• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan

Cat waterproofing atau anti air diperlukan untuk melapisi dinding agar tak mudah rembes atau bocor bila terkena air. Sayangnya, kini beredar cat antiair palsu sehingga dapat mempengaruhi hasil akhir. Oleh sebab itu, Anda harus bisa membedakan antara asli dengan palsu.

6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu


Salah satu cara untuk membedakannya adalah dengan memperhatikan kualitas. Selain itu, ada perbedaan lain yang patut Anda perhatikan dengan menyimak ulasan di bawah ini.

Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu

Bagian dinding rumah tertentu bisa terkena air secara terus-menerus dalam jangka waktu lama. Misalnya adalah dinding bagian luar yang sering terkena hujan. Dinding ini perlu dilapisi dengan cat antiair agar tidak mudah merembes ke dalam rumah.

Namun, Anda perlu waspada karena saat ini ada produk cat antiair palsu yang beredar di pasaran. Maka dari itu, Anda perlu tahu beberapa perbedaannya agar tak salah pilih. Berikut perbedaan-perbedaan tersebut.

  • Kualitas

Cat asli mempunyai kualitas yang lebih baik daripada cat palsu. Cat asli bisa lebih tahan terhadap cuaca, panas, dan air dalam jangka waktu lama. Namun, cat palsu tidak terlalu tahan terhadap cuaca sehingga mudah terkelupas dan retak.

Kualitas ini dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan dalam pembuatan cat. Umumnya, cat asli menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, seperti poliuretan, polimer elastomerik sintetis, atau akrilat.

Di sisi lain, cat palsu sering menggunakan bahan baku yang tidak berkualitas dan lebih murah. Hal inilah yang menyebabkan cat palsu sering mempunyai harga jauh lebih murah daripada asli.

  • Daya Tutup dan Daya Rekat

Perbedaan antara cat waterproofing asli dan palsu juga dapat dilihat dari daya tutupnya. Daya tutup cat asli terlihat baik dengan permukaan yang rata. Selain itu, daya tutup ini juga bisa bertahan lama.

Di sisi lain, cat palsu mempunyai daya tutup yang rendah. Hal ini membuat hasil akhir dari cat palsu juga terlihat kurang rapi. Kurang rapinya hasil akhir tersebut dapat dilihat dari permukaan dinding yang bergelombang.

Selain itu, cat asli mempunyai daya rekat tinggi sehingga terlihat indah meskipun dalam jangka waktu lama. Namun, cat palsu memiliki daya rekat rendah sehingga mudah terkelupas bahkan dalam waktu singkat.

sumber foto: https://unsplash.com/
  • Sertifikasi Keaslian

Perlu diperhatikan bahwa cat asli mempunyai sertifikasi standar nasional atau SNI. Sertifikasi lain yang berkaitan juga bisa dimiliki oleh cat asli. Label sertifikasi tersebut dapat ditemukan dengan mudah pada kemasan.

Namun, label ini sering tidak dicantumkan pada cat palsu sehingga tidak diketahui sertifikasinya. Bisa jadi, cat palsu tersebut memang tidak memenuhi standar sertifikasi sehingga dapat memengaruhi hasil akhir.

Sebagai pendukung label sertifikasi, berbagai informasi juga bisa ditemukan pada cat asli. Misalnya adalah informasi lengkap tentang cat tersebut. Informasi seperti ini juga sering tak ditemukan pada cat palsu.

  • Tekstur

Perbedaan cat waterproofing asli dan palsu lainnya juga dapat dilihat pada teksturnya. Biasanya, tekstur cat asli lebih konsisten dan halus. Tekstur ini membuatnya lebih merata setelah diaplikasikan pada dinding.

Namun, cat palsu mempunyai tekstur yang kurang konsisten dan lebih kasar. Akibatnya, cat tersebut akan terlihat tidak merata setelah diaplikasikan. Hal ini dapat membuat cat menjadi lebih cepat terkelupas.

Selain itu, warna cat asli juga terlihat lebih tajam dan indah daripada cat palsu. Ketajaman warna tersebut juga tak mudah pudar Tentu hal ini dapat mempengaruhi estetika dinding setelah diaplikasikan. 

  • Bau

Seperti yang telah disinggung di atas, cat asli terbuat dari bahan-bahan kimia berkualitas. Bahan-bahan kimia ini bisa menimbulkan bau yang khas dan wangi. Bau ini bisa tercium saat Anda membukanya.

Namun, bau seperti ini sering tidak tercium pada cat palsu. Hal ini disebabkan oleh bahan-bahan berbeda yang digunakan oleh cat ini. Tentu hal tersebut akan mempengaruhi hasil akhir.

Jadi, Anda bisa memeriksa bau pada cat terlebih dahulu sebelum memilihnya. Pastikan cat tersebut memiliki bau wangi yang khas layaknya cat berkualitas pada umumnya.

  • Pembelian dari Distributor Resmi

Hal terakhir yang membedakan cat asli dan palsu adalah proses pembeliannya. Jika Anda ingin mendapatkan cat asli dan berkualitas, maka perlu membelinya dari distributor resmi terpercaya yang mempunyai reputasi bagus.

Namun bila Anda mengabaikan hal ini, maka peluang untuk memperoleh cat palsu semakin besar. Akibatnya, Anda akan mengeluarkan lebih banyak biaya untuk memperoleh cat asli yang berkualitas demi menjaga ketahanan dinding.

Jaga Dinding dengan Sika

Sekarang, Anda sudah tahu apa saja perbedaan antara cat asli dengan palsu. Perbedaan-perbedaan tersebut perlu diperhatikan agar Anda tidak salah pilih dan menyesal di kemudian hari.

Jika masih bingung dalam memilih cat antiair, Anda bisa mempertimbangkan SikaCoat Plus. Cat ini tahan alkali, konsumsi rendah, mudah diaplikasikan, kedap air, dan bisa mengurangi waktu pengerjaaan.

Selain itu, cat ini juga mempunyai kemampuan menutup sangat baik, stabilitas UV yang tak kalah baik, dan elastisitas tinggi. Menariknya, cat ini bisa diencerkan dengan air 10% untuk aplikasi primer.

Sika juga merupakan pencetus semen waterproofing pertama di Indonesia. Berbagai proyek global juga sudah ditangani Sika selama 113 tahun. Contohnya adalah Studio dan Apartemen OurDomain di Amsterdam.

Menarik, bukan? Maka dari itu, segera dapatkan SikaCoat Plus untuk melapisi dinding Anda! Klik di sini untuk informasi selengkapnya sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut sebelum membeli.

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah - Hai, Moms! Apakah pernah merasa jadi mata untuk semua hal yang terjadi di rumah? Mulai dari mencari barang suami yang katanya sudah dicari ke mana-mana tapi tidak ketemu, sampai mengawasi anak yang lagi belajar online tapi diam-diam buka YouTube. ðŸ¤­

Saya pernah mengalaminya, bahkan sering! xixixi


Saya seorang Istri, Ibu dari dua anak dan merangkap sebagai Ibu bekerja sekaligus bendahara rumah tangga, manajer dapur, guru les, konsultan curhat, dan kadang kalau malam jadi detektif kalau mendengar suara mencurigakan dari dapur. Apa itu? xixixi Ya, hidup saya kalau di rumah tidak jauh dari dapur, kamar, halaman, dan layar handphone (HP). Semuanya butuh mata, perhatian, dan konsentrasi. Tapi yang sering terlupakan, adalah siapa yang menjaga mata ini?

Pagi yang Padat, Mata yang Terus Bekerja.

Setiap hari, alarm HP saya berbunyi pukul 04.00 WIB. Tapi anehnya, mata ini seringkali sudah terbuka sebelum alarm berbunyi. Mungkin karena otak dan tubuh sudah hafal: pagi adalah waktu perang dunia versi ibu rumah tangga. Berlebihan banget, ya. ðŸ¤£

Pagi hari, saya mulai dengan menyalakan lampu dapur dan menyalakan kompor untuk memasak air. Kemudian kegiatan berikutnya yaitu menanak nasi dan kemudian saya tinggal untuk ibadah. Aktivitas Ibu rumah tangga pada umumnya lah, ya. Lanjut, pertempuran batin di dapur biasanya saya mulai pukul 05.30 WIB.

Menggoreng lauk, masak sayur, menyiapkan bekal anak dan suami, sambil sesekali ngecek notifikasi WhatsApp grup kelas atau wali murid barangkali ada informasi "tahu bulat". Pagi-pagi mata langsung dipaksa bekerja keras, menyesuaikan dari cahaya gelap ke terang, dan dari dunia nyata ke dunia digital.

Kadang aku berpikir, mata ini seperti alat super canggih yang tidak pernah benar-benar istirahat. Belum selesai menyiapkan sarapan, anakku sudah minta tolong mencarikan kaus kaki, jilbab, atau barang-barang kesayangannya.

“Ibunn, kaus kakiku cuma nemu yang sebelah!” jerit si sulung.

Aku pun dengan cepat melesat jadi “radar pencari kaos kaki hilang.” Dan entah kenapa, sring kali mata ini lebih jeli dari mata anak-anak itu sendiri. Padahal kaus kaki itu ada di tempat yang sama yaitu di atas kasur, tersembunyi di balik bantal. Kebiasaan kurang disiplin anak-anak kadang memang sebegitunya dan serandom itu ya, Bun. ðŸ¤­ 

Begitu mereka semua berangkat, barulah saya bisa merasa duduk dengan tenang. Tapi bukan untuk istirahat. Mata saya pindah tugas: scroll TikTok cari ide masakan, mengecek grup kantor barangkali ada informasi penting, dan membalas Whats App penting yang belum sempat saya balas. 

Eh, istirahat macam apa ini? Xixixi

Layar, Cahaya, dan Lelah yang Tak Kasat Mata.

Sadar atau tidak, waktu paling banyak dalam hidup saya sekarang dihabiskan menatap layar: komputer saat di kator, tablet anak, bahkan Televisi saat nonton sinetron di malam hari. Hahaha, Dan semua itu pelan-pelan bikin mata saya lelah, sangat lelah!

Awalnya cuma terasa berat. Tapi lama-lama seperti kering, perih, dan gatal.

Pernah suatu Sabtu, saya sedang bantu anak mengerjakan tugas dari sekolah. Mata saya sudah terasa perih, tapi saya terus tahan karena masih banyak yang harus dikerjakan. Sampai akhirnya, saya refleks mengucek mata, dan anak-anak menegur, “Ibun kenapa sih sering kucek-kucek mata?”

Itu tamparan kecil buat saya. Saya sadar, saya selalu menjadi mata untuk semua orang di rumah, tapi lupa menjaga mata saya sendiri.

Curhat Ibu-Ibu dan Solusi yang Tidak Disangka.

Seperti biasa, malam Sabtu adalah jadwal arisan online bareng gengs. Bukan cuma arisan, tapi juga ajang curhat, tanya resep, sampai tukar kabar skincare, dan drama rumah tangga. ðŸ¤­

Malam itu, saya iseng cerita tentang mata saya yang mulai terasa tidak nyaman. Saya kira hanya saya saja yang mengalami. Tapi ternyata, hampir semua teman saya juga mengalaminya.

“Iya, Dah. aku juga ngerasa gitu. Tiap habis masak lama atau nonton drama Korea di HP, mata langsung berasa kering.”

“Ikutannn, kadang malah ngilu kalau kelamaan buka HP, scroll socmed.”

Salah satu temanku, Lani, ikut berkomentar dan memberi saran “Coba pakai INSTO Dry Eyes. Aku udah pakai sebulan ini. Enak banget, langsung adem, dan mata jadi nggak se-perih sebelumnya.”

"Wah...Lani sama banget!" batin saya. Tapi karena kami semua ibu-ibu muda yang saling percaya, banyak yang pada akhirnya masukin Instro ke "keranjang belanja" bulanan.


Insto Dry Eyes Andalan Front Office

Pertemuan Pertama dengan Insto Dry Eyes.

Hari itu, saya tetesin Insto Dry Eyes ke mata. Sensasinya langsung adem dan nyaman. Rasanya seperti mata yang lelah seharian akhirnya bisa ‘minum’.

Setelah pemakaian pun, saya merasa mata ini lebih segar, tidak cepat lelah saat memba buku atau bisa lebih fokus membaca komposisi di kemasan bumbu dapur yang kadang tulisannya kecil-kecil banget. Begh! Rasa-rasanya memang kesal kalau sampai ada masalah dengan mata. Terkadang malah marah-marah menyalahkan se isi rumah ketika mata ini sedang tidak bisa diandalkan karena iritasi. 

Yaps! Kadang yang kecil seperti rasa perih di mata, mata kering, bisa berdampak besar ke emosi ibu rumah tangga. Maka dari itu, #MataKeringJanganSepelein karena kesehatan mata juga utama.

Menjadi Mata yang Sehat, Untuk Keluarga yang Kuat.

Saat anak rewel, kita yang tahu dia butuh pelukan. Saat suami pulang kerja, kita bisa membaca dari matanya kalau dia lelah dan butuh ditemani makan. Saat rumah berantakan, kita tetap bisa lihat hal indah di balik tumpukan mainan. Tapi semua itu tak bisa dilakukan dengan baik kalau mata kita sakit, perih, atau terlalu lelah untuk fokus.

Setelah pakai #InstoDryEyes, aku jadi lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan mata. Bukan cuma wajah yang perlu skincare, mata juga perlu dirawat. Apalagi untuk kita, ibu-ibu, yang jadi “mata” di setiap sudut rumah.

Insto Dry Eyes bukan sekadar tetes mata, tapi penyelamat kecil di tengah rutinitas besar. Mudah digunakan, bisa dibawa kemana saja, dan cepat terasa manfaatnya. Bahkan sekarang, saya selalu sedia Insto di rumah dan tas kerja karena kapan pun saya butuh, dia siap menjaga mata ini.

Mata Ibu Rumah Tangga Juga Butuh Dijaga.

Sering kali, kita ibu-ibu terlalu fokus menjaga semua orang di rumah, sampai lupa menjaga diri sendiri. Padahal, untuk terus bisa menjadi "mata" bagi keluarga, kita juga harus punya mata yang sehat. 

Saya tahu, saya bukan satu-satunya ibu rumah tangga yang merasa matanya makin gampang lelah. Karena itu saya ingin berbagi cerita ini, supaya ibu-ibu lain tahu bahwa keluhan kita bukan hal sepele. Insto Dry Eyes jadi salah satu solusi yang membawa perubahan besar dalam rutinitas saya. Saya bisa lebih fokus, lebih nyaman, dan lebih sabar karena mata saya tidak lagi “berteriak”.

Jadi, untuk semua ibu rumah tangga di luar sana, jangan lupa jaga mata, ya. Karena kita adalah mata yang menyinari rumah ini. Insto Dry Eyes, sahabat mata kering di tengah lelahnya cinta tanpa jeda. ðŸ’™

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (14)
    • ▼  Juni (2)
      • 6 Perbedaan Cat Waterproofing Asli dan Palsu, Patu...
      • Menjadi Mata di Setiap Sudut Rumah: Insto Dry Eyes...
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose