• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Mitos Tentang Bayi yang Terlilit Tali Pusat ini aku dapat dari Bunda. Seorang perempuan yang sudah aku anggap seperti Ibu sendiri. 

Karena aku ngga menceritakan hasil USG ke enam kepada Ibuku, rasanya aku butuh tempat untuk menumpahkan rasa cemasku.

Hidup di Jawa, khususnya Jawa Tengah emang rentan banget sama yang namanya kepercayaan adat atau yang kerap disebut dengan mitos. Khususnya bagi perempuan yang sedang mengandung.

Banyak hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perempuan yang sedang hamil. Hmmm...ini nih yang mau ngga mau harus dilakoni. Meski kadang banyak yang ngga masuk akal. Hahaha

"Tandanya, Dede mau jadi perempuan sukses." Bunda mulai menenangkanku saat aku benar-benar bingung dengan kondisi Veta. Bayi masih dalam kandungan, tapi udah merasakan nikmat yang emm....seharusnya ngga perlu mersakannya, Nak.

Aku tersenyum dan mengamini. Ya, menjadi orang sukses bagiku adalah doa. Meski katanya mitos, tapi namanya mitos baik ngga ada salahnya aku meng-amin-kan, kemudian memanjatkan doa kepadaNya.

"Mau dikasih kalung dari langit." Bunda menambahkan lagi mitos-mitos tentang bayi yang lehernya terlilit tali pusat. Tapi, ngga lama kemudian, Bunda mengklarifikasinya. Bahwa kalung ngga datang dari langit, tapi dari Eyang nantinya. Hahaha Ya ampun....aamiin banget, deh. Veta, sih, mau-mau saja diberi kalung, ya, Nak. :D

"Akan disenangi banyak orang." Aaamin (lagi). Orangtua mana, sih, yang menolak anaknya mempunyai sofat baik? Ngga ada, ya! Semua orangtua menginginkan anaknya menjadi pribadi yang sholeh, sholehah, taat kepada segala perintahNya, serta menjauhi larangannyaNya. Iya, kan? ;)

Sejatinya aku ngga begitu memperhatikan mitos tentang bayi yang lehernya terlilit tali pusat. Namun, jujur ketiga mitos di atas mampu membuatku lebih tenang. Bukan berarti aku mempercayainya lho, ya. Aku hanya merasa lebih tenang saat Bunda membagikan mitos-mitos tersebut. 

Jika ditinjau dari sisi kesehatan, bayi yang lehernya terlilit tali pusat, katanya untuk keluar nantinya saat persalinan membutuhkan perjuangan yang ekstra. Ibu dan bayi sama-sama berjuang.

Terlepas dari mitos bayi yang lehernya terlilit tali pusat, aku, dede, keluarga, semua sudah kami pasrahkan kepada Sang Pencipta. Kami hanya bisa memohon, semoga dede bisa lahir dengan lancar, nyaman dan normal.

Makasih Eyang Bunda *lhoh* atas mitos-mitosnya, ya. Bisa banget bikin aku tenang. ^-*

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Air Ketuban Keruh - "Ini air ketubannya sudah mulai keruh, nih." Sumpah, aku deg-degan saat Dokter Trisno menyampaikan hasil USGku yang keenam. 

Menurutnya, sih, ngga masalah. Karena usia kandunganku sudah masuk minggu ke 35, dengan kata lain mendekati persalinan. 

Tapi, namanya hamil pertama, tuh, mendengar istilah baru tetap saja menjadi pikiran, ya. Banyak pertanyaan yang aku lontarkan ke Pak Trisno. Salah satunya yaitu tentang solusi agar ketuban ngga mudah keruh. 

Beliau menyarankan kepadaku untuk rajin minum air kelapa muda, banyak minum jus dan hindari makan makanan berlemak. No Bakso, No Mie Ayam dan No Gorengan! Begitu katanya. :D

Padahal, selama ini aku jarang konsumsi bakso dan mie ayam, lho. Semenjak hamil malah. Tapi, jujur kalau gorengan masih teteeup. Habisnya enak banget, sih! :D *ego Ibu Hamil*

Mulai sekarang, aku udah benar-benar kontrol makanan. Aku pingin Veta segar terus di dalam. Sehaaat.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kaki Bengkak pada Ibu Hamil, Bahayakah? - Bisa jadi bahaya, bisa juga tidak bermasalah. Butuh tindak lanjut untuk memastikannya. Seperti halnya aku, yang tiba-tiba mengalami kaki bengkak saat usia kehamilanku masuk pada minggu ke 33.

Aku sama sekali ngga merasakan sakit atau nyeri pada bagian kaki. Sebagai pekerja, aku termasuk Ibu Hamil yanh aktif. Aktif duduk! Hahaha

Iya, saat di kantor, 85% pekerjaan aku selesaikan dengan duduk di atas kursi, sembari mantengin laptop. Jarang bergerak, kecuali istirahat, sholat, dan makan. Waar biyaaasaah!

Aku sama sekali ngga tahu, apalagi merasakan bengkak pada kaki. Mungkin, karena bengkaknya ini ngga sakit, jadi aku ngga memperhatikannya.

Malam hari, saat mau tidur, suamiku panik melihat kakiku yang bengkak-bengkak seksi.

"Lho, kaki kamu kenapa?" Tanyanya dengan panik. Aku hanya geleng-geleng karena memang baru tahu. Sepertinya, sih, baru terjadi kali ini. 

Tak lama kemudian, suami telephone Mbaknya yang kebetulan seorang Bidan. Ternyata, kaki bengkak pada Ibu Hamil, tuh, lazim. Apalagi jika usia janin makin berumur.

Kaki bengkak pada Ibu Hamil ngga berbahaya jika; tekanan darah Ibu Hamil normal dan atau cenderung rendah, tes protein urine negatif dan Hemoglobin (HB) normal (antara 12-16 gr/dl, atau di atas 9) pada Ibu Hamil.

Sebaliknya, kaki bengkak pada Ibu Hamil akan berbahaya jika; tekanan darah tinggi, tes protein urine positif dan HB kurang. Jika terjadi hal demikian, maka biasanya akan terjadi preklamsi atau preeklamsia.

Pre-eklampsia dialami oleh ibu yang sedang hamil, terutama para ibu muda yang baru pertama kali hamil. Meskipun penyebab pasti pre-eklampsia belum diketahui, para ibu hamil dapat memperkecil kemungkinan timbulnya pre-eklampsia dengan melakukan diet makanan, istirahat yang cukup, dan melakukan pengawasan kehamilan.

Diet makanan yang dimaksud adalah dengan konsumsi makanan rendah lemak. Jika berat badan bertambah atau edema, maka diet termasuk mengurangi konsumsi garam.

Selain suami, Ibuku juga was was melihat kakiku yang bengkak ini. Secara, saat hamil aku dan adikku, beliau ngga pernah mengalami kaki bengkak.

Aku bersyukur dengan kondisi kesehatanku di mana tekanan darah, protein urine, semua normal. Jadi, aku ngga was was lagi dengan bengkaknya kaki ini. :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Haaai, Nak. Bagaimana kabar kamu pagi ini? Semoga sehat dan bahagia selalu dalam perut Ibu, ya.

Rasanya masih drama kalau ingat wajah kamu yang manis itu. Dramanya karena pada USG kali ini, Ibu melihat lilitan tali pusat di leher kamu. Sayangnya Ibu ngga menanyakan ada berapa lilitan. Karena ini pengalaman pertama hamil, Ibu ngga paham, Nak. Hiks

Ibu kaget saat Dokter Trisno mengatakan bahwa kamu terlilit tali pusat yang tak lain adalah teman baikmu, teman bermainmu selama masih dalam kandungan. Tapi, kita ngga usah resah lah ya, Nak. Masih ada waktu untuk kita berusaha.

Ibu sengaja ngga mengabari Ayah tentang hasil USG ini. Karena, kita masih di rumah Tante dan menginap. Ibu hanya khawatir kalau Ayah nanti bakalan cemas dan ngga nyenyak bobo di rumah.

Pun dengan Mbah uti. Kita harus berusaha berdua sampai tali pusat lepas dari leher kamu. Mbah ngga boleh tahu. Kan Veta tahu sendiri, sekarang Mbah ngga boleh banyak pikiran. Harus tenang, selow alias woles. :D

Jadi, kita berusaha bareng-bateng ya, Nak. Ibu harus menambah rute jalan pagi biar kamu di dalam tambah aktif gerakannya, sampai akhirnya tali pusat lepas dan kamu akan tambah nyaman bermain di dalam. Pelan-pelan ngelepasnya ya, Nak.

Oiya, berat badan kamu pada usia kandungan 34 minggu udah mencapai 2.480 gram lho, Nak. Kalau kata Pak Dokter, kamu tuh chubby! :D Hayoo...chubby-chubby cantik ngga apa-apa, ya. Terpenting, kamu sehat wal afiat di dalam. 

Banyak gerak, detak jantung normal, Ibu di sini bahagia. Banyak berdoa, memohon kepada Yang Kuasa, semoga diberi kemudahan saat persalinan nanti ya, Nak.

Sun sayang dari Ibu. Mumumumuach! ^-*
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hari ini tumben banget BumBum ngajak Veta shalat dzuhur di Masjid. Kami bisa shalat dzuhur di rumah karena BumBum hari ini libur kerja. Bukan tanggal merah, tapi karena hari untuk PILKADA serentak.

Veta sempet dengerin percakapan BumBum sama Mbah Uti sebelum BumBum mandi siang. Duuh..segar banget. Pagi mandi, siang mandi lagi. Veta makin cantik, dong. :D

Percakapannya, karena hari ini penghujung bulan Sapar, bulan sebelum Maulud *yaiyalah* sudah menjadi kebiasaan di tempat tinggal kami, mengadakan shalat tolak bala usai melaksanakan shalat dzuhur.

Shalat tolak bala ini dilaksanakan di Masjid Ar Rahman. Biasanya kan kami shalat di Mushala depan rumah, yang dekat, hanya beberpaa langkah saja.

Banyak doa yang dipanjatkan. Banyak harapan yang diikrarkan. Semoga kita semua senantiasa diberi kesehatan, kelapangan rejeki dan dijauhkan dari musibah dunia-akhirat. Aamiin

Yaudah, Veta sih ikut-ikut saja. Ikut kemanapun BumBum melangkah. :D
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (17)
    • ▼  Juli (2)
      • Family Trip Naik Vespa, Bali Jadi Lebih Mesra
      • Dari BRT Trans Jateng, Kami Pulang Membawa Banyak ...
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose