• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Girls, kamu adalah seorang pekerja kantoran yang sering bertemu dengan client atau tidak? Atau, posisi kamu ada di front office? Atau lagi, kamu kerjanya hanya "di balik layar" saja alias mengurus kebutuhan para pegawai kantor? Pilihh yuk dipiliih! 🙊



Sebagai perempuan berhijab yang kerja kantoran, kamu pasti punya cara atau style tersendiri dalam menggunakan make up. Apapun profesi kamu, make up yang digunakan para perempuan berhijab tentu berbeda dengan mereka yang tanpa hijab. Biasanya, sih, lebih kalem, gitu. Apalagi yang kerjanya hanya di bagian belakang, tidak pernah menemui tamu atau client, pasti make up-nya simpel banget, ya. Seperti aku, simpel banget!

Nah, kira-kira seperti ini make up natural hijab untuk kerja kantoran versi aku:

Pakai Foundation yang Ringan dan Awet

Bekerja di dalam ruangan ber AC kurang lebih 8 jam, aku lebih memilih foundation yang sudah mengandung pelembab dan sunscreen supaya tidak repot dan sekali dayung, eh sekali pakai maksudku. Nah, karena di dalam kantor cukup lama, aku pun memilih foundation dengan formula yang ringan supaya tidak membebankan kulit, gitu.

Pemakaian foundation ini aku tipis-tipis saja, mengingat muslim dan punya kewajiban untuk beribadah. Gambarannya gini, nih, pukul 08.00 WIB sampai kantor, lalu pukul 12.00 WIB udah harus ibadah. Kemudian, pukul 16.00 WIB sudah harus ibadah lagi. Ini juga menjadi pertimbangan kenapa aku lebih sering menggunakan foundation yang tipis-tipis bangett bangettt. Kecuali lagi haid, ini bisa agak tebelan dikit supaya lebih awet dan pagi sampai sore. 😂

Make up Mata Sederhana Saja

Perhatikan baik-baik bola mata, alia dan bulu mata. Kira-kira bagian mana yang perlu banget dipertajam. 🙊 Sesuatu banget kalau ketiganya, tuh, sudah cantik dari lahir. Tidak perlu repot-repot make up sekitar mata, gitu.

Kalau aku, nih, punya alis yang begitu tipis. Saking tipisnya, hampir tidak terlihat kalau punya alis. Hahaha. Meski demikian, aku menggunakan pensil alisnya masih wajar, tidak tebal karena pemakaian make up mata juga harus mengimbangi make up wajah. Jadi, sederhana saja yang penting pakai pensil alis dan maskara. Itu akuu, karena aku merasa mata ini sudah "hidup", jadi tidak banyak menggunakan make up.

Sesekali tambahin eyeliner atau eyeshadow. Ingat, kalau pakai eyeshadow juga yang sederhana saja, tidak usah semeriah glitter, ya. Nanti dikira mau kondangan atau ke pesta. Hahaha. Cukup pilih eyeshadow satu warna yang cocok, ya. 

Jangan Lupa Pakai Lipstick!

It's a must! Memakai lipstik buatku adalah suatu keharusan. Aku tidak bisa ke kantor tanpa lipstik karena pasti akan nampak pucat dengan tipe bibirku yang gelap ini. 🙈

Pemilihan warna lipstik juga disesuaikan warna kulit. Aku sendiri lebih suka memakai warna peach karena nampak lebih segar. Untuk keseharian, aku lebih nyaman menggunakan lip cream karena lebih tahan lama, dan ringan di bibir.

Sesekali Pakai Blush On

Aku bilang sesekali karena tidak setiap hari aku memakai blush on. Sebenarnya pemakaian blush on ini lebih disarankan karena akan membuat wajah nampak lebih cerah. Meski demikian, tetap sesuaikan dengan profesi dan di mana kamu bekerja. Sebagai Banker, misalnya. Kalau ini sudah pasti pakai blush on karena seorang Banker, tuh, harus tampil maksimal salah satunya dengan make up. Berbeda dengan aku yang kerjanya cuma di dalam ruang ngurus maintenance atau apalah yang perlu diurus, termasuk hati. Hahaha. Makanya, aku jarang memakai blush on. Dan akh lebih suka pakai blush on warna peach, menyesuaikan kulit, gitu.

Girls, sekalipun profesi kamu hanya buruh kantoran seperti aku, tetap harus tampil cantik, ya. Selain terlihat lebih segar, memakai make up ini juga bisa bikin orang di sekitar kamu senang karena enak dipandang. Tidak apa pakai make up natural, yang penting merasa nyaman dan percaya diri. 😎
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Godaan terberat bagi perempuan saat ramadhan tiba adalah melihat etalase kue lebaran dan pakaian. Intinya melihat kebutuhan untuk lebaran kadang bikin panik. Kebutuhan selama ramadhan, mah, tidak begitu terpikirkan. Terpenting ada nasi beserta lauknya. Betul apa betuuuul? 🙊


Baru memasuki Ramadhan yang keenam, tapi penawaran kue lebaran di toko online sudah ramai banget. Pun dengan pakaian. Beragam model terbaru telah disediakan di etalase. Parahnya, nih, kadang pemilik toko online memberi promo khusus untuk produk-produk tersebut. Beli 2 gratis 1, misalnya. Atau, beli 2 bonus 1 toples nastar. Ibu-ibu kesal pastinya. Pingin segera beli, tapi THR saja belum tahu datangnya kapan.

Sebagian orang, kadang mengandalkan THR untuk belanja kebutuhan lebaran. Buat nambah-nambah, gitu. Tapi, kalau jangkauan toko online dengan tempat tinggal begitu jauh, masihkah tergiur dengan promo belanja online? Misalnya aku, nih. Bertempat tinggal di Banjarnegara, dan tergiur promo belanja online pakaian yang ditawarkan oleh salah satu brand yang berdomisili di Bali. Ambil atau tahan dulu?

Jawabannya tergantung kebutuhan! 🙊

Menurutku tergiur promo belanja online saat ramadhan itu pikir-pikir banget. Apalagi kalau barang yang kita beli akan digunakan saat lebaran. Meski saat ini banyak jasa antar dan atau jasa pengiriman yang sehari sampai, tetap saja harus dipertimbangkan.

Ini bukan hanya soal promo belanja online saja, ya. Tapi juga harus memastikan bahwa yang jualan itu tanggap atau fast respon, online 1x24 jam. Hahahahaha. Yaaa kebayang tidak, pesan barangnya Senin, tapi baru ditanggapi Jum'at. Ini harus diperhatikan banget. Melihat lalu tergiur karena promo belanja online, malah berujung pada ketidakpuasan. Tidak mau terjadi, kan?

Alih-alih mau bergaya dengan fashion terbaru saat Idul Fitri tiba, malah berujung pada kekecewaan karena pakaian yang dipesan tidak sesuai dengan angan-angan. Mau dikembalikan lagi, waktu sangat terbatas. Hayooo gimana coba?

Ada baiknya lebih santai dalam meyikapi promo belanja online saat ramadhan. Enjoy saja. Kalau pun rezeki, pasti akan dipertemukan lagi dengan promo-promo yang tidak kalah menarik dari promo belanja online saat ramadhan. Ya kaaaaaan? 😉
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Aci dicolok atau Cilok dengan label pasundan. Buat penggemar Cilok pasti banyak yang tahu, nih. Jajanan yang terbuat dari campuran gandum dan tepung kanji ini berasal dari Bandung, Jawa Barat. Nah, di Banjarnegara banyak banget yang jualan Cilok Pasundan. Pokoknya kalau lihat gerobak dorongan warna biru, sudah dipastikan Cilok Pasundan. Masih tidak percaya, tengok di samping gerobaknya, tertulis juga CILOK PASUNDAN dengan tulisan cat warna merah. Apal banget, deh, secara cilok ini favoritku banget. 😉



Sebagian besar dari mereka standby di sekolah-sekolah yang ada di tengah kota. Kalau udah sampai alun-alun Banjarnegara, tinggal menuju pojok utara atau selatan, ada dua gerobak yang mangkal di situ. Gampang banget nyarinya. Kebetulan Kecemut dan suami juga suka cilok. Dan cilok pasundan ini menjadi pilihan karena kenyal, dan gurih. 

Melihat cilok pasundan dengan wujud bulat rapih membuatku terus belajar cara membuat cilok yang bulat menggemaskan. Hahaha. Iyalaa...soalnya seringkali membuat cilok dan hasilnya gepeng karena tidak bisa dibuletin. Wkwkwk. Maklum, masih belajar. Dan setelah tahu caranya, aku keranjingan bikin cilok sendiri. 😂

Dulu bikin cilok itu bikin tidak betah, selalu lengket dan hasilnya tidak bisa maksimal. Nah sekarang, beli terigu seperempat saja biasanya hasilnya bisa sampai 40 biji. Udah bakat banget jualan, nih. Hahaha.


Yups...40 biji ini aku dapat pas udah lihai bikin cilok. Pas belum lihai, tuh, boro-boro. Berkali-kali bikin, berkali-kali juga gagal. Kalau tidak kenyal, ya bantat. Kalau tidak gurih, ya hambar. Duh...pingin buat cilok mirip pasundan, kok, rasanya butuh perjuangan banget. 🤣 Ternyata ya, dibalik wujud cilok yang bulat, kenyal atau empuk, dan gurih, ada sebuah perjuangan! Tapi itu dulu, sekarang udah cipiilll. Saking cipilnya, sekarang sering buat cilok buat camilan. Apalagi ramadhan gini, tuh, suka bosenan dengan makan, ya.

Eeeh...meski belum juga jualan cilok, boleh lah aku bagikan resep dan cara membuat cilok yang bulat, kenyal, dan gurih!

Bahan
1/4 tepung terigu
1/4 tepung kanji
3 butir bawang putih
4 butir bawang merah
1 pucuk sdt garam
10 butir lada
5 helai daun bawang atau kucai

Cara membuat
  • Iris daun bawang kecil-kecil;
  • Ulek bumbu; bawang putih, bawang merah, garam, dan lada sampai halus;
  • Campur tepung terigu dan tepung kanji, lalu masukan bumbu dan daun bawang;
  • Masukan air hangat sedikit demi sedikit supaya adonan tidak lembek;
  • Siapkan air mendidih untuk merebus cilok;
  • Setelah adonan kalis, mulai buat cilok dengan bentuk bulat, lalu masukan ke dalam air yang telah mendidih;
  • Pastikan api jangan terlalu besar supaya cilok tidak lembek;
  • Biarkan cilok sampai mengambang di permukaan panci;
  • Jika sudah mengambang, tiriskan!
  • Cilok lebih enak dinikmati dalam keadaan hangat.

Kebetulan kemarin baru beli bahan seblak di salah satu teman kantor. Yaudah, akhirnya dibikin sekalian seblak toping cilok. #eeeeh. Hahaha. Ini kalau buat sendiri rasanya aman banget, deh, soalnya non msg. Aman buat Kecemut dan keluarga.

Oiya, kamu suka cilok yang kenyal atau empuk? Keduanya beda takaran, lho. Kalau kamu suka cilok kenyal, berarti takaran antara tepung terigu dan kanji seimbang. Sedangkan untuk cilok empuk, takaran tepung kanji dikurangi, perbanyak tepung terigu. Dan perlu diingat, pemberian air saat membuat adonan jangan langsung diguyur ya, sedikit demi sedikit supaya adonan tidak encer. Kalau langsung banyak, dikhawatirkan adonan lembek dan tidak dapat dibuat bulat. ❤

Btw, kamu tim cilok kenyal atau empuk, nih? Hahaha.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ketika tim sup dan tim sayur asem tinggal dalam satu rumah, rasanya lucu kalau dalam waktu bersamaan membuat dua menu tersebut. Pasti bikin tanda tanya, kan. Aku lebih suka sup atau sayur bening, menurutku lebih segar. Sementara Ayah, lebih suka sayur asem yang misal tiap hari dibuatin, tuh, tudak akan menolak. Nah kalau sekarang, karena udah ada Kecemut, yang menang tim Sup dan Bening, dong. Soalnya dia belum suka sayur asem, kecut katanya. 😂


Bulan ramadhan masak menu yang segar-segar dan bervariasi, tuh, bikin semangat berbuka, ya. Melihatnya saja porsi makan nantinya kayak mau tambah, gitu. Padahal sampai saatnya bedug, ya porsinya biasa saja. 🙊 Parahnya nih, kalau aku bikin sayur asem, kadang suami lebih memilih makan sayur asem terlebih dahulu, tanpa nasi. Hmmmm...

Eh, kalau mau bikin sayur asem, kamu lebih suka beli sayur yang paketan atau sesuka gue alias seadanya? Yaaa...sayur asem ini kan terdiri dari campuran berbagai macam sayuran, ya. Kadang di kulkas masih banyak sisa sayuran juga. Hayooo...yang mana? Kalau aku lebih memilih beli yang paketan karena lebih lengkap dan murah! 🙊

Ini ngobrol bae, kapan nulis resepnya, ya. Hahaha. Sekarang nulis resep, nih. Resep sayur 

Bahan :
  • 1 bungkus paket sayur asem (biasannya isi jagung, kacang tanah, kacang panjang, waluh, wortel, melinjo, daun melinjo, kobis);
  • 2 lembar daun salam;
  • 2 cm lengkuas, memarkan;
  • 2 butir asem jawa (sesuaikan selera);
  • Garam secukupnya.

Bumbu yang dihaluskan :
  • 6 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih 
  • 3 butir kemiri
  • 1 sdt terasi bakar

Cara membuat :
  • Didihkan air, dan masukan semua bumbu;
  • Masukkan jagung dan kacang tanah;
  • Rebus hingga agak matang, baru masukkan syuran lain, masak hingga meresap;
  • Lebih nikmat disajikan dalam keadaan hangat.
Simpel banget buat sayur asem, ya. Kuah sayur asem yang segar itu didapat dari asem jawa. Makanya untuk asem jawa ini bisa disesuaikan mau berapa biji. Kalau suka lebih asem, bisa lagi ditambah 1 butir, ya.

Selamat berbuka dengan yang segar-segar, ya! ❤


Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Hai, Bunda Papanda yang sudah mulai mikirin THR! 

Tak terasa ramadhan sudah masuk hari ketiga, nih. Semoga puasa lancar terus, ya. Begitu juga dengan asupan makanan penting banget buat diperhatikan supaya tubuh makin sehat dan kuat menjalani puasa. Apalagi buat si kecil yang baru belajar puasa, harus mendapat perhatian yang ekstra perihal makanan. Ya tahu sendiri, kadang banyak yang diminta untuk bekal buka puasa. Dalam hal ini adalah jajan. Hihihi.

Sebelum dihadapkan dengan menu makanan yang harus bervariasi tiap harinya, terlebih dahulu seorang perempuan harus dapat berkreasi untuk membuat menu buka puasa. Yamasa mau mendoan terus, kan bosen. Masa iya mau kelapa muda terus, bosen juga, kan? Bahan dasar boleh sama, tapi ada baiknya melakukan kreasi tipis-tipis lah, ya. Dari Es Kelapa Muda, mungkin bisa ditambah nata de coco, buah-buahan, atau tambahan lainnya supaya tidak terlihat itu-itu saja. Seperti yang sering aku buat, nih. Ada bahan dasar dari Pisang.





Pisang itu kan ada banyak jenis, ya. Mulai dari pisang ambon, kepok, sampai raja bandung. Pisang-pisang ini dapat dikreasikan banyak macam. Nah, kebetulan kami ini suka banget sama yang namanya pisang goreng dan pisang rawon. Iya, pisang goreng kesukaan yang masih muda, termasuk Kecemut. Sedangkan pisang rawon kesukaan orang tua alias simbahnya Kecemut.

Hampir tiap hari menu pisang tersaji untuk menu buka puasa. Namanya kesukaan, ya. Tanpa dikreasi pun tetap saja dimakan. Apalagi diolah macam-macam, pastilah laris. Seperti pisang raja bandung yang digoreng menggunakan margarin, diolesi Skippy, kemudian ditaburi meses ceres! Ini kesukaan Kecemut banget. Tapi yang udah TUA tetap saja ambil bagian, ya. Hahaha.

Ramadhan hari ketiga, aku membuat pisang goreng skippy. Pisang yang aku pakai ini pisang raja bandung. Bentuknya kecil-kecil, tidak lembek, dan rasanya padat! Cara buatnya gampang banget.


Bahan :

  • 4 buah pisang raja bandung;
  • margarin secukupnya;
  • 2 sdm meses ceres;
  • 1 sdm Skippy Peanut Butter.

Cara membuat:
  • Potong pisang menjadi dua, dan memanjang atau sesuai selera;
  • Panaskan margarin sampai meleleh seluruhnya;
  • Goreng pisang sampai matang;
  • Jangan lupa tiriskan dahulu jika sudah matang, selanjutnya pisang dioles dengan selai kacang dari Skippy;
  • Taburkan meses ceres di atasnya. 
Kenapa aku pilih selai kacang dari Skippy? Karena ada perpaduan rasa manis dan asin. Ini yang aku suka. Tidak hanya manis dowang. Oiya, selai kacang Skippy ini terdiri dari lima varian rasa, yaitu Skippy Peanut Butter Creamy, Skippy Peanut Butter Chunky, Skippy Chocolate Peanut Butter, Skippy Grape Peanut Butter, dan Skippy Strawberry Peanut Butter.

Dari lima varian rasa, aku lebih suka Skippy Peanut Butter Creamy, sementara Kecemut lebih suka Skippy Chocolate Peanut Butter. Cuma yang cokelat itu jarang banget ada stok di mini market.


Hanya perlu waktu tidak sampai 30 menit untuk membuat pisang goreng raja bandung skippy. Ada baiknya digoreng 20 menit sebelum bedug maghrib supaya saat dinikmati masih dalam keadaan hangat. Jangan lupa taruh Skippy di samping pisang goreng, siapa tahu ada yang mau nambah buat dicocol. Hihihi.

Btw, apa menu buka puasa favoritmu, Bunda Papanda? Suka berkreasi menggunakan Skippy juga, kan?
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Mei (2)
      • "Si Manis" yang Mengintai: Cerita di Balik Jajanan...
      • Pet-Loving Dads Edition: Custom Gifts Featuring Th...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose