Elisabeth Mengubah Paradigma Melalui Kuliner Lokal Berbahan Sagu

by - Oktober 25, 2023

Saya mulai akrab dengan sagu sejak tekanan darah ibu saya kerap di atas normal. Yaps, berdasarkan Indian Journal of Endocrinology and Metabolism, potasium dapat berfungsi sebagai vasodilator, yang dapat mengendurkan ketegangan pada pembuluh darah dan membukanya. Artinya, sagu dapat menurunkan tekanan darah.

Tidak hanya tekanan darah, sagu juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Ini manfaat yang begitu berarti karena tidak sedikit pasien dengan riwayat darah tinggi punya permasalahan dengan jantung. Makanya saat tahu sagu diolah menjadi beragam kuliner lokal, rasanya begitu bahagia.

Elisabeth, Mengubah Paradigma Melalui Kuliner Lokal Berbahan Sagu

Sagu adalah sejenis pati yang dihasilkan dari pohon sagu, yang tumbuh terutama di wilayah tropis, seperti Asia Tenggara dan Pasifik Selatan. Ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat di daerah-daerah tersebut. Bahan makanan ini bisa digunakan dalam berbagai hidangan. seperti bubur sagu, kue sagu, atau hidangan lainnya. 

Selain itu, sagu juga sering digunakan sebagai pengganti tepung terigu dalam hidangan lokal dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis makanan. Untuk daerah Indonesia sendiri sagu menjadi makanan khas beberapa daerah. Seperti kapurung, papeda serta naul yang merupakan makanan khas suku tidung di wilayah Kalimantan Utara.

Sebenarnya, produk olahan sagu sudah banyak beredar di pasaran. Salah satunya adalah yang berasal dari Bumi Lotus Nusantara, sebuah UKM yang digagas oleh Elisabeth. Siapa sebenarnya Elisabeth ini, mari berkenalan dengan beliau.

Elisabeth Kembangkan Produk Lokal Karena Peduli.

Adalah Bumi Lotus Nusantara, sebuah usaha kecil dan mikro (UKM) yang di prakarsai oleh Elisabeth. Ia mengembangkan kuliner lokal, produk tradisional serta produk sagu dengan memberdayakan ibu rumah tangga yang berusia sekitar 40 hingga 50 tahun.

Alasan utamanya untuk mengembangkan produk lokal ini karena cinta dan sangat tertarik dengan kewirausahaan. Oleh karena itulah, ia kemudian membuat satu gebrakan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Yakni masyarakat yang berada di lingkungan tempat tinggalnya. Tepatnya di sebuah kota di Makassar. 

Semenjak merintis Bumi Lotus Nusantara pada tahun 2017 silam, Elisabeth mampu melihat peluang dengan memanfaatkan olahan kuliner lokal. Ia berpikir olahan kuliner lokal ini bisa dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomis. Karena itulah, ia pun mengajak ibu-ibu di sekitar rumahnya untuk membangun usaha mulai dari tahap produksi hingga pemasaran.

Kuliner Lokal Berbahan Sagu
salah satu produk kuliner lokal berbahan sagu dari Bumi Lotus Nusantara

Sebagai seorang perempuan, Elisabeth mengaku sangat tertarik pada usaha ini. Sebab ia melhat ada potensi kekayaan Indonesia yang tampak pada aneka menu tradisional tersebut. Dan ini bisa dijadikan pilihan ketika akan menyantap hidangan bersama keluarga. 

Beberapa contoh kuliner yang bisa telah dihasilkan Elisabeth bersama para ibu-ibi adalah sagu kering, jalangkote, es pisang ijo, selai kaya, kacang mede serta berbagai olahan lainnya.  Untuk sistem pemasaran, Elisabeth berinisiatif dengan melakukannya sendiri melalui dengan sistem COD atau cash on delivery

Cara pemesanan melalui sistem ini sungguh mudah. Konsumen bisa memesan lewat nomor aplikasi WhatsApp. Selanjutnya produk akan segea dikirim ke konsumen yang memesan. Lalu, untuk produk sagu sendiri, Elisabeth juga sudah memanfaatkan online shop  dan media sosial lainnya sebagai marketing promosinya.

Semua hal yang dilakukan Elisabeth ini tentunya sudah sangat membantu perekonomian para ibu rumah tangga yang sudah bergabug dalam UKM gagasannya. Bukan hanya membantu ibu rumah tangga saja, Elisabeth pun membantu melestarikan dan menaikkan pamor kuliner khas tradisional khas Makassar yang beraneka ragam. 

Selain fokus pada UKM yang dikembangkannya, Elisabeth ternyata seorang perempuan yang aktif di kegiatan sosial keagamaan. Ia aktif di gereja bersama anak-anak pada setiap ujung minggu. Menurutnya, semua usaha yang dilakukan di dunia, apapun bentuknya harus seimbang dengan iman. 

Makanya, sesibuk apapun ia, Elisabeth tetap menyempatkan dirinya untuk mendampingi anak-anak di gereja ketika sekolah minggu.

Mengubah Paradigma dan Berperan Aktif Meski Ibu Rumah Tangga.

Menurut Elisabeth, seorang wanita terutama ibu rumah tangga harus tetap berperan aktif di masyarakat. Ia berpikir bahwa ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dari seorang ibu rumah tangga. Karena itulah ia mengajak para ibu rumah tangga untuk semangat mengembangkan diri dan memiliki kontribusi serta bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Selain itu, ia juga berusaha untuk mengubah paragdima yang telah mengakar yakni bukan makan namanya jika belum makan nasi. Upaya dalam mengubah paradigma ia lakukan dengan menghadirkan produk sagu yang berkadar gula rendah dan sangat bermanfaat.

Dari peran aktifnya ini, Elisabeth telah menarik perhatian dalam ajang Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU Indonesia Awards) 2021. Ia bahkan lebih fokus pada upayanya untuk memberdayakan petani sagu lokal di kawasan Indonesia Timur. 

sumber gambar: https://pilarteduh.com/

Elisabeth, melalui programnya “Sagu, Produk Pangan Alternatif Benilai Ekonomis” berusaha membawa kebaikan sagu bagi kesehatan. Bahkan ia juga mempromosikan penggunaan sagu sebagai makanan alternatif yang lebih sehat.

Program yang ia rintis ini, bukan hanya berfokus pada produksi sagu saja, tapi juga mengembangkan berbagai produk olahan dari sagu. Seperti sagu kering serba guna, tepung sagu, sampai olahan masakan seperti kapurung, papeda dan berbagai kue kering berbahan dasar sagu. Tak ketinggalan ia juga mengembangkan camilan berupa snack dari sagu seperti kripik.

Apabila melihat apa yang sudah dilakukan oleh Elisabeth ini, ia sebenarnya tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi saja. Ia merancang program yang bertujuan untuk lebih memberdayakan petani sagu lokal dan masyarakat sekitar. Dengan pemberdayaan ini, ia berharap akan muncul rantai usaha yang saling berkelanjutan dan tentunya menguntungkan. Serta mampu memajukan kesehatan pangan dan kemajuan ekonomi daerah setempat.

Semoga apa yang dilakukan oleh Elisabeth bisa menjadi sumber insipirasi bagi banyak wanita yang ada di Indonesia. Sehingga mereka bisa mengambil peran aktif dan bermanfaat bagi keluarga serta masyarakat di sekitarnya. 


You May Also Like

0 komentar

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.