Membangun Momen Bonding Bermakna

by - Januari 02, 2023

Membangun Momen Bonding Bermakna - Hadir di tengah anak-anak secara utuh tidak lah mudah. Apalagi buat orang tua yang kesehariannya harus bekerja dari pagi hingga sore. Terkadang raga di rumah, tapi pikiran masih "tertinggal" di kantor. Memang betul-betul butuh kesadaran dan komitmen untuk membersamai mereka setiap harinya. Jika tidak mempunyai tekad yang kuat akan merasa susah memberikan waktu khusus untuk anak-anak. Pada akhirnya, waktu dua puluh empat jam dalam sehari pun rasanya kurang.

Menyedihkan memang. Apalagi buat yang punya mindset bahwa pengasuhan anak hanya tugas seorang Ibu, tambah menyedihkan. 

momen ayah dan anak

FYIIndonesia menempati urutan ketiga di dunia sebagai negara dengan anak-anak tanpa ayah (fatherless country) terbanyak. Fatherless diartikan sebagai anak yang bertumbuh kembang tanpa kehadiran ayah, atau anak yang mempunyai ayah tapi ayahnya tidak berperan maksimal dalam proses tumbuh kembang anak dengan kata lain pengasuhan. Jadi, boro-boro bisa membangun momen bonding, anak-anak minta ditemani bermain saja kadang yang didapatkan malah omelan. Atau, langsung memanggil Ibunya untuk menemani main dengan dalih badan capek. Anak seperti dipaksa untuk mengerti kondisi orang tuanya yang setelah seharian bekerja. 🥲 

Meskipun anak memiliki seorang Ayah, namun mereka tidak mendapatkan pendampingan dari sosok Ayah, ini akan memberikan dampak buruk bagi perkembangan masa depannya. Hal-hal yang seperti ini kadang tidak dipahami oleh semua orang tua. Makanya sebelum menjadi orang tua, tidak ada salahnya belajar ilmu parenting, lho. Dan sekarang untuk menambah ilmu parenting itu sangat mudah. Bisa dengan cara membaca artikel yang relevan dengan cara pengasuhan anak, membeli buku-buku yang bertema parenting, atau mengikuti akun sosial mendia yang menyuguhkan informasi parenting.

New Parents Harus Perbanyak Belajar Parenting. Terutama Buat yang Hidup di Desa.

Banyak yang bilang, hidup di desa itu enak, nyaman, dan menyenangkan. Betul, saya yang hidup dan dibesarkan di lingkungan pedesaan juga merasa demikian. Namun saat menjadi new parents, perasaan menyenangkan kadang susah didapatkan. Apalagi kalau sudah ngomongin pola pengasuhan anak. Sudah pasti ada beberapa pemahaman yang berseberangan dengan orang tua, mertua, saudara, atau tetangga.

Masalah yang paling lumrah yang terjadi setelah Ibu melahirkan yaitu perihal Air Susu Ibu (ASI) yang belum keluar. Jika dalam kondisi belum punya hunian sendiri, biasanya masalah ini akan ramai dan berujung pada tekanan batin bagi seorang Ibu. 🙈 Nah, mulai terbayang jika suami sejak awal tidak diberi pemahaman terlebih dahulu, kan. Bisa pusing pala Barbie.

Kadang, tuh, ada masyarakat di desa yang semangat banget memberikan saran-saran yang ujungnya bikin dada sesak. Belum lagi omongan yang dari mulut ke mulut yang kadang Masya Allah banget.🤭Sering tanpa sengaja omongan-omongan yang kurang pas di hati bisa membuat bad mood atau bahkan down yang sampai ingin rasanya menutup akses pintu masuk untuk orang lain. Situasi seperti ini mungkin lebih banyak terjadi di pedesaan. Soalnya kalau hidup di perkotaan, khususnya di cluster atau aparment, kan terkenal dengan hidup lebih mandiri, ya. Maksudnya jarang tengok kanan kiri jika tidak ada perlu. 😆

momen ibu dan anak

Kalau sudah beda pemahaman atau selisih pendapat, kira-kira apa yang harus dilakukan?

