• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Hello, Parents! Orang tua mana yang tega melepaskan anak usia 6 tahun pergi renang sendirian? Sepertinya jarang, ya. Sekalipun ada orang dewasa yang membersamainya, tapi banyak orang tua yang merasa belum tega dan pastinya banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan. Keselamatan anak, misalnya. Atau, ada juga orang tua yang merasa buah hatinya belum sepenuhnya bisa mandiri di usia tersebut.
 
Anak Usia 6 Tahun Pergi Renang Tanpa Orang Tua

Tolak ukur sikap mandiri anak memang tidak tergantung pada usia. Orang tua dapat melihat kemandiriannya pada kesiapan anak ketika akan bepergian. Bagaimana anak sudah dapat memahami arah, sudah mampu berkomunikasi dengan orang lain, memahami rambu-rambu lalu lintas, dan teliti terhadap barang bawaannya. Paling tidak dengan identifikasi tersebut, orang tua sudah punya sedikit keyanikan untuk mengizinkan anak bepergian sendiri.
 

Kronologi Anak Usia 6 Tahun Pergi Renang Tanpa Orang Tua. 

Jum'at, 19/6/2022 pukul 13.30. Siang itu saya baru saja pulang dari dinas dalam kota. Baru saja duduk dan merasakan kenyamanan, saya menerima telepon dari Bapak. Beliau mengabarkan bahwa cucu kesayangannya sudah lama tidak terlihat di sekitar rumah. Dari penyampaiannya, Bapak khawatir sekali. Sampai saya yang biasanya selalu berusaha menyikapi telepon dengan tenang, kali ini ikut khawatir.

Jujur, tubuh ini masih membutuhkan istirahat mengingat baru melakukan perjalanan yang cukup jauh dengan medan yang tidak biasa. Namun tentu saja saya tidak bisa kembali merasakan kenyamanan duduk di kursi. Terlebih saat saya kembali menerima telepon dari Bapak dan menerima update informasi kalau Kecemut pergi bersama teman baiknya dengan mengendarai angkutan umum menuju arah Cangking, sebuah obyek wisata wahana air yang jaraknya kurang lebih 15 km dari rumah dan harus naik angkutan umum 2 kali untuk sampai lokasi.

Suami yang saat itu masih kerja, langsung saya kabari dan shock banget, sama seperti saya ketika mendengar kabar yang membuat lutut lemas seketika. Saking was wasnya, saya langsung ambil kontak sepeda motor untuk bergegas menyusul ke Cangkring. Baru keluar dari ruangan, hujan turun dan langsung deras. Terbayang hati ini seperti apa, Bun?

Mengulang Kesalahan yang Sama. Namun, Kali Ini Lebih Astgahfirullahal'adzim. 


Kejadian ini tidak hanya sekali. Setelah Jum'at Kecemut renang bersama seorang teman baiknya, Minggunya dia kembali melakukan hal yang sama. Kali ini dia ke Cangkring tidak hanya bersama satu teman, namun bersama lima temannya dan yang paling besar adalah usia 9 tahun. FYI, ini bukan kali pertama Kecemut pergi ke Cangkring. Kami sekeluarga sering renang di sana. Bisa dibilang, tempat renang ini menjadi kolam renang favorit karena airnya jernih alama dan aroma kaporitnya tidak begitu terasa.

Terlalu khawatir amarah saya akan meledak saat bertemu dengan Kecemut di Jum'at sore, saya dan suami memilih untuk sama-sama menenangkan hati. Kami tanya jawab dengan santai meskipun sebenarnya ingin sekali meninggikan volume suara. Kami memberikan pengertian dan meminta tolong kepada Kecemut untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan lagi. 

Hati ini rasanya tidak rela atas pengambilan keputusan Kecemut untuk pergi bersama temannya. Tapi saya merasa harus punya waktu khusus untuk menumpahkan semuanya sampai tuntas dengan harapan Kecemut lebih paham lagi. Belum sampai tumpah, kejadian yang sama kembali terulang pada hari Minggu. Artinya, masih dalam minggu yang sama, Kecemut melakukan kesalahan yang sama.

Sampai di sini, mungkin ada yang bertanya-tanya, "Bagaimana anak-anak yang masih di bawah umur bisa sampai Cangkring? Berapa uang yang mereka bawa untuk dapat menikmati wahana air? Apakah mereka bisa menyeberang jalan? Apakah di angkutan umum mereka baik-baik saja?"

Saya speechless! Apalagi ketika tahu mereka ke Cangkring membawa uang saku 100 ribu yang mana uang tersebut didapat dari Kecemut. Hiks...Kecemut memberanikan diri mengambil uang lembaran berwarna merah yang saya simpan di lemari. Kebetulan tersisa satu lembar. Memang tidak terlihat, tapi mungkin dia tahu tempat saya menyimpan uang. Dan ini kali pertama dia mengambil uang orang tuanya tanpa izin.

Sebagai orang tua, shock banget rasanya. Hati ini patah rasanya, se patah-patahnya. Bukan hanya lutut saja yang lemas, tubuh ini serasa tak bertulang. 

Anak Memang Seorang Peniru Ulung.

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pepatah yang sering kita baca dan dengar ini dipakai untuk mengacu pada adanya kemiripan sikap, perilaku, dan pola pikir antara orang tua dengan anak-anak. Pun dengan istilah anak adalah seorang peniru ulung. Peran Ayah Ibun atau orang di sektiar anak dalam memberikan stimulus sangatlah penting, karena sikap, perilaku dan kata-kata yang baik atau buruk yang keluar dari mulut akan sangat mudah di tiru oleh anak.

Terkadang ada orang tua yang lupa akan pribadinya yang sekarang atau saat sudah menjadi orang tua. Anak-anak setiap hari bersama kita, mulai dari bangun tidur, hingga kembali tidur pada malam hari. Mereka dapat melihat, mengamati, bahkan meniru apa saja yang kita lakukan. Dan sudah menjadi hal biasa ketika anak melakukan kesalahan kususnya dari sisi perilaku pasti akan dihubungkan dengan orang tuanya.

Dalam konteks kesalahan yang dilakukan Kecemut, tidak sedikit orang yang berkomentar kalau perilakunya sama persis dengan Ibunya saat masih kecil. Iya, kali ini obyeknya adalah Ibunya, bukan Ayahnya. Hahaha.

Anak Memang Seorang Peniru Ulung


Menurut mereka, dulu saat saya masih kecil suka bepergian sampai membuat orang tua bingung harus mencari ke mana. Komentar ini langsung saya patahkan, dong. Ibu saya pun tidak membenarkannya. Karena faktanya, saya mulai sering jarang pulang karena Traveling, tuh, sejak lulus kuliah dan menjadi seorang Ibu.

Kecemut menjadi lebih berani dibanding teman-teman lain yang seusianya karena mungkin sering melihat saya pergi bersama teman-teman meskipun hanya melihat dalam bentuk dokumentasi. Dia juga tahu kalau saya lebih memilih naik angkutan umum ketika bepergian. Dia paham betul karena sering saya ikutkan. 

Jadi, dia melihat seluruh aktivitas saya ketika sedang bepergian bersama teman-teman atau rekan kerja. Mungkin mulai dari sini, dia pelan-pelan belajar meniru untuk bepergian dengan transportasi umum. Yang membuat saya shock, kenapa ini terjadi disaat usianya masih sangat dini di mana tingkat keamanan transportasi umum, khususnya angkutan dalam kota di tempat saya tinggal belum semua aman, ramah dan nyaman untuk anak-anak.

Anak Adalah Tempat Belajar Bagi Para Orang Tua.

Satu yang menjadi catatan kami, khususnya saya yang lebih sering mengajak anak-anak bepergian kerap lupa menyampaikan informasi penting seperti kapan anak-anak boleh mulai naik transportasi umum. Saya seringnya hanya menyampaikan, "nanti kalau sudah besar, nanti kalau sudah berani, nanti kalau sudah punya uang, nanti nanti dan banyak nantinya", tanpa menyertakan detailnya. 

Kejadian ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Dan memang benar, orang tua bisa belajar banyak dari anak-anak. Ya...barangkali pesan yang disampaikan kurang tepat atau bahkan tidak tepat. Entah dari cara penyampaiannya, penggunaan bahasa, istilah, atau hal lainnya. 

Berkomunikasi atau menyampaikan pesan kepada anak-anak yang sekiranya memiliki risiko memang harus disampaikan secara penuh termasuk "do and don't", tidak boleh setengah-setengah.

"Nanti kalau sudah besar, yaa...kira-kira saat Mbak sudah SMP, baru bisa mulai naik angkutan umum. Itu pun kalau Mbak sudah merasa berani." Mungkin komunikasi tepatnya seperti ini. Ada kejelasan karena kadang anak-anak juga tidak bertanya balik.

Lebih lengkap lagi, sampaikan alasan kenapa baru bisa melakukannya saat sudah besar, saat sudah SMP. Termasuk risiko-risikonya tanpa ada maksud menakut-nakuti. Harus pandai-pandai dalam mengambil angle saat berkomunikasi dengan anak-anak. Pelan, fokus, jangan terburu-terburu ketika sedang mulai bercakap penting dengan anak-anak dan harus sampai tuntas tidak meninggalkan keraguan atau pertanyaan.

Malam itu, tepatnya setelah kejadian kedua Kecemut pergi ke Cangkring, saya dan suami ngbrol sampai dini hari karena kemi merasa keberanian Kecemut kali ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Obrolan kami mengalir begitu saja sampai tak terasa air mata ini sesekali menetes saking sedihnya. Apalagi hampir semua orang di desa kami tahu kejadian yang melibatkan lima anak.

kolam renang cangkring

Bisa dibilang, kejadian ini sempat viral di Desa tempat kami tinggal. Kira-kira selama sepekan. Hampir setiap berpapasan dengan orang, mereka menyapa Kecemut dengan bercandaan "Ayo ke Cangkring lagi". Mereka bercanda, sih, tapi melihat ekspresi Kecemut kasihan juga. Kami berharap semoga dia paham dengan kesalahannya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Tarik nafas, sekian curhatan Ibun kali ini, ya. xixixi
Share
Tweet
Pin
Share
7 komentar

Dulu, prasangka-prasangka buruk tentang tumbuh kembang anak kerap menghantui saya. Latar belakangnya sangat sederhana, karena tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa anak yang ditinggal kerja oleh orangtuanya kemungkinan mendapatkan perhatian dari orangtua sangat kecil. Orangtua lebih dominan mengurus pekerjaan kantor yang banyak target atau deadline, sementara tugas sebagai ibu rumah tangga kadang tidak dibuat timeline. Ini yang kadang menyebabkan kurang seimbang antara tugas sebagai Ibu Rumah Tangga dan Ibu  Bekerja.

perkembangan kosakata anak

"Duh, sudah usia 2 tahun, tapi anak saya belum banyak mengeluarkan kosakata. Bahkan yang simpel pun. Apa karena saya sebagai Ibu kurang perhatian dengan anak, ya?"

Mulai dari sini, sebagai Ibu Bekerja pasti akan mulai melakukan evaluasi. Bukan hanya Ibu Bekerja, semua Ibu pasti akan mulai berbenah diri. Jangankan usia 2 tahun, ketika usia anak masuk 12 bulan atau 1 tahun namun belum banyak kosakata yang terucap, orangtua pasti mencari tahu penyebabnya. Apakah anak tersebut memang belum bisa melafalkan kata, malas berbicara, atau speech delay (keterlambatan dalam berbicara).

Di tempat tinggal saya kadang masih ada orangtua yang menyuarakan bahwa tumbuh kembang anak, tuh, tidak bisa bersamaan antara berbicara dan berjalan. Ketika anak usia satu tahun belum bisa mengucapkan kata-kata pendek atau milestonenya sedikit, biasanya dia sudah mampu berjalan. Pun sebaliknya. Tapi sayangnya ini hanya mitos saja karena memang belum ada bukti atau penelitian yang menerangkan bahwa tahap perkembangan motoriknya lebih cepat, lantas perkembangan bahasanya jadi terlambat. 

Peran Ibu Dalam Perkembangan Kosakata Anak.

Sebenarnya untuk melatih anak berbicara bukan hanya "tugas" Ibu saja melainkan tugas kedua orangtuanya. Namun pada praktiknya memang nurani Ibu merasa lebih dekat dengan anak-anaknya. Apalagi perihal berbicara, membacakan dongeng, kehadiran atau peran Ibu paling mendominasi. Dan anak akan bertambah kosakatanya ketika diajak ngobrol atau dibacakan dongeng.

Ditambah lagi saat si Kecil minta diskusi dengan Ibu atau berbicara apa saja sekalipun menurut Ibu tidak penting, Ibu harus menjadi pendengar yang baik. Menyimak dengan seksama dan wajib memberikan respon positif. Iya, tanggapan baik sekecil apapun atau malah sebatas ekspresi, ini sangat berarti bagi anak. 

Melakukan Evaluasi Atau Bila Perlu Konsultasi Dengan Dokter.

Sudah pasti pikiran dan hati tidak tenang ketika melihat anak susah berbicara. Menyalahkan diri sendiri dan melabelkan sebagai Ibu yang tidak bisa merawat anak pun bisa jadi terucap. Melakukan koreksi diri itu penting. Karena terkadang ada faktor keturunan yang tidak disadari oleh orangtua. Mengingat-ingat ke masa lalu juga bisa kalau sekiranya perlu.

Evaluasi tidak hanya pada orangtua saja, pada anak pun. Siapa tahu memang ada faktor yang membuat anak susah berbicara atau susah menambah kosakata baru. Bila perlu konsultasikan dengan Dokter ya, Buk. Jangan lupa untuk cari tahu dan memahami panduan perkembangan bahasa si kecil. Pada usia berapa anak mulai mengenal kata sederhana seperti Ibu, Ayah, Kakak, Adik.

Memantau Perkembangan Kosakata Anak.

Anak kedua saya, Wildan kerap salah mengucap atau cara melafalkannya belum bisa utuh. Ketika dia melihat Kucing, dia akan menyapanya dengan Meong atau Empus. Kemudian, menyebut namanya sendiri bukan Wildan melainkan Indan. Lalu, sering juga salah pengucapan. Sebagai contoh adalah Susu, dia menyebutnya Tutu.

Ah...tidak masalah, karena masih pada umumnya. Pengucapannya pun masih wajar dan terdengar sama.

Oh tidak bisa, Bun. Prinsip saya, berbicaralah dengan pengucapan yang benar, agar anak belajar mengucapkan kata-kata secara benar pula. Dan iya, ketika Wildan memanggil Kucing "sini meong. Atau, pas dia bilang mau ngasih makan embek.", saya langsung membenarkannya bahwa itu adalah kucing. Bahwa itu adalah kambing.

Saya tetap kekeuh dalam pendirian, termasuk saat dia memanggil dirinya dengan nama Indan, saya langsung mengoreksinya. "Anak Ibuk namanya Wildan, bukan Indan." Dan dia pun bisa mengucapkan Wildan. Meskipun melafalkannya memang belum bisa sejelas orang dewasa, namun setidaknya dia tahu dan paham kata yang harusnya dikeluarkan.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Hai, Parents! Tidak terasa kegiatan belajar mengajar di Sekolah telah berjalan selama tiga bulan, ya. Rasa-rasanya belum lama Kecemut mengenakan segaram merah putih untuk pertama kalinya. Eh...awal September lalu, wali kelasnya mengirimkan jadwal Penilaian Tengah Semester (PTS) melalui WhatsApp Group wali murid. Betapa waktu berjalan terasa begitu cepat. ðŸ™ˆ

ketika anak penilaian tengah semester, apa yang harus orangtua lakukan

Penilaian belajar siswa selama setengah semester biasanya dilaksanakan pada pekan ke-8 atau ke-9 dalam satu semester. Dan untuk materi yang diujikan yaitu mengenai kompetensi dasar. Meskipun materi yang akan masuk penilaian belum banyak dan masih dasar, kami tidak boleh menyepelekan karena ini menjadi pengalaman pertama bagi kami mendampingi anak belajar untuk persiapan PTS. ðŸ˜Š

Betul, ini adalah pengalaman pertama kami sebagai orangtua mendampingi anak PTS. Pun menjadi pengalaman pertama bagi Kecemut mengikuti PTS. Pengalaman serba pertama biasanya akan menjadi pengalaman yang sangat berharga, dan akan menjadi momen yang tak terlupakan sepanjang masa. Kenapa? Karena akan banyak pelajaran yang didapatkan, mulai dari memberikan pemahaman, menyiapkan mental anak, sampai kami bersama-sama melihat hasil dari kerja keras atas usaha-usaha yang telah dilakukan.

Berikut 5 Hal yang Orangtua Lakukan Ketika Anak Akan Mengikuti PTS.

"Ah, baru PTS ini. Belum juga Ujian Tengah Semester (UTS). Terpenting, kan, nilai UTSnya." 

Mungkin ada orangtua yang berpendapat demikian. Apapun pendapat dari masing-masing orangtua, tuh, sah-sah saja. Tapi kami yakin setiap orangtua pasti akan berusaha memberikan yang terbaik untuk pendidikan bagi anak-anaknya. Apalagi kita semua tahu, bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan PTS yaitu sebagai bentuk evaluasi untuk mengetahui capaian siswa selama tiga bulan pada tiap semester. Dan kita semua juga tahu bahwa PTS ini menjadi salah satu bekal untuk mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS).

Ada banyak hal yang dilakukan orangtua ketika anak hendak PTS, berikut 5 hal hal yang kami lakukan ketika Kecemut akan mengikuti PTS untuk pertama kalinya.

5 Hal yang Orangtua Lakukan Ketika Anak Akan Mengikuti PTS.

1. Memberikan Pemahaman Kepada Anak Tentang PTS.

Karena untuk pertama kalinya, kadang anak belum paham betul apa itu PTS. Wali kelas biasanya sudah memberikan informasi perihal kegiatan rutin ini minimal seminggu sebelum pelaksanaan. Namun kadang ada saja anak yang belum bisa menerima informasi secara utuh. Setelah mendapatkan jadwal fix dari wali kelas, kami pun memberikan pemahaman kepada Kecemut bahwa tidak lama lagi akan dilaksanakan ujian di sekolahnya.

Saat saya menyampaikan perihal kegiatan ujian, dia langsung jawab "udah tauu, Ibu. Bu Guru sudah menyampaikan. Udah tauuu...udah tauuuu...." 

Yha...kadang begitu anak-anak ya, Bun. Tapi meskipun anak merasa sudah tau banget, tapi kami tetap memberikan tambahan informasi jika kegiatan ujian ini dilakukan secara serius, bukan belajar seperti hari biasa agar anak semakin paham. Kami juga menyampaikan, saat nanti Bu Guru memberikan soal-soal untuk dikerjakan. Sebagai gambaran, saya pun meminta tolong kepada suami untuk mengambil modul pendalaman materi yang dilengkapi soal-soal. FYI, modul atau buku tersebut adalah modul yang biasa digunakan untuk belajar disekolahnya. 

2. Membangun Mental Anak Sejak Dini.

Ketika anak sudah paham apa saja yang akan dia lakukan ketika PTS, maka berikutnya kami mulai memberikan gambaran-gambaran ketika PTS dimulai. Pada hari-hari biasa, ketika anak masuk kelas akan ada komunikasi secara aktif di ruang kelas, komunikasi antara guru dan anak atau antar anak. Ini sangat berbeda saat kegiatan PTS mulai berlangsung yang mana suasana kelas mungkin akan menjadi lebih tenang karena tidak banyak interaksi. Mulai dari sini, mungkin anak dalam hati akan bertanya-tanya, "kenapa teman-teman pada sibuk sendiri? kenapa Bu Guru tidak bersuara seperti biasanya?" dan mungkin masih banyak pertanyaan yang belum terjawab oleh dirinya sendiri.

Membangun Mental Anak Sejak Dini.

Sebelum memulai PTS, Wali Kelas biasanya akan menyampaikan "Do and Don't" selama PTS berlangsung. Namun karena untuk pertama kalinya mengikuti PTS, kami sudah menyampaikan terlebih dahulu kepada Kecemut dengan harapan mentalnya tetap terjaga saat PTS akan dimulai. Ada beberapa hal yang kami sampaikan seperti saat PTS berlangsung tidak ada tanya jawab sekalipun dengan teman sebangku kecuali ada yang penting. Pinjam penghapus, misalnya. ðŸ¤­

PTS adalah saatnya menjawab soal-soal secara mandiri, siapkan alat tulis, tidak boleh menyontek, dan tidak boleh bersuara di kelas kecuali ada yang akan disampaikan. Ini menjadi point juga sekaligus sebagai pondasi atau mindset. Karena ini merupakan PTS pertama bagi Kecemut, kami tidak ingin mentalnya menciut hanya karena diingatkan oleh teman-temannya untuk tidak bersuara atau ditegur karena melirik tajam pekerjaan teman lain. ðŸ˜†

3. Hadir Secara Langsung Ketika Anak Sedang Belajar.

Cara belajar anak saat ini sangat berbeda dengan saya saat masih SD. Dulu, saya sering belajar secara mandiri. Saat akan UTS pun saya merasa tidak masalah untuk belajar sendiri tanpa didampingi orangtua. Dan saya tetap merasa nyaman, aman, dan ya mungkin karena terbiasanya saja, ya. ðŸ¤­

Berbeda dengan anak zaman sekarang, khususnya anak SD. Rasa-rasanya tidak sampai hati membiarkan Kecemut belajar mandiri. Ini yang saya rasakan sebagai Ibu. Mungkin karena sering membaca artikel parenting yang mana hadirnya orangtua secara fisik sangat berpengaruh khususnya dalam tumbuh kembang anak. Dengan cara ini juga diyakini dapat menambah semangat anak untuk belajar karena anak merasa lebih diperhatikan. Apalagi ini pengalaman pertama buat Kecemut mengikuti PTS, kami merasa harus memastikan materi-materi mana saja yang sudah dia kuasai dan sebaliknya.

4. Melakukan Komunikasi Lebih Intens Dengan Anak.

Memberikan rasa nyaman dan aman kepada Kecemut sudah menjadi kewajiban kami sebagai orangtua. Setiap orang tua sudah pasti ingin menjadi "pelabuhan" atau sandaran pertama bagi anak-anaknya. Begitu juga dengan kami.

Sebelum tidur malam, saya sebagai Ibu sering melakukan ritual khusus dengan anak-anak yaitu ngobrol dan sesekali deep talk kalau memang diperlukan. Karena sudah menjadi rutinitas, jadi tidak ada rasa canggung ketika hendak berkomunikasi. Dan kami melakukan komunikasi lebih intens ketika Kecemut sedang ada kegiatan khusus di sekolahnya, seperti kegiatan PTS.

Komunikasi kali ini tidak lagi ringan seperti tanya kabar, tapi lebih intens lagi. Menanyakan pengamalan mengikuti PTS, ini seperti evaluasi atau review. Yha...siapa tahu masih ada hal masih belum dia pahami, apalagi ini merupakan kegiatan untuk pertama kali baginya.

5. Mengucapkan Terima Kasih, Apapun Hasilnya.

Nah, terakhir ini yang selalu kami ingat. Adalah mengucapkan terima kasih kepada anak, apapun hasilnya. Dalam hati kecil orangtua, ketika anak memperoleh nilai yang bagi orangtua kurang memuaskan, mungkin tidak mudah untuk mengucapkan terima kasih, ya. Namun ketika anak sudah belajar dengan rajin, ada proses yang terlihat, jangan ragu untuk mengucapkan terima kasih. Kami sampai saat ini belum tahu hasil PTS Kecemut karena sekolah tidak membagikan hasilnya. Namun, kami tetap mengucapkan terima kasih karena kami sangat menghargai usaha dia dalam belajar persiapan PTS setiap harinya.

Ketika Anak Penilaian Tengah Semester

Sebagai Ibu, saya sebenarnya masih penasaran dengan hasil PTS meskipun Kecemut ketika saya tanya tentang soal-soal PTS selalu jawab "Aku bisa jawab semuanya. Aku bisa, Ibu. Gampang banget, Bu.", tidak tahu kenapa rasanya tetap saja belum tenang karena belum melihat apa yang dia kerjakan. Yha....setidaknya bisa menjadi evaluasi bagi saya dan suami untuk persiapan Ujian Tengah Semester (UTS) nanti.

Pengalaman Anak Mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS) Untuk Pertama Kali.

Hari pertama Kecemut mengikuti PTS untuk pertama kalinya, malam harinya ketika kami ngobrol, dia bercerita ada rasa takut. Namun setelah kami ngobrol, ternyata bukan takut yang dia rasakan, melainkan lebih pada khawatir kalau ada yang minta menyontek. ðŸ˜‚ Sebagai Ibu yang setiap hari mendampinginya belajar, saya merasa bahagia karena beberapa hal yang saya sampaikan sebelum PTS sudah bisa dia implementasikan. Saya juga bahagia setiap Kecemut menyampaikan jika apa yang sudah dipelajari, sebagian banyak keluar di PTS dan alhamdulillah dia masih ingat apa saja materinya. Alhamdulillah....

Di sisi lain, dia menyampaikan ada beberapa soal yang susah untuk dikerjakan yaitu pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Saya ingat betul ketika dia belajar surah al-fatihah. Saat melafalkan, dia mampu. Namun, ketika diminta untuk menulis ayat-nya secara acak, dia belum bisa. Bagian ini saya sangat maklum karena Kecemut memang baru bisa menulis huruf hijaiyah yang satuan, belum bisa menyambung huruf hijaiyah.

Bagaimana, Parents? Punya pengalaman serupa dengan saya, yuk ngobrol seru lewat kolom komentar. ðŸ˜‰
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Singapura adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang selalu ramai wisatawan. Hal tersebut karena Singapura memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Tak hanya itu saja, akomodasi di Singapura juga sangat banyak pilihannya sehingga wisatawan merasa diberi kemudahan ketika berlibur di negara tersebut. Kamu bisa temukan akomodasi terbaik di Traveloka, misalnya mencari apartemen di Singapura, hotel, atau bentuk penginapan lainnya. 

Kawasan-kawasan di Singapura memiliki ciri khas dan suasana yang berbeda-beda, setiap wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang berbeda-beda. Kawasan di negara ini yang tak boleh kamu lewatkan adalah Chinatown. 

Kawasan Chinatown selalu ramai wisatawan karena menghadirkan wisata budaya, sejarah, hingga kuliner. Saat pertama kali menginjakkan kaki di Chinatown, kamu akan disuguhkan pertokoan-pertokoan khas China dengan lampion merah dan ornamen merah yang erat dengan budaya Tiongkok. Meski sangat kental dengan budaya China, namun daerah ini pun masih terlihat sisi modernnya. 

Mengunjungi Chinatown dirasa tak cukup jika sehari saja, kamu bisa booking hotel di Chinatown Singapore via Traveloka dan dapatkan banyak penawaran menarik.

apartemen di chinatown

Nah, buat kamu yang memiliki rencana liburan di Chinatown, Singapura, berikut ini adalah rekomendasi aktivitas seru yang bisa kamu lakukan di tempat ini. 

1. Berkeliling di Chinatown Street Market.

Seperti yang sudah dibahas di atas, di Chinatown ada banyak pertokoan, maka rekomendasi aktivitas yang harus kamu lakukan di daerah ini adalah berkeliling di Chinatown Street Market. Pasar di Chinatown biasanya buka pukul 9.30 pagi waktu setempat dan tutup pukul 8 malam. 

Ada banyak cindera mata yang bisa kamu beli sebagai oleh-oleh hingga jajanan kaki lima khas Singapura. Bila kamu mengunjungi China Town saat tahun baru imlek, kawasan ini menjadi sangat ramai, jika beruntung kamu bisa menyaksikan pagelaran festival tradisional Tiongkok. 

2. Cicipi Masakan Tradisional di Chinatown.

Kamu harus mencoba makanan khas China di daerah ini. Di Chinatown ada labirin jalanan sempit yang sering disebut masyarakat lokal dengan sebutan Chinatown Food Street yang berisi surganya kuliner. Berkeliling jalanan Chinatown Street Food bisa memanjakan lidah dan perutmu, kamu juga akan mendapatkan pengalaman bersantap makanan yang belum pernah kamu coba sebelumnya. 

Makanan-makanan yang wajib kamu cicipi di antaranya adalah nasi ayam Hainan yang sangat terkenal di tempat ini, dimsum, kue lobak, dan roti gulung tepung beras yang disajikan dengan saus yang gurih. Kamu juga wajib mencicipi kue labu kukus yang ada di pinggiran Chinatown yang sangat oriental dan khas. 

3. Kunjungi People’s Park.

People’s Park adalah sebuah bangunan residental yang berada di tengah Chinatown, bangunan ini sudah dibangun sejak tahun 1970 hingga 1973. People’s Park merupakan pusat perbelanjaan pertama di seluruh Asia Tenggara. People’s Park berada tepat di seberang MRT Chinatown jadi sangat mudah untuk dijangkau. 

Masuk ke dalam People’s Park kamu akan merasakan nuansa lokal, dibandingkan jalan-jalan di Chinatown Street yang sangat terasa tempat wisatanya. Di dalam People’s Park kamu akan melihat food court yang menjual makanan khas tempat ini hingga makanan-makanan dari Asia Tenggara, selain itu juga banyak barang-barang murah yang bisa kamu beli. 

Tak hanya sangat cocok untuk berbelanja, kamu juga bisa mendapatkan foto yang Instagramable dari parkiran People’s Park dengan background gedung berwarna kuning besar. 

4. Nikmati Pameran Interaktif di Singapore City Gallery.

Kamu tidak hanya bisa berbelanja atau mencoba makanan-makanan saja di Chinatown, tempat ini juga terdapat galeri yang berisi detail dari wilayah tengah Singapura. Kamu akan disuguhkan maket besar yang menawan dan melihat beberapa daerah Singapura di dalamnya. 

Maket-maket di Singapore City Gallery juga menunjukkan perubahan kota dalam beberapa tahun hingga menjadi sangat menarik dan modern seperti saat ini, bahkan kamu juga bisa melihat Singapura dalam beberapa tahun ke depan yang marketnya sudah dipamerkan di galeri ini. 

Singapore City Gallery berada di 45 Maxwell Road The URA Centre dan buka mulai pukul 9 sampai 5 sore waktu setempat, untuk hari Minggu galeri ini tutup. 

singapore city gallery

5. Menonton Teater di Drama Box.

Pertunjukan warga lokal Singapura bisa kamu tonton di Drama Box yang berlokasi di 14A-C, Trengganu Street, Singapore. Kamu bisa kunjungi Drama Box pada pukul 10 pagi sampai 6 sore waktu setempat.

Penampilan teatrikal dengan cerita yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan rasa tanggung jawab bisa kamu tonton di Drama Box, sangat cocok buat kamu penyuka drama dan teater. Salah satu drama terkenal di Drama Box adalah Chinatown Crossing yang membuat kamu serasa diajak berkeliling Chinatown.

Itulah rekomendasi aktivitas seru di Chinatown, Singapura. Agar liburanmu menjadi lebih menyenangkan, dapatkan akomodasi paling nyaman di Singapura lewat Traveloka. Di Traveloka kamu bisa temukan akomodasi bergaya privat dengan membuka halaman Holiday Stays. 

Holiday Stays di Traveloka adalah sebuah produk terbaru yang awalnya bernama Villa and Apartment. Ada banyak jenis akomodasi bergaya privat yang tersedia di Holiday Stays, mulai dari villa, apartemen, penginapan, homestay atau guest house, resort, dan glamping. Yuk, buka aplikasi Traveloka di smartphone dan temukan produk Holiday Stays terbaik!

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Advan Tab VX, Tablet Andalan Keluarga - Menyalurkan hobi anak dengan memanfaatkan gadget sebagai sarana untuk mendalami hobinya sudah bukan lagi hal yang baru ya, Moms. Banyak dari mereka yang memilih belajar dengan menggunakan gadget. Berlajar menggambar, misalnya. Meskipun sudah dibelikan pensil dan buku gambar, kadang anak-anak juga mengunduh aplikasi tertentu untuk belajar menggambar sekaligus mewarnai.

Melihat anak-anak semangat berkarya menggunakan gadget, orang tua pun akan tergerak untuk membelikan gadget dengan spesifikasi yang mumpuni supaya kegiatan belajar mereka lebih menyenangkan. Iya, orang tua pastinya merasa sedih ketika menjumpai anak yang sedang semangat belajar menggambar atau mewarnai tiba-tiba gadgetnya hang. Lagi asyik belajar menulis atau belajar penjumlahan, tiba-tiba tablet mati karena daya baterai rendah. Belum lagi buat menyalurkan hobi gaming dan nonton di kanal YouTube yang membutuhkan waktu enggak sedikit.

Waktunya Berinteraksi dengan Gadget!

Saya mendampingi anak-anak bermain smartphone setiap hari. Iya, smatphone ada dalam genggaman mereka setiap harinya. Hanya saja, saya dan suami punya waktu khusus memberikan akses kepada mereka untuk berinteraksi dengan gadget. Mereka sama-sama boleh bermain smartphone ketika kami di rumah sekalipun Mbak sudah kami belikan gadget untuk konsumsi pribadinya. Sementara Mamas yang usianya sebentar lagi dua tahun tapi sudah kenal henpon, dia selalu dalam pengawasan meskipun sebatas nonton YouTube.

Anak-anak bisa bertahan lama di depan layar smartphone ya, Moms. Aktivitas gaming saja bisa sampai 30 menit tanpa ada jeda. Pun dengan nonton YouTube. Kalau enggak didampingi, bisa lebih lama lagi. Untuk aktivitas belajar, sih, mau berjam-jam kami jarang membatasi. Sama halnya dengan aktivitas belajar dari rumah atau daring yang waktunya menyesuaikan. Selama membutuhkan gadget untuk belajar, kami memberikan akses. Itu pun tetap dalam pemantauan, enggak dibiarkan begitu saja. Khawatir di tengah jalan fungsi gadgetnya belok kanan alias digunakan untuk gaming. ðŸ˜‚

Saya berusaha memastikan anak-anak aman dan nyaman dalam menggunakan gadget. Standard utama sebelum membeli gadget, saya harus memastikan dulu lebar layar dan kapasitas baterainya. Pilihan pasti jatuh pada tablet untuk kenyamanan mereka. Dan saat tahu Advan Indonesia meluncurkan Advan Tab VX, membaca spesifikasinya saya langsung klik karena tablet tersebut bisa digunakan siapa saja; anak-anak dan orang tua. Betul-betul tablet andalan keluarga.

Advan Tab VX Bisa Buat Apa Saja?

Ibu Pekerja Bisa Menyelesaikan Pekerjaan Harian dengan Cepat.

Saya tipe ibu pekerja yang kalau punya gawai lelet, tuh, mood kerja langsung turun. Eh...mungkin semua pekerja seperti itu kalik, ya. Peralatan penunjang kerja seperti gadget akan sangat membantu pekerjaan harian. Sekalipun di kantor sudah disediakan komputer atau laptop, tapi kalau lagi dinas luar lebih memanfaatkan tablet. Apalagi jika dikejar deadline dan sedang mobile, tablet sangat membantu. Senang banget pastinya kalau bisa melakukan kegiatan mobile dengan tablet dari Advan ini.

spesifikasi advan tab VX

Berikut kelebihan Advan Tab VX untuk menyelesaikan pekerjaan harian:

  • Bisa Running banyak aplikasi (Email, WA, EXCEL, Youtube, Browsing 5 windows berbeda;
  • Bisa Split Screen Zoom Video Meeting dan Microsoft Word;
  • Nyaman banget buat meeting online karena front camera-nya wider sehingga bisa meng-capture muka dan badan lebih proporsional;
  • Suaranya juga kedengeran jelas karena ada 4 speaker;
  • Bisa DUAL SIM bisa remote working and internetan di luar rumah dan kantor;
  • Bisa mengetik dengan keyboard, menggerakan mouse, menulis dengan stylus, dan mengirim data antar perangkat lebih cepat dan stabil.

Content Creator Dapat Mengedit Video dan Foto dengan Berbagai Macam Aplikasi.

Selain sebagai Ibu Pekerja, saya juga sebagai pembuat konten. Hampir setiap hari saya mengedit foto dan video sebagai penunjang artikel dan juga kebutuhan unggah di sosial media. Dengan dibekali Unisoc Tiger T618 atau setara dengan Snapdragon 675 dan RAM 8GB, edit video full HD 1080p 30fps, lho. Proses sampai rendering video pasti no ngelag! Pun dengan edit foto terasa ringan. Foto full HD 1080p compatible dengan banyak third party apps seperti Adobe lightroom, Kinemaster, VN Video Editor, dan Capcut.

Anak-anak Bisa Gaming dengan Nyaman.

Gaming dengan nyaman menjadi idaman bagi para gamers. Mereka rela banget enggak jajan hanya untuk membeli peralatan penunjang game supaya hobi gaming-nya lancar. Itu level gamers, ya. Tapi enggak beda jauh dengan anak-anak, kok. Mereka juga senang kalau gamingnya lancar. Malah kadang bikin khawatir kalau mereka lagi main game, terus ngelag. Bisa-bisa tabletnya dibanting, tuh. Hahaha.

Gaming menggunakan tablet advan VX menjadi nyaman karena dibekali dengan layar yang lebar WUXGA 10.4”, Cooling System, dan Baterai 6200 mAh. No ngelag, ya. Buat PUBG grafis performance high tanpa ngelag.

spesifikasi advan tab VX main game

Kita Semua Bisa Nonton dengan Leluasa.

Kebetulan saya enggak begitu hobi nonton drama. Tapi anak kedua saya, tuh, hobi banget nonton lewat aplikasi YouTube. Aktivitasnya baru sekadar nonton film anak, animals, dan lagu-lagu dalam format video, tapi memberikan layar lebar untuk aktivitas menontonnya, tuh, membuat saya lebih tenang. Dia bisa dengan mudah swipe atau mengganti channel dengan mudah. Montonton pun terasa lebih leluasa dan sempurna karena didukung dengan Layar WUXGA 10.4” dan 4 Stereo Speaker.

Menjadi Tablet Andalan Keluarga, Berikut Spesifikasi Advan Tab VX. 

Advan Tab VX dengan product tagline #BisaSemuaSemuaBisa memang enggak kaleng-kaleng kalau dilihat dari spesifikasinya. Berikut saya bagikan spesifikasi lengkap tablet dengan harga 3 jutaan dalam bentuk info grafis. 

spesifikasi advan tab VX

Pertama yaitu tentang Layar Advan Tab VX. Tablet dengan ukuran super big screen yaitu 10.4 inch memberikan kenyamanan baik digunakan untuk gaming maupun nonton. Kalau buat gaming, rasanya pasti lebih luas dan leluasa karena lebar. Pun saat nonton, full HD udah pasti juara!

Kedua yaitu tablet ini high gaming performance dengan prosesor inti berkecepatan tinggi chipset UNISOC T618. Kalau ngomongin performa, dengan prosesor tersebut jangan khawatir sampai nge-lag karena proses pembacaan data, streaming, gaming lebih cepat.

Ketiga yaitu kapasitas baterai sampai 6200 mAh! Dengan dibekali baterai “raksasa”, pastinya awet dan enggak dikit-dikit nge-charge. Enggak seru banget lagi asyik-asyiknya nonton film atau gaming tiba-tiba handphone mati karena tanpa disadari baterai habis. 😀

Keempat yaitu sudah diberi RAM 8 GB! Selain bisa menyimpan banyak gaming, dengan dibekali RAM sampai 8 GB, tablet ini bisa diajak “lari” gesit! Selain sebagai ruang penyimpanan, dengan RAM tersebut, gaming pun akan lancar.

Kelima yaitu Speakernya keren banget karena terdapat 4 speaker yang pastinya seru banget buat nonton! Berasa di bioskop, gitu. 😀

Harga Tablet Advan VX.

Tablet dari Advan memang #BisaSemuaSemuaBisa. Tablet ini bisa didapatkan di Advan Official Store di Tokopedia, Shopee, dan E-commerce yang lain dengan harga yaitu Rp3,499,000 (RAM 8GB) .FYI, stoknya terbatas, lho. Jadi harus cepat-cepat check out-nya. ðŸ˜‚ 

Share
Tweet
Pin
Share
13 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Mei (2)
      • "Si Manis" yang Mengintai: Cerita di Balik Jajanan...
      • Pet-Loving Dads Edition: Custom Gifts Featuring Th...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose