• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
"Kan lagi menyusui. Nanti Yasmin bisa diare, lho."

"Apaaaaaaah?" 😲😲

Ibu Menyusui Berpuasa, Si Kecil Bisa Diare. Haaai BuIbu, pernahkah mendengar pernyataan tersebut? Gimana rasanya setelah mendengarnya? Mungkin, BuIbu yang tadinya berniat untuk berpuasa menjadi bimbang, ya. Ragu menjalankan puasa ramadan karena takut si kecil beneran akan diare.

Ini bukan pengalaman pertama aku berpuasa dengan status sebagai Ibu menyusui (BuSui), lho. Ramadan tahun lalu, saat usia Yasmin jalan enam bulan, aku juga ikut puasa. Dan bagiku, saat itu perjuangan banget karena Yasmin masih full ASI, sementara aku kerja sampai sore hari dan tetap berpuasa. Betul-betul musti bisa bagi waktu agar stok ASIP terus stabil.



Ibu menyusi dan memilih untuk turut berpuasa salah satu kuncinya adalah yakin. Memang, untuk menciptakan keyakinan dalam hal ini membutuhkan tekad yang kuat. Bismillaah ngga cukup sekali, dua kali. Pun berdoa untuk kesehatan anak dan diri sendiri. Tak cukup sampai situ, BuIbu juga musti sabar dan kuat bila ada saudara atau tetangga yang terus menghantui dengan pertanyaan atau penyataan yang kurang enak didengar. Uuuh...pokonya harus strong! 🙅

Kekhawatiran Itu Tetap Ada

Kaget saat aku mendengar pernyataan bahwa Yasmin bakal diare andai aku menjalankan puasa ramadan. Jujur, kekhawatiran itu tetap ada. Terlebih yang mengatakan adalah orang yang jauh berpengalaman dan sudah memiliki anak.

Selain diare, ada hal lain yang sempat membuatku khawatir. Adalah kualitas dan kuantitas ASIP. Inilah nikmatnya Ibu pekerja yang masih punya kewajiban untuk menyusui si kecil dan ngin terus memberi ASI ekslusif minimal enam bulan, syukur-syukur bisa sampai dua tahun full ASI.

"Duuh, jangan-jangan produksi ASI berkurang."

"Jangan-jangan, si kecil bakal kurang gizi jika aku tetap puasa."

Dua kekhawatiran di atas mungkin dapat mewakili perasaan BuSui. Wajar banget kalau was was, kok. Untuk buah hati, apalagi anak pertama, ngga sedikit hal yang dapat memicu kekhawatiran bagi BuSui.

Seminggu sebelum ramadan, aku mencoba berpuasa. Bisa dibilang pelatihan. Sehari puasa, sehari ngga. Dua hari puasa, sehari ngga. Sampai akhirnya datang bulan ramadan.

Ternyata apa yang aku khawatirkan alhamdulillaah ngga terjadi. Hasil ASIP tetap stabil meski berpuasa. Kadang-kadang saja hasilnya kurang sepuluh atau dua puluh ml menuju seratus ml saat memerah siang hari. Tetap tenang karena itu hal biasa. Secara, hampir setengah hari ngga minum dan makan, ya.

Memang harus pandai mengatur waktu untuk memerah, dan itu mudah bila ada keinginan yang kuat. Terpenting dapat menerima seberapapun hasilnya. Inilah yang membuatku yakin untuk tetap menjalankan puasa ramadan.

Tapi, Kenapa Bisa Ada Pernyataan yang Tak Enak?

Tentang Ibu menyusui yang tetap berpuasa dan si kecil bisa diare, pernyataan ini mitos dowang atau fakta, sih? 😂

Mungkin begini. . .

Bisa jadi ini karena asupan gizi dalam porsi makan BuSui berkurang. Ya, Ibu menyusui memang disarankan untuk makan makanan yang bergizi supaya nutrisi si kecil dapat terpenuhi lewat ASI dan atau ASIP. Nah, karena berpuasa, asupan makanan BuSui bisa jadi berkurang. Atau, malah sebaliknya. Banyak makan, tapi asal kenyang. Ngga mempedulikan kecukupan gizi.

Makanlah sesuai kebutuhan. Menjaga kualitas makanan sesuai kebutuhan gizi, baik untuk diri sendiri, maupun si kecil. Ngga usah jaim saat buka puasa atau sahur. Supaya kualita ASI atau ASIP tetap baik.

Asupan makanan mempengaruhi kualitas ASI meski ngga 100% karena masih ada camilan padat gizi, atau susu khusus BuSui. Jadi, ada baiknya tetap mengatur pola makan agar ASI tetap berkualitas, si kecil pun tetap sehat.

Jadi, Baiknya Berpuasa atau Tidak?

Ibu menyusui memang mendapat keringanan untuk tidak berpuasa ramadan, semacam dispensasi. Sebagai gantinya, mereka bisa mengganti puasa dilain waktu, dan boleh juga disertai dengan membayar fidyah saat zakat fitrah. Namun jika ada kemauan dan dirasa sehat, baik Ibu maupun Si Kecil, ngga ada salahnya dicoba dulu untuk ikut berpuasa. Selanjutnya, orang tua dapat melakukan evaluasi karena kekebalan tubuh tiap anak berbeda. 👪
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Bisa dibilang, Durian termasuk buah favoritku. Sukaaaa bangett dengan aroma, serta dagingnya. Namun dalam dua musim (di tempat tinggalku), aku sama sekali ngga makan Durian. Fufufu




Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) umumnya diberikan kepada anak usia enam bulan. Tapi, tidak banyak orang tua yang memberi MPASI saat anak masih usia empat atau lima bulan.

Bagiku tidak masalah, sih. Mau pilih empat, lima atau tapay di enam bulan. Karena itu hak para BuIbu. Terpenting, anak terlihat sudah siap menerima MPASI.

Kesiapan anak menerima MPASI, tuh, kelihatan banget. Salah satunya dapat dilihat ketika dia mulai memasukkan benda-benda ke dalam mulutnya karena si kecil penasaran dengan benda-benda yang ada dalam genggamannya. Atau, jemarinya masuk mulut.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Antara Lontong, Cilok dan Pisang Goreng - Tiga pilihan camilan yang -hampir- tiap hari kucari sampai usia kandunganku masuk 35 minggu. Ibarat orang lagi jatuh cinta, aku lagi senang-senangnya sama cowok yang aku taksir. :D

Ada yang bilang, ini namanya ngidam. Ya, fase ini memang sering menghampiri Ibu Hamil. Meski ngga semua, tapi sebagian besar mengalaminya. Ngidam ini katanya meminta sesuatu yang aneh-aneh. Jika belum dituruti, maka ibu hamil masih terus meminta. Dan jika tidak dituruti, maka dede yang ada dalam bayi akan "ngeceees" alias ngiler. Hahaha 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Mitos Tentang Bayi yang Terlilit Tali Pusat ini aku dapat dari Bunda. Seorang perempuan yang sudah aku anggap seperti Ibu sendiri. 

Karena aku ngga menceritakan hasil USG ke enam kepada Ibuku, rasanya aku butuh tempat untuk menumpahkan rasa cemasku.

Hidup di Jawa, khususnya Jawa Tengah emang rentan banget sama yang namanya kepercayaan adat atau yang kerap disebut dengan mitos. Khususnya bagi perempuan yang sedang mengandung.

Banyak hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perempuan yang sedang hamil. Hmmm...ini nih yang mau ngga mau harus dilakoni. Meski kadang banyak yang ngga masuk akal. Hahaha

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Nama lengkapnya Aqila Beril Nathania Ahmad. Kami memanggilanya Aqila. Dia adalah anak dari sepupuku. Aku kaget saat dia datang ke rumah bersama kedua orang tuanya. Matanya sayu, ngga ceria, dan badannya panas. Menurut orang tuanya, dia demarinen. Yups, demarinen pada anak kerap terjadi saat ada saudara yang hamil.

Sebelum menikah dan hamil, aku kerap mendengar istilah demarinen pada anak-anak. Demarinen ini istilah dari bahasa jawa yang bisa jadi artinya adalah demam rindu atau demam yang dikarenakan ada saudara dekat yang sedang mengandung. Melihat ekspresi wajahnya yang melas, aku pun langsung menggendongnya. Aku tanyakan ke dia, pingin dibelikan apa. Yaa...siapa tahu lagi pingin jajan, ya. Hihihi.

Ciri-ciri Anak Demarinen.

Naluri sok ke ibuan pun muncul. Melihat Aqila yang lemas tidak bergairah, aku minta izin ke Ibuknya untuk menggendongnya. Btw, katanya dia termasuk baby yang ogahan banget ikut orang lain. Kecuali orang yang sering dia jumpai.

Tapi, ngga tahu kenapa, saat aku mengulurkan tangan, dia mau kugendong, ku ajak jalan-jalan di sekitar rumah sampai dia bobok. Mungkin karena memang badannya ngga enak, anget. Batuk pilek juga. Kata orangtuanya, sih, demarinen. 
demarinen pada anak adalah kondisi anak kadang panas atau demam saat ada saudara hamil itu dimanakan demarinen. identifikasi terlebih dahlu ketika anak demarinen.
Iya, Demarinen atau Deman Rindu. Pernah ada yang dengar istilah ini, kan? Orang nJawa pasti tahu, ya. Kalau anak sedang sakit meriang, lebih dari dua hari, lalu ada saudara yang sedang hamil, orang tua cenderung mengajaknya ke rumah saudara yang sedang hamil ketimbang periksa ke dokter.

Tapi sebelumnya ini sudah dengan identifikasi. Artinya, anak rewel terus menerus, susah makan, maunya digendong terus. Ciri-cirinya hampir sama dengan anak yang sedang sakit, sih. Tapi, ini lebih ke manja. Hanya naluri Ibu yang tahu. Begitu, katanya. Hihihi.

Apakah demarinen sebuah kepercayaan?

Ini kepercayaan yang entah mulai dari kapan dan dari mana datangnya aku ngga paham. Permintaannya pun kadang ada yang ngga masuk akal. Ada yang minta selimut yang biasa dipakai saat hamil, ada juga yang minta baju yang sedang dipakai saat itu juga. Seperti Ibuknya Aqila, nih.

Parah banget! Aku mengatakan parah, karena saat itu aku mengenakan baju yang sudah dua hari ngga dicuci. Hahaha. Tapi karena kemauannya gitu, yasudah. Aku tidak menanggung risiko kalau ada asem-asemnya. Hihihi. 
Entah sebuah kepercayaan atau apa, yang jelas setelah aku meminjamkan baju yang kecut banget, esok harinya dia sembuh. Uluhhh....

Kepercayaan yang berlaku di suatu daerah atau yang biasa disebut mitos memang susah diterima akal, ya. Tapi, ya begitulah. Namanya hidup di tengah masyarakat, musti mengahargai apa yang berlaku. Ya, kaaaaan? :D *elus-elus perut*

Baca juga mitos atau fakta tentang Bayi yang Terlilit Tali Pusar.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Mei (2)
      • "Si Manis" yang Mengintai: Cerita di Balik Jajanan...
      • Pet-Loving Dads Edition: Custom Gifts Featuring Th...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose