemukan lagi dengan promo-promo yang tidak kalah menarik dari promo belanja online saat ramadhan. Ya kaaaaaan? 😉
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Aci dicolok atau Cilok dengan label pasundan. Buat penggemar Cilok pasti banyak yang tahu, nih. Jajanan yang terbuat dari campuran gandum dan tepung kanji ini berasal dari Bandung, Jawa Barat. Nah, di Banjarnegara banyak banget yang jualan Cilok Pasundan. Pokoknya kalau lihat gerobak dorongan warna biru, sudah dipastikan Cilok Pasundan. Masih tidak percaya, tengok di samping gerobaknya, tertulis juga CILOK PASUNDAN dengan tulisan cat warna merah. Apal banget, deh, secara cilok ini favoritku banget. 😉



Sebagian besar dari mereka standby di sekolah-sekolah yang ada di tengah kota. Kalau udah sampai alun-alun Banjarnegara, tinggal menuju pojok utara atau selatan, ada dua gerobak yang mangkal di situ. Gampang banget nyarinya. Kebetulan Kecemut dan suami juga suka cilok. Dan cilok pasundan ini menjadi pilihan karena kenyal, dan gurih. 

Melihat cilok pasundan dengan wujud bulat rapih membuatku terus belajar cara membuat cilok yang bulat menggemaskan. Hahaha. Iyalaa...soalnya seringkali membuat cilok dan hasilnya gepeng karena tidak bisa dibuletin. Wkwkwk. Maklum, masih belajar. Dan setelah tahu caranya, aku keranjingan bikin cilok sendiri. 😂

Dulu bikin cilok itu bikin tidak betah, selalu lengket dan hasilnya tidak bisa maksimal. Nah sekarang, beli terigu seperempat saja biasanya hasilnya bisa sampai 40 biji. Udah bakat banget jualan, nih. Hahaha.


Yups...40 biji ini aku dapat pas udah lihai bikin cilok. Pas belum lihai, tuh, boro-boro. Berkali-kali bikin, berkali-kali juga gagal. Kalau tidak kenyal, ya bantat. Kalau tidak gurih, ya hambar. Duh...pingin buat cilok mirip pasundan, kok, rasanya butuh perjuangan banget. 🤣 Ternyata ya, dibalik wujud cilok yang bulat, kenyal atau empuk, dan gurih, ada sebuah perjuangan! Tapi itu dulu, sekarang udah cipiilll. Saking cipilnya, sekarang sering buat cilok buat camilan. Apalagi ramadhan gini, tuh, suka bosenan dengan makan, ya.

Eeeh...meski belum juga jualan cilok, boleh lah aku bagikan resep dan cara membuat cilok yang bulat, kenyal, dan gurih!

Bahan
1/4 tepung terigu
1/4 tepung kanji
3 butir bawang putih
4 butir bawang merah
1 pucuk sdt garam
10 butir lada
5 helai daun bawang atau kucai

Cara membuat
  • Iris daun bawang kecil-kecil;
  • Ulek bumbu; bawang putih, bawang merah, garam, dan lada sampai halus;
  • Campur tepung terigu dan tepung kanji, lalu masukan bumbu dan daun bawang;
  • Masukan air hangat sedikit demi sedikit supaya adonan tidak lembek;
  • Siapkan air mendidih untuk merebus cilok;
  • Setelah adonan kalis, mulai buat cilok dengan bentuk bulat, lalu masukan ke dalam air yang telah mendidih;
  • Pastikan api jangan terlalu besar supaya cilok tidak lembek;
  • Biarkan cilok sampai mengambang di permukaan panci;
  • Jika sudah mengambang, tiriskan!
  • Cilok lebih enak dinikmati dalam keadaan hangat.

Kebetulan kemarin baru beli bahan seblak di salah satu teman kantor. Yaudah, akhirnya dibikin sekalian seblak toping cilok. #eeeeh. Hahaha. Ini kalau buat sendiri rasanya aman banget, deh, soalnya non msg. Aman buat Kecemut dan keluarga.

Oiya, kamu suka cilok yang kenyal atau empuk? Keduanya beda takaran, lho. Kalau kamu suka cilok kenyal, berarti takaran antara tepung terigu dan kanji seimbang. Sedangkan untuk cilok empuk, takaran tepung kanji dikurangi, perbanyak tepung terigu. Dan perlu diingat, pemberian air saat membuat adonan jangan langsung diguyur ya, sedikit demi sedikit supaya adonan tidak encer. Kalau langsung banyak, dikhawatirkan adonan lembek dan tidak dapat dibuat bulat. ❤

Btw, kamu tim cilok kenyal atau empuk, nih? Hahaha.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ketika tim sup dan tim sayur asem tinggal dalam satu rumah, rasanya lucu kalau dalam waktu bersamaan membuat dua menu tersebut. Pasti bikin tanda tanya, kan. Aku lebih suka sup atau sayur bening, menurutku lebih segar. Sementara Ayah, lebih suka sayur asem yang misal tiap hari dibuatin, tuh, tudak akan menolak. Nah kalau sekarang, karena udah ada Kecemut, yang menang tim Sup dan Bening, dong. Soalnya dia belum suka sayur asem, kecut katanya. 😂


Bulan ramadhan masak menu yang segar-segar dan bervariasi, tuh, bikin semangat berbuka, ya. Melihatnya saja porsi makan nantinya kayak mau tambah, gitu. Padahal sampai saatnya bedug, ya porsinya biasa saja. 🙊 Parahnya nih, kalau aku bikin sayur asem, kadang suami lebih memilih makan sayur asem terlebih dahulu, tanpa nasi. Hmmmm...

Eh, kalau mau bikin sayur asem, kamu lebih suka beli sayur yang paketan atau sesuka gue alias seadanya? Yaaa...sayur asem ini kan terdiri dari campuran berbagai macam sayuran, ya. Kadang di kulkas masih banyak sisa sayuran juga. Hayooo...yang mana? Kalau aku lebih memilih beli yang paketan karena lebih lengkap dan murah! 🙊

Ini ngobrol bae, kapan nulis resepnya, ya. Hahaha. Sekarang nulis resep, nih. Resep sayur 

Bahan :
  • 1 bungkus paket sayur asem (biasannya isi jagung, kacang tanah, kacang panjang, waluh, wortel, melinjo, daun melinjo, kobis);
  • 2 lembar daun salam;
  • 2 cm lengkuas, memarkan;
  • 2 butir asem jawa (sesuaikan selera);
  • Garam secukupnya.

Bumbu yang dihaluskan :
  • 6 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih 
  • 3 butir kemiri
  • 1 sdt terasi bakar

Cara membuat :
  • Didihkan air, dan masukan semua bumbu;
  • Masukkan jagung dan kacang tanah;
  • Rebus hingga agak matang, baru masukkan syuran lain, masak hingga meresap;
  • Lebih nikmat disajikan dalam keadaan hangat.
Simpel banget buat sayur asem, ya. Kuah sayur asem yang segar itu didapat dari asem jawa. Makanya untuk asem jawa ini bisa disesuaikan mau berapa biji. Kalau suka lebih asem, bisa lagi ditambah 1 butir, ya.

Selamat berbuka dengan yang segar-segar, ya! ❤


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai, Bunda Papanda yang sudah mulai mikirin THR! 

Tak terasa ramadhan sudah masuk hari ketiga, nih. Semoga puasa lancar terus, ya. Begitu juga dengan asupan makanan penting banget buat diperhatikan supaya tubuh makin sehat dan kuat menjalani puasa. Apalagi buat si kecil yang baru belajar puasa, harus mendapat perhatian yang ekstra perihal makanan. Ya tahu sendiri, kadang banyak yang diminta untuk bekal buka puasa. Dalam hal ini adalah jajan. Hihihi.

Sebelum dihadapkan dengan menu makanan yang harus bervariasi tiap harinya, terlebih dahulu seorang perempuan harus dapat berkreasi untuk membuat menu buka puasa. Yamasa mau mendoan terus, kan bosen. Masa iya mau kelapa muda terus, bosen juga, kan? Bahan dasar boleh sama, tapi ada baiknya melakukan kreasi tipis-tipis lah, ya. Dari Es Kelapa Muda, mungkin bisa ditambah nata de coco, buah-buahan, atau tambahan lainnya supaya tidak terlihat itu-itu saja. Seperti yang sering aku buat, nih. Ada bahan dasar dari Pisang.





Pisang itu kan ada banyak jenis, ya. Mulai dari pisang ambon, kepok, sampai raja bandung. Pisang-pisang ini dapat dikreasikan banyak macam. Nah, kebetulan kami ini suka banget sama yang namanya pisang goreng dan pisang rawon. Iya, pisang goreng kesukaan yang masih muda, termasuk Kecemut. Sedangkan pisang rawon kesukaan orang tua alias simbahnya Kecemut.

Hampir tiap hari menu pisang tersaji untuk menu buka puasa. Namanya kesukaan, ya. Tanpa dikreasi pun tetap saja dimakan. Apalagi diolah macam-macam, pastilah laris. Seperti pisang raja bandung yang digoreng menggunakan margarin, diolesi Skippy, kemudian ditaburi meses ceres! Ini kesukaan Kecemut banget. Tapi yang udah TUA tetap saja ambil bagian, ya. Hahaha.

Ramadhan hari ketiga, aku membuat pisang goreng skippy. Pisang yang aku pakai ini pisang raja bandung. Bentuknya kecil-kecil, tidak lembek, dan rasanya padat! Cara buatnya gampang banget.


Bahan :

  • 4 buah pisang raja bandung;
  • margarin secukupnya;
  • 2 sdm meses ceres;
  • 1 sdm Skippy Peanut Butter.

Cara membuat:
  • Potong pisang menjadi dua, dan memanjang atau sesuai selera;
  • Panaskan margarin sampai meleleh seluruhnya;
  • Goreng pisang sampai matang;
  • Jangan lupa tiriskan dahulu jika sudah matang, selanjutnya pisang dioles dengan selai kacang dari Skippy;
  • Taburkan meses ceres di atasnya. 
Kenapa aku pilih selai kacang dari Skippy? Karena ada perpaduan rasa manis dan asin. Ini yang aku suka. Tidak hanya manis dowang. Oiya, selai kacang Skippy ini terdiri dari lima varian rasa, yaitu Skippy Peanut Butter Creamy, Skippy Peanut Butter Chunky, Skippy Chocolate Peanut Butter, Skippy Grape Peanut Butter, dan Skippy Strawberry Peanut Butter.

Dari lima varian rasa, aku lebih suka Skippy Peanut Butter Creamy, sementara Kecemut lebih suka Skippy Chocolate Peanut Butter. Cuma yang cokelat itu jarang banget ada stok di mini market.


Hanya perlu waktu tidak sampai 30 menit untuk membuat pisang goreng raja bandung skippy. Ada baiknya digoreng 20 menit sebelum bedug maghrib supaya saat dinikmati masih dalam keadaan hangat. Jangan lupa taruh Skippy di samping pisang goreng, siapa tahu ada yang mau nambah buat dicocol. Hihihi.

Btw, apa menu buka puasa favoritmu, Bunda Papanda? Suka berkreasi menggunakan Skippy juga, kan?
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Asyik banget baru awal puasa udah ngomongin tempat buka puasa favorit, ya. Artinya, ada tanda-tanda untuk buka bersama di luar, dong. Semacam kode, gitu. 🙊 Ehhh...tapi jangan bilang kalau tempat buka puasa favorit kamu ada di rumah, soalnya bakal bikin krik-krik. 🙈 


Iya, dong. Sesederhana apapun menu buka puasa, kalau bisa buka bareng-bareng di rumah, tuh, nikmat tak terkira. Yakaaan? Tapi ini lain, karena tempat yang aku maksud tentu rumah makan, resto, kedai, apapun bentuknya yang jelas buka puasa di luar rumah. 🙅‍♀️

Adalah Saung Bu Mansur. Masyarakat Banjarnegara khususnya pelajar atau mahasiswa pasti paham banget kalau Saung Bu Mansur ini selalu penuh saat bulan puasa. Hari-hari biasa saja rumah makan yang kental dengan nuansa alam ini selalu ramai pengunjung. Ngga heran kalau ramadhan selalu penuh pesananan.

