Kiprah Tri Armanto, S.Pi Lindungi Kawasan Konservasi di Kepulauan Riau
Kawasan Kepulauan Riau merupakan area terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, termasuk Singapura dan perairan laut Cina. Tidak sedikit penduduk yang mengandalkan hidup dari lingkungan tersebut namun kepedulian untuk melestarikannnya masih rendah. Hal ini menarik hati Tri Armanto S.Pi untuk berkiprah melestarikannya secara langsung.
Bersama dengan Yayasan Ekologi, Tri Armanto bermitra dengan pemerintah Provinsi Kepri untuk membentuk dan merencanakan pengelolaan kawasan konservasi tersebut. Potensi perikanan dan biodiversitas laut melimpah seperti ekosistem terumbu karang, dan habitat asuhan ikan ternyata dimanfaatkan dengan kurang memperhatikan aspek lingkungan yang mendorong Tri untuk terlibat melestarikannya.
![]() |
Tri Armanto, S.Pi Lindungi Kawasan Konservasi di Kepulauan Riau |
Kondisi lingkungan yang rusak tersebut membuat keprihatinan banyak pihak, termasuk Tri Armanto dan teman-temannya. Bersama The Ecology Foundation atau Yayasan Ekologi, Tri Armanto ikut memprakarsai berbagai kegiatan yang berkaitan dengan konservasi lingkungan
Awal Berdirinya Yayasan Ekologi.
Yayasan Ekologi berdiri di tahun 2017 setelah berlangsung event Ecorun di Pulau Mapur. Tri Armanto dan rekan-rekan melihat bahwa potensi wisata Pulau Mapur yang berbasis pelestarian alam dan ditetapkan sebagai Desa Wisata Bahari oleh Pemerintah Kabupaten Bintan sangat besar.
Hal ini yang mendasari pemikiran bahwa kelestarian lingkungan di kawasan konservasi, termasuk Pulau Mapur dan pulau lainnya sangat perlu dilakukan. Selain menjaga keragaman hayati, juga mempertahankan daya tarik agar terus diminati masyarakat untuk berwisata ke Pulau Mapur.
Pada event tersebut Tri terlibat dalam pelepasan tukik atau anak penu dari penangkaran, penanaman terumbu karang di perairan laut dengan sistem adopsi (naming/tagging) dan menikmati keindahan taman kerang dengan snorkeling.
Selain itu Tri juga melihat langsung aktivitas para nelayan yang semakin menyadarkan bahwa menjaga kelestarian lingkungan laut berdampak panjang untuk kehidupan masyarakat.
Sementara itu, aktivitas masyarakat dan pengunjung objek wisata ternyata banyak berdampak negatif. Diantaranya adalah timbunan sampah plastik yang tidak mudah terurai dan mengganggu kehidupan biota laut.
Gerakan yang Dilaksanakan Yayasan Ekologi.
Kecintaan Tri pada lingkungan, membawanya untuk melakukan berbagai gerakan penyelamatan atau konservasi bersama Yayasan Ekologi. Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah melindungi kehidupan habitat laut, rehabilitasi lahan kritis dan menginisiasi program substitusi penggunaan sedotan plastik.
Visi dan misi yang diemban oleh Yayasan Ekologi adalah menjadikan masyarakat Indonesia mandiri dan berwawasan lingkungan dengan ekosistem yang berkembang dan beragam. Upaya pelestarian lingkungan dilaksanakan di wilayah laut atau pesisir, lingkungan pulau, satwa liar setempat dan menumbuhkan aktivitas serta aksi komunitas sebagai langkah menjaga lingkungan.
![]() |
sumber foto: https://blue.kumparan.com/image/ |
Tri menyelaraskan visi Yayasan Ekologi dengan tujuan dari kampanye pembangunan berkelanjutan PBB. Langkah yang dilakukan adalah berkontribusi pada kegiatan konservasi. Selain itu, Tri juga mengkampanyekan kesadaran masyarakat agar memanfaatkan alam dengan baik dan lestari.
Kepedulian Terhadap Lahan Kritis.
Bukan hanya peduli terhadap lingkungan pantai, Tri juga sangat peduli terhadap lahan kritis yang terjadi di Kepulauan Riau. Salah satunya adalah lahan kritis di Pulau Bintan sebagai akibat penambangan bauksit.
Tri menemukan bahwa dampak buruk penambangan ini tidak hanya terjadi di darat, tetapi limpasan air hujan juga membawa sedimen hasil penambangan ke laut yang mengganggu kehidupan terumbu karang.
Selain di Bintan, Tri Armanto S.Pi juga melaksanakan pilot project rehabilitasi lahan di Pulau Buton. Penambangan ilegal sudah merusakan lingkungan sehingga berdampak terhadap kehidupan dan keberlanjutan banyak makhluk.
Bersama Yayasan Ekologi, Tri memprakarsai kegiatan rehabilitasi dengan pemulihan dan perbaikan kondisi lahan sehingga ekosistem bisa hidup kembali. Bukan itu saja, isu sampah plastik yang sudah lama muncul pun mendapat perhatiannya.
Tantangan besar yang dihadapi Tri dan tim adalah mengubah pola hidup dan kesadaran masyarakat untuk lebih bijak menggunakan produk plastik. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalkan penggunaan produk plastik adalah usulan kebijakan penggunaan plastik berbayar.
Inisiasi Substitusi Penggunaan Sedotan Plastik ke Sedotan Bambu.
Upaya meminimalkan penggunaan produk plastik tidak berhenti hanya dengan usulan kebijakan saja. Yayasan Ekologi juga menginisiasi penggunaan sedotan plastik dengan sedotan berbahan bambu. Pengerjaan pembuatan sedotan bambu dilakukan oleh masyarakat pesisir yang sudah berpengalaman.
Kualitas sedotan yang diproduksi dan dikampanyekan untuk menggantikan sedotan plastik sudah diakui oleh dunia. Mulai dari proses pembuatan hingga perawatan sedotan yang bisa digunakan berulang kali tersebut tidak menggunakan bahan kimia sehingga lebih ramah lingkungan.
Apa yang dimulai oleh Tri dan tim ini secara bertahap berdampak positif terhadap lingkungan Kepulauan Riau. Upaya konservasi baik di area pantai maupun darat dapat meminimalkan kerusakan lingkungan yang semakin besar terjadi.
Berkat kerja kerasnya tersebut Tri Armanto S.Pi mendapat apresiasi dalam event Satu Indonesia Astra Award. Satu Indonesia Astra atau SIA merupakan bentuk penghargaan Astra kepada masyarakat yang telah membawa perubahan.
Jika Tri Armanto, S.Pi bisa, maka kita juga pasti bisa. Lingkungan kita masih banyak membutuhkan pemikiran dan peran aktif semua pihak untuk bisa menjadi lebih baik. Kini giliran kita memberikan sumbangsih untuk kemajuan Indonesia.
0 komentar
Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.