Tentu harus lebih sering istighfar dan tarik napas dalam-dalam ya, Bun. 🤭 Kalau stok sabar masih ada, kita bisa memberikan pemahaman kepada orang yang sekiranya tidak satu pemahaman dengan kita. Ya...meskipun sebenarnya tidak begitu penting, sih. Tapi barangkali perselisihan pendapat terjadi karena memang minimnya informasi atau pengetahuan mereka. Tapi tenang, selagi suami sudah kita ikat kencang-kencang, mental Ibu akan baik-baik saja dan stabil. 🙈 Makanya kalau bisa, tuh, harus membuat komitmen terlebih dahulu sebelum si bayi lahir. Ya...meskipun sudah menjadi tugas atau tanggung jawab bersama, tapi kalau sudah satu pemahaman hidup terasa sempurna. 😆

Banyak Belajar Ilmu Parenting Terkini. Salah Satunya yaitu Membangun Bonding Bermakna. 

Membangun bonding dengan anak dan juga keluarga sebenarnya tidak sudah. Ketika orang tua dapat hadir di tengah anak-anak, maka momen bonding bermakna dapat mulai dilakukan. Dan saya merasa beruntung ketika mendapatkan undangan dari Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) untuk menghadiri event online Festival Zwitsal yang bertajuk Momen Bonding Bermakna.

Event tersebut diselenggarakan oleh Zwitsal secara hybird. Pertemuan online dilakukan secara live melalui Zoom yang diikuti lebih dari 500 peserta. Sedangkan pertemuan offline bertempat di Mal fX Sudirman, Lt 3. Ini yang hadir secara offline pesertanya banyak juga, lho. Ada lebih dari 500 peserta. Artinya, ada lebih dari 1000 Mama yang mengikuti agenda menarik dalam Festival Zwitsal yaitu diskusi interaktif dengan para narasumber hebat dan juga mengikuti kelas baby spa.

momen bonding bersama anak

FYI, acara ini dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Memperingati 50 tahun kehadiran Zwitsal di Indonesia sekaligus merayakan Hari Ibu, Zwitsal meluncurkan kampanye #MomenBondingBermakna untuk mendampingi para orang tua menciptakan momen-momen kebersamaan yang bermakna bersama anak. Momen bonding ini diyakini dapat memberi dampak pada pertumbuhan emosionalnya di masa depan.

Diskusi Interaktif Membangun Momen Bonding Bermakna.

Hadir sebagai pembicara dalam Festival tersebut yaitu Mahnessa Siregar (Nessa), Head of Deodorant and Baby Care Unilever Indonesia, Samanta Elsener, M.Psi, Psikolog Anak dan Keluarga, dan Nikita Willy, Brand Ambassador Zwitsal. Meskipun menghadiri secara online, saya dapat merasakan keramaian Festival tersebut. Apalagi yang memandu acara, Lala Nabila asyik banget karena sangat komunikatif. Sukses "menghidupkan" acara ini.

Nikita Willy yang saat itu hadir bersama suaminya, Indra berbagi ilmu parenting yang menurut saya sangat bagus. Mungkin kalian masih ingat video yang dibagikan Nikita Willy saat momen pemberian MP-ASI untuk anaknya, Issa. Rekaman video tersebut juga diputar pada festival zwitsal, lho. Banyak Netizen yang menuliskan komentar pada video yang menayangkan Baby Issa sedang makan paha Ayam. Video tersebut sempat viral dan menuai pro dan kontra. Namun mereka tidak begitu memusingkan komentar-komentar kontra di video tersebut karena mereka punya parenting style tersendiri.

Saya salut dengan cara mereka menanggapi komentar-komentar dari Netizen yang maha benar itu. 🤭Tidak ada keraguan dalam diri mereka ketika menjawab semua pertanyaan-pertanyaan publik perihal pola pengasuhan Baby Issa. Padahal kita semua tahu, mereka adalah new parents. 

Kenapa mereka bisa sangat percaya diri dalam berbagi Ilmu parenting padahal tergolong orang tua baru? 

Sebagai orang tua, mereka percaya bahwa orang tua lah yang paling tahu apa yang terbaik untuk anaknya. Nikita juga kerap menutup mata dan telinga ketika mendapatkan komentar yang negatif dari orang lain perihal cara pengasuhan anaknya. Dan yang paling penting bagi Nikita adalah bagaimana mereka bertiga selalu punya waktu untuk membangun attachment secara fisik ataupun emosional.

momen bonding bersama anak sangat berharga


Omong-omong, mereka sudah punya bekal ilmu parenting dari sebelum melahirkan Baby Issa, lho. Pantas saja kompak banget, ya. Mereka juga sama-sama belajar dan membuat komitmen untuk pola pengasuhan untuk anaknya. Jadi, mereka ini satu suara dan punya prinsip yang sama dalam mengasuh anaknya. Termasuk cara membangun bonding bersama anak, mereka punya cara tersendiri. Mulai dari wajib makan bersama, mengajak Issa jalan-jalan, sampai dengan momen memandikan Issa. 

Pada momen memandikan Issa, ini jadi kesempatan buat Nikita dan Indra untuk menyentuh Issa dengan lembut dan berkomunikasi sambil bercanda. Melalui momen-momen seperti ini, Nikita Willy berharap Issa dapat percaya bahwa Ayah dan Bundanya selalu bisa jadi orang pertama yang dapat ia andalkan hingga nanti.

Di akhir diskusi, mereka berbagi tips membangun momen bonding bermakna dengan anaknya, salah satunya yaitu dengan membuat rutinitas harian dengan anak. Banyak rutinitas yang bisa meningkatkan bonding dengan anak, seperti baca buku, baca doa, dan brakfast bersama sesibuk apa pun. Intinya, keluarga adalah prioritas utama. 🫰🏻

Samanta Elsener pada acara diskusi juga memberikan contoh bonding yang paling simpel. Yaitu ketika Ibu keluar dari suatu ruangan, anak pasti akan mengikutinya. Ini dapat terjadi karena sejak seribu hari pertama kehidupan anak sudah bergantung pada Ibunya. Ia juga menambahkan, bahwa sebagai orang tua harus bisa self control atau meregulasi emosional. Ini biasanya terjadi ketika anaknya mulai dibanding-bandingkan dengan teman yang seusianya. Pola pengasuhan anak antar orang tua itu berbeda-beda. Dan membandingkan tumbuh kembang anak satu sama lain menurut Samanta juga tidak apa-apa asalkan digunakan sebagai bahan evaluasi, bukan sebagai bahan cemooh yang kadang sampai membuat over thinking.

Sharing yang dibagikan Samanta ini berbobot banget. Ia juga memberikan tips bonding bagi pasangan yang LDR, lho. Iya, meskipun jarak berjauhan tetapi masih tetap bisa membangun bonding dengan anak dengan cara membiasakan video call, saling merekam suara, atau saat momen setelah mandi ketika anak sedang ganti baju, bisa juga melakukan video call untuk melihat aktivitas anak.

Samanta menambahkan, keinginan untuk menjadi sosok yang sempurna dapat menimbulkan beragam dampak negatif seperti mudah cemas, rentan terhadap stres bahkan depresi, selalu merasa ’kurang‘ dalam menjalankan peran sebagai ibu, hingga terjebak dalam mompetition atau mom shaming, yang ternyata dialami oleh 88% ibu millennials dan Gen-Z di Indonesia. Menyikapi hal ini, penting bagi orang tua untuk melepaskan diri dari tekanan lingkungan sekitar dan meyakini bahwa sebetulnya, hal terpenting dari perjalanan sebagai orang tua adalah membangun ikatan emosional yang erat dengan anak mereka, yang dapat diciptakan melalui momen-momen bonding yang bermakna.

Sama halnya seperti yang disampaikan oleh Mahnessa, perwakilan dari pihal Unilever Indonesia. Bahwa Studi Priory Group memperlihatkan 40% dari 1.000 orang tua menganggap gambaran ideal mengenai parenting yang tersebar di social media telah memicu kecemasan mereka. Di tengah fenomena ini, tekanan sebagai orang tua ternyata lebih banyak dirasakan oleh para ibu. Menurut studi Cornell University, para ibu merasa lebih stres menjalani peran sebagai orang tua dibanding ayah, salah satunya karena selalu ingin menyesuaikan image mereka dengan konsep “ibu yang baik”. Bahkan, studi lain dari BabyCenter menunjukkan bahwa 80% ibu millennials merasakan tekanan dari sekitar mereka untuk menjadi ibu yang sempurna. 

momen bonding bersama anak

Baby Spa Menjadi Salah Satu Momen Bonding Bermakna.

Zwitsal memahami bahwa salah satu bentuk momen bonding paling efektif adalah melalui skin to skin contact. Momen ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman. Hal ini sejalan dengan brand purpose Zwitsal: menjadikan momen perawatan bayi sehari-hari menjadi momen bonding yang bermakna melalui skin to skin contact antara orang tua dan anak. Makanya, pada akhir acara Zwitsal menggelar kelas Baby Spa.

Kelas Baby Spa ini diikuti oleh lebih dari 1000 Ibu secara offline maupun online. Salah satu highlight dari Festival Zwitsal #MomenBondingBermakna adalah kelas Baby Spa sebagai salah satu cara untuk menciptakan momen bonding bermakna. Ditemani rangkaian produk Zwitsal ini mampu membantu menstimulasi sejumlah indera Si Kecil serta mendorong perkembangan otak dan intelegensianya. Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor kelas Baby Spa dengan peserta terbanyak versi theAsianparent, selaku mitra penyelenggara festival.

momen bonding bersama anak

Nah, kelas Baby Spa ini dipandu oleh trainer yang andal yaitu Bunda Maryati dan Bunda Yanti dari Mom N Jo yang merupakan pelopor pijat bayi, spa bayi, pijat hamil, dan pregnancy massage. Baby Issa yang saat itu baru hadir langsung diajak baby spa, lho. Dan trainer dari Mom N Jo juga membagikan cara message yang benar kepada para peserta.

Berikut beberapa poin dan cara yang wajib diketahui orang tua saat hendak memijit anak yang juga bisa dimanfaatkan sebagai momen bonding.

  • Usahakan bayi dalam keadaan santai, tidak sedang kantuk, atau bukan setelah makan. Waktu yang paling tepat untuk melakukan pijatan massage bayi adalah setelah tidur, bukan saat hendak tidur.
  • Ambil minyak telon untuk memessage bayi. Trainer tidak menyarankan untuk menggunakan bahan-bahan yang dapat membuat kulit bayi panas.
  • Jangan taruh minyak telon langsung ke anak, tapi ke telapak tangan Ibu terlebih dahulu supaya anak tidak kaget.
  • Sebelum mulai memijit, orang tua harus izin kepada anak terlebih dahulu sambil memegang tangannya. Ini sebagai salah satu bentuk komunikasi dengan bayi. Kemudian, lakukan tiga gerakan message yang dapat membuat anak merasa nyaman.
  • Gerakan pertama, yaitu pengusapan. Ambil tangan anak, lalu dipijit-pijit dari atas ke bawah. Para trainer selalu memakai minyak telon dari Zwitsal karena cocok dan tidak kesat.
  • Gerakan kedua, yaitu memutar. Gerakan ini selalu mengarah ke atas, dari bawah ke atas, lalu memutar. Ini bermanfaat untuk kesehatan jantung.
  • Gerkan ketiga, yaitu milking atau memerah. Ini gerakannya seperti memerah, lakukan dengan pelan gerakan naik turun dari atas ke bahawah atau sebaliknya.

FYI, ketika sedang memijit bayi, usahakan bagian wajah, mata, jangan sampai terkena minyak telon ya, Bun. Karena bagian tersebut adalah paling sensitif. Dan jika anak sedang dalam keadaan demam, orang tua tidak boleh mengajaknya spa karena nanti bisa jadi bukan nyaman yang didapatkan melainka rewel, badan tambah sakit, dan tambah demam.

Saat memijit baby Issa, Bunda Maryati menggunakan menggunakan Zwitsal Minyak Telon yang memberikan kehangatan dan kelembutan pada Si Kecil di setiap usapan dan pijatan. Oiya, Zwitsal juga menghadirkan formula baru Zwitsal Baby Bath Hair & Body yang mengandung 4x Prebiotic Moisturizer yang melembapkan kulit bayi sehingga tetap lembut dan sehat. Dilengkapi keharuman lembut khas Zwitsal, inovasi ini membuat momen mandi menjadi momen bonding yang bermakna.

Momen Bonding Memang Selalu Mengesankan.

Selama 50 tahun, Zwitsal dengan kelembutan dan keharumannya yang ikonik telah menemani keceriaan perjalanan ibu bersama Si Kecil melalui rangkaian produk berkualitas. Lebih dari itu, Zwitsal juga ingin terus mendampingi orang tua, khususnya new parents, dalam menghadapi tantangan demi tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan peran baru mereka, terlebih di era modern seperti sekarang yang semakin tak terpisahkan dari social media.

Saya juga menggunakan produk dari Zwitsal sejak punya anak. Produk Baby Bath Hair & Body ini paling favorit karena bisa langsung diaplikasikan untuk keramas sekaligus sabun mandi. Harumnya pun tahan lama dan begitu fresh. Kalau minyak telonnya, saya gunakan setelah mandi untuk dioleh di seluruh tubuhnya dari leher sampai telapak kaki.

momen bonding bersama anak

Membangun momen bonding bermakna bersama anak-anak tidak hanya mendekatkan orang tua dan anak secara fisik dan emosional. Namun momen ini juga akan menjadi kenangan sepanjang hidup bagi keduanya. Yups, momen bonding yang terwujud dalam kegiatan apa pun akan melekat dalam ingatan dan juga hati. 💓

Sudah kah hari ini membangun momen bonding bermakna, Bun? Jangan lupa sentuhannya ya, Bun. 😉 

You May Also Like

29 komentar

  1. Setuju banget terutama di bagian ini: ..." orang tua lah yang paling tahu apa yang terbaik untuk anaknya!"

    BalasHapus
  2. Momen bonding dengan anak itu bisa dalam banyak hal. Salah satunya saat memandikan si kecil. Yang mana tidak hanya bersentuhan fisik, namun secara emosional juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepakat, maaak. anak rewel pas mau atau saat mandi bisa jadi bonding, ya. hihihi

      Hapus
  3. Rasanya cukup melelahkan ya.. kalau uda dapat saran dari tetangga atau tetua mengenai merawat anak begini dan begitu. Semoga dengan adanya informasi yang benar, dari ahlinya bisa menjadi panduan. Bersyukur banget ada Zwitsal dengan kampanyenya yakni #MomenBondingBermakna. Jadi banyak belajar mengenai kebutuhan si kecil.

    BalasHapus
  4. Hidup di desa memang enak, tapi ada juga nggak enaknya ya mbak, terutama menghadapi omongan tetangga.

    Jaman sekarang, dengan kemajuan teknologi, nggak ada alasan nggak bisa dekat dengan anak karena terkendala jarak. Bisa video call setiap hari, jadi walau jaraknya jauh, tapi komunikasi lancar.

    Bagus nih acaranya Zwitsal dengan momen bonding bermakna, semoga 1000 peserta yang ikut kegiatan ini bisa menularkannya pada ibu-ibu lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. acaranya memang banyak banget manfaatnya, mbak. dapat tambahan ilmu. alhamdulillah, nih.

      Hapus
  5. Seru amat ya acaranya diadakan daring dan luring jadi bisa menjangkau lebih banyak peserta para ibu di seluruh Indonesia ya, Zwitsal tuh andalanku hingga kini walaupun tak punya bayi tetap pakai produk Zwitsal karena terlanjur cocok hehe

    BalasHapus
  6. acaranya seru juga ya.. aku sih setuju momen bonding dengan anak itu adalah hal terindah dan membahagiakan

    BalasHapus
  7. Halo mba. Menciptakan bonding ke wanak itu menurutku wajib. Dan bonding yang erat akan terjaga selamanya bahkan hingga anak dewasa. Bagus nih Zwitsal kampanyenya. HArus kita dukung

    BalasHapus
  8. Keren ya udah nyiapin ilmu parenting dari jauh hari, patut ditiru deh Nikita dan suami. Kompak sama suami dalam parenting kudu. Acaranya seru, bonding sama anak gampang2 susah, banyak cobaannya nih aku hihi.. pas shampoan pakai Zwitsal juga di rumah, Ugo masih pakai shampo iniii

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepakat. kompak sama suami dalam urusan pengasuhan anak emang harus. buat masa depan anak-anak, ya.

      Hapus
  9. zwitsal ini produk andalan para ibu sejak zaman dulu. sekarang makin kece karena lengkap banget produknya dan banyak mengadakan webinar yang bermanfaat.

    BalasHapus
  10. Aku jd inget siapa yaa kmrn ada mbak2 mantan wartawan yg komen di sosmed kalau Nikita setelah jd ibu beda dgn Nikita sebelumnya. Skrng jd tampak keibuan, pokoknya beda hahaha.
    Acaranya seru banget bertabur kuning2 hehe
    Emang yang namanya bonding dengan anak mesti bange diusahakan ya mbak, banyak jalan gk mesti traveling bareng tapi nyempetin main berkualitas jg atau memijat2 anak :D

    BalasHapus
  11. Jadiii inget dulu anak2 bayi sebelum mandi di pijit2 saya dan suami gantian trs di mandiin bareng jd keinget urus bayi berdua sama suami. Kebetulan kami tdk pakai art jd murni handle sendiri. Dampaknya skrg anak2 dekat dg saya maupun bapaknya sih.

    BalasHapus
  12. Wah, angka fatherless tinggi juga ya...setuju banyak rutinitas yang bisa meningkatkan bonding dengan anak, jadi sesibuk apa pun keluarga adalah prioritas utama. Apalagi membangun momen bonding bermakna pun mudah , di antaranya ditemani produk Zwitsal

    BalasHapus
  13. Keren ya Nikita sama suaminya, kompak mengasuh baby Issa dan mereka emang udah punya bekal ilmu parenting. Btw aku juga pakai sebagian produk Zwitsal nih buat bebikuu 😁

    BalasHapus
  14. Zwitsal emang terbaiiikk
    Kualitas prodyknya tepercaya berttahun2
    Super love bgt yaaa

    BalasHapus
  15. Aku suka Niki yang sekarang, auranya memang beda dibanding sebelum punya anak. Bagus juga ya prinsip Niki dan suaminya yang menanggapi komentar netizen si maha benar dengan bahasa yang baik. Yang menarik adalah niat mereka sebelum punya anak mereka udah menyiapkan diri dengan bekal parenting

    BalasHapus
  16. Menciptakan bonding dengan anak itu penting ya mbak
    Akan bermanfaat bagi proses tumbuh kembangnya

    BalasHapus
  17. Samantha Elsener dan Nikita Willy adalah dua figur yang sering aku ikuti postingannya. Mereka mengajarkan pola parenting dengan fun dan praktis, jadi enak buat diikutin.

    BalasHapus
  18. Parenting ala Nikita Willy memang unik, ya. Semacam menjadi pengetahuan baru, apalagi buatku yang belum diamanahi momongan.

    Terimakasih sharingnya, Mbak. Bermanfaat sekali buatku.

    BalasHapus
  19. Jadi teringat2 dulu ketika anak2 masih bayi, suka banget deh memijat mereka dan oleskan minyak telon. Apalagi yang punya Zwitsal nih, aromanya lembuuutt... pengin peluk2 dan cium2 terus deehh...

    BalasHapus
  20. Momen bonding memang harus dibentuk dengan baik, karena ini bakan jadi kenangan baik dalam diri anak kelak ya, Mba. Pelukan, kata-kata baik, sentuhan

    BalasHapus
  21. Hidup di desa itu ya ada plus minusnya, apalagi kalau berhadapan sama orang tua yang masih percaya mitos, harus makin sabar soal pola pengasuhan anak. Aku suka ngikutin pola pengasuhan Nikita Willy, tapi kalau diterapin di desa, kudu tebal kuping si ibu.

    BalasHapus
  22. Sangat tidak mudah mengasuh anak di desa. Saya merasakan itu, karena 2 anak besar di kota, sementara yang ketiga ini full dari hamil sampai usia 4 tahun di desa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh dong sharing-sharing di blog, mbak. hahaha

      Hapus

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.