Membuat Alat Peraga Hewan dari Kertas

by - November 28, 2017

Uhuuuiii...kembali lagi di postingan #KEBLoggingCollab kelompok Najwa Shihab.  Postingan ini sebenarnya harus publish tanggal 16, tapi karena terkendala ide, akhirnya mundur banyak hari. Hahaha. Asli, tema DIY (Do It Yourself) membuat pening karena jujur aku ngga pernah membuat DIY, gitu. Hihihi. Yaudah, karena ini sudah kesepakatan, aku pun melakukan improve dengan si kecil. Qiqiqiq


Menata mainannya....
Aku pernah bercerita bahwa Yasmin takut binatang. Entah itu binatang dalam bentuk replika, maupun binatang sungguhan. Atas dasar ini, aku pun kerap mengajaknya melihat binatang-binatang yang sering berkeliaran di kompleks rumah seperti Kucing, Ayam, atau binatang yang ada di dalam kandang seperti, Kambing, Kerbau, Kelinci, dll dll.

Saat Yasmin melihat Kucing, dia senang. Kadang dia juga mencoba mengejarnya sambil menirukan suara kucing. Pun ketika dia melihat Ayam. Tapi ketika aku mencoba mendekatkannya kepada hewan tersebut, sudah dipastikan dia takut. Iya, dia yang tadinya baik-baik saja, lari-lari sok mengejar Kucing atau Ayam, ketika sudah di dekatnya, nyalinya menciut. 😂

Uwuuuuw...
Ibu was was?

Ngga, kok, karena tingkat keberanian anak dengan hewan memang berbeda-beda. Aku paham akan hal ini. Apalagi ini cewek. Ketakutannya dengan hewan sudah cukup lama, mungkin dua bulan yang lalu. Sekarang, dia mulai berani "berkomunikasi" dengan Ayam, Kelinci, dan Kerbau yang sering diliarkan di lapangan. 🙊

Keberanian mendekati hewan mulai muncul ketika aku dan suami mengenalkan nama-nama hewan, suara, sampai pada wujudnya. Ini kami lakukan hampir tiap hari. Caranya pun sangat simpel, mulai dari hewan dalam bentuk digital (hewan yang sebelumnya telah kami unduh lalu disimpan di gadget) atau dalam bentuk peraga.


Eeeeh...untuk bentuk peraga, jangan dikira alat peraganya mewah, ya. Ini alat peraga aku buat dari kertas dan kardus. 🙈 Aku ambil cara simpel banget. Yaitu dengan download gambar hewan di google. Ada banyak referensi hewan yang bisa diambil dari sana. Ada juga yang lebih simpel, nyarinya pun simpel banget. Yaitu di cukup cari di blog Mami Ubi Aiden www.gracemelia.com. Di sana tinggal nyomot saja karena udah diselenggarkan untuk umum alias gratis. 😂

Berkomunikasi...
Setelah mendapat beberapa gambar hewan, aku menggunting kardus dalam bentuk memanjang karena akan difungsikan sebagai pegangan. Kemudian, gambar hewan ditempel di kardus menggunakan double tip. Simpel banget, ya. Hahaha.

Membuatnya sesimpel ini, tapi efek ke anak tuh luar biasa. Yasmin bahagia bangettttt dibuatin alat peraga semacam ini. Alat peraga yang dulunya hanya berfungsi sebagai pengenalan hewan dan juga suara, kini kami fungsikan sebagai alat komunikasi. Panggilan tetap menggunakan nama hewan yang ada, tapi pertanyaan serta perilaku mirip-mirip manusia.


"Haai, Kucing. Kita main, yuk!"

"Waaah....mauuu. Ayam sendirian atau sama siapa saja."

Kira-kira seperti itu percakapannya. Belajar komunikasi dengan alat seperti ini. Dan yang bikin surprise, dia sudah mulai bisa mengatur suara layaknya orang sedang berkomunikasi, gitu. Menggunakan nada rendah, agak lemas, nada tinggi, dll dll. Aaaah...Ibu makin banyak PR-nya ya, Nak. Besok mau buat mainan apa lagi, yaaaa...🙊

You May Also Like

7 komentar

  1. Sederhana tapi punya efek edukasi yang tinggi, dengan alat ini anak jadi tahu rupa-rupa binatang ya Mak. Mantab adek Yasmin berani main sama kerbau, tante awie aja takut xixixi.

    BalasHapus
  2. Kreatif Idah...semoga jasmine jadi anak yg cerdas

    BalasHapus
  3. Bagus nih mak DIY-nya buat pembelajaran anak-anak. Murah meriah juga ya..

    BalasHapus
  4. Waaah...ini penting buat mengasah kemampuan linguistik anak ya maaak. Ini Shoji Rey juga lagi seneng niruin suara binatang binatang. Bikin juga aaahhh

    BalasHapus
  5. Senangnya si kecil dapat mainan edukatif buatan mamanya :D

    BalasHapus
  6. Hahhaaa... dulu aku gitu waktu Olive masih kecil, ngomong sendiri bikinin gambar2 gituh. Sekarang mantengin emaknya Yasmin yang kreatif bikin mainan buat anaknya yang takut binatang.

    BalasHapus

Haai...mohon dimaafkan kalau aku terlambat atau malah ngga balas komentar kalian, ya.