Anak Kecanduan Gadget? Coba Atasi dengan Cara Ini

by - Maret 18, 2019

HelloMoms and Dads. Gimana kabar si buah hati hari ini? Masih intenskah dengan benda yang bernama gadget? Emm...tidak usah terlalu "gemas" dengan si kecil yang tiap harinya dekat dengan gadget ya, Moms. Ya...siapa tahu dia mendapat pengalaman atau bahkan ilmu baru saat memainkan gadgetnya. Yakaaan? 😂 

Masa kecil dengan segala tingkah laku yang menggemaskan, bermain penuh gembira, memberi senyum tanpa syarat, atau bermanja-manja dengan orang tua, katanya tidak akan terulang lagi ketika mereka sudah dewasa nanti. Makanya, tiap orang tua selalu berusaha untuk selalu dekat, membuat si kecil lebih banyak interaksi dengan keluarga, teman, tetangga, atau saudara. Tidak membiarkannya bermain sendiri, apalagi hanya membekalinya dengan gadget.


Sebagai Ibu muda yang sok rajin mendampingi si kecil main gadget, aku pernah merampas keceriaan Kecemutku. Ini bahasanya memang harus merampas supaya ada kejam-kejamnya dikit.🙊

Siang itu, Kecemut sedang asyik-asyiknya nonton baby doll di channel Youtube, video boneka-boneka mungil yang berdurasi 3-5 menit, gitu. Kedua tangannya menggenggam erat gadget, sangat erat. Seperti ada rasa takut jika gadget itu tiba-tiba diminta. Sorot matanya pun serius menatap layar smartphone.

"Sayaaaang...mainan Handphonenya udahan, ya. Takut matanya sakit." Aku mengingatkannya karena memang sudah cukup lama dia nonton youtube, mungkin 10 menit.

"Mbak, dengerin Ibuk. Udah dulu mainan HPnya, ya." Aku memluknya sambil mencoba berkomunikasi. Yaaa...siapa tahu dia mau melepaskan gadget yang ada dalam genggamannya. Dan ternyata dia masih serius nonton youtube. Pada akhirnya, aku mengambil jalan pintas untuk mengambil HP dengan paksa.

Dooor...dyaaar...dooor...doorr!

Kecemutku nangis dan marah banget. Ini wajar, orang dewasa aja kalau lagi ngegame diganggu bakal marah, ya. Hahaha. Begitu HP aku ambil, Kecemut langsung aku gendong, peluk dan aku berusaha menenangkannya. Alhamdulillaah...nangisnya cuma sebentar dowang tanpa tantrum.

Kejadian ini sudah enam bulan berlalu, saat usianya 2 tahun dan memang lagi suka banget nonton baby doll di youtube. Sekarang? Pastinya masih nonton youtube dan main game pancing-pancingan, dong. Cuma sekarang sudah mulai paham dengan batasan-batasan yang aku berlakukan sejak dia usia 2.5 tahun.

Dari pengalaman yang aku punya, aku akan berbagi semacam tips supaya anak tidak makin kecanduan dengan gadget. Nah, punya 5 cara supaya anak pelan-pelan bisa mengurangi aktivitas bermain gadget, atau bahkan lupa kalau gadget adalah benda sekaligus mainan yang menyenangkan. Baca sampai akhir, ya!

1. Orang tua Jangan Terlalu Asyik Dengan Gadget.

Tempat belajar paling nyaman buat si kecil adalah di rumah dengan segala isinya, termasuk orang tua dan anggota keluarganya. Di sini si kecil akan dengan mudah mengamati dan meniru perilaku orang yang ada di sekitarnya. Nah, kalau orang terdekatnya saja terlihat asyik bermain gadget, si kecil juga akan mudah meminta untuk bermain gadget.



Buat orang tua yang kesehariannya bekerja di luar rumah alias kerja kantoran atau aktivitas lain, berapa banyak waktu yang tersisa buat bareng sama anak? Mungkin tidak sampai 8 jam, ya? Dengan total waktu 24 jam, coba usahakan minimal waktu 5 jam untuk tidak memegang gadget. Manfaatkan waktu yang yang minimal itu untuk interaksi dengan si kecil dan tidak memegang gadget. Bagi aku sendiri, goalsnya tuh sampai si kecil istirahat malam atau bobo karena sudah lelah bermain dengan orang tua, belajar, atau melakukan hal lain tanpa gadget. Ada kebahagiaan tersendiri jika bisa melakukan hal ini. ASLI, NO TIPU, NO HOAX 😂 

2. Buat Komitmen Dengan Si Kecil.

Masuk usia 2.5 tahun, si kecil sudah bisa mencerna dan memahami bahasa. Komunikasi pelan-pelan dan terus edukasi si kecil perihal dampak negatif menggukan gadget yang terlalu intens. Selanjutnya, orang tua bisa mulai membuat komitmen dengan si kecil tentang waktu penggunaan gadget.

Aku dan suami sudah mulai menerapkan penggunaan gadget 5 menit. Kami memberi waktu 5 menit untuk Kecemut bermain gadget, baik untuk nonton youtube maupun ngegame memancing. Memang tidak mudah untuk mengawalinya, apalagi buat si kecil yang sudah kecanduan gadget. Meski begitu, orang tua harus yakin dengan komitmen yang telah dibuat dan disepakati. Selain yakin, orang tua juga harus tega. Demi kebaikan lah, ya. 

Alhamdulillaah...sekarang komitmen ini sudah jalan. Ya...meski tidak 5 menit pas, intinya si kecil sudah tidak intens dan dikit-dikit minta gadget.

Nah, kalau si kecil seharian sudah asyik dengan mainannya (selain gadget) dan tidak minta bermain gaget, ada baiknya orang tua menawarkan. Ya...sesekali gitu, soalnya nonton youtube masak-masakan (ini karena anakku cewek) itu juga penting. Biar apaaaa? Biar dia tahu nama peralatan masak dan bisa bantu Ibuknya nanti. Hahaha. 

3. Jangan Memberi Iming-iming Main Gadget.

Ini TUMAN banget! Sebagai orang tua yang sudah jelas melarang anaknya untuk tidak bermain gadget, kemudian tiba-tiba menawarkan untuk bermain gadget! Sumpah TUMAN! Hal ini sering aku jumpai. Misalnya nih, orang tua minta tolong ke si kecil untuk membeli ini itu di warung, minta tolong mengantar ini itu ke tetangga. Saking sibuknya orang tua dan demi pekerjaan segera selesai, si kecil diberi iming-iming main gadget.


"Nak, minta tolong beliin Ibu jajan dong. Nanti Ibu izinin main gadget." Hmmm...ini sungguh KEPRIWE MBANGET. Seperti sebuah perasaan yang sudah patah hati, lalu kembali dikontak karena katanya kangen. KAN JINGKRAK-JINGKRAK!

Please, jangan memberi iming-iming kepada si kecil untuk main gadget selagi sudah ada komitmen. Jangan sekali-kali karena dikhawatirkan dia bakal bingung!

"Ini sebenarnya aku boleh mainan gadget apa tidak? Orang tuaku kok bikin galau, ya" Huhuhu...

4. Siapkan Alternatif Mainan.

Dunia anak adalah dunia bermain. Betul apa betul banget, Moms? Sebagian kebahagiaan anak-anak juga ada pada mainan. Dan makin banyak mainan, otak kanan anak akan makin terasah. Yaa...seperti yang kita tahu bahwa mainan dapat membantu merangsang pertumbuhan otak kanan anak.



Nah, karena orang tua sudah mengurangi atau bahkan membatasi penggunaan gadget, maka orang tua harus tanggung jawab dengan menambah alternatif mainan anak. Penambahan mainan mungkin bisa dilakukan sebulan sekali sesuai dengan kemampuan financial orang tua. Ya, meski anak tidak minta dibelikan mainan, orang tua musti peduli dengah hal yang satu ini supaya anak bisa lebih betah bermain tanpa gadget karena sudah mempunyai banyak pilihan mainan.

5. Memberi Pemahaman Tentang Profesi atau Pekerjaan.

Nah, ini penting banget. Seperti yang sudah aku tulis di point nomor 2 bahwa, anak usia 2 tahun sudah mulai bisa diajak komunikasi. Makanya, ketika orang tua berprofesi atau bekerja di dunia digital dan bertempat di rumah, ini penting banget disampaikan ke anak. Pelan-pelan anak pasti paham dengan profesi orang tuanya yang mungkin tiap jam atau bahkan tiap menit harus memegang handphone.

Sebagai Bloger yang doyan banget dengan deadline, jika ada yang harus diselesaikan pada waktu yang tidak pas yaitu waktu yang biasanya digunakan untuk quality time, aku selalu minta izin kepada Kecemut untuk menyelesaikan pekerjaan menulis di Blog. Alhamdulillaah....Kecemut sudah paham tentang hal ini. Terpenting pastikan si kecil dalam keadaan bahagia sebelum meninggalkannya untuk menulis deadline. Ini biar apa? Biar bisa sama-sama tenang, dong! 

Oiya, kalian termasuk orang tua yang membatasi penggunaan gadget kepada si kecil atau membiarkan si kecil eksplorasi dengan gadget? Boleh dong share pengalaman atau cara mengatasi si kecil ketika sudah kecanduan gadget!

You May Also Like

1 komentar

  1. Saat ini kami dihadapkan di masa Intan yg ngeyel minta hp. Pdhl kami juga sudah berusaha mengurangi intensitas main hp dan mengalihkan di kegiatan lain

    BalasHapus

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.