Nah, kenapa Saung Bu Mansur menjadi tempat favorit kami buat buka bersama? Temukan jawabannya di bawah ini, ya! 🙊

Pertama, Mudah dijangkau

Saung yang berlokasi di Jl. Kedasih No. 55, Tretek, Parakancanggah, termasuk berada di kota. Hanya 10 menit daei alun-alun Banjarnegara, lho. Dan menyenangkan ketika ngomongin akses menuru Rumah Makan (RM) ini, Saung Bu Mansur berada di pinggir jalan dengan area parkiran yang cukup luas. Mengendarai mobil atau sepeda motor, pengunjung tidak perlu khawatir atau was was, ya. Aman!

Kedua, Harga Ramah di Kantong

Ini alasan kedua kenapa kami memilih Saung Bu Mansur sebagai tempat buka puasa favorit. Menu yang ditawarkan sesuai dengan harga yang ditawakan pula. Bisa dibilang standard untuk harga makanan di sini. Buktinya, banyak pelajar yang memilih untuk buka bersama di sini. 🤗

Ketiga, Pulang Kenyang!

Kamu pernah makan di resto besar, mahal, dan merasa tidak puas karena porsi makananya tidak sesuai dengan kebutuhan? Kami pernah dan setelahnya kapok. Hahaha.


Jadi nih ya, alasan kami memilih Saung Bu Mansur menjadi tempat makan dan atau buka puasa favorit karena porsinya sesuai kebutuhan. Khususnya porsi nasi. Ya gimana lagi, suami kalau makan tidak cukup satu, dua, centong nasi. Makanya dia udah nyaman banget di sini. Selain itu, menu yang ditawarkan lebih  banyak pilihan.

Keempat, Fasilitas Umum Lengkap

Naaah ini, fasilitas umum yang lengkap menjadi pertimbangan ketika hendak makan diluar apalagi saat ramadhan. Setelah adzan magrib berkumandang, ada yang langsung menuju mushola untuk beribadah. Dan di Saung Bu Mansur, Musholanya cukup luas, tempat wudhu memadai, pun dengan toilet. Nyaman buat sholat di sini.


Kelima, Tempat Luas dan Nyaman

Ini sudah tidak diragukan lagi. Saung ukuran paling kecil bisa digunakan sampai 5 orang. Dan asyiknya di sini, mau bertiga atau hanya berdua, tidak ada batasan dalam pemilihan saung. Mau yang kecil, sedang atau besar, pemgunjung dapat memilih sesuka hati.

Selain luas, saung yang bersih ini membuat kami betah berlama-lama di sini. Apalagi Kecemut suka banget sambil lihat ikan yang ada di kolam bagian bawah saung. Makin betah nih di Saung Bu Mansur.

Karena suami merasa cocok porsi dan ayam bakarnya, aku suka bangettt sama tempe penyetnya, dan Kecemut terlihat lebih leluasa ke sana kemari sambil liat-liat ikan, Saung Bu Mansur menjadi pilihan tempat makan plus tempat buka puasa favorit. 


Khusus buat Ramadhan, ada baiknya buat kamu yang akan mengadakan buka bersama di Saung Bu Mansur memesan tempat terlebih dahulu. Seperti yang aku tulis di atas, Saung ini tambah ramai kalau bulan ramadhan karena sudah menjadi salah satu rekomendasi tempat buka puasa bersama.

Eh Bunda Papanda kalau ke Banjarnegara kabar-kabar, ya. Siapa tahu bisa makan bareng di Saung Bu Mansur. 🤗
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (17)
    • ▼  Juli (2)
      • Family Trip Naik Vespa, Bali Jadi Lebih Mesra
      • Dari BRT Trans Jateng, Kami Pulang Membawa Banyak ...
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose