• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Semenjak usiaku masuk 20 minggu di perut BumBum, aku merasa ada banyak perubahan. Perubahan itu bukan karena aku. Tapi, karena BumBum.

Pertama, BumBum makin suka nonton sinetron dan film yang pemerannya ganteng-ganteng. Kayak sinetron Langit Taj Mahal yang sekarang sudah END! BumBum senang melihat laki-laki yang hidungnya pada mancung itu. Au ah...namanya siapa!

Kedua, BumBum suka banget berlama-lama di kamar mandi. Kebiasaan BumBum si kalau mandi pagi pasti luluran. Lamaaa banget. Belun lagi sikat giginya yang sekarang harus melihat ke kaca yang ada di kamar mandi. Tambah lamaa....beuuh! Ngga tahu apa kalau aku udah kedinginan!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Ketika Ibu Hamil diminta untuk diet, rasanyaa...susah banget! Dalam keadaan berbadan dua, Ibu Hamil, tuh, mudah lapar. Pingin ngemil terus. Tapi, makan, minum, dan camilan yang dikonsumsi memang harusnya yang menyehatkan, sih, ya. Ngga seperti ondol-ondol tela yang sering kujadikan camilan. Hahaha *kasihan dede*

Ngga terlalu sering aku konsumsi camilan yang banyak mengandun minyak. Karena memang ngga disarankan sama dr. Trisno, dokter kandungan yang ganteng itu, lho. :D

"Wuuiiiih...ini dedenya bakal-bakal chubby, nih. Kamu doyan makan, ya?" Dengan herannya, dr. Trisno menatapku sambil geleng-geleng. Saat itu usia kandunganku baru masuk 25 minggu, dan berat badan dede udah...... *ngga usah sebutlah*
Share
Tweet
Pin
Share
7 komentar
Mitos Tentang Bayi yang Terlilit Tali Pusat ini aku dapat dari Bunda. Seorang perempuan yang sudah aku anggap seperti Ibu sendiri. 

Karena aku ngga menceritakan hasil USG ke enam kepada Ibuku, rasanya aku butuh tempat untuk menumpahkan rasa cemasku.

Hidup di Jawa, khususnya Jawa Tengah emang rentan banget sama yang namanya kepercayaan adat atau yang kerap disebut dengan mitos. Khususnya bagi perempuan yang sedang mengandung.

Banyak hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perempuan yang sedang hamil. Hmmm...ini nih yang mau ngga mau harus dilakoni. Meski kadang banyak yang ngga masuk akal. Hahaha

"Tandanya, Dede mau jadi perempuan sukses." Bunda mulai menenangkanku saat aku benar-benar bingung dengan kondisi Veta. Bayi masih dalam kandungan, tapi udah merasakan nikmat yang emm....seharusnya ngga perlu mersakannya, Nak.

Aku tersenyum dan mengamini. Ya, menjadi orang sukses bagiku adalah doa. Meski katanya mitos, tapi namanya mitos baik ngga ada salahnya aku meng-amin-kan, kemudian memanjatkan doa kepadaNya.

"Mau dikasih kalung dari langit." Bunda menambahkan lagi mitos-mitos tentang bayi yang lehernya terlilit tali pusat. Tapi, ngga lama kemudian, Bunda mengklarifikasinya. Bahwa kalung ngga datang dari langit, tapi dari Eyang nantinya. Hahaha Ya ampun....aamiin banget, deh. Veta, sih, mau-mau saja diberi kalung, ya, Nak. :D

"Akan disenangi banyak orang." Aaamin (lagi). Orangtua mana, sih, yang menolak anaknya mempunyai sofat baik? Ngga ada, ya! Semua orangtua menginginkan anaknya menjadi pribadi yang sholeh, sholehah, taat kepada segala perintahNya, serta menjauhi larangannyaNya. Iya, kan? ;)

Sejatinya aku ngga begitu memperhatikan mitos tentang bayi yang lehernya terlilit tali pusat. Namun, jujur ketiga mitos di atas mampu membuatku lebih tenang. Bukan berarti aku mempercayainya lho, ya. Aku hanya merasa lebih tenang saat Bunda membagikan mitos-mitos tersebut. 

Jika ditinjau dari sisi kesehatan, bayi yang lehernya terlilit tali pusat, katanya untuk keluar nantinya saat persalinan membutuhkan perjuangan yang ekstra. Ibu dan bayi sama-sama berjuang.

Terlepas dari mitos bayi yang lehernya terlilit tali pusat, aku, dede, keluarga, semua sudah kami pasrahkan kepada Sang Pencipta. Kami hanya bisa memohon, semoga dede bisa lahir dengan lancar, nyaman dan normal.

Makasih Eyang Bunda *lhoh* atas mitos-mitosnya, ya. Bisa banget bikin aku tenang. ^-*

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Air Ketuban Keruh - "Ini air ketubannya sudah mulai keruh, nih." Sumpah, aku deg-degan saat Dokter Trisno menyampaikan hasil USGku yang keenam. 

Menurutnya, sih, ngga masalah. Karena usia kandunganku sudah masuk minggu ke 35, dengan kata lain mendekati persalinan. 

Tapi, namanya hamil pertama, tuh, mendengar istilah baru tetap saja menjadi pikiran, ya. Banyak pertanyaan yang aku lontarkan ke Pak Trisno. Salah satunya yaitu tentang solusi agar ketuban ngga mudah keruh. 

Beliau menyarankan kepadaku untuk rajin minum air kelapa muda, banyak minum jus dan hindari makan makanan berlemak. No Bakso, No Mie Ayam dan No Gorengan! Begitu katanya. :D

Padahal, selama ini aku jarang konsumsi bakso dan mie ayam, lho. Semenjak hamil malah. Tapi, jujur kalau gorengan masih teteeup. Habisnya enak banget, sih! :D *ego Ibu Hamil*

Mulai sekarang, aku udah benar-benar kontrol makanan. Aku pingin Veta segar terus di dalam. Sehaaat.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Kaki Bengkak pada Ibu Hamil, Bahayakah? - Bisa jadi bahaya, bisa juga tidak bermasalah. Butuh tindak lanjut untuk memastikannya. Seperti halnya aku, yang tiba-tiba mengalami kaki bengkak saat usia kehamilanku masuk pada minggu ke 33.

Aku sama sekali ngga merasakan sakit atau nyeri pada bagian kaki. Sebagai pekerja, aku termasuk Ibu Hamil yanh aktif. Aktif duduk! Hahaha

Iya, saat di kantor, 85% pekerjaan aku selesaikan dengan duduk di atas kursi, sembari mantengin laptop. Jarang bergerak, kecuali istirahat, sholat, dan makan. Waar biyaaasaah!

Aku sama sekali ngga tahu, apalagi merasakan bengkak pada kaki. Mungkin, karena bengkaknya ini ngga sakit, jadi aku ngga memperhatikannya.

Malam hari, saat mau tidur, suamiku panik melihat kakiku yang bengkak-bengkak seksi.

"Lho, kaki kamu kenapa?" Tanyanya dengan panik. Aku hanya geleng-geleng karena memang baru tahu. Sepertinya, sih, baru terjadi kali ini. 

Tak lama kemudian, suami telephone Mbaknya yang kebetulan seorang Bidan. Ternyata, kaki bengkak pada Ibu Hamil, tuh, lazim. Apalagi jika usia janin makin berumur.

Kaki bengkak pada Ibu Hamil ngga berbahaya jika; tekanan darah Ibu Hamil normal dan atau cenderung rendah, tes protein urine negatif dan Hemoglobin (HB) normal (antara 12-16 gr/dl, atau di atas 9) pada Ibu Hamil.

Sebaliknya, kaki bengkak pada Ibu Hamil akan berbahaya jika; tekanan darah tinggi, tes protein urine positif dan HB kurang. Jika terjadi hal demikian, maka biasanya akan terjadi preklamsi atau preeklamsia.

Pre-eklampsia dialami oleh ibu yang sedang hamil, terutama para ibu muda yang baru pertama kali hamil. Meskipun penyebab pasti pre-eklampsia belum diketahui, para ibu hamil dapat memperkecil kemungkinan timbulnya pre-eklampsia dengan melakukan diet makanan, istirahat yang cukup, dan melakukan pengawasan kehamilan.

Diet makanan yang dimaksud adalah dengan konsumsi makanan rendah lemak. Jika berat badan bertambah atau edema, maka diet termasuk mengurangi konsumsi garam.

Selain suami, Ibuku juga was was melihat kakiku yang bengkak ini. Secara, saat hamil aku dan adikku, beliau ngga pernah mengalami kaki bengkak.

Aku bersyukur dengan kondisi kesehatanku di mana tekanan darah, protein urine, semua normal. Jadi, aku ngga was was lagi dengan bengkaknya kaki ini. :)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (18)
    • ▼  Oktober (1)
      • The Mom’s Journey with Shapellx Shapewear
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (5)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose