• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan
Mulut mungilnya terus mengulang dengan pertanyaan yang sama. Tak sabar mendapat jawaban, tangan kanannya pun bergerak seakan memberi isyarat untuk mendapat jawaban lebih cepat. Dengan adegan-adegan sederhana seperti itu, kerap membuatku terpukau dengan tingkahnya. Apalagi jika aku berhasil meledeknya, atau memberi jawaban yang membuat kedua matanya turut bicara. Tambah emesh! 😉



Entah sengaja atau memang ingin bermanja, kadang dia masih terus bertanya padahal sudah mendapat jawaban. Sesekali dia melempar petanyaan-pertanyaan berikutnya yang berujung pada kesuh sendiri tapi sukses bikin Ibu ngakak so hard karena kadang terlalu susah menerjemahkan celotehannya. Beda banget isyarat balikan dari mantan yang mudah ditebak. 🤣

Aku sering ngga percaya saat mendengar celotehan-celotehan ringan keluar dari mulut Yasmin. Selain banyaknya kosa kata, aku sempat mengira bahwa Yasmin bakal ngalami speech delay. Pikirku, sih, karena perkembangan berjalannya bisa dibilang terlambat, jadi sepertinya akan berpengaruh dengan perkembangan bicaranya juga.

Tapi pernyataan bahwa tiap anak, tuh, unik, kini kembali terbukti. Bahwa apa yang mereka tunjukan duluan kepada dunia, itulah yang mereka kuasai dulu saat itu. Belajar jalan boleh terlambat, tapi ngga dengan belajar ngocehnya yang sudah mirip Burung Beo. 

My Darling, maafkan Ibu yang kadang sampai susah menerjemahkan celotehanmu, ya. 🙈

Dari sekian juta celotehan yang belum semuanya aku pahami, Yasmin punya celotehan andalan yang dia ucapkan secara utuh, dan cukup jelas. Ini, nih, celotehan favorit yang kerap diucapkan di usianya yang genap dua puluh bulan.

Apa, ya?

Ini kelihatan sepele banget. Apalagi buat orang dewasa. Tapi ketika celotehan ini keluar dari mulut Yasmin, aku tak kuasa untuk tidak memberikan respon. Nampak rasa ingin tahunya begitu besar. Belum lagi dari ekspresi mata dan bahasa tubuhnya, dia betul-betul membutuhkan jawaban.



Celotehan berupa pertanyaan ini biasanya dia lontarkan saat melihat benda yang baru dijumpai atau mendengar suara yang asing menurutnya.

"Apa, ya?"

"Itu suara tikus lagi berantem di atas."

"Apa, ya?"

"Tikuut, Sayang."

"Hiiih...takuut."

Jatuhlah dia ke dalam pelukan Ibu hanya karena suara tikus rusuh. Hahaha.

Wita Mawon

Sepertinya Kecemutku ini bakal menjadi perempuan yang mandiri. ~aamiin~ Dia jarang minta tolong jika memang dia bisa mengerjakannya sendiri. Menaruh baju kotor miliknya, misalnya.

Sebelum ke mandi, baju-baju kotor miliknya ngga hanya boleh dibawanya. Aku, Uti, Mak Yem, ngga boleh membawa baju-baju yang baru dia pakai. Karena sudah tahu tempat baju kotor, dia pun langsung menuju mesin cuci. Ditaruhlah baju tersebut ke dalam ember yang ada di dekat mesin cuci.

Tak berhenti sampai sini. Membawa barang yang agaknya cukup merugikan pun sering dia minta. Piring yang baru buat makan aku, misalnya. Melihatnya ngotot mau membawakan piring, was wasa rasanya. Tapi kalau dia udah bilang "wita mawon", aku mending mendampinginya ketimbang menjadi ribut nantinya.

Eh btw, arti dari wita mawon tuh wita saja. Bahasa yang dia pakai campuran, gitu. Seperti nama panggilannya, kadang Yasmin, Syaquita, kadang juga Wita. Hahahaha. Biar lah, yang penting bahagia. 🤣

Ayo Dolan!

Ini ngga bisa ditawar, kalau udah minta keluar dari rumah, tangannya bakal meraih tangan siapapun yang sedang dia inginkan untuk menjadi partner dolan. Biasanya sih tangan Ayahnya. Minta dolan, plus jajan! Beuuuh...kalau udah sampai sini, ngga ada yang tergantikan. Harus Ayah karena memang hanya Ayah yang mau mengantarnya ke warung.

Kalau Ibu? No no no no! Biarin kalau dikatain kejam, yang penting halal. 😂



Jadi nih, Yasmin tipe anak yang agak susah kalau hanya main di rumah. Dia lebih suka main di luar rumah. Tapi ya, kadang Utinya suka protektif, gitu. Meski udah ditahan sama Utinya, dia tetap ngeyel dan terus mengajak dolan. Hahaha.

Dududuh...ternyata asyik juga mengingat-ingat celotehan si kecil. Ibu asyik menuliskannya, yang baca mah malas banget. Hahaha. Ngga apa-apa, buat kenangan ya, Beb.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Menuju usia dua tahun, ternyata mulai banyak lagu yang dilantunkan oleh Yasmin. Dududu...ngga sia-sia tiap hari aku sok rajin memutar lagu buat Yasmin, baik lagu anak-anak yang hits sejak dahulu kala seperti semut-semut kecil, maupun lagu hits yang banyak beredar pada zaman now seperti baby shark. Ada lagu andalan yang tiap hari kami dengarkan sambil ikut menirukan. Ada juga beberapa lagu yang hanya aku putar sesekali, sekadar tahu saja.


Cicaaaak-cicaak di dindiing... 🙊
Untuk menyanyikan lagu anak, Yasmin masih terbata-bata, belum lancar banget. Dia juga masih suka mengambil kata akhir pada tiap bait lagu. Pengucapan tiap kata pun belum sempurna. 😂

"Nai kereta api, tuut tuut tuut...
Siapa henda turun, ke andung, uabaya... (padahal yang benar itu turut, bukan turun)
Olehkah nai dengan ecuma...
Ayo awan ku epas nai. Keretaku ta berenti lama....."

Ngga asing dengan lirik lagu di atas, kan? Ya, lirik lagu Naik Kereta Api. Dia lagi suka banget lagu itu. Sampai tiap hari nonton video yang telah aku unduh dari youtube. Rasanya tuh lucu-lucu gimana, gitu. Mendengar dia nyanyi yang kadang seperti tergesa-gesa ingin cepat selesai, kosa kata belum penuh, bahkan kadang sampai salah lirik. Asli, kalau lagi live dan aku ada di dekatnya, bakal senyum-senyum sendiri. Membayangkan mungkin dulu aku seperti itu.🙊

Ehya...pagi ini aku mendapati dua kejutan sekaligus. Pertama karena kelakuan Ayah yang suka memberi apa saja yang Yasmin minta. Dan pagi ini yang dia beri kepada Yasmine adalah cream malam. Cream itu tertutup rapat banget, tapi Yasmin bisa membukanya. Hasilnya, ngga hanya dioles ke wajahnya, tapi juga dicolek-colek a la selai, lalu dimasukan ke dalam mulut. Rasanya, tuh, pingin nguwel-nguwel Ayahnya. 😝😝😝

Tapi...rasa kesal hilang begitu saja hanya karena aku mendengar Yasmin nyanyi full version meski masih belum jelas tiap katanya.

Ini kejutan kedua. Bahwa dia menyanyi lagu Cicak di Dinding dari awal sampai akhir tanpa ada yang salah lirik. Semua kata diucapnya secara utuh, meski masih hilang beberapa huruf konsonan. 

"Cica-cica di dinding...
diam-diam meayap...
datang seekor amuuuk...
haaap! langsung diangkap..."

Sungguh ini kebahagiaan bagi seorang Ibu dengan satu anak. Ketika aku sedang sok ngomel-ngomel (padahal sebenarnya saking takutnya dia sudah makan beberapa colekan cream malam), dia justeru enjoy menyanyikan lagu Cicak di Diding sambil putar-putar kamar. Sebenarnya, sih, ini salah satu cara ampuh yang dia lakukan supaya Ibunya berhenti ngomel. Tapi masa iya, dia udah paham cara untuk menetralisir Ibu yang suka marah-marah. 😝 😂

Antara kesal, gemas, bahagia, dan pingin ngasih minum putih yang banyak. Tapi untuk menjaga kewibawaan, aku sok bersikap biasa saja. Ngga ngasih tepuk tangan seperti yang biasa aku lakukan saat dia mencapai sebuah prestasi. Ya, dia bisa menyanyi secara utuh, penuh dan nyaris jelas per kata, bagiku ini merupakan sebuah prestasi. Yaaa...meski sebenarnya Ibu salah karena ngga mengapresiasikan saking menjaga KONSISTENSINYA. 😂😂 Tapi percayalah, Nak, Ibu bahagia banget pagi ini. Ibu bangga banget mendengar kamu bernyanyi sambil senyum-senyum di depan Ayah dan Ibu.

Nanti sore kita menyanyi bersama lagi ya, Nak. Tetap dengan Cicak di Dinding, nanti sambil Ibu peluk-peluk, cium-cium, dan Ibu beri hadiah tepuk tangan yang meriah. Moment ini harus kita rayakan! 👏👏👏
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Punya anak perempuan, tapi kurang suka dengan mainan boneka. Ini, sih, Jasmine banget! Sepertinya samaan denganku. Kata Ibuku, dulu aku juga kuran berminat main Boneka.

Disaat teman-teman perempuan sebayaku sedang pada asyik mainan boneka yang bisa nangis sendiri, aku sama sekali ngga tertarik. Sampai saatnya Ibu membelikan boneka yang sedang hits pada masa itu, aku justeru menangis mendengar tangisan bonekanya. Payah banget, ya. 



Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Mei (2)
      • "Si Manis" yang Mengintai: Cerita di Balik Jajanan...
      • Pet-Loving Dads Edition: Custom Gifts Featuring Th...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose