• Home
  • About
  • Jasmine
  • Wildan
  • Hiroku
  • Kesehatan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Jalan Jajan

Sebagai seorang Working Mom atau Ibu Bekerja, saya pernah merasa khawatir bahkan takut bakal kehilangan banyak waktu bersama keluarga. Enggak hanya waktu, saya juga sempat khawatir kalau nantinya anak-anak tidak bisa menghargai saya sebagai Ibu atau mereka lebih dekat dengan Asisten Rumah Tangga (ART) karena saya menggunakan jasa ART. Bagian ini, sungguh bikin baper ya, Bunda. Hahaha.

Saya masih ingat betul saat pertama kali meninggalkan anak pertama saya untuk bekerja. Perjalanan dari rumah sampai kantor, air mata tumpah-tumpah. Sepanjang perjalanan pun saya pernah menangis sampai sesenggukan. Hati ini tetap enggak tenang meskipun stok ASIP di rumah sudah lebih dari cukup. Sampai pada puncaknya, saya galau, Bun! Hahaha. Iya, galau karena pikiran dan hati sama-sama enggak mendukung untuk bekerja kantoran. Drama Queen banget, ya.

Saya kira jatah cuti melahirkan selama tiga bulan sudah cukup untuk memulihkan rasa nano-nano paska melahirkan, tapi ternyata belum. Saya juga merasakan kalau "isi kepala" ini tambah berat dan penuh dengan prasangka-prasangka yang bikin hati enggak tenang. Padahal, tuh, sudah banyak yang memberikan nasihat yang menenangkan, tapi tetap saja belum bisa ikhlas meninggalkan anak untuk bekerja dari pagi hingga sore dengan durasi waktu 8,5 jam.


Berdamai dengan Keadaan untuk Lebih Bahagia.

Setiap hari, saya mencoba untuk berdamai dengan keadaan. Berdamai dengan saya sebagai orang tua baru . Tak henti-hentinya saya meminta kepada-Nya supaya bisa ikhlas dan dapat menerima keadaan  segala konsekuensi sebagai seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja.

Saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat berdamai dengan keadaan dan segala keputusan saya. Yups, saya akhirnya memutuskan untuk tetap menjadi ASN dan memilih menggunakan jasa ART untuk mengasuh anak pertama saya. Memeluk Si Kecil dan sering berkomunikasi dengan Si Kecil menjadi "obat" yang paling ampuh untuk melepaskan diri dari segala bentuk kegalauan.

Tentu ini bukan keputusan yang mudah karena saat itu hati terus bergejolak. Namun saat sudah mulai bisa menikmati rutinitas harian sebagai Ibu baru sekaligus Ibu bekerja, rasanya luar biasa nikmatnya.

"Eh, jangan-jangan kena baby blues syndrome, ya?"

Mungkin iya, karena ciri-cirinya mengarah pada baby blues syndrome. Tapi saat itu saya enggak menelusuri lebih jauh. Tapi, dari cerita teman-teman di kantor yang sudah senior, perasaan sedih seorang Ibu bekerja yang baru melahirkan, tuh, hampir sama lingkupnya. Mulai dari merasa enggak tega meninggalkan anak untuk bekerja sampai dengan khawatir berlebihan jika Air Susu Ibu (ASI) enggak keluar karena saking sibuknya bekerja. Namun seiring berjalannya waktu, ibu bekerja bisa mulai berdamai dengan dengan keadaan untuk lebih bahagia. Apalagi jika sudah paham kalau produksi ASI bakal meningkat jika Ibu bahagia.

Jangan berusaha menjadi Ibu yang sempurna. Tetapi, jadilah Ibu yang bahagia karena anak membutuhkan Ibu yang bahagia. Jika Ibu bahagia, Anak juga bahagia. Keluarga pun bahagia.


Menciptakan Momen Menyenangkan dalam Keluarga.

Sejak punya anak, pekerjaan rumah tangga terus bertambah. Jika suami enggak ikut mengambil alih pekerjaan rumah tangga, mungkin baby blues syndrom enggak segan-segan menghampiri dan menjadikan Ibu jauh dari bahagia. Enggak hanya pekerjaan rumah tangga, menciptakan momen menyenangkan dalam keluarga pun harus dilakukan bersama-sama. Enggak hanya Ibu yang menciptakan, tapi Ayah juga baiknya ikut berperan dalam menciptakan momen menyenangkan dalam keluarga.

Asyiknya, nih, anak pertama kami saat ini sudah berusia delapan tahun. Jadi kami sering mengajaknya untuk menciptakan ide seru-seruan bersama keluarga, termasuk dengan adiknya.

Buat yang sudah nonton Petualangan Sherina 2, mungkin masih ingat kata-kata Sadam kepada Sherina, bahwa setelah puluhan tahun berpisah ternyata Sherina masih sama sikapnya yaitu merasa dirinya paling bisa, paling mampu. Sama sekali enggak ada perubahan. Parahnya, Sherina ini masih susah dan cenderung enggak mau mendengarkan pendapat orang lain. Makanya Sadam pun merasa kesal karena pendapat-pendapatnya sering enggak diterima oleh Sherina sekalipun adalah pendapat yang bagus.

Dari percakapan Sadam dan Sherina, saya semakin yakin bahwa keterlibatan anggota keluarga untuk menciptakan momen meyenangkan sangat lah penting. Sebagai orang tua, saya lebih sering mendengarkan dan menggunakan ide bersama selagi ide tersebut positif. Saya kerap merasa mendapatkan goal lebih ketika mempunyai ide kegiatan lalu didiskusikan bersama-sama. Bonding bersama keluarga pun terasa lebih kuat.

5 Ide Kegiatan Seru Bersama Keluarga.

Saya dan suami sama-sama pekerja kantoran. Sama-sama hidup kurang lebih 8 jam di tempat kerja. Namun kami sama sekali enggak merasa kurang waktu bersama anak-anak. Kami mempunyai manajemen waktu yang dibuat bersama. Jadi, kami sama-sama sudah tahu dan paham kapan waktunya eksplorasi ide bersama anak-anak, kapan waktunya menikmati hobi masing-masing, minggu ke berapa kami kencan, tanggal berapa kami jajan bareng, kapan saya membacakan buku untuk anak-anak, sampai dengan kapan suami saya jalan berdua sama anak perempuannya pun sudah ada waktunya.

Memang, yang menggerakkan kegiatan seru-seruan dalam sebuah keluarga seringnya adalah Ibu. Namun saya seringnya hanya memancing ide kegiatan untuk kemudian didiskusikan bersama keluarga supaya semua anggota keluarga merasa terlibat dan kegiatan pun akan semakin seru. Nah, berikut ada 5 ide kegiatan seru bersama keluarga yang sering kami lakukan.

1. Piknik atau Bertualang.

Setelah enam hari disibukkan dengan pekerjaan dan juga kegiatan sekolah bagi anak-anak, kegiatan piknik atau bertualang menjadi salah satu ide pilihan yang sudah pasti bikin keluarga bahagia. Kami kerap menciptakan momen yang menyenangkan ini karena kami sama-sama merasa mendapatkan semangat bagu setelah piknik atau bertualang.

Jika enggak ingin keluar rumah, kami biasanya mendirikan tenda di sekitar rumah untuk piknik ala-ala sekaligus sebagai sarana bermain berama anak. Serunya pada kegiatan ini, kami jadi ada kegiatan masak yang nantinya dimakan bersama-sama di dalam tenda. Lain cerita jika sebelumnya sudah punya rencana untuk bertualang atau piknik keluar, biasanya agendanya tiga bulan sekali, kami enggak menyiapkan makanan karena sudah dipastikan makan di luar. 

Piknik di sekitar rumah atau bertualang keluar rumah? Enakan mana, nih? Hahaha.


2. Mencuci Motor, Sepeda, atau Perabotan Rumah Tangga.

Kebetulan kami suka bersepeda dan punya sepeda masing-masing. Kegiatan mencuci sepeda, motor, atau perabotan rumah tangga pun menjadi salah satu kegiatan seru dan menyenangkan karena dilakukan bersama-sama. Setelah sepeda selesai, kami masih berlanjut mencuci motor atau bila perlu cuci juga perabotan rumah tangga yang sudah terlihat kotor.

Paketan mencuci perabotan rumah tangga biasanya disertai dengan beres-beres rumah dan pilah pilih barang. Yups, membersihkan barang yang ada di rumah dan mengkurasi barang apa yang sudah enggak diperlukan menjadi kegiatan seru karena setelahnya rumah bakal kelihatan lebih lega dan bersih.

Ketika ide kegiatan nomor dua ini menjadi kebiasaan yang kerap dilakukan bersama anak-anak, maka momen ini enggak bakal terlupakan sampai nantinya mereka dewasa dan bisa bertanggung jawab atas barang-barangnya.

3. Nonton Film.

Nah, kegiatan ketiga ini favorit banget di keluarga kami. Televisi yang ukurannya cukup, bisa kami gunakan untuk nonton film. Kegiatan ini biasanya kami lakukan di sore atau malam hari dengan kondisi lampu dimatikan. Rasa-rasanya sudah seperti nonton film di bioskop. Apalagi jika ditambah dengan camilan kesukaan, ide kegiatan ini semakin seru, menyenangkan, dan mengenyangkan.


4. Memasak atau Membuat Camilan.

Kebetulan anak perempuan kami senang berkegiatan di dapur. Dia pernah bilang kalau cita-citanya menjadi Cheff. Makanya saya sering mengajaknya masak dan membuat camilan. Jika sedang enggak ada deadline, saya biasanya mengajak anak-anak untuk membuat camilan yang serkiranya bisa untuk dijual. Maklum, anak perempuan hobi banget jualan. HAhaha.

Ide kegiatan nomor empat ini menjadi lebih seru jika seluruh anggota terlibat. Ada yang masak sayur, goreng ikan, atau menyiapkan tempat makan. Seru, bukan?

5. Ngobrolin Hobi.

Di rumah kami ada dua orang dewasa dan dua anak-anak. Satu anak laki-laki masih balita, lalu anak pertama saya saat ini usianya hampir 8 tahun. Kami bertiga sama-sama eksplorasi diri. Baru-baru ini, potensi diri pada anak perempuan kami semakin terlihat yaitu hobi berjualan di sekolah.

Meskipun kegiatan ini hanya sekadar sharing, tapi seru banget jika dilakukan bersama-sama karena jasi semakin tahu hobi masing-masing dan bisa saling support satu sama lain. Apalagi jika saat sharing ditemani snack dari OREO Wafer.

OREO Wafer adalah produk inovatif dari merek terkenal OREO milik Mondelez yang menggabungkan rasa ikonik biskuit OREO dengan lapisan wafer renyah di antara krim vanila lembut. Dengan tekstur yang unik, OREO Wafer menghadirkan pengalaman yang seru bagi pencinta OREO dan wafer. Sebagai brand snack favorit, OREO Wafer telah menjadi bagian tak terpisahkan yang selalu hadir melengkapi setiap momen kebersamaan dan keceriaan keluarga Indonesia.


Memilih Snack OREO Wafer yang Berkolaborasi dengan Petualangan Sherina 2.

Buat teman-teman yang sudah nonton Petualangan Sherina 2 pasti tahu scene di mana Sherina membawa bekal OREO Wafer saat diajak jalan-jalan sama Sadam. Snack ini memang diyakini dapat menciptakan keseruan, serta petualangan yang bisa mendekatkan kembali, bahkan ketika sudah tidak bertemu lama. Seperti cerita pada film Petualangan Sherina yang sudah tayang di Bioskop sejak awal Oktober.

Sebelumnya, OREO Wafer mengadakan Press Conference Petualangan OREO Wafer, lho. Dian Ramadianti selaku Senior Marketing Manager Mondelez Indonesia menjelaskan bahwa sebagai brand snack favorit, OREO Wafer telah menjadi bagian tak terpisahkan yang selalu hadir melengkapi setiap momen kebersamaan dan keceriaan keluarga Indonesia. 

"OREO Wafer berharap kolaborasi dengan film Petualangan Sherina 2 ini dapat menginspirasi keluarga Indonesia untuk senantiasa menciptakan keseruan dan lebih banyak momen petualangan bersama guna menghadirkan keceriaan dan membangun kedekatan antar keluarga,” jelas Dian.

Lebih serunya lagi, kita bisa mengikuti keseruan Petualangan OREO Wafer yang menghadirkan kesempatan memenangkan berbagai hadiah menarik dengan berburu OREO Wafer.

Yuk, Ikut Challenge OREO Wafer dan Jangan Lupa untuk Selalu Ciptakan Momen dalam Keluarga!

Yaps! OREO Wafer mengajak keluarga Indonesia untuk mengikuti keseruan Petualangan OREO Wafer dengan berburu varian produk OREO Wafer apa saja di toko terdekat mulai 1 September hingga 31 Oktober 2023. Teman-teman dapat mengikuti challenge Petualangan OREO Wafer atau #PetualanganOreoWafer dengan mekanisme yang sangat mudah yaitu cukup dengan mengirimkan gambar OREO Wafer ke nomor whatsapp 0812-6888-1259 (atau dengan memindai kode QR pada kemasan) untuk ditukar dengan nomor undian. Syarat dan ketentuan lengkapnya bisa klik url Instagram ini https://www.instagram.com/p/CxISQpsr8Dh/.

Semakin banyak jumlah pembelian maka peluang menang semakin tinggi. Jangan lewatkan peluang besar untuk memenangkan berbagai hadiah menarik yang akan diundi dua mingguan, mulai dari iPhone 14, Nintendo Switch, merchandise eksklusif OREO Wafer X Petualangan Sherina 2 hingga memenangkan hadiah utama tiket Meet & Greet bersama Sherina & Sadam (Derby Romero).
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pengalaman Membangun Rumah dengan Biaya Terbatas - Memiliki sebuah hunian sudah pasti menjadi impian bagi banyak orang. Bagaimana tidak, kita dapat membangun kenangan, menemukan kedamaian, dan merasakan kenyamanan ketika berada di rumah, bukan. Makanya tidak heran, kalau setiap orang memasukkan rumah ke dalam daftar keinginan atau bahkan impian. Entah impian tersebut dapat terwujud pada usia muda atau lanjut usia, terpenting masuk dalam wish list dulu, ya. 😆

Saking pentingnya sebuah tempat tinggal, rumah tidak hanya menjadi impian bagi setiap pasangan yang sudah berkeluarga. Para generasi millennial atau anak muda yang yang sudah berpenghasilan pun banyak yang punya keinginan memiliki rumah di usia muda. Komitmen mereka biasanya diwujudkan dalam bentuk menabung atau belajar investasi sejak usia dini demi mewujudkan wish list yang sudah mereka tulis.

Pengalaman Membangun Rumah dengan Biaya Terbatas

Lalu, bagaimana dengan pasangan yang sudah menikah, tapi masih tinggal bersama orang tua, mertua, atau masih tinggal di kontrakan?

Jangan panik, yang tenang, dan tetaplah fokus dengan yang telah menjadi tujuan bersama pasangan. Kalau sudah punya niat yang kuat untuk membangun rumah sendiri, insya Allah akan dimudahkan dalam menyisihkan rezekinya. Dengan catatan, pengelolaan keuangannya harus betul-betul tercatat dengan baik. Jangan lupa untuk alokasikan dana khusus untuk membangun rumah. Ini yang saya lakukan bersama suami sejak punya anak pada tahun 2016.

Proses Mendapatkan Modal Untuk Membangun Rumah.

Saya dan suami termasuk salah satu pasangan yang saat menikah belum matang secara finansial. Saat itu, kami sama-sama baru punya pekerjaan. Suami bekerja di Swasta dan saya bekerja sebagai ASN. Selain baru memiliki pekerjaan, kami sama-sama enggak punya banyak tabungan. Duh...ini jadi buka-bukaan "dapur", ya. Hahaha. Tidak apa, karena ini fakta dan bagi saya bukan aib. Sekadar berbagi pengalaman, siapa tahu ada dari kalian yang sudah menikah dan masih tinggal di kontrakan, kemudian membaca tulisan ini menjadi lebih semangat buat cari peluang untuk mendapatkan cuan! 🤭

Selain belum matang secara finansial, kami termasuk generasi perintis, bukan generasi pewaris. Jadi, sangat terasa perjuangan kami untuk mewujudkan salah satu impian kami yaitu membangun rumah sendiri. FYI, setelah menikah, kami tinggal bersama orang tua selama empat tahun. Cukup lama, ya.

Tahun pertama menikah, kami masih belajar mengelola keuangan dari pendapatan gaji tetap. Dari yang sebelumnya hanya mengelola pendapatan sendiri, setelah menikah tambah pendapatan dari suami. Tentu untuk pengaturannya tidak mudah karena muncul cukup banyak pengeluaran baru seperti penambahan anggaran dana sosial. Saya yang sebelumnya hanya mengelola dana ini untuk pribadi, mau tidak mau harus menambah anggarannya karena punya keluarga baru dari suami. Lalu, ada dana darurat yang tentu saja anggarannya bertambah karena sudah berkeluarga.

Masuk tahun kedua menikah, kami memiliki satu anak. Mulai dari sini, kami kembali menata keuangan karena dana darurat hampir 50% digunakan untuk biaya lahiran. Sungguh bikin lutut lemas, Bun. Beruntung HB tetap stabil. Hahaha. Kami bersyukur karena rezeki setelah punya anak alhamdulillah terus bertambah. Tentu bukan dari gaji tetap, melainkan dari sumber pendapatan lain seperti menulis di Blog.

Pendapatan di luar gaji, seberapa pun, selalu kami tabung. Terlebih, setelah memiliki anak, kami bertekad untuk punya rumah sendiri. Seperti yang kita tahu, biaya untuk membangun rumah tidak sedikit. Makanya harus konsisten menabung demi mewujudkan impian.

Masuk tahun ketiga, anggaran bikin rumah yang sudah ada dalam tabungan saya ambil 80% untuk kemudian kami alihkan ke beberapa investasi seperti Deposito dan instrumen insvestasi lainnya supaya perkembangan dananya lebih terasa. 😅 

Selain Keuangan, Hunian Juga Menjadi Obrolan Menarik Setelah Menikah.

Awalnya, kami punya rencana bangun rumah saat anak pertama kami berusia 5 tahun atau saat dia masuk TK. Artinya, kami masih punya waktu kira-kira lima tahun untuk mengumpulkan modal untuk mendirikan rumah. Iya, kami pernah ngobrolin hal ini sambil tiduran dan elus-elus pipi anak kami yang saat itu baru berusia dua minggu.

"Lima tahun lagi, kita kira-kira udah punya uang berapa, ya?" Saya mulai serius tanya kepada suami.

Lagi mulai pencet-pencet kalkulator di handphone, tiba-tiba suami nyeletuk "dua ratus juta!". Spontan saya tertawa sampai jahitan paska melahirkan terasa ngilu. 😆 Hamsyong, uang ratusan juta itu dari mana, ya? Kami pun akhirnya kembali tertawa jahil sampai Si Kecemut terbangun. Tapi di balik ketawa itu, suami meyakinkan saya kalau lima tahun lagi pasti bisa membangun rumah.

Sebagai istri solehah, saya pun meng-amin-kan ucapan sekaligus doa dari suami. Buat penyemangat, kami nyaris setiap hari berkirim gambar desain rumah minimalis yang kami dapatkan dari mesin pencarian Google. Kenapa minimalis? Karena modal yang kami punya juga minimalis. 😂 Selain desain, kami juga kerap ngobrolin harga meterial bangunan. Padahal dibangunnya masih beberapa tahun kemudian. Sampai pada akhirnya kami tahu kalau harga batu bata merah tidak murah, barulah kami pelan-pelan mulai mengurangi obrolan tentang membangun rumah.

Bukan tidak bersyukur, tapi uang yang sudah kami kumpulkan rasa-rasanya tak ternilai saat melihat harga material yang harga satuannya bikin gemeter. Maklum, pengalaman pertama. 😆 Tapi meskipun kami sudah jarang ngobrolin urusan rumah, kami masih terus konsisten menabung dan juga terus mencari peluang pendapatan.

Saat semangat kami dalam membangun rumah sedang maju mundur, orang tua seperti membuka jalan untuk memulainya. Masya Allah, uang saja belum siap, sudah mulai ada penawaran mau bikin rumah di Banjarnegara (tempat saya dibesarkan) atau Wonosobo (tempat suami saya). Asyik, nih, aromanya bakal dapat donatur. 🤣 Dan benar, kami diberi modal berupa pekarangan dan dibantu juga dalam pembelian material bangunan. Alhamdulillah...💃🏻

Pengalaman Membangun Rumah dengan Biaya Terbatas.

Dukungan dari orang tua bagi kami sudah sangat maksimal. Apalagi kami tahu harga tanah tidak murah, setiap tahun terus meningkat per meter-nya. Pun dengan harga material bangunan, mungkin setiap hari atau bulannya ada kenaikan. Padahal membelinya bukan dalam jumlah ratusan saja, tapi ribuan. Seperti material batu bata dan genteng. Eh...tapi namanya juga dibantu, tentu semampunya yang membantu, ya. Selebihnya, kami dengan modal "yakin pasti bisa" pelan-pelan menambah pembelian material menggunakan dana yang kami punya supaya rumah bisa mulai dibangun.

Membangun Rumah dengan Modal 50 juta

Alhamdulillah, pembangunan rumah bisa kami wujudkan di akhir tahun keempat usia pernikahan kami dengan modal saat itu kurang lebih 50 juta untuk luas bangunan kurang lebih 105 meter persegi. Dengan modal yang sangat terbatas, tentu kami punya skala prioritas dalam membangun rumah, dong. Intinya, terpenting terlihat dalam wujud bangunan yang ada atapnya. Setelahnya, kami memilih untuk istirahat sambil kembali mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk proses finishing yang ternyata membutuhkan modal berkali-kali lipat dari modal sebelumnya. Laa haula wa laa quwwata illa billah. 😂

Kurang lebih enam bulan bangunan tidak ada perkembangan. Persis proyek mangkrak. Hahaha. Namun, setiap hari selalu kami kunjungi, kami sholawatin, supaya dapat cahaya illahi meskipun bangunan mangkrak itu identik dengan suram dan seram. Nah, setelah uang kembali terkumpul dengan jumlah yang lagi-lagi terbatas, kami pelan-pelan memulai pembangunan lagi. Ini belum masuk proses finishing, masih menambah bangunan sana sini sesuai kebutuhan. Pokoknya, kalau anggaran akan habis, kami berhenti. Terus, kalau ada rezeki, kami mulai lagi. Betul-betul pembangunan secara bertahap.

Kalau ada yang tanya, kenapa tidak memilih untuk pinjam uang? Jawabannya, karena kami tidak memilki agunan atau jaminan apa pun. Hahaha. Mau pakai jaminan apa? Mau gadai apa? Sungguh yang kami punya saat itu hanya keyakinan dan lillahi ta'ala. 😉

Pentingnya Menyiapkan Dana Untuk Membangun Rumah Sejak Dini.

Bagi kami yang sedang menikmati proses membangun rumah, melihat bangunan rumah sendiri yang mangkarak menjadi semangat tersendiri. Semangat untuk terus mencari penghasilan tambahan, semangat untuk mengurangi jajan, dan masih banyak semangat-semangat lainnya supaya bisa segera menghuni rumah baru.

Belajar dari pengalaman membangun rumah untuk pertama kalinya, yang menjadi catatan atau review penting tentu dana yang dibutuhkan. Iya, ada baiknya kita punya tabungan khusus untuk membangun rumah dan ini dilakukan sejak sudah mulau punya penghasilan. Kalau dari muda bisa menabung atau investasi, kenapa tidak dilakukan, bukan. Belajar dari pengalaman lagi, jika pendidikan anak sudah mulai masuk tingkat SLTP, tapi belum punya rumah sendiri, kesempatan untuk dapat membangun rumah sangat kecil karena prioritasnya sudah ditambah dengan pendidikan anak dan juga memenuhi hak-hak anak.

Buat yang ingin punya rumah tapi terbatas modal, ada solusi lain yaitu dengan mengajukan dana Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dana ini merupakan fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Hanya saja ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk kredit KPR, diantaranya yaitu anggaran untuk cicil KPR. Ini harus disesuaikan dengan pendapatan kalian tiap bulannya meskipun kita tahu bahwa membeli propserti rumah merupakan salah satu investasi.

FYI, sejak pandemi Covid-19, masyarakat banyak melakukan aktivitas dari rumah. Mulai dari sini, banyak masyarakat yang membeli rumah atau apartemen untuk dapat melakukan aktivitas dari rumah, khususnya bagi mereka para perantau. Makanya di tahun berikutnya, bank sentral mulai memperketat persyaratan kredit pembelian rumah baru.

Sudah Punya Rumah, Tapi Ingin Menambah Hunian? Kenapa Tidak! 

Bukan berarti tidak puas, bukan. Bangunan merupakan salah satu bentuk investasi properti yang saat ini cukup menjanjikan. Mau bikin rumah sendiri, mau kredit rumah, itu pilihan. Hanya saja yang menjadi catatan lagi, sebelum memulainya harus berhitung terlebih terlebih dahulu. Buat memantapkannya, kalian bisa mencoba perhitungan anggaran menggunakan kalkulator hipotek online di laman website mortgagecalculator.uk. Melalui kalkulator tersebut, kalian dapat memasukkan perkiraan harga rumah, jumlah deposit, jumlah hipotek, suku bunga hingga termin waktu.

Membangun Rumah dengan Modal 50 juta

Setelah melakukan input angka, lanjut klik tombol calculate untuk mendapatkan hasil kalkulasi yang sempurna dari https://www.mortgagecalculator.uk/. Selain informasi harga rumah hingga termin waktu, kalkulator ini nantinya akan menampilkan tabel pembayaran pinjaman dengan tabel amortisasi bulanan dan tahunan.

FYI, Mortgage atau Hipotek adalah instrumen hutang berupa kredit berjangka panjang yang dilakukan dengan memberikan hak tanggungan properti dari peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai jaminan terhadap kewajibannya. Nah, KPR adalah salah satu jenis hipotek. Dengan sistem hipotek dalam KPR, proses pembayaran rumah pun menjadi lebih mudah ditanggung.

Jadi, buat kalian yang sudah punya whist list bikin rumah, kira-kira pilih bangun sendiri atau kredit KPR, nih?

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Cara Mengganti Oli Motor dengan Mudah - Rutin mengganti oli motor adalah kunci supaya motor bisa awet. Tentu dibarengi dengan kontrol dari si pengguna, ya. Merasa sudah rutin ganti oli, tapi pakai motornya tidak sesuai standard pemakaian, bisa juga sepeda motor menjadi tidak awet atau komponen-komponennya mudah rusak.

cara mengganti oli motor

Belum lama ini, motor bebek punya suami pernah punya masalah yang serius dengan mesin motornya. Suami saya selalu mengendarai sepeda motor menuju tempat kerjanya. Jarak tempuh dari rumah ke kantornya bisa dibilang cukup jauh, kira-kira 40km. Ini perjalanan lintas kota dan kalau dihitung perjalanan bolak balik berarti 80km. Tergolong lumayan jauh lah, ya.

Ceritanya, sepeda motornya tiba-tiba seperti tidak bertenaga. Dia mengira kalau motornya mau turun mesin karena indikasinya hampir mirip dengan tanda-tanda sepeda motor mau turun mesin. Tanpa pikir lama, dia memilih untuk ke bengkel sekalian jalan pulang guna mengecek kendaraanya. Nah, karena niatnya sekadar cek motor, dia mampir ke bengkel yang paling dekat dengan kantornya.

Pengalaman Servis Motor yang Berujung Ganti Oli Terus-terusan.

Ini kali pertama suami melakukan pengecekan motor di bengkel tersebut. Setelah selesai dicek, ternyata memang harus ada yang diperbaiki supaya performa motornya kembali normal. Satu hal yang bikin kesal, ternyata dia servis di bengkel biasa dan biaya servis hampir 2 juta rupiah. Ada banyak suku cadang yang diganti, katanya. Yasudah, karena sudah terjadi, saya pun menyelesaikan marah-marah sambil ngemil rengginang. 😅

Seminggu setelah motor diperbaiki, alhamdulillah performanya ngebut banget. Suami sampai semangat sekali setiap mau berangkat kerja karena merasa mesinnya sudah kembali normal. Namun seminggu setelahnya, tepatnya di hari ke sembilan, tiba-tiba harus ganti oli tiap tujuh hari sekali karena oli mesinnya hanya bisa digunakan sampai seminggu saja. Lebih dari itu, oli bakal kering.

Ha? Ini bocor atau gimana, sih? Masa oli hanya bisa bertahan selama tujuh hari, sih? Hmmm...

Setelah dikagetkan dengan tagihan servis motor yang membengkak, saya kembali dikagetkan dengan kabar baru perihal harus ganti oli mesin tiap 7 hari sekali. FYI, pergantian oli ini harus dilakukan karena kalau tidak ya mana mungkin motor bisa jalan, ya. Hahaha. Sungguh kabar yang sangat menyedihkan. Pada akhirnya, kami pun memutuskan untuk membeli motor baru daripada setiap hari saya selalu merasa tidak tenang saat suami berangkat kerja. Tidak hanya itu, saya juga merasa selalu dihantui sama yang namanya oli motor. Sungguh bikin tidur tidak nyenyak. Ingin rasanya nyamperin bengkel yang sudah bikin motor suami tambah rusak. Tapi takut diserbu mekanik di sana. 🤣

Sekarang, suami selalu memilih bengkel servis motor yang sudah jelas bagus dan memilih oli yang bagus untuk sepeda motornya. Kadang kalau lagi tidak sempat ke bengkel, dia juga mengganti oli motornya secara mandiri karena mudah dilakukan. Mau tau cara mengganti oli motor seperti apa? Baca artikel ini sampai selesai, ya!

Cara Mudah Mengganti Oli Motor Secara Mandiri.

Sebelum memutuskan untuk mengganti oli motor tanpa bantuan mekanik, pastikan kamu punya alat yang dibutuhkan untuk melancarkan pekerjaan ini. Peralatannya yaitu: Kunci sok atau kunci pas (ukurannya disesuaikan dengan ukuran baut pembuangan oli pada mesin motor), Wadah penampung untuk menampung oli bekas, Kain lap atau tisu, Oli baru (disesuaikan dengan spesifikasi pabrikan motor kamu), Pengganti filter oli (jika perlu, tergantung pada jenis motornya).

Setelah semua alat siap, lakukan langkah-langkah berikut ini:
  • Pastikan motor dalam posisi datar dan stabil. Kamu dapat menggunakan stand motor untuk memastikan stabilitasnya;
  • Letakkan wadah penampung di bawah bak oli motor untuk menampung oli bekas yang akan keluar;
  • Lepaskan tutup oli dan baut pembuangan oli pada bak oli motor. Baut pembuangan biasanya berada di bagian bawah mesin, dekat bak oli. Gunakan kunci sok atau kunci pas untuk membuka baut pembuangan. Pastikan wadah penampung tepat di bawah baut pembuangan agar oli bekas bisa tertampung dengan baik;
  • Setelah oli bekas habis menetes, tutup oli kembali dikencangkan dengan baut pembuangan oli;
  • Buka tutup pengisian oli yang biasanya terletak di bagian atas mesin. Tambahkan oli baru ke mesin dengan hati-hati. Jangan lupa, gunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan yang tercantum di manual motor;
  • Periksa level oli dengan menggunakan stik pengukur oli. Masukkan stik pengukur oli sepenuhnya ke dalam tempatnya, lalu keluarkan kembali untuk melihat level oli. Pastikan level oli berada di antara tanda minimum dan maksimum pada stik, ya;
  • Setelah yakin level oli sudah tepat, pasang kembali tutup pengisian oli dan nyalakan mesin. Biarkan selama beberapa menit untuk memastikan tidak ada kebocoran oli;
  • Langkah terakhir, matikan mesin dan tunggu beberapa saat agar oli kembali mengendap. Lakukan pengecekan kembali level oli menggunakan stik pengukur dan tambahkan lagi jika diperlukan.
FYI, sebelum mulai menggani oli motor, pastikan kamu harus mematikan mesin dan membiarkannya dingin selama beberapa menit, ya. Hal ini untuk menghindari risiko terbakarnya motor akibat suhu panas mesin.

Pilih Bengkel Servis Motor Terbaik.

Usia motor suami saya sebenarnya belum terlalu tua. Baru lima tahun berjalan. Mungkin karena digunakan untuk jarak jauh setiap harinya dan tidak dibarengi dengan perawatan yang bagus. Jadi, performa sepeda motornya juga cepat turun.

Untuk mendapatkan perawatan atau servis yang bagus, harus mencari bengkel servis motor yang bagus juga. Salah satu bengkel yang banyak direkomendasikan untuk mendapatkan servis bagus yaitu Planet Ban. Di bengkel ini, kamu bisa mendapatkan servis motor rasa mesin baru, lho.

Cara Mudah Mengganti Oli Motor

Apa itu servis mesin rasa baru?

Servis motor rasa baru dikenal juga dengan sistem servis terpadu. Tujuan melakukan jenis servis ini untuk meng-upgrade atau meningkatkan performa dan ketahanan motor dengan cara yang cepat dan biaya lebih hemat. Fokus pemeriksaan dan perbaikan pada servis motor rasa baru, yaitu bagian vital yang letaknya tersembunyi dan jarang diservis, termasuk jarang dicek dan disetel rutin. FYI, ada ada 8 bagian vital motor yang wajib dicek saat servis, yaitu: Oli Mesin, Oli Gardan, Busi, Kampas Rem, Filter Udara, Aki atau Accu, Ban, dan Tune up Motor Rutin.

Di Planet Ban, kamu akan mendapatkan servis memuaskan atau tune up disertai dengan ganti oli mesin, ganti oli gardan, atau penggantian suku cadang. Tenang saja, mekanik akan menginformasikan terlebih dahulu kepada perihal pergantian sparepart, kok. Jika kamu setuju, baru mekanik meneruskan perbaikannya.

Kenapa Servis Motor di Planet Ban?

Service motor rutin di Planet Ban sudah dipastikan seluruh bagian atau part mesin akan dibersihkan hingga seperti baru. Bahkan kepala silinder, blok CVT, klep mesin, piston, throttle body, semuanya bersih dari sisa-sisa pembakaran, debu dan kotoran sehingga terlihat seperti mesin baru. Ya, servis motor di Planet Ban bikin motor kamu seperti punya mesin baru. Hasilnya, tarikannya jadi lebih enteng, emisi turun lebih dari 70%, lebih hemat BBM, dan mesin jadi bersih total.

Selain itu, harga servis motor di Planet Ban sangat terjangkau. Untuk service motor injeksi cuma Rp20.000,- servis CVT sekaligus rantainya Rp19.500,- bahkan service throttle body juga cuma Rp20.000,-

Tidak Bisa Ganti Oli Mandiri, Langsung Saja ke Planet Ban!


Nah, buat kamu yang tidak bisa ganti oli secara mandiri atau ingin simpel, langsung saja bawa motornya ke Planet Ban, ya. Di sana ada rekomendari oli motor matic dengan kualitas bagus. Beberapa tahun terakhir, sudah ada pabrikan atau retailer otomotif yang sudah berani memberikan rekomendasi penggantian sampai 5000km. Artinya, 2x lebih lama dari oli biasa. Ini dikarenakan oli yang mereka pasarkan sudah menggunakan teknologi ester. Jadi, wajar kalau retailer ini mengklaim bisa 2x lebih lama dari oli biasa, karena memang ini adalah base oil tertinggi di kelas oli.

Cara Mudah Mengganti Oli Motor

Masalah ganti oli dan servis kendaraan bermotor memang harus pilih bengkel yang bagus. Tidak boleh sembarangan atau asal masuk bengkel motor karena dikhawatirkan bisa menyebabkan performa motor turun. Tidak mau terjadi hal demikian, bukan?

notes:
sumber foto dari website Planet Ban.
Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar
Back to School With Home Credit - Ngomongin back to school atau kembali ke sekolah setelah libur kenaikan kelas, tuh, rasanya lebih senang ketimbang libur semester gasal. Ini yang sering saya rasakan saat dulu masih duduk di bangku sekolah, khususnya SD (Sekolah Dasar). Sebelum ngomongin semangat back to school-nya Jasmine, Ibun ingin flash back ke masa-masa menyenangkan ketika diantar orang tua ke toko buku dan alat tulis, lalu didampingi membeli peralatan sekolah. 😉

Eh, buat Ayah Bunda yang mau ikutan flash back ke masa-masa itu boleh banget, lho. Mungkin ada yang punya pengalaman menyebalkan saat membeli tempat pensil. Yaps, perkara memilih tempat pensil saja bisa lama banget karena saking banyaknya karakter yang lucu-lucu. Rasanya ingin diambil semua, tapi tak mungkin. Apalagi pas lihat tempat pensil "sultan", ada yang cuma bisa nyawang tapi tidak bisa memilikinya karena harganya tidak merakyat.

Psstt...tempat pensil sultan yang saya maksud, tuh, kotak pensil yang ketika dibuka bertingkat-tingkat dan tidak semua anak bisa membelinya karena katanya mahal. Pastinya hanya anak-anak tertentu yang punya kotak pensil tersebut, anak horang kaya. 🤭

back to school with home credit

Terus, ada lagi penghapus yang paling hits pada zamannya. Dari segi desain, sih, simpel banget. Kotak, warnanya putih, terus di bagian depan terdapat gambar bendera atau huruf disertai gambar. Penghapus favorit saya tentu yang gambarnya lucu. Jarang membeli penghapus gambar bendera yang pilihannya banyak banget. Secara itu gambar bendera dunia.

Momen yang paling saya ingat saat berburu peralatan sekolah, tuh, ketika minta dibelikan meja belajar. Saya bersama Bapak datang ke toko buku dan alat tulis yang saat itu cukup ternama di Banjarnegara. Melihat meja belajar dengan warna-warna cerah, ada aksesori lampu, sekat buat buku yang lucu-lucu, dan desainnya juga bagus. Ugh...rasanya ingin sekali memilikinya. Namun sayangnya, saat itu harga meja belajarnya tidak terjangkau bagi kami. Akhirnya, keinginan untuk memiliki meja belajar pun ditunda sampai tak terasa saya lulus SD. 😂

Sedih? Pasti ada rasa sedih, tapi kalau orang tua sudah bilang harus nabung dulu, berarti memang belum bisa dibeli saat itu juga, kan. Terpenting kebutuhan alat tulis yang utama seperti buku, pensil, dll, sudah terbeli. Alhamdulillah...Dari pengalaman ini, saya jadi lebih paham bahwa untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan memang butuh perjuangan. Apalagi barang tersebut adalah barang yang kita inginkan. ❤️

Pengalaman Melibatkan Anak Dalam Membeli Kebutuhan Sekolah.

Saya sadar bahwa untuk memenuhi kebutuhan primer anak sekolah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Makanya saya terus berusaha menabung rutin untuk biaya pendidikan anak. Iya, dana pendidikan harus dipersiapkan sedini mungkin supaya hak-hak anak terpenuhi. Lebih dari itu, supaya anak lebih paham lagi akan kebutuhan sekolahnya, saya kerap melibatkan anak-anak dalam membeli kebutuhan sekolah. Mulai dari membuat daftar peralatan yang mereka butuhkan, sampai dengan membuat rencana anggaran pun saya melibatkan mereka, khususnya anak pertama saya yang sekarang sudah SD.


Bagi saya, melibatkan anak dalam membeli kebutuhan sekolah sangat penting. Selain mendapatkan pengalaman, mereka jadi lebih paham kira-kira peralatan sekolah apa saja yang dibutuhkan, tahu persis peralatan yang mereka punya karena memilih sendiri, tahu harga peralatan yang mereka beli dan orang tua pun bisa memberi tahu saat itu juga tentang kualitas barang yang dipilih.

Saya pernah menuliskan tentang melibatkan anak dalam membeli kebutuhan sekolah, ada banyak manfaat yang saya rasakan, salah satunya yaitu budgeting. Yaps, setelah menulis rencana anggaran dan ternyata setelah sampai lokasi anggaran kurang atau lebih, Jasmine melaporkan kepada saya. Kalau anggarannya ternyata kurang, dia lanjut minta pertimbangan tentang kualitas barang yang sudah dipilih.

Beruntungnya zaman sekarang, jika anggaran untuk membeli kebutuhan sekolah anak atau kebutuhan keluarga seperti furniture, gadget, laptop, ternyata masih kurang bisa mengajukan pembiayaan melalui Home Credit Indonesia. Bagaimana caranya? Baca tulisan ini sampai selesai, ya!

Apa yang Keluarga Butuhkan, Home Credit Indonesia Bisa Mewujudkan. #BisaJadiJADIBISA!

PT Home Credit Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi dengan jangkauan mitra toko yang luas di lebih dari 200 kota di Indonesia. Home Credit Indonesia telah beroperasi sejak 2013 dan kini berkembang menjadi mitra finansial terpercaya bagi jutaan pelanggan.

PT Home Credit Indonesia merupakan perusahaan pembiayaan


Saat ini, mungkin sudah banyak orang yang memanfaatkan layanan pembiayaan ini karena keterbukaan akses terhadap layanan keuangan yang transparan dengan proses cepat dan mampu membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka secara terencana termasuk mengelola keuangan dan cicilan mereka dengan baik.

Saat anak membutuhkan Laptop atau PC sebagai fasilitas pendukung sekolahnya, orang tua bisa mengajukan pembiayaan lewat Home Credit Indonesia. Atau, membutuhkan lemari belajar dengan berbagai brand dan kualitas, orang tua bisa juga cicil di Home Credit Indonesia. 

Setelah punya gambaran atau pilihan, bisa langsung beli di toko online yang sudah bermitra dengan Home Credit Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dll. Atau, bisa juga membelinya di toko-toko terdekat dengak lokasi tempat tinggal seperti Ikea, Informa, Hypermart, dll. Layanan cicilan Home Credit Indonesia juga bisa ditemukan di  lebih dari 22 ribu toko di Indonesia.

Kunjungi Home Credit Indonesia Di Perayaan JFK (Jakarta Fair Kemayoran) 2023.

Setelah sukses di gelaran tahun lalu, Home Credit Indonesia tahun ini kembali hadir di event Jakarta Fair Kemayoran 2023. Kali ini, layanan pembiayaan yang terpercaya ini akan memberikan banyak promo dan beragam hadiah menarik. Yaps, di PESTA JUARA kita bisa temukan dan bawa pulang beragam produk berkualitas juara dari berbagai brand yang sesuai dengan segala kebutuhan.

Berlokasi di Hall A No. 38, pengunjung bisa mengikuti beragam game interaktif super seru di booth Home Credit Indonesia. Event ini berlangsung dari tanggal 14 Juni-16 Juli 2023. Pengunjung bisa mendapatkan banyak hadiah setiap harinya asalkan mampir booth Home Credit Indonesia. Hadiah menarik seperti smartphone bisa didapatkan setiap minggunya dengan sistem diundi. Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa mendapatkan bonus hadiah langsung berupa Voucher belanja untuk setiap transaksi minimal senilai Rp3.000.000. Silakan klik tautan https://bit.ly/42YPTyT untuk mendapatkan hadiah langsung, ya!

booth home credit

Nah, berikut promo yang sedang berlangsung di Jakarta Fair Kemayoran 2023.
  • Periode Promo: 14 Juni – 16 Juli 2023.
  • Nilai Pembiayaan: Rp500.000 – Rp30.000.000
  • Berlaku di: PESTA JUARA
  • Komoditas: Semua komoditas
  • Tenor: 5, 6, 8, 9, 11, 12, 15, 18, 24 bulan
  • Bunga 0% berlaku untuk tenor 5, 8 dan 11 bulan jika bayar cicilan tepat waktu
  • Bebas 1x Cicilan - kalau bayar cicilan tepat waktu tenor 12 atau 15
  • Tenor 6, 9, 12 berlaku untuk semua komoditi
  • Tenor 15, 18, 24 berlaku untuk semua komoditi kecuali HP dan Gadget
  • Berlaku untuk seluruh pelanggan
  • Uang Muka: Mulai dari 0%
  • Biaya Admin: Mulai dari Rp0
  • Biaya Bulanan: Rp8.000
Pelanggan juga bisa memilih tambahan produk perlindungan dari Home Credit Indonesia yaitu ada AMAN (proteksi tambahan untuk cicilan/pembiayaan) dan MAXCOVER & EASYCOVER (proteksi tambahan untuk smartphone, gadget dan laptop). Baiknya tambahan produk perlindungan ini dipakai, ya. Supaya produk bisa sampai tangan dengan minim risiko.

home credit indonesia

Anak-anak sedang butuh apa, Bun? Terus, barangkali ada kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi segera, coba unduh dan install aplikasi Home Credit Indonesia melalui link https://hcid.onelink.me/By7i/qn5pjet7. Kita bisa mendapatkan update promo terbaru hanya di aplikasi. Karena Home Credit Indonesia #BisaJadiJADIBISA, #KarenamuJADIBISA!


Sumber:

  • https://www.brilio.net/news/15-alat-tulis-tahun-90-an-ini-bikin-kamu-kangen-balik-sekolah-150726j.html
  • https://www.homecredit.co.id/PESTA2023


Share
Tweet
Pin
Share
13 komentar

Menyiapkan kebutuhan sekolah untuk anak selalu seru ya, Parents. Kali ini kami dapat merasakan keseruannya karena saya dan suami memutuskan melibatkan anak untuk membeli apa saja yang dibutuhkan ketika dia masuk kelas satu Sekolah Dasar (SD).

Melibatkan Anak Untuk Membeli Kebutuhan Sekolah

Berbeda saat dia masih TK, saya sendiri yang memenuhi kebutuhan sekolahnya tanpa konfirmasi atau meminta pendapat Kecemut sebelum membelinya. Rasanya masih terlalu dini jika memintanya untuk memilih barang-barang yang dia butuhkan.

Ini kali pertama saya melihat antusias Kecemut mencari barang-barang yang akan dia gunakan saat sekolah nanti. Kurang lebih satu bulan sebelum masuk sekolah, saya meminta dia untuk menyebutkan kira-kira apa saja yang dibutuhkan untuk sekolahnya. Dia pun mulai mebayangkan saat berangkat sekolah nanti akan menggendong tas baru yang menjadi pilihannya. Mulai dari sini, saya melihat ada semangat untuk ke sekolah. Maklum, siswa baru dengan peralatan sekolah serba baru. Kita semua pernah merasakan ya, Bun. 😆

Namun, sebelum melibatkan anak untuk membeli kebutuhan sekolah, ada beberapa hal yang harus dilakukan supaya nantinya dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Apa Saja yang Harus Dilakukan Sebelum Membeli Kebutuhan Sekolah? 

Membuat Daftar Kebutuhan Sekolah.

Yang pertama saya lakukan yaitu membuat daftar kebutuhan sekolah. Ini di luar biaya pendaftaran atau atribut berupa identitas sekolah, seperti seragam identitas sekolah, kaus olahraga, kaus kaki, sabuk, dll. 

Tentu ada banyak barang yang dibutuhkan karena Kecemut adalah siswa baru. Pelan-pelan saya meminta Kecemut untuk menyebutkan satu per satu barang yang sekiranya dibutuhkan untuk sekolahnya. Sejauh ini dia baru bisa menyebutkan alat tulis dan tas sekolah. Untuk sepatu, dia memilih untuk menggunakan sepatu pas dia TK. Tapi setelah saya beri tahu bahwa ada kentuan wajib menggunakan sepatu warna hitam, dia pun ingin membeli sepatu yang seperti punya Ibuk, model pantopel. 🤣

Saya juga mengarahkannya untuk menuliskan barang yang sekiranya harus segera dibeli, seperti seragam merah putih dan pramuka. Karena seragam ini tidak masuk paket pendaftaran,  saya masukkan ke dalam daftar kebutuhan prioritas. Apalagi saya memilih untuk menjahit seragam tersebut, tidak membeli berupa seragam siap pakai. Setidaknya, dengan melibatkannya dalam membuat daftar kebutuhan barang, anak bisa belajar identifikasi barang kebutuhan.

Membuat Rencana Anggaran.

Anak SD mana tau rencana anggaran ya, Bun. Hahaha. Bukan, bukan berarti anak diminta membuat rencana anggaran, kok. Kami hanya melibatkannya saja. Usia kurang lebih 7 tahun tentu belum mampu budgeting dan belum tahu harga barang kebutuhan sekolah yang akan dibeli.

Saya membuat anggaran dengan melihat harga barang di e-commerce. Kecemut juga turut melihat barang yang kira-kira akan dibeli lengkap dengan harganya. Kami menganggarkan dua kali lipat harga utnuk alat tulis karena tahu sendiri harga di e-commerce kadang miring banget. Beda dengan harga beli di toko offline. 🙈

Mengajak Anak Berdiskusi Jika Terdapat Perbedaan.

Bukan hal yang mustahil ada perbedaan pendapat antara anak dan orangtua saat hendak membeli barang kebutuhan sekolah, sekalipun si anak ini masih usia tujuh tahun. 😆 Justru ini kerap terjadi. Mau di tempat umum atau di rumah jika beli secara online. Anak ingin beli yang lucu-lucu tanpa tahu kualitas barang, ibu ingin belikan yang lucu-lucu juga tapi dengan melihat kualitas barang.

Saatnya mengajak anak berdiskusi! Ngobrol pelan-pelan untuk mendapatkan mufakat. Pastikan anak merasa lega dan dapat menerima ya, Bun. Karena bagaimana pun anak yang mau menggunakan barang-barang tersebut. Turunkan sedikit ego jika anak memang tetap pada pendiriannya ya, Bun. Banyak-banyak istighfar. 🤭

Kenapa Memutuskan Melibatkan Anak Untuk Membeli Kebutuhan Sekolah?

Sebagai orangtua, tentu kami banyak belajar dari anak-anak. Kami menjadi pribadi yang lebih dewasa, lebih penyabar, lebih tanggungjawab, lebih bijaksana, pokoknya yang serba lebih itu ada yang datang karena anak-anak dan sebagian datang karena kondisi.

Namun terlepas dari itu, kami ingin anak-anak juga paham dengan situasi, setidaknya mereka mengerti dengan apa yang kami sampaikan meskipun sekelumit saja karena itu bisa menjadi bekal sebagai kebiasaan.

Lebih dari itu, melibatkan anak dalam berbagai aktivitas yang bisa dilakukan bersama, khususnya membeli kebutuhan sekolah, mereka bisa belajar perencanaan sejak dini termasuk belajar budgeting. Tidak ada salahnya mengajarkan anak kelas 1 SD untuk mulai menata apa yang menjadi kebutuhannya ya, Bun.

Terus Libatkan Anak Untuk Kegiatan yang Dapat Mereka Jangkau.

Jangan pesimis atau berkecil hati ya, Bun. Karena meskipun mereka masih kecil, kalau sudah bisa diajak ngobrol insya Alloh akan paham. Dan kalau hal-hal baik yang kita sampaikan bisa menjadi kebiasaan, ini akan sangat amat banget meringankan tugas kita sebagai orangtua. 😘 

Jangan bosan untuk terus melibatkan anak untuk kegiatan yang sekiranya dapat mereka jangkau. Pun jangan lupa untuk bertanya kepada mereka, apakah mereka nyaman atau tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Yaaa....siapa tahu mereka sebenarnya terpaksa ikut bergabung, kan kasihan. 😊 
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Cari Di sini

Perkenalkan...

Hai...perkenalkan, saya Idah. Ibuk dari dua anak dan satu-satunya admin di blog ini.

Rutinitas saya saat ini sebagai Ibu Rumah Tangga sekaligus Ibu Pekerja Kantoran. Kami sekarang tinggal di Kota Dawet Ayu, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Oiya, jika ingin komunikasi, bisa melalui akun instagram kami @cerisfamily atau kontak langsung melalui email cerisfamily@gmail.com. Terima kasih.

On Youtube

Fans Page

CERIS Family

Blog Archive

  • ▼  2025 (9)
    • ▼  Mei (2)
      • "Si Manis" yang Mengintai: Cerita di Balik Jajanan...
      • Pet-Loving Dads Edition: Custom Gifts Featuring Th...
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2024 (39)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (10)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2023 (28)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (5)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2022 (14)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (12)
    • ►  September (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2020 (17)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (42)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (5)
    • ►  Mei (26)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (37)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (5)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2017 (61)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (8)
    • ►  Juni (6)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (8)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2016 (62)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (8)
  • ►  2015 (63)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (9)
    • ►  September (6)
    • ►  Agustus (12)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)

Popular Posts

  • Biaya USG 4 Dimensi di RS Panti Nugroho
  • Tujuan Pemeriksaan HB dan HBsAG untuk Ibu Hamil
  • Tip Agar Jahitan Pasca Melahirkan Cepat Kering

recent posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Part Of Community


Blogger Perempuan
mamadaring
Seedbacklink

Follow Us!

Social Media

Facebook Twitter Instagram Youtube Blog Ibu

MageNet

0ccdff8bd3766e1e4fdd711a2ad08ee5151bd247

Created with by ThemeXpose