Pengalaman Ngajak Jasmine ke Salon

by - Februari 26, 2017

Weekend ini, aku punya rencana mendadak bareng Jasmine, dan Mbah Uti. Pergi ke Salon, gitu. 

Rasa-rasanya hampir delapan purnama aku ngga nyalon. Semenjak Kecemut hadir, untuk menyempatkan ke salon rasanya berat bangettt. Berat lho, ya. Bukan susah. Meski creambath dowang yang cuma butuh waktu satu jam. Tetap saja ngerasa BERAT. Maaph, Ibu solehah. 

A post shared by CERIS Family (@cerisfamily) on

Mumpung Suami ngga libur kerja, pagi-pagi aku merangkul Mbah Uti buat nyalon tanpa pamit ke suami. Hahahaha. Kalau yang ini solehah juga, ya.

Ngga pamit itu karena aku ngga ada rencana perawatan macem-macem, cuma pingin lebih enteng aja ini kepala. Begitu juga dengan Jasmine yang rambutnya udah panjang, tapi masih jarang. Pingin tak cukur juga, meski Ayah ngga bolehin. Qiqiqi

Ini kali pertama aku ngajak Jasmine ke Salon, dan pertama nyalon paska punya anak. Waarbiasaaa!

Kalau mau, dia bisa dicukur ke tukang cukur dekat rumah, sih. Tapi aku maunya di salon. Biar sama-sama enak. Jasmine cukur, aku cukur, Mbah Uti creambath. Semua bahagia kalau kayak gini, kan.

Ngajak balita ke Salon tuh butuh perhatian ekstra. Apalagi kalau si balita lagi senang-senangnya latihan jalan, dan megang benda apa saja yang dilihatnya. Woooow banget.

Sesampainya di Salon, Jasmine ngga memperlihatkan tanda-tanda mau rempong. Alhamdulillaah. Untuk berjaga-jaga, aku membelikan roti, dan susu botol di warung depan Salon. Namanya mendadak, amunisi untuk Jasmine lupa disiapkan. Vuma bawa air putih dowang.

Masuk Salon, Jasmine langsung tertarik dengan mobil-mobilan yang dijadikan kursi. Ini kursi khusus dipakai buat cukur anak balita. Tapi Jasmine ngga langsung cukur. Malah aku duluan yang dieksekusi, sementara Jasmine sibuk mainan di kursi mobil-mobilan, dan melihat ikan di aquarium. Pinter juga yang punya salon, ya.

Aktivitasnya ngga cuma itu, sih. Pas Jasmine mulai minta nenen, datanglah ke kursiku. Di depan kan ada kaca tuh, ya. Yaudah, mulai rempong laaaah. Megang satu per satu benda yang dilihatnya, termasuk alat cukur yang masih nyantol di stop kontak. Bikin merinding, deh.

Ngajak balita ke Salon sebenarnya ngga rempong-rempong amat, asal Si Kecil dalam kondisi fit, membawa camilan, minum, dan yang pasti bawa orang yang betul-betul sabar, paham banget dengan kondisi Si Kecil. Dalam hal ini senjatanya adalah Mbah Utiiiiiiii. Hahaha.

Makasih buat Mbak Yati yang udah bikin kepala aku lumayan enteng, udah sabar nyukur Jasmine yang tadinya lagi bobok, sampai akhirnya banguuun. Udah sabar mijitin Mbah Uti sampai tertidur. Hihihi. Makasih Afi Salon Banjarnegara dengan keramahan para pegawai, dan juga harga.

You May Also Like

3 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.