Mitos Tentang Bayi yang Terlilit Tali Pusat

by - Desember 27, 2015

Mitos Tentang Bayi yang Terlilit Tali Pusat ini aku dapat dari Bunda. Seorang perempuan yang sudah aku anggap seperti Ibu sendiri. 

Karena aku ngga menceritakan hasil USG ke enam kepada Ibuku, rasanya aku butuh tempat untuk menumpahkan rasa cemasku.

Hidup di Jawa, khususnya Jawa Tengah emang rentan banget sama yang namanya kepercayaan adat atau yang kerap disebut dengan mitos. Khususnya bagi perempuan yang sedang mengandung.

Banyak hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perempuan yang sedang hamil. Hmmm...ini nih yang mau ngga mau harus dilakoni. Meski kadang banyak yang ngga masuk akal. Hahaha

"Tandanya, Dede mau jadi perempuan sukses." Bunda mulai menenangkanku saat aku benar-benar bingung dengan kondisi Veta. Bayi masih dalam kandungan, tapi udah merasakan nikmat yang emm....seharusnya ngga perlu mersakannya, Nak.

Aku tersenyum dan mengamini. Ya, menjadi orang sukses bagiku adalah doa. Meski katanya mitos, tapi namanya mitos baik ngga ada salahnya aku meng-amin-kan, kemudian memanjatkan doa kepadaNya.

"Mau dikasih kalung dari langit." Bunda menambahkan lagi mitos-mitos tentang bayi yang lehernya terlilit tali pusat. Tapi, ngga lama kemudian, Bunda mengklarifikasinya. Bahwa kalung ngga datang dari langit, tapi dari Eyang nantinya. Hahaha Ya ampun....aamiin banget, deh. Veta, sih, mau-mau saja diberi kalung, ya, Nak. :D

"Akan disenangi banyak orang." Aaamin (lagi). Orangtua mana, sih, yang menolak anaknya mempunyai sofat baik? Ngga ada, ya! Semua orangtua menginginkan anaknya menjadi pribadi yang sholeh, sholehah, taat kepada segala perintahNya, serta menjauhi larangannyaNya. Iya, kan? ;)

Sejatinya aku ngga begitu memperhatikan mitos tentang bayi yang lehernya terlilit tali pusat. Namun, jujur ketiga mitos di atas mampu membuatku lebih tenang. Bukan berarti aku mempercayainya lho, ya. Aku hanya merasa lebih tenang saat Bunda membagikan mitos-mitos tersebut. 

Jika ditinjau dari sisi kesehatan, bayi yang lehernya terlilit tali pusat, katanya untuk keluar nantinya saat persalinan membutuhkan perjuangan yang ekstra. Ibu dan bayi sama-sama berjuang.

Terlepas dari mitos bayi yang lehernya terlilit tali pusat, aku, dede, keluarga, semua sudah kami pasrahkan kepada Sang Pencipta. Kami hanya bisa memohon, semoga dede bisa lahir dengan lancar, nyaman dan normal.

Makasih Eyang Bunda *lhoh* atas mitos-mitosnya, ya. Bisa banget bikin aku tenang. ^-*

You May Also Like

0 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.