Akhir Pekan yang Kelam

by - November 29, 2015

Lemas seketika melihat foto yang dikirim adikku beberapa jam yang lalu. Foto tangan kiri Ibu yang sudah "ditempel" infus.

Ahad (29/10), saat angkutan umum berhenti di depan gerbang Puskesmas Madukara 1, memoriku kembali berputar pada apa yang telah terjadi bulan Agustus lalu. Di mana pada akhir bulan, malam hari menjadi suatu malam yang begitu kelam bagiku.

Aku ngga paham, kenapa Ibuku bisa berada di Puskesmas, padahal beliau pamit ke tukang pijit bersama Bapak.
Saat aku tanyakan kepada Bapak, ternyata sebelum berangkat pijit, terlebih dahulu cek tekanan darah. Aku kaget saat tahu tekanan darah ibuku mencapai 220.

Aku langsung lemas. Begitu juga dengan Bapak, Adik, dan Uwa yang sampai saat ini terus berada disamping Ibu. 

Setelah Sabtu lalu suami mengeluh lemas dan ngga enak badan, sekarang ditambah Ibu dengan keadaanya yang masih lemah. 

Huuft...guling manaaa guliing? 

Hanya bisa pasrah dan terus berdoa untuk kesembuhan orang-orang tersayang. Semoga segera diberi kesehatan. Bisa berkumpul kembali, makan bareng, nonton bareng, masak bareng!

You May Also Like

0 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.